Oleh kelompok 2
1. Fajar Gimnastiar (221212119)
2. Fany Melia Yusra (221212120)
3. Keysha Rifa Maharani (221212127)
4. M Fuad Permana Mayel (221212129)
5. Nadia Fariza (221212134)
6. Niken Raisa Madani (221212138)
7. Nurul Azizah Febriana (221212140)
8. Nova Rizanni (221212139)
9. Sinta Fitriani (22121215)
10. Siva Hamza Humaira (221212152)
11. Suci Marshanda Putri 221212153)
12. Al Thorik Maeza (221212163)
Kelas: 1D
Dosen Pengampu
Ns. Nurleny, M.Kep
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Rasional penerapan terapi
komplementer ditinjau dari proses perjalanan terapinya” dengan tepat waktu.
Maka dari itu makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang teks akademik dan nonakademik
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Nurleny, M.Kep selaku Dosen pengampu
bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalaah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN 21
3.2 SARAN 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a) Rasional Penerapan Terapi Komplementer
b) Tinjauan Proses Perjalanan Terapinya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain
luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan
ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang
umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative medicine/CAM
Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002). Terapi
komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan
oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan
kesejahteraan.
Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan
individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut
ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai
dengan prinsip keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio,
psiko, sosial, dan spiritual).
B. Peran Keperawatan Dalam Terapi Komplementer
4
Didukung oleh Teori Peplau (1952).Tujuan keperawatan untuk mengembangkan interaksi
antara perawat dan klien. King (1971), tujuan keperawatan untuk memanfaatkan
komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap
lingkungan. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan mengenai terapi komplementer, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
7
1. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga
2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati, homeopati,
aromaterapi, ayurveda
3. Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat urut
4. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient, mikro nutrient
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik
G.Penerapan Terapi Komplementer
1. Pengobatan Meditasi
Meditasi dipercaya menjadi salah satu metode mengelola stres yang efektif dan efisien. Dengan
duduk diam dan melatih pernapasan, meditasi adalah sarana relaksasi yang melatih pikiran untuk
melepaskan segala beban yang ada dan segala kecemasan yang membebat tubuh. Meditasi
merupakan metode kuno yang sudah lahir ribuan tahun yang lalu. Awalnya meditasi digunakan
untuk melatih kepekaan, melatih fokus dan memunculkan kepedulian kepada sesama atau kasih
sayang. Kemudian pakar menemukan, bahwa meditasi juga bisa digunakan sebagai cara
mengobati dan melepaskan beban tubuh dan pikiran.
8
bahwa orang yang bermeditasi bisa masuk ke dalam fase trans yang dalam sehingga ia tak
bereaksi ketika suhu panas disentuhkan ke lengannya. Penelitian di tahun 1967 menyimpulkan
juga bahwa orang yang tengah bermeditasi menggunakan 17 persen oksigen lebih sedikit
daripada orang yang sadar dan beraktivitas, serta memiliki detak jantung yang lebih tenang dan
teratur.
Berbagai penelitian terus dilakukan terhadap meditasi. Dan sampai pada satu kesimpulan yang
mirip. Bahwa teknik duduk diam mengatur napas dan memusatkan pikiran selama bermenit-
menit ini bisa digunakan untuk melepas stres, mengurangi kecemasan, dan membuat seseorang
lebihtenangdanbahagia.
9
perusahaan. Meskipun N bekerja dengan sangat rajin setiap harinya, ia tetap berusaha untuk
bekerja secara profesional karena ia menyadari bahwa kontrak kerjanya masih panjang.
Akhir-akhir ini N merasa pusing dan lebih mudah marah. Hal ini disebabkan oleh pekerjaan
yang menumpuk dan terus bertambah. Satu pekerjaan belum sampai N selesaikan, tetapi sudah
bertambah lagi tugas yang diberikan oleh atasan. Akan tetapi N tidak terlalu
mempermmasalahkan tugas yang menumpuk dan terus bertambah, karena N menyadari hal
tersebut adalah tugas yang harusnya ia kerjakan.
Pada suatu hari atasan N marah kepada N karena N salah memasukkan data. Atasa N sangat
marah padanya. Hal ini membuat N semakin stres dan malas untuk bekerja. Pernah sesekali N
berkeinginan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Ketika bekerja, N mulai paranoid dengan
peristiwa yang akan terjadi di kantor, N khawatir akan terjadi sesuatu saat ia bertemu
dengan atasannya, sehingga N sering menghindar. Tekanan yang terus berlanjut membuat N
mengalami perubahan perilaku, yaitu N lebih sering marah dengan rekan kerjanya, sulit
berkonsentrasi, dan emosi tidak stabil, kehilangan nafsu makan dan sulit tidur.
N mulai tidak masuk kerja karena sakit, setelah periksa ke dokter ternyata tekanan darah N
meningkat ( Hipertensi). Setelah N memriksakan diri ke dokter, N dinyatakan terkena hipertensi.
Karena itulah N sering pusing, marah- marah dan emosinya tidak terkontrol. N mengikut saran
dokter untuk rawat jalan, akan tetapi hipertensinya masih sering kambuh.
2. Pengobatan Chiropratic
Terapi chiropractic adalah prosedur yang dilakukan oleh ahli terapi yang sudah menjalani
pelatihan khusus atau chiropractor. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengembalikan
kemampuan sendi agar bergerak seperti sedia kala.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terapi ini dilakukan dengan memberikan tekanan terhadap sendi
yang terdampak dan mengalami cedera. Cedera ini biasanya terjadi karena mengangkat benda-
benda berat atau duduk terlalu lama dengan postur tubuh yang kurang baik. Alhasil, muncul rasa
sakit, otot nyeri atau kaku, hingga masalah tulang belakang.
10
1886. Terapi chiropractic pertama dilakukan pada Harvey Lillard yang saat mendatangi Palmer
mengatakan bahwa saat berkerja di kantornya pada beberapa tahun sebelumnya, Lillard
merasakan tulang punggungnya berderak dan setelah itu telinganya menjadi hampir tuli. Setelah
diperiksa, Palmer menemukan benjolan di punggung Lillard yang mengindikasikan adanya
kesalahan pada tulang belakang dan menyimpulkan ini yang mungkin jadi penyebab ketulian.
Setelah pembengkokan tulang belakang diperbaiki, Lillard menyatakan ia bisa mendengar roda
gerobak kuda dari dalam kantor Palmer.
Namun, cerita ini mungkin berlebihan karena putri Lillard mengatakan bahwa koreksi yang
terjadi merupakan kecelakaan saat Palmer memukul punggung Lillard dengan buku.
Namun apapun cerita sebenarnya, Palmer terus membantu orang dengan mengoreksi kesalahan
pada tulang belakang setelah berhasil menangani Lillard.
Setelah beberapa lama, dengan bantuan pasien sekaligus seorang teman bernama Pdt Samuel
Gulma, Palmer menamakan terapinya ini sebagai chiropractic yang diambil dari bahasa Yunani
‘cheiros praktikos’ yang berarti “dilakukan dengan tangan”.
Palmer menggambarkan chiropractic sangat mirip dengan osteopathy. Ia menggambarkan tubuh
manusia sebagai suatu mesin yang dapat dimanipulasi untuk menghasilkan obat alami untuk
menyembuhkan penyakit. Selain Palmer, seorang dokter bernama Solon Langworthy mempunyai
sumbangan besar terhadap perkembangan chiropractic. Langworthy berusahan menambahkan
landasan sains untuk chiropractic dengan membuka sekolah chiropractic pada tahun 1903.
Langworthy menggabungkan chiropractic dengan penyembuhan alami, yang berkembang
menjadi penyembuhan naturopati dan osteopathy. Langworthy berusaha menjelaskan secara
ilmiah hubungan antara posisi tulang belakang yang tidak tepat dan kelainan syaraf dengan
berbagai keluhan kesehatan seperti nyeri punggung dan lainnya.
Pada awalnya chiropractic tidak diakui sebagai sebuah metode pengobatan resmi. Akibatnya,
Palmer pernah ditangkap karena melakukan praktik tanpa ijin. Akibatnya ia harus menyerahkan
pengelolaan chiropractic pada anaknya BJ Palmer pada tahun 1906. BJ Palmer lantas
memformalkan chiropractic dan memperbaiki kurikulum sehingga pada tahun 1920 terdaftar
sekitar 1.000 siswa yang belajar di sekolahnya. Dalam 30 tahun pertama, hanya terdapat 12.000
chiropractors (ahli chiropractic) berijin dan sekitar 15.000 lainnya tanpa lisensi.
Pada tahun 1930, Universal Chiropractic Association dan American Chiropractic Association
bergabung untuk kemudian membentuk Nasional Chiropractic Association (NCA). NCA antara
11
lain bertugas membakukan pendidikan Chiropractic. Pada tahun 1960, chiropractic difokuskan
hanya untuk menangani muskuloskeletal dan manipulasi tulang belakang untuk membantu
pasien. Pada penelitian tahun 1970, berbagai penelitian dimulai untuk menguji teori chiropractic.
Pada tahun 1978, Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics didirikan, dan tahun
1981 jurnal itu dimasukkan ke dalam indeks National Library of Medicine. Kelahiran
chiropractic sebagai sebuah sains dimulai pada tahun 1983 setelah jurnal tersebut mendapat
pengakuan secara luas.
12
Dalam beberapa video yang ia unggah, Bima memperlihatkan kemampuannya melakukan
“kretek abal-abal” ke sejumlah artis, seperti Verrel Bramasta, Nikita Mirzani, Ayu Ting Ting,
hingga Atta Halilintar. Video-video tersebut banyak disaksikan oleh warganet, misalnya video
“kretek abal-abal” Nikita Mirzani yang hingga Sabtu (6/11/2021) telah mendapat 3,7 juta views.
Klarifikasi kretek abal-abal
Diberitakan Kompas.com, 1 Oktober 2021, Bima Aryo memberikan klarifikasi terkait
kepopuleran video “kretek abal-abal” di kanal YouTube miliknya.“Aku harus luruskan, aku
adalah ‘kretek abal-abal’. Chiropractic itu lebih ke istilah kedokterannya, artinya metode untuk
memanipulasi tulang. Cuma itu lebih digunakan di kedokteran,” kata Bima Aryo.Ia mengaku
mempelajari chiropractic secara otodidak, setelah merasakan langsung manfaat dari terapi
tersebut. Bima mengatakan, ia pernah mengalami kelumpuhan dari leher hingga kaki akibat
kecelakaan. Salah satu tindakan pemulihannya adalah chiropractic. Karena penasaran dan
merasakan manfaat yang signifikan, Bima pun mempelajarinya.
Beberapa tahun kemudian, Bima membuat kanal YouTube Beemz Aryo dan konten “Kretek
Abal-abal”. “Satu tim aku kretekin semua dan ternyata dapat 3 juta views. ‘Wah bagus nih’,
akhirnya kita lebih sering membuat itu sampai akhirnya semakin viral. Baru tahun ini aku ambil
kursus,” jelas Bimo Aryo.
Penjelasan dokter ortopedi
Istilah “kretek abal-abal” dalam dunia kedokteran dikenal sebagai chiropractic, yakni manipulasi
terhadap tulang belakang dengan cara terapi manual. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi
di RSUD Sidoarjo Larona Hydravianto mengatakan, pengobatan yang berkaitan dengan keluhan
dan penyakit pada sistem muskuloskeletal (penyakit tulang, sendi, dan otot) memang sedang
marak. “Khususnya problem tulang belakang (spine) yang dilakukan oleh chiropractor,” kata
Larona, saat dihubungi Kompas.com baru-baru ini.
13
Larona mengatakan, banyak studi klinis yang sudah dilakukan untuk menilai efektivitas terapi
chiropractic terhadap keluhan-keluhan terkait tulang, sendi, dan otot. “Dan studi-studi tersebut
menemukan bahwa manipulasi chiropractic ini tidak efektif untuk memperbaiki kondisi patologis
pada tulang belakang (spine)” kata dia.
Tak hanya itu, ia menyebutkan bahwa terapi chiropractic juga mengundang kekhawatiran,
terutama dari segi faktor keamanan manipulasi tulang belakang yang dilakukan. “Ada ditemukan
banyak kejadian efek samping yang tidak diinginkan dari manipulasi tulang belakang ini. Mulai
dari efek ringan, sedang sampai fatal,” ujar Larona.
Menurut Larona, tidak ada bukti kuat yang mengatakan bahwa terapi chiropractic efektif
untuk mengatasi atau mengobati keluhan-keluhan pada sistem muskoskeletal.“Oleh karena itu
saya tidak menyarankan untuk melakukan chiropraksi (manipulasi tulang belakang) di rumah.
Karena kalau sampai salah memperlakukan tulang belakang kita, akibatnya bisa
membahayakan,” imbuhnya.
Chiropractic dikenal sebagai pelengkap pengobatan
Terpisah, Profesor bidang ortopedi dan traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Achmad Fauzi Kamal mengatakan, chiropractic di negara-negara Barat dikenal sebagai
complimentary treatment atau pelengkap pengobatan.
“Itu merupakan pengobatan alternatif (tradisional), untuk membantu mengurangi keluhan otot
dan sendi dengan manipulasi tulang belakang,” kata Achmad kepada Kompas.com, belum lama
ini. Kendati saat ini sedang populer, Achmad mengingatkan masyarakat agar tidak latah menjajal
“kretek abal-abal” untuk mengatasi keluhan yang mereka alami.
Menurut Achmad, keluhan pada tulang belakang perlu dipastikan terlebih dulu penyebabnya
melalui serangkaian metode diagnosis, seperti pemeriksaan laboratorium, scan x-ray, atau bisa
juga scan MRI. “Pastikan dahulu masalahnya, agar lebih sesuai pengobatannnya. Jadi ke
pengobatan utama dahulu, baru dipertimbangkan ke pengobatan complimentary (pelengkap),”
katanya lagi. Ia mengatakan, ada beberapa kelainan pada tulang belakang yang tidak bisa
disembuhkan atau diobati dengan metode chiropractic.
“Skoliosis struktural enggak bisa diperbaiki kecuali oleh pembedahan. Infeksi, misalnya
TBC tulang belakang harus dengan obat dan dengan pembedahan bila banyak nanah dan disertai
14
kerusakan tulang belakang,” kata Achmad. “Lepasnya tulang belakang karena kecelakaan atau
degenerasi (spondilolistesis) juga enggak bisa dengan chiropractic,” imbuhnya.
3. Pengobatan Hipnoterapi
Istilah "hipnosis" berasal dari bahasa Yunani Hypnos, yang berarti "tidur."
Hypnotherapists menggunakan metode hipnosis ini untuk membawa para klien masuk ke dalam
kondisi relaksasi yang mendalam dan merubah kondisi kesadaran atau juga dikenal sebagai
kondisi trans. Seseorang yang sedang dalam kondisi sangat terfokus akan sangat responsif sekali
terhadap ide atau sugesti yang ada, tapi ini bukan berarti bahwa hipnosis dapat mengontrol
pikiran seseorang dan melakukan instruksi dengan kehendak bebas. Sebaliknya, hipnosis
sebenarnya dapat mengajarkan orang bagaimana caranya agar mereka mampu menguasai kondisi
kesadarannya sendiri. Dengan demikian mereka akan mampu mengontrol fungsi tubuh mereka
dan melakukan proses penyembuhan diri.
15
dalam melakukan praktek uji cobanya. Pada tahun 1958, kedua American Medical Association
dan American Psychological Association mengakui bahwa hipnoterapi di gunakan sebagai
prosedur medis yang valid. Sejak tahun 1995, National Institutes of Health (NIH) telah
merekomendasikan bahwa hipnoterapi bisa digunakan sebagai pengobatan untuk nyeri kronis.
16
mulai naik di anak tangga ke-2 menuju badan pesawat. Setelah pintu pesawat ditutup, Pak Andi
minta turun kembali, beliau membatalkan untuk naik pesawat, karena beliau merasakan rasa
takut yang hebat. Akhirnya Pak Andi batal naik pesawat terbang.Kejadian lain di sebuah mal di
daerah Tangerang ketika hendak membeli ponsel, harus menaiki tangga escalator, karena toko-
toko ponsel ada di lantai 2. Tiba-tiba tanpa alasan jelas, timbul rasa takut dan gelisah yang hebat.
Pada saat itu Pak Andi langsung berpegangan ke badan temannya. Sesampai di lantai 2, sewaktu
berjalan di lantai 2 Pak Andi merasakan lantai bergoyang dan takut bila tiba-tiba gedung runtuh.
Saya tidak puas dengan temuan tersebut, saya lakukan lagi penelusuran yang dalam. Ketika Pak
Andi sedang menghadiri pesta ulang tahun mertuanya di lantai 2 sebuah restoran di Jakarta Barat
beberapa tahun yang lalu. Baru mendengar bahwa pesta diadakan di lantai 2, timbul ketakutan
dan kegelisahan yang hebat. Untuk mencapai lantai 2 Pak Andi dibantu oleh temannya dan
hanya “duduk manis” di kursi selama acara berlangsung, karena bila Pak Andi berjalan di lantai
tersebut, beliau akan merasakan lantai bergoyang.Seringkali untuk meminimalisasi rasa
bergoyangnya lantai tersebut Pak Andi mengangkat satu kakinya, dan dia merasakan lantai yang
diinjaknya kurang/ tidak bergoyang lagi. Pak Andi mengatakannya pada saya bahwa dia berdiri
dengan posisi “kaki bangau”.Saya lakukan lagi penelusuran yang lebih dalam ke PBS Pak Andi.
Bertemu dengan saat pertama kali Pak Andi mengalami ketakutan terhadap ketinggian. Pada saat
itu Pak Andi menderita vertigo, berobat ke seorang dokter ahli saraf (neurology) di sebuah
rumah sakit besar di daerah Karawaci.Ternyata pada saat kedatangan berikutnya diinformasikan
bahwa dokter pindah praktik di lantai 6. Pak Andi yang vertigo harus naik lift, menjelang naik
lift, mulai timbul ketakutan. Lantai terasa bergoyang. Uhm … ini rupanya akar masalahnya!
Dengan teknik yang saya pelajari saya lakukan edukasi dan perubahan terhadap PBS Pak Andi.
Saya lakukan pengujian hasil terapi dengan beberapa event ketinggian terhadap PBS Pak Andi.
Pak Andi merasa nyaman. Saya minta membayangkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan Pak Andi dan ketinggian dan hasilnya tidak ada masalah. Dulu, jangankan melakukan
atau membayangkan, menerima undangan, begitu terbaca tempat pesta berada di lantai 2 atau
lantai yang lebih tinggi, langsung timbul kegelisahan dan ketakutan.Untuk lebih meyakinkan,
pasca terapi saya minta beliau untuk naik tangga ke lantai 2 rumah saya.Bravo ! Pak Andi bisa
melakukannya dengan mudah, tanpa ada rasa gelisah atau takut dan dengan santai Pak Andi
berjalan di lantai 2 tanpa merasakan ada goyangan pada lantai.Langsung saya tes lagi, saya
tunjuk tangga besi berulir di rumah saya yang menuju ke lantai 3 menuju jemuran. Dengan
17
tenang Pak Andi melakukannya dan berjalan-jalan di lantai 3 melihat ke bawah.Saya tanyakan
kepada Pak Andi, “Bagaimana Pak Andi? Apa yang dirasakan?”. Pak Andi menjawab, “Biasa
saja, dok!”.Pak Andi berkata kepada teman yang mengantarkan, bahwa biasanya membayangkan
saja sudah gelisah dan takut, sekarang biasa-biasa saja, malah tadi sudah jalan-jalan dan
lantainya tidak goyang.Saya berpesan kepada Pak Andi, bahwa beliau tidak perlu minum obat
penenang (Xanax) lagi untuk menghilangkan kegelisahannya.Kebahagiaan Pak Andi,
kebahagiaan saya juga
4. Pengobatan Akupuntur
Akupuntur adalah praktik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang menggunakan jarum
tipis untuk dimasukkan pada titik-titik tertentu di tubuh. Praktik pengobatan ini berfokus untuk
menyeimbangkan aliran energi atau kekuatan hidup. Energi tersebut dikenal
sebagai chi atau qi yang diyakini mengalir melalui 14 saluran (meridian) dalam tubuh.
Titik akupunktur dipercaya dapat merangsang sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan
pelepasan bahan kimia ke otot, sumsum tulang belakang, dan otak. Perubahan biokimia ini
diduga dapat meningkatkan kemampuan penyembuhan alami tubuh dan meningkatkan
kesejahteraan fisik dan emosional.
Titik Akupunktur
Praktisi akupuntur mempercayai bahwa aliran energi seseorang akan kembali seimbang, jika
jarum-jarum tipis dimasukkan pada titik tertentu sepanjang meridian tersebut. Titik
akupunktur dipetakan ke dalam 14 saluran meridian utama, yang memiliki nomor dan arti titik
akupuntur tertentu, yaitu:
Paru-paru (1).
Usus besar (20).
Perut (45).
Limpa (21).
Jantung (9).
Usus halus (19).
Kandung kemih (67).
Ginjal (27).
Perikardium (9).
18
Triple energizer, yakni organ yang diakui dalam pengobatan Tiongkok, tetapi tidak
dalam pengobatan Barat (23).
Kantung empedu (44).
Hati (14).
Governing Vessel (28, juga dikenal sebagai lautan Yang).
Conception Vessel (24, juga dikenal sebagai lautan Yin).
Manfaat Akupuntur
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa akupunktur adalah pengobatan yang efektif untuk
mengobati beberapa kondisi kesehatan berikut:
Mual yang disebabkan oleh anestesi bedah dan kemoterapi kanker.
Sakit gigi setelah operasi.
Kecanduan zat tertentu.
Sakit kepala seperti migrain.
Kram menstruasi.
Fibromyalgia.
Nyeri miofasial.
Osteoarthritis atau pengapuran sendi.
Nyeri punggung bawah.
Carpal Tunnel syndrome.
Asma.
Dipercaya dapat membantu proses pemulihan penyakit stroke.
Menariknya lagi, praktik pengobatan ini juga dipercaya dapat meredakan beberapa gangguan
emosional atau psikologis. Misalnya seperti kecemasan, depresi, insomnia, hingga neurosis.
Akupunktur telah terbukti secara ilmiah efektif mengatasi nyeri. Misalnya, nyeri wajah
pada neuralgia trigeminal, nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri haid, nyeri pasca-infeksi
herpes, maupun nyeri kronik pada kasus keganasan. Mekanisme kerja akupunktur dalam
mengatasi nyeri adalah melalui penglepasan berbagai senyawa kimiawi dalam tubuh di tingkat
lokal yang selanjutnya akan menstimulasi penglepasan neurotransmiter di tingkat segmental di
medula spinalis dan sistem saraf pusat di otak untuk mengeluarkan zat opioid endogen, yaitu
19
beta endorfin yang merupakan senyawa kimiawi yang diproduksi oleh tubuh sendiri dan
berperan penting dalam mengurangi rasa nyeri.
20
Dengan evidence yang ada, akupunktur kemudian berintegrasi ke dalam ilmu kedokteran sebagai
ilmu kedokteran medik, yang di luar negeri dikenal sebagai medical acupuncture. Bentuk
akupunktur seperti inilah yang diajarkan pada pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik di
RSCM.
Pada tahun 1989 WHO telah menerapkan silabus pendidikan akupunktur untuk dokter dan
pedoman penelitian akupunktur. Selanjutnya pada tahun 1991 WHO mengintegrasikan Ilmu
Akupunktur ke dalam Ilmu Kedokteran Konvensional. Pada tahun 2002 WHO
merekomendasikan semua negara anggotanya untuk mengintegrasikan akupunktur ke dalam
Sistem Kesehatan Nasional masing-masing negara dengan mengembangkan dan
mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan dengan cara memperluan pengetahuan
dan memberi pedoman safety, efficacy, quality standard pengaturan dan jaminan kualitas.
Pada tahun 1996 berdasarkan Permenkes No.1186/Menkes/Per/XI/1996 ditetapkan pemanfaatan
akupunktur pada sarana pelayanan kesehatan formal baik pemerintah maupun swasta. Majelis
Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) IDI pada tahun 2006 mengesahkan Kolegium
Akupunktur Indonesia. Pada tahun yang sama pula Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
mengeluarkan Surat tanda Registrasi (STR) bagi Dokter Spesialis Akupunktur Kedokteran
lulusan RSCM dengan Sp.Ak. Pada tahun 2008 standar pendidikan dan standar kompetensi
Dokter Spesialis Akupunktur Medik Indonesia telah disahkan oleh Konsil kedokteran Indonesia
berdasarkan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No.46/KKI/KEP/IV/2008. Pada tahun
2009 Perhimpunan Dokter Spesialis Akupunktur Medik Indonesia telah dikukuhkan oleh
Muktamar Dokter Indonesia XXVII di Palembang sebagai Organisasi Profesi dibawah IDI.
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek
biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah
lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip
keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan
spiritual).
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan
modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern
pengobatan ini berkembang di abad ke-19 di Eropa.
Teknik pengobatannya menggunakan metode modern dan tradisional, yang bisa mencakup
perubahan gaya hidup, pengurangan stres, psikoterapi dan konseling, penggunaan obat herbal
dan suplemen, termasuk homeopati.
Seiring berkembangan nya zaman terapi komplementer mempunyai ragam terapi yang dapat
menyembuhkan beragam penyakit juga.
3.2 Saran
Setelah belajar dan mengetahui kita bisa menerapkan dan malakukannya pada kehidupan
sehari hari.
23