Anda di halaman 1dari 31

Buku Saku

Skrining Kesehatan
Pra-Kehamilan

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN MALANG


Buku Saku
Skrining Kesehatan
Pra-Kehamilan

EDISI PERTAMA

Prodi Pendidikan Profesi Bidan


jurusan kebidanan
poltekkes kemenkes malang
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat


rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan buku saku “Skrining
Kesehatan Pra-Kehamilan”. Buku saku ini dapat digunakan
sebagai media pembelajaran bagi wanita usia subur tentang
skrining kesehatan pra-kehamilan. Buku saku ini diharapkan
dapat menjadi media pembelajaran yang menarik untuk
mengetahui tentang skrining kesehatan pra-kehamilan.
Disampaikan terima kasih kepada :
1. Budi Susatia, S.KP.,M. Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehata Kemenkes Malang
2. Herawati Mansur, SST,M.Pd, M.Psi selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Ika Yudianti, SST., M.Kes. Selaku Ketua Prodi Pendidikan
Profesi Bidan Politeknik Keshatan Kemenkes Malang
4. Naimah, SKM., M.Kes, selaku Pembimbing Institusi
5. Erni Dwi Widyana, SST., M.Kes, selaku Pembimbing
Institusi
6. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan sehingga buku pedoman ini dapat terselesaikan
Kami menyadari bahwa penyusunan buku saku ini masih
ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun diharapkan untuk menyempurnakan. Semoga
buku saku ini dapat memberi informasi yang bermanfaat.

Malang, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................ i
Daftar Isi .......................................................... ii
Bagian 1 ............................................................ 1
Skrinning Kesehatan .......................... 2
Bagian 2 ........................................................... 3
Tujuan Skrinning .................................. 4
Bagian 3 ........................................................... 5
Hal yang Perlu Diperhatikan .......... 6
Bagian 4 ........................................................... 10
Pelayanan Sebelum Hamil ............... 11
Bagian 5 ........................................................... 14
Suplementasi Gizi ............................... 15
Bagian 6 ........................................................... 17
Konsultasi Kesehatan ......................... 18
Bagian 7 ............................................................ 19
WUS Resiko Tinggi ............................... 20
Daftar Pustaka ............................................. 26

ii
Bagian 1
ing
Pengertian Skrin ilan
eham
Kesehatan Pra-K

1
APA ITU SKRINING KESEHATAN
PRA-KEHAMILAN?

Skrining pra-nikah/pra-pembuahan adalah

suatu serangkaian perencanaan yang bertujuan

mengidentifikasi dan memodifikasi perilaku,

dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan

wanita serta kehamilan nantinya.

Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil

adalah setiap kegiatan atau serangkaian

kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak

saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam

rangka menyiapkan kehamilan yang sehat bagi

ibu dan bayi.

(Kemenkes, 2014)

2
Bagian 2
Tujuan Skrining an
e h a ta n Pr a -K e h amil
Kes

3
APA TUJUAN SKRINING KESEHATAN
PRA-KEHAMILAN?

Tujuan Skrining Kesehatan Pra-Kehamilan

1. Memastikan kesehatan calon ibu dan anak

sedini mungkin

2. Menjamin kesehatan ibu sehingga mampu

melahirkan generasi yang sehat dan

berkualitas

3. Mengurangi angka kesakitan dan kematian

ibu dan bayi baru lahir

4. Menjamin tercapainya kualitas hidup dan

pemenuhan hak-hak reproduksi

5. Mempertahankan dan meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi

baru lahir yang bermutu, aman, dan

bermanfaat sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

4
Bagian 3
ng P e r lu D ip e r h atikan
Hal ya e sehatan
m S k r in in g K
dala
Pra-Kehamilan

5
Hal utama yang diperhatikan pada skrining

pra-nikah dan pra-kehamilan, terutama pada

calon ibu antara lain:

PAPARAN LINGKUNGAN

Paparan bahan kimia di

lingkungan tempat tinggal

dan tempat kerja. Berikut

adalah contoh bahan kimia

beserta hal yang dapat

terjadi apabila terpapar :

1. Glymes (Cat, Baterai Lithium) : Keguguran

2. Asam perfluoralkyl (Anti Lengket) : Infertilitas

/Sulit hamil

3. Bisphenol A/BPA (Makanan Kaleng, Plastik) :

Menurunkan kualitas sperma dan sel telur.

4. Pestisida : Infertilitas dan keguguran

6
RIWAYAT GENETIK KELUARGA

Skrining kelainan genetik dan

kelainan bawaan di keluarga,

tentang faktor resiko dan tes

khusus bagi kedua calon orang tua

Faktor genetik yang dapat menurun yaitu :

1. Down Syndrome

2. Autisme

3. Skizofrenia/Gangguan Jiwa

4. Diabetes Miletus/Kencing Manis

5. Hipertensi/Darah Tinggi

6. Jantung

7. Asma

7
MEDIKASI/PENGOBATAN
1. Pastikan tidak ada obat-obatan yang

berpotensi menimbukan kelainan

bawaan

2. Bagi calon ibu dengan penyakit

kronis seperti darah tinggi, kencing

manis, disarankan untuk

menggunakan pilihan obat yang

lebih aman.

GANGGUAN KEJIWAAN
Contohnya :

1. Cemas

2. Depresi Cemas Depresi

Gemetar
Frustasi
Kehilangan

kesedihan Gelisah minat


Kehilangan
Kesulitan Gugup
minat
Berfikir Merasakan
Cepat marah
Khawatir bahaya
Tidak berguna
berlebihan Detak jantung

Bunuh diri tinggi

Kelelahan Berkeringat

8
FAKTOR PSIKOSOSIAL

Risiko kekerasan dalam

rumah tangga dan kesiapan

calon ibu untuk hamil

PENGGUNAAN OBAT TERLARANG DAN


ALKOHOL

Alkohol, merokok dan

obat terlarang yang

mungkin terpapar pada

calon ibu

9
Bagian 4
na n K e s e ha t a n Masa
Pelaya
Sebelum Hamil

10
SASARN SKRINING
1. Calon Pengantin

2. Pasangan Usia Subur

PELAYANAN KESEHATAN MASA


SEBELUM HAMIL
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Nadi,

Tekanan Darah, Suhu, dan Pernapasan)

2. Pemeriksaan Status Gizi (Lingkar Lengan

Atas, dan Indeks Masa Tubuh).

3. Pemeriksaan Status Anemia

11
Lingkar Lengan Atas Normal : > 23,5 cm

Indeks Masa Tubuh/IMT

Rumus :

12
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Darah Lengkap

(Golongan Darah A/B/AB/O,

Hemoglobin/Hb, Rhesus +/-, Gula

Darah Sewaktu, dll).

Pemeriksaan Urin/Air Kencing

Penyakit Menular Seksual

Tuberkulosis/TBC

2. Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi Tetatnus Toxoid

(TT) untuk mencapai status T5.

Tujuan : Mendapatkan Kekebalan Penuh.

Status TT Belum Lengkap : Diberikan

saat calon Pengantin.

13
Bagian 5
i
Suplementasi Giz

14
Gizi Seimbang

Gizi Seimbang

1. Karbohidrat

2. Lemak

3. Protein

4. Vitamin dan Mineral

Tablet Tambah Darah


Tablet tambah darah diminum

dengan air putih atau jus,

diminum secara teratur sebanyak

1 tablet setiap minggu. Tablet

tambah darah jangan diminum

bersamaan dengan Teh, Kopi,

dan Susu

15
Asam Folat

Kebutuhan asam folat dimulai sejak

sebelum hamil, tiga bulan sebelum hamil

sebaiknya wanita mengkonsumsi asam

folat sebanyak 400-600 µg per hari dengan

tujuan agar kondisi sel telur baik guna

mendukung kehamilan yang berujung pada

kondisi janin yang sehat

16
Bagian 6
atan
Konsultasi Keseh

17
Konsultasi Kesehatan yang diberikan

berupa komunikasi, informasi dan edukasi

melalui Ceramah tanya jawab, kelompok

diskusi terarah, diskusi interaktif dengan

Mengunakan sarana dan media

komunikasi, informasi dan edukasi.

18
Bagian 7
bur
Wanita Usia Su
Resiko Tinggi

19
Apa Itu Wanita Usia Subur
(WUS) Resko tinggi ?
Wanita usia subur (WUS) risiko tinggi

adalah wanita yang telah menikah, tidak

dalam keadaan hamil dan memiliki risiko

atau riwayat kehamilan dan persalinan

yang buruk atau penyakit yang dapat

mempengaruhi proses reproduksi

Faktor risiko adalah kondisi pada ibu

hamil yang dapat menyebabkan

kemungkinan risiko/ bahaya terjadinya

komplikasi pada persalian yang dapat

menyebabkan kematian atau kesakitan

pada ibu dan bayinya.

20
Faktor Resiko menurut Ida Bagus

Berdasarkan
Wawancara

1. Usia ibu (<19 tahun, >35 tahun)

2. Riwayat operasi

3. Ruiwayat kehamilan (keguguran,

perdarahan saat hamil, anak terkecil

berusia lebih dari 5 tahun tanpa KB)

4. Riwayat persalinan (persalinan

premature, bayi dengan berat badan lahir

rendah,ersalinan dengan perdarahan,

persalinan dengan tindakan)

21
Pemeriksaan
Fisik

1. Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi

badan kurang dari 145cm, kehamilan

disertai: anemia, penyakit jantung,

diabetes mellitus, paru-paru, hati, atau

ginjal).

2. Hasil pemeriksaan kehamilan (mual

muntah berat, perdarahan, infeksi

kehamilan, kista ovarium.

22
Faktor Resiko menurut Hebert
Hutabarat

Komplikasi
Obstetri
1. Usia kurang dari 19 tahun atau lebih

dari 35 tahun

2. Jumlah anak

3. Riwayat persalinan

Abortus/keguguran lebih dari 2

kali

Kelahiran kurang bulan/premature

2 kali

Riwayat kematian janin dalam

rahim

Perdarahan setelah persalinan

Riwayat persalinan dengan

tindakan operasi

23
Komplikasi
Medis

Kehamilan yang disertai dengan

anemia, hipertensi /darah tinggi,

penyakit jantung, hamil dengan

diabetes mellitus, hamil dengan

obesitas, hamil dengan penyakit hati,

hamil disertai panyakit paru, hamil

disertai penyakit lainnya (Manuaba,

dkk. 2010).

24
Beberapa kondisi risiko tinggi pada

wanita usia subur yang telah menikah,

belum ber-KB dan tidak dalam keadaan

hamil, serta akan berisiko tinggi apabila

hamil (Badan Keluarga Berencana

Kabupaten Malang, 2015)

25
DAFTAR PUSTAKA

Almaister, Sunita, dkk. 2011. Gizi Seimbang

dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Cunningham F.G., 2012. Obstetri Williams.Cetaka

23, EGC, Jakarta

Elsinga, J., De Jong-Potjer, LC., Van der Pal-de

Pal-de Bruin, KM., le Cessie, S., Assendelf,

WJJ., Buitendijk,SE, et al. The Effect of

Preconception Councelling On Lifestyle and

Other Behavior Before and During Pregnancy.

Woman’s Health Issues Journal; 2008.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang

Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,

Persalinan, dan Masa SesudahMelahirkan,

Penyelenggaraan Kontrasepsi, serta Pelayanan

Kesehatan Seksual.

26
Oktalia, J. dan Herizasyam. 2016. Kesiapan

Ibu Menghadapi Kehamilan dan Faktor -

faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Ilmu

dan Teknologi Kesehatan.

Saravelos, Sotirios H., dan Regan, Lesley.2011.

The Importance Of Preconception Counseling

And Early Pregnancy Monitoring.Department

Of Obstetrics And Gynaecology,29(6):557-

568.

WHO. 2013. WHO guidance for measuring

maternal mortality from a census

27

Anda mungkin juga menyukai