SKRIPSI
OLEH
SITI CHOIRUM
NPM : 21.222.145
HASIL PENELITIAN
responden berdasarkan usia bayi, jenis kelamin, dan berat badan bayi. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi dari
besar karakteristik responden pada umur bayi yaitu 5 orang (50,0%), responden jenis
kelamin perempuan yaitu 6 orang (60,0%), dan responden berat badan bayi 6000
menjadi 3 kategori yaitu lancar, cukup dan kurang. Data disajikan dalam bentuk tabel
pijat bayi
Besar
kelancaran buang air besar dilihat dari sebelum (Pre-test) bidan melakukan terapi
pijat bayi dengan nilai SD : 0,87 dan nilai minimal 3 dan maksimal 5.
2. Rata-rata Kelancaran buang air besar Sesudah (Post-Test) di lakukan terapi
pijat bayi
Besar
kelancaran buang air besar dilihat dari sesudah (Post-test) bidan melakukan terapi
pijat bayi dengan nilai SD : 0,44 dan nilai minimal 1 dan maksimal 2.
buang air besar pada bayi sebelum dan sesudah di lakukan pada kelompok responden
(Pre dan Post) menggunakan Uji Normality. Adapun hasil analisis bivariat dapat
10 2,30 0,87
Pre
0,001
Berdasarkan tabel 4.4 di peroleh hasil nilai rata-rata kelancaran buang air
besar sebelum dan sesudah dilakukan terapi pijat bayi, nilai sebelum dilakukan terapi
pijat bayi adalah 2,30 dan nilai sesudah dilakukan terapi pijat bayi 1,20 dengan
menggunakan uji statistic yaitu uji Paired t Test diperoleh p=0,001 (p<0,05) maka
terbukti bahwasannya ada Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Kelancaran Buang
Air Besar Pada Bayi Di Desa Pematang Simalungun Kec. Siantar Kab. Simalungun
Tahun 2022.
BAB V
PEMBAHASAN
kelancaran buang air besar dilihat dari sebelum (Pre-test) bidan melakukan terapi
pijat bayi dengan nilai SD : 0,87 dan nilai minimal 3 dan maksimal 5.
Aneka jenis makanan jadi dan makanan siap saji yang tersedia dan mudah
diperoleh, dapat memudahkan memilih variasi pangan sesuai dengan selera dan daya
beli masyarkat terutama pada daerah perkotaan. Asupan serat yang terlampau rendah
dalam waktu lama akan mempengaruhi kesehatan. Menurut Depkes RI tahun 2018,
rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia secara umum yaitu 10.5 g/hari.Nilai ini
hanya mencapai setengah dari kebutuhan serat yang dianjurkan. Nilai kebutuhan serat
yang dibutuhkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi untuk orang dewasa adalah 38
g/hari untuk laki-laki dan 30-32 hari untuk perempuan. Factor resiko asupan serat
yang rendah dapat menyebabkan masa feses berkurang dan sulit BAB (Lee dkk,
2018).
Beberapa factor yang mempengaruhi defekasi dan konsistensi feses pada bayi,
misalnya jenis susu (ASI - PASI), MP – ASI (konsistensi, berserat atau tidak), toilet
cukupan asupan serat makanan dengan konstipasi. Hal ini membuktikan bahwa
asupan serat makanan yang sesuai dengan kecukupan asupan serat perhari dapat
kelancaran buang air besar dilihat dari sesudah (Post-test) bidan melakukan terapi
pijat bayi dengan nilai SD : 0,44 dan nilai minimal 1 dan maksimal 2.
Menurut Muzal (2017) dari 16 anak yang dijadikan penelitian, terdapat anak
lakilaki 8 dan perempuan 8. Dari 16 anak tersebut sebagian diberikan terapi pijat dan
tidak diberikan terapi pijat. Terapi pijat diberikan pada anak dalam waktu 5 hari.
Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa, frekuensi buang air besar anak
dengan konstipasi mengalami penurunan setelah diberikan terapi pijat. Jumlah anak
yang mengalami konstipasi berkurang lebih banyak pada kelompok yang mendapat
terapi pijat dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan terapi pijat. Anak yang
diberikan terapi pijat mengalami konsistensi padat dan lunak, sedangkan anak yang
tidak diberikan terapi pijat mengalami konsistensi keras. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terapi pijat dapat membantu mendorong feses yang menumpuk diusus dan
Menurut Turan & Asti (2016) penerapan pijat perut sama efektifnya dengan
penggunaan agen farmakologis dan tidak memiliki efek samping lainnya. Pijat perut
dapat mempengaruhi otot-otot perut dan usus, dapat merangsang jaringan saraf perut
dan mengubah nada usus. Sehingga terapi pijat ini dapat mengurangi rasa sakit dan
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh konstipasi. Dalam studi yang dilakukan oleh
Turan & Asti (2016) dengan kelompok tunggal (n = 15), gejala 11 anak yang
menerima pijat perut bisa buang air besar dengan frekuensi yang meningkat,
konsistensi feses menjadi lembek dan lunak, konstipasi dapat berkurang. Pijat perut
dapat mempengaruhi otot-otot perut dan usus, sehingga dapat merangsang saraf perut
5.2.1 Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Kelancaran Buang Air Besar Pada
Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.4 di peroleh hasil nilai rata-rata kelancaran buang air
besar sebelum dan sesudah dilakukan terapi pijat bayi, nilai sebelum dilakukan terapi
pijat bayi adalah 2,30 dan nilai sesudah dilakukan terapi pijat bayi 1,20 dengan
menggunakan uji statistic yaitu uji Paired t Test diperoleh p=0,001 (p<0,05) maka
terbukti bahwasannya ada Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Kelancaran Buang
Air Besar Pada Bayi Di Desa Pematang Simalungun Kec. Siantar Kab. Simalungun
Tahun 2022.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hapsari tahun 2017. Hasil
uji analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan hasil uji wilcoxon didapatkan
signifikan antara frekuensi BAB sebelum dan sesudah diberikan terapi pijat bayi atau
dapat dikatakan pijat bayi efektif untuk menurunkan frekuensi BAB pada anak diare.
Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata frekuensi BAB sebelum dilakukan terapi pijat
adalah 7,5 dan rata-rata frekuensi BAB setelah dilakukan terapi pijat menjadi 3,70.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Novianti tahun 2016 bahwa rata-
rata penurunan frekuensi BAB pada kelompok intervensi adalah 6,67 dengan standar
deviasi 0,488, dan pada kelompok kontrol memiliki rata-rata penurunan frekuensi
BAB 6,13 dengan standar deviasi 1,060. Analisis selanjutnya menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang mendapat terapi pijat
dengan yang tidak mendapatkan terapi pijat dalam penurunan frekuensi BAB (p =
0,092 ; α=0,05).
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling
populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan
sejak abad keabad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal
manusia diciptakan kedunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami
manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu
Pembuluh darah pada daerah tubuh yang dipijat akan mengalami dilatasi dan aliran
darah pada daerah yang dipijat meningkat. Peningkatan aliran darah dapat dinilai
dengan membandingkan suhu dari daerah dalam pemijatan sebelum dan sesudah
produksinya. Enzim tersebut bekerja untuk menjadi petunjuk bagi pertumbuhan sel
dan jaringan. Pertumbuhan sel dan jaringan bermanfaat untuk memperbaiki kondisi
6.1 Kesimpulan
Pijat Bayi Terhadap Kelancaran Buang Air Besar Pada Bayi Di Desa Pematang
Simalungun Kec. Siantar Kab. Simalungun Tahun 2022, disimpulkan sebagai berikut:
1. Rata-rata kelancaran buang air besar dilihat dari sebelum (Pre-test) bidan
melakukan terapi pijat bayi dengan nilai SD : 0,87 dan nilai minimal 3 dan
maksimal 5.
2. Rata-rata kelancaran buang air besar dilihat dari sesudah (Post-test) bidan
melakukan terapi pijat bayi dengan nilai SD : 0,44 dan nilai minimal 1 dan
maksimal 2.
3. Nilai rata-rata kelancaran buang air besar sebelum dan sesudah dilakukan
terapi pijat bayi, nilai sebelum dilakukan terapi pijat bayi adalah 2,30 dan nilai
sesudah dilakukan terapi pijat bayi 1,20 dengan menggunakan uji statistic
yaitu uji Paired t Test diperoleh p=0,001 (p<0,05) maka terbukti bahwasannya
ada Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Kelancaran Buang Air Besar Pada
2022.
6.2 Saran
kelancaran buang air besar secara cepat guna mengurangi angka mortalitas dan
morbiditas yang disebabkan oleh kurangnya kelancaran buang air besar pada bayi
proses kelancaran buang aiar besar pada bayi dengan melakukan terapi pijat.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan bagi penelitian
berikutnya dan dapat mengembangkan dan meningkatkan penelitian ini baik dari segi
Frequency Table
usia bayi
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0-4 bulan 2 20,0 20,0 20,0
5-8 bulan 5 50,0 50,0 70,0
9-12 bulan 3 30,0 30,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 4 40,0 40,0 40,0
perempuan 6 60,0 60,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
pre test post test
N Valid 10 10
Missing 0 0
Mean 2,3000 1,2000
Std. Error of Mean ,26034 ,13333
Median 2,3750a 1,2000a
Mode 3,00 1,00
Std. Deviation ,82327 ,42164
Variance ,678 ,178
Range 2,00 1,00
Minimum 1,00 1,00
Maximum 3,00 2,00
Sum 23,00 12,00
Percentiles 25 1,6000b .b,c
50 2,3750 1,2000
75 3,0000 1,7000
Frequency Table
pre test
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid lancar 2 20,0 20,0 20,0
cukup 3 30,0 30,0 50,0
kurang 5 50,0 50,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
post test
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid lancar 8 80,0 80,0 80,0
cukup 2 20,0 20,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
T-Test
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 pre test 2,3000 10 ,82327 ,26034
post test 1,2000 10 ,42164 ,13333
Explore
post test
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
post test N Percent N Percent N Percent
pre test lancar 8 100,0% 0 0,0% 8 100,0%
cukup 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Descriptives
post test Statistic Std. Error
pre test lancar Mean 2,1250 ,29505
95% Confidence Lower 1,4273
Interval for Mean Bound
Upper 2,8227
Bound
5% Trimmed Mean 2,1389
Median 2,0000
Variance ,696
Std. Deviation ,83452
Minimum 1,00
Maximum 3,00
Range 2,00
Interquartile Range 1,75
Skewness -,277 ,752
Kurtosis -1,392 1,481
cukup Mean 3,0000 ,00000
95% Confidence Lower 3,0000
Interval for Mean Bound
Upper 3,0000
Bound
5% Trimmed Mean 3,0000
Median 3,0000
Variance ,000
Std. Deviation ,00000
Minimum 3,00
Maximum 3,00
Range ,00
Interquartile Range ,00
Skewness . .
Kurtosis . .
Percentiles
Percentiles
post test 5 10 25 50
Weighted pre test lancar 1,0000 1,0000 1,2500 2,0000
Average(Definition 1) cukup 3,0000 3,0000 3,0000 3,0000
Tukey's Hinges pre test lancar 1,5000 2,0000
cukup 3,0000 3,0000
Percentiles
Percentiles
post test 75 90 95
Weighted pre test lancar 3,0000 . .
Average(Definition 1) cukup 3,0000 3,0000 3,0000
Tukey's Hinges pre test lancar 3,0000
cukup 3,0000
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
post test Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre test lancar ,228 8 ,200* ,835 8 ,067
cukup . 2 .
pre test
Stem-and-Leaf Plots
2,00 1 . 00
3,00 2 . 000
3,00 3 . 000