Anda di halaman 1dari 78

1

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA


PRIMIGRAVIDA DENGAN MULTIGRAVIDA PADA
KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA

SKRIPSI

Oleh :
AFLAH AINUN MARWAH MARTONDI DAULAY
170100070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA


PRIMIGRAVIDA DENGAN MULTIGRAVIDA PADA
KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Kedokteran

Oleh :
AFLAH AINUN MARWAH MARTONDI DAULAY
170100070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Latar Belakang. Dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 5.355 orang (59,8%). Dari
hasil penelitian sebelumnya pada September-Oktober 2006 terdapat 20 ibu hamil pada
trimester III terdapat 15 (75%) ibu hamil yang menyatakan cemas dalam menghadapi
persalinan. Masalah kesehatan mental seperti depresi dan ansietas sangat umum terjadi
selama kehamilan. Hampir 20% dari wanita menderita gangguan kesehatan mental
selama kehamilan yang berpotensi mengakibatkan kenaikan angka kematian ibu dan anak
secara signifikan. Sekitar sepersepuluh wanita di negara maju, dan sepertiga wanita di
negara berkembang memiliki masalah kesehatan mental selama kehamilan.
Tujuan. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dengan
multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan.
Metode. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan
pendekatan cross-sectional, yaitu dengan mengambil sampel ibu hamil trimester ketiga di
Poli Obgyn RSUD Sibuhan tahun 2020 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Sampel penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling.
Hasil. Berdasarkan hasil analisis uji chi square dijumpai nilai p=0,034 yang artinya
menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan
antara primigravida dengan multigravida paa kehamilan trimester ketiga di poli obgyn
RSUD Sibuhuan.
Kesimpulan. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dengan
multigravida pada kehamilan trimester ketiga di RSUD Sibuhuan

Katakunci: kecemasan, primigravida, multigravida, trimester ketiga

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

Background. in facing childbirth there were as many as 5,355 people (59.8%). From the result of
preveous studies in September-October 2006 there were 20 pregnant womwn in the 3rd trimester,
15 ( 75%) pregnant womwn expressed anxiety in facing childbirth. Mental health problems such
as depression and anxiety are very common during pregnancy. Nearly 20% of women suffer from
mental health problems during pregnancy which have the potential to result in a significant
increase in maternal and child mortality. About a tenth of women in developed countries, and one
third of women in developing countries have mental health problems during pregnancy.
Purpose. Know the difference in the level of anxiety between primigravida and multigravida in the
third trimester of pregnancy at the poly obgyn RSUD Sibuhuan.
Method. This research ia a descriptive analytic study with a cross-sectional approach, namely by
taking a sample of third trimester pregnant women in the poly obgyn at RSUD Sibuhuan in 2020
and fulfilling the inclusion and exclusion criteria. The research sample was selected by
consecutive sampling method.
Result. Based on the results of the analysis of the chi square test, the value of p=0.034 was found,
which means that there is a significant difference between primigravidas and multigravida in the
third trimester of pregnancy at RSUD Sibuhuan.
Conclusion. There is a difference in the level of anxiety between primigravida an multigravida in
the third trimester at RSUD Sibuhuan.

Keywords. Anxiety, Primigravida, Multigravida, Third Trimester

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PEGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis

dapat menyelesaikan pnyusunan laporan hasil penelitian ini. Laporan hasil

penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan

pendidkan program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan akhir hasil penelitian ini, diantaranya :

1. Kepada Prof. Dr.dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp. S(K) seaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. Kepada Dr.dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp. KK selaku wakil Dekan

I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

3. Kepada dr. Zaimah Z. Tala, Sp. GK selaku wakil Dekan II Fakultas

Koktran Universitas Sumatra Utara

4. Kepada Prof. Dr.dr. Dina Keumala Sari, M. Gizi, Sp.GK selaku wakil

Dekan III Faukultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

5. Kepada Dosen Pembimbing dalam penulisan Penelitian ini, dr.

Khairani, M.Ked(OG), Sp.OG(K), yang dengan sepenuh hati telah

meluangkan segenap waktu dan bimbingan dan mengarahkan penulis,

mulai dari awal penyusuna penelitian, pelaksanaan penelitian, dan

pembuatan laporan hasil, sehingga selesai laporan hasil penelitian ini.

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Kepada Dosen Penguji dalam penulisan penelitian ini Dr.dr. Ichwanul

Adenin, M.Ked(OG), Sp.OG(K) , selaku ketua penguji dan Dr.dr.

Makmur Sitepu, M.Ked (OG), Sp.OG(K) selaku anggota penguji

7. Kepada RSUD Sibuhuan yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian

8. Kepada orangtua penulis, Ayahanda Parsaulian Daulay dan Ibunda

Nuraini Tanjung yang senantiasa mendoakan, mendukung, dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada orang-orang terdekat penulis, Nanda, Ani Chan, Ochaa,

Aqilah, Fatimah, Ela, Fitri, Ujing Saminta, Nantulang Saindah,

Nantulang Ably, Nantulang Andri, Nenek Hajja, Abang Ikhwan,

Abang Hilman, Ka Indah, Ka Fia, dan semua yang telah memberikan

dukungannya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang

senantiasa mendengar cerita penulis, memberikan semangat kepada

penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih

belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membnagun demi perbaikan laporan hasil

penelitian ini dikemudian hari.

Medan, Desember 2020

A.Ainun Mawah M. Daulay

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan ........................................................ i
Abstrak ........................................................................... ii
Abstract .......................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................... viii
Daftar Gambar ................................................................ ix
Daftar Singkatan .............................................................. x
Daftar Lampiran .............................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................... 2
1.3.1 Tujuan Utama ...................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................... 3
1.4.1 Bagi Peneliti ........................................................ 3
1.4.2 Bagi Institusi ....................................................... 3
1.4.3 Bagi Masyarakat ................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................... 4
2.1 Kecemasan ............................................................... 4
2.1.1 Pengertian Kecemasan ........................................ 4
2.1.2 Faktor Penyebab Kecemasan .............................. 4
2.2 Kehamilan ................................................................ 7
2.2.1 Fisiologi Kehamilan ............................................ 7
2.2.2 Perubahan Anatomi & Fisiologi Wanita Hamil .... 9
2.2.3 Diagnosis Kehamilan .......................................... 10
2.2.4 Fisiologi Persalinan ............................................. 13
2.2.5 Sebab-sebab Terjadinya Persalinan ..................... 14
2.3 Kecemasan Pada Kehamilan ...................................... 19
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Ibu Hamil 20
2.5 Kerangka Teori .......................................................... 22
2.6 Kerangka Konsep ...................................................... 23

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN ....................................... 25
3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 25
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................ 25
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ....................................... 25
3.3.1 Populasi ...................................................................... 25
3.3.2 Sampel ........................................................................ 25
3.3.3 Besar Sampel .............................................................. 26
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................... 26
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................... 26
3.6 Defenisi Operasioal ........................................................... 27
3.7 Metode Pengolahan Data .................................................. 28
3.8 Metode Analisis Data ........................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................ 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 35

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman

2.1 Diameter-diameter Dalam Bidang Pelvic………………17

3.1 Defenisi Operasional……………………………………..27

4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu Hamil...........29

4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan..................29


4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan.....................30
4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gravida Ibu......30
4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecemasan....31
4.6 Tingkat Kecemasan Antara Primigravida Dengan
Multigravida Pada Kehamilan Trimester Ketiga.............31

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Bidang Hodge…………………………………………. 17

2.2 Anatomi os Cranium………………………………….. 18

2.3 Kerangka Teori Penelitian……………………………. 22

2.4 Kerangka Konsep Penelitian…………………………. 23

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR SINGKATAN

GABA : gamma-aminobutyric acid


hCG : human Chorionic Gonadotropin
hPL : hormone Placental Lactogen
PGH : Placental Growth Hormon
PG : Prostaglandin
PAP : Pintu Atas Panggul
UUK : Ubun-ubun Kecil
IUGR : Intra Uterine Growth Restriction

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN JUDUL
1. Biodata Penulis
2. Lembar Orisinalitas
3. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian
4. Lembar persetujuan subjek penelitian
5. Ethical Clereance
6. Surat izin penelitian
7. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
8. Data induk penelitian
9. Data statistik SPSS

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kecemasan adalah suatu yang normal terjadi dalam pertumbuhan,

perubahan, pengalaman baru, dan dapat menyertai penemuan identitas diri dan arti

hidup. Kecemasan merupakan suasana perasaan takut terus menerus akan tetapi

itu hanya perasaan saja, dan tidak nyata. Gejala cemas bervariasi pada setiap

individu. Gejalanya seperti gelisah, pusing, dada berdebar, tremor dan sebagainya,

tergantung individu tersebut Secara individu cemas dapat mengganggu, dan

proses kehamilan menjadi salah satu stresor yang besar dalam meningkatkan

kecemasan pada wanita hamil (Kaplan, 2010).

Prevalensi Di USA pada tahun 2004, dari 8000 wanita hamil terdapat

21.9% yang menderita kecemasan. Di Indonesia terdapat data wanita hamil yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000 orang

(28,7%). Di kabupaten Lampung Tengah ada sebanyak 8.948 ibu hamil, dan yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 5.355 orang

(59,8%). Dari hasil penelitian sebelumnya pada September-Oktober 2006 terdapat

20 ibu hamil pada trimester III terdapat 15 (75%) ibu hamil yang menyatakan

cemas dalam menghadapi persalinan. Pada bulan Juni-Juli 2009 terdapat 15 ibu

hamil pada trimester III dan 10 (66,6%) diantaranya ibu primigravida mengalami

cemas dalam menghadapi persalinan (Selain itu hampir 80% wanita menolak

kehamilannya di trimester I, sering gelisah dan murung, dan terdapat 15% ibu

hamil mengalami gangguan jiwapada trimester I kehamilannya (Anggraini, 2010).

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

Masalah kesehatan mental seperti depresi dan ansietas sangat umum terjadi

selama kehamilan. Hampir 20% dari wanita menderita gangguan kesehatan

mental selama kehamilan yangberpotensi mengakibatkan kenaikan angka

kematian ibu dan anak secara signifikan (Kusum et al, 2013). Sekitar sepersepuluh

wanita di negara maju, dan sepertiga wanita di negara berkembang memiliki

masalah kesehatan mental

selama kehamilan (WHO, 2008). Berdasarkan data World Health

Organization (WHO) pada tahun 2015, bahwa dalam setahun wanita yang akan

melahirkan meninggal dunia mencapai angka 303.000 orang (WHO, 2015).

Menurut Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2015 terdapat AKI

sebesar305/100.000 kelahiran (Kemenkes, 2017).

Hasil penelitian oleh Mandagi (2013) menyatakan bahwa bahwa tidak

terdapat perbedaan secara signifikan kecemasan yang terjadi pada ibu hamil

primigravida dan multigravida di RSIA Kasih Ibu Manado. Dari responden

primigravida yang ada di RSIA Kasih Ibu Manado, didapatkan ada yang

mengalami kecemasan sedang, kecemasan ringan dan yang paling banyak tidak

mengalami kecemasan (Mandagi, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti terarik ingin melakukan

penelitian mengenai perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dengan

multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka didapati rumusan masalah

bagaimanakah perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN UTAMA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat

kecemasan antara primigravida dengan multigravida pada kehamilan trimester

ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan.

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi karakteristik demografi (graviditas, usia, tingkat

pendidikan, pekerjaan) ibu hamil primigravida dan multigravida di Poli

Obgyn RSUD Subuhan.

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dan

multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD

Sibuhan.

3. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dengan

multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD

Subuhan.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna sebagai pengalaman belajar dan menambah

pengetahuan sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya dan

sebagai pengalaman yang nyata.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

1.4.2 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya tentang perbedaan tingkat ansietas ibu hamil

primigravida dan multigravida dalam menghadapi kehamilan.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat agar

menjadi bahan konseling dan motivasi bagi ibu hamil primigravida dan

multigravida dalam menghadapi kehamilan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KECEMASAN

2.1.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan perasaan takut seseorang yang tidak jelas dan tidak

didukung oleh situasi. Individu yang merasakan cemas akan merasa tidak nyaman

atau takut, namun tidak mengetahui alasan kondisi tersebut terjadi. Kecemasan

tidak memiliki stimulus yang jelas yang dapat diidentifikasi (Videbeck, 2012).

Secara umum, terdapat dua teori mengenai etiopatogenesis munculnya

kecemasan, yaitu teori psikologis dan teori biologis. Teori psikologis terdiri atas

tiga kelompok utama yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku dan teori eksistensial.

Sedangkan teori biologis terdiri atas sistem saraf otonom, neurotransmiter, studi

pencitraan otak, dan teori genetik. (Sadock, 2015).

2.1.2 Faktor Penyebab Kecemasan

Menurut Sadock (2015), kecemasan dapat disebabkan oleh :

1. Teori psikoanalitik dimana Sigud Freud mengidentifikasikan kecemasan

sebagai konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian,

yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting seseorang dan impuls

primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yang

dikendalikan oleh norma dan budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan

dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan adalah

mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

2. Teori interpersonal Sullifan menyebutkan bahwa perasaan cemas timbul

dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal.

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6

Kecemasan juga berkaitan dengan perkembangan trauma, seseorang yang

merasa harga dirinya rendah akan rentan merasakan kecemasan yang berat.

3. Teori perilaku meyebutkan kecemasan merupakan produk frustasi yaitu

segala sesuatu karena mengganggu kemampuan individu untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Ahli perilaku lain menganggap bahwa kecemasan

sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam

diri untuk meghindari kesedihan. Ahli teori pembelajaran meyakini bahwa

individu terbiasa sejak kecil dihadapkan dengan suatu ketakutan

berlebihan lebih sering menunjukkan kecemasan pada kehidupan

selanjutnya. Ahli teori konflik memandang kecemasan sebagai

pertentangan antar dua kepentingan yang berlawanan. Para ahli meyakini

bahwa adanya hubungan timbal balik antara konflik dengan kecemasan

yaitu konflik menimbulkan kecemasan, dan kecemasan menimbulkan

perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik yang

dirasakan

4. Kajian keluarga menyebutkan kecemasan merupakan hal yang biasa

ditemui dalam suatu keluarga. Kesemasan juga terkait dengan tugas

perkembangan individu dalam keluarga.

5. Kajian Biologis menyebutkan bahwa otak mengandung reseptor khusus

untuk obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gama

aminobutirat (GABA), yang berperan dalam mekanisme biologis yang

berhubungan dengan kecemasan. Kesehatan umum seseorang dan riwayat

kecemasan dalam keluarga memiliki efek yang nyata sebagai predisposisi

kecemasan. Kecemasan bisa disertai oleh gangguan fisik dan selanjutnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stressor.

(Sadock,2015).

Menurut Sadock (2015) respon terhadap kecemasan meliputi respon

fisiologi, perilaku, kognitif dan efektif yaitu :

1. Respon fisiologi

Gejala somatik/fisik (otot), meliputi : kaku, nyeri, sakit dan kedutan pada

otot. Gejala sensorik meliputi : telinga berdengung, wajah merah atau

pucat, penglihatan terasakabur, merasa lelah, dan perasaan seperti ditusuk-

tusuk.

Gejala pada jantung dan pembuluh darah, meliputi : denyut jantung cepat,

berdebar- debar, nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau

pingsan, detak jantung menghilang (berhenti sekejap). Gejala pernafasan meliputi

: dada seperti tertimpa beban berat, perasaan seperti tercekik, merasa nafas

pendek/sesak, sering menarik nafas panjang. Gejala pada gastrointestinal meliputi

: sulit untuk menelan, perut terasa melilit, gangguan pencernaan, nyeri pada saat

sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung,

mual, muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi),

kehilangan berat badan. Gejala pada urogenital, meliputi : buang air kecil terlalu

sering, tidak dapat menahan buang air kecil, tidak datang bulan (tidak ada haid),

masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan.

Adapun gejala-gejala yang dialami oleh orang yang mengalami kecemasan

adalah :

a. Ketegangan motorik/alat gerak seperti : gemetar, tegang, nyeri otot, letih,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

tidak dapat santai, gelisah, tidak dapat diam, kening berkerut, mudah

kaget.

b. Hiperaktifitas saraf autonom (simpatis dan saraf parasimpatis) seperti

keringat berlebihan, jantung berdebar-debar, rasa dingin ditelapak tangan

dan kaki, mulut kering, pusing, rasa mual, sering buang air kecil, diare,

muka merah/ pucat, denyut nadi mengeras dan nafas cepat.

c. Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan datang seperti :

cemas, takut, khwatir, membayangkan akan datangnya kemalangan

terhadap dirinya

d. Kewaspadaan berlebihan seperti : Perhatian mudah beralih, sukar

konsentrasi, sukar tidur, mudah tersnggung, tidak sabar

2. Respon perilaku

Respon terhadap perilaku seperti gelisah, tremor reaksi terkejut,

bicara dengan cepat, kurangnya koordinasi, cenderung untuk mengalami

cidera, menarik diri dari hubungan interpersonal, melarikan diri dari

masalah, menghindar, hiperventilasi dan sangat waspada.

3. Respon kognitif

Respon kognitif meliputi; perhatian yang terganggu, sulit konsentrasi,

pelupa, salah dalam memberikan penilaian, hambatan berfikir, lapang

persepsi menurun, kreativitas menurun, produktifitas menurun, bingung,

sangat waspada, kehilangan objektivitas, takut kehilangan kendali, takut

pada gambar visual, takut cidera atau kematian, mimpi buruk.

4. Respon afektif

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Respon kecemasan pada afektif adalah mudah terganggu, tidak

sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, kengerian,

kekhawatiran, kecemasan, mati rasa, rasa bersalah, dan malu. Menurut

suliswati (2005), seseorang akan mengekspresikan dalam bentuk

kebingungan dan curiga berlebihan sebagai reaksi emosi terhadap

kecemasan.

2.2 KEHAMILAN

2.2.1 Fisiologi kehamilan

Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum dan

pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap

sprematozoa terdiri atas tiga bagian yaitu kaput atau kepala yang

berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor dan

bagian yang silindrik (leher) menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan

getaran ekornya spermatozoa dapat bergerak cepat. Pertumbuhan pada

embrional oogonium yang akan menjadi ovum terjadi di genital ridge dan

oogonium akan terus bertambah sampai pada kehamilan enam bulan

(Prawirohardjo, 2014).

a. Pembuahan

Ovarium melepaskan ovum yang kemudian disapu oleh

mikrofilamen- mikrofilamen fimbria infundibulum tuba ke arah ostium

tuba abdominalis, kemudian disalurkan terus kearah medial. Dari jutaan

spermatozoa yang telah ditumpahkan di forniks vagina dan disekitar portio

pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

waktu koitus hanya beberapa ratus ribu spermatozoa yang bisa terus ke

kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus yang bisa sampai ke

bagian ampula tuba dimana spermatozoa bisa memasuki ovum yang telah

siap untuk dibuahi. Hanya terdapat satu sperma yang memiliki

kemampuan untuk membuahi. Fertilisasi (pembuahan) merupakan

penyatuan ovum dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula

tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa kedalam ovum, fusi

spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik

(Prawirohardjo, 2014). Dalam waktu beberapa jam setelah terjadi

pembuahan, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung karena

banyak zat asam amino dan enzim di dalam sitoplasma ovum. Segera

setelah terjadi pembelahan, dalam 3 hari akan terbentuk suatu kelompok

sel yang sama besarnya. Hasil dari konsepsi berada dalam stadium morula.

Selanjutnya, hasil konsepsi ini akan disalurkan terus kearah kavum uteri

oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba

(Prawirohardjo, 2014).

b. Nidasi

Hasil konsepsi yang telah mencapai stadium blastula yang disebut

dengan blastokista terjadi pada hari keempat. Blastokista merupakan suatu

bentuk yang bagian luarnya adalah trofoblas dan bagian dalamnya disebut

massa inner cell. Massa inner cell ini akan berkembang menjadi janin dan

trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. Dengan demikian,

blastokista yang diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblast.

Hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) diproduksi sejak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

trophoblast terbentuk. Hormon hCG merupakan hormon yang memastikan

bahwa endometrium akan menerima (reseptif) dalam proses implantasi

embrio. Nidasi akan diatur oleh proses yang kompleks antara trofoblas dan

endometrium. Trofoblas memiliki kemampuan invasif yang kuat, dan di

sisi lain endometrium akan mengontrol invasi trofoblas dengan

menyekresikan faktor-faktor yang aktif setempat yaitu inhibitor cytokines

dan protease. Keberhasilan proses nidasi dan plasentasi yang normal

adalah hasil keseimbangan proses antara trofoblas dan endometrium.

Produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) akan meningkat

kurang lebih sampai hari ke-60 kehamilan dan kemudian akan turun lagi. Setelah

proses nidasi berhasil, hasil konsepsi selanjutnya akan tumbuh dan berkembang

didalam endometrium. Saat proses nidasi telah terjadi, maka proses diferensiasi

sel-sel blastokista akan dimulai. (Prawirohardjo, 2014).

c. Plasentasi

Plasentasi merupakan sebuah proses pembentukan struktur dan jaringan

plasenta. Plasentasi dimulai setelah terjadi nidasi embrio ke dalam endometrium.

Pada manusia proses plasentasi berlangsung selama 12-18 mingu setelah proses

fertilisasi. Pada perkembangan hasil konsepsi dalam 2 minggu pertama, trofoblas

invasif telah melakukan penetrasi kedalam pembuluh darah endometrium.

Selanjutnya akan terbentuk sinus intertrofoblastik yang merupakan ruangan-

ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh-pembuluh darah yang telah

dihancurkan. Pertumbuhan ini akan terus berjalan, sehingga akan timbul ruangan-

ruangan interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung-apung diantara

ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta. (Prawirohardjo, 2014).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

Tiga minggu setelah proses fertilisasi, sirkulasi darah pada janin dapat

diidentifikasi dan akan dimulai proses pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah

janin ini berakhir dilengkung kapiler didalam vili korialis yang ruang intervilinya

dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan

melalui vena uterina. Vili korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu massa

jaringan yaitu plasenta (Prawirohardjo, 2014).

2.2.2 Perubahan anatomi dan fisiologi pada wanita hamil

Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar

sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.

2.2.3 Diagnosis kehamilan

Ditinjau dari usia kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, masing-

masing:

1) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)

2) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)

3) Kehamilan trimester akhir (antara 28 sampai 40 minggu) (Prawirohardjo,

2014).

Dalam trimester pertama alat-alat vital mulai dibentuk. Dalam trimester

kedua alat-alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin

masih disangsikan.

Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup).

Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai

kehamilan akan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

bahwa adanya kehamilan. Gejala dan tanda tersebut dibagi menjadi tiga

kelompok, antara lain :

a. Bukti Presumtif (tidak pasti) Gejalanya :

 Mual dengan atau tanpa muntah

 Gangguan berkemih

 rasa mudah lelah

 Persepsi adanya gerakan janin Tanda :

 Terhentinya menstruasi

 Perubahan pada payudara

 Perubahan warna mukosa vagina

 Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae pada

abdomen Perubahan endokrinologi dan fisiologis pada ibu hamil

diantaranya sebagai berikut:

1. Perubahan sistem endokrin. Pada saat kehamilan terjadi perubahan sekresi

hormon, adanya hormone hCG yang di produksi oleh sel-sel trofoblas

menyebakan peningkatan produksi ovarian steroid hormone, fungsi

endokrin dari plasenta menjadi lebih luas untuk menghasilkan hormone

maupun releasing factor. Hormon yang dihasilka plasenta meliputi:

 Human chorionic gonadotropin. Hormone ini dihasilkan trofoblas sejak

hari ke-7 setelah terjadinya fertilisasi, dan baru terdeteksi di dalam

sirkulasi ibu hamil pada hari ke 10 saat

trofoblas telah terimplantasi dan menyatu dengan pembuluh darah ibu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

hamil, dan dapat terdeteksi di dalam urin pada minggu ke 2 setelah

fertilisasi. Keberadaan hCG pada awal kehamilan berperan dalam

mempertahankan korpus luteum agar tidak terjadi atresia, sehingga masih

mampu menghasilkan progesteron. Dengan tetap adanya progesteron,

maka uterus dipertahankan tetap dalam keadaan tenang.

 Hormone steroid. Progesteron disintesis dari progesterone maternal di

dalam sinsitiotrofoblas. Kenaikan progesteron dalam sirkulasi maternal

telah terjadi sejak dimulainya kehamilan. Produkdi progesteron oleh

corpus luteum di awal kehamilan yang tida adekuat, atau kenaikan

progesteron yang dihasilkan plasenta tidak mengimbangi penurunan yang

dilakukan corpus luteum, dapat menyebabkan terjadinya abortus.

Estrogen primer pada saat kehamilan adalah Oestriol, pada awal

kehamilan terjadi peningkatan oestrone dan oestradiol, sedangkan oestriol

mulai meningkat pada minggu ke 9. Estrogen berperan penting dalam

kehamilan untuk meningkatkan perkembangan endometrium dan

payudara, meningkatkan aktivitas myometrium, meningkatkan sekresi

prolactin, meningkatkan vasodilatasi myometrium, menstimulasi retensi

cairan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap progesterone pada

akhir masa kehamilan.

 Hormone placental lactogen. Sekresi hPL meningkat setelah penurunan

hCG, keberadaan hPL ini untuk mencegah terjadinya penolakan janin oleh

tubuh maternal. Jika hPL rendah dapat menyebabkan terjadinya abortus

spontan, preeklampsia, kehamilan mola dan insufiensi plasenta, sedangkan

jika hPL terlalu tinggi dapat menyebakan tumor plasenta dan inkontabilitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

resus.

 Placental growth hormone. Hormone pertumbuhan ini disekresi oleh

kelenjar hipofisis pada awal kehamilan, dan akan turun secara bertahap.

Secara umum, PGH menggantikan fungsi hormon pertumbuhan ibu hamil,

selama kehamilan hormon ini akan diproduksi secara terus-menerus untuk

memfasilitasi metabolic ibu hamil terhadap kehamilannya dan untuk

menyediakan kebutuhan glukosa bagi janin.

 Relaxin. Hormone ini di produksi di korpus luteum, berperan dalam

pelunakan tulang panggul agar memudahkan janin bergerak, dan menjaga

agar uterus tetap dalam keadaan tenang.

2. Perubahan pada sistem reproduksi. Uterus mengalami penebalan dan

peningkatan vaskularisasi terutama pada bagian fundus dan badan uterus.

Uterus yang membesar juga akan menyebabkan pembesaran pada

abdomen, saat usia kehamilan 12 minggu ukuran uterus kira-kira seukuran

buah jeruk. Usia kehamilan yang terus bertambah akan menyebabkan

uterus mengalami penyesuaian. Pada kehamilan trimester akhir, bagian

terendah janin akan turun ke pelvis da menyebabkan berkurangnya tinggi

fundus, adanya tekanan pada pelvis akan membuat ibu hamil mengalami

sering berkemih, dan konstipasi.

3. Perubahan pada sistem pernapasan. Selama kehamilan volume kapasitas da

kapasitas paru- paru meningkat, begitu juga pada ventilasi maternal.

4. Perubahan pada payudara. Saat kehamilan payudara akan membesar

karena peningkatan suplai darah, stimulasi sekresi estrogen dan

progesteron. Pada awal kehamilan, ibu akan merasa panas dan nyeri pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

payudaranya, puting akan membesar dan pada daerah aerola terjadi

hiperpigmentasi.

5. Perubahan pada sistem kardiovaskular. Curah jantung meningkat sejak

usia kehamilan memasuki minggu kelima, selama kehamilan normal

tekanan arteri rerata dan resistensi vascular akan menurun, sedangkan

volume darah dan laju metabolic basal akan meningkat, yang menyebabkan

pada awal kehamilan curah jantung maternal saat diukur dalam posisi

berbaring lateral, meningkat secara bermakna.

6. Perubahan pada sistem pencernaan. Perubahan sistem pencernaan terjadi

pada traktus gastrointestinal dan organ asesorius lainnya, refluks dan nyeri

ulu hati disebabkan oleh pembesaran uterus dan pergeseran diafragma.

Peningkatan air di kolon karena transit makanan yang melambat melalui

usus halus dapat menyebakan konstipasi.

7. Perubahan pada kulit. Saat hamil pada abdomen akan tampak tanda

peregangan kulit (striae gravidarum), pada daerah dahi, pipi, dan leher

akan tampak warna kecoklatan yang tidak merata.

8. Perubahan pada sistem muskuloskeletal. Dalam keadaan hamil sistem

musculoskeletal banyak mengalami perubahan, dalam hal ini terjadi

lordosis karena pembesaran uterus sebagai kompensasi posisi anterior

menyesuaikan gravitasi ke eksremitas bawah, beban sendi juga meningkat

dua kali lipat, simfisis pubis mengalami peregangan sekita 1 cm yang dapat

menyebabkan nyeri. (Husin, 2014).

b. Bukti kemungkinan kehamilan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

 Pembesaran abdomen.

 Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus.

 Perubahan anatomis pada serviks.

 Kontraksi Braxton Hicks. Bila uterus diransang mudah berkontraksi.

Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang

membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda ini

tidak ditemukan.

 Adanya gonadotropin korionik di urin atau serum

c. Tanda Positif Kehamilan

 Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja

jantung ibu.

 Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan USG

(Prawirohardjo, 2014).

2.2.4 Fisiologi persalinan

Persalinan (partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang

dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan biasa atau

persalinan normal atau persalinan spontan terjadi apabila bayi lahir dengan

presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau alat bantu serta tidak

melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24

jam. (Prawirohardjo, 2014)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

2.2.5 Sebab-sebab terjadinya persalinan

Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang memang diperlukan

untuk mengeluarkan hasil konsepsi berupa janin, maka tubuh materna mengalami

perubahan-perubahan baik secara fisiologis, anatomis maupun hormonal guna

mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Ada banyak teori yang menerangkan

bagaimana terjadinya/dimulainya persalinan pada gravida. Adapun teori-teori

yang menjadi penyabab persalinan antara lain:

1. Perubahan pada struktur uterus dan sirkulasi uterus (sirkulasi

uteroplasenta). Pada minggu- minggu akhir kehamilan bagian otot-otot

uterus makin membesar dan menegang. Hal ini menyebabkan

terganggunya aliran darah menuju otot uterus terutama pada bagian arteri

spiralis yang mensuplai darah keplasenta. Hal ini menyebabkan gangguan

sirkulasi uteroplasenta yang mengakibatkan degradasi plasenta dan

menurunnya nutrisi untuk janin. Mulai menurunya asupan nutrisi janin

akan memberi rangsangan untuk dimulainnya proses persalinan. 2

2. Faktor neurologis. Selain itu, tegangan rahim yang semakin meningkat

seiring bertambah besarnya janin menyebabkan terjadinya penekanan pada

ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser dibelakang serviks.

Perangsangan ganglion ini mampu membangkitkan kontraksi uterus yang

merupakan awal dari proses partus (Prawirohardjo, 2014).

Dalam proses kelahiran/partus, ada beberapa aspek yang berpengaruh,

yaitu power, passage, dan passenger. Power adalah segala tenaga yang

mendorong bayi keluar melalui jalan lahir. Terdiri atas tegangan kontraksi

HIS dan tenaga meneran dari ibu. Passage adalah jalan lahir, termasuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

didalamnya perubahan anatomi pada jalan lahir menjelang persalinan.

Passenger adalah bayi itu sendiri (Cunningham, 2007).

 Power

HIS adalah kontraksi uterus yang datang secara teratur menjelang persalinan.

Adapun HIS yang sempurna memiliki sifat kejang otot paling tinggi terdapat di

fundus uteri, dan puncak kontraksi terjadi simultan disemua bagian uterus. Selain

itu, diikuti relaksasi yang tidak sempurna. Artinya, meskipun otot relaksasi, tapi

tidak pernah kehilangan tonus ototnya. Sehingga tegangan ruang amnion tetap

dipertahankan sebesar 6-12 mmHg. Pada tiap akhir kontraksi, akan terjadi retraksi

fisiologis pada otot-otot uterus. Retraksi ini menyebabkan

tarikan pada serviks yang menyebabkan serviks semakin menipis dan

berdilatasi seiring pemendekan otot-otot uterus (Cunningham, 2007).

Adapun HIS umumnya dimulai pada bagian uterus dekat muara tuba falopii.

Kontraksi menyebar dari sel ke sel melalui area dengan resistensi lebih rendah.

Area dengan resistensi lebih rendah ini dikaitkan dengan adanya gap-junction

yang meningkat menjelang aterm akibat pengaruh estrogen yang meningkat dan

menurunnya progesteron. Gap-junction ini diduga terdapat lebih banyak pada

muara tuba faloppii, sehingga seolah-olah terdapat pacemaker yang memulai

kontraksi uterus pada bagian ini (Prawirohardjo, 2014).

Mekanisme terjadinya HIS sangat dipengaruhi oxytocin dan PG. Kedua

senyawa ini akan terikat pada reseptornya di miometrium yang selanjutnya akan

mengaktifasi phosfolipase

C. Phosfolipase C akan menghidrolisis lipid membran (phosphatidylinositol

4,5- biphosphate) menjadi diacylglycerol dan inositol triphosphate. Selanjutnya,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

inositol triphosphate akan menginduksi pelepasan dari kalsium dari retikulum

sarkoplasma. Sehingga terjadi peningkatan kalsium intraselular yang nantinya

akan merangsang dari kontraksi myofibril (Cunningham, 2007).

Selain HIS, tenaga lain yang berperan dalam persalinan adalah tenaga

meneran ibu yang membantu memperkuat dorongan. Pengetahuan ibu mengenai

mengejan juga berpengaruh pada persalinan normal. Dari penelitian, pengetahuan

yang kurang menyebabkan mengejan sebelum waktunya sehingga ibu akan

kehilangan tenaga karena ibu telah mengedan sebelum waktunya dan juga

berpengaruh terhadap kemajuan persalinan (Cunningham, 2007).

Serta tegangan dari cairan amnion. Tegangan cairan amnion tidak pernah

menjadi nol. Bahkan ketika relaksasi otot-otot uterus diantara kontraksi HIS,

tonus otot tetap dipertahankan rendah. Hal ini menyebabkan tegangan cairan

amnion tetap dipertahankan sebesar 6-12 mmHg. Seperti sifat sebuah cairan, ia

akan menekan kesegala arah. Demikian pula halnya dengan cairan amnion. Karena

dinding uterus tidak sama komposisi dan ketebalannya, sehingga pada arah SBR

(segmen bawah rahim) dan serviks, tegangan cairan amnion ini menyebabkan

terdorongnya serviks dan membantu penipisan dan dilatasi serviks serta

penurunan bagian terbawah janin ke rongga panggul (Prawiroharjo, 2014).

 Passage

Passage terkait dengan anatomi jalan lahir. Terutama yang berperan dalam

menentukan dapat tidaknya kelahiran pervaginam adalah anatomi dari

pelvic minor. Yang perlu diperhatikan dalam anatomi pelvis adalah

bidang-bidang khusus yang membentuk struktur pelvik. Ukuran bidang

pelvis sangat mempengaruhi dapat tidaknya kelahiran pervaginam terkait

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

dengan ukuran pelvik dibanding ukuran bayi (Cunningham, 2007).

Adapun bidang yang penting dalam anatomi pelvis adalah:

 PAP (pelvic inlet) dibatasi oleh promontorium vertebra, alla sacrum, linea

terminalis, ramus horizontal os. Pubis dan simfisis pubis. Ukuran diameter

bidang PAP yang tidak sesuai/lebih kecil dari normal dapat menyebabkan

abnormalitas dalam presentasi janin. Adapun bidang PAP memiliki

beberapa diameter yaitu konjugata vera (true conjugate) yang

menghubungkan promontorium dengan bagian atas simfisis, konjugata

obstetrika (obstetric konjugate) yang menghubungkan promontorium

dengan bagian tengah simfisis, dan diameter transversal yang

menghubungkan dua sisi linea terminalis (Cunningham, 2007).

 Midpelvic adalah ruang/bidang setinggi spina isciadika dan merupakan

bidang tersempit dari panggul. Hal ini dikarenakan adanya spina isciadika

yang menonjol kerongga panggul. Adapun ukuran diameter yang penting

adalah diameter AP, bispinosus dan posterior sagital.2

 Pelvic outlet merupakan bidang terbawah rongga panggul yang

dibatasi/dibentuk oleh ujung terbawah sacrum, sisi ligamentum

sacrosciatic, dan ischial tuberosities (Cunningham, 2007).

Tabel 2.1 Diameter-diameter dalam bidang Pelvik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Bentuk pelvis minor ini menyerupai saluran yang mempunyai sumbu yang

melengkung ke depan, disebut sumbu Carus. Sumbu ini secara klasik adalah garis

yang menghubungkan garis persekutuan antara diameter transversa dan konjugata

vera pintu atas panggul dengan titik- titik sejenis di Hodge II, III, dan IV. Sampai

Hodge III sumbu ini lurus, sejajar dengan sacrum, untuk seterusnya melengkung ke

depan sesuai dengan lengkungan sacrum. Panggul terbagi atas pintu atas panggul,

ruang panggul, dan pintu bawah panggul (Cunningham, 2007).

Gambar 2.1 Bidang Hodge.

 Bidang Hodge I: Bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul,

yaitu bagian atas simfisis dan promontorium dan linea terminalis.

 Bidang Hodge II: Bidang sejajar Hodge I setinggi pinggir bawah simfisis.

 Bidang Hodge III: Bidang sejajar Hodge I/II setinggi spina ischiadica.

 Bidang Hodge IV: Bidang sejajar Hodge I/II/III setinggi os coccygis.

 Passenger

Passenger terkait dengan ukuran dan posisi janin menjelang kelahiran.

Adapun untuk ukuran, yang penting diperhatikan adalah ukuran kepala

janin yang memang merupakan bagian tubuh terbesar janin. Adapun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

bagian dan ukuran kepala janin yang penting adalah diameter suboksipito-

bregmatikus (9,5 cm), sumento-bregmatikus (9,5), oksipito-mentalis (13,5)

dan oksipito-frontalis (11,5) (Prawiroharjoo, 2010).

Gambar 2.2 Anatomi os cranium.

Selain ukuran diameter kepala, anatomi janin juga digambarkan dalam 4

kategori yaitu letak, posisi, habitus, dan presentasi (Cunningham, 2007).

 Letak, menggambarkan axis janin terhadap axis ibu. Dapat longitudinal,

horizontal atau obliq. Letak normal ketika mulai memasuki PAP adalah

longitudinal

 Presentasi, menggambarkan bagian janin yang menempati posisi terbawah

(pertama masuk pelvis). Dapat presentasi kepala, bokong atau melintang.

Presentasi normal adalah pesentasi kepala belakang/UUK.

 Habitus/sikap, berupa gerakan/posisi tubuh janin dan letak/posisi

ekstremitas. Normal kepala janin fleksi, tangan terlipat kedada, kaki fleksi

pada lutut dan pangkal paha

 Posisi, menggambarkan bagian tertentu dalam presentasi apakah berada di

dekstra atau sinistra. Normal UUK bisa berada dibagian dekstra maupun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

sinistra

Semua hal diatas, power, passage dan passenger sangat penting artinya

dalam kelahiran pervaginam. Ketidaknormalan atau ketidaksesuaian salah

satu komponen dapat menyebabkan gangguan dan komplikasi dalam

persalinan (Cunningham, 2007).

2.3 KECEMASAN PADA KEHAMILAN

Kecemasan atau anxiety adalah suatu sinyal yang menyadarkan

memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang

mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman dari perubahan dan pengalaman

dari sesuatu yang baru yang belum pernah dicoba (Kaplan & Sadock, 2010).

Kehamilan adalah penyatuan ovum dan sperma saat terjadi proses fertilisasi yang

selanjutnya terjadi proses implantasi embrio di dalam dinding rahim (Cunningham

et al, 2013).

Wanita yang sedang hamil mungkin akan mengalami kecemasan tentang

berbagai masalah dari satu trimester ke trimester berikutnya. Selama kehamilan

khususnya pada kehamilan pertama atau biasanya disebut dengan primigravida.

Seorang ibu primigravida mengingat kembali tentang masa awal

perkembangannya sendiri. (Kaplan & Sadock, 2011; Cunningham et al, 2013).

Saat kehamilan memasuki trimester ketiga menjelang persalinan kecemasan

berhubungan dengan kelahiran bayi. Dengan lahirnya seorang bayi, maka orang

tua harus dapat mempersiapkan diri dan dapat melakukan perawatan pasca

kelahiran. Pada umumnya primigravida akan cenderung lebih cemas dibandingkan

multigravida. Multigravida adalah wanita yang telah mengalami kehamilan lebih

dari satu kali. Hal ini terjadi karena multigravida sudah memiliki pengalaman

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

yang cukup tentang persalinan, sehingga sudah mengetahui tandatanda persalinan

(Jeyanthi & Kavitha, 2008; Putranti, 2014).

Terdapat hubungan yang kuat antara ibu dengan kecemasan pada kehamilan

trimester ketiga dan berbagai masalah perkembangan janin seperti

oligohidramnion, IUGR, berkurangnya plasenta perfusi, dan persalinan premature.

Efek dari kecemasan yang tinggi dirasakan oleh wanita hamil trimester ketiga.

Wanita yang mengalami kecemasan berat dapat melahirkan bayi yang lebih kecil. (

Sabrina et al, 2015;Hosseini et al, 2009 ). Hasil penelitan Septianingrum (2016)

menunjukkan bahwa terapi relaksasi otot progresif mampu mengurangi

kecemasan prenatal selama kehamilan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Oktaviani dan Anggraini (2016) bahwa ada pengaruh relaksasi terhadap

penurunan kecemasan pada ibu hamil yang berisiko tinggi, sehingga diharapkan

tenaga kesehatan mampu memberikan terapi relaksasi secara rutin pada ibu hamil

minimal dapat dilakukan dalam kegiatan posyandu. Ibu hamil berisiko tinggi yang

melakukan relaksasi akan menjadi lebih rileks, ketegangan otot akibat cemas

berlebihan akan menurun, sehingga respons relaksasi alamiah pada tubuh akan

nampak, diantaranya pernafasan yang melambat, tekanan darah menurun, dan

menimbulkan perasaan yang lebih tenang dan bahagia sehingga secara psikologis

cemas ibu hamil menurun. Penelitian Marliana (2017) juga sejalan dengan

penelitian tersebut bahwa relaksasi gim (guided imagery and music) dan

aromaterapi lavender mampu menurunkan kecemasan ibu hamil primigravida

trimester III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PADA IBU

HAMIL

Penyebab kecemasan pada saat masa kehamilan terutama pada trimester

ketiga seperti rasa cemas dan takut mati, trauma persalinan, perasaan bersalah atau

berdosa dan ketakutan seperti bayinya akan lahir cacat. Perasaan cemas ibu hamil

pada trimester ketiga dalam memikirkan proses melahirkan serta kondisi bayi

yang akan dilahirkan tidak hanya berlangsung pada saat kehamilan pertamanya,

tetapi juga pada kehamilan berikutnya. Walaupun ibu hamil telah memiliki

pengalaman dalam menghadapi proses persalinan tetapi rasa cemas tetap akan

selalu ada. (Febria Syafyu, 2017).

Selama kehamilan, maternal akan mengalami perubahan fisik dan psikis

yang terjadi akibat hormone yang tidak stabil, yaitu hormon progesteron dan

estrogen yaitu hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya

proses kehamilan. (Eka Roisa Shodiqoh, 2014).

Ketika ibu hamil mengalami kecemasan dalam menghadapi proses

persalinan maka dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil agar

dapat menenangkannya. Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat

diberikan oleh keluarga lain berupa barang, jasa, informasi, dan nasehat yang akan

membuat ibu hamil akan merasa disayangi dan dihargai. Oleh karena itu,

dukungan keluarga sangat memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan

status kesehatan ibu. Bila anggota keluarga menginginkan kehamilan tersebut, dan

memberikan dukungan kepada ibu hamil bahkan memperlihatkan dukungannya

dalam berbagai hal maka ibu hamil akan merasa lebih tenang, percaya diri, lebih

bahagia, dan ibu hamil lebih siap dalam menjalani proses kehamilan, persalinan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

dan masa nifas. ( Febria Syafyu, 2017 ).

Paritas ibu pada primigravida, merupakan pengalaman pertama kali,

sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat

dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan

kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi persalinan, mengingat

ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu

yang pernah hamil sebelumnya (multigravida), mungkin kecemasan berhubungan

dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya. Menurut J. M. Seno Adjie,

ahli kebidanan dan kandungan dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, untuk umur

yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah >20 dan

<35 tahun. Di rentang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim

sudah mampu memberi perlindungan, mental pun siap untuk merawat dan

menjaga kehamilannya secara hati-hati. Kehamilan di umur kurang dari 20 tahun

bisa menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100 % siap. Beberapa

resiko yang bisa terjadi pada kehamilan di umur ini adalah kecenderungan naiknya

tekanan darah dan pertumbuhan janin terhambat. Sedangkan setelah umur 35

tahun, sebagian wanita digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi terhadap

kelainan bawaan dan adanya penyulit pada waktu persalinan. Tingkat pendidikan

seseorang juga berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu

yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan

tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang

berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak berpendidikan. Kecemasan

adalah respon yang dapat dipelajari. Dengan demikian pendidikan yang rendah

menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. (Heriani, 2016).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Istikhomah dan Suryani

(2014) bahwa pendampingan suami pada kunjungan ANC mampu menurunkan

tingkat kecemasan pada ibu hamil. Hasil penelitian lain yang mendukung hasil

penelitian Zamriati adalah penelitian Alibasjah, Izza, dan Susiloningsih (2016)

bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu primigravida trimester

III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa semakin muda usia ibu primigravida maka tingkat

kecemasan juga semakin berat. Hal ini dapat dipengaruhi dengan belum adanya

pengalaman kehamilan sebelumnya (Suryani, 2014; Alibasjah, 2016).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

2.5 KERANGKA TEORI

Kehamilan

Primigravida Multigravida

Usia

Perubahan fisiologis

Perubahan psikis

Informasi dari lingkungan

Dukungan suami dan keluarga

Status kesehatan

Kepribadian

Kecemasan

Respon Respon Respon Respon


Psikologi Kognitif Perilaku Afektif

Gambar 2.3 Kerangka teori penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

2.6 KERANGKA KONSEP

Gambar 2.4 Kerangka konsep penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan

pendekatan cross- sectional, yaitu dengan mengambil sampel ibu hamil trimester

ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan.

3.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Poli Obgyn RSUD Sibuhan dilakukan pada bulan

Desember 2020 sampai dengan selesai.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.3.1 POPULASI

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

primigravida dan multigravida pada trimester tiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan

3.3.2 SAMPEL

Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil primigravida dan multigravida

pada trimester tiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi.

Kriteria Inklusi

a. Ibu hamil dengan kehamilan primigravida dan multigravida dengan usia

kehamilan minimal 27 minggu di Poli Obgyn RSUD Sibuhan.

b. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar inform

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32

consent.

Kriteria Eksklusi

a. Ibu hamil memiliki riwayat gangguan kesehatan dan penyakit kronik

sebelum dan selama kehamilan

3.3.3 BESAR SAMPEL

Sampel pada penelitian ini merupakan ibu hamil primigravida dan

multigravida pada trimester tiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan yang

meliputi kriteria. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive

sampling, yaitu mengambil setiap sampel yang memenuhi kriteria penelitian

dan sampel ada saat dilakukan penelitian.

n= N
2

1 + N (e)

Keterangan :

n = besarnya sampel

N = besarnya populasi (213 orang)

e = tingkat batas toleransi kesalahan (margin of

error 10 %) Dengan hasil perhitungan sebagai

berikut:

n= 213
2

1 + 213 (0,1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

= 68 orang

Jadi, sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68

pasien

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Data diperoleh dan dikumpulkan dari rekam medis sesuai dengan data

IPSS. Kemudian diolah menggunakan program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) dan kemudian di distribusikan secara deskriptif menggunakan

tabel distribusi frekuensi dan dilakukan pembahasan data yang diperoleh.

3.5 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang

terdiri atas dua bagian. Bagian petama merupakan data karakreristik responden

(ibu hamil pimigravida dan multigravida trimester ketiga) yang terdiri dari:

nama/inisial, usia, status pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, dan status

lingkungan rumah tinggal.

Bagian kedua adalah kuisioner HRS-A (Hamilton Rating Scale for

Anxiety) terdiri dari 14 pertanyaan yang merupakan kelompok gejala kecemasan.

Masing-masing kelompok gejala diatas diberi penilaian angka antara 0-4, yang

dirincikan sebagai berikut: 0= tidak ada gejala sama sekali; 1= gejala ringan,

apabila terdapat 1 dari semua gejala yang ada; 2= gejala sedang jika terdapat

separuh dari gejala yang ada; 3= gejala berat jika terdapat lebih dari separuh dari

gejala yang ada; dan 4= gejala berat sekali jika terdapat semua gejala yang ada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Masing-masing nilai dari 14 kelompok gejala dijumlahkan dan dinilai

derajat kecemasannya, yaitu: < 14: tidak ada kecemasan; 14-20: kecemasan

ringan; 21-27: kecemasan sedang; 28-41: kecemasan berat; dan 42-56:

kecemasan berat sekali. Pertanyaan dari kuisioner HRS-A memiliki tingkat

validitas 0,93 dan tingkat reabilitas 0,97.

3.6 DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 3.1. Definisi operasional.

Defenisi Cara Skala


Operasional Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Ukur

Usia Lama waktu Observasi Rekam <20 Interval


hidup atau ada Medis 21-30
(sejak dilahirkan >30
atau diadakan)

Kecemasan Perasaan takut Observasi Menggunaka 1. < 14 : Ordinal


dan tidak n kuesioner Tidak
nyaman yang HRS-A yang Ada
tidak jelas terdiri dari kecemasan
Penyebabnya 14 item, 2. 14 – 20 :
yang dialami dengan skala Kecemasan
oleh ibu hamil masing Ringan
Primigravida masing item 3. 21 – 27 :
dan multigravida 0-4, dengan Kecemasan
Trimester total skor Sedang
ketiga.batasbatas keseluruhan 4. 28 – 41 :
normal, 0-56 kecemasan
yang diukur Berat
Berdasarkan 5. 42 – 56 :
skala HARS Kecemasan
sangat berat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

3.7 METODE PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dilakukan secara manual. Langkah-langkah pengelolaan

data pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Data (editing), adalah memeriksa rekam medis pada

lembar yang diserahkan oleh para pengumpul data.

b. Data Kode (coding), adalah pada tahap pengolahan ini peneliti

mengklasifikasikan isi rekam medis

c. Memasukkan Data (entry data), adalah data yang sudah diberikan

kode kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara

menghitung frekuensi data. Memasukkan data dengan cara

menggunakan Statistic Program for Social Science (SPSS).

e. Tabulasi (Tabulating)

Tabulating merupakan proses pengolahan data yang bertujuan untuk

membuat tabel-tabel yang dapat memberikan gambaran statistik

sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.

3.8 METODE ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

univariat yakni untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dan presentasi dari

data-data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk tabel.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Poli Obgyn RSUD Sibuhan Penelitian

dilakukan kepada Ibu hamil yang berjumlah 68 orang. Penelitian dilakukan

melalui kuisioner yang dibagikan kepada ibu hamil yang control kehamilan di Poli

Obgyn RSUD Sibuhan. Penelitian telah dilakukan pada bulan November 2020.

Berikut hasil penelitian mengenai perbedaan tingkat kecemasan antara

primigravida dengan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn

RSUD Sibuhan akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Ibu Hamil

Usia Frekuensi Persentase

< 20 tahun 4 5.9

20-30 tahun 58 85.3

>30 tahun 6 8.8

Total 68 100

Berdasarkan tabel 4.1 menyatakan bahwa paling banyak responden berusia

20- 30 tahun tahun sebanyak 58 orang (85%), > 30 tahun sebanyak 6 orang (8%),

dan usia < 20 tahun sebanyak 4 orang (6%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


SMP 10 14.7
SMA 43 63.2
S1 15 22.1
Total 68 100

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37

Berdasarkan tabel 4.2 menyatakan bahwa paling banyak responden adalah

berpendidikan SMA sebanyak 43 orang (63%), SMP sebanyak 10 orang (14%),

dan S1 sebanyak 15 orang (22%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil

Pekerjaan Frekuensi Persentase


IRT 23 33.8
Wiraswasta 12 17.6
Petani 25 36.8
PNS 8 11.8
Total 68 100

Berdasarkan tabel 4.3 menyatakan bahwa paling banyak responden bekerja

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 23 orang (33%), petani sebanyak 25 orang

(36%), wiraswasta sebanyak 12 orang (17%) dan PNS sebanyak 8 orang (11%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gravida Ibu Hamil

Status Gravida Frekuensi Persentase

Primigravida 33 48.5

Multigravida 35 51.5

Total 68 100

Berdasarkan tabel 4.4 menyatakan bahwa paling banyak responden dengan

status multigravida sebanyak 35 orang (51%) dan primigravida sebanyak 33 orang

(48%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Poli Obgyn RSUD

Sibuhan

Kecemasan Frekuensi Persentase

Ringan 29 42.6

Sedang 25 36.8

Berat 14 20.6

Total 68 100

Tabel 4.6 Tingkat Kecemasan antara Primigravida dengan Multigravida pada Kehamilan

Trimester Ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan

Tingkat Kecemasan

Ringan Sedang Berat Total Nilai p

Status Gravida n % N % N % n % 0,034

Primigravida 17 25 7 10.3 9 13.2 33 48.5

Multigravida 12 17.6 18 26.5 5 7.4 35 51.5

Total 29 42.6 25 36.8 14 20.6 68 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 menyatakan bahwa dari 33 orang ibu hamil dengan

status primigravida sebanyak 17 orang (25%) memiliki tingkat kecemasan ringan,

7 orang (20%) dengan tingkat kecemasan sedang, sebanyak 9 orang (13%).

Sedangkan pada 35 orang ibu hamil dengan status multigravida sebanyak 12

orang (42%) dengan tingkat kecemasan ringan, 18 orang (26%) dengan tingkat

kecemasan sedang, dan sebanyak 5 orang (7%) dengan tingkat kecemasan berat

(20%). Berdasarkan hasil analisis uji chi square dijumpai niai p= 0,034 yang

artinya menyatakan bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan antara primigravida

dengan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD

Sibuhan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tingkat

kecemasan antara primigravida dengan multigravida pada kehamilan trimester

ketiga. Berdasarkan usia paling banyak berusia 20-35 tahun. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Shodiqoh (2014) yang menyatakan bahwa

sebagian besar responden pada kelompok usia 20-35 tahun (Shodiqoh, 2014).

Pada kisaran usia 20–35 tahun diharapkan para ibu telah siap secara psikologi

dalam menghadapi proses persalinan. Menurut hasil penelitian Laili (2010),

bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara usia dengan tingkat

kecemasan pada ibu primigravida trimester III, dapat dilihat diatas bahwa usia 20–

35 tahun dan >35 tahun mengalami frekuensi tingkat kecemasan yang sama.

Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Kartono (2007), bahwa kehamilan diusia

mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap

pemenuhan kebutuhan zat–zat gizi selama kehamilannya. Penyulit kehamilan

yang lebih tinggi adalah pada usia <20 tahun, hal tersebut disebabkan belum

matangnya alat reproduksi untuk hamil sehingga akan merugikan kesehatan ibu

maupun kesehatan janin. Keadaan tersebut akan lebih menyulitkan bila ditambah

dengan tekanan/stres psikologis, sosial, dan ekonomi sehingga memudahkan

keguguran, persalinan prematur, kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi, anemia

kehamilan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Kartono, 2007).

Berdasarkan pendidikan paling banyak responden berpendidikan SMA. Hal

ini didukung dengan hasil penelitian Laili (2010), bahwa tidak ada hubungan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan menjelang

persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III. Hal ini tidak sesuai dengan

pernyataan Notoatmodjo (2010), bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka semakin tinggi juga

tingkat pengetahuan yang didapat sehingga lebih mudah untuk menerima

informasi terutama dalam hal yang berhubungan dengan kesehatan dan hal ini

akan berpengaruh pada perilaku individu tersebut. Ibu hamil trimester ketiga yang

berpendidikan rendah atau tinggi mempunyai peluang yang sama untuk terjadi

kecemasan dalam menghadapi persalinan, karena kecemasan yang terjadi tidak

hanya tergantung pada pendidikan yang dimiliki tetapi juga tergantung dari

pengetahuan, hubungan interpersonal, serta keluarga (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan pekerjaan paling banyak responden bekerja sebagai ibu

rumah tangga. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakuakn oleh Shodiqoh

(2014) bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga

mengalami tingkat kecemasan ringan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Windi

(2008), bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Hal

tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2010), bahwa bekerja

umumnya adalah kegiatan yang menyita waktu sehingga ibu hamil yang bekerja

mengalami kecemasan lebih ringan dibandingkan ibu yang tidak bekerja

dikarenakan pekerjaan dapat mengalihkan perasaan cemas ibu (Windi, 2008;

Notoatmodjo, 2010).

Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara

tingkat kecemasan antara primigravida dengan multigravida pada kehamilan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhan. Penelitian Shodiqoh (2014) juga

menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan antara primigravida dan multigravida dalam menghadapi persalinan.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa primigravida memiliki tingkat kecemasan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida. Sesuai dengan hasil

penelitian Indrawati (2007), bahwa pada umumnya ibu primigravida mengalami

kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multigravida dalam menghadapi

persalinan, disebabkan karena ibu baru pertama kali melahirkan.

Pada kehamilan pertama ( primigravida ) mayoritas ibu hamil tidak

mengetahui berbagai cara mengatasi kehamilan sampai pada proses persalinan

dengan lancar dan mudah, sehingga hal ini mempengaruhi kecemasan ibu hamil

primigravida dalam mengahadapi persalinan. Oleh karena itu, dalam menghadapi

persalinan perlunya mengatasi kecemasan yang dirasakan tersebut (Manuaba,

2014).

Untuk menanggulangi kecemasan istri pada trimester ketiga dampingan

suami juga sangat berpengaruh terhadap kecemasan ibu. Terbukti dengan adanya

dampingan suami yang diberikan pada calon ibu, ibu merasa lebih tenang dan

memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinan. Adapun beberapa hal

yang dapat dilakukan ibu untuk menanggulangi masalah kecemasan yang dialami

oleh dirinya sendiri yaitu (Agustinus, 2011): Kontrol Pernafasan yang Baik;

Melakukan Relaksasi; Intervensi Kognitif; Pendekatan Agama; (%)

DukunganKeluarga; Olahraga. Rasa cemas membuat tingkat pernafasan semakin

cepat, hal ini disebabkan otak bekerja memutuskan fight or flight ketika respon

cemas diterima otak. Akibatnya suplai oksigen untuk jaringan tubuh semakin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

meningkat, ketidak seimbangan jumlah oksigen dan karbondioksida di dalam otak

membuat tubuh gemetar, kesulitan bernafas, tubuh menjadi lemah dan gangguan

visual.

Caranya adalah tarik nafas dalam-dalam sampai memenuhi paru-paru,

lepaskan dengan perlahan-lahan, maka akan membuat tubuh lebih nyaman,

mengontrol pernafasan juga dapat mengurangi serangan panik. Kecemasan

meningkatkan tension otot, tubuh menjadi pegal terutama pada leher, kepala, rasa

nyeri di dada. Cara yang dapat ditempuh dengan melakukan teknik relaksasi

dengan cara duduk atau berbaring. Lakukan teknik pernafasan, usahakanlah

menemukan kenyamanan selama 30 menit. Kecemasan timbul akibat

ketidakberdayaan dalam menghadapi permasalahan. Fikiran-fikiran negatif secara

terus menerus berkembang dalam fikiran. Caranya adalah dengan melakukan

fikiranfikiran yang realistik. Bila tubuh dan fikiran dapat merasakan kenyamanan

maka fikiran-fikiran positif yang lebih konstruktif dapat muncul. Ide-ide kretaif

dapat dikembangkan dalam menyelesaikan permasalahan. Pendekatan agama akan

memberikan rasa nyaman terhadap fikiran, kedekatan terhadap tuhan dan doa

yang disampaikan akan memberikan harapan positif. Dukungan keluarga efektif

mengurangi kecemasan. Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan. Olahraga

akan menyalurkan tumpukan stres secara positif. Lakukan olahraga yang tidak

memberatkan, dan memberikan rasa nyaman kepada diri anda seperti senam hamil

atau banyak melakukan aktifitas agar otot-otot dasar panggul ikut bergerak

(Agustinus, 2011)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka didapati kesimpulan :

a. Berdasarkan usia paling banyak ibu berusia 20-35 tahun. Berdasarkan

pendidikan paling banyak ibu berpendidikan SMA. Berdasarkan pekerjaan

paling banyak ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan status

gravida paling banyak ibu dalam kategor multigravida

b. Berdasarkan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dan multigravida

pada kehamilan trimester ketiga di Poli Obgyn RSUD Subuhan paling

banyak dalam kategori ringan

c. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan antara

primigravida dengan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poli

Obgyn RSUD Sibuhan.

5.2 Saran

a. Bagi Masyarakat

Sebaiknya perencanaan kehamilan/persalinan sangat penting

dilaksanakan pada usia 20–35 tahun, agar ibu merasa lebih siap untuk

menghadapi kehamilan dan persalinan

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebaiknya dilakukan promosi kesehatan tentang kecemasan agar masyarakat

tahu bahwa kecemasan merupakan hal yang sangat mempengaruhi kondisi ibu

dan janin pada kehamilan dan persalinannya nanti. Bagi tenaga kesehatan yang

melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester ketiga hendaknya juga

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44

memfokuskan pada masalah psikologis. Seperti mengurangi pengaruh yang

negatif dari masyarakat tentang cerita-cerita yang menakutkan pada kehamilan

dan persalinan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai anatomi

dan fisiologi kehamilan dan persalinan,

c. Bagi Keluarga

Memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan

mempunyai anak yang dinantikan, dan menganjurkan latihan-latihan fisik

untuk memperkuat otot-otot dasar panggul. Sebaiknya keluarga terutama

suami mampu memberikan dukungan pada ibu hamil trimester ketiga.

Dengan dukungan dari keluarga terutama suami maka ibu mampu

mengatasi masalahnya dengan baik sampai pada proses persalinannya

nanti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, FG., et al. (2013). Obstetri Williams (Williams Obstetri). Jakarta :

EGC Cunningham, F. Gary, et al. 2007. Williams Obstetrics 22nd

Edition. The McGraw-Hill

Companies: New York

Eka Roisa Shodiqoh, F. S., 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam

Menghadapi Persalinan Antara Primigravida Dan Multigravida. Jurnal

Berkala Epidemiologi, Volume 2, p. 142.

Febria Syafyu, W. N., 2017. Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Menjelang

Persalinan Trimester III. JURNAL IPTEKS TERAPAN, Volume 11.i1,

p. 56.

Heriani, 2016. Kecemasan Dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas,

Usia Dan Tingkat Pendidikan. JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH,

Volume 1, p. 2.

Hosseinia, S. M., Biglanb, Minhnoi, W., L., C., Brooksd, M. M., Gorine, Michael

B., and Dayc, Nancy L., 2009. Trait anxiety in pregnant women predicts

offspringbirth. Departments of aPhysical Medicine and Rehabilitation,

bPsychiatry and cEpidemiology, University of California at Los Angeles,

Los Angeles, CA, USA 2009.23 (2)564

Husin, F., 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti Paradigma Baru Dalam

Asuhan Kebidanan. 1 ed. Jakarta: Penerbit Sagung Seto.

Istikhomah, H., & Suryani, E. (2014). Hubungan Antara Pendampingan Suami

Pada Kunjungan Anc Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46

Trimester Iii Di Bpm Wayan Witri Maguwoharjo, Sleman. Jurnal

Kebidanan Indonesia: Journal of Indonesia Midwifery, 5(2).

Jeyanthi, I., Kavitha, R., 2008. Anxiety and Stress Among The Primigravida and

The Multigravida.

Department of Social Work, Cauvery College for Women, Trichy, 1.(2):128

Kaplan. H. I, Sadock B. J., 2011. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Binarupa Aksara

Publisher: Tangerang. PP:51-68

Kaplan IH, Sadock JB, Grebb AJ. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri: Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, alih bahasa: Kusuma W. Jakarta:

EGC, 2010; hal.17-21,101.

Anggraini R. 2010. Karakterikstik ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan di BPS Uswatun Poncowati Lampung tengah.

Lampung tengah; Akademi kebidanan patriot bangsa husada; 2010.

Mandagi. DV, Pali C, Sinolungan J. 2013. Peredaan Tingkat Pada Multigravida

dan Primigravida di RSIA Kasih Ibu Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM),

Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 197-201

Marliana, O. (2017). Pengaruh relaksasi gim (guided imagery and music) dan

aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu hamil primigravida

trimester III DI BPM AJIJAH BULUSPESANTREN. karya tulis ilmiah

Kusum MS, Suryakantha AH. 2013. A study on mental health status among

pregnant women and the social factors influencing.Indian Journal of

Public Health Research & Development. 2013;4(4):79-83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Oktaviani, L., & Anggraini, A. (2016). Pengaruh relaksasi terhadap penurunan

kecemasan pada ibu hamil berisiko tinggi di wilayah kerja puskesmas

Sumur Batu Bandar Lampung Tahun 2016. Holistik Jurnal Kesehatan,

10(4), 206- 213

WHO (2008). Maternal mental health and child health and development in low and

middle incomecountries. Http://www.int/mentalhealth/ prevention/suicide

/mmh_jan08meeting_report.pdf -

WHO (2015). Global health observatory data repository: Maternal mortality.

World Health Organization.

Http://www.who.int/...gho/maternal_health/mortality/maternal/en/ -

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesiatahun

2016. Jakarta : Kemenkes RI; 2017

Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir.

In: Saifuddin AB, Wiknjosastro GH (eds.) Ilmu Kebidanan. 3th ed.

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014

Prawirohardjo, S. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi-1. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo; 2010.

Putranti, V. T. P., 2014. Hubungan Pengetahuan daan Sikap Tentang Persalinan

Dengan Kesiapan Primigravida Menghadapi Persalinan. Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Magister Kedokteran Keluarga Thesis

Sabria, Y., Nabelb, H., 2015. The impact of anxiety and depression during

pregnancy on fetal growth and the birth outcome. Departments of

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

Psychiatry, Gynecology and Obstetric, Faculty of Medicine, Mansoura

University, Mansoura, Egypt.. 36(2): 95

Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry:

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. Edisi 11. Wolters Kluwer

Health. New York-USA

Videbeck, SL. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta

Kartono, K., 2007. Psikologi Wanita Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan

Nenek Jilid 2.

Bandung : CV. Mandar Maju.

Kuswandi, Lanny., 2003. Keajaiban Hypno- Birthing. Jakarta : Pustaka Bunda.

Indrawati., 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan

Pada Ibu

Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Mutiara

Kecamatan Medan Timur Tahun 2007. Jurnal Penelitian. Medan,

Politeknik Kemenkes Negeri Medan

Laili, R., 2010. Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan dan Dukungan Keluarga

Dengan

Tingkat Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester III di

Poliklinik Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2009. Jurnal

Penelitian. Padang, Universitas Andalas.

Manuaba, IGB., 2003. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta

:Rineka Cipta

Shodiqoh ER., Syahrul F. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan dalam

Menghadapi

Persalinan Antara Primigravida dan Multigravida. Jurnal Berkala

Epidemiologi, Volume 2 Nomor 1, Januari 2014, hlm. 141-150

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

LAMPIRAN 1. Biodata Penulis


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aflah Ainun Marwah Martondi Daulay


NIM : 170100070
Tempat/Tanggal Lahir : Marenu, 18 Agustus 1999
Agama : Islam
Nama Ayah : H. Parsaulian Daulay, S,Ag
Nama Ibu : Hj. Nuraini Tanjung, S,Ag
Alamat : Jl. Prof. M. Yusuf No.1, Medan
Riwayat Pendidikan :
1. TK Kartika ( 2004-2005 )
2. SDN No. 102330 ( 2005-2011 )
3. MTsN Marenu ( 2011-2014 )
4. MAN Marenu ( 2014-2017 )
5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( 2017-sekarang )
Riwayat Organisasi :
1. Anggota Keputrian FOSKAMI PEMA FK USU ( 2018/2019 )
2. Anggota DANUS FOSKAMI PEMA FK USU ( 2019/2020 )
3. Anggota Divisi Pengabdian Masyarakat SCORA PEMA FK USU (
2019/2020 )
4. Anggota BSMI (2018-sekarang)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Riwayat Pelatihan :
1. Peserta PKKMB FK USU 2017
2. Peserta MMB FK USU 2017
3. Peserta MEDIS FOSKAMI FK USU 2018
Riwayat Kepanitiaan :
1. Anggota PT LKMM ( 2017 )
2. Anggota Acara KKI Akbar FOSKAMI ( 2018 )
3. Koordinator Konsumsi Grand Opening Mentoring FOSKAMI ( 2018 )
4. Anggota Konsumsi Keputrian Akbar FOSKAMI ( 2018 )
5. Bendahara PM SCORA ( 2020 )
6. Anggota Administrasi dan Kesekretariatan FOSKAMI Sunatan Rosul (
2019 )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

LAMPIRAN 2. Lembar Orisinalitas

PERNYATAAN

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA


DENGAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA

Dengan ini plis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sbagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adala benar merupakan hasil karya
penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang pelis lakkan pada bagian tertentu dari hasil karya orang
lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangngan yang berlaku.

Marenu, Desember 2020


Penulis,

Aflah Ainun Marwah M.D


NIM:170100070

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

LAMPIRAN 3. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Penelitian

LEMBAR PENJELASAN
UNTUK CALON SUBJEK PENELITIAN

Yth.
Calon responden
Di tempat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ibu yang saya hormati,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Aflah Ainun Marwah Martondi Daulay
NIM : 170100070
No HP: 081375536195
Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang sedang
melakukan penelitian dengan judul “ Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara
Primigravida Dengan Multigravida Pada Kehamulan Trimester Ketiga”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat
kecemasan antara primigravida dengan multigravida pada kehamilan trimester
ketiga di Poli Obgyn RSUD Sibuhuan. Adapun manfaat penelitian ini dapat
menjadi bahan konseling kepada masyarakat dan motivasi bagi ibu hamil
primigravida dan multigravida dalam menghadapi kehamilan.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan
tugas skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini
akan dilakukan dengan cara ibu diminta untuk mengisi kuisioner HRS-A.
Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan kesediaan ibu untuk
menjadi responden dalam penelitian ini. Partisipasi ibu dalam penelitian ini
bersifat bebasuntuk menjadi responden atau menolak tanpa sanksi apapun.
Kerahasiaan informasi dan identitas ibu dijamin oleh peneliti dan tidak akan
disebarluaskan. Jika ibu bersedia, maka saya mohon kesediannya untuk
menandatangani lembar persetujuan yang saya lampirkan.
Atas perhatian dan kesediaan ibu, saya ucapkan terimakasih. Semoga
partisipasi dan kesediaan ibu dalam penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Sibuhuan, Desember 2020


Peneliti,

Aflah Ainun Marwah M.D


NIM : 170100070

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

LAMPIRAN 4. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


( Informed Consent )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Alamat :
No HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “ Perbedaan Tingkat


Kecemasan Antara Primigravida Dengan Multigravida Pada Kehamilan Trimester
Ketiga”, maka dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA ( coret
yang tidak perlu ) untuk ikut serta berpartisipasi menjadi subjek penelitian. Dan
dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.

Demikianlah pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Sibuhuan, Desember 2020


Responden,

( )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

LAMPIRAN 5. Ethical Clereance

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

LAMPIRAN 6. Surat Izin Penelitian

Hal :Izin Penelitian

Yth
Direktur RSUD Sibuhuan
Kabupaten Padang Lawas
Di-
Tempat

Dengan hormat, berkenaan dengan kegiatan Skripsi Mahasiswa Fakultas


Kedokteran USU
Angkatan 2017, maka kami mohon kepada Mahasiswa tersebut di bawah
ini
Nama Aflah Ainun Marwah Martondi Daulay
NIM 170100070
JUDUL Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Primigravida
Dengan
Multigravida Pada Kehamilan Trimester Ketiga.
Pembimbing : dr. Khairani,M.Ked(OG), Sp.OG (K)

Dapat diberi izin Penelitian di Institusi yang Bapak/lbu Pimpin, dalam


rangka pengumpulan data untuk penulisan Skripsi tersebut.

Demikian Atas bantuan dan perhatian mengenai hal ini kami ucapkan
terima kasih.

SuwrPutra,MHA, Sp.KK(K)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57

LAMPIRAN 7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

LAMPIRAN 8. DATA INDUK PENELITIAN

DATA INDUK

NO NO RM NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN GRAVIDA KECEMASAN


1 016924 EN 25 thn S1 wiraswasta primigravida Ringan
2 040212 MH 27 thn SMA IRT multigravida Ringan
3 040096 TW 23 thn S1 IRT Primigravida Ringan
4 039991 DS 25 thn SMA IRT Multigravida Berat
5 039558 TS 25 thn SMA IRT Primigravida Berat
6 040144 IS 19 thn SMA IRT Multigravida Ringan
7 040432 YKN 24 thn SMA IRT Primigravida Berat
8 040436 SK 24 thn SMA IRT Multigravida Sedang
9 001639 SH 25 thn S1 IRT Multigravida Sedang
10 040460 SD 19 thn SMA IRT Multigravida Ringan
11 040318 NH 19 thn SMA IRT Primigravida Berat
12 040212 MH 26 thn SMA IRT Multigravida Sedang
13 028667 SWP 25 thn SMA Wiraswasta Primigravida Ringan
14 040353 NAS 24 thn SMA IRT Multigravida Sedang
15 012818 MHL 26 thn SMA Petani Multigravida Ringan
16 023516 NS 25 thn SMA Petani Multigravida Sedang
17 036953 NY 24 thn SMA Petani Primigravida Ringan
18 039966 LS 24 thn SMA Petani Multigravida Sedang
19 040497 M 25 thn SMA Petani Primigravida Berat
20 040494 ENN 26 thn SMA Petani Multigravida Ringan
21 030632 AL 24 thn SMA IRT Multigravida Berat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

22 039930 ES 23 thn SMA Wiraswasta Multigravida Sedang


23 031347 EAD 24 thn SMA IRT Primigravida Ringan
24 040496 DY 25 thn S1 Wiraswasta Multigravida Ringan
25 040485 LS 25 thn SMA Petani Primigravida Ringan
26 040504 NM 31 thn SMA Wiraswasta Multigravida Sedang
27 010095 NEL 24 thn SMA Petani Primigravida Ringan
28 040514 APL 25 thn S1 PNS Primigravida Berat
29 000976 HLS 32 thn SMP Petani Multigravida Ringan
30 010423 ND 31 thn SMA IRT Primigravida Berat
31 040512 DS 25 thn SMP Petani Multigravida Berat
32 001639 S 24 thn SMA IRT primigravida Ringan
33 008420 IR 23 thn SMP Petani Multigravida Sedang
34 040515 RD 19 thn SMA IRT Primigravida Berat
35 036806 ER 24 thn SMA IRT Primigravida Sedang
36 039110 NM 31 thn SMP Petani Multigravida Sedang
37 040427 RY 26 thn S1 PNS Multigravida Ringan
38 020218 M 25 thn S1 PNS Primigravida Ringan
39 009750 WH 24 thn SMA IRT Multigravida Ringan
40 024354 GN 26 thn SMP IRT Primigravida Sedang
41 040394 LH 25 thn S1 Wiraswasta Multigravida Berat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

42 008495 NSH 26 thn SMA Petani Primigravida Berat


43 040270 PSH 24 thn SMA Petani Multigravida Ringan
44 006429 FA 26 thn S1 wiraswasta primigravida ringan
45 039455 SAS 25 thn SMA Petani Multigravida Ringan
46 011216 ISS 24 thn SMA Petani Primigravida Ringan
47 006942 J 23 thn SMA Petani Primigarvida Ringan
48 003046 MB 26 thn SMA Petani Multigravida Sedang
49 039930 ES 25 thn S1 PNS Primigarvida Ringan
50 020391 DA 25 thn S1 PNS Primigravida sedang
51 040270 KN 24 thn S1SMA PNS Multigravida Berat
52 038345 SNK 23 thn SMA Petani Primigravida berat
53 040621 HP 31 thn SMA Petani Multigravida Ringan
54 040068 IMS 24 thn SMA IRT Primigravida Ringan
55 034632 SNI 25 thn SMP IRT Multigravida Sedang
56 006652 HF 24 thn SMA IRT Multigravida Sedang
57 040637 DL 24 thn SMP Petani Primigravida Sedang
58 038404 MSH 31 thn SMP Petani Multigravida Sedang
59 039590 T 26 thn S1 Wiraswasta Primigravida Sedang
60 013372 HH 25 thn S1 PNS Multigravida Sedang
61 040359 AMH 24 thn SMA Petani Primigravia Sedang
62 039624 ASH 23 thn SMP Wiraswasta Multigravida Sedang
63 040357 SL 23 thn SMP Petani Primigravida Sedang
64 027608 LMS 24 thn S1 PNS Multigravida Sedang
65 018461 SKR 23 thn SMA Wiraswasta Primigravida Ringan
66 036007 NH 26 thn SMA Wiraswasta Primigravida Ringan
67 026479 SL 25 thn SMA Wiraswasta Multigravida Ringan
68 029036 PLN 24 thn SMA petani Multigravida sedang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

LAMPIRAN 9. DATA STATISTIK SPSS

FREQUENCIES VARIABLES=USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUSGRAVIDA KECEMASAN

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 20-Dec-2020 13:13:06

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\SKRIPSI.s


av

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 68

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=USIA


PENDIDIKAN PEKERJAAN
STATUSGRAVIDA KECEMASAN
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.009

[DataSet1] C:\Users\ASUS\Documents\SKRIPSI.sav
Statistics

USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUSGRAVIDA KECEMASAN

N Valid 68 68 68 68 68

Missin
0 0 0 0 0
g

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

Frequency Table

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 20 TAHUN 4 5.9 5.9 5.9

20-30 TAHUN 58 85.3 85.3 91.2

> 30 TAHUN 6 8.8 8.8 100.0

Total 68 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMP 10 14.7 14.7 14.7

SMA 43 63.2 63.2 77.9

S1 15 22.1 22.1 100.0

Total 68 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid IRT 23 33.8 33.8 33.8

WIRASWASTA 12 17.6 17.6 51.5

PETANI 25 36.8 36.8 88.2

PNS 8 11.8 11.8 100.0

Total 68 100.0 100.0

STATUSGRAVIDA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PRIMIGRAVIDA 33 48.5 48.5 48.5

MULTIGRAVIDA 35 51.5 51.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

KECEMASAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid RINGAN 29 42.6 42.6 42.6

SEDANG 25 36.8 36.8 79.4

BERAT 14 20.6 20.6 100.0

Total 68 100.0 100.0

CROSSTABS
/TABLES=STATUSGRAVIDA BY KECEMASAN
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 20-Dec-2020 13:13:27

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\SKRIPSI.s


av

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 68

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all


the cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Syntax CROSSTABS
/TABLES=STATUSGRAVIDA BY
KECEMASAN
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.062

Elapsed Time 00:00:00.025

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet1] C:\Users\ASUS\Documents\SKRIPSI.sav

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

STATUSGRAVIDA
68 100.0% 0 .0% 68 100.0%
* KECEMASAN

STATUSGRAVIDA * KECEMASAN Crosstabulation

KECEMASAN

RINGAN SEDANG BERAT Total

STATUSGRAVIDA PRIMIGRAVID Count 17 7 9 33


A
% of Total 25.0% 10.3% 13.2% 48.5%

MULTIGRAVID Count 12 18 5 35
A
% of Total 17.6% 26.5% 7.4% 51.5%

Total Count 29 25 14 68

% of Total 42.6% 36.8% 20.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 6.792a 2 .034

Likelihood Ratio 6.976 2 .031

Linear-by-Linear Association .052 1 .820

N of Valid Cases 68

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.79.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai