Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Klinik Anugrah. Batasan wilayah Klinik

Anugrah yaitu:

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan

2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan

3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan

Dalam pelayanan kesehatan, Klinik Anugrah melayani : program imunisasi,

gizi, KB (keluarga berencana), pemeriksaan ibu hamil, dan melayani proses

persalinan. Klinik Anugrah memiliki 3 orang bidan, 2 ruang periksa, 2 kamar

bersalin, 2 kamar nifas, 1 ruang tunggu, 1 ruang pendaftaran dan klinik tersebut

tidak menerima BPJS untuk persalinan.

4.2. Analisa Univariat

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden di Klinik Anugrah pada penelitian ini

dikelompokkan berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan riwayat

persalinan. Karakteristik resonden diuraikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:


Tabel 4.1.
Karakteristik Responden di Klinik Anugrah tahun 2021

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


No Data Demografi Presentase Presentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
1 Umur
<25 tahun 3 30,0 5 50,0
25-35 tahun 5 50,0 4 40,0
>35 tahun 2 20,0 1 10,0
Jumlah 10 100 10 100
2 Pendidikan
SMP 3 30,0 2 20,0
SMA 5 50,0 6 60,0
Perguruan Tinggi 2 20,0 2 20,0
Jumlah 10 100 10 100
3 Pekerjaan
IRT 5 50,0 6 60,0
Buruh/ Karyawan 4 40,0 3 30,0
PNS 1 10,0 1 10,0
Jumlah 10 100 10 100
4 Paritas
Primipara 6 60,0 6 60,0
Multipara 4 40,0 40 40,0
Jumlah 10 100 15 100

Karakteristik responden berdasarkan data demografi berdasarkan usia pada

kelompok perlakuan mayoritas berusia 25-35 tahun sebanyak 5 orang (50%),

dengan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 5 orang (50%), dan tidak bekerja

atau Ibu rumah tangga sebanyak 5 orang (50%) dengan paritas primipara

sebanyak 6 orang (60%). Sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas berusia

<25 tahun sebanyak 5 orang (50%), dengan pendidikan mayoritas SMA sebanyak

6 orang (60%), dan tidak bekerja atau Ibu rumah tangga sebanyak 6 orang (60%)

dengan paritas primipara sebanyak 6 orang (60%).


4.2.2 Penyembuhan Luka Perineum yang Tidak Diberikan Jus Nanas Pada Ibu

Nifas

Data penyembuhan luka perineum yang tidak diberikan jus nanas pada ibu

nifas di Klinik Anugrah Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2
Data Frekuensi Penyembuhan Luka Perineum Yang Tidak Diberikan Jus Nanas
Pada Ibu Nifas di Klinik Anugrah Tahun 2021

Penyembuhan Luka Perineum


Frekuensi %
(tidak diberi jus nanas)
Cepat (<7 hari) 0 0,0
Normal (7-10 hari) 7 70,0
Lama (>10 hari) 3 30,0
Jumlah 10 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 10 ibu nifas yang tidak

mengkonsumsi jus nanas, sebanyak 70% responden yang mengkonsumsi jus

nanas sembuh dalam waktu normal (7-10 hari), 30% responden sembuh dalam

waktu lama (>10 hari), dan tidak ada yang mengalami penyembuhan lebih cepat.

4.2.3 Penyembuhan Luka Perineum yang Diberikan Jus Nanas Pada Ibu Nifas

Data penyembuhan luka perineum yang diberikan jus nanas pada ibu nifas

di Klinik Anugrah Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Data Frekuensi Penyembuhan Luka Perineum yang Diberikan Jus Nanas Pada Ibu
Nifas di Klinik Anugrah Tahun 2021

Penyembuhan Luka Perineum


Frekuensi %
(diberi jus nanas)
Cepat (<7 hari) 6 60,0
Normal (7-10 hari) 4 40,0
Lama (>10 hari) 0 0,0
Jumlah 10 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 10 ibu nifas yang

mengkonsumsi jus nanas, sebanyak 60% responden yang mengkonsumsi jus


nanas mayoritas mengalami penyembuhan luka perineum lebih cepat yaitu kurang

dari 7 hari, dan 40% responden sembuh dalam waktu normal (7-10 hari).

4.2.4 Pengaruh Jus Nanas Terhadap Penyembuhan Luka Perineum di Klinik

Anugrah tahun 2021

Hasil uji statistik Pengaruh Jus Nanas Terhadap Penyembuhan Luka

Perineum di Klinik Anugrah tahun 2021 terdapat pada tabel 4.4. sebagai berikut :

Tabel 4.4.
Pengaruh Jus Nanas Terhadap Penyembuhan Luka Perineum di Klinik Anugrah
tahun 2021

Pemberian Jus
Nanas
Penyembuhan Luka Zhitung p value
Tidak
Perineum Diberi
diberi
f f
- Cepat (<7 hari) 0 6
- Normal (7-10 hari) 7 4 -3,033 0,014*
- Lama (>10 hari) 3 0

Berdasarkan tabel 4.4, sebanyak 60% responden yang mengkonsumsi jus

nanas mengalami penyembuhan yang lebih cepat yaitu kurang dari 7 hari dan 40%

sembuh dalam waktu 7-10 hari. Sedangkan untuk responden yang tidak

mengkonsumsi jus jus nanas sebagian besar (70%) sembuh dalam waktu 7- 10

hari dan tidak ada yang mengalami penyembuhan lebih cepat.

Setelah dilakukan analisis dengan uji statistik dengan Mann-Whitney U

didapatkan Nilai Z dengan angka -3,033 dengan nilai p value 0,002 (p<0,05),

maka H0 ditolak yang berarti bahwa konsumsi jus nanas berpengaruh signifikan

dalam penyembuhan luka perineum di Klinik Anugrah tahun 2021.


4.3 Pembahasan

4.3.1 Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Anemia Sebelum diberikan

Kombinasi Jus Buah Bit Madu dan Apel Hijau

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di desa Wonorejo wilayah

kerja Puskesmas Pringapus didapatkan hasil rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil

dengan anemia sebelum diberikan kombinasi jus buah bit dan lemon dengan tablet

fe yaitu 10,25 g.dl.

Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin

memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dnegan oksigen itu

membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Melalui fungsi ini oksigen

dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Pearce, 2009).

4.3.2 Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Anemia Sesudah diberikan

Kombinasi Jus Buah Bit Madu dan Apel Hijau

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di desa Wonorejo wilayah

kerja Puskesmas Pringapus didapatkan hasil rata-rata kadar Hb ibu hamil dengan

anemia sesudah diberikan kombinasi jus buah bit dan lemon dengan tablet Fe

yaitu 11,35 g/dl.

Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil biasanya ada 2 cara yang

dilakukan yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Cara farmakologis yaitu

dengan pemberian 60 mg tablet Fe dan 50 nanogram asam folat selama kehamilan

(Dinkes Jateng, 2016). Adapun cara non farmakologis pengobatan anemia dan

pencegahannya salah satu diantaranya adalah dengan cara mengkonsumsi buah bit

yang kaya antioksidan dan nutrisi, termasuk magnesium, natrium, kalium, zat besi

dan vitamin C dan betaine.


Makanan merupakan salah satu yang mempengaruhi kejadian anemia. Hal

ini dikarenakan komponen zat gizi dalam makanan digunakan untuk menyusun

terbentuknya hemoglobin diantaranya zat besi dan protein. Pemilihan pola

konsumsi makanan seperti jenis makanan, dan frekuensi makanan yang

dikonsumsi dapat berpengaruh terhadap nilai kadar Hb sesorang (Almatsier,

2011). Kandungan buah bit yaitu zat bes, vitamin C, B1. B2, B3, antioksidan,

antikarsinogenik dan silica. Asupan zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan

tubuh akan mengakibatkan terjadinya anemia karena terganggunya pembentukan

sel darah merah (proverawati, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar

hemoglobin ibu hamil dengan anemia sesudah (Post) diberikan kombinasi jus

buah bit dan lemon dengan tablet fe. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kenjale, dkk (2011) di Amerika yang menyebutkan bahwa

konsumsi buah bit (yang sudah dibuat jus) akan meningkatkan konsentrasi plasma

nitrat pada pasien dengan kelainan arteri, dimana pasien ini mengalami kegagalan

penambahan suplai darah dan oksigen untuk jaringan selama bekerja sehingga

mengakibatkan rasa nyeri saat berjalan. Pasien yang telah mengkonsumsi jus buah

bit ini mengalami peningkatan plasma setelah tiga jam dan mampu berjalan lebih

lama.

Peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia didukung

oleh adanya interaksi yang baik antar peneliti dna responden serta dukungan dari

keluarga untuk mengkonsumsi jus setiap malam dan meminum tablet Fe setiap

hari
4.3.3 Pengaruh Kombinasi Jus Buah Bit Madu dan Apel Hijau Terhadap
Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Anemia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekan Baru Tahun 2022

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di desa Wonorejo wilayah

Kerja Puskesmas Pringapus, dari semua responden dengan total 14, mengalami

peningkatan rata-rata kadar Hb sebelum sebesr 10,25 g/dl kemudian meningkat

menjadi rata-rata 11,35 g/dl sesudah diberikan kombinasi jus buah bit dan lemon

dengan tablet Fe atau rata-rata meningkat 1,1 g/dl.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diwilayah kerja Puskesmas

Pekanbaru Kota, didapatkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji t

independent diperoleh p (0,000) < α (0,05). Hal ini dikatakan terdapat perbedaan

yang signifikan antara mean kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah diberikan jus buah bit

sehingga dapat di simpulkan bahwa pemberian jus buah bit efektif terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil dengan anemia.

Peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok eksperimen didukung oleh

adanya interaksi yang baik antar peneliti dan responden serta dukungan dari

keluarga untuk mengkonsumsi jus setiap pagi

Buah bit mengandung asam folat yang bermanfaat bagi perkembangan

sumsum tulang belakang bayi, mengurangi resiko cacat pada bayi, dan

meningkatkan sistem imun wanita hamil (Yana, 2014). Untuk ibu yang sedang

hamil, konsumsi buah bit berkhasiat memperbaiki sistem kekebalan tubuh,

mencegah osteoporosis dan anemia serta beberapa masalah kesehatan lain yang

menyerang ibu hamil. Beetroot atau lebih dikenal dengan nama buah bit

berbentuk bulat dan memanjang, berwarna merah keunguan dan rasanya manis
jika diolah menjadi jus buah. Mengolah buah bit untuk ibu hamil harus berhati-

hati agar kandungan gizi di dalamnya tidak mengalami penurunan. Bit berisi

kandungan glikemik rendah, sehingga mengkonsumsi bit selama kehamilan

membantu menstabilkan kadar glukosa dalam darah (Selby, 2012).

Buah bit memiliki banyak kelebihan bagi kesehatan maupun pengobatan.

Kandungan betasinin pada buah bit bermanfaat sebagai anti kanker, karena zat

tersebut dapat menghancurkan sel tumor dan kanker. Buah bit (Beta Vulgaris)

memiliki kandungan asam folat sebesar 109 mg, dan vitamin C sebesar 10,0 mg.

Anemia yang terjadi pada ibu hamil juga dapat membahayakan janin yang

dikandungnya. Ancaman yang ditimbulkan oleh anemia pada janin adalah resiko

terjadinya kematian intra-uteri, resiko terjadinya abortus, berat badan lahir rendah,

resiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga

kematian perinatal, atau tingkat intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016). Zat-zat

gizi yang berperan dalam hemopoiesis ialah protein, berbagai vitamin dan

mineral. Vitamin-vitamin tersebut ialah asam folat, vitamin B12, vitamin C, dan

vitamin E, sedangkan mineral yang dibutuhkan ialah Fe, Cu (Arisman, 2014).

Buah bit juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke, menurunkan

kolesterol, mencegah penyakit jantung, memperkuat daya tahan tubuh,

mengeluarkan racun dari dalam tubuh, mengobati infeksi dan radang sebagai

penghasil energi bagi tubuh serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah bit

sangat baik untuk dikonsumsi secara rutin. Kandungan buah bit dalam daftar

kandungan bahan makanan (2017) antara lain adalah 108 mg asam folat, 27,0 mg

kalsium, 43,0 mgfosfor, 43 mg vitamin C, 23 mg magnesium, 9,6 mg karbohidrat,

1,0 mg zat besi, (KemenKes RI, 2016). sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kenjale, dkk (2011) di Amerika yang menyebutkan bahwa konsumsi buah bit

(yang sudah dibuat jus) akan meningkatkan konsentrasi plasma nitrat pada pasien

dengan kelainan arteri, dimana pasien ini mengalami kegagalan penambahan

suplai darah dan oksigen untuk jaringan selama bekerja sehingga mengakibatkan

rasa nyeri saat berjalan. Pasien yang telah mengkonsumsi jus buah bit ini

mengalami peningkatan plasma setelah tiga jam dan mampu berjalan lebih lama

18% sebelum munculnya nyeri. Gambaran sistole dan diastole pada kelompok

kasus juga mengalami penurunan. Hal ini dibuktikan dengan nilai p≤0,05.

Kebutuhan zat besi total terus meningkat setelah 25 minggu hingga 36

minggu untuk kebutuhan plasenta dan janin. Kebutuhan zat besi total mendekati

akhir trimester II sekitar 3,5 mg/ hari dan sekitar 7 mg/ hari pada trimester III.

Pemberian tablet zat besi pada semua wanita hamil sekitar 60 mg/hari selama 90

hari. Suplementasi harus diberikan pada trimester II dan III, saat efisiensi absorpsi

meningkat dan resiko terjaidnya mual berkurang (Ani, 2013).

Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin C karena dapat membantu

penyerapan zat besi. Penelitian yang dilakukan Berdasarkan uji t-test (Paired)

didapatkan nilai t hitung sebesar - 23,939 dengan diperoleh p-value sebesar 0,000.

Terlihat bahwa p-value 0,000 < α (0,05). Hal ini dikatakan terdapat perbedaan

yang signifikan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum dan sesudah

diberikan kombinasi jus buah bit dan lemon dengan tablet Fe di desa Wonorejo

wilayah kerja Puskesmas Pringapus. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada

keefektifan secara signifikan kombinasi jus buah bit dan lemon dengan tablet Fe

dalam kenaikan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia di desa Wonorejo

wilayah kerja Puskesmas Pringapus. Sehingga disimpulkan bahwa pemberian


kombinasi jus buah bit dan lemon dengan tablet Fe efektif terhadap kenaikan

kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Risnawati, dkk (2021) yang

meneliti bahwa Pemberian jus buah bit efektif meningkatkan kadar hemoglobin

ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Pekanbaru Kota. Hasil rata-

rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sebelum diberikan jus buah bit

sebesar 9,50 pada kelompok eksperimen dan 9,18 pada kelompok kontrol.

Sedangkan rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sesudah

diberikan jus buah bit sebesar 11,27 pada kelompok eksperimen dan 9,22 pada

kelompok kontrol.

Hasil penelitian Liananiar, dkk (2020) bahwa berdasarkan distribusi rata-

rata kadar hemoglobin kelompok eksperimen menurut pengukuran pre test dapat

dilihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil trimester

III sebesar 11,517 gr/dl. Terdapat pengaruh konsumsi buah bit terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil dengan ρ value lebih kecil dari nilai alpha (0,05).

Berdasarkan hasil uji beda t test, menunjukkan bahwa secara statistik terdapat

pengaruh konosumsi buah bit bagi ibu hamil trimester III terhadap peningkatan

kadar hemoglobin (p< 0,005), dan peningkatan kadar Hb menurut pengukuran

setelah diberikan buah but (post test) sebesar 11,517.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kenjale, dkk (2011)

di Amerika yang menyebutkan bahwa konsumsi buah bit (yang sudah dibuat jus)

akan meningkatkan konsentrasi plasma nitrat pada pasien dengan kelainan arteri,

dimana pasien ini mengalami kegagalan penambahan suplai darah dan oksigen

untuk jaringan selama bekerja sehingga mengakibatkan rasa nyeri saat berjalan.
Pasien yang telah mengkonsumsi jus buah bit ini mengalami peningkatan plasma

setelah tiga jam dan mampu berjalan lebih lama 18% sebelum munculnya nyeri.

Gambaran sistole dan diastole pada kelompok kasus juga mengalami penurunan.

Hal ini dibuktikan dengan nilai p≤0,05.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penyembuhan luka perineum pada kelompok yang tidak diberikan jus

nanas sebagian besar (70%) sembuh dalam waktu 7- 10 hari dan tidak ada

yang mengalami penyembuhan lebih cepat.

2. Penyembuhan luka perineum pada kelompok yang diberikan jus nanas

sebanyak 60% mengalami penyembuhan yang lebih cepat yaitu kurang

dari 7 hari dan 40% responden yang mengkonsumsi jus nanas sembuh

dalam waktu 7-10 hari.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian jus nanas terhadap

penyembuhan luka perineum di Klinik Anugrah tahun 2021, dengan nilai

p value 0,002 (p<0,05). Hasil ini membuktikan pemberian jus nanas dapat

mempercepat penyembuhan luka perineum dibandingkan tanpa pemberian

jus nanas.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi petugas kesehatan

Dukungan dari tenaga kesehatan, khususnya bidan sangat diharapkan

untuk membantu ibu melewati masa nifas terutama pada ibu yang
mengalami luka pada perineum. Pemberian jus nanas bisa menjadi

alternatif untuk mempercepat penyembuhan luka pada perineum.

2. Institusi Pendidikan

Instusi pendidikan dapat menjadi hal lain sebagai penambah literature

sebagai bahan pustaka tambahan dan dijadikan sebagai referensi dan

informasi bagi pembaca yang hasilnya dapat menambah wawasan ilmu

tentang seputaran pemberian jus nanas terhadap proses penyembuhan luka

perineum pada ibu nifas

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam melakukan penelitian lanjutan, dapat dilakukan dengan sampel

yang lebih besar, jenis dan rancangan penelitian yang berbeda serta

penggunaan kelompok kontrol. Selain itu juga dapat membandingkan

pemberian jus nanas dengan jus buah lainnya yang memungkinkan lebih

baik lagi dalam penyembuhan luka perineum.

Diharapkan masyarakat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya buah bit

dan lemon dan ibu hamil mengkonsumsi jus buah bit yang dikombinasi dengan

lemon.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang waktu atau massa

pemberian jus buah bit pada ibu hamil dengan anemia untuk kenaikan kadar

Hemoglobin ibu hamil.


SARAN 1. Bagi ibu hamil trimester III sebaiknya mengkonsumsi makanan atau suplemen
yang banyak mengandung sumber zat besi saat hamil. 2. Bagi UPTD Puskesmas Jeumpa
dapat memberikan informasi kepada ibu hamil trimester III bahwa mengkonsumsi buah
bit pada saat hamil dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah terjadinya
anemia. 3. Bagi Mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan dapat berpartisipasi
dalam memberikan informasi tentang perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan
setelah pemberian buah bit pada ibu hamil trimester III. 4. Bagi Peneliti selanjutnya,
dapat menjadi salah satu referensi untuk penelitian yang berhubungan dengan
pemberian buah bit terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil trimester III

Anda mungkin juga menyukai