NIM : 221520121062
Kelas : Ahli Jenjang S1 Kebidanan
Mata Kuliah : EBM Dalam Kebidanan
Dosen : Bdn. Vidia Rizki Amalia, S. Tr. Keb., M. Keb
2. M : METHODS ( METODE )
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experiment
dengan pendekatan Pretest- Posttest with design two eksperiment. Penelitian ini
mengunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi. Analisa data yang
digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.
Analisa bivariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari
sample responden. Analisa univariat yang akan digunakan oleh peneliti meliputi
umur ibu, gravida, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
3. R : RESULT ( HASIL)
Tabel 1 Karakteristik Responden
Eksperimen Jahe Eksperimen
P-
Karakteristik Merah, dan daun Jeruk nipis dan Jumlah
Value
mint Madu
N % N % N %
Umur
Beresiko 2 18.2 1 9.1 3 13.6
Tidak
Beresiko 9 81.8 10 90.9 19 86.4 0.534
Total 11 100 11 100 22 100
Pendidikan
Dasar 0 0 0 0 0 0
Menengah 7 63.6 5 45.5 12 54.5
Perguruan 4 36.4 6 54.5 10 45.5 0.392
Tinggi
Total 11 100 11 100 22 100
Pekerjaan
Tidak 7 63.6 6 54.5 13 59.1 0.665
Bekerja
Bekerja 4 36.4 5 45.5 9 40.9
Total 11 100 11 100 22 100
Primi 7 63.6 6 54.5 13 59.1
Muliti 4 36.4 5 45.5 9 40.9 0.665
Total 11 100 11 100 22 100
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester 1
Sebelum dan Sesudah diberikan Rebusan Jahe Merah dan Daun Mint
Tingkat Mual Sebelum Sesudah
Muntah F % F %
Mual Muntah 0 0 9 81.8
Ringan (1-
2x/hari)
Mual Muntah 11 100 2 18,2
Sedang (3-
4x/hari)
Total 11 100 11 100
4. A : AND
5. D : DISCUSSION (DISKUSI)
1. Hasil penelitian pada karakteristik responden menunjukkan bahwa :
usia responden berkisar usia 20-35 tahun sebanyak 19 responden
(81,8%), dan menunjukkan usia responden masuk dalam kategori
reproduksi sehat, Pendidikan responden yang paling banyak yaitu
pendidikan menengah sebanyak 12 responden (54,54%), hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap gejala
mual muntah karena kurangnya informasi tentang kehamilan terutama
primigravida trimester I, Pekerjaan responden sebagian besar tidak
bekerja sebanyak 12 responden (54,54%), Paritas responden yang
paling banyak yaitu gravida I sebanyak 12 responden 54,54%).
2. Intensitas mual muntah sebelum diberikan Rebusan jahe merah dan
daun mint menunjukkan distribusi frekuensi intensitas mual muntah
sebelum pada kelompok eksperimen yang diberikan jahe merah dan
daun mint dengan jeruk nipis pada kategori sedang terdapat sebanyak
22 responden (100%).
3. Pemberian rebusan jahe merah dan daun mint pada ibu hamil trimester
I nilai mean sebelum dan sesudah masing-masing 3.35 dan 3.09,
sedangkan nilai mean pada jeruk nipis dan madu masing-masing 3.36
dan
2.09.
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang
signifikan setelah pemberian rebusan jahe merah dan daun mint dengan
p- value 0,004 < 0,05 yang berarti bahwa adanya perbedaan yang
signifikan antara kelompok perlakuan sehingga disimpulkan terdapat
perbedaan yang signifikan setelah pemberian rebusan jahe merah dan
daun mint dengan jeruk nipis dan madu.
4. Perbandingan sesudah antara kelompok pemberian rebusan jahe merah
dan daun mint dengan jeruk nipis dan madu disimpulkan bahwa
pemberian jahe merah dan daun mint lebih efektif dibandingkan jeruk
nipis dan madu.
3. Apakah paparan diukur dengan cara yang sah dan dapat diandalkan
Iya, paparan pada jurnal diukur menggunakan cara yang sah dengan
analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.
7. Apakah hasil diukur dengan cara yang sah dan dapat diandalkan ?
Iya, hasil pada jurnal diukur dengan menggunakan Uji Normalitas data
dengan Shapiro-Wilk.
ABSTRACT
Keywords : Red Ginger and Mint Leaves; Lime and honey; Nausea and Vomiting
1)
Poltekkes Kemenkes Semarang
157
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
tubuh ibu sejak terjadinya proses 2007). Perubahan saluran cerna dan
kehamilan (Mandriwati, 2008). peningkatan kadar Human Chorionic
Beberapa keluhan yang membuat ibu Gonadotropin (hCG) dalam darah
merasa tidak nyaman di antaranya menimbulkan beberapa keluhan yang
adalah mual dan muntah (Smith,dkk, membuat ibu merasa tidak nyaman saat
2009). kehamilan, diantaranya mual dan
Mual muntah (emesis muntah. Emesis gravidarum ini
gravidarum) merupakan hal yang menyebabkan penurunan nafsu makan
umum terjadi pada awal kehamilan sehingga terdapat perubahan
(Trimester I). Mual muntah biasanya keseimbangan elektrolit dengan
terjadi pada pagi hari, oleh karena itu kalium, kalsium dan natrium yang
disebut juga Morning sickness, namun menyebabkan perubahan metabolisme
tidak menutup kemungkinan juga tubuh (Parwitasari dkk, 2014).Emesis
terjadi pada siang dan malam hari. gravidarum dapat bertambah berat
Gunanegara mengungkapkan bahwa menjadi hiperemesis gravidarum yang
Mual muntah merupakan keluhan yang menyebabkan ibu muntah terus
sering dialami oleh wanita hamil menerus tiap kali minum atau makan,
terutama trimester pertama dan dialami akibatnya tubuh ibu semakin lemah,
oleh 50-80% wanita hamil.Penelitian pucat, dan frekuensi buang air kecil
ini sesuai dengan hasil penelitian yang menurun drastis sehingga cairan tubuh
dilakukan Supriyanto (2009), yang berkurang dan darah menjadi kental
mengatakan bahwa 50-90% wanita (hemokonsentrasi) yang
mengalami mual muntah pada trimester mengakibatkan peredaran darah
pertama dan sekitar 25% wanita hamil melambat sehingga dapat menimbulkan
yang mengalami masalah mual muntah kerusakan jaringan yang dapat
memerlukan waktu untuk beristirahat membahayakan kesehatan ibu dan
dari pekerjaannya.Dari 360 wanita perkembangan janin yang
hamil, 2% diantaranya mengalami dikandungnya (Hidayat, 2009)
mual muntah di pagi hari dan sekitar Setiap wanita hamil akan
80% mengalami mual muntah memiliki derajat mual yang berbeda-
sepanjang hari. Kondisi ini biasanya beda, ada yang tidak terlalu merasakan
bertahan dan mencapai puncak pada apa-apa, tetapi ada juga yang merasa
usia kehamilan 9 minggu. Namun mual dan ada yang merasa sangat mual
demikian, sekitar 20% kasus mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana,
muntah akan berlanjut sampai 2008). Kondisi ibu hamil sangat rentan
kelahiran (Yulia, 2016).Salah satu terhadap penggunaan obat-obatan.
penyebab mual muntah adalah karena Untuk itu sebaiknya dalam mengurangi
kepekaan terhadap hormon kehamilan mual muntah ibu hamil menggunakan
(Fitria R, 2013). terapi komplementer antara lain dengan
Pada trimester I sebanyak 66% buah-buahan dan tanaman herbal atau
wanita mengalami mual, 60-80% tradisional yang bisa dilakukan dengan
terjadi pada primigravida dan 40-60% mudah dirumah. Di Waepana, untuk
pada multigravida. Namun demikian mengatasi mual muntah selama
sekitar 12% ibu hamil masih kehamilan, masyarakat setempat
mengalami mual muntah hingga usia biasanya menggunakan obat-obatan
kehamilan sembilan bulan (Suwarni, atau hanya didiamkan saja serta dengan
158
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
159
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
160
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
161
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Tingkat Mual Tabel 6. Uji Normalitas data dengan
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I Shapiro-Wilk
Sebelum dan Sesudah diberikan jeruk nipis
dan madu. Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Tingkat Mual Sebelum Sesudah Jahe merah dan 0,649 11 ,000
Muntah daun mint
F % F % Jeruk nipis dan 0,572 11 ,000
Mual Muntah 0 0 2 18,2 madu
Ringan (1-
2x/hari)
Mual Muntah 11 100 9 81,8 Berdasarkan tabel 6. dimana uji
Sedang (3- normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk
4x/hari) pada rebusan jahe merah daun mint
Total 11 100 11 100 didapatkan nilai p = 0,000 dan jeruk nipis
dan madu nilai p = 0,000 hal ini berarti p
Berdasarkan tabel 4. dapat <0,05 yang menunjukkan bahwa data tidak
Frekuensi Tingkat mual Muntah pada ibu berdistribusi normal, maka uji yang
hamil trimester I sebelum diberikan jeruk dilakukan adalah non parametrik yaitu Uji
nipis dan daun madu semua responden Wilcoxon.
mengalami mual muntah sedang sebanyak
11 orang (100%), Sedangkan frekuensi Tabel 7. Perbedaan Intensitas Derajat Mual
tingkat mual muntah pada ibu hamil Muntah Sebelum dan Sesudah
trimester I sesudah diberikan jeruk nipis Pemberian Jahe Merah dan Daun Mint.
dan madu responden mengalami mual
muntah ringan sebanyak 2 orang (18.2%), Kelompo N Mea Mean SD SE P
dan mual muntah sedang sebanyak 9 orang k Jahe n Perub Val
(81.8%). Merah ahan ue
dan Daun
Mint
Tabel 5.Intensitas Mual Muntah pada Ibu Pretest 11 3,55 0,52 0,16 0,02
Hamil Trimester I Sesudah diberikan Posttest 11 3,09 0,46 0,70 0,21 5
Rebusan Jahe Merah Daun Mint dan Jeruk
Nipis dan Madu. Berdasarkan Tabel 7.hasil analisis
menggunakan uji Wilcoxon dapat
Sesudah disimpulkan bahwa pada perlakuan jahe
Kelompok N Mean Min Maks merah dan daun mint, ada perbedaan
Jahe merah 11 3,09 2 4 tingkat intensitas muntahsecara siginfikan
dan daun
mint
antara pre-test dan post-test (p-
Jeruk nipis 11 2,09 1 3 value=0,025>α=0,05).
dan madu
162
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
Tabel 8.Perbedaan Intensitas Derajat Mual Hasil penelitian ini sesuai dengan
Muntah Sebelum dan Sesudah penelitian yang telah dilakukan oleh
Pemberian Jeruk nipis dan Madu. (Mariantari, 2014) tentang dukungan
suami, usia ibu dan gravida terhadap
Kelompok N Mean Mean SD P kejadian emesis gravidarum dimana
Jeruk nipis Perubahan Value sebanyak 73,6% responden pada
dan Madu
Pretest 11 3,36 0,50 0,002
penelitiannya berusia 20-35
Posttest 11 2,09 1,27 0,54 tahun.Kesimpulannya beberapa penelitian
menyebutkan semakin tua usia seseorang
Berdasarkan Tabel 8. hasil analisis maka, semakin jarang dia akan mengalami
menggunakan uji Wilcoxon dapat mual muntah. Hal ini disebabkan karena
disimpulkan bahwa pada perlakuan jeruk usia tua telah mempunyai pengalaman
nipis dan madu , ada perbedaan tingkat dalam mengatasi mual muntah, sedangkan
intensitas muntahsecara siginfikan antara pada usia muda belum mampu mengatasi
pre-test dan post-test (p- karena sebagian besar merupakan
value=0,002>α=0,05). Dari hasil tersebut kahamilan pertama (Putri dan
maka pemberian perlakuan berpengaruh Andiani,2017). Hasil penelitian ini
signifikan dalam menurunkan intensitas menunjukkan bahwa usia responden
mual. masuk dalam kategori reproduksi sehat.
Pendidikan terakhir ibu sebagian
Tabel 9. Perbandingan Intensitas Derajat besar adalah pendidikan menengah
Mual Muntah Sesudah (Posttest) sebanyak 12 responden (54,5%). Hasil
Pemberian Rebusan Jahe Merah Daun penelitian ini sesuai dengan penelitian
Mint dan Jeruk Nipis dan Madu. yang dilakukan Henny (2012) hubungan
antar status gravida dengan kejadian
Kelom Mea Mean 95% CI Mean P emesis gravidarum pada ibu hamil
pok n Differ (Upper- Rank Value trimester I yang menyimpulkan bahwa
ence Lower) pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Jahe 3,09 2,94 –2,33 15,36
Mint -1 0,004 gejala mual muntah karena kurangnya
Jeruk 2,09 7,64 informasi tentang kehamilan terutama
Madu primigravida semester I. Tingkat
pendidikan berhubungan dengan
Setelah dilakukan uji Mann-
kemampuan menerima informasi
Whitney berdasarkan dari tabel hasil
kesehatan dari media massa dan petugas
statistik didapatkan nilai p = 0,004.
kesehatan.
Dengan demikian nilai p lebih kecil dari α
Hasil penelitian menunjukkan
atau 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
bahwa sebagian besar responden tidak
diterima, maka ada perbedaan antara
bekerja,yaitu sebanyak 13 responden
rebusan jahe merah dan daun mint dengan
(59,1%). Hal tersebut sesuai dengan
jeruk nipis dan madu dalam penurunan
penelitian yang dilakukan Putri (2017),
mual muntah pada ibu hamil trimester I di
bahwa 97% responden pada penelitiannya
Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada,
tidak bekerja atau ibu rumah tangga.Ibu
NTT.
hamil yang bekerja dengan layak akan
memiliki tingkat sosial ekonomi yang baik,
Karakteristik Usia Responden
sehingga dapat memenuhi kunjungan
pemeriksaan kahamilan sesuai petunjuk
Berdasarkan hasil penelitian yang
petugas kesehatan (Putri dan
telah dilakukan di Puskesmas Waepana,
Andiani,2017)
didapatkan hasil usia responden terbanyak
Berdasarkan karakteristik paritas,
berada pada rentang umur 20-35 tahun
sebagian besar responden adalah
(86,4%) yang mengalami mual muntah.
163
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
164
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
terdapat perbedaan signifikan antara rata- merupakan efek samping dari konsumsi
rata intensitas derajat mual muntah jahe selama kehamilan. Konsumsi jahe
sebelum dan sesuddah diberikan rebusan selama yang berlebihan selama kehamilan
jahe, sedangkan rata-rata intensitas derajat dapat menyebabkan abortus selama
mual muntah ibu hamil sebelum dan kehamilan. Sedangkan dosis jeruk nipis 30
sesudah diberikan rebusan daun mint mg dan madu 50 gram yang peneliti
diperoleh p-value (0,003) < α (0,05) berikan beberapa responden mengatakan
dengan kesimpulan terdapat perbedaan mengeluh merasa asam, namun ada
rata-rata intensitas derajat mual muntah beberapa responden mengeluh terlalu
sebelum dan sesudah diberikan rebusan asam. Jeruk nipis dan madu membuat
jahe dan daun mint pada ibu hamil. minuman terasa menyegarkan dan dapat
mengurangi mual muntah ibu hamil
Perbandingan Efektivitas Pemberian trimester I. Hal tersebut dikarenakan buah
Rebusan Jahe Merah dan Daun Mint jeruk nipis mengandung vitamin C, serta
dengan Jeruk Nipis dan Madu Terhadap madu yang mengandung piridoksin
Penurunan Mual Muntah pada Ibu Hamil sebagai antagonis reseptor dan manfaat
Trimester I di Puskesmas Waepana, lainnya madu dapat membantu menjaga
Kabupaten Ngada, NTT. stamina dan kesehatan selama
mengandung bayi dan membantu asupan
Dari hasil hasil analisa uji statistik gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin
menggunakan uji Mann-Whitney dalam kandungan.
menunjukkan bahwa nilai p = 0,004 Jeruk nipis dan madu memiliki
dengan taraf signifikasi α= 5 % (0,05). manfaat untuk mengurangi mual muntah
Dengan demikian nilai p < 0,05 sehingga pada kehamilan.Jeruk nipis memiliki
Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya flavonoid dan madu juga mengandung
ada perbedaan antara rebusan jahe merah piridoksin, kedua zat tersebut sebagai
dan daun mint dengan jeruk nipis dan antagonis reseptor serotonin untuk
madu dalam penurunan mual muntah pada mengurangi mual muntah pada kehamilan.
ibu hamil trimester I di Puskesmas Secara umum selama penelitian tidak ibu
Waepana, Kabupaten Ngada, NTT. hamil yang melaporkan efek samping dari
Hasil uji menunjukkan peranan jahe mengkonsumsi rebusan jahe merah dan
merah dan daun mint dapat mengurangi daun mint dengan jeruk nipis dan madu.
mual muntah karena jahe merupakan Rata-rata ibu menyukai rebusan jahe
bahan yang mampu mengeluarkan gas dari merah dan daun mint.
dalam perut, hal ini akan meredakan perut Pemberian rebusan jahe merah dan
kembung. Peppermint (Daun Mint) juga daun mint dengan jeruk nipis dan madu 1x
diketahui bisa menjadi obat yang aman dan sehari selama 4 hari terhadap ibu hamil
efektif untuk mengobati mual muntah pada trimester I dengan mual muntah dapat
ibu hamil (Elshabrina,2013). terjadi penurunan mual muntah, karena
Penyajian rebusan jahe merah dan jahe merah dan daun mint mempunyai
daun mint dapat memberi rasa nyaman kandungan minyak atsiri yang mampu
diperut sehingga dapat mengurangi mual memblok serotin sehingga dapat
muntah. Dosis jahe merah dan daun mint menyegarkan dan memblok refleks
perlu diperhatikan dalam pembuatan muntah.Perpaduan Jeruk nipis dan madu
rebusan jahe merah dan daun mint. Hasil sebagai antagonis reseptor serotonin untuk
temuan peneliti, dosis jahe merah dan daun mengurangi mual muntah pada kehamilan.
mint peneliti berikan yaitu 2,5 gr, dan daun
3-5 lembar, dengan dosis tersebut tidak ada
respoden yang mengalami keluhan
kencang pada perut/ keluarnya darah yang
165
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
166
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870
167