Anda di halaman 1dari 10

Striae gravidarum disebut juga dengan stretch mark yaitu suatu guratan yang muncul di permukaan kulit

akibat peregangan yang berlebihan pada jaringan kulit. Striae gravidarum dapat muncul di abdomen,
payudara, paha ataupun lengan bagian atas, dan nampak jelas mulai bulan ke 6-7 kehamilan. Guratan
halus ataupun kasar ini dapat muncul pada sebagian wanita hamil, berkenaan dengan tingkat elastisitas
kulit dan penambahan berat badan (deposit lemak).

Untuk mengatasi hal ini, wanita hamil dapat menggunakan emolien topikal atau antipruritic yang bebas
alergi, dapat juga menggunakan minyak zaitun pada bagian yang mengalami strech mark atau yang
berpotensi mengalami stretch mark. Ibu dapat menggunakan baju yang longgar namun menopang
payudara dan abdomen. Pada kebanyakan kasus, strech mark ditimbulkan dan atau diperparah oleh
tindakan ibu hamil yang menggaruk daerah tersebut. Rasa gatal pada abdomen maupun payudara, paha
ataupun lengan bagian atas merupakan reaksi yang normal oleh karena proses peregangan kulit, dapat
juga disebabkan oleh adanya reaksi alergi terhadap antigen placenta. Untuk itu perawatan yang baik
harus dilakukan sejak awal kehamilan dan hindari menggaruk daerah tersebut.

Sumber:

1. Fraser, Cooper (Alih bahasa: Rahayu, et.al.). 2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi 14.
EGC, Jakarta.
2. Varney. 1997. Varney’s Midwifery, 3rd Edition. Jones and Bartlett Publishers, London
UK.

uratan atau Strech Marks, terjadi pada hampir 50% ibu hamil. Guratan ini terjadi akibat
peregangan kulit sejalan dengan membesarnya rahim dan dinding perut. Guratan tidak hanya
muncul di perut, namun bisa juga di payudara dan paha. Guratan berbentuk mirip garis-garis
berlekuk di permukaan kulit dengan warna agak putih. Terkadang disertai rasa gatal.

Guratan biasanya berkurang, memudar dan kemudian hilanh setelah beberapa bulan bayi lahir.
Namun tak jarang, peregangan ini menimbulkan robekan di jaringan bawah kulit. Jika sudah
begini, guratan sulit hilang. Jangan khawatir! Anda dapat meminimalkan guratan dengan cara:

 Upayakan agar kenaikan berat badan tidak berlebihan.


 Jaga kelembaban kulit, terutama perut dan payudara, serta bagian tubuh lain yang
kulitnya mongering, dengan mengoleskan krim pelembab.
 Kenakan baju yang mudah menyerap keringat (dari bahan katun dan kaus) dan cukup
longgar untuk mengantisipasi keringat yang keluar berlebihan. Ini menyebabkan kulit
jadi gatal dan memicu Anda menggaruk-garuk.
 Tingkatkan elastisitas kulit. Cukupi kebutuhan vitamin mineral (sayur, buah), minum
dan lakukan perawatan dengan pelembab (sebaiknya yang alami, contohnya minyak
zaitun).
 Oleskan kirm anti strech marks sejak awal kehamilan. Namun, sebelum
menggunakannya tanyakan dahulu ke dokter Anda, atau coba sedikit. Kalau tak
menimbulkan reaksi apapun, Anda bisa terus memakainya.

Jika strech marks tetap muncul selam hamil, beberapa hal dapat Anda lakukan pasca melahirkan,
antara lain:

 Secara tradisional. Campurkan air perasan jeruk nipis dengan seujung sendok teh kapur
sirih menjadi cairan kental, lalu oles halus tipis pad aperut (hati-hati jika terlalu kental
akan panas dan membakar kulit). Hal ini bisa dilakukan dua kali sehari sehabis mandi.
Selainitu, kini tersedia di pasaran tapel siap pakai untuk perawatan seperti ini.

https://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-tips/usir-strech-marks
Tips menyamarkan stretchmark dan
mengembalikan bentuk perut seperti semula
Halo bunda semuanya,kehadiran si kecil pasti sangat membahagiakan,mengingat perjuangan kita
selama 9 bulan sampe melahirkan yang begitu luar biasa,tapi semua itu terbayar jika kita melihat
wajahnya yang polos dan mungil. Tapi tentu sebagai seorang wanita kita juga pasti tidak percaya
diri dengan perubahan bentuk tubuh,warna kulit,terlebih pada bagian perut dengan bekas garis-
garis hitam/stretchmark. Nah kali ini saya mau berbagi tips sederhana karna saya sendiri sudah
membuktikan. Bagi bunda2 yang baru saja melahirkan yuk simak😊

Pertama : siapkan bahan seperti 1 atau 2 biji jeruk nipis dan kapur sirih secukupnya Kedua :
potong jeruk nipis lalu peras kemudian campur dengan kapur sirih secukupnya lalu aduk hingga
tercampur Ketiga : balurkan campuran jeruk nipis dan kapur sirih ke bagian perut yang
menghitam secara tipis dan merata lalu bungkus dengan korset/stagen bisa juga tidak dibungkus.
Bisa di aplikasikan sebelum mandi atau lebih bagus sebelum tidur malam supaya pagi bunda bisa
langsung mandi,karna semakin lama didiamkan semakin bagus. Untuk menghilangkan bekas
kapur sirih bisa dioleskan baby oil terlebih dahulu karna agak susah membersihkannya.

Tips ini kalau rutin dalam 1 minggu sudah terlihat hasilnya. Saya setelah melahirkan tidak pake
korset karna gak nyaman tapi perut mengecil dan ramping dan bekas stretchmark jadi samar.

https://community.theasianparent.com/q/
halo_bunda_semuanya_kehadiran_si_kecil_pasti_sangat_membahagiakan_mengingat_perj/2828408

Lemon mengandung vitamin C yang sangat tinggi sehingga dapat membuat kulit lembap dan
elastis. Buah satu ini sering digunakan sebagai bahan pemutih alami. Karena alasan itu juga,
perasan lemon dapat membantu memudarkan gurat peregangan dengan lebih cepat.

Penggunaannya hanya dengan mengoleskan perasan lemon ke area stretch mark. Sembari
mengoleskan sebaiknya pijat dengan lembut. Jangan lupa lakukan hal ini secara rutin untuk
mendapatkan hasil maksimal.

emon - Lemon ini ternyata dapat mengatasi stretch mark. Sebab dalam buah lemon ini mengandung
hydroxide acid glycolic acid. Manfaat dari buah lemon ini dapat juga membantu mempercepat proses
regenerasi sel-sel kulit mati pada tubuh anda. Cara mengolah buah lemon ini, anda hanya perlu
membelah lemon menjadi beberapa bagian lalu oleskan pada kulit yang terdapat stretch mark. Lakukan
cara ini secara rutin agar stretch mark cepat hilang.

Kapur Sirih - Ambil kapur sirih secukupnya lalu campur dengan perasan air jeruk nipis. Balurkan pada
perut setiap sehabis mandi dan tetap pakai korset.
Selain dapat digunakan untuk campuran sirih saat nginang ( biasa dilakukan orang tua jaman dulu )
ternyata kapur sirih cukup ampun untuk mengilangkan garis-garis pada kulit perut atau stretch mark.
Ambil kapur sirih secukupnya lalu campur dengan perasan air jeruk nipis. Balurkan pada perut setiap
sehabis mandi dan tetap pakai korset, agar ramuan tersebut tidak berjatuhan saat beraktifitas dan dapat
meresap dengan sempurna.

Selain dapat digunakan untuk campuran sirih saat nginang ( biasa dilakukan orang tua jaman dulu )
ternyata kapur sirih cukup ampun untuk mengilangkan garis-garis pada kulit perut atau stretch mark.
Ambil kapur sirih secukupnya lalu campur dengan perasan air jeruk nipis. Balurkan pada perut setiap
sehabis mandi dan tetap pakai korset, agar ramuan tersebut tidak berjatuhan saat beraktifitas dan dapat
meresap dengan sempurna.

Adanya stretch mark pada kulit tentunya sangat menganggu penampilan bukan? Jangan kawatir!
Berikut ada solusi untuk mengatasinya dengan cara yag alami. Menurut informasi yang dilansir
dalam laman www.perawatanwajahyuk.com, buah lemon dapat berkhasiat untuk menghilangkan
stretch mark pada kulit. Ada dua ramuan yang dapat Ladies coba, berikut ulasannya.

-Jus lemon

Buah lemon merupakan buah yang mengandung asam alami. Kandunagn asam alami tersebut
bisa menyembuhkan dan mengurangi stretch mark, jerawat,,masalah luka bakar, dan bekas luka
lainnya. Caranya yaitu dengan mengoleskan lemon segar pada bagian tubuh yang terdapat stretch
mark dengan gerakan melingkar. Diamkan selama minimal 10 menit agar meresap kedalam kulit.
kemudian, bilas dengan air hangat
Oleh Hasan Zainuddin
Banjarmasin,- Kapur Sirih yang sering digunakan untuk berbagai keperluan tadinya dikira
berasal dari batu kapur seperti kapur untuk mengecat pagar atau sejenisnya.
Tetapi setelah penulis bersama kawan-kawan dari Komunitas Sepeda Antik (Saban) Banjarmasin
touring ke daerah Pulau Sugara Jelapat Berangas ketemu dengan perajin kapus sirih ini.
Ternyata kapur sirih bukan dari batu kapur melainkan berasal dari kulit kerang jenis kapah yang
setelah diproses sedemikian rupa akhirnya menjadi kapur sirih yang sangat putih bersih.
Seorang perajin menuturkan,pembuatan kapus sirih di Pulau Sugara yang berada di Kabupaten
Barito Kuala atau berdekatan dengan Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan ini sudah
ada sejak zaman belanda.
Bahkan waktu dulu tahun 70-an jumlah perajin kapur sirih mungkin puluhan lokasi, tetapi
sekarang tinggal dua lokasi saja lagi, lantaran perajin beralih profesi ke pembuatan sampan,
industri anyaman dan industri kayu.
Yang unik dari proses pembuatan kapur sirih inilah saat kulit kerang kapah dimasukan ke kaleng
atau belik, setelah diisi air atau banyu ternyata airnya menjadi panas mencapai 100 derajat silsius
padahal tidak ditaruh di atas tungku api.
Dengan air yang terus mendidih maka kulit kerang tadi secara pelan-pelan menjadi hancur
kemudian membentuk gumpalan-gumpalan kecil, lalu oleh perajin kumpalan kecil itu
didinginkan.
Setelah itu lagi dicampur lagi dengan air lalu diaduk-aduk terus menerus sampai gumpalan kecil
tadi menjadi halus, lama kelamaan akhirnya menjadi kapus sirih yang halus dan lembut dan siap
dipasarkan.
Setiap belek ukuran 20 liter dijual dengan harga rp65 ribu per blek yang langsung diambil oleh
pedagang pengumpul untuk dijual lagi ke berbagai wilayah di Kalsel, Kaltim, Kalteng, bahkan
konon sampai ke Pulau Jawa.

Tujuh wanita perajin industri kapur sirih di Pulau Sugara saat ditemui Antara Kalsel di lokasi
industri, Sabtu menuturkan, industri ini tetap bertahan karena masih banyaknya permintaan.

Permintaan bukan saja warga Barito Kuala dan Kota Banjarmasin tapi juga banyak permintaan
dari daerah lain, dari Kotabaru, Kuala Kapuas, Palangkaraya Kalimantan Tengah, bahkan dari
Pulau Jawa.

“Bahkan kami pernah memperoleh permintaan memproduksi seribu blek (satu blek =25 kg) per
bulan, permintaan dari sebuah perusahaan perkebunan tersebut tak bisa dipenuhi,” kata Jumiati
seorang dari perajin tersebut.

Mereka menyatakan hanya sanggup sekitar 500 blek per bulan, itupun jika mereka memperoleh
bantuan modal dari pemerintah dan bahan baku yang berupa kulit kerang kapah mencukupi.

Menurut mereka, industri kapur sirih Pulau Sugara ini mungkin satu-satunya industri kecil yang
memproduksi kapur sirih yang masih bertahan di wilayah Barito Kuala dan Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan.
Pulau Sugara sebenarnya walau masuk Kabupaten Barito Kuala tetapi mereka mengakui sebagai
warga Kota Banjarmasin, lantaran desa mereka hanya berbatas sebuah sungai kecil dengan
pinggiran Kota Banjarmasin.

Menurut mereka di desa mereka terdaoat empat keluarga yang memproduksi kapur sirih secara
turun temurun sejak ratusan tahun silam, dari empat keluarga itulah produksi kapus sirih yang
beredar secara luas di pasaran.

Ketika ditanya soal bahan baku, disebutkan sekarang ini tak masalah, karena didatangkan dari
berbagai daerah seperti dari Kuala Pembuang atau Kumai Kalimantan Tengah dengan harga Rp1
juta per ton.

Dari bahan baku satu ton bila diolah menjadi kapur bisa berjumlah dari satu ton, karena sifatnya
bahan baku itu setelah diproses menjadi kapur sirih maka bisa mengembang, kata Jumiati.

Mereka berharap, perajin yang tinggal sedikit ini supaya memperoleh bantuan modal dari
pemerintah, sebab jika mereka gulung tikar maka masyarakat akan kesulitan memperoleh bahan
kapur sirih di pasaran.

Kapur sirih selama ini banyak digunakan untuk bahan makan sirih, penjernih air, campuran
pembuat kue,  bahan aneka obat tradisional, industri kosmetika, dan aneka kegunaan lainnya.

Sementara hasil sebuah liputan media lain menceritakan bahwa


kapur sirih banyak dimanfaatkan sejak dahulu hingga kini, terutama dalam pengobatan herbal.
Zaman dulu, kapur sirih sering digunakan dengan daun sirih dan dicampir buah pinang oleh
orangtua untuk nyirih.

Saat ini, kapur sirih yang berwarna putih dan berbentuk serbuk ini lebih banyak digunakan untuk
bahan baku obat herbal dan produk kecantikan. Ternyata, komoditas ini terbuat dari kulit kerang
yang dibakar dan kemudian ditumbuk halus. Hingga saat ini, kapur sirih banyak dijumpai di
pasar-pasar tradisional.

Salah satu tempat pembuatan kapur sirih terletak di Pulau Sugara, Kalimantan Selatan. Banyak
warga di sana yang memproduksi kapur sirih sebagai mata pencarian sehari-hari. Pulau Sugara
merupakan pulau kecil yang dikelilingi Sungai Barito dan Sungai Martapura. Tempat ini masuk
ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Barito Kuala, dekat dengan Kota Banjarmasin.

Letak lokasi ini hanya 20 menit dari Pasar Terapung Muara Kuin. Saat KONTAN mendatangi
sentra produksi kapur sirih ini, terlihat banyak warga sibuk mengaduk adonan kapur sirih dalam
ember-ember besar. Pekerja yang mengaduk justru didominasi para wanita. Ada juga yang sibuk
menjemur kulit kerang dan membakar kulit kerang.
Di Pulau Segara ini, ada lebih dari 11 pengusaha pembuat kapur sirih yang sudah menjalankan
usaha ini selama puluhan tahun. Bulkini Azis (30 tahun) misalnya. Dia adalah generasi ketiga
yang membuat kapur sirih yang meneruskan usaha orangtuanya.
Bulkini panggilan akrabnya, tidak tahu persis kapan awalnya Pulau Segara sampai bisa menjadi
sentra pembuatan kapur sirih. “Yang jelas sejak saya kecil, saya sudah terbiasa melihat orang
buat kapur. Malah hingga sekarang Pulau Segara menjadi satu-satunya tempat di Kalimantan
yang masih bertahan membuat kapur sirih,” katanya.

Bulkini bercerita, permintaan kapur sirih masih besar hingga kini. Bukan hanya dari Banjarmasin
tapi juga sampai ke Kapuas, Palangkaraya, Samarinda, bahkan hingga ke Sulawesi dan Pulau
Jawa.

Bulkini dibantu oleh empat orang karyawan membuat kapur sirih dari pukul 08.00 pagi hingga
pukul 15.00 WIB. Dia bisa menghasilkan tiga sampai empat ember besar kapur sirih per hari.
Satu ember beratnya sekitar 25 kg. Harga jual satu ember kapur sirih sebesar Rp 65.000.

Adonan-adonan kapur dalam ember nantinya dikumpulkan hingga mencapai minimal 300 kg,
setelah itu baru dijual. Setiap dua minggu sekali, pemasok kapur sirih datang dari Banjarmasin
membeli kapur-kapur sirih dari tempat ini. Bulkini bisa menghasilkan omzet hingga Rp 15 juta
tiap dua minggu dari penjualan kapur sirih ini.

Suryani Isah (46 tahun), juga meneruskan usaha orangtuanya. Dia bilang, tidak jarang wisatawan
datang ke Pulau Sugara sekadar untuk melihat tradisi pembuatan kapur sirih yang sudah berusia
sekitar setengah abad ini.
Suryani dan ketiga karyawannya bisa menghasilkan 50 kg−70 kg adonan kapur sirih per hari.
Dalam sebulan Suryani bisa menghasilkan omzet Rp 20 juta.

Tradisi nyirih merupakan warisan budaya nenek moyang Indonesia sejak dulu kala. Bagi warga
Pulau Sugara, Kalimantan Selatan, nyirih merupakan simbol dari tradisi masyarakat Melayu.
Bahkan, di zaman modern sekarang ini pun beberapa suku di Kalimantan seperti suku Banjar dan
suku Dayak masih mempertahankan tradisi ini.

Sadikin dan istrinya Jumyati, pembuat kapur sirih di sentra ini bercerita, awalnya para generasi
terdahulu membuat kapur sirih hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Barito saja. Kemudian
berkembang hingga ke Samarinda, sebab Suku Dayak suka menyirih dan menggunakan sirih
sebagai ritual-ritual adat. Hingga di tahun 1980-an, baru kapur sirih mulai terkenal sampai
seantero Kalimantan bahkan sekarang sudah dikirim sampai ke Jawa dan Sulawesi.

Sadikin bisa menghasilkan enam ember besar kapur sirih per hari. Penumbukan kerang
didominasi kaum wanita, sebab para pria sibuk bertugas mencari kerang. Untuk memenuhi
kebutuhan produksi, Sadikin dan beberapa pembuat kapur sirih lain biasanya mendatangkan
bahan baku kulit kerang dari Aluh Aluh, Kuala Pembuang Satu, atau Kotawaringin, Kalimantan
Tengah.

Bulkini Azis, produsen kapur sirih lainnya mengaku tidak kesulitan mencari pasokan bahan baku
kerang, meski di Sungai Barito sulit mencari kulit kerang yang sesuai kriteria. Sebab kerang
yang digunakan bukan kerang yang biasa dikonsumsi yang berwarna hijau.
Melainkan kerang yang berada di pasir atau dasar perairan dekat laut.
Meski aliran Sungai Barito di Pulau Sugara hampir menuju lautan, namun cangkang kerang tidak
begitu keras. “Kerang paling bagus kualitasnya dari Kotawaringin dan sekitaran Pangkalan Bun
karena cangkangnya tebal dan ukurannya besar,” kata Bulkini.

Dalam sebulan Bulkini bisa membutuhkan satu ton cangkang kerang untuk produksi. Pemasok
mengirim kerang dengan karung-karung melalui jalur sungai. Biasanya untuk kerang dari
Pangkalan Bun di antar ke Aluh Aluh. Setelah itu Bulikini membawa ke Pulau Segara.

Bulkini membeli satu ton cangkang kerang seharga Rp 1 juta-Rp 1,2 juta.
Para pembuat kapur sirih nantinya menjual produknya secara kolektif. Hal ini disebabkan para
pengepul dari Banjarmasin hanya mau membeli kapur minimal 500 kg sekali datang. Sedangkan,
beberapa pembuat kapur hanya bisa memproduksi 30 kg sampai 50 kg per hari.

Aneka manfaat Kapur Sirih

33 Manfaat Kapur Sirih untuk Kulit – Wajah – Kesehatan


Sponsors Link

Kandungan Kapur sirih

Dalam sebuah tulisan di internet menyebutkan manfaat kapur sirih sudah banyak diminati oleh
orang tua dahulu ternyata berkhasiat. Kandungan yang dimilikinya seperti kadinen, sineol,
karvakol, kavinol, dan zat samak yang baik untuk kesehatan. Maka tak ada salahnya
menggunakan kapir sirih untuk mengatasi masalah kulit dan pencernaan.

Perlu anda ketahui, kandungan yang ada di kapur sirih tersebut cukup panas jika diberikan di
sekitar area wajah. Jadi disarankan untuk yang memiliki wajah sensitif tidak mencoba
mengoleskan ke permukaan wajahnya. Sedangkan untuk kulit normal, tidak disarankan memakai
setiap hari secara terus menerus.

Manfaat kapur sirih ternyata banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini
diantaranya :

1. Mengurangi bau

Bau badan menjadi masalah yang cukup mengganggu untuk aktivitas remaja. Kepercayaan diri
bahkan juga menurun ketika menyadari bahwa wangi tubuh anda sudah hilang. Berikut adalah
solusi untuk mengurangi bau badan :

Potong jeruk nipis menjadi dua


Lapisi permukaan jeruk dengan sirih
Oleskan pada ketiak anda sehabis mandi
Biarkan meresap selama 5 menit
Cuci bersih bagian ketiak anda
2. Memutihkan paha
Manfaat kapur sirih ternyata juga sangat baik untuk mencerahkan kulit. Apalagi di daerah
pangkal paha. Memang kebanyakan wanita memiliki kulit bersih, mulus, dan putih disekitar
lengan dan lutut. Namun di daerah pangkal paha? Belum tentu.

Caranya adalah :

Kapur sirih yang sudah direndam, ditambahkan dengan jeruk nipis


Oleskan secara merata pada bagian pangkal paha dan selangkangan
Gunakan sesering mungkin, dianjurkan dipakai setelah mandi
3. Mengurangi resiko kerutan setelah melahirkan

Waktu hamil tentu membuat anda terlihat semakin lebih berisi. Sebab dalam perut anda ada
nyawa kecil yang harus dilindungi. Ketika melahirkan, tentu meninggalkan bekas kerutan atau
stretch mark. Untuk menghilangkannya dapat melalui ramuan sirih, yakni :

Campurlah sirih sebanyak satu sendok dengan minyak kayu putih setengah sendok
Aduk rata sampai semua benar-benar tercampur
Tambahkan jeruk nipis
Oleskan pada bagian perut setiap selesai mandi
4. Mengecilkan kutil dan tahi lalat

Kutil dan tahi lalat mampu menurunkan tingkat rasa percaya diri anda. Apalagi jika
keberadaanya berada di sekitar wajah. Selain membuat risih mata memandang, kadang kutil dan
tahi lalat ini juga bisa membesar. Oleh karena itu, lebih baik anda segera membuangnya. Paling
tidak mengempeskanya. Caranya :

Cukup dengan satu sendok sirih, campurkan detergen


Aduk campuran tersebut hingga benar-benar tercampur
Oleskan dengan cotton buds pada kutil atau tahi lalat
Tunggulah sampai 20 menit
Bilas dengan air hangatagar mengelupas
Untuk kutil, tutuplah dengan kasa pada bagian kutil tersebut. Gantilah selama 2 hari sekali.
Perhatikan apakah sudah mengecil.
5. Mencerahkan ketiak

Ketiak yang sering di cukur bulunya, lama-lama menjadi menghitam. Sebab kulit pada bagian
yang melindungi ketiak mengelupas pelan-pelan secara paksa oleh alat cukur. Hal ini membuat
kebingungan remaja putri yang merasa risih dengan bulu ketiaknya. Namun ia juga tak mau
memiliki ketiak kusam. Solusinya gunakanlah manfaat kapur sirih untuk ketiak. Caranya :

Tuangkan satu sendok kapur sirih dengan satu sendok perasan lemon
Campurkan dengan penambahan air. Aduk sampai rata
Bersihkan ketiak anda dahulu (disarankan setelah mandi)
Oles pada bagian ketiak anda
Tunggu selama 20 menit
Bersihkan dengan air hangat dan sabun hingga benar-benar bersih
Gunakan 3 kali selama seminggu
6. Mengurangi bulu ketiak

Selain mampu mencerahkan, sirih juga mampu mengurangi atau merontokan bulu ketiak. Hal ini
sering di praktekan oleh wanita Indonesia jaman dahulu. Cara dan ramuannya sama dengan yang
mencerahkan ketiak.

7. Menyembuhkan sakit tenggorokan

Sakit batuk serta gatal pada tenggorokan adalah indikasi bahwa anda sudah terserang penyakit.
Meski bukan penyakit parah, namun hal ini mengganggu aktivitas anda. Solusinya dengan
membuat ramuan kapur sirih. Caranya :

Peraslah air jeruk nipis dalam sendok


Campurkan dengan sedikit kapur sirih
Diminum langsung
Anda juga bisa menggunakan ramuan ini :

Peras air jerusk dalam satu sendok makan


Campurkan dengan setengah sendok madu dan garam
Aduk hingga benar-benar tercampur. Lalu di saring
Minum secara rutin 2-3 kali sehari
8. Mengurangi resiko kanker

Banyak orang berasumsi bahwa kapur sirih juga mampu menghilangkan atau menyembuhkan
kanker kulit. Meski belum terbukti secara klinis, tapi orang tua jaman dahulu sudah
mempercayainya. Ramuanya adalah :

Tuangkan satu sendok sirih dalam wadah


Campurkan dengan deterjen
Oleskan pada kulit yang terdapat kank

Anda mungkin juga menyukai