Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH EDUKASI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN

BOUNDING ATTACHMENT TERHADAP KESIAPAN IBU


PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III UNTUK PROSES MENYUSUI DI
KLINIK SITI ZUBAIDAH KOTA MEDAN TAHUN 2022

Sri Indiryani1*
Program studi kebidanan program sarjana fakultas kebidanan institut kesehatan
medistra lubuk pakam Jl. Sudirman No. 38 Lubuk Pakam Kec. Lubuk Pakam
Kab. Deli Serdang. Sumatra Utara
E-mail : sriindiryani101099@gmail.com

Abstrak

Edukasi inisiasi menyusu dini dan Bounding Attachment adalah salah satu peran perawat dalam memberikan
pengetahuan yang diberikan melalui edukasi untuk merubah perilaku masyarakat yang bermanfaat untuk bayi
dan ibu. Hasil survey yang ditemukan dilapangan belum optimalnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
inisiasi menyusu dini dan bounding attachment dan ibu tersebut mengatakan tidak tahu manfaat dari Inisiasi
Menyusu Dini dan bounding attachment tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi
tentang inisiasi menyusu dini dan Bounding Attachment terhadap kesiapan ibu untuk proses menyusui di Klinik
Bidan Siti Zubaidah, Am. Keb. Jenis penelitian ini menggunakan metode Pra-exsperiment dengan rancangan
one group pretest dan postest. Populasi 20 orang ibu hamil trimester III dengan teknik Total Sampling. Uji
analisis menggunakan Uji t dependent, hasil penelitian ini dengan nilai rerata kesiapan ibu untuk menyusui
sebelum melakukan edukasi adalah 57,33 yang kemudian meningkat menjadi 63,80 dan didukung dengan nilai
pValue = 0,000 (p<0,05), artinya ada pengaruh edukasi tentang inisiasi menyusu dini dan bounding attachment
terhadap kesiapan ibu untuk proses menyusui di Klinik Bidan Siti Zubaidah,Am.Keb tahun 2022. Disimpulkan
bahwa edukasi tentang inisiasi menyusu dini dan bounding attachment dapat meningkatkan pengetahuan dalam
kesiapan untuk menyusui pada ibu hamil. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan edukasi
ketika kunjungan antenatal ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusu dini dan Bounding Attachment.

Kata Kunci : Bounding Attachment, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Kesiapan Untuk Menyusui

Abstract
Early Breastfeeding Initiation Education and bounding attachment is one of the roles of nurses in providing
knowledge provided through education to change community behavior that is beneficial for infants and mother.
The survey results found in the field have not been optimal knowledge of pregnant women about the importance
of early breastfeeding initiation and bounding attachment and the mothers said she did not know the benefits of
the early breastfeeding initiation and the bounding attachment. The purpose of this study was to determine the
effect of education about early breastfeeding initiation and bounding attachment on maternal readiness for the
breastfeeding process at Clinic Siti Zubaidah,Am.Keb. This type of research uses the Pre-experiment method
with the design of one group pretest and posttest. Population of 15 third trimester pregnant women with total
sampling technique. Test analysis using the dependent t test. In this study with the mean value of the readiness
of mothers to breastfeed before doing education was 57,33 which then increased to 63,80 and the value of p
Value 0,000 (p <0.05), meaning that there is an effect of education about the initiation of early breastfeeding
and bounding attachment to maternal readiness for the breastfeeding process in the Clinic Siti
Zubaidah,Am.Keb in 2022. It was concluded that education about early breastfeeding initiation and bounding
attachment can increase knowledge in readiness for breastfeeding in pregnant women. It is recommended to
health workers to provide education when visiting antenatal to third trimester pregnant women about early
breastfeeding initiation and bounding attachments.

Keyword : Bounding Attachment, Early Breastfeeding Initiation, Maternal


Readiness For Breastfeeding
PENDAHULUAN
Menyusui merupakan suatu pengetahun yang sudah ada sejak lama mempunyai
peranan penting dalam mempertahankan kehidupan manusia (astuti2016).untuk
memasyarakatkan pemberian asi sejak dini agar mempunyai kesiapan dalam
menyusui ,diperlukan faktor-faktor pendukung yang terus menerus mengupayakan
keberhasilan menyusui,yang antara lain tergantung pada peran yang dilakukan oleh elemen
dan faktor seperti peranan petugas kesehatan,peran rumah sakit dan pemerintah,peran titik
ibu, faktor keluarga dan faktor dan faktor masyarakat dan serta faktor baik.salah satu
pengenalan ASI adalah dengan cara melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)kepada bayi
baru lahir (saleha 2018).
Menurut data UNICEF tahun 2016 angka IMD diindonesia masih jauh dibawah
standat dibandingkan fervalensi waktu prores IMD dinegara Asia tenggara, seperti di
myanmar 76%,thailan 50%, dan philipina 54% sedangkan berdasarkan data dari kemenkes
RI (2016) cakupanpemberian ASI Eklusif di indonesia yang pemberian kurang dari satu jam
yaitu 42,7%.
Inisiasi Menyusui Dini adalah suatu proses yang dilakukan pada menit-menit pertama
kelahiran bayi dimna bayi mencari sendiri puting susu ibunya inisiasi menyusui dini sangat
berpengaruh pada bayi yaitu bayi menjadi lebih tenang dan tidak steres,pernapasan san detak
jantung lebih stabil, hal ini dikarenakan kontak antara kulit ibu dan dan bayi mempererat
hubungan ikatan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya (mochtar,2015). Inisiasi menyusui
dini telah menjadi tema peringatan pekan ASI seduni 2007 yaitu” menyusui satu jam pertama
kehidupan dilanjutkan dengan menyusui Ekslusif 6 bulan .menyelamatkan lebih dari 1 juta
bayi “.manfaat dari IMD ini yaitu memudahkan bayi dalam memulai proses menyusudan agar
bayi tidak bingung mencari puting susu ibunya saat menyusu. Bagi ibu dapat memperbesar
peluang ibu untuk memantapkandan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa bayi ,dan
secara fisikologis meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi dalam bentuk kasih sayang
dan belaian (bounding attecment),ikatan yang bersifat saling mencintai sertamemberi
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan, sehingga dibutuhkankan
pengetahuan tentang penting IMD dan Bounding Attecment, agar kesiapan ibu dalam
menyusui dapat dilaksanakan secara optimal (bahiyatun 2016).
Bounding Attachment adalah sebuah interaksi yang nyata antara orangtua dan bayi
yang dimulai sejak usia kehamilan memasuki kala IV dan ikatan ini akan semakin kuat ketika
bayi sudah dilahirkan . Interaksi ini meliputi fisik, emosi dan sensori dimana interaksi yang
terus menerus antara orangtua dan bayi akan membentuk suatu ikatan batin yang sangat kuat
diantara keduanya. Bounding attachment berperan penting dalam memberikan kehangatan
dan kenyamanan pada bayi. Bayi akan merasa diperhatikan, dicintai dan dipercayai serta
dapat menumbuhkan sikap social, sehingga bayi dapat merasa aman dan berani untuk
melakukan eksplorasi (Wahyuni, Anjani 2017).
Pengetahuan tentang perawatan bayi baru lahir di masyarakat masih belum optimal
dilakukan seperti kurangnya pengetahuan untuk meningkatkan tumbuh kembang dan gizi
bayi yang tercukupi sserta peningkatan ikatan batin antara orangtua dan bayi. Terutama di
Negara berkembang yang merawat bayinya dengan menggunakan cara tradisional serta
pendidikan dan social ekonomi yang rendah. Dampak dari kurangnya pengetahuan dan
pemahaman tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Bounding Attachment tersebut bayi
bingung dalam menemukan putting ibunya serta tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
yang mana kolostrum dalam ASI tersebut berfungsi sebagai pencegah kematian bayi karna
mengandung protein dan immunoglobulin sebagai antibody. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menekan AKB yaitu dengan sesegera mungkin member kolostrum yang ada
dalam Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi baru lahir yang berguna untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, serta dengan pemberian pendidikan kesehatan (edukasi) tentang pentingnya
IMD dan Bounding Attachment kepada ibu atau keluarga.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan diatas dapat dibuat rumusan
masalah penelitian ini “Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Dan Bounding Attachment Terhadap
Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Siti Zubaidah Kota Medan Tahun 2022”
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Pra-eksperimen, dengan rancangan one
group pre-post test design dimana pada penelitian ini sampel di wawancara terlebih dahulu
dengan alat ukur kuesioner (pretest)
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 gambaran karakteristik responden
No Karakteristik (f) (%)
1 Umur
< 20 Tahun 2 10,0
20-30 Tahun 14 70,0
> 30 Tahun 4 20,0

2 Pendidikan
SMP 2 10,0
SMA 14 70,0
Perguruan Tinggi 4 20,0

3 Pekerjaan
IRT 13 65,0
  Pegawai Swasta 7 35,0
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa total responden 20 orang ibu hamil di klinik Siti
Zubaidah,Am. Keb. Rata-rata ibu hamil berusia 20-30 Tahun sebanyak 14 orang (70,0%).
Mayoritas pendidikan terakhir SMA sebanyak 14 orang ibu hamil (70,0%). Mayoritas
pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 13 orang ibu hamil (65,0%).
Tabel 4.2 Rerata kesiapan ibu untuk proses menyusui sebelum dan sesudah dilakukan
edukasi tentang Inisiasi Menyusu Dini Dan Bounding Attachment
Std. Std. Error
  Mean N
Deviation Mean
Kesiapan Ibu
Untuk Proses
Pair 1 Menyusui 1,40 20 0,503 0,112
Sebelum
Intervensi
Kesiapan Ibu
Untuk Proses
Pair 2 Menyusui 3,15 20 0,366 0,082
Sesudah
Intervensi

Hasil uji t pengolahan data pada tabel 4.2, didapatkan bahwa nilai rata-rata kesiapan
ibu untuk proses menyusui sebelum intervensi adalah 1,40. Sedangkan nilai rata-rata
kesiapan ibu untuk proses menyusui sesudahintervensi adalah 3,15. Hal ini berarti ada
peningkatan kesiapan ibu untuk melakukan proses inisiasi menyususi dini dan bounding
attachmet.
Tabel 4.3 Rerata Kesiapan ibu untuk proses menyusui sebelum dilakukan edukasi
tentang inisiasi menyusu dini dan bounding attachment di Klinik Bidan Siti Zubaidah
Am.Keb. di Kelurahan Sidorame Timur kec. Medan Perjuangan kota Medan Tahun
2022

  N Correlation Sig.

Kesiapan Ibu
Untuk Proses
Menyusui
Sebelum
Pair 1
Intervensi &
& 20 -0,057 0,081
Kesiapan Ibu
Pair 2
Untuk Proses
Menyusui
Sesudah
Intervensi

Dari tabel 4.3 ditunjukan hasil uji paired sample corelations menunjukkan nilai
signifikansi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu sebesar 0,081, dimana nilai sig
lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang sigifikansi atara kesiapan ibu untuk
proses menyusui sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
Pada Tabel 4.3 Ditunjukkan hasil uji t berupa Paired Sample Test menunjukkan
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000, berarti lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi antara kesiapan ibu untuk proses
menyusui dan sesudah dilakukan intervensi. maka H0 = ditolak artinya bahwa adanya
perbedaan kesiapan ibu untuk menyusui sebelum dan sesudah dilakukan edukasi IMD dan
Bounding Attachment di Klinik Bidan Siti Zubaidah Am. Keb di Kelurahan Sidorame Timur
Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2022.
Tabel 4.4 Uji Paired sample T-Test Pengaruh Edukasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
Bounding Attachment Terhadap Kesiapan Ibu Primigravida Trisemester III Untuk
Proses Menyusui di klinik Bidan Siti Zubaidah Am. Keb. Di Kelurahan Sidorame
Timur Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2022

Paired Differences
95%
Sig.
Std. Confidence
  Std. t df (2-
Mean Error Interval of the
Deviation tailed)
Mean Difference
Lower Upper
Kesiapan
Ibu
Untuk
Proses
Menyusui
Sebelum
Intervensi
-
Pair 1 - -1,750 0,639 0,143 -2,049 -1,451 19 0,000
12,254
Kesiapan
Ibu
Untuk
Proses
Menyusui
Sesudah
Intervensi

Pada Tabel 4.4 Ditunjukkan hasil uji t berupa Paired Sample Test menunjukkan bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,000, berarti lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti
bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi antara kesiapan ibu untuk proses menyusui dan
sesudah dilakukan intervensi. maka H0 = ditolak artinya bahwa adanya perbedaan kesiapan
ibu untuk menyusui sebelum dan sesudah dilakukan edukasi IMD dan Bounding Attachment
di Klinik Bidan Siti Zubaidah Am. Keb di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan
Perjuangan Kota Medan Tahun 2022.

PEMBAHASAN

a. Kesiapan ibu untuk menyususi sebelum dilakukan edukasi tentang Inisiasi


Menyusu dini Dan Boubding Attachment
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi mulai menyusus sendiri segera setelah
lahir.Cara bayi melakukan inisiasi Menyusu Dini ini dinamakan the breast crawl atau
merangkak mencari payudara (Saleha, 2009). Bounding Attachment Merupakan suatu proses
antara orang tua dan bayi yang terus menerus yang bersifat saling mencintai serta memberi
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan yang diawali dengan ikatan batin
dan kasih sayang yang dapat berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh
kembang bayi ( Bahiyatun, 20)
Dari tabel 4.1 ditunjukkan bahwa rerata kesiapan ibu untuk menysusui yaitu 57,33,
sebelum dilakuakan edukasi tentang IMD dan bounding attachment, di klinik Bidan Siti
Zubaidah. Am. Keb Kelurahan Sidorame Timur Kec. Medan Perjuangan Kota Medan Tahun
2022.
a. Kesiapan ibu untuk menyusui sesudah dilakukan edukasi tentang Inisiasi
Menyusu Dini dan Bounding Attachment
Hal ini sesui dengan pendapat Partiwi (2007), bahwa persiapan ASI (Air Susu Ibu)
eksklusif merupak hal yang penting dilakukan selama masa kehamilan.Melakukan persiapan
menyusui pada ibu hamil dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui.Persiapan ASI
eksklusif merupakan upaya yang dilakukan ibu dan keluarga untuk menunjang keberhasilan
menyusui.Dalam penatalaksankannya dapat dimulai pada masa kehamilan, segera setetelah
persalinan dan pada masa menyusui.Persiapannya dapat meliputi upaya pencarian informasi
ASI eksklusif, perawatan payudara, persiapan nutrisi, dan persiapan psikologis.
Dari tabel 4.4 ditunjukkan bahwa rerata kesiapan ibu untuk menyusui yaitu 63,80,
sesudah dilakukan edukasi tentang IMD dan Bounding Attachment di klinik Bidan siti
Zubaidah. Am.Keb. Di Kelurahan Sidorame Timur Kec. Medan Perjuangan Kota Medan
Tahun 2022.
b. Peningkatan kesiapan ibu untuk proses menyusui setelah diberikan edukasi
tentang inisiasi Menyusu Dini dan Bounding Attachment
Sesuai dengan pendapat James Drever yang dikutip dalam Slameto (2003)
mengemukakan bahwa kesiapan adalah “preparedness to respond or react” maksudnya
kesiapan adalah persiapan untuk memberi respon atau bereaksi. Artinya kesiapan perlu
diperhatikan dalam proses menyusui, kerena saat ibu sudah memiliki kesiapan untuk proses
menyusui, maka proses hasil menyusui tersebut akan berjalan baik. Kesiapan sangat
diperlukan dalama proses menyusui bagi ibu kerena dalam kondisi siap ibu akan cenderung
lebih mudah untuk memahami dan mengikuti IMD dan Bounding Attachment.

Pada tabel 5.3 di tunukkan bahwa nilai rerata peningkatan kesiapan ibu untuk proses
menyusui setelah diberikan edukasi IMD dan Bounding Attachment sebesar
6.467.berdasarkan hasil uji stastistic Uji t, α = 0,05 di tunjukkan bahwa p Value = 0.0000
(p<0,05) yang berati hasil uji paired test < 0,05 maka H0 = ditolak, artinya baahwa adanya
perbedaan kesiapan ibu untuk untuk menyusui sebelum dan sesudah dilakukan edukasi IMD
dan Bounding Attachment di Klinik Bidan Siti Zubaidah.Am.Keb. Di Kelurahan Sidorame
Timur kec.Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2022.
KESIMPULAN
Rerata kesiapan ibu untuk menyusui sebelum dilakukan edukasi tentang IMD dan
Baunding Attachment di klinik bidan Siti Zubaidah Am.keb di Kelurahan Sidorame Timur
Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan tahun 2022. Rerata kesiapan ibu untuk menyusui
sesudah dilakukan edukasi tentang IMD dan Bounding Attachment di Klinik Bidan Siti
Zubaidah Am.Keb di Kelurahan Sidorame Timur Kecmatan Medan Perjuangan kota Medan
tahun 2022. Perubahan nilai rerata sebelum dilakukan edukasi tentang imd dan bounding
attachment adalah 57,33 sedangkan sesudah dilakukan edukasi tentang IMD dan Bounding
Attachment adalah 63,80 dengan selisih 6.467, dengan didukung nilai p Value = 0,000 maka
hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesiapan ibu untuk menyusui yang
signifikan antara sebelum dan sesudah melakukan edukasi tentang inisiasi menysus dini dan
bounding attachment di Klinik Bidan Siti Zubaidah Am.Keb di kelurahan Sidorame Timur
Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2022. Ada pengaruh edukasi tentang
inisiasi menyusu dini dan bounding Attachment terhadap Kesiapan Ibu intuk proses
menyusui di klinik Bidan Siti Zubaidah Am.Keb di kelurahan Sidorame Timur Kecamatan
Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2022
DAFTAR PUSTAKA
Ana, F & Eti, S. (2018). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang Bounding
Attachment Di Ruangan Seruni Rumah Sakit PMI Kota Bogor, 10(2), 23-30

Arikunto, S.(2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Astuti, I.(2015). Determinan Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Menyusui. Jurnal Health
Quality. Vol.4. No 1 November 2013 : 1-76

Bahiyatun. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Boak. (2017). Buku Ajar Keperawatan Meternitas. Jakarta: EGC.

Bobak. (2018). Essential of Maternity Nursing. Toronto: Mosby Bunda

Entwistle, F., Kendall, S & Mead, M. (2016) The promotion of breastfeeding among
low-income women : midwives knowladge and attitudes following a
WHO/UNICEF breastfeeding management course. Evidence based midwifery
5(1):29-34.

Ermalena. (2017). Indikator Kesehatan SDGs di Indonesia: Balai

Hidayat, A. (2016).Metode Penelitian Kebidanan dan Analisa Data. Jakarta: Salemba


Medika

Indriyani, D. (2017). Keperawatan Meternitas Pada Area Perawatan Antenatal.


Yogyakarta: Graha Ilmu Kartini.

Kementrian Kesehatan Indonesia.(2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.


Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Linda V. Walsh. (2018). Midwifery : Community-based care during the childbearing


year. Jakarta : EGC.

Mahmud, S. (2017). Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Lisu Kec.Tanete
Riaja Kab. Barru, 2, 105–110.

Maryunani, A. (2015). Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum ). Jakarta:TIM.

Maulana, H. D. . (2015). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Moctar, Rustam. (2015). Synopsis Obsetri. Jakarta: EGC


Notoatmodjo (2018) . Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai