Anda di halaman 1dari 6

PERAN PERAWAT DALAM MENANGANI PENYEBARAN

COVID 19

TSAQILA NADHIFA HARAHAP

191101051

Email : tsaqilaoppo@gmail.com

Abstrak

Covid merupakan salah satu masalah kesehatan yang cakupannya mendunia. Penyebaran
pandemic ini cukup cepat dan luas. Corona virus adalah keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus Disease2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Oleh
karena itu keterlibatan manajemen keperawatan sangat diperlukan agar pelayanan
keperawatan tetap bisa berlangsung dengan tetap menjaga perawat terhindar dari penularan
Covid-19. Promosi kesehatan sebagai upaya memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perawat COVID-19 ini sangatlah penting, mengingat pekerjaannya yang intens kontak
dengan pasien COVID-19 dan berpotensi tinggi untuk tertular. Salah satu tujuan promosi
kesehatan di Rumah Sakit yakni meningkatkan kemampuan masyarakat sasaran dalam
mengenali, mencegah dan mengembangkan upaya kesehatan ke masyarakat sasaran, dan
dalam hal ini masyarakat sasaran yang dimaksud adalah petugas kesehatan COVID-19 di
Rumah Sakit.

Kata kunci: Perawat, Covid 19, Promosi kesehatan

Pendahuluan

Covid-19 merupakan virus yang dapat menempel pada hewan saja. Tetapi karena
bermutasi membentuk susunan genetik virus ini mampu bermutasi dan merubah
baru. Awal mula virus ini hanya mampu susunan dirinya sehingga memiliki
penghantar yang mampu menempel pada etiologinya tersebut sebagai jenis baru
manusia. Penanganan yang memadai pada coronavirus (coronavirus disease, COVID-
pasien Covid-19 sangat diperlukan guna 19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO
kesembuhan dan mengurangi penyebaran telah menetapkan sebagai Kedaruratan
penyakit tersebut. Dalam hal ini petugas Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan
kesehatan memiliki peranan penting dalam Dunia/ Public Health Emergency of
kesiapsiagaan menangani pasien Covid- International Concern (KKMMD/PHEIC).
19.Salah satu petugas kesehatan tersebut Penambahan jumlah kasus COVID-19
adalah perawat. Keterlibatan perawat yang berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi
berada di garis depan dalam menangani penyebaran antar negara.
pasien Covid-19 harus memiliki
Tujuan
pengetahuan dan keterampilan pencegahan
danpengendalian infeksi yang tepat, serta Literatur review ini bertujuan untuk
perawat harus update perkembangan melakukan telaah implikasi manajemen
Covid-19. Tanda dan gejala umum infeksi keperawatan dalam penanganan pasien
COVID-19 antara lain gejala gangguan Covid-19 dari berbagai jurnal.
pernapasan akut seperti demam, batuk dan
Metode
sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 Penelusuran artikel dalam jurnal penelitian
hari. Pada kasus COVID-19 yang berat didapatkan dari Google scholar,
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom Sciencedirect, Ebscohost dan Wiley lalu
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan dikelompokkan berdasarkan issue,
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis metodologi, dan persamaan lingkup
yang dilaporkan pada sebagian besar kasus pembahasan. Artikel penelitian lain yang
adalah demam, dengan beberapa kasus masuk dalam daftar penelusuran seperti
mengalami kesulitan bernapas, dan hasil dari Elsavier dan CDC. Diperoleh artikel
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia sebanyak 940 buah terdiri dari jurnal
luas di kedua paru. Pada 31 Desember keperawatan maupun jurnal kesehatan
2019, WHO China Country Office dengan kata kunci Implikasi, Perawat,
melaporkan kasus pneumonia yang tidak Manajemen, Covid-19. Setelah itu
diketahui etiologinya di Kota Wuhan, dilakukan proses penyaringan berdasarkan
Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 kriteria inklusi menggunakan PICOT
Januari 2020, Cina mengidentifikasi (population, intervention, comparasion,
pneumonia yang tidak diketahui
outcome dan time) diperoleh 8 artikel yang dimaksud adalah petugas kesehatan
memenuhi kriteria. COVID-19 di Rumah Sakit. Dalam
mewujudkan program PKRS, maka perlu
Hasil
adanya strategi baik itu metode, media dan
Sebagai hasil analisa 8 artikel dalam jurnal sumber daya yang memadai sehingga akan
penelitian terpilih diperoleh data yang terlaksana program tersebut dengan baik
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Pertama, (Larasanti, 2017). Hasil wawancara
pelatihan bagi perawat dan pasien. Perawat diketahui bahwa pelaksanaan promosi
dalam menangani pasien Covid-19 kesehatan kepada perawat di ruang isolasi
membutuhkan tambahan pelatihan seperti COVID-19 Rumah Sakit sudah mencakup
manajemen pemberian infus efektif dan strategi promosi kesehatan secara global
penggunaan Artificial Inteligence. yang disebutkan oleh WHO (1984), yakni
Demikian juga pasien perlu diberikan Advokasi, Dukungan sosial, dan
beberapa intervensi berupa latihan seperti Pemberdayaan.
latihan otot progresif dan rehabilitasi
Advocacy
pernafasan untuk meningkatkan kondisi
kesehatan pasien Covid-19. Kedua, Advokasi diartikan sebagai aksi strategis
pengelolaan tenaga dan sarana dan terpadu yang diarahkan kepada
keperawatan seperti kapasitas tenaga sasaran tersier yang menghasilkan
dengan jumlah shift yang seimbang, serta kebijkan (Putra, 2016) Strategi advokasi
kecukupan alat pelindung diri. Ketiga, yang sudah dilakukan oleh RS ini yakni
aspek psikologi perawat dalam menangani melalui koordinasi dengan pihak eksternal
pasien Covid-19 diberikan dalam bentuk baik pemerintah maupun non pemerintah
dukungan psikologis dari keluarga dan tim tentang kondisi penanganan COVID-19 di
kesehatan. lapangan yang selama ini dilakukan
melalui virtual meeting maupun whatsapp
Pembahasan
group. Selain itu juga melakukan
Menurut Nurdiana (2017) Salah satu koordinasi secara internal tentang
tujuan promosi kesehatan di Rumah Sakit kebutuhan dan perlengkapan dalam
yakni meningkatkan kemampuan pananganan COVID-19 di RS dengan
masyarakat sasaran dalam mengenali, melibatkan manajemen pengelola rumah
mencegah dan mengembangkan upaya sakit, tim Satgas COVID-19 dan
kesehatan ke masyarakat sasaran, dan melibatkan petugas kesehatan yang
dalam hal ini masyarakat sasaran yang menangani pasien COVID-19. Dari
koordinasi tersebut nantinya dapat menularkan virus. Menurut Nurmala
mengevaluasi upaya-upaya apa saja yang (2020) Promosi kesehatan akan mudah
kurang dan memberikan usulan perbaikan dilakukan jika mendapat dukungan dari
dalam perlindungan kepada petugas berbagai lapisan masyarakat. Hal ini juga
kesehatan yang menangani pasien COVID- sejalan dengan penelitian Puadi (2016),
19. Kemudian dari adanya koordinasi bahwasannya adanya kerjasama di lintas
tersebut juga dibuat suatu peraturan dan ssktoral dan dukungan dari pemerintah
kebijakan Rumah Sakit yang berorientasi dapat memberikan hasil yang maksimal
kepada upaya promotif-preventif rumah dalam penanggulangan masalah kesehatan
sakit dalam melindungi petugas kesehatan yang ada. Dari penelitian Rosyanti (2020)
yang menangani pasien COVID-19 di menyebutkan adanya potensi gangguan
ruang isolasi, aturan untuk wajib SWAB- kesehatan pada petugas kesehatan COVID-
PCR untuk petugas kesehatan sebelum dan 19 seperti stress berat, depresi, kelelahan,
sesudah masuk ruang isolasi, Standar kemudian juga munculnya perasaan tidak
Prosedur Operasional (SPO) tentang APD, didukung, kekhawatiran tentang kesehatan
SPO tentang limbah sisa penanganan, pribadi, takut membawa infeksi dan
program pelatihan perawat, kebijakan menularkannya kepada anggota keluarga
tentang jam kerja. atau orang lain, merasa terisolasi ketika
sedang tidak tugas, stigmatisasi sosial,
Social Support
beban kerja berlebih, dan merasa tidak
Dukungan sosial ke perawat COVID-19 di aman ketika memberikan layanan
ruang isolasi RS diperoleh dari internal perawatan dan kesehatan pada pasien.
rumah sakit, pemerintah, serta non Menurut Suhamdani (2020) pentingnya
pemerintah. Dukungan tersebut meliputi efikasi diri yang tinggi untuk meringankan
pemenuhan kebutuhan dan perlengkapan, gejala psikologi seperti mengurangi tingkat
seperti pemenuhan APD, mencukupi kecemasan pada perawat di saat pandemi.
asupan vitamin dan gizi petugas kesehatan, Dari situ diharapkan adanya kolaborasi
pemberian kesejahteraan perawat seperti dukungan dari pihak rumah sakit,
tambahan insentif diluar gaji petugas pemerintah dan juga non pemerintah
kesehatan, hingga diberikannya fasilitas dalam meringankan beban kerja petugas
rumah singgah untuk petugas kesehatan kesehatan COVID-19 agar tercapai tujuan
yang dapat menjauhkan perawat dari promosi kesehatan yang optimal.
stigma negatif masyarakat tentang dirinya
Empowerment
ketika harus pulang ke rumah akan
Empowerment atau pemberdayaan aplikasi digital Knowladge Management
masyarakat di bidang kesehatan meliputi dan melalui aplikasi whatsapp group, serta
kemampuan mengidentifikasi dan instagram dengan konten yang berisi
memecahkan masalah kesehatan pesan-pesan untuk menjaga kesehatan
(Sulaeman, 2012). Pada penelitian ini selama pandemi dan juga informasi-
pemberdayaan ditujukan ke petugas informasi tentang webinar terkait COVID-
kesehatan agar mampu secara individu 19. Menurut penelitian Simamora (2019)
maupun kelompok dalam menjaga dan mengatakan bahwa media audiovisual
meningkatkan kesehatan mereka maupun merupakan salah satu media yang baik
lingkungan mereka (Nurmala, 2020). untuk penyuluhan kesehatan karena
Perawat COVID-19 di Rumah Sakit melibatkan 2 indera yakni penglihatan dan
merupakan kelompok yang sangat rentan pendengaran dalam satu proses sekaligus.
untuk tertular virus COVID-19 dari pasien,
Kesimpulan
sehingga perlunya dilakukan
pemberdayaan kepadaperawat di bidang Corona virus adalah keluarga besar virus
kesehatan.. Kegiatan pemberdayaan yang menyebabkan penyakit mulai dari
perawat di Rumah Sakit sudah dilakukan gejala ringan sampai berat. Oleh karena itu
melalui pelatihan, seperti pelatihan tentang keterlibatan manajemen keperawatan
pelepasan dan pemakaian APD, pelatihan sangat diperlukan agar pelayanan
tentang pemasangan ventilator, dan keperawatan tetap bisa berlangsung
sosialisasi tentang persiapan untuk bekerja dengan tetap menjaga perawat terhindar
di ruang isolasi COVID-19. Kemudian dari penularan Covid-19. Promosi
pembentukan tim-tim untuk setiap tugas kesehatan sebagai upaya memelihara dan
jaga di ruangan isolasi COVID-19, meningkatkan derajat kesehatan perawat
diharapkan dari pembentukan tim tersebut COVID-19 ini sangatlah penting,
ada persiapan dan rasa saling mengingat pekerjaannya yang intens
mengingatkan terkait kemanan dalam kontak dengan pasien COVID-19 dan
penanganan pasien COVID-19 di ruang berpotensi tinggi untuk tertular.
isolasi. Dalam memberikan pesan-pesan Pelaksanaan promosi kesehatan yang
kesehatan juga dipaparkan media visual dilakukan untuk memeliharan dan
tentang protokol pemasangan dan meningkatkan derajat kesehatan perawat di
pelepasan APD, protokol kesehatan dalam ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit
penanganan pasien. Selain itu ada media sudah dilakukan dan meliputi strategi
audiovisual seperti sosialisasi melalui promosi kesehatan secara global, yakni
strategi advokasi, dukungan sosial, dan Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
juga pemberdayaan kepada sasaran primer Kendal Volume 11(1).
yakni perawat ruang isolasi COVID-19 5. Ribett Lucy, Sridhar Sushmita,
Rumah Sakit. dkk.2020.Screening of healthcare
workers forSARS-CoV-2
highlights the role of asymptomatic
Daftar Pustaka carriage in COVID-19
transmission.Rivett et al. eLife
1. Almaghrabi.H Rana, Alfaradi
2020;9:e58728. DOI:
Huda, Al Hebshi.Wejdan A &
https://doi.org/10.7554/eLife.58728
Albaadani.Mohammed
6. Utama.T Anggriani, Sukmawati &
M.2020.Healthcare workers
Dianty.F Eka,2020.Pengalaman
experience in dealing
Perawat Dalam Memberikan
with Coronavirus (COVID-19)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien
pandemic.Saudi Med J.Vol. 41 (6)
Terinfeksi Covid - 19.Jurnal Ilmu
www.smj.org.sa.
Keperawatan Indonesia (JIKPI)
2. Astuti, tri, junia dan suyanto. 2020.
ISSN: 746-2579 Vol. 1(2).
Implikasi Manajemen Keperawatan
7. Widyaningrum N, Djayanti Putri
dalam Penanganan Pasien Corona
Y, Wilopo. Gambaran Penerapan
Virus Disease-19 (Covid-19):
Physical Distancing Sebagai Upaya
Literatur Review.Journal of clinical
Menekan Persebaran Covid-19 Di
medicine. Vol 7(1A). 288-297.
Provinsi Daerah Istimewa
3. Indonesia KTKR. Peraturan
Yogyakarta 1. Nusant J Ilmu
Menteri Tenaga Kerja Nomor
Pengetah Sos. 2020;7(2):470–81.
08/MEN/2010 Tentang Alat
8. Yurianto Ahcmad.2020.Pedoman
Pelindung Diri. Jakarta:
Pencegahan dan Pengendalian
Kementerian Tenaga Kerja
Corona Virus Disease (Covid
Republik Indonesia; 2010.
19).Penerbit:Kementrian Kesehatan
4. Onikananda.A.Kurnia,2021.PELA
RI.http://infeksiemerging.kemkes.g
KSANAAN PROMOSI
o.id.
KESEHATAN PADA PERAWAT
YANG MENANGANI PASIEN
COVID-19 DI RUANG ISOLASI
RUMAH SAKIT X.Jurnal Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai