JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BENDUNGAN

ASI PADA IBU MENYUSUI

Meriem Meisyaroh Syamson

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Sidrap

Alamat Korespondensi: meriemmeisyaroh90@gmail.com/082188138325

ABSTRAK

Bendungan ASI adalah ASI yang tidak segera dikeluarkan yang menyebabkan penyumbatan
pada aliran vena dan limfe sehingga aliran susu menjadi terhambat dan tertekan kesaluran air susu
ibu sehingga terjadinya peningkatan aliran vena dan limfe yang menyebabkan payudara bengkak.
Bendungan ASI kebanyakan terjadi pada hari kedua sampai hari kesepuluh masa nifas. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 03 Mei sampai 03 Juni 2017 di RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Sidrap tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan metode Deskriptif
Analitik dengan pendekatan Cross sectional dimana peneliti mengukur variabel secara bersama
dan hasil yang diperoleh menggambarkan kondisi yang terjadi saat penelitian dilakukan. Sampel
pada penelitian ini adalah ibu menyusui yang mengalami Bendungan ASI di Ruangan Nifas RSUD
Nene Mallomo dengan jumlah Sampel 30 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah Purposive
Sampling. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan,
perilaku, sikap, motivasi dengan bendungan ASI di RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap,
dengan tingkat kemaknaan p<α yaitu pengetahuan p=0,003<0,05 (α), perilaku p=0,001< 0,05 (α),
sikap p=0,003< 0,05dan motivasi p=0,003<0,05. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai
bahan masukan bagi institusi kesehatan terhadap Bendungan ASI supaya kejadian bendungan ASI
dapat berkurang setiap tahunnya.

Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, Sikap, Motivasi dan Bendungan ASI

PENDAHULUAN berwarna merah teraba adanya benjolan

Menurut WHO, jumlah ibu yang terasa sakit atau bengkak dan
menyusui banyak di negara – negara payudara mengeras, yang biasa disebut
berkembang dan kalau dibicarakan juga dengan bendungan ASI. Kejadian ini
mengenai penurunan jumlah ibu menyusui, biasa disebabkan karena air susu yang
banyak hal yang mempengaruhi beban terkumpul tidak dikeluarkan sehingga
hidup atau stress yang dialami oleh banyak terjadi sumbatan. Gejalah yang sering
wanita. Ada penyebab lain yang tidak muncul pada saat terjadi bendungan ASI
kalah penting yang menyebabkan ibu tidak antara lain payudara bengkak, payudara
memberikan ASI diantaranya adalah terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu
puting susu ibu yang lecet, ibu mengeluh meningkat. Apabila keadaan ini berlanjut
payudaranya terlalu penuh dan terasa sakit maka dapat mengakibatkan terjadinya
(Bendungan ASI) serta mastitis mastitis dan abses payudara (Rutina dan
(WHO,2007). Fitriani, 2016).
Masalah yang terjadi pada masa Fase nifas merupakan bagian dari
menyusui diantaranya adalah kehidupan ibu dan bayinya yang bersifat
tersumbatnya saluran ASI yang kritis. Dalam memberikan pelayanan pada
menyebabkan rasa sakit, demam, payudara fase nifas, bidan harus memantau keadaan

24 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394

 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH
fisik, psikologis, spiritual, kesejahteraan
sosial ibu sekaligus juga memberikan
pendidikan dan penyuluhan secara kontinu
(Pieter dan Lubis, 2013).
Menurut data WHO terbaru 2013 di
Amerika Serikat resentase perempuan
menyusui yang mengalami bendungan
ASI rata-rata mencapai 87,05% atau
sebanyak 8242 ibu nifas dari 2,765 orang,
pada tahun 2014 ibu yang mengalami
bendungan ASI sebanyak 7198 orang dari
10.764 orang dan pada tahun 2015 terdapat
ibu yang mengalami bendungan ASI
sebanyak 6543 orang dari 9.862 oraang
(WHO, 2015).
Menurut data ASEAN pada tahun
2013 disimpulkan bahwa presentase
cakupan kasus bendungan ASI pada ibu
nifas tercatat 107.654 ibu nifas, pada
tahun 2014 terdapat ibu nifas yang
mengalami bendungan ASI sebanyak
76.543 orang dari Hal ini disebabkan
karena kesadaran masyarakat dalam
mendorong peningkatan pemberian ASI
masih relatif rendah (Depkes RI, 2014).
Menurut profil dinas kesehatan Sulawesi
Selatan pada tahun 2015 tercatat 1078 ibu
menyusui dan sekitar 541 ibu yang
mengalami bendungan ASI.
Berdasarkan data dari RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidrap dari 2016
teradapat 782 ibu nifas. Dari 782 ibu nifas
terdapat 536 ibu menyusui, dari data
yang jumlah ibu menyusui terdapat 350
ibu yang mengalami Bendungan ASI dan
sekitar 67 ibu mengalami bendungan
ASI setiap 2 bulannya. Pengetahuan ibu
tentang menyusui sangatlah kurang
sehingga menyebabkan terjadinya
bendungan ASI, perilaku ibu dalam
memberikan ASI kepada bayinya juga
merupakan salah satu penyebab
terjadinya, di rumah sakit, perawat atau
bidan sering menganjurkan perawatan
payudara pada ibu nifas. Namun
25 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394
terkadang banyak ibu nifas tidak
memperhatikan terhadap anjuran perawat
tersebut. Bahkan banyak diantara ibu nifas
yang kurang melaksanakan anjuran
perawat tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang berhubungan
dengan bendungan ASI pada ibu
menyusui diruangan nifas rumah sakit
Nene Mallolmo Kabupaten Sidrap.
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Desain Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasional non
eksperimental dengan pendekatan potong
lintang (cross sectional). Menurut
Notoatmodjo, penelitian cross sectional
adalah suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor
resiko atau variabel independen dengan
efek atau variabel dependen yang
diobservasi atau pengumpulan datanya
sekaligus pada saat yang sama.
Penelitian ini dilakukan di ruang KIA
dan Genekologi (NIFAS) RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidrap. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal Januari sampai
dengan Februari 2017. Kemudian
dilanjutkan dengan pengolahan data dan
penyusunan laporan.
Populasi dan Sampel
Penelitian ini adalah seluruh ibu nifas
yang menyusui di ruang KIA dan
Genekologi RSUD Nene Mallomo
Kabupaten Sidrap. Dengan 67 Populasi,
berdasarkan data awal. Sampel pada
penelitian ini menggunakan Purposive
Sampling. Menurut Sugiyono, 2014
purposive sampling adalah tehnik
penentuan sample dengan pertimbangan
tertentu, dengan jumlah sample 30 ibu
nifas.
 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Adapun kriteria sampel yaitu kriteria Kegiatan ini merupakan pembersihan

inklusi, sebagai berikut : data dengan cara pemeriksaan
a. Ibu yang bersedia menjadi responden kembali data yang sudah dimasukkan
b. Ibu yang dirawat di ruang nifas dalam master tabel, apakah ada
c. Ibu yang mengalami bendungan ASI kesalahan atau tidak. Pemeriksaan ini
Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah : meliputi pemeriksaan ulang terhadap
a. Tidak bersedia jadi responden data dan pengkodean.
b. Ibu yang tidak mengalami Bendungan
ASI Analisa Data
a. Analisa Univariat
Pengolahan Data Analisa univariat yaitu analisis yang
Tahap pengolahan data adalah sebagai bertujuan untuk menjelaskan atau
berikut : mendeskripsikan karakteristik setiap
a. Screening penelitian. Dalam analisis ini
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan menghasilkan distribusi frekuensi dari
pada data yang dimasukkan seberapa tiap variabel.
banyak data yang missing yang b. Analisa bivariat
ditemukan dalam kuesioner. Digunakan untuk mengidentifikasi
b. Editing ada hubungan yang signifikan antara
Pada tahap ini, data yang telah variabel bebas dengan variabel terikat.
terkumpul melalui daftar pertanyaan
(kuesioner) ataupun pada wawancara HASIL
perlu dibaca kembali untuk melihat Analisis Univariat
apakah ada hal-hal yang masih Tabel 1 Karakteristik Berdasarkan
meragukan dari jawaban responden. Umur
Jadi, editing bertujuan untuk Umur Jumlah %
18-21 3 10,0
memperbaiki kualitas data dan 22-25 4 13,3
menghilangkan keraguan data. 26-29 7 23,3
c. Coding 30-33 8 26,7
Setelah tahap editing selesai, maka 34-37 5 16,7
38-41 3 10,0
dat-data yang berupa
Jumlah 30 100
jawaban-jawaban responden perlu
diberi kode untuk memudahkan dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
menganalisis data. 30 jumlah responden, responden yang
d. Tabulasi umur 18-21 sebanyak 3 orang dengan
Tabulasi data merupakan proses presentase (10,0%), umur 22-25 sebanyak
pengolahan data yang dilakukan 4 orang dengan presentase (13,3%), umur
dengan cara memasukkan data ke 26-29 sebanyak 7 orang dengan
dalam tabel. presentase (23,3%), responden umur
e. Processing 30-33 sebanyak 8 orang dengan
Dalam kegiatan ini data rekam medis presentase (26,7%), responden 34-37
yang telah diterjemahkan menjadi sebanyak 5 orang dengan presentase
bentuk angka, selanjutnya diperoses (16,7%), dan responden dengan umur
agar mudah dianalisis. 38-41 sebanyak 3 orang dengan prsentase
f. Cleaning (10,0%).

26 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394

 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Tabel 2 Distribusi Responden Jumlah 30 100

Berdasarkan Pengetahuan Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat
Pengetahuan Jumlah % bahwa bahwa dari 30 jumlah responden
Baik 7 23,3 yang memiliki motivasi yang baik
Kurang 23 76,7
sebanyak 9 orang dengan presentase
(30,0%) dan responden yang memiliki
Jumlah 30 100 motivasi yang baik sebanyak 21 orang
dengan presentase (70,0%).
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan
dari 30 jumlah responden yang memiliki bendungan ASI
tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 7 Bendungan Jumlah %
orang dengan presentase (23,3%) dan ASI
responden yang memiliki tingkat Ringan 15 50,0
Berat 15 50,0
pengetahuan kurang sebanyak 23 orang Jumlah 30 100
dengan presentase (76,7%).
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat
Berdasarkan Perilaku bahwa dari 30 jumlah responden yang
Perilaku Jumlah %
mengalami bendungan ASI ringan
Baik 8 26,7
Kurang 22 73,3 sebanyak 15 orang dengan presentase
Jumlah 30 100 (50,0%) dan responden yang megalami
bendungan ASI berat sebanyak 15 orang
Pada tabel 3 menunjukkan bahwa dengan presentase (50,0%).
dari 30 jumlah responden yang memiliki
perilaku yang baik sebanyak 8 orang Analisa Bivariat
dengan presentase (26,7%) dan responden Tabel 7 Hubungan Pengetahuan
yang memiliki perilaku yang kurang dengan Bendungan ASI
sebanyak 22 orang dengan presentase Peng Bendungan ASI To %
(73,3%). etah Ri % Ber % tal
uan ng at
Tabel 4 Distribusi Responden
an
Berdasarkan sikap Baik 7 23 0 0 7 23,3
Sikap Jumlah % ,3
Positif 7 23,3 Kura 8 26 15 50, 23 76,7
Negatif 23 76,7 ng ,7 0
Jumlah 30 100 Tota 15 50 15 50, 30 100,
l ,0 0 0
Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa p = 0,003
bahwa dari 30 jumlah responden yang
memiliki sikap yang positif sebanyak 7 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
orang dengan presentase (23,3%) dan hasil uji Chi Square didapatkan nilai
responden yang memiliki sikap yang p=0,003. Oleh karena p 0,003 < 0,05 (α),
negatif sebanyak 23 orang dengan maka dapat disimpulkan bahwa Ho
presentase (76,7%). ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada
Tabel 5 Distribusi Responden hubungan yang siginfikan antara dengan
Berdasarkan motivasi pengetahuan dengan kejadian bendungan
Motivasi Jumlah % ASI di RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Baik 9 30,0
Sidrap Tahun 2017.
Kurang 21 70,0

27 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394

 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Tabel 8 Hubungan Perilaku dengan Tabel 10 Hubungan Motivasi dengan

Bendungan ASI Bendungan ASI
Perilak Bendungan ASI To %
u tal Bendungan ASI
Tot
Motivasi %
Rin % Ber % Rin Ber al
% %
gan at gan at
Baik 8 27 0 0 8 27
Baik 9 30 0 0 9 30
Kurang 7 23 15 50 22 73
Kurang 6 20 15 50 21 70
Total 15 50 15 50 30 100
Total 15 50 15 50 30 100
p =0,001 p = 0,000

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan Berdasarkan tabel 10 hasil uji Chi

hasil uji Chi Square didapatkan nilai Square didapatkan nilai p=0,000. Oleh
p=0,001. Oleh karena p 0,001 < 0,05 (α), karena p 0,000 < 0,05 (α), maka dapat
maka dapat disimpulkan bahwa Ho disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada diterima, yang artinya ada hubungan yang
hubungan yang signifikan antara perilaku signifikan antara motivasi dengan
dengan kejadian bendungan ASI di RSUD kejadian bendungan ASI di RSUD Nene
Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2017.
2017.
Tabel 9 Hubungan Sikap dengan PEMBAHASAN
Bendungan ASI
Sikap Bendungan ASI Tot %
1. Hubungan Pengetahuan dengan
al Bendungan ASI di ruangan Nifas
RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Rin % Be %
gan rat Sidrap Tahun 2017 .
Positif 7 23 0 0 7 23,3 Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan diperoleh data bahwa
Negatif 8 27 15 50 23 76,7
hasil penelitian dari 30 responden
Total 15 50 15 50 30 100,0
menunjukkan bahwa yang memiliki
p = 0,003 pengetahuan baik sebanyak 7 orang
dengan presentase (23,3%)
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan mengalami bendungan ASI ringan,
hasil uji Chi Square didapatkan nilai sedangkan yang memiliki
p=0,003. Oleh karena p 0,003 < 0,05 (α), pengetahuan kurang sebanyak 8 orang
maka dapat disimpulkan bahwa Ho dengan presentase (26,7%)
ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada mengalami bendungan ASI ringan,
hubungan yang signifikan antara sikap dan yang memiliki tingkat
dengan kejadian bendungan ASI di RSUD pengetahuan baik sebanyak 0 orang
Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun dengan presentase (0 %) mengalami
2017. bendungan ASI berat, sedangkan yang
memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 15 orang dengan presentase
(50,0%) mengalami bendungan ASI
berat.

28 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394

 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH
Total yang memiliki
pengetahuan yang baik sebanyak 7
orang denga presentase (23,3%), dan
total yang memiliki pengetahuan yang
kurang sebanyak 23 orang dengan
presentase (76,7%), sedangkan total
yang mengalami bedungan ASI
ringan sebanyak 15 orang dengan
presentase (50,0%), dan total yang
mengalami bendungan ASI berat
sebanyak 15 orang denga presentase
(50,0%), sehingga total secara
keseluruhan sebanyak 30 responden
dengan presentase (100%).
Dari hasil uji Chi Square
didapatkan nilai p=0,003. Oleh karena
p 0,003 < 0,05 α, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada hubungan
yang siginfikan antara dengan
pengetahuan dengan kejadian
bendungan ASI di RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun
2017.
Penelitian ini sejalan yang
dimana penelitiannya Mustika (2013)
di wilayah kerja puskesmas mojokerto
diperoleh nilai p=0, 036 l < α=0,05
yang berarti H1 diterima. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan
bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan bendungan ASI.
2. Hubungan Perilaku dengan
Bendungan ASI di ruangan Nifas
RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Sidrap Tahun 2017 .
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan diperoleh data bahwa
hasil penelitian dari 30 responden
menunjukkan bahwa yang memiliki
perilaku baik sebanyak 8 orang
dengan presentase (26,7%)
mengalami bendungan ASI ringan,
sedangkan yang memiliki perilaku
kurang sebanyak 7 orang dengan
29 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394
presentase (23,3%) mengalami
bendungan ASI ringan, dan yang
memiliki tingkat perilaku baik
sebanyak 0 orang dengan presentase
(0 %) mengalami bendungan ASI
berat, sedangkan yang memiliki
perilaku kurang sebanyak 15 orang
dengan presentase (50,0%)
mengalami bendungan ASI berat.
Total yang memiliki perilaku
yang baik sebanyak 8 orang dengan
presentase (26,7%), dan total yang
memiliki perilaku yang kurang
sebanyak 22 orang dengan presentase
(73,3%), sedangkan total yang
mengalami bedungan ASI ringan
sebanyak 15 orang dengan presentase
(50,0%), dan total yang mengalami
bendungan ASI berat sebanyak 15
orang dengan presentase (50,0%),
sehingga total secara keseluruhan
sebanyak 30 responden dengan
presentase (100%).
Dari hasil uji Chi Square
didapatkan nilai p=0,001. Oleh karena
p 0,001 < 0,05 α, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada hubungan
yang signifikan antara perilaku
dengan kejadian bendungan ASI di
RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Sidrap Tahun 2017.
Penelitian ini sejalan yang
dimana penelitiannya Umu qonitum
(2012) dipolindes barokah kecamatan
jatirog, diperoleh perilaku ibu
menyusui kurang sebayak 25
responden, yang berperilaku
menyusui baik 36%, yang berperilaku
menyusui cukup sebanyak 24% dan
yang berperilaku menyusui kurang
sebanyak 40% dan yang mengalami
bendungan ASI sebanyak 54% dan
yang tidak mengalami bendungan ASI
sebanyak 44% dari hasil penelitian
 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH
tersebut disimpulkan bahwa banyak
ibu yang berperilaku kurang sehingga
menyebabkan bendungan ASI.
3. Hubungan Sikap dengan Bendungan
ASI di ruangan Nifas RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun
2017.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan diperoleh data bahwa
hasil penelitian dari 30 responden
menunjukkan bahwa yang memiliki
sikap positif sebanyak 7 orang
dengan presentase (23,3%)
mengalami bendungan ASI ringan,
sedangkan yang memiliki sikap
negatif sebanyak 8 orang dengan
presentase (26,7%) mengalami
bendungan ASI ringan, dan yang
memiliki sikap positif sebanyak 0
orang dengan presentase (0 %)
mengalami bendungan ASI berat,
sedangkan yang memiliki sikap yang
negatif sebanyak 15 orang dengan
presentase (50,0%) mengalami
bendungan ASI berat.
Total yang memiliki sikap
positif sebanyak 7 orang dengan
presentase (23,3%), dan total yang
memiliki sikap yang negatif sebanyak
23 orang dengan presentase (76,7%),
sedangkan total yang mengalami
bedungan ASI ringan sebanyak 15
orang dengan presentase (50,0%), dan
total yang mengalami bendungan ASI
berat sebanyak 15 orang denga
presentase (50,0%), sehingga total
secara keseluruhan sebanyak 30
responden dengan presentase (100%).
Dari hasil uji Chi Square
didapatkan nilai p=0,003. Oleh karena
p 0,003 < 0,05 α, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada hubungan
yang signifikan antara sikap dengan
kejadian bendungan ASI di RSUD
30 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394
Nene Mallomo Kabupaten Sidrap
Tahun 2017.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Rutina (2016) di poli KIA
Puskesmas Tuminting diperoleh dari
50 ibu yang menjadi responden yang
memiliki sikap positif 26% dan
yang memiliki sikap Negatif sebanyak
74% dan yang mengalami Bendungan
ASI sebanyak 67% dan yang tidak
mengalami Bendungan ASI sebanyak
33% dari hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara
sikap dengan Bendungan ASI.
4. Hubungan Motivasi dengan
Bendungan ASI di ruangan Nifas
RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Sidrap Tahun 2017.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan diperoleh data bahwa
hasil penelitian dari 30 responden
menunjukkan bahwa yang memiliki
motivasi baik sebanyak 9 orang
dengan presentase (30,0%)
mengalami bendungan ASI ringan,
sedangkan yang memiliki motivasi
kurang sebanyak 6 orang dengan
presentase (20,0%) mengalami
bendungan ASI ringan, dan yang
memiliki motivasi baik sebanyak 0
orang dengan presentase (0 %)
mengalami bendungan ASI berat,
sedangkan yang memiliki motivasi
kurang sebanyak 15 orang dengan
presentase (50,0%) mengalami
bendungan ASI berat.
Total yang memiliki motivasi
baik sebanyak 9 orang dengan
presentase (30,0%), dan total yang
memiliki motivasi kurang sebanyak
21 orang dengan presentase (70,0%),
sedangkan total yang mengalami
bedungan ASI ringan sebanyak 15
orang dengan presentase (50,0%), dan
 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH
total yang mengalami bendungan ASI
berat sebanyak 15 orang denga
presentase (50,0%), sehingga total
secara keseluruhan sebanyak 30
responden dengan presentase (100%).
Dari hasil uji Chi Square
didapatkan nilai p=0,003. Oleh karena
p 0,003 < 0,05 α, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang artinya ada hubungan
yang signifikan antara motivasi
dengan kejadian bendungan ASI di
RSUD Nene Mallomo Kabupaten
Sidrap Tahun 2017. Penelitian ini
sejalan yang dimana penelitiannya
Umu (2012) di desa Wonorejo
kabupaten Jember diperoleh motivasi
tinggi sebanyak 23 responden
(27,7%), sedangkan yang memiliki
motivasi kurang sebanyak 14
responden (16,8%)dari hasil
penelitian didapatkan bahwa ada
hubungan antara motivasi ibu
menyusui dengan bendungan asi
dengan p=0.028 < α=0,05.
Terjadinya bendungan ASI
juga dapat terjadi karena perilaku ibu
yang tidak mengetahui cara perawatan
payudara yang benar, perawat atau
bidan sering memberikan penyuluhan
tentang perawatan payudara namun
terkadang ibu menyusui memiliki
sikap acuh tak acuh terhadap informasi
yang diberikan, perilaku pemberian
ASI yang buruk dapat mengakibatkan
terjadinya bendungan ASI. Keluarga
juga memiliki peranan yang sangat
penting dalam hal memberikan
motivasi kepada ibu menyusui, banyak
dari ibu yang kurang memiliki
motivasi untuk menyusui anaknya
sehingga keluarga dapat meberikan
dukungan terhadap ibu menyusui
tersebut. Kadang ibu menyusui hanya
memberikan ASI pada saat anaknya
31 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394
menangis padahal tanpa anak tersebut
menangis atau lapar sekalipun ibu
dapat memberinya ASI agar tidak
terjadi bendungan ASI atau
pembengkakan pada payudara ibu
tersebut.
Jadi dapat dikatakan bahwa
terjadinya bendungan ASI ini disebabkan
karena perilaku ibu menyusui yang kurang
baik, kurangnya pengetahuan, sikap,
motivasi serta informasi yang didapatkan
juga dapat menjadi penyebab terjadinya
bendungan ASI. Pada penelitian ini
didapatkan hasil bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pengetahuan,
perilaku, sikap dan motivasi dengan
Bendungan ASI yang banyak dialami oleh
ibu menyusui.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan di RSU Nene Mallomo
Kabupaten Sidrap Tahun 2017, maka
ditarik kesimpulan sebagai berikut. Ada
hubungan antara pengetahuan, perilaku,
sikap, dan motivasi terhadap bendungan
ASI pada ibu menyusui di ruang nifas.
SARAN
1. Bagi Pihak Institusi
Sebagai kepustaka tentang Kajian
SDM sehingga dapat memberikan
masukan bagi penelitian dimasa
mendatang mengenai faktor yang
berhubunga dengan bendungan ASI
pada ibu menyusui di ruangan nifas
RSUD Nene Mallomo kabupaten
sidrap tahun 2017
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Mengingat keterbatasan penelitian,
maka pada penelitian berikutnya lebih
mengembangkan penelitian ini
dengan memperhatikan agar
penelitian tersebut dapat dilakukan
 JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

dalam skala besar yaitu dengan jumlah variabel yang besar.

DAFTAR PUSTAKA nifas di polindes barokah,
http://lppm.stikesnu.com/wp-content/
Notoatmdjo ,S (2003). Ilmu kesehatan uploads/2014/02/3-Umu-Qonitun.pdf
masyarakat prinsip-prinsip dasar, 18 April 2017.
Jakarta: PT. Rineka cipta
WHO (2007). Data Bendungan ASI
Notoatmdjo ,S (2007). Kesehatan http://lppm.stikesnu.com/wp-co
masyarakat ilmu dan seni, Jakarta: PT. ntent/uploads/2014/02/3-Umu-Q
Rineka cipta onitun.pdf 18 April 2017

Pieter, Lubis (2015). Pengantar WHO. (2013). Presentasi Ibu Menyusui

psikologi untuk kebidanan, Jakarta: yang Mengalami Bendungan ASI
Kencana prenada Media Group. http://idr.iain-antasari.ac.id/6794/4/Ba
b%201.pdf 27 april 2017
Profil dinas kesehatan sulawesi selatan,
2015 WHO. (2015). Data Bendungan ASI
http://idr.iain-antasari.ac.id/6794/4/Ba
Rutiani, Fitriana (2016). Gambaran b%201.pdf 27 april 2017.
bendungan ASI pada ibu nifas dengan
seksio sesarea berdasarkan
karakteristik di rumah sakit
sariningsih bandung,
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI
/article/view/4750 prodi DIII
keperawatan FPOK Universitas
Pendidikan Indonesia. 18 april 2017.

Umu Qanitum (2012). Gambaran

perilaku ibu dalam menyusui
terhadap bendungan ASI pada ibu

32 Volume 6 Nomor 1 Bulan Juli Tahun 2017 ᴥ ISSN:2089-9394