PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahapan awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu di
perlukan kecermatan dan ketelitian dalam menganalisa masalah yang ada pada klien
(Mukttakin,2018). Adapun sumber data, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti dalam
memperoleh data yang di perlukan, Data yang didapatkan berasal dari pasien, suami pasien dan
keluarga dekat pasien. Data yang di kumpulkan berupa: kedua kaki tidak dapat digerakkan
sejak,pasien mengatakan terjatuh dengan posisi terlentang di kamar mandi,mengeluh kaki terasa
berat,nyeri pada tengkuk,mual,muntah,serta pingsan.Data diperkuat dengan terjadinya kesulitan
untuk menggeakkan kedua kaki,terasa berat ekstremitas ,nyeri pada tengkuk dan memiliki riwat
sroke.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasakan hasil pengkajian yang telah dilakukan memiliki
kesesuaian dengan teori yang ada pada makalah.Dibuktikan dengan keluhan yang sama,seperti
kedua kaki tidak dapat di gerakkan,nyeri pada tengkuk dan terjadi kecelakaan (jatuh dari wc).
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau resiko
klien terhadap masalah kesehatan, dan perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk
mengatasinya (Potter 2010). Secara Teori keperawatan seperti yang tertera pada perjalanan
penyakit yang di jelaskan lewat patofisiologi dan bagan Woc penyakit, di peroleh beberapa
diagnose atau masalah keperawatan yang muncul seperti: Nyeri Akut, Gangguan Mobilitas Fisik,
Defisit Perawatan Diri,gangguan pola napas tidak efektif,deficit nutrisi,gangguan eliminasi
urine,dan gangguan perfusi jaringan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan selama 2 hari pada Ny.I ternyata
tidak semua diagnose yang dijelaskan di teori timbul pada pasien Ny.I, Untuk itu kami
mengangkat 3 masalah keperawatan utama yang ada pada pasien berdasarkan hasil data yang di
dapat dari pengkajian. Masalah keperawatan yang timbul yaitu Nyeri akut,dikarnakan
pasienmengeluh sakit kepala dan nyeri pada tungkuk dengan skala 5 (nyeri sedang), Gangguan
Mobilitas Fisik karena pasien mengeluh tidak dapat melakukan pergerakkan ektresmitas
bawah,dan Defisit Perawatan Diri pasien tampak baud an kotor.
C. Intervensi Keperawatan
Setelah timbulnya masalah keperawatan pada pasien maka disusun sebuah rencana
keperawatan yang berguna sebagai panduan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
pasien Ny.I . Dalam teori penyusunan perencanaan keperawatan penulis menggunakan buku
SLKI DAN SIKI sebagai panduan dalam merancang tindakan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien. Dalam teori yang ada Masalah keperawatan nyeri akut dilakukan intervensi keperawatan
yaitu Manajement Nyeri, Diagnosa gangguan mobilitas fisik yaitu dukungan mobilisasi,dan
diagnosa deficit keperawatan diri yaitu dukungan keperawatan diri.Dalam Hal ini Proses
perencanaan yang di buat secara teori sesuai dengan kondisi pasien tidak di temukan adanya
kesenjangan. Semua intervensi yang ada pada teori dapat di gunakan untuk intervensi
keperawatan pada Ny. I.
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Beradasarkan teori yang ada evaluasi keperawatan dapat dilakukan setelah melakukan asuhan
keperawatan minimal 1x 24 jam dengan kriteria hasil masalah keperawatan nyeri akut teratasi,
masalah keperawatan gangguan mobilkitas fisik diharapakan mobilitas fisik meningkat , dan
masalahdefisit perawatan diri meningkat . Pada kenyataannya terdapat kesenjangan antara hasil
yang diharapkan dengan hasil yang ada pada pasien Ny. I. Pada kasus masalah yang dapat
teratasi dengan baik hanya deficit perawatan diri sedangkan nyeri akut dan dan gangguan
mobilitas fisik hanya teratasi sebagian.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paraplegia adalah kelumpuhan pada kedua anggota gerak bawah tubuh atau kedua belah
kaki, yang disebabkan karena cedera parah pada spinal cord level bawah, Cedera tersebut
menyebabkan seluruh impuls dari otak tidak dapat diterima oleh jaringan otot dibawahnya, dan
sebaliknya impuls dari bawah level yang rusak tidak dapat diterima oleh otak. Akibatnya
penderita paraplegia kehilangan fungsi motorik dan sensorik di bawah area yang rusak,
kehilangan kekuatan, menjadi lemah dan layu. Penderita juga kehilangan kemampuan
mengendalikan buang air kecil dan buang air besar (blader and bowel control). Penderita
menjadi sangat tergantung pada orang lain, sehingga perawat dituntut untuk cerdas,aktif dalam
memberikan asuhan keperawatan
Berdasarkan Hasil pengkajian pada Ny. I di peroleh beberapa masalah keperawatan yang
timbul seperti nyeri akut,gangguan mobilitas fisik, dan defisit perawatan diri .Intervensi
keperawatan di tegakkan berdasarka pada kebutuhan pasien yang harus di penuhi. Dalam teori
yang ada Masalah keperawatan nyeri akut dilakukan intervensi keperawatan yaitu Manajement
Nyeri, Diagnosa gangguan mobilitas fisik dilakukan intervensi keperawatan dukungan mobilisasi,
dan masalah keperawatan defisit perawatan diri dilakukan intervensi keperawatan dukungan
perawatan diri. Beradasarkan teori yang ada evaluasi keperawatan dapat dilakukan setelah
melakukan asuhan keperawatan minimal 1x 24 jam dengan kriteria hasil masalah keperawatan
nyeri akut teratasi, masalah keperawatan gangguan mobilitas fusik Teratasi, dan masalah defisit
perawatan diri teratasi. Pada kenyataannya terdapat kesenjangan antara hasil yang diharapkan
dengan hasil yang ada pada pasien Ny. I Pada kasus masalah yang dapat teratasi dengan baik
hanya defisit perawatan diri, sedangkan nyeri akut dan gangguan mobilitas fisik teratasi Sebagian
B. SARAN
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang dimiliki, baik dari tulisan maupun
kekurangan pokok bahasan yang penulis sajikan, oleh karena itu kami mohon di berikan saran
dan kritik agar penulis kedepannya dapat dan bisa membuat makalah yang lebih baik lagi sesuai
dengan sistematika penulisan makalah yang tepat dan kelengkapan materi yang baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi
teman sejawat,masyarakat dan semua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA