Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

KEPATUHAN MENGGUNAKAN APD SELAMA PELAYANAN


PADA MASA PANDEMI COVID-19: TENAGA KESEHATAN

Disusun Oleh :
IQBAL GUNAWAN
NPM 02180200015

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA, 2021
Kepatuhan Menggunakan APD Selama Pelayanan pada Masa Pandemi
Covid-19
Iqbal Gunawan1, Fajar Saputra2, Astrid Novita3
1,2,3
Peminatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jl. Harapan No.50 Lenteng Agung - Jakarta Selatan 12610, telp (021) 78894045
Email: Iqbalgunawan87@gmail.com1, fajar.saputra1988@gmail.com2, astridghaida@gmail.com3

Abstrak
Kepatuhan adalah sebuah sikap individu yang bersedia mentaati, mengikuti alur dan aturan yang telah dibuat
oleh manajemen dari sebuah instansi yang bersangkutan dan lembaga akuntabel lain yang berwenang. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kebijakan dan pengawasan dengan kepatuhan
tenaga kesehatan menggunakan APD selama pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan teknik
pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Instrumen
penelitian ini adalah kuesioner dan lembar cek list observasi. Data diolah menggunakan SPSS versi 25. Hasil
penelitian yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan (Pv= 0,012; OR=10,667),
kebijakan (Pv= 0,042; OR=5,000) dan pengawasan (Pv= 0,001; OR=12,955) dengan kepatuhan tenaga kesehatan
menggunakan APD selama pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat
Jati Tahun 2021. Dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan evaluasi pimpinan Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati dalam meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan menggunakan APD selama pelayanan kesehatan.

Kata kunci : kebijakan, kepatuhan, pengetahuan, pengawasan

Abstract
Compliance is an individual's attitude that is willing to obey, follow the rules and flows that have been created
by the management of the relevant agency and other authorized accountable institutions. The purpose of this
study is to find out the relationship of knowledge, policy and supervision with the compliance of health workers
using PPE during the health service during the covid-19 pandemic at Kramat Jati Health Center in 2021. This
study uses cross sectional research design, using simple random sampling techniques with the number of
respondents as many as 47 people. The instruments of this study are questionnaires and observation list check
sheets. Data is processed using SPSS version 25. The results of the study are there is a meaningful relationship
between knowledge variables (Pv= 0,012; OR=10,667), policies(Pv= 0,042; OR=5,000) and supervision (Pv=
0,001; OR=12,955) with the compliance of health workers using PPE during the covid-19 pandemic health
service at Kramat Jati Health Center in 2021. From the results of this study is expected as an evaluation
material of the Kramat Jati health center leadership for improving the compliance of health workers using PPE
during health services.

Keywords : policy, compliance, knowledge, supervision

Pendahuluan
Tahun 2020 dimulai dengan berita tentang Latar belakang coronavirus disease 19
novel coronavirus yang berasal dari kota (Covid-19) merupakan penyakit yang
Wuhan di Cina dan menyebar secara progresif disebabkan oleh Novel Corona virus (SARS-
ke berbagai benua di seluruh dunia. Organisasi CoV-2) yang merupakan virus jenis baru yang
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum pernah di identifikasi sebelumnya pada
peristiwa yang berkembang pesat ini sebagai manusia. Tanda dan gejala umum infeksi
pandemi pada maret 2020, dan organisme Covid-19 antara lain gejala gangguan
penyebabnya disebut sindrom pernapasan akut pernapasan akut seperti demam, batuk dan
parah corona virus (SARS-CoV-2).1 sesak napas hingga pada kasus yang berat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Reaksi bertambah yaitu 2979 kasus positif dan 86
penyebaran virus covid-19 berada diantara orang meninggal. Dari data yang dirilis oleh
rentang 2 sampai 14 hari. Transmisi CNN Indonesia pada tanggal 5 agustus 2020
penyebaran diyakini melalui droplet dan Indonesia menempati peringkat 3 tertinggi di
kontak langsung dengan penderita, kecuali ada dunia yang tenaga kesehatannya terinfeksi
tindakan medis yang memicu terjadinya covid-19 setelah dua negara lain yaitu Rusia
Aerosol.2 dan Mesir. Hal ini tentu perlu menjadi
perhatian bahwa tenaga kesehatan baik dokter,
Terus bertambahnya kasus positif covid-
perawat maupun tenaga administrasi di
19 memang menunjukkan jumlah kasus
Puskesmas maupun Rumah Sakit perlu
penyakit yang tinggi namun jika dibandingkan
mendapat perlindungan dan perhatian lebih
dengan jumlah populasi penduduk Indonesia
baik dari segi manajemen keselamatan dan
yang lebih dari 267 juta jiwa, maka
kesehatan kerja dari pimpinan instansi dan
perbandingan jumlah masyarakat yang tidak
pemerintah.5
terinfeksi masih lebih tinggi. Ini berarti selain
penanganan kasus terinfeksi covid-19, upaya Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri yang
pelayanan kesehatan lain seperti promotif dan dirilis pada tanggal 11 April 2020 terdapat 174
preventif perlu tetap menjadi perhatian bagi kasus tenaga kesehatan yang positif. Pada
petugas pelayanan kesehatan terutama di wilayah Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
puskesmas.3 sendiri berdasarkan info dari data bagian PPI
dan Surveilen Puskesmas Kecamatan Kramat
Menurut WHO menjabarkan bahwa
Jati, terhitung dari bulan Juni 2020 hingga
Puskesmas sebagai salah satu pusat pelayanan
Desember 2020 mengalami peningkatan 55
kesehatan masyarakat harus mempunyai suatu
kasus positif (terdiri dari profesi dokter,
program atau kebijakan yang dapat melindungi
perawat, bidan, apoteker, dan tenaga
tenaga kesehatan maupun pasien sebagai
administrasi non kesehatan), yang sebelumnya
pengunjung di puskesmas. Kegiatan ini harus
tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan
dilakukan agar terhindar dari bahaya infeksi
Kramat Jati dinyatakan nihil dari kasus covid-
yang salah satunya dengan
19. Dari data 55 kasus positif covid-19 tersebut
melaksanakankegiatan pencegahan dan
35 orang di antaranya adalah tenaga kesehatan
pengendalian infeksi di puskesmas.
yang bertugas di Puskesmas Kecamatan
Pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
Kramat Jati.5
di Puskesmas dapat dilakukan dengan
meningkatkan perilaku kewaspadaan standar Salah satu penyebab terpaparnya tenaga
meliputi kebersihan tangan, penggunaan APD, kesehatan kemungkinan disebabkan oleh
pencegahan luka akibat benda tajam, ketidakpatuhan petugas dalam menggunakan
pengelolaan limbah yang aman, pembersihan, alat pelindung diri. Rendahnya perilaku tenaga
desinfeksi dan dan sterilisasi peralatan kesehatan terhadap penggunaan APD dapat
perawatan pasien, dan pembersihan serta berakibat pada keselamatan dan kesehatan
desinfeksi lingkungan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena tidak memperhatikan
tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko standar operasional atau kebijakan yang telah
penyebaran infeksi.4 ditetapkan.6
Disiarkan dalam Aljazeera pada bulan juli Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
2020 bahwa sejak pandemi corona, sudah lebih Yuli pada petugas radiographer 4 rumah sakit
dari 3.000 tenaga kesehatan yang meninggal di Kota Semarang, mayoritas radiographer
dunia karena terpapar virus covid-19 (Amnesty tidak patuh menggunakan APD dalam bekerja
International, 2020). Data tenaga kesehatan dan menggunakan APD apabila ada
yang terpapar covid-19 terus bertambah hingga pengawasan dari Tim K3. Radiografer juga
saat ini. Berdasarkan data yang telah merasa keberatan bila harus menggunakan
dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia handscoon atau pun masker saat bekerja.
pada tanggal 22 September 2020 terdapat 119 Penelitian yang dilakukan Purnama 2010
dokter 6 diantaranya adalah dokter gigi yang membuktikan bahwa kebijakan K3
gugur di tengah pandemi covid-19, sedangkan berhubungan dengan penggunaan APD pada
berdasarkan data per tanggal 22 September pekerja di Bagian Produksi PT. ISM Bogasari
2020 yang dirilis oleh persatuan perawat Flour Mills Tbk Tanjung Priok Jakarta Utara.7
nasional Indonesia (PPNI) angka terpapar
covid-19 para tenaga kesehatan perawat terus
Hasil penelitian lain pada Khairiyah Metode
menyimpulkan bahwa perawat sebagai bagian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif
dari tenaga kesehatan dengan pengetahuan
kuantitatif dengan desain penelitian cross
yang baik lebih banyak menggunakan APD
sectional yang bertujuan untuk mempelajari
dari perawat yang pengetahuannya cukup, hal
hubungan antar variabel dengan cara
ini sesuai dengan teori yang menyatakan
mengamati dan mengidentifikasi variabel
bahwa semakin baik pengetahuan seseorang
dependent dan variabel independent yang
maka semakin baik pula tingkat kesadaran dan
dikumpulkan dalam satu waktu dalam waktu
kedisiplinan seseorang dalam hal mengadopsi
bersamaan.11
atau menerapkan suatu pesan informasi yang
disampaikan.8 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati pada Februari 2021.
Berdasarkan penelitian lainnya oleh
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Maharani dan Wahyuningsih tentang
Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas
“pengetahuan, sikap, kebijakan K3 dengan
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021 yang
penggunaan alat pelindung diri di bagian ring
berjumlah 128 orang.
spinning unit 1” hasil penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan antara Teknik pengambilan sampel dilakukan
pengetahuan, sikap, kebijakan dengan simple random sampling yaitu teknik
penggunaan APD. Penelitian lain yang pengambilan sampel acak sederhana, teknik
dilakukan oleh Sudarmo, dkk tentang “faktor yang mengambil sampel pada tenaga kesehatan
yang mempengaruhi perilaku terhadap secara acak tanpa memperhatikan strata antara
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri masing-masing sampel. Sampel dalam
APD untuk pencegahan penyakit akibat kerja”. penelitian ini berjumlah 47 sampel.12
Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian
perawat bedah benar-benar nyata/ signifikan
ini yaitu semua tenaga kesehatan puskesmas
dipengaruhi faktor perilaku yang menjadi
kecamatan kramat jati, berusia ≥ 21 tahun
variabel dalam penelitian ini yaitu sikap lama
hingga 50 tahun, minimal pendidikan diploma
kerja pengawasan ketersediaan APD teman
tiga/DIII dan bersedia menjadi subjek
sejawat dan persepsi.9,10
penelitian.
Berdasarkan Angka kejadian kasus Sedangkan kriteria non inklusi yaitu bukan
dampak positif covid-19 yang dialami oleh tenaga kesehatan puskesmas kecamatan
petugas Puskesmas khususnya tenaga kramat jati, usia ≤ 21 tahun hingga 50 tahun,
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pendidikan dibawah diploma tiga, dan
Kecamatan Kramat Jati dari bulan Juli 2020 menolak menjadi subjek penelitian.
sampai Desember 2020 tercatat sebanyak 35
orang tenaga kesehatan dinyatakan positif Instrument yang digunakan dalam
terinfeksi virus covid-19 saat bekerja di penelitian ini adalah kuisioner dan lembar
wilayah Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. checklist observasi. Kuesioner diartikan
sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun
Tinggi nya kasus tenaga kesehatan yang dengan baik, dimana dalam kuisioner berisi
dinyatakan positif covid-19 kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan
disebabkan oleh perilaku ketidakpatuhan diisi oleh responden.
tenaga kesehatan dalam menggunakan APD
selama pelayanan kesehatan di puskesmas. Kuesioner yang digunakan dalam
Perilaku tersebut sangat berisiko menimbulkan penelitian ini yaitu Resonden hanya
bahaya bagi keselamatan dan kesehatan pada memberi tanda cekis (√) pada lembar
petugas yang bekerja di Puskesmas Kecamatan kuisoner pada jawaban yang akan
Kramat Jati khususnya pada tenaga kesehatan. dipilih. Sebelum digunakan dalam
penelitian, instrumen berupa kuesioner
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang dibagikan dan diisi oleh 20
hubungan pengetahuan, kebijakan, dan responden untuk diuji cobakan untuk
pengawasan dengan kepatuhan tenaga menjaga validitas dan reliabilitas dari
kesehatan menggunakan APD selama instrumen tersebut. Berdasarkan tabel
pelayanan kesehatan pada masa pandemi hasil maka terlihat bahwa dari semua
covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati pertanyaan dinyatakan valid dan
tahun 2021. sangat reliabel, sehingga dapat
digunakan sebagai instrumen bentuk distribusi frekuensi yang berisi
penelitian. angka dan persentase. Sedangkan tabel
Metode Analisa data yang dapat bivariat menyajikan nilai p value dan
digunakan dalam penelitian ini adalah OR dari hasil uji statistik “Chi-
analisis univariat dan analisis bivariat. square” dari pengolahan data output
Analisis univariate merupakan analisa yang menggunakan bantuan SPSS
yang dinyatakan dengan bentuk statistic windows versi 21.
distribusi frekuensi dan persentasi dari Hasil
setiap variabel. Sedangkan analisis Analisis Univariat
bivariate untuk mencari hubungan Tabel 1. Kepatuhan Tenaga Kesehatan,
antar variabel.11 Pengetahuan, Kebijakan dan Pengawasan
Data penelitian ini akan disajikan Variabel n %
dalam bentuk (1) distribusi frekuensi Kepatuhan Tenaga Kesehatan
dari sampel. Data yang disajikan pada Tidak Patuh 30 63,8
awal hasil analisa adalah berupa Patuh 17 36,2
gambaran atau deskripsi mengenai
sampel, dimana penjelasan juga Pengetahuan
disertai ringkasan berupa tabel dari Kurang Baik 13 27,7
deskripsi yang utama. Hal ini Baik 34 72,3
dilakukan untuk membantu pembaca
lebih mengenal karakteristik dari Kebijakan
responden dimana data penelitian Kurang Baik 14 29,8
tersebut diperoleh (2) uji hubungan Baik 33 70,2
dengan menggunakan “Chi- square”
tujuan analisa ini adalah untuk Pengawasan
mengetahui hubungan antara variabel Kurang Baik 21 44,7
dependen dengan variabel independen. Baik 26 55,3
Kriteria yang digunakan dalam uji chi
square yaitu dengan tingkat
kemaknaan (α)=0,05. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Jika p Value < 0,05 maka Ho bahwa dari 47 responden diperoleh
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa 30 responden (63,8%) tidak
terdapat hubungan pengetahuan, patuh sedangkan 17 responden
kebijakan, dan pengawasan dengan (36,2%) patuh.
kepatuhan tenaga kesehatan Hasil distribusi frekuensi
menggunakan APD selama pelayanan pengetahuan diperoleh 13 responden
kesehatan pada masa pandemi covid- (27,7%) memiliki pengetahuan yang
19 di Puskesmas Kecamatan Kramat kurang baik, sedangkan 34 responden
Jati tahun 2021. Sebaliknya, jika p (72,3%) memiliki pengetahuan yang
value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha baik.
ditolak yang berarti tidak terdapat Hasil distribusi frekuensi
hubungan pengetahuan, kebijakan, dan kebijakan diperoleh 14 responden
pengawasan dengan kepatuhan tenaga (29,7%) menganggap kebijakan
kesehatan menggunakan APD selama kurang baik, sedangkan 33 responden
pelayanan kesehatan pada masa (70,2%) menganggap kebijakan sudah
pandemi covid-19 di Puskesmas baik.
Kecamatan Kramat Jati tahun 2021. Hasil distribusi frekuensi
Penyajian data dalam penelitian ini pengawasan bahwa dari 47 responden
yaitu bentuk tabel umum dan diperoleh 21 responden (44,7%)
dijelaskan secara naratif dalam bentuk menganggap pengawasan yang kurang
tulisan maupun tekstular. Tabel baik, sedangkan 26 responden (55,3%)
univariat menyajikan data dalam menganggap pengawasan sudah baik.
Analisis Bivariat
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan, Kebijakan, dan Pengawasan dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan
Menggunakan APD Selama Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021
Kepatuhan Tenaga Kesehatan
Total OR P- Value
Variabel Tidak Patuh Patuh
N % n % N %
Pengetahuan
Kurang Baik 12 92,3 1 7,7 13 100
10,667 0,012
Baik 18 52,9 16 47,1 34 100

Kebijakan
Kurang Baik 12 85,7 2 14,3 14 100
5,000 0,042
Baik 18 54,5 15 45,5 33 100

Pengawasan
Kurang Baik 19 90,5 2 9,5 21 100
12,955 0,001
Baik 11 42,3 15 57,7 26 100

Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil responden yang mengaggap kebijakan


hubungan antara pengetahuan dengan baik, sebanyak 18 orang (54,5%) dan
kepatuhan tenaga kesehatan menggunakan 15 orang (45,5%) responden patuh
APD selama pelayanan kesehatan pada masa menggunakan APD, sedangkan dari 14
pandemi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan responden yang mengaggap kebijakan
Kramat Jati Tahun 2021, diperoleh hasil bahwa kurang baik, sebanyak 12 orang
dari 34 responden dengan pengetahuan baik (85,7%) responden tidak patuh
sebanyak 18 orang (52,9%) responden tidak menggunakan APD dan 2 orang
patuh dalam menggunakan APD dan 16 orang (14,3%) responden patuh
(47,1%) responden patuh dalam menggunakan menggunakan APD.
APD, sedangkan dari 13 responden dengan Pada hasil uji statistik Chi-square
pengetahuan kurang baik sebanyak 12 orang diperoleh nilai Pvalue = 0,042 berarti
(92,3%) responden tidak patuh menggunakan nilai Pvalue< α (0,05) sehingga dapat
APD dan 1 orang (7,7%) responden patuh disimpulkan bahwa terdapat hubungan
menggunakan APD. yang bermakna antara kebijakan
dengan kepatuhan tenaga kesehatan
Pada hasil uji statistik Chi-square
menggunakan APD selama pelayanan
diperoleh nilai Pvalue = 0,012 berarti
kesehatan pada masa pandemi
nilai Pvalue < α (0,05) sehingga dapat
COVID-19 di Puskesmas Kecamatan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Kramat Jati Tahun 2021. Dari nilai OR
yang bermakna antara pengetahuan
sebesar 5,000 (95% CI = 0,964-
dengan kepatuhan tenaga kesehatan
25,939) berarti responden yang
menggunakan APD selama pelayanan
menganggap kebijakan kurang baik
kesehatan pada masa pandemi
berpeluang 5 kali untuk tidak patuh
COVID-19 di Puskesmas Kecamatan
dalam menggunakan APD
Kramat Jati Tahun 2021. Dari nilai OR
dibandingkan responden yang
sebesar 10,667 (95% CI = 1,245-
menganggap kebijakan baik.
91,414) berarti responden yang
Berdasarkan tabel hasil penelitian
berpengetahuan kurang baik
mengenai hubungan antara
berpeluang 10 kali untuk tidak patuh
pengawasan dengan kepatuhan tenaga
dalam menggunakan APD
kesehatan menggunakan APD selama
dibandingkan responden yang
pelayanan kesehatan pada masa
berpengetahuan baik.
pandemi Covid-19 di Puskesmas
Berdasarkan tabel hasil penelitian
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021,
menunjukkan hubungan antara
diperoleh hasil 26 responden
kebijakan dengan kepatuhan tenaga
menjawab dengan pengawasan baik
kesehatan menggunakan APD selama
sebanyak 15 orang (57,7%) responden
pelayanan kesehatan pada masa
patuh menggunakan APD dan 11
pandemi Covid-19 di Puskesmas
orang (42,3%) responden tidak patuh
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021,
menggunakan APD, sedangkan dari 21
diperoleh hasil bahwa ada sebanyak 33
responden dengan pengawasan kurang
baik sebanyak 19 orang (90,5%) tentang peraturan terkait menggunakan APD
responden tidak patuh menggunakan selama pandemi khusus bagi bagi tenaga
APD dan 2 orang (9,5%) responden kesehatan.
patuh menggunakan APD.
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo
Pada hasil uji statistik Chi-square yang menyatakan bahwa Pengetahuan adalah
diperoleh nilai Pvalue = 0,001 berarti nilai merupakan hasil dari “ tahu” dan ini terjadi
Pvalue< α (0,05) sehingga dapat disimpulkan setelah orang melakukan penginderaan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
antara pengawasan dengan kepatuhan tenaga terhadap objek terjadi melalui panca indra
kesehatan menggunakan APD selama manusia, yakni penglihatan, pendengaran,
pelayanan kesehatan pada masa pandemi penciuman, rasa, dan raba dengan sendiri. Pada
COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat waktu penginderaan sampai menghasilkan
Jati Tahun 2021. Dari nilai OR sebesar 12,955 pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
(95% CI = 2,414-67,571) berarti responden intensitas perhatian persepsi terhadap objek.
yang mendapatkan pengawasan kurang baik Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
berpeluang 12 kali untuk tidak patuh dalam melalui mata dan telinga. 13
menggunakan APD dibandingkan responden
Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang mendapatkan pengawasan baik.
penelitian yang dilakukan oleh Lira Mufti
Pembahasan Azzahri dengan judul hubungan pengetahuan
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD)
Tenaga Kesehatan Menggunakan APD dengan kepatuhan penggunaan apd pada
selama Pelayanan Kesehatan pada Masa perawat di Puskesmas Kuok, Dari uji statitistik
Pandemi COVID-19 dapat diketahui bahwa nilai p value = 0,003 (p
Berdasarkan hasil penelitian diketahui < 0,05), artinya ada hubungan yang signifikan
bahwa sebagian besar responden tidak patuh antara pengetahuan dengan kepatuhan
dalam menggunakan APD selama pelayanan penggunaan APD. Dari hasil statistik juga
kesehatan (63,8%) dan sementara yang diketahui bahwa nilai OR=7.875, dengan
berpengetahuan baik (72,3%), namun masih demikian diketahui bahwa responden yang
ada responden yang patuh dalam menggunakan berbengetahuan kurang memiliki risiko 7.875
APD selama pelayanan kesehatan (36,2%). kali untuk tidak patuh menggunakan APD.14
Selain itu diketahui bahwa terdapat hubungan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang bermakna antara pengetahuan terhadap yang dilakukan oleh Herdiana Ningsih yang
kepatuhan tenaga kesehatan menggunakan berjudul faktor yang berhubungan dengan
APD selama pelayanan kesehatan pada masa penggunaan alat pelindung diri pada perawat
pandemi COVID-19 di Puskesmas Kecamatan di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten
Kramat Jati Tahun 2021. Mamuju Sulawesi Barat Makasar tahun 2018,
Ketidak-patuhan tenaga kesehatan ini didapatkan nilai Pvalue yaitu (0,004) yang
diantaranya yaitu masih banyaknya tenaga berarti nilai P value <0,05. Maka dalam
kesehatan yang tidak menggunakan masker penelitian ini, terdapat hubungan antara
N95 dan hanya mengganti dengan 2 lapis pengetahuan dengan penggunaan APD pada
masker bedah saja, dengan rata-rata mereka perawat di Rumah Sakit Daerah Kab. Mamuju
beralasan tidak nyaman dan susah untuk Tahun 2018.6
bernafas jika harus menggunakan masker N95 Menurut peneliti, responden yang
saat bekerja, tidak menggunakan face shield pengetahuannya baik tetapi tidak patuh
atau kacamata pelindung saat melakukan menggunakan APD saat bekerja karena tingkat
pelayanan, membuang/ menempatkan APD kesadaran mereka akan pentingnya memakai
infeksius tidak pada tempatnya, memakai APD lengkap masih rendah dan merasa tidak
penutup kepala/ nurse cap keluar dari nyaman jika memakai APD lengkap.
lingkungan puskesmas setelah pelayanan Sedangkan responden yang pengetahuan
selesai, masih ada tenaga kesehatan yang kurang tetapi patuh menggunakan APD karena
meletakkan/ menggantung masker bekas pakai walaupun pengetahuan yang dimiliki oleh
di sembarang tempat seperti di kamar mandi/ responden kurang tentang alat pelindung diri
toilet, melepaskan APD tidak sesuai dengan tetapi responden tetap memakai APD saat
urutan SOP yang berlaku, serta masih ada melayani pasien, karena takut jika tidak
tenaga kesehatan yang yang tidak tahu persis memakai APD maka akan tertular oleh
penyakit yang dialami pasien serta untuk disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
menjaga diri dari penyakit menular/virus signifikan antara kebijakan dengan perilaku
seperti masa pandemi covid-19 saat ini. penggunaan APD.6
Hubungan Kebijakan dengan Kepatuhan Hasil penelitian ini sesuai dengan
Tenaga Kesehatan Menggunakan APD penelitian yang dilakukan oleh Dona (2012)
selama Pelayanan Kesehatan pada Masa mengenai hubungan kebijakan Rsud dengan
Pandemi COVID-19 penggunaaan APD pada bidan. Olehnya
Berdasarkan hasil penelitian diketahui diperoleh data bahwa sebagian besar bidan
bahwa sebagian besar responden menganggap mengetahui manfaat penggunaan APD dan ada
kebijakan yang ada saat ini sudah baik pemberitahuan mengenai hal itu, namun
(70,2%), namun masih ada responden yang karena tidak adanya sanksi maka hal ini
menganggap kebijakan yang ada kurang baik. dianggap tidak penting.16
Selain itu diketahui bahwa terdapat hubungan Menurut peneliti, Peraturan/Kebijakan
yang bermakna antara kebijakan dengan tentang prosedur penggunaan APD dimasa
kepatuhan tenaga kesehatan dalam pandemi covid-19 sangatlah penting, karena
menggunakan APD pada masa pandemi dengan adanya kebijakan ini, karyawan
COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat khususnya bagi tenaga kesehatan akan lebih
Jati Tahun 2021. memahami tentang pentingnya manajemen
Hal ini disebabkan karena belum ada penggunaan APD, sehingga dapat mencegah
kebijakan langsung dari kepala puskesmas terjadinya resiko infeksi atau penularan pada
berupa surat keputusan yang dikeluarkan oleh saat melakukan pelayanan maupun tindakan
kepala puskesmas kecamatan kramat jati prosedur medis pada pasien.
terkait dengan kebijakan penggunaan APD, Hubungan Pengawasan dengan Kepatuhan
karena masih berpedoman pada keputusan Tenaga Kesehatan Menggunakan APD
PERDA saja, serta masih sedikit tenaga selama Pelayanan Kesehatan pada Masa
kesehatan yang mengetahui surat keputusan Pandemi COVID-19
dari PERDA DKI terkait aturan penggunaan
APD bagi tenaga kesehatan selama pandemi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sebagian besar responden menganggap
Hal ini sesuai dengan teori Carl J pengawasan yang ada, kurang baik (44,7%).
Frederick sebagaimana dikutip Leo Agustino Selain itu diketahui bahwa terdapat hubungan
mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian yang bermakna antara pengawasan dengan
tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kepatuhan tenaga kesehatan menggunakan
kelompok atau pemerintah dalam suatu APD selama pelayanan kesehatan pada masa
lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan pandemi COVID-19 di Puskesmas Kecamatan
– hambatan ( kesulitan – kesulitan ) dan Kramat Jati Tahun 2021.
kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan
usulan kebijakan tersebut dalam rangka Hal ini dikarenakan belum adanya
mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga pengawasan yang signifikan dari pihak
menunjukkan bahwa ide kebijakan melibatkan manajemen puskesmas terkait penggunaan
perilaku yang memiliki maksud dan tujuan APD pada tenaga kesehatan yang melakukan
yang merupakan bagian yang penting dari pelayanan kesehatan, belum ada sanksi nyata
definisi kebijakan, karena bagaimanapun yang diberikan pihak puskesmas kepada tenaga
kebijakan harus menunjukkan apa yang kesehatan yang melanggar atau tidak
sesungguhnya dikerjakan daripada apa yang menggunakan APD secara lengkap selama
diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu pelayanan, hanya ada satu selebaran
pengumuman yang dikeluarkan oleh pihak
masalah.15
manajemen/ IPCN dan IPCD PPI terkait sanksi
Hasil penelitian ini sejalan dengan pelanggaran, namun hal itu tidak menunjukkan
penelitian yang dilakukan oleh Herdiana efek patuh, belum ada sosialisasi yang merata
Ningsih yang berjudul faktor yang terkait manajemen penggunaan APD selama
berhubungan dengan penggunaan alat pandemi, sehingga hanya beberapa tenaga
pelindung diri pada perawat di instalasi rawat kesehatan saja yang peduli dari arti pentingnya
inap RSUD Kabupaten Mamuju Sulawesi manajemen penggunaan APD, dan meskipun
Barat Makassar tahun 2018, diperoleh hasil sudah ada pengawasan yang dilakukan oleh
dari nilai p (0,000) < 0,05), sehingga dapat tim IPCN dan IPCD PPI puskemas kecamatan
kramat jati, namun pengawasan ini belum agar meningkatkan kepatuhan tersebut,
begitu efektif karena dilakukan secara terbuka sehingga dapat meminimalisir resiko terinfeksi
oleh rekan kerja masing – masing, sehingga covid-19.
data pengawasan yang didapatkan bisa
Kesimpulan
dinyatakan kurang dapat diyakini
kejujurannya. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah di uraikan pada bagian
Hal ini sesuai dengan teori LAN
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
(Amstrong) dalam satriadi pengawasan adalah
terdapat hubungan yang signifikan antara
suatu proses kegiatan seseorang pimpinan
pengetahuan, kebijakan dan pengawasan
untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan
dengan kepatuhan tenaga kesehatan
organisasi sesuai dengan rencana,
menggunakan APD selama pelayanan
kebijaksanaan, dan ketentuan-ketentuan yang
kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di
telah ditetapkan.17
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun
Penelitian ini sejalan dengan penelitian 2021. Kepatuhan tenaga kesehatan dalam
yang dilakukan oleh Dwi Agung Riyanto yang menggunakan APD sangatlah penting untuk
berjudul faktor- faktor yang mempengaruhi meminimalisir resiko penyebaran virus Covid-
kepatuhan perawat dalam penggunaan alat 19.
pelindung diri di rumah sakit sari asih serang Saran
provinsi banten, Hasil uji statistik diperoleh Diharapkan Puskesmas
nilai p = 0,02 maka dapat disimpulkan ada Kecamatan Kramat Jati selalu
hubungan yang signifikan antara faktor melakukan pengawasan secara berkala
pengawasan terhadap kepatuhan penggunaan yang dilaksanakan oleh tim IPCN dan
APD. Hasil analisis penelitian ini diperoleh IPCD PPI terkait kelengkapan
pula nilai OR = 4,4, artinya bahwa faktor penggunaan alat pelindung diri (APD)
pengawasan yang selalu dilakukan oleh pihak dimasa pandemi Covid-19 di
ruangan maupun rumah sakit mempunyai Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
peluang 4,4 kali dapat memengaruhi kepatuhan yang dilaksanakan tanpa
penggunaan APD bila dibandingkan dengan sepengetahuan karyawan, agar
pengawasan yang kurang.18 didapatkan hasil data perilaku yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan real. Disamping itu, Puskesmas juga
penelitian yang dilakukan oleh Maramis, harus memberi sanksi yang tegas
dengan judul hubungan antara pengawasan terkait pelanggaran karyawan
atasan dan pengetahuan dengan tindakan termasuk tenaga kesehatan dalam
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada menggunakan APD secara lengkap,
perawat di rumah sakit umum Daerah (RSUD) sehingga mampu memberi efek jera
Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa bagi karyawan khususnya bagi tenaga
Utara. Terdapat hubungan antara pengawasan kesehatan yang melanggarnya.
atasan dengan tindakan penggunaan alat Daftar Pustaka
pelindung diri pada perawat di Rumah Sakit 1. World Health Organization. Rational Use of
Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Personal Protective Equipment for
Maramis Kabupaten Minahasa Utara, dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). 2020.
nilai probabilitas pvalue = 0,005 dan r = 2. Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Penggunaan
APD Dalam Menghadapi Wabah Covid-19.
0,346.19
Jakarta: Kemenkes RI; 2020.
Menurut peneliti, Pengawasan yang 3. Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pelayanan
dilakukan secara intensif dan konsisten Puskesmas Pada Masa Pandemi COVID-19.
terhadap tenaga kesehatan yang mengharuskan Jakarta: Kemenkes RI; 2020.
penggunaan alat pelindung diri dimasa 4. World Health Organization. Rational use of
personal protective equipment for coronavirus
pandemi covid 19 saat ini menjadi salah satu
disease (COVID‐19) and considerations
faktor yang harus dipenuhi oleh puskesmas. during severe shortages. In: ; 2020. Interim
Pengawasan yang baik oleh pihak guidance. WHO/2019‐
pengelola/manajemen akan memengaruhi nCov/IPC_PPE_use/2020.3. 2020, April 6.
kepatuhan tenaga kesehatan dalam https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/js
menggunakan alat pelindung diri. Perlu o.26151 28/11/2020.
dilakukannya penerapan sanksi hukuman bagi 5. KOPIDPEDIA. Bunga Rampai Artikel
yang tidak menggunakan alat pelindung diri Penyakit Virus Korona (covid-19). FK Univ
Islam Bandung. 2020.
6. Ningsih H. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat
Di Instalasi Rawat Inap Rsud Kabupaten
Mamuju Sulawesi Barat Tahun 2018. Artik
Ilm Univ Hasanuddin. 2018.
7. Hendra Y, Utomo M ST. Beberapa Faktor
Yang Berhubungan Dengan Praktek
Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pada
Radiografer Di Instalsi Radiologi 4 Rumah Di
Kota Semarang. J Kesehat Masy Indones.
2011;7(1):9-12.
8. Khairiyah. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kepatuhan Perawat Untuk
Menggunakan Alat Pelindung Diri Di Rumah
Sakit Islam Faisal Makassar. Skripsi UIN
Alauddin Makassar. 2012.
9. Maharani dkk. Pengetahuan, Sikap,
Kebijakan K3 dengan Penggunaan Alat
Pelindung Diri di Bagian Ring Spinning Unit
1. J Heal Educ (JHE ). 2017;1:2.
10. Sudarmo dkk. Faktor yang mempengaruhi
perilaku terhadap kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri APD untuk pencegahan
penyakit akibat kerja. Artik Ilm. 2016.
11. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.
12. Iwan A. Besar Dan Metode Sampel Pada
Penelitian Kesehatan. Depok: Jurusan
biostatistik dan kependudukan FKM UI; 1998.
13. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2012.
14. Lira MA. Hubungan pengetahuan tentang
penggunaan alat pelindung diri (apd) dengan
kepatuhan penggunaan apd pada perawat di
puskesmas kuok. Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai. PREPOTIF J Kesehat
Masy. 2019;3(1).
15. Taufiqurohman. Kebijakan Publik. Jakarta:
Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas
Moestopo Beragama; 2014.
16. Dona R. Faktor-faktor yang merpengaruhi
penggunaan alat pelindung diri (APD) pada
bidan saat melakukan pertolongan persalinan
di RSUD Bengkalis. Skripsi. 2012.
17. Satriadi N. Pengaruh Peran Badan
Permusyawaratan Desa dalam Pembentukan
Peraturan Desa dengan Keluarnya Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah. e-Journal Ilmiah Univ
Mataram. 2015.
18. Dwi AR. Faktor- faktor yang mempengaruhi
kepatuhan perawat dalam penggunaan alat
pelindung diri di rumah sakit sari asih serang
provinsi banten. J Kesehat. 2016.
19. Maramis DM. Hubungan antara Pengawasan
Atasan dan Pengetahuan dengan Tindakan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
Perawat di Rumah Sakit Umum. 2019.

Anda mungkin juga menyukai