Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN PERILAKU KEKERASAN DAN


RISIKO PERILAKU KEKERASAN
BY:
Ns.Encik Putri Ema Komala, M.Kep, Sp.Kep.J
PENGERTIAN
 Perilaku kekerasan merupakan hasil dari marah yang ekstrim
(kemarahan) atau ketakutan (panik) sebagai respons terhadap
perasaan terancam, baik berupa ancaman serangan fisik atau konsep
diri. Perasaan terancam ini dapat berasal dari stresor eksternal
(penyerangan fisik, kehilangan orang berarti dan kritikan dari orang
lain) dan internal (perasaan gagal di tempat kerja, perasaan tidak
mendapatkan kasih sayang dan ketakutan penyakit fisik).
 Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Keliat, dkk,
2011).
 Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku yang memperlihatkan
individu tersebut dapat mengancam secara fisik, emosional dan atau
seksual kepada orang lain (Herdman, 2012)
Faktor Predisposisi
Faktor Biologis: faktor herediter mengalami
gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA.
Faktor Psikologis
Faktor Sosiokultural
Faktor Presipitasi
bersifat unik, berbeda satu orang dengan orang yang
lain.
stresor dapat bersifat faktor internal maupun eksternal
dari individu.
Faktor internal meliputi keinginan yang tidak terpenuhi,
perasaan kehilangan dan kegagalan akan kehidupan
(pekerjaan, pendidikan, dan kehilangan orang yang dicintai),
kekhawatiran terhadap penyakit fisik.
Faktor eksternal meliputi kegiatan atau kejadian sosial yang
berubah seperti serangan fisik atau tindakan kekerasan,
kritikan yang menghina, lingkungan yang terlalu ribut, atau
putusnya hubungan sosial/kerja/sekolah.
TANDA dan GEJALA PERILAKU KEKERASAN

Data Subyektif:
Ungkapan berupa ancaman, kata-kata kasar, ingin memukul/
melukai
Data Obyektif:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mondar mandir
Melempar atau memukul benda/orang lain
Pengkajian Perilaku Kekerasan
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan
observasi pada pasien dan keluarga (pelaku rawat).
Wawancara:
Apa penyebab perasaan marah?
Apa yang dirasakan saat terjadi kejadian/penyebab
marah?
Apa yang dilakukan saat marah?
Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah
hilang?
Apa akibat dari cara marah yang dilakukan?
Pengkajian Perilaku Kekerasan

Observasi :
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Mondar mandir
Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
Melempar atau memukul benda/orang lain
Tindakan Keperawatan
Pada diagnosis keperawatan perilaku kekerasan, tindakan
keperawatan yang dilakukan terutama bertujuan untuk
mencegah pasien menciderai diri sendiri, orang lain atau
lingkungan.
Tindakan keperawatan risiko perilaku kekerasan.
Perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan
keluarga (pelaku rawat).
Setelah itu, perawat melakukan pengkajian pada pasien
dan melatih cara untuk mengatasi masalah pasien.
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Tujuan: Pasien mampu:


 Membina hubungan saling percaya

 Menjelaskan penyebab marah

 Menjelaskan perasaan saat terjadinya marah/perilaku


kekerasan
 Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah

 Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan

 Melakukan kegiatan fisik dalam menyalurkan kemarahan

 Minum obat secara teratur

 Berbicara dengan cara baik

 Melakukan kegiatan ibadah untuk mengendalikan rasa marah


TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Bina hubungan saling percaya


Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah yang menyebabkan
perilaku kekerasan saat ini maupun yang lalu.
Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang


biasa dilakukan pada saat marah secara:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan


secara:
Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur dan batal.
Patuh minum obat
Sosial/verbal (bicara yang baik): meminta, menolak
dan mengungkapkan perasaan
Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Tujuan: Keluarga mampu:


 Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
 Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan
 Merawat pasien risiko perilaku kekerasan dengan mengajarkan dan
mendampingi pasien mengontrol emosi dengan cara melakukan
kegiatan fisik, bicara yang baik, minum obat teratur dan
melakukan kegiatan ibadah
 Memodifikasi lingkungan yang kondusif agar pasien mampu
mengontrol perilaku kekerasan dan mengurangi stresor yang
menimbulkan perilaku kekerasan
 Mengenal tanda kekambuhan dan menggunakan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah.
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA…

 Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat


pasien.
 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab
perilaku kekerasan.
 Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.
 Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan.
 Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung pasien untuk mengontrol
emosinya.
 Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang
memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
 Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur.
EVALUASI PASIEN
Pasien dapat:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan, dan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukan.
Mengontrol perilaku kekerasan:
secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan
perasaan dengan cara baik
secara spiritual
menggunakan terapi psikofarmaka
Melakukan latihan mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai
jadual
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah PK
EVALUASI KELUARGA
Keluarga dapat:
 Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab terjadinya perilaku
kekerasan)
 Mencegah terjadinya perilaku kekerasan

 Menunjukkan sikap yang mendukung dan menghargai pasien

 Memotivasi pasien dalam mengontrol perasaan marah

 Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung


pasien mengontrol perasaan marah
 Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah
perilaku kekerasan pasien
 Melakukan follow up ke Puskesmas dan mengenal tanda kambuh.

Anda mungkin juga menyukai