Anda di halaman 1dari 12

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

a. Rata-Rata Pengetahuan Pretest Calon Pengantin Tentang Tentang


Persiapan Kehamilan

Rata-rata pengetahuan pretest calon pengantin tentang persiapan

kehamilan pada waktu kelas kelambu calon pengantin Di Wilayah

Kerja Puskesmas Lima Kaum I Tahun 2019, didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 5.1
Rata-Rata Pengetahuan Posttest Calon Pengantin Tentang
Persiapan Kehamilan Pada Waktu Kelas Kelambu Calon
Pengantin Di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum I
Tahun 2019
Pengetahuan N Mean SD Min Max
Sebelum kelas kelambu 1 21,55 1,036 20 23
calon pengantin 1

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat rata-rata pengetahuan terhadap 11

orang sampel tentang persiapan kehamilan sebelum kelas kelambu

calon pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036. Skor

pengetahuan adalah 20 dan yang tertinggi adalah 23.


b. Rata-Rata Pengetahuan Posttest Calon Pengantin Tentang
Persiapan Kehamilan

Rata-rata pengetahuan posttest calon pengantin tentang persiapan

kehamilan pada waktu kelas kelambu calon pengantin Di Wilayah

Kerja Puskesmas Lima Kaum I Tahun 2019, didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 5.2
Rata-Rata Pengetahuan Posttest Calon Pengantin Tentang
Persiapan Kehamilan Pada Waktu Kelas Kelambu Calon
Pengantin Di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum I
Tahun 2019
Pengetahuan N Mean SD Min Max
Setelah kelas kelambu calon 1 28,36 1,027 27 30
pengantin 1

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat rata-rata pengetahuan terhadap 11

orang sampel tentang persiapan kehamilan setelah kelas kelambu calon

pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036. Skor pengetahuan

terendah adalah 20 dan yang tertinggi adalah 23.


2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh Kelas Kelambu Catin Terhadap Perubahan


Pengetahuan Tentang Persiapan Kehamilan

Untuk menilai pengaruh kelas kelambu catin terhadap perubahan

pengetahuan tentang persiapan kehamilan, dilihat dari perbedaan rata-

rata nilai pengetahuan catin sebelum dan setelah dilakukan kelas

kelambu catin, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.3
Pengaruh Kelas Kelambu Catin Terhadap Perubahan
Pengetahuan Tentang Persiapan Kehamilan Pada
Calon Pengantin Di Wilayah Kerja Puskesmas
Lima Kaum I Tahun 2019
Pengetahuan Sig.
N Mean SD Mean Difference (2-tailed)

pretest 11 21,55 1,036


6,81 0,0005
posttest 11 28.36 1,027

Berdasarkan tabel 5.3 dari hasil analisis menilai pengaruh kelas

kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan tentang persiapan

kehamilan sebelum kelas kelambu catin yaitu 21,55 dengan standar

deviasi 1,036 dan sesudah kelas kelambu catin yaitu 28,36 dengan

standar deviasi 1,027 dengan menggunakan Uji t test dengan mean


different = 6,81 dan p value = 0,0005 ini berarti terdapat pengaruh

kelas kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan tentang

persiapan kehamilan pada calon pengantin di Wilayah Kerja

Puskesmas Lima Kaum I Tahun 2019.

BAB VI
PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Rata-Rata Pengetahuan Pretest Calon Pengantin Tentang Tentang


Persiapan Kehamilan

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat rata-rata pengetahuan terhadap 11

orang sampel tentang persiapan kehamilan sebelum kelas kelambu calon

pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036. Skor pengetahuan

adalah 20 dan yang tertinggi adalah 23.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Evrianasari &

Dwijayanti (2016) diketahui bahwa dari 16 catin sebelum diberikan buku

saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin di KUA Tahun 2017

dengan rata-rata pengetahuan yang dimiliki catin adalah 15,00, standar

deviasi sebesar 3,347 dan rentang skala pengetahuan yaitu 10-22.

Sementara itu dari hasil penelitian Susanti, et al. (2018) diketahui bahwa

dari hasil analisis univariat dilakukan pada calon pengantin di Kecamatan

Lubuk Begalung Kota Padang mengenai tingkat pengetahuan tentang

kesehatan pranikah sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dari 38


responden yang memiliki pengetahuan rendah 12 responden (31,6%) dan

memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 26 responden (68,4%).

Menurut Prasetyono (2008), persiapan kehamilan yaitu hidup sehat

selama masa kehamilan, hal ini perlu disiapkan secara khusus sekitar tiga

atau empat bulan sebelum masa kehamilan demi kesejahteraan anak.

Dimana langkah pertama untuk persiapan kehamilan menurut Cheung

(2008) yaitu dengan konsultasi yang dilakukan dengan dokter atau bidan

(tenaga kesehatan). Konsultasi ini adalah untuk memastikan bahwa ibu

memberi awal yang baik bagi ibu dan calon bayi.

Menurut asumsi peneliti, pentingnya masa kehamilan bagi ibu harus

dipersiapkan sejak dini

2. Rata-Rata Pengetahuan Posttest Calon Pengantin Tentang Persiapan


Kehamilan

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat rata-rata pengetahuan terhadap 11

orang sampel tentang persiapan kehamilan setelah kelas kelambu calon

pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036. Skor pengetahuan

terendah adalah 20 dan yang tertinggi adalah 23.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Evrianasari &

Dwijayanti (2016) diketahui bahwa dari 16 catin setelah diberikan buku

saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin di KUA Tahun 2017

dengan rata-rata pengetahuan yang dimiliki catin adalah 22,25, standar


deviasi sebesar 2,266 dan rentang skala pengetahuan yaitu 17-25. Dengan

pengetahuan yang berada di atas rata-rata (22,25) terdapat 13 orang,

sedangkan yang berada dibawah rata-rata (22,25) terdapat 3 orang.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Doloksaribu & Simatupang

(2019), diketahui bahwa setelah diberikan konseling, 70,0% sampel

memiliki pengetahuan kategori baik dan hanya tersisa 3,3% sampel yang

memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.

Kelambu catin adalah kegiatan inovasi yang dilakukan puskesmas

Lima Kaum I. Kelas kelambu catin adalah suatu kelas yang dilaksanakan

secara bersama dan terpadu dengan calon pengantin yang dapat diberikan

didalam dan diluar Gedung puskesmas yang diadakan setiap bulan

dengan melibatkan KUA, dan petugas kesehatan terkait, kegiatan ini

dilaksanakan dengan menggunakan dana BOK puskesmas. Program ini

diadakan karena masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui

tentang kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu hamil. kegiatan kelas

kelamin catin ini dapat meningkatkan pengetahuan calon pengantin

tentang pernikahan, kesehatan Reproduksi, prakonsepsi dan persiapan

kehamilan. Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2014), merupakan hasil

dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Objek dalam penelitian ini adalah kelas

kelambu catin, dimana pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo,2014).

Menurut asumsi peneliti,


B. Analisa Bivariat

1. Pengaruh Kelas Kelambu Catin Terhadap Perubahan Pengetahuan


Tentang Persiapan Kehamilan

Berdasarkan tabel 5.3 dari hasil analisis menilai pengaruh kelas

kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan tentang persiapan

kehamilan sebelum kelas kelambu catin yaitu 21,55 dengan standar

deviasi 1,036 dan sesudah kelas kelambu catin yaitu 28,36 dengan

standar deviasi 1,027 dengan menggunakan Uji t test dengan mean

different = 6,81 dan p value = 0,0005 ini berarti terdapat pengaruh kelas

kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan tentang persiapan

kehamilan pada calon pengantin di Wilayah Kerja Puskesmas Lima

Kaum I Tahun 2019.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Evrianasari &

Dwijayanti (2016) diketahui bahwa dari hasil uji-T (Paired sample T-

test) terhadap intensitas pengetahuan pada sebelum dan sesudah diberi

perlakuan pemberian buku saku kesehatan reproduksi dan seksual

diperoleh nilai signifikan p-value 0,000 yang berarti ada pengaruh

pemberian buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin

terhadap pengetahuan catin tentang reproduksi dan seksual pada catin di

KUA Tanjungkarang Pusat tahun 2017. Penelitian ini hampir sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh Kirana (2016) yang diketahui

bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara konseling pranikah


pada calon pengantin dimana nilai rhitung sebesar 0.549 dengan p= 0,0000

< 0,05.

Pendapat Jack, Atrash, Bickmore, dan Johnson (2008), dan Everette

(2009) bahwa perbaikan status nutrisi haruslah dimulai sejak prakonsepsi

agar kehamilan dan bayi baru lahir sehat dikemukakan oleh beberapa

peneliti. Nutrisi penting yang harus diperhatikan dan dikonsumsi pada

masa prakonsepsi adalah makanan yang mengandung karbohidrat,

protein, lemak sebagai sumber energi dan vitamin A, Asam folat, vitamin

D, Kalsium, Besi, serta Yodium. Informasi terkai hall di atas diperoleh

dari kelas kelambu catin. Dimana materi Materi kelas kelambu catin,

diantaranya defenisi kehamilan, tanda hamil, menunda kehamilan dengan

kontrasepsi yang tepat, cara menghitung usia kehamilan, pemeriksaan,

proses menjaga kehamilan, nutrisi makanan ibu hamil dan kehamilan dan

persalinan beresiko serta tanda bahaya kehamilan.

Menurut asumsi peneliti,


BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh kelas

kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan tentang persiapan kehamilan

pada calon pengantin di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum I Tahun 2019

terhadap 11 orang sampel, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Rata-rata pengetahuan sampel tentang persiapan kehamilan sebelum kelas

kelambu calon pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036.

2. Rata-rata pengetahuan sampel tentang persiapan kehamilan setelah kelas

kelambu calon pengantin yaitu 21,55 dengan standar deviasi 1,036.

3. Terdapat pengaruh kelas kelambu catin terhadap perubahan pengetahuan

tentang persiapan kehamilan pada calon pengantin di Wilayah Kerja


Puskesmas Lima Kaum I Tahun 2019 dengan mean different = 6,81 dan

p value= 0,0005.

B. Saran

Saran-saran peneliti terkait hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti

a. Agar hasil penelotian ini dapat meningkatkan kemampuan peneliti

dalam mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat

b. Agar hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan penelitian

dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

c. Menambah pengetahuan dan kemampuan peneliti dalam menerapkan

ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

a. Agar hasil penelitian ini dapat membantu wanita pranikah

mengetahui kebiasaan konsumsi makanan yang dilakukan dan status

gizinya.

b. Agar hasil penelitian ini dapat membantu wanita pranikah untuk

mempersiapkan kehamilan yang sehat dengan pengetahuan nutrisi

prakonsepsi.

c. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi rumah

sakit, puskesmas, ataupun pelayanan kesehatan yang lain dalam

menyusun program dan panduan promosi kesehatan untuk

meningkatkan status nutrisi ibu hamil.

3. Bagi Dinas Kesehatan


Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

perumusan kebijakan khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Datar untuk menyusun program yang mengedepankan upaya promotif

bagi wanita usia subur sejak belum menikah dengan melibatkan lembaga

swadaya masyarakat, dan pihakswasta.

4. Bagi Profesi Kebidanan

a. Agar hasil penelitian ini dapat meningkatkan peran serta profesi

kebidanan dalam melaksanakan upaya promotif dan preventif.

b. Agar hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dan panduan bagi

profesi kebidanan dalam melakukan pendidikan kesehatan tentang

nutrisi persiapan kehamilan.

Doloksaribu, L. G., & Simatupang, A. M. (2019). PENGARUH KONSELING

GIZI PRAKONSEPSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP

WANITA PRANIKAH DI KECAMATAN BATANG KUIS. WAHANA

INOVASI, 8(2089–8592), 63–73.

Evrianasari, N., & Dwijayanti, J. (2016). PENGARUH BUKU SAKU

KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL BAGI CATIN

TERHADAP PENGETAHUAN CATIN TENTANG REPRODUKSI DAN

SEKSUAL DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) TANJUNG

KARANG PUSAT TAHUN 2017. Jurnal Kebidanan, Vol 3, No(4), 157–

168.

Kirana, N. (2016). HUBUNGAN LAYANAN KONSELING BP4 PADA


PASANGAN CALON PENGANTIN DENGAN KESIAPAN MENTAL DAN

FISIK PRANIKAH KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

TAHUN 2016. Yogyakarta.

Susanti, D., Rustam, Y., & Doni, A. W. (2018). PENGARUH PENDIDIKAN

KESEHATAN PRANIKAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP

CALON PENGANTIN DI LUBUK BEGALUNG PADANG. Jurnal Sehat

Mandiri, 13(2), 18–25.

Anda mungkin juga menyukai