Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PENDIDIKAN KESEHATAN OPEN

KINETIC CHAIN DALAM UPAYA PENGURANGAN NYERI PADA LANSIA


AKIBAT RHEUMATOID ARTHTRITIS DI KELURAHAN BATANG KABUANG
GANTING LUBUK BUAYA KOTA PADANG
TAHUN 2022

Diajukan oleh :
 
Silvia Santi
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami
penurunan. Masalah degeneratif dapat menurunkan daya tahan tubuh
sehingga rentan terkena infeksi penyakit yang dikarenakan menurunnya
fungsi tubuh dan terganggunya psikologis pada lansia. Salah satunya
nyeri pada persendian yang sering dialami oleh lansia yaitu Rheumatoid
arthritis.

Penatalaksanaan untuk Rheumathoid Arthtritis diantaranya adalah dengan


menggunakan obat, istrahat, relaksasi, olahraga, diet, intruksi tentang penggunaan
sendi yang baik, dan cara menghemat energy tubuh. Aktivitas gerak fisik atau
olahraga dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi, serta dapat meningkatkan
kelenturan, otot yang kuat dan ketahanan.
pengobatan Rheumatoid dapat dilakukan dengan melakukan terapi lutut.

Terapi lutut yang digunakan adalah dengan cara melakukan gerakan Open Kinetic
Chain.

Tujuan gerakan Open Kinetic Chain adalah menghambat terjadinya atrofi otot dan
meningkatkan sirkulasi darah, mengubah serabut matriks yang tidak beraturan
melalui gerak antar persendian secara berlahan yang akan menstimulasi mechano
growth faktor karena terjadinya peningkatan lubrication sebagai syarat meningkatnya
jumlah zat plastin, zat plastin sebagai prekusor perangsang glucosaminoglycans
(GAG‟s) sehingga dapat meningkatan kemampuan fungsional sendi lutut.
Hasil survey

yang dilakukan mahasiswa profesi keperawatan STIKes Alifah Padang di RW X RT


03 Kelurahan Batang Kabung Kecamatan Koto Tangah tanggal 19 November sampai
5 Desember tahun 2021. Di RW X RT 03 Kelurahan Batang Kabung Kecamatan
Koto Tangah didapatkan 33 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah lansia sebanyak
41 orang. yang satu diantaranya dengan Osteroartritis dan mengeluhkan nyeri sendi.
Dari data yang didapatkan telah dilakukan intervensi keperawatan dengan terapi
Open Kinetic Chain Exercise.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk membuat Karya


Ilmiah Ners yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pendidikan
Kesehatan Open Kinetic Chain Dalam Upaya Pengurangan Nyeri Pada
Lansia Akibat Rheumatoid Arthtritis Di Kelurahan Batang Kabuang
Ganting Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2022’’.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas Pendidikan Kesehatan Open
Kinetic Chain Dalam Upaya Pengurangan Nyeri Pada Lansia Akibat Rheumatoid
Arthtritis Di Kelurahan Batang Kabuang Ganting Lubuk Buaya Kota Padang Tahun
2022.
2. Tujuan Khusus
Mampu melakukan pengkajian, merumuskan analisa, merumuskan diagnosa,
menyusun rencana, melakukan dan evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan Open Kinetic Chain Dalam Upaya Pengurangan Nyeri Pada
Lansia Akibat Rheumatoid Arthtritis Di Kelurahan Batang Kabuang Ganting Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2022.
Manfaat
1. Teoritis
a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dan pembaca dibidang
keperawatan khususnya tentang penatalaksanaan keperawatan pada lansia dengan
nyeri akibat Reumatik melalui Open Kinetic Chain.
b. Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi pengunjung perpustakaan STiKes
Alifah Padang.
2. Praktisi
c. Mampu memberikan informasi mengenai masalah keperawatan pada pasien dan
keluarga Reumatik dan pegurangan nyeri dengan Open Kinetic Chain.
d. Diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi keluarga dan tahu bagaimana cara
mengatasi nyeri sendi terhadap Rheumatoid Arthtritis pada Lansia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Dasar Lansia


2. Konsep Dasar Nyeri Pada Reumathoid Artrhitis
3. Konsep Dasar Reumathoid Artrhitis
4. Konsep Dasar Open Kinetic Chain
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa Data
No Data Masalah
1 Berdasarkan hasil studi dokumen Defisit Pengetahuan
Berdasarkan hasil studi dokumen bahwa 100% Lansia tidak mengikuti kelas Lansia tentang Reumatik
Berdasarkan hasil wawancara
- Berdasarkan hasil wawancara bahwa pelayanan kesehatan sulit dijangkau oleh masyarakat
- Jumlah tenaga kesahatan yang tidak mencukupi, sehingga sulit untuk melakukan kegiatan di luar gedung.
- Kurangnya informasi terkait kegiatan lansia oleh petugas
Berdasarkan hasil angket
Berdasarkan hasil angket didapatkan hasil:
- 49% Lansia dengan penyakit reumatik, 29% Lansia dengan penyakit Darah tinggi, dan 22% Lansia dengan penyakit kencing
manis.
- 85% tidak mengetahui tentang rematik, 58% mengethaui hal yang dapat menyebabkan reumatik, 80% mengatakan keluhan sendi
terasa nyeri, kaku dan bengkak.

2 Berdasarkan hasil wawancara Ketidak


- Terdapat mayoritas lansia belum pernah mendapat informasi tentang penyakit reumatik dan teknik penanganan gerakan Open efektifan
Kinetic Chain dari tenaga kesehatan. pemeliharaan
- Berdasarkan hasil wawancara lansia tidak mempunyai akses informasi penanganan reumatik dari petugas kesehatan kesehatan lansia
Berdasarkan hasil wawancara
- 75% lansia tidak paham mengenai penyakit rematik dan akibat yang ditimbulkannya.
- Berdasarkan hasil wawancara terhadap 20 orang lansia mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan terkait penyakit reumatik
teknik penanganan gerakan Open Kinetic Chain dari tenaga kesehatan.
Berdasarkan hasil angket
- Berdasarkan hasil angket 49% lansia mengalami masalah kesehatan reumatik, 91% tidak mengetahui cara mengurangi rasa nyeri,
bengkak dan kaku dan 71% tidak mengetahui makanan dan minuman yang baik untuk penderita reumatik.
B. Intervensi
B. Intervensi
B. Intervensi
C. Implementasi
C. Implementasi
C. Implementasi
C. Implementasi
C. Implementasi
C. Implementasi
BAB V
PEMBAHASAN
Analisis Pengkajian

Berdasarkan pengkajian mengenai Kelurahan Batang Kabuang Ganting


Lubuk Buaya yang memiliki 1unit fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas
yang masa praktik kesehatan masyarakat Kelurahan Batang Kabuang
Ganting Lubuk Buaya berjalan dengan baik dan juga kegiatan posyandu
juga aktif di lakukan untuk keberlangsungan kesehatan masyarakat di
wilayah Kelurahan Batang Kabuang Ganting Lubuk Buaya. Namun kendala
yang terjadi saat ini ialah lansia sulit mengakses layanan puskesmas dan
lebih memilih ke Rumah Sakit untuk berobat dan diatarkan oleh keluarga.
BAB V
PEMBAHASAN
Analisis Tinjauan Kasus

Berdasarkan pengkajian yang di dapat 7 orang lansia tersebut mengalami nyeri ringan
ringan dan 13 orang mengalami nyeri sedang dengan kekakuan sendi di pagi hari lebih
dari 1 jam.

Lansia yang menderita Rheumatoid Arthritis umumnya mengeluh nyeri dan kaku pada
pagi hari dikarenakan adanya faktor pencetus, yaitu berupa autoimun atau infeksi,
dilanjutkan dengan adanya poliferasi makrofag dan fibroblas sinovial. Limfosit
menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi proliverasi sel-sel endotel, yang
mengakibatkan terjadinya neovaskularisasi. Psendi yang terlibat mengalami oklusi
oleh bekuan-bekuan kecil atau sel-sel inflamasi (Yuni, 2018).

Asumsi penulis, berdasarkan teori dan data pengkajian dapat disimpulkan bahwa lansia
yang menjadi responden sesuai dengan tanda dan gejala yang ada diteori dan
pengkajian dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara teori dan tinjauan kasus.
Analisis Intervensi

Pada intervensi keperawatan yang diterapkan sesuai dengan evidence based oleh Prio
et al. (2017) yang berjudul Pengaruh Latihan Gerak Aktif Kaki dengan Teknik Open
Kinetic Chain Exercise terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Lansia dengan
Nyeri Sendi Osteoartritis dan Rheumatoid yang diketahui hasil bahwa ada efektivitas
latihan kaki dengan metode rantai kinetik terbuka untuk menurunkan tingkat rasa
sakit pada orang tua dengan rasa sakit yang disebabkan oleh Osteoarthritis dan
Rheumatoid di Minaula lembaga sosial Lansia di Kendari 2016 (nilai p = 0000).

Ini menunjukkan bahwa Open Kinematic Chain Exercise cukup berpengaruh untuk
mengurangi rasa nyeri pada lansia dengan Rheumatoid, hal ini tidak memiliki
kesenjangan dalam penelitian yang di lakukan dan di terapkan oleh peneliti terhadap
evidence based yang ada tentang penerapan Open Kinematic Chain Exercise ini untuk
mengatasi masalah nyeri pada penderita Rheumatoid yang terjadi pada lansia
khususnya pada 20 orang lansia yang ada Kelurahan Batang Kabuang Ganting.
Implementasi Keperawatan

Menurut Marlina (2015) latihan lutut secara intensif dapat menurunkan nyeri, Dullu
(2016) menambahkan 40% pasien menggunakan terapi lutut guna mengurangi nyeri
sendi pada Osteoarthritis. Terapi lutut yang digunakan adalah dengan cara melakukan
gerakan Open Kinetic Chain.

Dapat di simpulkan bahwa jika di lakukan Open Kinetic Chain secara


berkesinambungan bisa menjadi suatu yang baik untuk penanganan masalah nyeri pada
lansia dengan Rheumatoid, hal ini dapat di jadikan sebagai keahlian mandiri bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan juga dapat meningkatkan mutu
perawat dalam memberikan pelayanan terhadap masalah kecemasan yang di alami oleh
klien dengan diagnosa Rheumatoid.
 
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai efek


dari tindakan keperawatan merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai
efek dari tindakan keperawatan pada pasien, evaluasi dilakukan secara terus
menerus pada respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan (Potter dan Perry, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian dapat di lihat hasil dari Open Kinetic Chain yang di
lakukan kepada 20 responden, Kemudian di lakukan evaluasi post-test dan di
dapatkan terjadi penurunan nilai skala nyeri terhadap 17 dari 20 responden tersebut
dan terdapat 3 orang responden mengalami penurunan nilai skala nyeri dari nyeri
sedang menjadi nyeri ringan.
BAB VI
PENUTUP

A.
Kesimpulan
B. Saran
1 6

2 5

4
3
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai