Disusun Oleh :
IQBAL GUNAWAN
NPM 02180200015
Abstrak
Kepatuhan adalah sebuah sikap individu yang bersedia mentaati, mengikuti alur dan aturan yang telah dibuat
oleh manajemen dari sebuah instansi yang bersangkutan dan lembaga akuntabel lain yang berwenang. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kebijakan dan pengawasan dengan kepatuhan
tenaga kesehatan menggunakan APD selama pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan teknik
pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Instrumen
penelitian ini adalah kuesioner dan lembar cek list observasi. Data diolah menggunakan SPSS versi 25. Hasil
penelitian yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan (Pv= 0,012; OR=10,667),
kebijakan (Pv= 0,042; OR=5,000) dan pengawasan (Pv= 0,001; OR=12,955) dengan kepatuhan tenaga kesehatan
menggunakan APD selama pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat
Jati Tahun 2021. Dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan evaluasi pimpinan Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati dalam meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan menggunakan APD selama pelayanan kesehatan.
Abstract
Compliance is an individual's attitude that is willing to obey, follow the rules and flows that have been created
by the management of the relevant agency and other authorized accountable institutions. The purpose of this
study is to find out the relationship of knowledge, policy and supervision with the compliance of health workers
using PPE during the health service during the covid-19 pandemic at Kramat Jati Health Center in 2021. This
study uses cross sectional research design, using simple random sampling techniques with the number of
respondents as many as 47 people. The instruments of this study are questionnaires and observation list check
sheets. Data is processed using SPSS version 25. The results of the study are there is a meaningful relationship
between knowledge variables (Pv= 0,012; OR=10,667), policies(Pv= 0,042; OR=5,000) and supervision (Pv=
0,001; OR=12,955) with the compliance of health workers using PPE during the covid-19 pandemic health
service at Kramat Jati Health Center in 2021. From the results of this study is expected as an evaluation
material of the Kramat Jati health center leadership for improving the compliance of health workers using PPE
during health services.
Pendahuluan
Tahun 2020 dimulai dengan berita tentang Latar belakang coronavirus disease 19
novel coronavirus yang berasal dari kota (Covid-19) merupakan penyakit yang
Wuhan di Cina dan menyebar secara progresif disebabkan oleh Novel Corona virus (SARS-
ke berbagai benua di seluruh dunia. Organisasi CoV-2) yang merupakan virus jenis baru yang
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum pernah di identifikasi sebelumnya pada
peristiwa yang berkembang pesat ini sebagai manusia. Tanda dan gejala umum infeksi
pandemi pada maret 2020, dan organisme Covid-19 antara lain gejala gangguan
penyebabnya disebut sindrom pernapasan akut pernapasan akut seperti demam, batuk dan
parah corona virus (SARS-CoV-2).1 sesak napas hingga pada kasus yang berat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Reaksi bertambah yaitu 2979 kasus positif dan 86
penyebaran virus covid-19 berada diantara orang meninggal. Dari data yang dirilis oleh
rentang 2 sampai 14 hari. Transmisi CNN Indonesia pada tanggal 5 agustus 2020
penyebaran diyakini melalui droplet dan Indonesia menempati peringkat 3 tertinggi di
kontak langsung dengan penderita, kecuali ada dunia yang tenaga kesehatannya terinfeksi
tindakan medis yang memicu terjadinya covid-19 setelah dua negara lain yaitu Rusia
Aerosol.2 dan Mesir. Hal ini tentu perlu menjadi
perhatian bahwa tenaga kesehatan baik dokter,
Terus bertambahnya kasus positif covid-
perawat maupun tenaga administrasi di
19 memang menunjukkan jumlah kasus
Puskesmas maupun Rumah Sakit perlu
penyakit yang tinggi namun jika dibandingkan
mendapat perlindungan dan perhatian lebih
dengan jumlah populasi penduduk Indonesia
baik dari segi manajemen keselamatan dan
yang lebih dari 267 juta jiwa, maka
kesehatan kerja dari pimpinan instansi dan
perbandingan jumlah masyarakat yang tidak
pemerintah.5
terinfeksi masih lebih tinggi. Ini berarti selain
penanganan kasus terinfeksi covid-19, upaya Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri yang
pelayanan kesehatan lain seperti promotif dan dirilis pada tanggal 11 April 2020 terdapat 174
preventif perlu tetap menjadi perhatian bagi kasus tenaga kesehatan yang positif. Pada
petugas pelayanan kesehatan terutama di wilayah Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
puskesmas.3 sendiri berdasarkan info dari data bagian PPI
dan Surveilen Puskesmas Kecamatan Kramat
Menurut WHO menjabarkan bahwa
Jati, terhitung dari bulan Juni 2020 hingga
Puskesmas sebagai salah satu pusat pelayanan
Desember 2020 mengalami peningkatan 55
kesehatan masyarakat harus mempunyai suatu
kasus positif (terdiri dari profesi dokter,
program atau kebijakan yang dapat melindungi
perawat, bidan, apoteker, dan tenaga
tenaga kesehatan maupun pasien sebagai
administrasi non kesehatan), yang sebelumnya
pengunjung di puskesmas. Kegiatan ini harus
tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan
dilakukan agar terhindar dari bahaya infeksi
Kramat Jati dinyatakan nihil dari kasus covid-
yang salah satunya dengan
19. Dari data 55 kasus positif covid-19 tersebut
melaksanakankegiatan pencegahan dan
35 orang di antaranya adalah tenaga kesehatan
pengendalian infeksi di puskesmas.
yang bertugas di Puskesmas Kecamatan
Pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
Kramat Jati.5
di Puskesmas dapat dilakukan dengan
meningkatkan perilaku kewaspadaan standar Salah satu penyebab terpaparnya tenaga
meliputi kebersihan tangan, penggunaan APD, kesehatan kemungkinan disebabkan oleh
pencegahan luka akibat benda tajam, ketidakpatuhan petugas dalam menggunakan
pengelolaan limbah yang aman, pembersihan, alat pelindung diri. Rendahnya perilaku tenaga
desinfeksi dan dan sterilisasi peralatan kesehatan terhadap penggunaan APD dapat
perawatan pasien, dan pembersihan serta berakibat pada keselamatan dan kesehatan
desinfeksi lingkungan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena tidak memperhatikan
tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko standar operasional atau kebijakan yang telah
penyebaran infeksi.4 ditetapkan.6
Disiarkan dalam Aljazeera pada bulan juli Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
2020 bahwa sejak pandemi corona, sudah lebih Yuli pada petugas radiographer 4 rumah sakit
dari 3.000 tenaga kesehatan yang meninggal di Kota Semarang, mayoritas radiographer
dunia karena terpapar virus covid-19 (Amnesty tidak patuh menggunakan APD dalam bekerja
International, 2020). Data tenaga kesehatan dan menggunakan APD apabila ada
yang terpapar covid-19 terus bertambah hingga pengawasan dari Tim K3. Radiografer juga
saat ini. Berdasarkan data yang telah merasa keberatan bila harus menggunakan
dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia handscoon atau pun masker saat bekerja.
pada tanggal 22 September 2020 terdapat 119 Penelitian yang dilakukan Purnama 2010
dokter 6 diantaranya adalah dokter gigi yang membuktikan bahwa kebijakan K3
gugur di tengah pandemi covid-19, sedangkan berhubungan dengan penggunaan APD pada
berdasarkan data per tanggal 22 September pekerja di Bagian Produksi PT. ISM Bogasari
2020 yang dirilis oleh persatuan perawat Flour Mills Tbk Tanjung Priok Jakarta Utara.7
nasional Indonesia (PPNI) angka terpapar
covid-19 para tenaga kesehatan perawat terus
Hasil penelitian lain pada Khairiyah Metode
menyimpulkan bahwa perawat sebagai bagian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif
dari tenaga kesehatan dengan pengetahuan
kuantitatif dengan desain penelitian cross
yang baik lebih banyak menggunakan APD
sectional yang bertujuan untuk mempelajari
dari perawat yang pengetahuannya cukup, hal
hubungan antar variabel dengan cara
ini sesuai dengan teori yang menyatakan
mengamati dan mengidentifikasi variabel
bahwa semakin baik pengetahuan seseorang
dependent dan variabel independent yang
maka semakin baik pula tingkat kesadaran dan
dikumpulkan dalam satu waktu dalam waktu
kedisiplinan seseorang dalam hal mengadopsi
bersamaan.11
atau menerapkan suatu pesan informasi yang
disampaikan.8 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati pada Februari 2021.
Berdasarkan penelitian lainnya oleh
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Maharani dan Wahyuningsih tentang
Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas
“pengetahuan, sikap, kebijakan K3 dengan
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021 yang
penggunaan alat pelindung diri di bagian ring
berjumlah 128 orang.
spinning unit 1” hasil penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan antara Teknik pengambilan sampel dilakukan
pengetahuan, sikap, kebijakan dengan simple random sampling yaitu teknik
penggunaan APD. Penelitian lain yang pengambilan sampel acak sederhana, teknik
dilakukan oleh Sudarmo, dkk tentang “faktor yang mengambil sampel pada tenaga kesehatan
yang mempengaruhi perilaku terhadap secara acak tanpa memperhatikan strata antara
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri masing-masing sampel. Sampel dalam
APD untuk pencegahan penyakit akibat kerja”. penelitian ini berjumlah 47 sampel.12
Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian
perawat bedah benar-benar nyata/ signifikan
ini yaitu semua tenaga kesehatan puskesmas
dipengaruhi faktor perilaku yang menjadi
kecamatan kramat jati, berusia ≥ 21 tahun
variabel dalam penelitian ini yaitu sikap lama
hingga 50 tahun, minimal pendidikan diploma
kerja pengawasan ketersediaan APD teman
tiga/DIII dan bersedia menjadi subjek
sejawat dan persepsi.9,10
penelitian.
Berdasarkan Angka kejadian kasus Sedangkan kriteria non inklusi yaitu bukan
dampak positif covid-19 yang dialami oleh tenaga kesehatan puskesmas kecamatan
petugas Puskesmas khususnya tenaga kramat jati, usia ≤ 21 tahun hingga 50 tahun,
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pendidikan dibawah diploma tiga, dan
Kecamatan Kramat Jati dari bulan Juli 2020 menolak menjadi subjek penelitian.
sampai Desember 2020 tercatat sebanyak 35
orang tenaga kesehatan dinyatakan positif Instrument yang digunakan dalam
terinfeksi virus covid-19 saat bekerja di penelitian ini adalah kuisioner dan lembar
wilayah Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. checklist observasi. Kuesioner diartikan
sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun
Tinggi nya kasus tenaga kesehatan yang dengan baik, dimana dalam kuisioner berisi
dinyatakan positif covid-19 kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan
disebabkan oleh perilaku ketidakpatuhan diisi oleh responden.
tenaga kesehatan dalam menggunakan APD
selama pelayanan kesehatan di puskesmas. Kuesioner yang digunakan dalam
Perilaku tersebut sangat berisiko menimbulkan penelitian ini yaitu Resonden hanya
bahaya bagi keselamatan dan kesehatan pada memberi tanda cekis (√) pada lembar
petugas yang bekerja di Puskesmas Kecamatan kuisoner pada jawaban yang akan
Kramat Jati khususnya pada tenaga kesehatan. dipilih. Sebelum digunakan dalam
penelitian, instrumen berupa kuesioner
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang dibagikan dan diisi oleh 20
hubungan pengetahuan, kebijakan, dan responden untuk diuji cobakan untuk
pengawasan dengan kepatuhan tenaga menjaga validitas dan reliabilitas dari
kesehatan menggunakan APD selama instrumen tersebut. Berdasarkan tabel
pelayanan kesehatan pada masa pandemi hasil maka terlihat bahwa dari semua
covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati pertanyaan dinyatakan valid dan
tahun 2021. sangat reliabel, sehingga dapat
digunakan sebagai instrumen bentuk distribusi frekuensi yang berisi
penelitian. angka dan persentase. Sedangkan tabel
Metode Analisa data yang dapat bivariat menyajikan nilai p value dan
digunakan dalam penelitian ini adalah OR dari hasil uji statistik “Chi-
analisis univariat dan analisis bivariat. square” dari pengolahan data output
Analisis univariate merupakan analisa yang menggunakan bantuan SPSS
yang dinyatakan dengan bentuk statistic windows versi 21.
distribusi frekuensi dan persentasi dari Hasil
setiap variabel. Sedangkan analisis Analisis Univariat
bivariate untuk mencari hubungan Tabel 1. Kepatuhan Tenaga Kesehatan,
antar variabel.11 Pengetahuan, Kebijakan dan Pengawasan
Data penelitian ini akan disajikan Variabel n %
dalam bentuk (1) distribusi frekuensi Kepatuhan Tenaga Kesehatan
dari sampel. Data yang disajikan pada Tidak Patuh 30 63,8
awal hasil analisa adalah berupa Patuh 17 36,2
gambaran atau deskripsi mengenai
sampel, dimana penjelasan juga Pengetahuan
disertai ringkasan berupa tabel dari Kurang Baik 13 27,7
deskripsi yang utama. Hal ini Baik 34 72,3
dilakukan untuk membantu pembaca
lebih mengenal karakteristik dari Kebijakan
responden dimana data penelitian Kurang Baik 14 29,8
tersebut diperoleh (2) uji hubungan Baik 33 70,2
dengan menggunakan “Chi- square”
tujuan analisa ini adalah untuk Pengawasan
mengetahui hubungan antara variabel Kurang Baik 21 44,7
dependen dengan variabel independen. Baik 26 55,3
Kriteria yang digunakan dalam uji chi
square yaitu dengan tingkat
kemaknaan (α)=0,05. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Jika p Value < 0,05 maka Ho bahwa dari 47 responden diperoleh
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa 30 responden (63,8%) tidak
terdapat hubungan pengetahuan, patuh sedangkan 17 responden
kebijakan, dan pengawasan dengan (36,2%) patuh.
kepatuhan tenaga kesehatan Hasil distribusi frekuensi
menggunakan APD selama pelayanan pengetahuan diperoleh 13 responden
kesehatan pada masa pandemi covid- (27,7%) memiliki pengetahuan yang
19 di Puskesmas Kecamatan Kramat kurang baik, sedangkan 34 responden
Jati tahun 2021. Sebaliknya, jika p (72,3%) memiliki pengetahuan yang
value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha baik.
ditolak yang berarti tidak terdapat Hasil distribusi frekuensi
hubungan pengetahuan, kebijakan, dan kebijakan diperoleh 14 responden
pengawasan dengan kepatuhan tenaga (29,7%) menganggap kebijakan
kesehatan menggunakan APD selama kurang baik, sedangkan 33 responden
pelayanan kesehatan pada masa (70,2%) menganggap kebijakan sudah
pandemi covid-19 di Puskesmas baik.
Kecamatan Kramat Jati tahun 2021. Hasil distribusi frekuensi
Penyajian data dalam penelitian ini pengawasan bahwa dari 47 responden
yaitu bentuk tabel umum dan diperoleh 21 responden (44,7%)
dijelaskan secara naratif dalam bentuk menganggap pengawasan yang kurang
tulisan maupun tekstular. Tabel baik, sedangkan 26 responden (55,3%)
univariat menyajikan data dalam menganggap pengawasan sudah baik.
Analisis Bivariat
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan, Kebijakan, dan Pengawasan dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan
Menggunakan APD Selama Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati Tahun 2021
Kepatuhan Tenaga Kesehatan
Total OR P- Value
Variabel Tidak Patuh Patuh
N % n % N %
Pengetahuan
Kurang Baik 12 92,3 1 7,7 13 100
10,667 0,012
Baik 18 52,9 16 47,1 34 100
Kebijakan
Kurang Baik 12 85,7 2 14,3 14 100
5,000 0,042
Baik 18 54,5 15 45,5 33 100
Pengawasan
Kurang Baik 19 90,5 2 9,5 21 100
12,955 0,001
Baik 11 42,3 15 57,7 26 100