BAB I
PENDAHULUAN
di Kota Medan. Data tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Kota
Medan. Data diawali dari jumlah pasien yang terpapar covid-19. Disebutkannya
bahwa jumlah suspek sebanyak 448 orang dengan jumlah yang dirawat sebanyak
448 orang dan yang meninggal sebanyak796. Kemudian untuk yang terkonfirmasi
sebanyak 33.484 orang sedangkan yang sudah sembuh sebanyak 22.717 orang dan
yang meninggal sebanyak 713 orang, sementara yang sedang dirawat sebanyak
Total kematian nakes di dunia yang tertinggi adalah Rusia 4,7 persen,
sedangkan Indonesia 2,4 persen, tapi dia membandingkan dengan jumlah dokter
per seribu populasi. Jadi kalau di kita memang jumlah dokternya tidak sebanyak
yang di Rusia dan masalah berikutnya lagi adalah distribusi, sehingga kalau di
karena virus mematikan tersebut adalah dokter, yakni sebanyak 545 orang.
1
2
Kemudian, ada 235 bidan yang meninggal karena terpapar virus mematikan
Sebanyak 46 dokter gigi juga meninggal dunia akibat corona (Gugus covid, 2021)
umum, 207 orang Tenaga Kesehatan, 29 orang bidan, dan 30 orang analis
UPT Puskesmas Sentosa Baru yang terpapar COVID-19 terdiri dari 1 orang
umum, 2 orang Tenaga Kesehatan, 9 orang bidan, dan 3 orang analis laboratorium
tersendiri bagi organisasi profesi terkait. Data yang masuk ke Gugus Tugas
COVID-19 DIY sampai tanggal 7 Agustus 2020 terdapat sejumlah 110 tenaga
kesehatan dari 838 kasus terkonformasi (13,1%). Jenis tenaga Kesehatan yang
terkena juga sudah meluas tidak hanya dokter, bidan dan Tenaga Kesehatan saja,
namun ada petugas rekam medis, petugas laboratorium, radiographer dan lainnya
(Bahl, P.,2020).
27,9 juta Tenaga Kesehatan di seluruh dunia (WHO, 2020). Bersama dengan
karena sifatnya yang unik dalam menghadapi pasien, ada risiko pekerjaan untuk
bahwa kemungkinan paparan pekerjaan relatif lebih tinggi pada Tenaga Kesehatan
(MoYet all, 2020). Tidak hanya harus siap menghadapi banyaknya pasien yang
terpapar pandemi COVID-19 setiap harinya, tetapi jumlah tenaga medis yang
gugur juga semakin bertambah hal ini dikarena kurang nya kesiap siagaan tentang
(Mawardi, D, 2020).
mengenai siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Tenaga Kesehatan
(Belingheri, dll.,2020). Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak standar
kasus kematian pada tenaga Kesehatan yang menangani pasien COVID-19 secara
atas salah satu faktornya adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang
seperti google (kacamata), mask (masker), glove (sarung tangan) dan robe (jubah)
terinfeksi COVID-19 hingga bulan April 2020. Di Italia 66 dokter dan Tenaga
Kesehatan meninggal dan 9.000 tenaga kesehatan lain terinfeksi, China sedikitnya
13 dokter dan Tenaga Kesehatan telah meninggal dan 3.300 lainnya terinfeksi,
2020).
Puskesmas Sentosa Baru sudah mengikuti arahan dari Kemenkes RI. Pemerintah
Aman diri yang dilakukan seperti pencegahan transmisi virus, menjaga kebersihan
tangan, menggunakan APD (sarung tangan, pelindung wajah (masker N95 atau
bedah 3-ply (tiga lapis)), kacamata dan gaun pelindung), pencegahan luka tusukan
jarum dan beda tajam lainnya, kebersihan pernapasan dengan etika batuk yang
baik dan benar, kebersihan lingkungan pasien, linen, pembuangan limbah dan
COVID-19 sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap rumah sakit
Saat ini, ketersediaan APD standar sudah banyak yang tercukupi namun
mortalitas pada tenaga Kesehatan sepertinya juga terus ada. Menurut data dari
Ikatan Dokter Indonesia sampai tanggal 2 Agustus 2020 dokter yang gugur sudah
72 orang, belum lagi tenaga Kesehatan yang lain seperti Tenaga Kesehatan, bidan,
dan lainnya Hal ini menjadi keprihatinan kita semua, apa saja yang dapat
Kesehatan. Untuk mencetak seorang orang saja tenaga kesehatan yang kompeten
dimiliki agar terhindar dari penularan COVID-19. Jika banyak tenaga kesehatan
lumpuh dan tentu saja hal ini akan merugikan seluruh masyarakat karena siapa
N95 atau bedah 3-ply (tiga lapis)), kacamata dan gaun pelindung), pencegahan
luka tusukan jarum dan beda tajam lainnya, kebersihan pernapasan dengan etika
batuk yang baik dan benar, kebersihan lingkungan pasien, linen, pembuangan
Tenaga medis tersebut juga diikuti dengan fakta bahwa tidak sedikit dokter
dan Tenaga Kesehatan yang pada akhirnya positif covid-19, bahkan meninggal
dunia karena penyakit tersebut. Terhitung 1 April 2020, ada sebanyak 84 tenaga
pada portal berita Detik News juga menjelaskan bahwa 84 orang tenaga medis
tersebut tersebar di 30 rumah sakit dengan dua orang sedang dalam kondisi hamil,
dan satu orang meninggal dunia. Menurut salah satu dokter yang menangani
gejala sehingga tenaga medis yang menangani menjadi lebih rentan tertular
Adanya pasien tanpa gejala tersebut membuat para tenaga medis harus lebih hati-
banyak tenaga kesehatan yang terpapar covid-19, hal ini disebabkan kurang
7
19. Tenaga Kesehatan memiliki potensi yang cukup rentan untuk terinfeksi
mengakibatkan masyarakat menjadi korban. Hal ini membuat dokter dan Tenaga
situasi pandemi di Indonesia Ketua DPD PPNI Kabupaten Bandung Barat (KBB)
D, 2020).
tidak hanya mengakibatkan masyarakat menjadi korban. Hal ini membuat dokter
dan Tenaga Kesehatan juga ikut serta menjadi korban penularan COVID-19.
Barat (KBB) Aditya Duta Tirani menyarankan Tenaga Kesehatan untuk menjaga
8
diperlukaan tatalaksana dengan prinsif PPI yaitu sebelum kontak dengan pasien,
sebelum tindakan aseptic, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontrak
Sentosa Baru.
tugas covid-19 hal ini dikarenakan takutnya perat dalam melakukan penanganan
sebagai penyedia jasa layanan kesehatan yang menjadikan preventif dan promotif
Sentosa Baru menanggung jawab wilayah kerjanya, yaitu suatu kecamatan atau
bagian dari kecamatan. Pelaksanaan upaya kesehatan pada puskesmas dalam dua
2021.
Dapat memberikan manfaat terhadap kemajuan ilmu dan penulisan ini juga
BAB 2
TINAJUAN PUSTAKA
(SARS) dan virus corona yang paling baru ditemukan Covid-19 (Coronavirus
disease 2019). Pada tahun 16 SARS pertama kali mewabah di Tiongkok, dan pada
tahun 2012 pertama kali muncul di Timur Tengah. Adanya penyakit baru di
berbagai Negara (pandemi) yang terjadi pada akhir tahun 2019 (Adityo Susilo,
2020 ).
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan corona virus baru,
penyakit ini disebut 2019 novel corona virus atau 2019-ncov. Virus Covid-19
adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa (WHO,
2020). Corona virus 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (Sars-CoV). Penyakit ini pertama
kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibu kota Provinsi Hubei China,
dan sejak itu menyebar secara global diseluruh dunia, mengakibatkan pandem
11
12
Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020.
Faktor virus dan pejamu memiliki peran dalam infeksi SARS-Cov. Efek
menyebabkan replikasi virus dan kerusakan jaringan. Di sisi lain, respons imun
jika tangan tampak kotor atau cuci tangan dengan sabun dan air.
orang.
3. Menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidung
dengan lengan atas bagian dalam atau menggunakan tisu dan di lanjutkan
cuci tangan.
5. Selalu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang atau tidak berkerumbun
1. Tingkat 1
Kesehatan, dan supir ambulans yang bertugas di tempat praktik umum, tiase
pra- pemeriksaan, dan di bagian rawat jalan umum harus menggunakan alat
pelindung diri seperti masker bedah 3 lembar, sarung tangan karet sekali
2. Tingkat 2
lembar, penutup kepala, sarung tangan karet sekali pakai, dan gown.
3. Tingkat 3
dokter gigi, Tenaga Kesehatan gigi, dan laboran harus menggunakan alat
pelindung diri seperti pelindung mata dan face shield, masker N95, penutup
14
kepala, coverall/ hazmat, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai,
sepatu boots saat bertugas di ruangan pasien ODP, PDP, dan konfirmasi
sebagai berikut:
3. Mitigasi bencana,
yang paling utama dalam segala kebijakan pemerintahan. Institusi kesehatan pada
Pengarah.
1. Jaga jarak
3. Mengunakan masker.
16
sebagai ‘keadaan siap siaga’. Berasal dari kata dasar ‘siap siaga’, yang berarti
‘siap untuk digunakan atau untuk bertindak’. Dalam Bahasa Inggris, padanan
tindakan yang dilakukan pada saat dan setelah terjadi Covid-19 dilakukan secara
tepat dan efektif, yang dilakukan tenaga ahli dan personil atau tenaga lapangan.
Tenaga ahli yang diperlukan adalah tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi di
17
bidang sumberdaya air antara lain bidang hidrologi, dan tenaga ahli lainnya yang
cukup utamanya untuk kegiatan pemantauan dan tindakan turun tangan (16)
1. Jaga jarak
3. Mengunakan masker
sikap dan kepedulian masyarakat untuk siap dan siaga dalam mengantisipasi
operasionalnya.
bencana dapat diminimalkan. Upaya ini sangat krusial, terutama ada saat
Sistim ini meliputi tanda peringatan dan distribusi informasi akan terjadinya
tindakan yang tepat untuk mengurangi korban jiwa, harta benda dan
19
kerusakan lingkungan. Untuk itu diperlukan latihan dan simulasi, apa yang
tersedia, baik sumber daya manusia (SDM), maupun pendanaan dan sarana
alam. Karena itu, mobilisasi sumber daya menjadi faktor yang krusial.
bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
5. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna
Sumber daya manusia kesehatan atau tenaga kesehatan yaitu berbagai jenis
tenaga kesehatan klinik maupun nonklinik yang melaksanakan upaya medis dan
Untuk mencapai visi dan misi suatu organisasi diperlukan keterampilan dan
yang menjadi tugas pokok dan fungsi organisasi. Sumber daya manusia tersebut
juga dapat menjadi ancaman bagi pelaksana kebijakan, strategi, program, dan
prosedur suatu kegiatan apabila tidak dikelola dengan baik dan tepat (17).
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
upaya kesehatan
yang turut menentukan derajat kesehatan secara nasional yang salah satunya
terdistribusi dengan adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya
kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah semua orang yang bekerja
1. Tenaga medis terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan
10. Tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi
optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis..
prostetik..
wabah penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona Covid-19. Sampai sekarang
ini (tanggal 21 April 2021, ketika naskah ini ditulis), tidak kurang dari
142.677.809 juta jiwa masyarakat di dunia ini telah terinfeksi Covid-19 dan
23
3.042.426 lainnya meninggal dunia. Sementara di Indonesia, pada hari yang sama
ada 1.609.300 orang terjangkit Covid-19 dan 43.567 orang meninggal dunia.
Penularan wabah virus Covid-19 ini diprediksi amasih akan terus berlangsung
dan belum ada yang memastikan kapan akan berakhir. Oleh sebab itu mari kita
senantiasa berdoa kepada Allah SWT semoga wabah virus covid-19 ini segera
Peristiwa wabah penyakit seperti yang kita alami sekarang ini, dalam
sejarah kehidupan manusia sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejarah mencatat,
pada tahun 1720 telah terjadi wabah penyakit yang disebut dengan The Great
penduduk di Marseille, Perancis. Penyakit ini disebarkan melalui kutu tikus yang
membawa bakteri yang disebut dengan Bakteri Yersinia Pestis yang awal mula
dibawa dari kapal bernama Grand Sain Antonie yang bersandar di kota pelabuhan
Perancis. Pada tahun 1818 , terjadi pula wabah penyakit kolera yang pertama kali
muncul di Delta Sungai Gangga di Jassore, India yang dipicu oleh beras yang
terkontaminasi.
Srilangka mengikuti rute perdagangan yang ditetapkan oleh orang Eropa. Pada
Thailand dan Indonesia (saat itu disebut wilayah Hindia Timur Belanda). Wabah
kolera ini menyebabkan kurang lebih 100 ribu orang meninggal dunia. Pandemi
kolera ini baru berakhir pada musim dingin ekstrim pada tahun 1823-1824. Lebih
mengejutkan lagi, pada tahun 1920 telah mewabah pula penyakit yang disebut
24
dengan Spanish Flu ( Flu Spanyol), virus ini sangat berbahaya karena telah
menyebabkan kurang lebih 500 juta jiwa terjangkiti dan menyebabkan kurang
Di masa Nabi SAW juga pernah terjadi wabah penyakit, yang salah
satunya adalah penyakit Thaun. Penyakit Thaun ini tercatat dalam sebuah hadits,
di suatu daerah, maka jangan masuk ke daerah itu. Apabila kalian berada di
daerah itu, jangan hengkang (lari) dari Thaun”. Selain saat zaman Nabi, penyakit
Thaun juga terjadi di zaman Umar bin Khattab. Kala itu, Umar bin Kattab
menahan diri memasuki negeri Syam, karena di daerah tersebut tengah terjadi
Dikutip dari buku “Rahasia Sehat Ala Rasulullah SAW” karya Nabhil
Thawil, penyakit Thaun ini adalah penyakit menular yang bisa menyebabkan
kematian. Penyakit ini berasal dari infeksi bakteri Pasterella Pestis. Bakteri thaun
ini dibawa oleh Xenopsella Cheopis (kutu anjing) yang berasal dari darah tikus.
Sebab, Xenopsella Cheopis sejatnya hidup di tubuh tikus. Artinya wabah ini
pertama kali terjadi pada tikus dan menyebar kepada manusia. Melalui darah tikus
yang berada di kutu anjing itu tersebut menular ke manusia melalui kulit dan
darah. Adapun masa inkubasi penyakit thaun ini antara dua sampai dua belas hari.
berlaku sesuai apa yang dilakukan di zaman Rasulullah maupun Umar bin
khattab.
25
musibah non alam sebagaimana wabah penyakit atau pandemi? Dalam Islam
semua yang dialami manusia berupa musibah adalah merupakan ketentuan Allah
dari Allah adalah suatu keniscayaan. Cobaan yang dimaksudkan bisa berupa
cobaan yang menantang fisik, psikis, dan mental seseorang. Namun demikian,
orang-orang yang beriman akan menjadikan semua itu sebagai pijakan untuk
beragam itu dimaksudkan agar manusia bisa dibedakan mana di antara mereka
yang imannya kuat dan mana yang imannya kurang. Mereka yang imannya kuat
akan survive dengan cobaan Allah, sementara yang lemah akan tergilas dengan
musibah itu.
kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik
rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk
sehingga mengetahui kebenaran, apakah Anda sudah sabar dan memiliki iman
Semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan ketentuan Allah SWT
untuk menunjukkan kepada kita kebesaran-Nya dan supaya kita sebagai manusia
tidak merasa angkuh dan sombong karena dengan musibah itu manusia menjadi
tidak ada artinya dihadapan Allah SWT. Dalam Surat Al-Hadid (57) ayat 22 Allah
SWT berfirman:
ب ِّم ْن قَب ِْل اَ ْن نَّ ْب َراَهَا ۗاِ َّن ٰذلِكَ َعلَى هّٰللا ِ يَ ِس ْي ۖ ٌر
ٍ ض َواَل فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ُك ْم اِاَّل فِ ْي ِك ٰت
ِ ْص ْيبَ ٍة فِى ااْل َر
ِ اب ِم ْن ُّم
َ صَ ََمٓا ا
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum
Allah baik yang ada dibumi, misalnya banjir, kemarau panjang, gagalnya hasil
pertanian. Musibah yang dirasakan manusia ada dua kategori. Pertama, seperti
sakit, fakir, kematian keluarga. Kedua, sebagai ujian kebaikan maupun keburukan.
27
Pertama, supaya manusia tak putus asa atas apa yang telah dia dapatkan.
manusia tak sedih atas hilangnya kenikmatan dunia yang ia miliki dari
genggamannya.
Kedua, agar manusia tak bangga atas nikmat yang telah diberikan oleh
pendapat Ikrimah yang menyatakan setiap orang pasti merasakan kesenangan juga
merasakan kesusahan, kesedihan, maka dari itu jadikanlah kesenangan itu untuk
menghadapi kesabaran.
ketidakmampuannya atas apa yang ia perbuat, ia miliki supaya disyukuri, serta tak
bangga atas apa yang ia miliki, karena semuanya hanya titipan, tak lama lagi akan
kembali ke sisi-Nya
menurunkan musibah berupa virus yang sangat menular dan mematikan, manusia
baru sadar bahwa mereka sebenarnya tidak ada artinya dibandingkan kekuasaan
dan kekuatan Allah SWT. Mungkin inilah salah satu hikmah datangnya pandemi,
yaitu mengingatkan kita semua sebagai manusia bahwa kita ini makhluk yang
lemah dan serba terbatas sehingga tidak sepatutnya menyombongkan diri dan
28
melupakan dari beribadah kepada Allah SWT. Semoga pandemic ini membuat
kita semua semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, kita diminta untuk
sabdanya:
kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman. Jika ia
dianugerahi nikmat, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa musibah,
itu dengan penuh ketabahan dan kesabaran, namun manusia dituntut pula untuk
berusaha mencegah dan mengatasi semua bencana dan musibah yang dialami.
Bila bencana itu berupa bencana non alam seperti wabah virus covid-19, maka
salah satu diantara tujuan utama syariat adalah melindungi jiwa manusia dari hal-
dalam hati saja dengan pasrah tetapi juga ditunjukkan dalam kesabaran melakukan
selayaknya dihindari. Perintah ini juga disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam
29
haditsnya : “Dan larilah dari penyakit lepra, sebagaimana engkau lari dari
negeri yang terdampak wabah, begitu pula sebaliknya orang yang berada di negeri
yang terkena wabah itu tidak boleh keluar dari wilayahnya. Kalau istilah sekarang
disebut dengan lock down atau menutup dan mengisolasi wilayah yang terkena
Tha’un (penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk
penyakit itu menjangkiti suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan
apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu
muslim menerima suatu musibah atau bencana yang menimpa baik bencana alam
maupun bencana non alam seperti wabah covid-19. Cara yang diajarkan Islam itu
adalah menerima bencana itu dengan penuh kesabaran sebagai bentuk keimanan
kita atas kekuasaan Allah SWT seraya kita berusaha mengatasinya dengan
musibah atau bencana itu maka akan menjadi ladang amal yaitu dengan sikap
saling menolong antar sesama muslim maupun sikap saling menolong yang
dahulu pengertiannya baik secara bahasa maupun secara istilah. Maqasid al-
shariah dilihat dari sudut lughawi (bahasa) merupakan gabungan kata yang terdiri
dari kata qasada )) قصدyaqsidu ) )يقصدyang berarti menyengaja atau bermaksud
kepada. Kata maqasid merupakan bentuk jamak dari kata maqsid )) مقصدatau
dalam literatur bahasa Arab bermakna jalan menuju sumber air atau dapat
diartikan juga sebagai jalan kearah sumber pokok kehidupan yaitu shariah Tuhan.
Maka, maqasid al-shariah sejatinya mengandung makna tujuan dan rahasia yang
telah diletakkan oleh Syar’i (Allah SWT) dari setiap hukum yang telah diturunkan
oleh-Nya.
disiplin ilmu yang bersifat independen, sejatinya kita tidak menjumpai definisi
yang konkret dan komprehensif yang diberikan oleh ulama-ulama klasik sehingga
kita akan menjumpai beraneka ragam versi definisi di antara para ulama sekalipun
ke semuanya berangkat dari titik tolak yang hampir sama. Misalnya saja menurut
Wahbah Zuhaili bahwa maqasid al-shariah adalah nilai-nilai dan sasaran syara’
dimana nilai serta sasaran tersebut dipandang sebagai tujuan dan rahasia syariah
yang telah ditetapkan oleh Syar’i (Allah SWT) dalam setiap ketentuan hukum.
31
tersebut tidak lepas dari tiga kategori yaitu dharuriyyat, hajiyyat dan tahsiniyyat.
semua atau sebagian besar syariat-Nya, serta masuk dalam wilayah ini sifat-sifat
syariat atau tujuan umumnya. Ibn ‘Asyur telah membagikan maqasid dengan lebih
terperinci lagi dengan mengategorikannya pada dua kategori yaitu maqasid umum
dan maqasid khusus dan menurut beliau, inti dari maqasid al-shariah untuk
Shariah Islam merupakan pedoman paling agung serta memiliki nilai yang
yang berlaku dan mengambil dalil daripadanya ke atas hukum bagi permasalahan-
membantu umat Islam mengetahui bahwa segala hukum yang telah ditentukan
oleh Allah SWT adalah sematamata untuk memberikan kebaikan atau maslahah
dan di dalam konsep pengelolaan bencana yang berkembang saat ini, peningkatan
menggunakan parameter:
Tenaga ahli yang diperlukan adalah tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi
di bidang sumber daya kesehatan antara lain bidang radiologi, spesiali paru,
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
covid-19terdiri dari:
a. Masker
b. Handsanitazer
d. jaga jarak
34
Kerangka Teori
Kesiapsiagaan Petugas
PENANGANAN PASIEN
Kesehatan
COVID - 19
penelitian. Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Keterangan
2.7. Hipotesis
BAB 3
METODE PENELITIAN
Salah satu bentuk statistik yang digunakan untuk mencari hubungan dua
bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat
(Hidayat, 2010).
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
36
37
ada Tenaga Kesehatan dari sentosa baru terpapar covid-19, cukupnya reponden,
Penelitian akan dilaksanakan mulai dari bulan April 2021 sampai dengan
Februari 2022, terhitung mulai survey awal sampai dengan pengambilan data dan
penelitian.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2021 yaitu terdiri
dari Dokter Umum 12 orang , dokter Gigi 4 orang, Keperawatan Ners 1 orang,
Perawat (non Ners) 17 orang, Keperawatan SPK 7 orang, Bidan Klinik 13, Bidan
medis ( terapis gigi dan mulut / perawat gigi) 3 orang, ahli teknoklogi
penelitian ini ada total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena
jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini
atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan (Notoadmodjo,
2010). Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai cirri, sifat atau ukuran
yanag dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
Tabel 3.1.
Defenisi Operasional
sebagai berikut:
maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin
terjadi sebelum dan sesudah meneliti. Jika responden bersedia maka mereka
menolak, maka penelitian tidak akan memaksa dan akan tetap menghargai
hak-haknya.
masing
c. Confidentiality (Kerahasian)
Kerahasian data akan dijaga oleh penelitian, hanya sekelompok data saja yang
Sentosa Baru bersangkutan dan meminta izin untuk survei pengambilan data
awal.
41
jawabanya sudah ditentukan oleh peneliti dan responden tinggal memilih dari
Pasien Covid – 19
Pada bagian pertama dari instrument penelitian ini berisi data demografi
responden meliputi : jenis kelamin, umur, agama dan suku bangsa. Pengisian
Kuesioner dengan cara memberikan tanda checklist pada pilihan jawaban yang
telah disediakan.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
Dalam penelitian ini, seluruh data diambil secara langsung dari responden
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah
baku berdasarkan literature dan sudah pernah ada peneliti yang menggunakn
Kesehatanan Universitas Sumatera Utara Medan, sehingga tidak perlu lagi di uji
validitas dan reliabilita dengan nilai rabilitas dengan 30 orang, 0,36 > 0,457 dan
reabiliatas 0,897
Data yang telah diteliti dirubah dalam bentuk ankga (kode). Nama
2.Cukup, bila pertanyaan dijawab benar dengan skor 6-10, 3.Kurang, bila
menggunakan :
1. Analisa Univariat
44
2. Analisa Bivariate
a. Nilai P value < 0,05, maka Ho diterima yang artinya data sampel
b. Nilai P value > 0,05, maka Ho ditolak yang artinya data sampel tidak
DAFTAR PUSTAKAN
Adityo, Dkk. (2020). Corona Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. (Jurnal;
Indonesia).
Lia, Dkk. (2020). Analisis Gejala Klinis dan Peningkatan Kekebalan Tubuh untuk
Gorontalo).
dr. Dasdo Antonius Sinaga. (2020). Virus Corona. (Dokter Ahli Jantung dan
Tri Astuti, & Dkk. (2020). Implikasi Manajemen KeTenaga Kesehatanan dalam
Surakarta).
Lampiran 1
47
48
Lampiran 2
49
Lampiran 3
Lampiran 4
50
INFORMED CONSENT
data pribadi tenaga kesehatan akan sangat dijaga dan informasi yang peneliti
dapatkan akan digunakan sebagai data penelitian. Oleh karena itu, peneliti
sesuai dengan yang ditentukan. Atas perhatian dan kerja sama untuk menjadi
Medan , 2021
Hormat saya
Lampiran 5
51
(INFORM CONSENT)
dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta
Medan,..................2021
( )
Lampiran 6
52
KUESIONER PENELITIAN
KESIAPSIAGAAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PENANGANAN
PASIEN DIMASA PANDEMI COVID - 19 SESUAI DENGAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR DI UPT PUSKESMAS SENTOSA BARU
KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN TAHUN 2021.
No Kuesioner :
Inisial :
Umur :
Bagian :