Anda di halaman 1dari 15

USULAN PROPOSAL

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HOLISTIK

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG:

TERAPI KOMPLEMENTER, TERAPI AUTOGENIK DAN TERAPI PROGRESIF

DI SMK N 6 MANADO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2021

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................................i

Daftar Isi .................................................................................................................................. ii

Ringkasan ................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................4


1.2 Konsep dan Strategi kegiatan.............................................................................................4
1.3 Tujuan Kegiatan, Manfaat dan Dampak kegiatan yang diharapkan...................................5
1.3.1 Tujuan Kegiatan.............................................................................................................5
1.3.2 Manfaat Kegiatan...........................................................................................................5
1.3.3 Dampak Kegiatan...........................................................................................................5
1.4 Luaran..................................................................................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terapi Komplementer...........................................................................................................7

2.2 Macam Terapi Komplementer .............................................................................................9

BAB 3 STRATEGI, RENCANA KEGIATAN

3.1 Strategi...............................................................................................................................12

3.2 Rencana Kegiatan..............................................................................................................12

3.3 Keberlanjutan.....................................................................................................................12

BAB 4 ORGANISASI TIM, JADWAL

4.1 Organisasi Tim...................................................................................................................13

4.2 Jadwal dan tempat kegiatan...............................................................................................13

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..14

Satuan acara penyuluhan terapi komplementer........................................................................15

2
RINGKASAN KEGIATAN

Relaksasi adalah suatu keadaaan dimana seseorang bisa merasakan kebebasan mental secara
fisik dari ketegangan maupun stress.

Relaksasi Autogenik merupakan contoh teknik relaksasi berdasarkan konsentrasi pasif yang
menggunakan presepsi tubuh melalui sugesti diri sendiri(Setter,2002).

Relaksasi Progresif merupakan teknik relaksasi terhadap otot dalam yang tidak memerlukan
imajinasi,ketekunan,bahkan sugesti(Edmun Jacobson,1929).

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer(complementari therapies) merupakan merupakan metode
pengobatan di luar pengobatan medis konvensional,tetapi terapi komplementer
merupakan pendukung pengobatan medis konvensional.
WHO (word health organization) menurutkan jika pengobatan komplenter adalah
pengobatan non-konsenional yang bukan dari negara yang bersangkutan.
Hubungan keperawatan dengan terapi komplementer;konsep pengobatan integrative yang
bersifat holistic pada dasarnya memiliki kesamaan dengan konsep keperawatan menurut
Florence Nighttingale yaitu dengan menekan pada pentingya pengaruh
longkungan,sentuhan,cahaya,aromatic,music dan ketenangan dalam merefleksikan proses
penyembuhan.
Ada beberapa mafaat mengenai pemilihan penggunaan metode pengobatan
komplementer diantaranya yaitu:
1. Pengobatan komplementer lebih memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan
serta kehidupan dirinya.
2. Pengobatan komplementer lebih mengiginkan pengobatan tang bersifat holistik
yang meliputi pengobatan fisik,jiwa dan spirirtual.
3. Pengobatan komplementer lebih menekankan efek samping yang di
timbulkan,berbeda sengan efek samping yang di timbulkan oleh pengobatann
konvensional.
4. Hasil pengobatan konvensional tidak seutuhnya memberi kesembuhan.
5. Terjadi perbedaaan filosofi praktik pengobatan yang di sebabkan oleh latar
belakang kultur dari masing – masing metode pengobatan.

1.2. Konsep dan Strategi Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan di SMK N 6 Manado dengan konsep penyuluhan kesehatan
“Terapi Relaksasi Autogenik dan Relaksasi Progresif”

4
Gambaran umum masyarakat sasaran :

Kegiatan ini dilakasanakan di SMK N 6 Manado. SMKN 6 MANADO adalah salah satu
satuan pendidikan dengan jenjang SMK di Bumi Nyiur, Kec. Wanea, Kota Manado, Sulawesi
Utara. Dalam menjalankan kegiatannya, SMKN 6 MANADO berada di bawah naungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Relaksasi autogenik dan relaksasi progresif merupakan terapi komplementer teknik mind-
body dimana mahasiswa perlu contoh nyata dalam belajar. Mahasiswa keperawatan dituntut
tidak hanya memberikan meteri dengan teori-teori yang disampaikan secara lisan
(ceramah) saja tetapi contoh praktik dibantu dengan sebuah media pengabdian kepeda
masyarakat. Kondisi lingkungan asrama mendukung dalam kegiatan ini. Maka dengan
menerapkan“relaksasi autogenik dan relaksasi progresif” dapat membantu jika di butuhkan
pengobatan ini,mahasiswa di asrama ini dapat menegetahui walupun bukan dari mahasiwa
keperawatan. Sehingga mahasiswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam proses
perkuliahan karena kegiatan ini menambah wawasan. Disamping itu “relaksasi autogenik
dan relaksasi progresif” merupakan upaya untuk media pembelajaran.

1.3. Tujuan Kegiatan, Manfaat dan Dampak kegiatan yang diharapkan

1.3.1 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan


kemampuan mahasiswi diasrama dalam mengenali dan mengendalikan suatu
kondisi yang dapat menyebabkan stress.

1.3.2 Manfaat Kegiatan

Diharapkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan ini, wawasan mahasiswi


di asrama dapat bertambah terkait terapi komplementer dan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswi dalam menangani stress.

1.3.3 Dampak Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu mahasiswa untuk mengurangi dan


menangani stress yang dihadapi.

5
1.4. Luaran

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang terapi komplementer, pengetahuan dan


pemahaman mahasiswi dapat meningkat. Dengan demikian mereka dapat mengendalikan
stress yang dihadapi sehari-hari.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terapi Komplementer

Terapi komplementer (complementary therapies) merupakan metode pengobatan di luar


pengobatan medis konvensional, teta terapi komplementer merupakan pendukung pengobatan
medis kon vensional. WHO (Word Health Organization) menuturan jika pe ngobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan dari negara yang
bersangkutan. Misalnya saja, jamu bukan ter masuk dalam pengobatan komplementer tetapi
jamu termasuk dalam kategori pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional merupakan
pengobatan yang telah digunakan oleh masyarakat secara turun-temurun dalam sebuah
negara. Sementara di Cina Akupuntur tidak dapat dikategorikan dalam terapi komplementer
karena Akupuntur berasal dari Cina.

Definisi terapi komplementer banyak disepakati sebagai bentuk penyembuhan yang


bersumber pada berbagai sistem, modalitas dan praktik kesehatan yang didukung oleh teori
serta kepercayaan juga termasuk suatu bentuk usaha untuk menyembuhkan diri sendiri.
Sementara itu, kegunaan terapi komplementer adalah untuk mencegah atau menyembuhkan
berbagai penyakit atau hanya sekedar untuk meningkatkan taraf kesehatan seseorang.

Fokus terapi komplementer adalah memandang manusia sebagai makhluk holistik (dilihat
dari segi biologi, psikologi, sosial dan spiri tual). Keberadaan terapi komplementer adalah
terapi yang digunakan bersamaan dengan terapi lain bukan untuk mengganti terapi medis
yang telah ada. Menurut Spaber (2005), terapi komplementer dapat digunakan sebagai single
therapy ketika digunakan untuk mening katkan kesehatan.

Praktik pengobatan tradisional telah digali dan digunakan oleh masyarakat pada abad ke-20
terutama oleh masyarakat di kultur barat. Hingga sekarang semakin banyak konsumen yang
meminta untuk menggunakan atau menambahkan terapi komplementer dalam pen gobatan
yang sedang dijalani. Misalnya saja, peningkatan pendidikan di bidang kesehatan masyarakat
yang terjadi di Amerika secara tidak langsung meningkatkan kesadaran masyarakat akan
tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri. Bahkan, mereka rela untuk meng ubah pola

7
kehidupan sehari-hari. Di sana masyarakat mengambil keputusan beralih ke pengobatan
komplementer dikarenakan adanya kegagalan yang dilakukan oleh pengobatan konvensional,
kemuda han untuk mengakses informasi tentang pengobatan komplementer serta biaya yang
lebih murah dibanding dengan pengobatan konven sional. Selain itu juga pengobatan
komplementer memiliki efek samping yang rendah serta adanya kedekatan kontak psikologi
antara pem beri terapi dengan pasien.

2.2 Macam Terapi Komplementer

Terapi komplementer ada yang invasif dan non-invasif. Contoh terapi komplementer invasif
adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam
pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energy (reiki, chikung, tai chi,
prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi jus, terapi
urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki,
rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock et al.,1999).

National Center for Complementary/ Alternative Medicine (NCCAM) membuat klasifikasi


dari berbagai terapi dan system pelayanan dalam lima kategori yaitu mindbody therapy,
alternatif sistem pelayanan, terapi biologis, , manipulatif dan sistem tubuh, kombinasi antara
biofield dan bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2002).

Jenis terapi komplementer banyak sehingga seorang perawat perlu mengetahui pentingnya
terapi komplementer. Perawat perlu mengetahui terapi komplementer diantaranya untuk
membantu mengkaji riwayat kesehatan dan kondisi klien, menjawab pertanyaan dasar tentang
terapi komplementer dan merujuk klien untuk mendapatkan informasi yang reliabel, memberi
rujukan terapis yang kompeten, ataupun memberi sejumlah terapi komplementer (Snyder &
Lindquis, 2002). Selain itu, perawat juga harus membuka diri untuk perubahan dalam
mencapai tujuan perawatan integratif (Fontaine, 2005).

Contoh terapi komplementer :

 Relaksasi autogenik
Relaksasi autogenik adalah jenis psychophysiologikal psikoterapi berdasarkan
sugesti yaitu relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata - kata atau
kalimat pendek atau pikiran yang bisa membuat pikiran tentram. Autogenik

8
adalah pengaturan diri atau pembentukan diri sendiri, kata ini juga dapat
berarti tindakan yang dilakukan diri sendiri. Melalui relaksasi autogenik
Seseorang tidak bergantung kepada terapisnya tetapi melalui tehnik sugesti
diri (auto suggestive), seseorang dapat melakukan sendiri perubahan dalam
dirinya sendiri,dan juga dapat mengatur pemunculan emosinya.
1. Meningkatkan gelombang alfa otak
2. Menurunkan frekuensi jantung
3. Menurunkan frekuensi nafas
4. Menurunkan tekanan darah
5. Menurunkan frekuensi nadi

 Relaksasi progresif
Terapi relaksasi progresif adalah suatu cara untuk melemaskan ketegangan
otot yang dimulai dari kelompok otot kaki dan paha, kelompok otot
pergelangan tangan, kelompok otot lengan bawah, kelompok otot siku dan
lengan atas, kelompok otot perut, kelompok otot dada, kelompok otot
punggung, kelompok otot bahu, kelompok otot kepala dan leher dan kelompok
otot wajah.
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini adalah untuk mengatasi berbagai
macam yaitu:
1. Stress
2. Kecemasan
3. Insomnia
4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
5. Membangun emosi positif dari emosi negatif

9
BAB III

STRATEGI, RENCANA KEGIATAN

3.1 Strategi

Adapun Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan di SMKN 6 MANADO


beralamat di JLN. GUNUNG KERINCI BUMI NYIUR, Bumi Nyiur, Kec. Wanea, Kota
Manado, Sulawesi Utara, dengan kode pos 95118 dengan menggunakan konsep penyuluhan
kesehatan diskusi secara langsung dengan masyarakat (20 orang) dengan kriteria dewasa
awal. Konsep ini dilakukan tetap mengikuti anjuran pemerintah dan dilakukan sesuai protocol
kesehatan yang berlaku saat ini untuk menghindari dampak penularan covid-19.

Sebelum kegiatan dimulai akan diadakan briefing/persiapan bagi setiap pemberi materi untuk
menyamakan persepsi terkait materi penkes yang akan disampaikan sehingga semua peserta
penkes mendapatkan perlakuan yang sama. Tim tidak dibagi-bagi karena akan dilakukan
secara bersama-sama. Strategi awal adalah mengumpulkan peserta dan kemudian langsung
memberikan penkes.

3.2 Rencana Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan SMKN 6 MANADO beralamat di JLN.


GUNUNG KERINCI BUMI NYIUR, Bumi Nyiur, Kec. Wanea, Kota Manado, Sulawesi
Utara. Pada hari/tanggal Kamis. 2 Desember 2021, dimulai pada jam 12.00 WITA s/d selesai

3.3 Keberlanjutan

10
BAB IV

ORGANISASI TIM, JADWAL

4.1 Organisasi Tim

Susunan tim pelaksana kegiatan ABDIMAS, sebagai berikut :

Ketua pelaksana :

Nama Mahasiswa/NIM : Nadilla. D. Lawendatu (19061006)

4.2 Jadwal dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat akan dilakukan dengan cara memberikan materi dan
mendemonstrasikan mengenai terapi komplementer, dilaksanakan di SMKN 6 MANADO
beralamat di JLN. GUNUNG KERINCI BUMI NYIUR, Bumi Nyiur, Kec. Wanea, Kota
Manado, Sulawesi Utara. Pada hari/tanggal Kamis. 2 Desember 2021, dimulai pada jam
12.00 WITA s/d selesai. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatannya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penyuluhan Kesehatan di SMKN 6 MANADO beralamat di JLN.
GUNUNG KERINCI BUMI NYIUR, Bumi Nyiur, Kec. Wanea, Kota Manado, Sulawesi
Utara.

No Waktu Materi Keterangan


1 12.00 – 12.05 Doa pembukaan (Lasallian Prayer) MC
2 12.05 – 12.15 Sambutan : MC
1. Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes
(Dosen Fakultas Keperawatan Prodi
Ilmu Keperawatan)
3 12.15 – 12.25 Sesi 1 : Penjelasan mengenai terapi Wahyuny Langelo,
komplementer secara umum BSN., M.Kes (Dosen
Fakultas
Keperawatan Prodi

11
Ilmu Keperawatan)
4 12.25 – 12.40 Sesi 2 : Presentasi Relaksasi Tim
Autogenik
5 12.40 – 12.55 Sesi 3 : Presentasi Relaksasi Otot Tim
Progresif
6 12.55 – 13.05 Sesi 4 : Tanya-Jawab (diskusi) Tim & Peserta
7 13.05 – 13.15 Pembagian snack
8 13.15 – 13.20 Doa penutup (Lasallian Prayer) MC

DAFTAR PUSTAKA

Buku Terapi Komplementer

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI KOMPLEMENTER

Hari / Tanggal : Kamis. 2 Desember 2021

Waktu : 12.00 – 13.20 WITA

12
Pokok Bahasa : Terapi Komplementer ( Terapi Autogoneik dan Terapi Progresif)

Sasaran : SMK N 6 Manado

Penyuluhan : Penkes diberikan kepada siswa keperawatan kelas 10 SMKN 6


Manado

Tempat : Ruangan kelas 10

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang terapi komplementer khususnya untuk


(terapi autogenik) dan (terapi progresif ) diharapkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan
ini, dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan para peserta terkait terapi komplementers
sehingga dengan terapi ini para peserta mendapatkan solusi untuk mengatasi stress.

II. Tujuan Intruksi Khusus (TIK)

Setelah mengikut penyuluhan, peserta dapat mengerti mengenai :

1. Terapi Komplementer
2. Terapi autogenik
3. Terapi progresif

III. Metode

1. Ceramah
2. Video
3. Peragakan langsung terapi autogenik dan progresif
4. Tanya jawab

IV. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet

13
V. Proses Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN RESPON WAKTU


1. Pendahuluan :
1. Memberi salam pembukaan dan 1. Mendengarkan dengan penu
perkenalan diri peratihan
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan 15 Menit
3. Kontrak waktu 3. Memberi
2. Penjelasan :
1. Terapi komplementer 1. Mendengarkan dengan penuh
2. Terapi autogenik perhatian
3. Terapi progresif 30 Menit

3. Penutupan :
1. Tanya -Jawab 1. Menanyakan hal-hal yang
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan dirasa belum jelas
3. Memberikan salam penutup dan doa 2. Mendengarkan dengan penuh
penutup peratihan 15 menit
3. Membalas salam

VI. Evaluasi
Dilakukan kegiatan tanya jawab

MATERI PPT & LEAFLET

14
15

Anda mungkin juga menyukai