Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 3 Nomor 4, November 2021


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

TINGKAT KECEMASAN PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT


TERHADAP RESIKO PAPARAN COVID-19
Lidya Situmorang*, Untung Sudharmono
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Masturi No.288, Cihanjuang
Rahayu, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559, Indonesia
*lidyasitumorang@yahoo.com

ABSTRAK
Peningkatan kasus Covid-19 tentunya perpengaruh terhadap beban kerja pelayanan kesehatan
dan juga SOP rumah sakit. Perubahan ini juga tidak terlepas dari peran perawat yang berada di
garis depan dalam melayani pasien baik yang terpapar Covid-19 maupun tidak. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kecemasan perawat.
Subjek penelitian 15 perawat yang ditentukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh
dimana seluruh populasi terlibat dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kecemasan
perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Medan berada pada tingkat kecemasan
sedang dengan nilai HARS sebesar 25.40 dengan nilai Std. Deviation 7.989.

Kata kunci: instalasi gawat darurat; kecemasan; perawat

EMERGENCY INSTALLATION NURSE'S ANXIETY LEVEL AGAINST RISK OF


COVID-19 EXPOSURE

ABSTRACT
The increase in Covid-19 cases certainly affects the workload of health services and also
hospital SOPs. This change is also inseparable from the role of nurses who are at the forefront
in serving patients both exposed to Covid-19 and not. The study used quantitative descriptive
methods to describe nurses' anxiety levels. The study subjects of 15 nurses were determined
using saturated sampling techniques in which the entire population was involved in the study.
The instrument used in the study was the Hamilton Anxiety Rating Scale. The result of this study
is that the anxiety level of nurses in the Emergency Department of Medan Adventist Hospital is
at a moderate anxiety level with a HARS value of 25.40 with a Std. Deviation value of 7,989.

Keywords: anxiety; emergency installation; nurses

PENDAHULUAN pada tanggal 11 Februari 2020 yaitu


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Coronavirus Diseases (Covid-19) yang
merupakan penyakit yang sedang disebabkan oleh virus Severe Acute
mewabah diseluruh dunia. Pada Respiratory Syndrome Coronavirus-2
awalnya World Health Organization (Yuliana, 2020). Perjalanan awal
(WHO) menetapkan sample isolate dari penyakit ini muncul di kota Wuhan,
pasien yang diteliti yang menunjukkan Cina pada bulan Desember 2019,
pasien tersebut terinfeksi coronavirus, dimana penyakit ini menyerang system
jenis betacoronavirus tipe baru, maka pernapasan manusia (Suryaatmaja &
diberi nama novel Coronavirus (2019- Wulandari, 2020). Zhu et al., (2020)
nCoV). Kemudian WHO Coronavirus atau Covid-19 merupakan
mengumumkan nama baru penyakit ini virus RNA strain tunggal positif yang

799
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

berkapsul dan tidak memiliki segmen Laporan BPBD PROVSU di Sumatera


yang sensitive terhadap panas. Virus ini Utara pada tanggal 30 Maret 2021
dapat dinonaktifkan dengan cairan pasien positif COVID-19 terdapat 406
desinfektan yang memiliki kandungan kasus, meninggal 41 kasus dan pasien
klorin yaitu pelarut lipid dengan 560C sembuh 122 kasus dalam sehari. Dinas
selama 30 menit, dan dapat juga dengan Kesehatan Kota Medan dalam data
cairan detergen non-ionik, formaling, general terkait Covid-19 di kota Medan
dan klorofon (Yuliana, 2020). tercatat sudah 14.440 masyarakat yang
terpapar Covid-19, 13.019 sembuh, dan
Penyebaran virus corona terjadi melalui sebanyak 461 pasien yang meninggal
droplet atau melalui terkena percikan dunia. Hal ini menunjukkan bahwa
saat orang batuk maupun berbicara, dan Medan menjadi kota dengan zona
menyebabkan penyebaran virus ini merah Covid-19 (INewsSumut.id,
sangat pesat dan menular ke orang lain 2021).
(Quyumi & Alimansur, 2020). Sari
(2020) menyatakan tanda dan gejala Penyebaran Covid-19 tidak hanya
Covid-19 ialah demam, batuk kering, dikalangan masyarakat. Kematian pada
dan sesak. Masa inkubasi virus ini petugas kesehatan baik dokter, perawat,
adalah 4 hari dengan rentang waktu 2 apoteker dan petugas lain juga
hingga 7 hari (Levani et al., 2021). bertambah, dan Indonesia menjadi
Gejala yang dialami oleh penderita Negara tertinggi ketiga dimana nakes
Covid-19 adalah demam, lemas, batuk, terpapar Covid-19. Tercatat bahwa ada
dan beberapa kasus juga mengalami 647 petugas medis dan kesehatan yang
diare (Remuzzi & Remuzzi, 2020). wafat oleh karena terpapar Covid-19,
Gejala lain yang dapat ditemukan terdiri dari 289 dokter (16 guru besar),
adalah gangguan pernapasan akut, yang 27 dokter gigi (3 guru besar), 221
dapat menyebabkan syok septik, perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15
asidosis metabolic dan akan mengalami tenaga laboratorium medic
disfungsi koagulasi yang akan (Kompas.com, 2021).
berdampak menyembakan kematian
(Susilo et al., 2020). Peningkatan kasus Covid-19 tentunya
perpengaruh terhadap beban kerja
WHO melaporkan per tanggal 30 Maret pelayanan kesehatan dan juga SOP
2021 terdapat 223 negara yang terpapar rumah sakit. Perubahan ini juga tidak
COVID-19, dimana kasus positif terlepas dari peran perawat yang berada
terpapar COVID-19 sekitar 127.349.248 di garis depan dalam melayani pasien
dan kasus meninggal dunia sekitar baik yang terpapar Covid-19 maupun
2.787.593 di seluruh dunia. Asia tidak. Perawat harus memiliki
Tenggara juga menjadi bagian yang pengetahuan dan keterampilan dalam
terpapar COVID-19. Adapun laporan melakukan pencegahan dan
COVID-19 pada Asia Tenggara pengendalian infeksi yang tepat, dan hal
khususnya di Indonesia oleh Novel ini menyebabkan perawat harus
Coronavirus (COVID-19) per tanggal mengetahui perkembangan Covid-19.
29 Maret 2021 ialah kasus terinfeksi Manajemen keperawatan harus
Covid-19 1.500.000, kasus sembuh mengambil langkah-langkah yang
1.340.000, dan kasus meninggal 40.581 dianggap penting untuk mencegah
(WHO, 2021). terjadinya penularan Covid-19 kepada
sesama pasien maupun dari pasien ke

800
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

petugas kesehatan, khususya pada pemakaian masker. 3)Siapkan titik-titik


penangan pasien di Unit Gawat Darurat cuci tangan lengkap dengan antiseptic
(UGD) karena pasien yang datang alcohol atau sabun dan air.
belum diketahui secara pasti apakah
mengidap covid atau tidak (Astuti & Pada masa pandemic ini, terjadi
Suyanto, 2020). beberapa perubahan dalam penentuan
prioritas triase di Instalasi Gawat
Skrining (penapisan) dan triase Darurat (IGD). Hal ini dilakukan untuk
(pemilahan) pasien yang diduga Covid- memperkecil rantai penularan Covid-19
19 dilakukan pada saat kontak pertama sehingga keselamatan petugas
kali dengan pasien, baik di unit kesehatan dan pasien lain lebih terjaga.
UGD/IGD maupun di rawat jalan (Poli). Adapun proses penatalaksanaan triase di
Ketidaktepatan dalam pelaksanaan masa pandemi Covid-19 menurut
skrining dan triase maka akan berisiko PPNI(2020) adalah memiisahkan jalan
mempercepat penyebaran virus Covid- masuk pasien-pasien dengan gejala
19. Maka dari itu, penting untuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut
memperhatikan penatalakaan skrining (ISPA), pertahankan jarak lebih dari
dan triase pada unit Instalasi Gawat satu meter antara petugas triase dengan
Darurat. Tindakan skrining yang pasien dan keluarga pasien, melakukan
dilakukan pertama kali dapat berupa pre-triase (skrining) Covid-19 dengan
mengukur suhu, kemudian anamnesa memeriksa gejala dan faktor risiko,
seputar tanda dan gejala Covid-19, pada pasien yang tidak terduga Ccovid-
riwayat kontak dan riwayat perjalanan 19, dilanjutkan dengan triase yang biasa
yang dilakukan (PPNI, 2020). dilakukan di IGD, pada pasien terduga
atau terkonfirmasi Covid-19 periksa
Panduan saat pelaksanaan skrining dan kondisi pasien berdasarkan manifestasi
triase pasien Covid-19 di Instalasi klinis Covid-19 yang dikeluarkan oleh
Gawat Darurat menurut PPNI, (2020) Kementerian Kesehatan atau WHO
dalam buku Panduan Asuhan untuk menentukan tingkat keparahan,
Keperawatan Di Masa Pandemi Covid- lalu tempatkan pasien terduga atau
19 adalah sebagai berikut. 1)Pastikan terkonfirmasi Covid-19 pada rungan
tenaga kesehatan dan petugas di triase: tersendiri (ruang isolasi) karen pasien
a)Memahami pentingnya alat yang terduga dan pasien terkonfirmasi
perlindungan diri serta terlatih untuk Covid-19 tidak boleh digabung
memilih dan menggunakan serta
melepaskannya dengan benar. Perawat dapat mengalami gangguan
b)Terlatih mengenali gejala-gejala kesehatan mental oleh karena beban
infeksi Covid-19 dan memberikan kerja yang mereka miliki, hal ini
masker bedah kepada kasus suspek. disebabkan perawat kontak langsung
c)Memahami kasus dan dapat dengan pasien Covid-19 sehingga
menetapkan keputusan. d)Segera resiko tertular sangat tinggi dan
mengisolasi kasus suspek. d)Selalu kelelahan yang berkepanjangan
membersihkan tangan setiap kali menurunkan daya tahan tubuh para
melakukan kontak dengan pasien atau perawat (Handayani, 2020). Perawat
keluarga. 2)Tempatkan informasi mengalami kecemasan juga disebabkan
seperti poster dan brosur tentang cara oleh karena dalam pelayananan harus
melakukan pencegahan penularan tetap berdedikasi untuk memberikan
Covid-19 seperti kebersihan tangan dan asuhan keperawatan yang tepat dan

801
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

optimal dan saat kembali ke rumah Advent Medan. Penelitian ini dilalukan
mereka mempunyai potensi untuk dengan mengumpulkan subjek sebanyak
membawa virus itu masuk kedalam 15 orang perawat yang bekerja di IGD
keluarganya. Rumah Sakit Advent Medan. Subjek
penelitian ditentukan dengan
Kecemasan merupakan gejala dari menggunakan teknik sampel sampling
gangguan psikologi tahap awal yang jenuh dimana seluruh populasi terlibat
masih dapat diatasi. Kecemasan adalah dalam penelitian. Hamilton Anxiety
keadaan dimana merasa tidak nyaman Rating Scale digunakan sebagai
atau ketakutan yang disertai respon instrumen penelitian untuk mengukur
autonom (penyebab sering tidak spesifik tingkat kecemasan perawat yang terdiri
atau tidak diketahui pada setiap dari 14 item pertanyaan. Kuesioner
individu) dimana perasaan cemas yang digunakan valid jika p-value ≤ α
tersebut timbul akibat dari antisipasi diri dengan α yang ditentukan oleh peneliti
terhadap bahaya (Yunere & Yaslina, sebesar 0.05 (5%). Nilai masing-masing
2020). Sri Lestari et al., (2021) pertanyaan < 0.05 maka dinyatakan
mengatakan bahwa kecemasan adalah valid. Nilai Cronbach’s Alpha = 0.711 >
perasaan tidak tenang yang samar-samar 0.6, maka kuesioner dinyatakan reliable.
karena ketidaknyamanan atau rasa takut Pengumpulan data dengan
yang disertai suatu respon (penyebab menggunakan google form yang
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh diberikan kepada subjek penelitian.
individu). Data yang diperoleh ditabulasi agar
dapat diinterpretasikan.
Kecemasan dapat diukur dengan
instrumen Hamilton Anxiety Rating HASIL
Scale (HARS). Instrumen ini Berdasarkan data diatas dapat diketahui
dikembangan oleh Max Hamilton pada dari 15 perawat yang bekerja di IGD
tahun 1956 untuk mengukur tanda mayoritas mengalami perasaan ansietas
kecemasan baik psikis maupun somatic. yaitu 8 orang (54%), kemudian 5 orang
Skala penilaian HARS terdiri dari 14 (33%) mengalami ketakutan, dan ada 2
item pertanyaan yang digunakan untuk orang (13%) mengalami ketegangan.
mengukur tanda adanya kecemasan baik
pada anak dan orang dewasa Tabel 2 Hasil yang ditemukan peneliti
(Chrisnawati, G. Aldino, 2019). berdasarkan penilaian Hamilton Rating
Penelitian ini dilakukan untuk Scale (HARS) untuk kecemasan
mengetahui tingkat kecemasan pada didapati mayoritas berada pada kategori
perawat IGD terhadap risiko paparan kecemasan ringan (14-20) yaitu 6 orang
Covid-19 di Rumah Sakit Advent (40%), kemudian 4 orang (27%)
Medan. perawat mengalami kecemasan sedang
(21-27). Data penelitian menunjukkan 4
METODE orang (27%) perawat berada pada
Penelitian ini menggunakan metode kategori kecemasan berat (28-41) dan 1
deskriptif kuantitatif yang orang (6%) mengalami kecemasan berat
menggambarkan tingkat kecemasan sekali (42-56).
perawat yang bekerja di Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Penelitian ini dilakukan
di bulan Agustus 2021 di Rumah Sakit

802
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

Tabel 1.
Data distribusi faktor penyebab kecemasan yang dialami oleh Perawat IGD terhadap
resiko paparan covid-19
Kategori f %
Perasaan Ansietas 8 54
Ketegangan 2 13
Ketakutan 5 33
Gangguan Tidur 0 0
Gangguan Kecerdasan 0 0
Perasaan Depresi 0 0
Gejala Somatik (Otot) 0 0
Gejala Somatik (Sensorik) 0 0
Gejala Kardiovaskular 0 0
Gejala Respiratori 0 0
Gejala GI 0 0
Gejala Urogenital 0 0
Gejalan Otonom 0 0
Tingkah Laku Pada Wawancara 0 0

Tabel 2.
Frekuensi tingkat kecemasan yang dialami oleh Perawat IGD terhadap resiko paparan
covid-19
Kategori N Persentase
Normal 0 0
Ringan 6 40
Sedang 4 27
Berat 4 27
Berat Sekali 1 6
Total 15 100

Tabel 3.
Gambaran tingkat kecemasan yang dialami oleh Perawat IGD terhadap resiko paparan
covid-19
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
Tingkat Kecemasan 15 25.40 7.989
Valid N (listwise) 15

Berdasarkan data tersebut dapat PEMBAHASAN


disimpulkan berdasarkan penilaian Pada penelitian ini dilihat dari tabel 1
Hamilton Rating Scale (HARS) tingkat karakteristik responden yang didapati
kecemasan 15 perawat IGD di Rumah bahwa perempuan sebanyak (66,7%)
Sakit Advent Medan berada pada memiliki tingkat depresi lebih tinggi
kategori kecemasan sedang (21-27) dibandingkan dengan laki-laki. Pada
yaitu nilai rata-rata 25.40 dengan nilai penelitian terdapat mayoritas responden
Std. Deviation 7.989. itu adalah perempuan dengan (92.31%)

803
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

karena memungkinkan berkaitan menyebabkan penyempitan saluran


dengan mayoritas mahasiswa fakultas pernapasan yang ditandai dengan sakit
ilmu keperawatan yaitu perempuan tenggorokkan dan sesak napas yang
(Imas R, Asti O, Setiawan, dan Titin S, akhirnya memicu pernapasan menjadi
2021). Hasil penelitian ini, jenis cepat (takipnea) dan muncul bunyi
kelamin bukanlah patokan dalam nafas tambahan yaitu wheezing
menentukan seorang mengalami (Tumigolung et al., 2016). Selain itu,
depresi, karena kenyataannya kasus kecemasan juga merupakan parameter
bunuh diri pada mahasiswa di Indonesia evaluasi yang sangat penting pada
Kecemasan merupakan kekhawatiran sistem kardiovaskular, dimana akan
yang dialami orang seseorang oleh menimbulkan respon jantung berdebar,
karena mengalami perasaan yang tidak tekanan darah menurun, palpitasi,
pasti dan tidak berdaya, rasa panik dan denyut nadi menurun, dan muncul rasa
rasa takut yang merupakan aspek dari ingin pisan. Disisi lain, gejala
emosional, dan gangguan mental psikologis dapat memperburuk kondisi
maupun kognitif oleh karenga rasa jantung (Juli Andri, Padila, 2020).
khawatir, ketidakteraturan dalam
pikiran, dan merasa bingung (Fadli et Penyebaran Covid-19 yang begitu masif
al., 2020). Covid-19 memberikan dan beban kerja yang cukup berat
kerugian dan gangguan pada kesehatan, menimbulkan stress pada perawat.
ekonomi, social dan mental (Wang Z & Kecemasan dan stress dapat
H, 2020). Kecemasan merupakan salah mempengaruhi daya tahan tubuh
satu gangguan mental yang dapat seseorang. Kecemasan merupakan
menurunkan daya tahan tubuh, sehingga bagian dari kehidupan yang jika tidak
perawat memiliki risiko untuk tertular dapat ditanggulangi dengan baik maka
(Diinah & Rahman, 2020). akan mempengaruhi kehidupan dan
menghambat kegiatan sehari
Kecemasan memberikan dampak (Tumigolung et al., 2016).
fisiologis dalam tubuh yang dapat
mempengaruhi kerja sistem SIMPULAN
kardiovaskular, respirasi, Kesehatan mental perawat harus
neuromuscular, gastrointestinal, saluran mendapatkan perhatian di masa
perkemihan, integument (kulit), respon pandemik Covid-19. Tingkat kecemasan
pada sistem perilaku, sistem kognitif perawat di IGD Rumah Sakit Advent
dan juga sistem afektif. Kecemasan Medan terhadap paparan Covid 19
dapat berkembang menjadi kronik jika berada pada tingkat kecemasan sedang.
tidak dilakukan intervensi, dan dapat Beban kerja yang cukup berat dan
mempersulit dan mengganggu aktivitas resiko tertular Covid-19 mempengaruhi
sehari-hari (Arifiati, 2019). Hal ini juga kesehatan mental perawat yang bekerja
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di masa pandemik ini.
(Chandratika & Purnawati, 2014)
diamana stressor yang muncul pada DAFTAR PUSTAKA
individu akan mempengaruhi respon Arifiati. (2019). Peningkatan Sense of
fisiologis tubuh, dimana akan Humor untuk Menurunkan
mengganggu sistem kerja tubuh, Kecemasan pada Lansia *
termasuk organ vital. Salah satu contoh Corresponding Author Menua
dimana kecemasan akan memicu merupakan suatu proses alami
dilepaskannya histamin yang yang dihadapi manusia , tahap

804
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

yang paling krusial adalah terjadi Pendidikan Keperawatan


penurunan fungsi atau perubahan Indonesia, 6(1), 57–65.
pada aspek biologis , aspek https://doi.org/10.17509/jpki.v6i1.
psikol. 1(2), 139–169. 24546
Astuti, J. T., & Suyanto, S. (2020). Handayani, T. R. et al. (2020). Kondisi
Implikasi Manajemen Dan Strategi Penanganan
Keperawatan Dalam Penanganan Kecemasan Pada Tenanga
Pasien Corona Virus Disease 19 Kesehatan Saat Pandemi Covid-
(Covid-19): Literatur Review. 19. Jurnal Ilmu Keperawatan
Medica Hospitalia : Journal of Jiwa, 3(3), 365–374.
Clinical Medicine, 7(1A), 288–
297. INewsSumut.id. (2021). Medan
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v Kembali Masuk Ke Zona Merah
7i1a.465 Covid-19 di Sumut.
https://sumut.inews.id/berita/meda
Chandratika, D., & Purnawati, S. n-kembali-masuk-.
(2014). Gangguan Cemas Pada
Mahasiswa Semester I Dan Vii Juli Andri, Padila, N. A. W. A. (1967).
Program Studi Pendidikan Dokter Tingkat Kecemasan Pasien
Fakultas Kedokteran Universitas Kardiovaskuler Pada Masa
Udayana. E-Jurnal Medika Pandemi Covid-19. Angewandte
Udayana, 1–12. Chemie International Edition,
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eu 6(11), 951–952., 3(2020), 382–
m/article/view/11931 389.

Chrisnawati, G. Aldino, T. (2019). Kompas.com. (2021). Terbanyak di


Aplikasi Pengukuran Tingkat Asia, 647 Nakes Indonesia
Kecemasan Berdasarkan Skala Meninggal Akibat Covid-19.
HARS Berbasis Android. Jurnal
Levani, Y., Prastya, A. D., & ... (2021).
Teknik Komputer, 5(2), 2442–
Coronavirus Disease 2019
2436.
(COVID-19): Patogenesis,
Diinah, D., & Rahman, S. (2020). Manifestasi Klinis dan Pilihan
Gambaran Tingkat Kecemasan Terapi. Jurnal Kedokteran Dan
Perawat Saat Pandemi Covid 19 Kesehatan, 17(1), 44–57.
Di Negara Berkembang Dan https://jurnal.umj.ac.id/index.php/
Negara Maju: a Literatur Review. JKK/article/view/6340
Dinamika Kesehatan: Jurnal
PPNI. (2020). Panduan Asuhan
Kebidanan Dan Keperawatan,
Keperawatan Di Masa Pandemi
11(1), 37–48.
COVID-19, Edisi1.
https://doi.org/10.33859/dksm.v11
i1.555 Quyumi, E., & Alimansur, M. (2020).
Upaya Pencegahan Dengan
Fadli, F., Safruddin, S., Ahmad, A. S.,
Kepatuhan Dalam Pencegahan
Sumbara, S., & Baharuddin, R.
Penularan Covid-19 Pada
(2020). Faktor yang
Relawan Covid. Jph Recode, 4(1),
Mempengaruhi Kecemasan pada
81–87.
Tenaga Kesehatan Dalam Upaya
Pencegahan Covid-19. Jurnal

805
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 3 No 4 Hal 799 - 806, November 2021
Global Health Science Group

Remuzzi, A., & Remuzzi, G. (2020). 15


COVID-19 and Italy: what next?
The Lancet, 395(10231), 1225– Tumigolung, G. T., Kumaat, L., &
1228. Onibala, F. (2016). Timur Kota
https://doi.org/10.1016/S0140- Manado. E-Journal Keperawatan
6736(20)30627-9 (e-Kp), 4(November), 1–8.

Sari, M. K. (2020). Sosialisasi tentang Wang Z, Q. W., & H, K. (2020). A


Pencegahan Covid-19 di Handbook of 2019-nCoV
Kalangan Siswa Sekolah Dasar di Pneumonia Control and
SD Minggiran 2 Kecamatan Papar Prevention. Hubei Science and
Kabupaten Kediri. Jurnal Karya Technologi Press.
Abdi, 4(1), 80–83.
WHO. (2021). Corona Virus Disease
Sri Lestari, Y., Melati, N., Tinambunan, (Covid-19) Pandemic. Corona
J. C., Daniel, N., & Sudari, N. W. Virus Disease (Covid-19)
(2021). Gambaran Kecemasan Pandemic.
Perawat Dalam Menangani Pasien
Yuliana, Y. (2020). Corona virus
Hemodialisis Di Masa Pandemi
diseases (Covid-19): Sebuah
Covid-19 Tahun 2020. Jurnal
tinjauan literatur. Wellness And
Kesehatan, 8(2), 82–88.
Healthy Magazine, 2(1), 187–192.
https://doi.org/10.35913/jk.v8i2.1
https://doi.org/10.30604/well.952
85
12020
Suryaatmaja, D. J. C., & Wulandari, I.
Yunere, F., & Yaslina, Y. (2020).
S. M. (2020). Hubungan Tingkat
Hubungan Stigma Dengan
Kecemasan Terhadap Sikap
Kecemasan Perawat Dalam
Remaja Akibat Pandemik Covid-
Menghadapi Pandemi Covid-19.
19. In Malahayati Nursing
Prosiding Seminar Kesehatan
Journal (Vol. 2, Issue 4, pp. 820–
Perintis, 3(1), 1–7.
829).
https://doi.org/10.33024/manuju.v Zhu, N., Zhang, D., Wang, W., Li, X.,
2i4.3131 Yang, B., Song, J., Zhao, X.,
Huang, B., Shi, W., Lu, R., Niu,
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C.
P., Zhan, F., Ma, X., Wang, D.,
W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Xu, W., Wu, G., Gao, G. F., &
Herikurniawan, H., Sinto, R.,
Tan, W. (2020). A Novel
Singh, G., Nainggolan, L.,
Coronavirus from Patients with
Nelwan, E. J., Chen, L. K.,
Pneumonia in China, 2019. New
Widhani, A., Wijaya, E.,
England Journal of Medicine,
Wicaksana, B., Maksum, M.,
382(8), 727–733.
Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., &
https://doi.org/10.1056/nejmoa20
Yunihastuti, E. (2020).
01017
Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1),
45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.4

806

Anda mungkin juga menyukai