Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA

STIKes Muhammadiyah Aceh 1

SIKAP DAN PERILAKU BIDAN TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19


DI PUSKESMAS PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN
2021

Cut Yulianti1, Rahma Dalila Fitri2, Cut Mainy Handiana3


1
Sarjana Kebidanan STIKes Muhammadiyah Aceh, Pungeh Blangcut, Banda Aceh, Indonesia
1
Flyanti2014@gmail.com*; 2Rahmadalila05@gmail.com; 3cut.mainy@gmail.com
* corresponding author

Abstrak

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh


SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2).Tujuan
penelitian untuk mengetahui sikap dan perilaku bidan tentang pencegahan Covid-
19 di Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021. Penelitian ini
merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan crossectional .
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di Puskesmas
Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar sebanyak 40 orang. Sampel dipilih dengan
menggunakan teknik total populasi. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 16
s/d 24 September 2021. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap bidan
terhadap pencegahan covid-19 paling banyak berada pada kategori negatif yaitu
23 orang (57,5%). Artinya sikap bidan terhadap pencegahan covid 19 di wilayah
kerja puskesmas Peukan Badan masih belum maksimal dan untuk perilaku bidan
terhadap pencegahan covid-19 paling banyak berada pada kategori tidak sesuai
yaitu 21 orang (52,5%). Artinya perilaku bidan terhadap pencegahan covid 19 di
wilayah kerja puskesmas Peukan Badan masih tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Kata Kunci : Sikap, Perilaku

ATTITUDE AND BEHAVIOR OF MIDWIFE ON COVID-19


PREVENTION AT PEUKAN BADA PUSKESMAS ACEH BESAR
REGENCY IN 2021
Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by SARS-CoV-2


(Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). This research is a
descriptive study with a cross-sectional approach. The population in this study
were all midwives who worked at the Peukan Bada Public Health Center Aceh
Besar District as many as 40 people. The sample was selected using the total
population technique. The time of the study was carried out on September 16 to
24, 2021. The results of the study concluded that the attitude of the midwives
towards the prevention of covid-19 was mostly in the negative category, namely
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 2

23 people (57.5%). This means that the attitude of the midwife towards the
prevention of covid 19 in the working area of the Peukan Badan Public Health
Center is still not optimal and for the behavior of the midwife towards the
prevention of COVID-19 the most are in the inappropriate category, namely 21
people (52.5%). This means that the behavior of midwives towards the prevention
of covid 19 in the working area of the Peukan Badan Health Center is still not in
accordance with applicable regulations.
Keywords: Attitude, Behavior

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia dan Dunia indonesia sebagai negara ke 4 secara


dihebohkan dengan wabah virus global dengan kasus positif Covid-19
korona jenis baru (Novel Corona tertinggi di dunia menggeser posisi
Virus/nCoV) yang secara resmi saat India (WHO, 2021).
ini disebut sebagai COVID-19 Menurut International Council of
(coronavirus disease that was Nurses (ICN), sampai tanggal 5 Mei
discovered in 2019) (WHO, 2020). 2020 lebih dari 90.000 tenaga
Virus ini termasuk dalam keluarga kesehatan terinfeksi COVID-19 di
besar Corona Virus (CoV), kasus dunia dengan kematian mencapai
COVID-19 berawal dari Desember 989 orang. Jumlah tenaga kesehatan
2019 dari ditemukannya pneumonia yang terpaapar covid19 tahun 2021
misterius yang pertama kali sebanyak 6.056 orang, dan tenaga
dilaporkan di Wuhan, Provinsi kesehatan (nakes) yang meninggal
Hubei, Cina (Mujiburrahman, 2021). karena Covid-19 hingga Juni 2021
Insiden Covid-19 ini telah mencapai 974 orang. Sebagian besar
menimbulkan kepanikan di nakes meninggal adalah dokter
masyarakat dan petugas kesehatan. sebanyak 374 orang, perawat 311
Penyakit ini harus diwaspadai karena orang, bidan 155 orang, disusul
penularan yang relatif cepat, beragam profesi nakes lain. (WHO,
memiliki tingkat mortalitas yang 2020).
tidak dapat diabaikan, dan belum Meskipun demikian, saat ini
adanya terapi definitif. Infeksi pemerintah telah menunjukkan
Covid-19 dapat menyebabkan gejala keseriusannya dalam menangani
ISPA ringan sampai berat bahkan wabah Covid-19. Berbagai kebijakan
sampai terjadi Acute Respiratory dan peraturan dikeluarkan untuk
Distress Syndrome (ARDS), sepsis mencegah penyebaran yang lebih
dan syok septik (WHO, 2020). luas. Namun demikian di Aceh
Jumlah kasus covid-19 di dunia sendiri masih banyak yang tidak
sebanyak 22,256,220 jiwa yang telah mematuhi peraturan tersebut terlihat
terkonfirmasi pada 215 negara dunia, dari kasus covid-19 sebanyak 10429
sebanyak 782,456 orang meninggal. kasus, para penyintas yang sudah
Indonesia sendiri kasus covid-19 sembuh sebanyak 9.343 orang.
tahun 2020 sebanyak 144.945 kasus Pasien dirawat sebanyak 971 orang,
terkonfirmasi yang menempatkan
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 3

dan kasus meninggal dunia sebanyak penanganan Covid-19, bidan


430 orang. diharapkan memiliki pengetahuan
Sementara di Kabupaten Aceh tentang penularan Covid-19, serta
Besar kasus covid-19 per April 2021 perilaku tentang tanda bahaya dan
sebanyak 1718 kasus, dan kasus gejala kegawatdaruratan ibu dan bayi
meninggal dunia sebanyak 169 baru lahir. Bidan juga diharapkan
orang. Angka kematian petugas memahami algoritma tata laksana ibu
kesehatan di wilayah puskesmas hamil/ ibu bersalin/ bayi baru lahir
Kabupaten Aceh besar sebanyak 3 dengan komplikasi atau kegawat
orang) (Data Statistik Satgas Covid daruratan serta alur pelayanan
Aceh, 2021). Puskesmas Peukan kesehatan ibu dan bayi dalam situasi
Bada jumlah kasus covid-19 per pandemi Covid-19, memahami
bulan Juni 2021 sebanyak 25 orang. indikasi, pemakaian, melepaskan dan
Perilaku dan sikap petugas kesehatan membuang Alat Pelindung Diri
tentang pencegahan covid-19 dapat (APD) yang dipakai serta mematuhi
dilihat dari penggunaan masker yang penggunaannya dengan benar sesuai
benar, mencuci tangan pakai sabun tugas di masing-masing area. (Misna
dan menjaga jarak (Laporan dkk, 2020).
Puskesmas, 2021). Berdasarkan survei awal jumlah
Pandemi virus Corona Covid-19 pegawai puskesmas Peukan Bada
mengancam semua orang. Bidan sebanyak 98 orang, sedangkan yang
sesuai dengan standar kompetensi, terpapar covid 19 sebanyak 25 orang.
standar profesi, dan izin praktik yang Dari 10 orang petugas kesehatan di
dimilikinya memiliki kemampuan puskesmas Peukan Bada, diperoleh
dan kewenangan untuk memberi data empat orang petugas tidak
pelayanan kesehatan ibu dan anak. mencuci tangan ketika sampai ke
Oleh karenanya seorang bidan sesuai puskesmas (40%) dan tujuh orang
dengan kompetensi yang dimilikinya petugas (70%) mau untuk mencuci
mampu memberikan asuhan tangan, selain itu banyak petugas
kebidanan. Bidan memiliki yang menggunakan masker tidak
kemampuan memberikan asuhan sesuai prosedur, masker digunakan di
kebidanan secara efektif, aman, dan dagu dan di leher (Data Rekam
holistik terhadap ibu hamil, bersalin, Medic Puskesmas Peukan Bada,
nifas dan menyusui, bayi baru lahir, 2020).
balita dan kesehatan reproduksi pada Berdasarkan keadaan tersebut,
kondisi normal. Pelayanan ini penulis tertarik untuk meneliti lebih
tentunya dilaksanakan berdasarkan lanjut tentang “Sikap Dan Perilaku
standar praktik kebidanan dan kode Bidan Tentang Pencegahan Covid-19
etik profesi dengan memperhatikan Di Puskesmas Peukan Bada
sosial budaya setempat (Kemenkes Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021”.
RI, 2017).
Sesuai petunjuk praktis layanan
kesehatan ibu dan BBL pada masa
pandemi Covid-19 yang dikeluarkan
oleh tim gugus tugas percepatan
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 4

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian Aceh Besar sebanyak 40 orang.
yang bersifat deskriptif dengan Sampel dipilih dengan menggunakan
pendekatan crossectional yaitu suatu teknik total populasi. Waktu
penelitian gambaran responden penelitian telah dilakukan pada
dalam penerapan sikap dan perilaku tanggal 16 s/d 24 September 2021
bidan terhadap pencegahan Covid-19 dan bertempat di Puskesmas Peukan
di Puskesmas Peukan Bada Bada Kabupaten Aceh Besar.
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh bidan yang bekerja di
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten

HASIL
Berdasarkan study yang telah yang telah dianalisis pada tabel
dilakukan berikut hasil penelitian dibawah ini.

Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Sikap Bidan Terhadap Pencegahan Covid19 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2021

No. Sikap F %
1. Negatif 23 57,5
2. Positif 17 42,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan dari tabel 4.1. (57,5%). Artinya sikap bidan


diatas dapat disimpulkan bahwa terhadap pencegahan covid-19 di
sikap bidan terhadap pencegahan wilayah kerja puskesmas Peukan
covid19 paling banyak berada pada Badan masih belum maksimal.
kategori negatif yaitu 23 orang

Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Perilaku Bidan Terhadap Pencegahan Covid19 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2021

No. Perilaku F %
1. Tidak Sesuai 21 52,5
2. Sesuai 19 47,5
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 5

Jumlah 40 100

Berdasarkan dari tabel 4.3. diatas Artinya perilaku bidan terhadap


dapat disimpulkan bahwa perilaku pencegahan covid 19 di wilayah kerja
bidan terhadap pencegahan covid19 puskesmas Peukan Badan masih tidak
paling banyak berada pada kategori sesuai dengan peraturan yang berlaku.
tidak sesuai yaitu 21 orang (52,5%).

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian menunjukkan mempunyai inisiatif untuk memberikan


bahwa sikap bidan terhadap pencegahan masker pada orang lain.
Covid-19 paling banyak berada pada Proteksi diri dapat dilakukan dengan
kategori negatif yaitu 23 orang (57,5%). menggunakan masker, selalu cuci
Artinya sikap bidan terhadap tangan dengan bersih dan jaga pola
pencegahan Covid-19 di wilayah kerja hidup sehat dan bersih maka mampu
puskesmas Peukan Badan masih belum mencegah virus masuk kedalam
maksimal. Perlu penekanan kembali
tubuh manusia. Memerangi virus
bahwa sikap yang positif akan
Corona Covid-19 ini kuncinya dalah
melahirkan perilaku yang positif juga.
menjaga prilaku hidup bersih dan
Petugas yang memiliki sikap positif
sehat, hal ini sangat sederhana
terhadap pencegahan Covid-19 akan
namun sangat efektif untuk dilakukan.
mendapatkan manfaat besar, selain
Salah satunya adalah membiasakan
memperoleh informasi yang cukup, juga
diri mencuci tangan dengan sabun atau
dapat menerapakan tindakan tersebut
hand sanitizer setiap selsai melakukan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
aktivitas. Pencegahan merupakan unit
hal ini akan berdampak positif bagi ibu
yang penting dalam pemberdayaan
hamil itu sendiri yaitu dapat terhindar
masyarakat terutama pada ibu hamil.
dari risiko Covid-19.
Pencegahan Covid-19 merupakan
Berdasarkan hasil pengamatan
segala upaya yang dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan bahwa sudah
komponen masyarakat dengan
cukup banyak bidan yang memiliki sikap
menggali potensi yang dimiliki
yang positif dalam pencegahan Covid-
masyarakat agar berdaya dan mampu
19. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
berperan serta mencegah penularan
pengetahuan bidan yang sudah baik
Covid-19 (Kemenkes RI, 2020).
terhadap Covid-19 dan pencegahannya
Berbeda dengan penelitian yang
sehingga mendorong bidan untuk
dilakukan oleh Erfani dkk (2020) yang
bersikap positif serta memiliki
dilakukan di Iran, menunjukkan 89%
kepercayaan dalam penanganan Covid-
penduduk Iran termasuk diantara ibu
19. Meskipun sikap bidan sudah banyak
hamil memiliki sikap yang positif dalam
yang positif, tetapi masih ada beberapa
menghadapi Covid-19. Terdapat
bidan yang memiliki sikap yang negatif
hubungan yang signifikan antara sikap
terutama dapat dilihat dari sikap
dengan pencegahan Covid-19.
tentang menjaga kebersihan dan
Penelitian ini menyarankan agar
personal hygiene serta tidak
pendudukan Iran tetap selalu positif
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 6

dalam bersikap dalam menghadapi bergizi. Pencegahan merupakan bagian


pandemic Covid-19. Penelitian lain yang yang paling penting agar tidak tertular
dilakukan pada masyarakat termasuk Covid-19.
ibu hamil di Pakistan, 65% memiliki Hasil penelitian ini, juga didukung
sikap yang positif terhadap pencegahan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Covid-19, namun hanya 35% yang Baud dkk (2020) menyatakan bahwa
memiliki pencegahan yang baik. Tidak bidan yang melakukan protokol
terdapat hubungan yang signifikan pencegahan covid dengan baik, akan
antara sikap dengan pencegahan Covid- mengurangi penularan terhadap Covid-
19 (Salman et al., 2020). 19. Pencegahan yang baik seperti cuci
Dan untuk Perilaku dari hasil tangan dan memakai masker
penelitian menunjukkan bahwa perilaku merupakan bagian penting dalam
bidan terhadap pencegahan covid-19 mencegah penularan kepada bayi.
paling banyak berada pada kategori Perilaku yang didasari pengetahuan
tidak sesuai yaitu 21 orang (52,5%). akan lebih bertahan lama dari pada
Artinya perilaku bidan terhadap perilaku yang tidak didasari
pencegahan covid-19 di wilayah kerja pengetahuan. Adapun proses
puskesmas Peukan Bada masih tidak
perubahan perilaku diantaranya;
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
awareness (kesadaran), interest
Pencegahan merupakan unit yang
(tertarik), evaluation (menimbang), trial
penting dalam pemberdayaan
(mencoba perilaku), adoption
masyarakat terutama oleh bidan.
(bersikap). Pengetahuan sangat penting
Pencegahan Covid-19 merupakan segala
untuk meningkatkan perilaku
upaya yang dilakukan oleh komponen
pencegahan.
masyarakat dengan menggali potensi
Proses perubahan perilaku
yang dimiliki masyarakat agar berdaya
pencegahan dari pengetahuan, seperti
dan mampu berperan serta mencegah
yang disampaikan Rogers (2012)
penularan Covid-19 (Kemenkes RI,
perilaku yang didasari pengetahuan
2020).
akan lebih bertahan lama dari pada
Berdasarkan hasil pengamatan
perilaku yang tidak didasari
peneliti bahwa hal penting yang perlu
pengetahuan. Adapun proses
dilakukan bidan dalam proses
perubahan perilaku diantaranya;
pencegahan Covid-19 yaitu menghindari
Awareness (kesadaran), Interest
fasilitas kesehatan dari pasien suspek
(tertarik), Evaluation (menimbang), Trial
terkonfirmasi Covid-19. Bidan masih
(mencoba perilaku), Adoption
tidak menjaga jarak minimal 1 meter
(bersikap). Pengetahuan sangat penting
dari pasien saat di puskesmas, serta
untuk meningkatkan perilaku
masih menghadiri acara yang
pencegahan, Notoatmodjo (2010)
mengumpulkan banyak orang. Bidan
mengungkapkan tahapan pengetahuan
harus melakukan tindakan pencegahan
yang dapat mempengaruhi seseorang
untuk menghindari terinfeksi Covid-19
untuk berperilaku; know,
diantaranya: sering cuci tangan pakai
comprehention, aplication, analysis,
sabun selama 20 detik, gunakan cairan
syntesis, and evaluation.
pembersih tangan dengan alkohol, jaga
Perilaku pada masyarakat merupakan
jarak dengan yang lain minimal 1 meter,
hal yang penting dalam menghadapi
hindari menyentuh wajah, mulut, mata
masalah dimasa pandemi Covid-19,
dan hidung, hindari bersalaman serta
dengan cara setiap masyarakat harus
wajib mengkonsumsi makanan yang
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 7

memahami pandemi Covid-19 terutama tentang Covid-19, maka ia akan mampu


sikap yang harus dimiliki oleh tenaga untuk menentukan bagaimana dirinya
kesehatan. Sikap yang diharapkan harus berperilaku terhadap Covid-19
adalah sikap yang positif dengan terus tersebut (Ahmadi, 2013).
memperhatikan protokol kesehatan Pengaruh dukungan tenaga
yang telah ditetapkan sehingga dapat kesehatan terhadap perilaku
mendukung untuk tidak terkena pencegahan Covid-19 bahwa dukungan
dampak penularan dari penyakit akibat tenaga kesehatan berpengaruh
Covid-19. Perilaku yang dimaksud terhadap pengetahuan pencegahan
adalah dengan dasar kesadaran yang Covid-19 dan dukungan keluarga juga
dimulai dari masyarakat termasuk ibu memberikan pengaruh yang baik
hamil yang wajib menerapkan protokol terhadap perilaku pencegahan Covid-
kesehatan antenatal care selama proses 19. Pencegahan covid-19 sangat penting
kehamilannya (Damiati, 2017; Yanti et dilakukan melalui metode pemberian
al., 2020). informasi melalui media yang dapat
Bentuk perilaku yang ditunjukkan berdampak pada peningkatkan
antara lain kepatuhan dalam menjaga pengetahuan yang benar mengenai
jarak saat di luar rumah, selalu mencuci pencegahan penyebaran covid-19.
tangan dengan sabun atau hand Resiko penularan covid-19 bagi tenaga
sanitizer sebelum masuk rumah, kesehatan yang diakibatkan karena
toko/minimarket, atm dan fasilitas adanya tenaga kesehatan yang memiliki
lainnya, taat menggunakan masker saat pengetahuan rendah tentang protokol
berpergian dan tidak bersentuhan atau penanggulangan covid-19 dan
salaman dengan orang lain. Seseorang penularan virus jenis baru ini (Tan,
yang telah mengetahui tentang suatu 2020).
informasi tertentu, maka dia akan
mampu menentukan dan mengambil
keputusan bagaiman dia harus
menghadapinya. Dengan kata lain, saat
seseorang mempunyai informasi

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap bidan terhadap pencegahan Untuk perilaku bidan terhadap
covid-19 paling banyak berada pencegahan covid19 paling banyak
pada kategori negatif yaitu 23 orang berada pada kategori tidak sesuai yaitu
(57,5%). 21 orang (52,5%).

B. Saran
Diharapkan petugas kesehatan kuantitas sarana prasarana yang
dapat meningkatkan kinerja dapat melindungi tenaga kesehatan
terutama dalam penerapan dan non-kesehatan yang bekerja di
protokol kesehatan juga fasilitas pelayanan kesehatan dari
meningkatkan kualitas dan\ paparan virus COVID-19 .
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
STIKes Muhammadiyah Aceh 8

DAFTAR PUSTAKA

Mujiburrahman, Muskhab ER, Mira Among Adolecents And


UN, 2021. Pengetahuan Parents. Health Education
Berhubungan dengan Research, 28 (4).
Peningkatan Perilaku
Pencegahan COVID-19 di Satgas Covid 19 Provinsi Aceh. Data
Masyarakat. Jurnal Statistik Satgas Covid Aceh,
Keperawatan Terpadu, Vol. 2021
2, No. 2 (2020);
OKTOBER, 130-136.

World Health Organization. 2020.


Coronavirus disease
(COVID-19) Pandemic. E-
data. diakses
dari:http://www.pusatkrisis.
kemkes.go.id/COVID-19-id/
pada tanggal 16 September
2020.

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia, 2017. Pedoman
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. In: Peraturan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun
2017.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020. Pedoman
Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19).
Germas, 0–115.

Natasya W, Delena, Holeas. 2013.


Understanding Reason For
Participating In A School
Based Influenza
Vaccinatioan Program And
Dicision-Making Dynamics

Anda mungkin juga menyukai