Anda di halaman 1dari 9

JMH e-ISSN.

2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 03 No 01, Oktober 2021
http://jurnalmedikahutama.com

Open Acces
Meningkatkan Keselamatan Pasien Dalam Masa Pandemi COVID-19: Literature Review

Deasy Amelia Nurdin1 Adik Wibowo2


1,2 Department of Administration and Health Policy, Faculty of Public Health, University of Indonesia, Indonesia

Corresponding Author: Deasy, Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
E-Mail: deasyamel@yahoo.co.id

Received July 28, 2021; Accepted July 31, 2021; Online Published October 04, 2021

Abstrak

Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk dapat mengubah
desain pelayanannya dengan cepat termasuk dalam hal sumber daya dan teknologi yang akan menjadi risiko baru untuk
keselamatan pasien. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan dan beban kerja yang bertambah menimbulkan kelelahan yang
berpotensi mencederai pasien. Laporan dari Pennsylvania Patient Safety Reporting System (PA-PSRS) sejak 1 Januari
2020 sampai dengan 15 April 2020, terdapat 343 pelaporan insiden yang berasal dari 71 Rumah Sakit. Literature review
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keselamatan pasien dalam masa pandemi COVID-19 dan langkah yang dapat
dilakukan untuk meningkatkannya. Pencarian referensi dilakukan secara elektronik yang bersumber dari PubMed,
ISQua, dan Google Scholar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa keselamatan pasien harus selalu menjadi prioritas
dalam pelayanan rumah sakit walau dalam masa pandemi COVID. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keselamatan pasien dalam masa pandemi COVID-19 yaitu memperkuat sistem organisasi, dukung pasien dan
berdayakan masyarakat, tingkatkan keamanan dalam perawatan, minimalisir risiko cedera, dan tingkatkan sistem
pembelajaran.
Keywords: Corona virus, COVID-19, Patient Safety, SARS-Cov-2

PENDAHULUAN
COVID-19 adalah penyakit yang kerja3. Faktor lain yang berisiko ialah tindakan
disebabkan oleh virus SARS-COV-2. yang tidak sesuai dengan prosedur, pemberian
Penyebaran virus ini sangat cepat dari negara obat-obatan yang belum berbasis bukti,
Cina ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret banyaknya penelitian yang tidak terkontrol,
2020, World Health Organization (WHO) pelayanan klinis yang kurang baik, serta
menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi lingkungan kerja yang tidak aman karena adanya
global1 dan berdampak besar bagi sistem risiko penularan virus yang sulit dihindari4,5
pelayanan kesehatan. COVID-19 menjadi
tantangan baru yang memaksa rumah sakit Pasien berpotensi mengalami insiden
melakukan perubahan cepat yang sebenarnya akibat adanya prosedur dan alat diagnostik baru
juga akan meningkatkan risiko insiden yang terkait dengan munculnya virus COVID-
keselamatan pasien2. 19. Terjadinya penundaan layanan yang
disebabkan karena pasien takut ke rumah sakit,
Potensi risiko diakibatkan oleh adanya lockdown yang menghambat pasien
kurangnya jumlah tenaga kesehatan sehingga untuk mendapat akses ke rumah sakit, pasien
beban kerja menjadi lebih tinggi dan dengan penyakit kronis yang tidak mendapat
menimbulkan kelelahan. Penyebab lainnya yaitu layanan rawat jalan, jadwal praktek dokter yang
penempatan petugas ke unit baru yang belum tidak sesuai kebutuhan pasien, atau pembatasan
dikuasai, adanya penambahan tugas, pelatihan pasien karena rumah sakit mengalami
yang kurang memadai, minimnya monitoring overload5,6
ruangan, dan belum cukupnya pengalaman
1426
Laporan dari Pennsylvania Patient Hasil dan Pembahasan
Safety Reporting System (PA-PSRS) sejak 1
Januari 2020 sampai dengan 15 April 2020, Keselamatan Pasien
terdapat 343 pelaporan insiden yang berasal dari Dalam artikel berjudul Patient Safety
71 Rumah Sakit. Laporan menyebutkan, 1% (5 Learning’s Response (2020) dijelaskan bahwa,
dari 343 kasus) dari kasus yang dilaporkan, keselamatan pasien bukanlah hanya prioritas,
masuk dalam kategori kejadian yang serius, dan melainkan juga sebuah tujuan dari setiap
satu pasien mengalami kematian sedangkan perawatan yang dilakukan ke pasien. Di Inggris,
99% lainnya diklasifikasikan sebagai insiden. insiden keselamatan pasien menjadi penyebab
Seperti virus baru lainnya, memahami cara ribuan orang cedera setiap tahunnya hingga
penularan dan dampaknya adalah hal terpenting menyebabkan 11.000 kematian. WHO
dalam program pencegahan dan pengendalian memperkirakan bahwa hal ini merupakan salah
infeksi yang efektif 2. satu penyebab utama kematian dan kecacatan
Beberapa contoh insiden yang yang terjadi di seluruh dunia6.
dilaporkan yaitu kekeliruan identifikasi pasien, Keselamatan pasien adalah kegiatan
komunikasi yang kurang efektif, desinfeksi terorganisir untuk menciptakan budaya, proses,
ruang dan alat kesehatan yang kurang tepat, prosedur, perilaku, teknologi, dan lingkungan
kesalahan dalam penempatan pasien, kurangnya dalam perawatan kesehatan yang konsisten dan
pengetahuan petugas, kesalahan dalam berkelanjutan agar dapat mengurangi potensi
pemeriksaan penunjang, pengobatan yang bahaya dan kesalahan, serta meminimalisir
kurang tepat, proses administrasi yang tidak dampaknya jika terjadi.
sesuai prosedur, hingga sumber daya yang
terbatas. Meskipun COVID-19 adalah virus Pada awal tahun 2000 sejak terbitnya To
jenis baru, namun strategi dalam keselamatan Err is Human, terjadi perubahan paradigma
pasien diharapkan dapat selalu dalam berfikir tentang keselamatan pasien
diimplementasikan dengan baik2. Tujuan dari bahwa kesalahan dalam perawatan adalah hal
penulisan literature review ini yaitu untuk yang sebenarnya dapat dicegah dan dampaknya
mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat dapat dikurangi. Rumah sakit merupakan
dilakukan Rumah Sakit dalam meningkatkan industri yang berisiko tinggi. Seluruh sistem dan
keselamatan pasien di masa pandemi COVID- desain yang ada dapat memicu kesalahan.
19. Kesalahan terjadi karena adanya percampuran
antara interaksi yang kompleks, proses kerja
Metode yang dinamis, hubungan antar anggota tim,
Penelitian ini merupakan literature komunikasi yang kurang baik, perilaku manusia,
review. Pencarian referensi yang digunakan teknologi yang terus maju, budaya organisasi,
bersumber dari jurnal online yang terdiri dari aturan dan kebijakan yang berubah-ubah, dan
PubMed, ISQua dan Google Scholar. Referensi lingkungan kerja yang tidak aman.
yang digunakan berbahasa inggris dan terbatas Keselamatan pasien merupakan konsep
pada tahun 2020 karena COVID-19 sendiri holistik yang tidak dapat diatasi hanya dengan
merupakan jenis virus baru. Penelusuran menghimbau petugas untuk lebih berhati-hati.
dilakukan dengan teknik Boolean menggunakan Ketika terjadi suatu kesalahan dalam proses
kata kunci COVID AND Patient Safety karena layanan, mustahil kesalahan itu hanya
peneliti ingin mendapatkan informasi yang disebabkan oleh satu individu. Dalam pelayanan
berhubungan mengenai keselamatan pasien dan kesehatan walaupun petugas sudah bekerja
COVID-19. Kriteria eksklusinya yaitu artikel dengan sangat cermat dan berhati-hati, tetap saja
dengan kata kunci tersebut namun membahas akan selalu ada komplikasi dan risiko yang
aspek medis dan klinis dari COVID-19. Hasil mungkin terjadi dan tidak dapat dihindarkan5.
akhir penelusuran didapatkan beberapa artikel
yang sesuai kriteria dan kemudian disusun Jurnal lain menyebutkan bahwa pasien
secara naratif. adalah aktor utama yang dirugikan jika terjadi
insiden. Seluruh proses yang berhubungan
dengan keselamatan pasien harus diterapkan dan
dikembangkan melalui manajemen dan
kepemimpinan dalam organisasi. Hal ini

1427
mencakup identifikasi masalah, pelatihan, memanfaatkan keterampilan seperti komunikasi,
penerapan budaya keselamatan, keterlibatan manajemen risiko, dan pengetahuan 8.
pasien dalam perawatan, serta sistem pelaporan
insiden, Budaya keselamatan pasien sangat Keselamatan Pasien Dalam Pandemi
penting untuk melindungi petugas dan pasien. COVID-19
Perlu dilakukan pengukuran budaya Masalah keselamatan pasien tidak boleh
keselamatan pasien untuk merefleksikan apa dilupakan dan diremehkan walaupun di masa
yang telah diimplementasikan agar menjadi pandemi COVID-19. Banyak cara yang inovatif
pembelajaran di setiap tingkat7 agar dapat memberikan pelayanan yang aman
Budaya keselamatan yang positif dan sesuai dengan harapan karena keselamatan
berkaitan dengan meningkatnya keselamatan pasien dan manajemen risiko tidak dapat
pasien. Langkah untuk mengetahui bagaimana diletakkan di belakang bahkan dalam pandemi
penerapan keselamatan pasien di rumah sakit COVID-19 ini. Perbaikan harus terus menerus
yaitu dengan mengukur budaya keselamatan dan dilakukan jika tidak ingin terjadi insiden pada
pelaporan insiden. Budaya keselamatan pasien pasien karena pasien memiliki hak untuk
mengacu pada sikap dan nilai dari manajemen menuntut rumah sakit yang mencederai mereka
dan petugas yang berhubungan dengan dalam memberikan layanan9.
manajemen risiko yang juga berkaitan dengan Keselamatan pasien COVID-19 masih
sistem keselamatan pasien4. harus terus dikembangkan karena virus COVID-
Pelaporan insiden merupakan aspek 19 sendiri merupakan hal yang belum
penting dari budaya keselamatan. Sistem sepenuhnya diketahui. Ketidaksiapan sistem
pelaporan bukan hanya dapat menjadi acuan pelayanan kesehatan, kekurangan alat pelindung
bagaimana gambaran keselamatan dalam diri, serta kesadaran yang rendah di awal
organisasi, melainkan juga untuk pandemi akan berkontribusi menularkan infeksi
mengidentifikasi sistem yang rentan, menjadi pada tenaga kesehatan10.
pembelajaran dan menunjukkan bahwa petugas COVID-19 memicu adanya perbaikan
memiliki kemauan untuk menyampaikan strategi untuk meningkatkan kesadaran dan
laporannya. manajemen risiko dalam perawatan karena
Jumlah pelaporan insiden keselamatan keselamatan pasien seharusnya menjadi
yang menurun menunjukkan adanya potensi komitmen dan tanggung jawab bersama, baik
kerugian karena tidak menjadikannya sebagai stakeholder maupun petugas11.
kesempatan belajar dari kesalahan sehingga Pandemi COVID-19 adalah kesempatan
kemungkinan kesalahan yang sama akan belajar untuk meningkatkan budaya keselamatan
terulang lagi. pasien dan petugas. Ketika pandemi berakhir,
Peningkatan mutu dan pengetahuan akan lebih banyak tantangan dalam sistem
akan keselamatan pasien dapat mendukung pelayanan kesehatan yang berbeda dari
pimpinan untuk menghasilkan keputusan yang sebelumnya. Tantangan terbesar dalam setiap
tepat karena mutu dan keselamatan merupakan sistem layanan kesehatan adalah
karakteristik dari suatu organisasi. Peningkatan mempertahankan kesadaran tinggi dalam
mutu akan membantu rumah sakit untuk belajar mencegah dan mengendalikan sumber yang
dengan cepat dan berbasis bukti untuk berisiko dalam keselamatan pasien5.
mengambil keputusan. Protokol klinis, pedoman, pelatihan,
Keselamatan pasien memiliki banyak evaluasi kompetensi, dan berbagai tindakan vital
intervensi yang dikembangkan agar dapat dalam perawatan pasien perlu untuk
digunakan dalam situasi darurat sehingga didokumentasikan sepenuhnya9. Namun
menyadarkan kita bahwa keberhasilan akan pendokumentasian sebaiknya disederhanakan
datang ketika kita dapat beradaptasi dengan dan proses yang kurang penting dapat
berbagai kondisi. Budaya keselamatan muncul dihilangkan selama masa pandemi12.
dari orang-orang yang bertindak bersama dalam Salah satu pendokumentasian yang
satu sistem kompleks yang terus bergerak. sebaiknya disederhanakan yaitu pelaporan
Keselamatan pasien berangkat dari insiden keselamatan pasien. Pelaporan insiden

1428
menjadi bagian penting karena membantu menyebabkan cedera pada mereka karena
petugas untuk memahami risiko yang terjadi kurangnya pengalaman sehingga melewatkan
dalam keselamatan pasien. Dibutuhkan inisiatif beberapa pemeriksaan atau tidak melapor pada
untuk mengembangkan sistem pelaporan insiden dokter senior mengenai keadaan pasien.
selama pandemi pertimbangkan pula untuk
membuat pelaporan dengan media elektronik Rumah sakit dapat menerapkan
atau audio untuk mempercepat proses10. kebijakan untuk meminimalisir risiko tuntutan
pasien akibat kesalahan pemberian obat atau
Disebutkan dalam penelitian ada tindakan, serta penggunaan alat medis yang
perubahan sistem pelaporan insiden keselamatan menimbulkan infeksi bahkan cedera sampai
pasien sejak adanya COVID-19 yaitu peralihan kehilangan nyawa karena pimpinan rumah sakit
dari manual menjadi elektronik agar lebih bertanggung jawab sepenuhnya jika dokter yang
efisien namun tetap dapat menjaga kerahasiaan 7. ditugaskan tidak sesuai dengan kompetensinya9.
Terdapat kendala yang terlihat jelas Saat membuat kebijakan yang berkaitan
selama masa pandemi ini yaitu menurunnya dengan perawatan COVID-19 dan dalam masa
angka pelaporan insiden dan investigasi hasil transisi menuju normal baru, sangat penting bagi
pelaporan menjadi jarang dilakukan sehingga pimpinan untuk menempatkan keselamatan
kesalahan yang penyebabnya kecil dan dapat pasien sebagai jantung dari alur proses layanan.
dicegah menjadi terulang kembali. Dapat
disimpulkan bahwa ada kebutuhan mendesak Keselamatan pasien harus tercermin
untuk mengubah sistem pelaporan menjadi dalam segala hal yang dilakukan. Setiap
sederhana dan konsisten di seluruh unit agar pimpinan rumah sakit harus memastikan
dapat menjadi bahan belajar real time6. keselamatan pasien dan keselamatan petugas
dalam membuat kebijakan, alur, dan prosedur
Sistem pelaporan haruslah efektif, yang baru6. Strategi yang ada harus dapat
efisien dan terintegrasi sehingga tidak berkontribusi memberikan pelayanan yang
mengganggu alur proses yang ada di rumah aman, mengurangi biaya, meningkatkan
sakit. Pelaporan harus lengkap dan sesuai produktifitas, meningkatkan kunjungan pasien,
kronologisnya untuk membantu mencari akar membangun kepercayaan pasien dan komunitas
penyebab13 dalam rumah sakit14.
Penelitian lain menyebutkan, Hambatan yang ditemukan dalam salah
menurunnya pelaporan dapat disebabkan oleh satu elemen sistem kerja akan menghalangi
beban kerja yang bertambah dalam melayani kemampuan petugas untuk bekerja dengan
pasien COVID-19 sehingga petugas merasa optimal dalam memberi perawatan yang aman
tidak ada waktu lagi untuk melakukan pelaporan dan bermutu. Beberapa hambatan petugas yaitu,
insiden. Selain itu juga petugas takut disalahkan, lingkungan kerja, aspek sosial, dan masalah
pelaporan insiden yang belum menjadi rutinitas, pribadi.
tidak ada panduan yang jelas, serta rumitnya
proses dan prosedur pendokumentasian 4, 13 Jika organisasi ingin mengetahui
hambatan dalam sistem kerja yang berhubungan
Pandemi ini telah menunjukkan dengan keselamatan pasien, dapat menggunakan
pentingnya diagnosis yang cepat dan akurat, model The Systems Engineering Initiative for
penetapan standar layanan yang aman dalam Patient Safety (SEIPS) sehingga organisasi
setiap tindakan yang ada6. Seluruh tenaga dapat bergerak maju untuk perbaikan sistem
kesehatan terkait termasuk dokter, perawat, dan kesehatan. Model SEIPS terbukti berguna dalam
bidan, yang selama ini tidak berhadapan dengan pelayanan kesehatan sebagai kerangka yang
pasien, diminta untuk ikut mendukung praktik berfungsi mengidentifikasi berbagai hambatan
klinis langsung ke pasien termasuk dengan sistem kerja dan fasilitas yang dialami oleh
adanya relawan atau mahasiswa kedokteran petugas kesehatan15.
yang ikut membantu dalam masa pandemi ini.
Masalah utamanya adalah bagaimana legal Keselamatan pasien diambil dari teori
aspect mereka. yang luas dan diintegrasikan dengan pendekatan
seperti SEIPS. Model SEIPS digunakan dengan
Pasien mungkin berpikir dokter atau memanfaatkan pengalaman dari para petugas di
perawat yang masih dalam masa pelatihan akan garis depan untuk mengevaluasi dan

1429
mempersiapkan lonjakan dalam masa pandemi pilar utama untuk membentuk sistem yang
serta mengakui bahwa keselamatan muncul dari aman7.
berbagai aspek kunci seperti staf, tugas,
lingkungan, serta budaya organisasi8. Penelitian mengatakan, organisasi yang
kurang baik menjadi faktor yang
Aspek penting dari keselamatan pasien berkontribusi dalam cedera pada pasien 4.
dalam masa pandemi COVID-19 yaitu krisis Ciptakan suasana yang membuat setiap
manajemen keselamatan, alur pasien dan desain orang merasa dihargai, didengar, mampu
ruangan menjadi bagian dari pengendalian memberi solusi dan berpengaruh dalam
infeksi, promosi akan kepedulian tentang mengurangi potensi bahaya8.
kesehatan, dukungan secara psikososial7.
Minimalisir risiko dengan membuat
Sebagai sistem pelayanan kesehatan, checklist kepatuhan dan observasi
fokus perhatian rumah sakit pasti ditujukan pada langsung. Salah satu konsep peningkatan
penanggulangan COVID-19, sehingga isu mutu yaitu “Going to the Gemba” yang
keselamatan pasien menjadi semakin dalam bahasa Jepang, Gemba berarti “real
diperhatikan. Penting untuk memahami dampak place” maksudnya ialah pimpinan
COVID-19 terhadap keselamatan pasien serta melakukan observasi, amati pekerjaan dan
mengatasi penyebab cedera pada pasien 6. libatkan petugas dalam membuat
keputusan18.
Meningkatkan Keselamatan Pasien COVID-
19 Bangun perubahan yang positif dalam
organisasi untuk mempromosikan strategi
Dijelaskan dalam artikel yang berjudul COVID- dan inovasi keselamatan pasien dan
19: Patient Safety and Quality Improvement membuat sistem pelayanan lebih aman dari
Skills to Deploy During the Surge, beberapa potensi risiko yang ada sebelumnya5.
strategi yang berkontribusi dalam peningkatan Tingkatkan pengetahuan dengan membaca
mutu dan keselamatan pasien selama pandemi referensi dari negara lainnya di dunia dalam
COVID-19, yaitu: mengatasi tantangan sistem pelayanan
1. Perkuat Sistem Organisasi kesehatan selama masa pandemi COVID-
19 dan sosialisasikan hal-hal baru tersebut
Keterampilan petugas dalam meningkatkan kepada seluruh petugas secara lisan maupun
mutu dan keselamatan pasien sangat berbentuk pedoman dan alur klinis10.
berperan untuk menerapkan perubahan.
Rumah sakit perlu melakukan asesmen
kesiapan menghadapi pandemi dengan 2. Dukung Pasien dan Berdayakan
menganalisis situasi yang ada saat ini. Masyarakat
Asesmen ini dapat menggunakan WHO
Rapid Hospital Readiness Checklist for Fasilitasi pencegahan, perawatan, dan
COVID-19. Hasil dari asesmen akan pengobatan COVID-19. Pasien adalah
menjadi panduan area mana yang butuh aktor utama yang dirugikan jika terjadi
ditingkatkan (16). Perlu perubahan strategi insiden. Libatkan pasien dari awal
dan standar perawatan yang dikembangkan hingga akhir proses perawatan. Rumah
untuk menyeimbangkan keselamatan sakit membutuhkan strategi promosi
pasien dan keselamatan petugas12. kesehatan agar masyarakat menerapkan
perilaku hidup bersih yang sesuai
Penelitian menambahkan, bentuk dan dengan protokol kesehatan.
aktifkan tim satuan tugas dan buat regulasi
yang jelas tentang tugas, tanggung jawab, Komunikasi harus transparan dan up to
dan wewenang masing-masing. Dukungan date di dalam dan luar rumah sakit untuk
dari pimpinan sangat diharapkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
masa pandemi ini17, 4. Dukung pasien dari segi psikososial
karena adanya isolasi akan berdampak
Alokasi anggaran dan tenaga harus pada kesehatan mental pasien7.
memadai. Kepemimpinan dan Sosialisasikan self management tools
pengembangan budaya keselamatan adalah kepada pasien dengan penyakit kronis

1430
yang tidak memiliki akses ke rumah dengan meningkatkan komunikasi tim
sakit selama pandemi COVID-19. dan memfasilitasi perawatan pasien
dalam masa pandemi COVID-19.
Buat sharing session dari penyintas Manfaatkan teleconference yang
COVID-19 untuk memberi kekuatan sekarang telah direkomendasikan untuk
kepada pasien dan berikan kesempatan menghubungkan dokter dengan pasien
pasien menghubungi keluarganya secara yang membutuhkan home care10.
virtual. Terapkan sistem patient centered Perkuat sistem teknologi rumah sakit
care dan gunakan istilah physical untuk memfasilitasi perawatan pasien.
distancing, dibanding menggunakan Rancanglah electronic record khusus
istilah social distancing16. selama masa pandemi ini16.
Pasien dengan diagnosa COVID-19 4. Minimalisir Risiko Cedera
salah satu yang membutuhkan
perawatan cukup lama di rumah sakit. Dilihat dari beban kerja dan tantangan
Tenaga kesehatan menjadi yang petugas dalam masa pandemi ini, maka
terdepan dalam memberi intervensi dibutuhkan pengembangan
medis ke pasien untuk mempengaruhi keterampilan dan pendidikan yang
perilaku mereka dalam melindungi didorong secara proaktif12. Atur diklat
kesehatan pasien, keluarga dan dan terus refresh pengetahuan petugas
masyarakat10. tentang penggunaan alat medis dan
langkah donning doffing yang benar.
Tetap fokus untuk mencegah
penyebaran COVID-19 selama Agar lebih efisien, buat dalam bentuk
berinteraksi dengan pasien dan edukasi video dan dibagikan di situs rumah
mereka untuk tetap memelihara sakit10. Semua tenaga kesehatan yang
kesehatan sehingga penularan selama melakukan perawatan pasien harus
perawatan pasien dapat dicegah dan dididik dalam ilmu dan praktik
pada akhirnya tidak menambah beban keselamatan pasien. Keselamatan pasien
kerja tenaga kesehatan19. harus tertanam dalam program
pendidikan dan pelatihan petugas di
3. Tingkatkan Keamanan Dalam semua level. Berikan pelatihan
Perawatan mengenai kerjasama tim termasuk
Gunakan sistem skrining untuk komunikasi efektif, monitoring dan
mengidentifikasi kasus yang dicurigai saling mendukung.
sebelum pasien masuk ke ruang Sosialisasikan pedoman yang baru dan
pemeriksaan pasien non infeksi. informasi tentang situasi yang perlu
Pisahkan juga alur steril dan non steril diperbaiki. Pastikan proses hand over
untuk alat dan linen pasien10. pasien terstruktur dan berjalan dengan
Kurangi jumlah kunjungan pasien rawat baik. Kembangkan keputusan dengan
jalan ke rumah sakit, buat perjanjian dan cepat dan evaluasi terus menerus.
atur waktu kunjungan pasien agar tidak Rencanakan pelatihan dan simulasi
terjadi penumpukan yang akan secara rutin yang mencakup donning
membahayakan pasien12. Penggunaan doffing dan desinfeksi permukaan16, 20.
ruang tunggu pasien harus menerapkan Pimpinan sebaiknya terus
protokol menjaga jarak. Desain ruang mempromosikan budaya aman terhadap
operasi juga diubah mengikuti kaidah seluruh petugas serta memastikan
pencegahan penularan COVID-1919. kebijakan dan prosedur diterapkan
Penggunaan sistem teknologi dan secara efektif. Kembangkan sistem
informasi dirasakan tidak pernah lebih keselamatan pasien yang terintegrasi
penting daripada dalam masa pandemi. dan program yang menghubungkan
Jika diterapkan dengan baik, sistem kesehatan dan keselamatan kerja dengan
teknologi dan informasi dapat keselamatan pasien dan pencegahan dan
meningkatkan keselamatan pasien pengendalian infeksi5.

1431
Lakukanlah kegiatan brainstorming budaya adil yang bebas dari kesalahan
tentang risiko dan potensi kegagalan dan dengan akuntabilitas yang jelas.
yang diikuti dengan mitigasi risiko (16).
Dibutuhkan perancangan sistem baru Salah satu pelajaran utama dari pandemi
untuk mengubah perilaku yang perlu adalah pentingnya memastikan
diubah agar menjadi mudah untuk kecukupan sumber daya yang tersedia
dilakukan seperti mencuci tangan atau selama perawatan pasien. Sistem
penggunaan alat pelindung diri yang pembelajaran perlu dibuat untuk
sesuai prosedur8. membagikan pengalaman dari institusi
kesehatan lainnya di seluruh dunia.
Rumah sakit juga harus membuat Pengukuran keselamatan harus praktis,
jadwal desinfeksi lingkungan berkala, mudah diaplikasikan, dan bernilai bagi
penggunaan alat medis sesuai dengan mereka yang melakukan pengukuran.
prosedur dan usahakan menggunakan Data yang dihasilkan juga harus
peralatan disposable untuk berhubungan dengan indikator yang
meminimalisir penularan dari satu relevan untuk memastikan perbaikan
pasien ke pasien lainnya10. yang berkelanjutan7.
Pada umumnya, perawat memahami
Kesehatan fisik dan psikologi dari pentingnya melakukan pelaporan
petugas sangat penting untuk insiden, namun banyak dari mereka
memastikan mereka dapat memberi yang tidak memahami mekanismenya.
perawatan yang aman dan menghindari Jika petugas telah melakukan pelaporan,
insiden keselamatan pasien dan maka pimpinan harus memberikan
berkontribusi pada perawatan yang lebih feedback18. Feedback dari pelaporan
aman. Keselamatan petugas kesehatan akan membuat petugas yang melapor
dan keselamatan pasien adalah hal yang merasa dihargai dan didengar sehingga
tidak terpisahkan. Kembangkan terbentuklah budaya komunikasi dalam
program nasional yang berkaitan dengan organisasi13.
keselamatan dan kesehatas petugas
sebagai upaya untuk memperkuat sistem Investigasi setiap masalah dengan
kesehatan5. cermat dan tidak terburu-buru untuk
menghasilkan pembelajaran yang
5. Tingkatkan Sistem Pembelajaran berkelanjutan. Pahami kesalahan yang
Peningkatan mutu layanan kesehatan terjadi dengan pendekatan sistematis
melibatkan perancangan, penerapan, seperti analisis akar masalah. Investigasi
dan mempelajari perubahan sistem yang masalah dilakukan agar solusi dapat
perlu dilakukan dalam kebutuhan akan dikembangkan. Pimpinan memastikan
layanan kesehatan. Tujuan peningkatan petugas memiliki pengetahuan, sumber
mutu dalam masa pandemi harus dapat daya dan keterampilan. Berikan
memastikan hasil yang baik bagi pasien. apresiasi pada petugas yang mampu
Semua peningkatan butuh perubahan mengakui kesalahan dan mau menerima
perilaku dari individu dan kelompok8. masukan untuk perbaikan.

Faktor kepemimpinan menjadi lebih Perkuat komitmen untuk menurunkan


penting lagi selama adanya pandemi. potensi risiko yang mengancam
Pertahankan kerjasama tim dan keselamatan pasien. Tim keselamatan
kepemimpinan yang efektif. Pastikan pasien harus selalu terlibat dan
komunikasi efektif selalu terjadi dalam merespon dengan cepat bila ada
setiap proses layanan termasuk hand penyimpangan yang terjadi. Tim harus
over pasien10. Pimpinan harus terus menerus belajar dari kesalahan dan
melibatkan petugas dalam memecahkan beradaptasi untuk perbaikannya.
masalah dan membuat rancangan solusi. Untuk mencegah risiko, organisasi harus
Pelaporan insiden adalah bagian penting menciptakan sistem yang mampu
dari pembelajaran dan perlu dilakukan menyadari kesalahan walau itu yang
jika organisasi ingin menerapkan bersifat kecil, tidak menyepelekan risiko

1432
yang mungkin timbul, peduli terhadap Kesimpulan
tindakan yang dilakukan, dan
memanfaatkan pekerjaannya sebagai Dari hasil penelitian yang telah
tempat untuk belajar. Dengan pola pikir dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa,
seperti itu, setiap orang memiliki pandemi COVID-19 menjadi tantangan baru
tanggung jawab yang baik dalam dalam sistem kesehatan dan masyarakat di
melakukan pekerjaan mereka dan dapat seluruh dunia. Keselamatan pasien COVID-19
mengidentifikasi ancaman yang dapat masih harus terus dikembangkan karena virus
terjadi18. COVD-19 sendiri merupakan hal yang belum
sepenuhnya diketahui. Masalah keselamatan
Setiap rumah sakit harus paham apa pasien tidak boleh dilupakan dan diremehkan
yang menjadi kendala dalam sistem bahkan dalam masa pandemi COVID-19.
pelaporan dan memastikan seluruh
petugas mempunyai waktu yang Solusi masalah yang kompleks ini yaitu
memadai untuk melaporkan insiden. dengan beradaptasi untuk mendukung pelayanan
Komunikasi dan kolaborasi antar unit yang aman dan bermutu tinggi. Pandemi
akan berperan penting dalam COVID-19 adalah kesempatan untuk belajar
peningkatan pelaporan insiden. untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien
Menciptakan budaya pelaporan dan dan petugas. Seluruh intervensi yang dilakukan
budaya keselamatan sangat penting harus evidence based dan didasarkan pada
untuk mendorong petugas agar mau penelitian tentang keselamatan pasien.
melapor tanpa rasa takut13. Menyediakan layanan yang aman dan
berkualitas harus menjadi tujuan penting dari
sistem pelayanan kesehatan bahkan dalam masa
krisis seperti ini.

DAFTAR PUSTAKA Dimensions : Including a first look at the impact


1. World Health Organization. Patient Safety of Covid-19. IHF ISQua Jt Rep - Heal Serv
Incident Reporting and Learning Systems. 2020; Patient Saf A Prior with Mult Dimens. 2020;
2. Taylor M, Kepner S, Gardner LA, Jones R. 8. Fitzsimons J. Quality and safety in the time of
Patient Safety Concerns in COVID-19–Related Coronavirus: design better, learn faster. Int J
Events: A Study of 343 Event Reports From 71 Qual Heal Care. 2020;1–5.
Hospitals in Pennsylvania. Patient Saf. 9. Tingle J. Patient safety and litigation in the NHS
2020;(June):16–27. post-COVID-19. Br J Nurs. 2020;29(7):444–5.
3. Armitage R, Nellums LB. Whistleblowing and 10. Responding to COVID-19: the experience from
patient safety during COVID-19. Italy and recommendations for management and
EClinicalMedicine. 2020;24:100425. prevention. Int J Qual Heal Care. 2020;1–3.
4. Denning M, Goh ET, Scott A, Martin G, Markar 11. Graham, RNJ; Woodhead T. Leadership for
S, Flott K, et al. What has been the impact of continuous improvement in healthcare during
COVID-19 on safety culture? A case study from the time of COVID-19. Lancet.
a large metropolitan healthcare trust. Int J 2020;395(April):1315.
Environ Res Public Health. 2020;17(19):1–12. 12. Lumley C, Ellis A, Ritchings S, Venes T, Ede J.
5. World Health Organization. Global Patient Using the Systems Engineering Initiative for
Safety action Plan 2021–2030 towards Zero Patient Safety (SEIPS) model to describe critical
Patient Harm in Health care. Overv Glob Patient care nursing during the SARS-CoV-2 pandemic
Saf Action Plan 2021–2030. 2020;110(9):1689– (2020). Nurs Crit Care. 2020;25(4):203–5.
99. 13. Elbeddini A, Yeats A, Lee S. Erratum: Amid
6. Patient Safety Learning. Patient Safety COVID-19: The importance of developing an
Learning’s response to the Health and Social positive adverse drug reaction (ADR) and
Care Select Committee Inquiry: Delivering Core medical device incident (MDI) reporting culture
NHS and Care Services during the Pandemic and for Global Health and public safety(J Pharm
Beyond. 2020; Policy Pract (2020) 13:18 DOI:
7. Basterrechea S, McArdle S. Health Services 10.1186/s40545-020-00219-1). J Pharm Policy
Patient Safety : A Priority with Multiple Pract. 2020;13(1):1–4.

1433
14. Charter T. Health Worker Safety: A Priority for
Patient Safety. World Heal Organ. 2020;
15. Carayon, P., & Perry S. Human Factors and
Ergonomics Systems Approach to the COVID-
19 Healthcare Crisis. Int J Qual Heal Care.
2020;1–9.
16. Staines A, Amalberti R, Berwick DM,
Braithwaite J, Lachman P, Vincent CA. COVID-
19: patient safety and quality improvement skills
to deploy during the surge. Int J Qual Heal Care.
2020;1–3.
17. La Regina M, Tanzini M, Fineschi V, Venneri F,
Toccafondi G, Lachman P, et al. Patient Safety
Recommendations for Covid-19 Epidemic
Outbreak. Glob Clin Eng J. 2020;2(May):7–30.
18. Thull-Freedman J, Mondoux S, Stang A,
Chartier LB. Going to the COVID-19 Gemba:
using observation and high reliability strategies
to achieve safety in a time of crisis. Can J Emerg
Med. 2020;1–7.
19. Forlenza, E M; Chahla, J; Forsythe B. Protecting
Surgical Patient Safety During the COVID-19
Pandemic. Elsevier. 2020;(January):19–21.
20. Zanardo M, Martini C, Monti CB, Cattaneo F,
Ciaralli C, Cornacchione P. Management of
patients with suspected or confirmed COVID-
19, in the radiology department. Elsevier.
2020;(January).

1434

Anda mungkin juga menyukai