Anda di halaman 1dari 19

Nama : Yulce Andriana

NIM : 221520121062
Kelas : Ahli Jenjang S1 Kebidanan
Mata Kuliah : EBM Dalam Kebidanan
Dosen : Bdn. Vidia Rizki Amalia, S. Tr. Keb., M. Keb

TUGAS 1 ( Metode IMRAD )


Judul Artikel : Perbandingan Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe Merah
dan Daun Mint dengan Jeruk Nipis Dan Madu Terhadap Mual pada Ibu Hamil
Trimester 1 Di Puskesmas Waepana, Ngada, NTT.
Penulis : Ursula Orcena Mau Soa, Rizky Amelia, Dhita Aulia
Octaviani
Tahun Publikasi : Jurnal Kebidanan Vol. 8 No. 2 October 2018
Reviewer : Yulce Andriana

1. I : Introduction ( Latar Belakang)


Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang
dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara
keseluruhan dengan menimbulkan perubahan- perubahan fisiologi yang terjadi
diseluruh system organ, sebagian besar perubahan pada tubuh ibu kebanyakan
disebabkan olehkerja hormonal. Perubahan ini terjai akibat adanya
ketidakseimbanganhormon progesteron dan estrogen yakni hormon kewanitaan
yang ada didalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan
( Mandriwati,2008).
Beberapa keluhan yang membuat ibu merasa tidak nyaman diantaranya
adalah mual dan muntah (Smith, dkk.2009). Mual muntah ( Emesis Gravidarum)
merupakan hal yang umum terjadi dipagi hari (Morning sicknees) pada awal
kehamilan.
Peppermint (Daun Mint) juga diketahui bisa menjadi obat yang aman
dan efektif untukmengobati mual muntah pada ibu hamil (Elshabrina,
2013).Daun mint mengandung minyak atsiri yaitu menthol yang berpotensi
memperlancar sistem pencernaan dan meringankan kejang perut atau kram
karena memiliki efek anastesi ringan serta mengandung efek karminatif dan
antispasmodik yang bekerja di usus halus pada saluran gastrointestinal
sehingga mampu mengatasi atau menghilangkan mual muntah (Denise Tiran,
2008)
Terapi komplementer dengan mengunakan tanaman herbal yang bisa
digunakan untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan yaitu jahe,
pappermint, jeruk nipis, dll. Fungsi farmaologis jahe adalah salah satunya
antiemetik (anti muntah).
Jeruk nipis memiliki Flavonoid yang meningkatkan produksi
empedu,asam, dan cairan empedu dimana kandungan flavonoid akan
menetralkan cairan pencernaan asam, pengeluaran racun dalam tubuh
(Atsariani, Burhan dan Zetra, 2010).
Sedangkan madu mengandung beberapa mineral yang penting bagi tubuh.
Madu memiliki kandungan piridoksin sebagai antagonis reseptor dan manfaat
lainnya madu dapat membantu menjaga stamina dan kesehatan selama
mengandung bayi dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan
janin dalam kandungan.

2. M : METHODS ( METODE )
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experiment
dengan pendekatan Pretest- Posttest with design two eksperiment. Penelitian ini
mengunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi. Analisa data yang
digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.
Analisa bivariat dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari
sample responden. Analisa univariat yang akan digunakan oleh peneliti meliputi
umur ibu, gravida, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
3. R : RESULT ( HASIL)
Tabel 1 Karakteristik Responden
Eksperimen Jahe Eksperimen
P-
Karakteristik Merah, dan daun Jeruk nipis dan Jumlah
Value
mint Madu
N % N % N %
Umur
Beresiko 2 18.2 1 9.1 3 13.6
Tidak
Beresiko 9 81.8 10 90.9 19 86.4 0.534
Total 11 100 11 100 22 100
Pendidikan
Dasar 0 0 0 0 0 0
Menengah 7 63.6 5 45.5 12 54.5
Perguruan 4 36.4 6 54.5 10 45.5 0.392
Tinggi
Total 11 100 11 100 22 100
Pekerjaan
Tidak 7 63.6 6 54.5 13 59.1 0.665
Bekerja
Bekerja 4 36.4 5 45.5 9 40.9
Total 11 100 11 100 22 100
Primi 7 63.6 6 54.5 13 59.1
Muliti 4 36.4 5 45.5 9 40.9 0.665
Total 11 100 11 100 22 100

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester 1
Sebelum dan Sesudah diberikan Rebusan Jahe Merah dan Daun Mint
Tingkat Mual Sebelum Sesudah
Muntah F % F %
Mual Muntah 0 0 9 81.8
Ringan (1-
2x/hari)
Mual Muntah 11 100 2 18,2
Sedang (3-
4x/hari)
Total 11 100 11 100

Hasil penelitian pada karakteristik responden menunjukkan bahwa :


usia responden berkisar usia 20-35 tahun sebanyak 19 responden (81,8%), dan
menunjukkan usia responden masuk dalam kategori reproduksi sehat,
Pendidikan responden yang paling banyak yaitu pendidikan menengah sebanyak
12 responden (54,54%), hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat
berpengaruh terhadap gejala mual muntah karena kurangnya informasi tentang
kehamilan terutama primigravida trimester I, Pekerjaan responden sebagian
besar tidak bekerja sebanyak 12 responden (54,54%), Paritas responden yang
paling banyak yaitu gravida I sebanyak 12 responden 54,54%).

4. A : AND
5. D : DISCUSSION (DISKUSI)
1. Hasil penelitian pada karakteristik responden menunjukkan bahwa :
usia responden berkisar usia 20-35 tahun sebanyak 19 responden
(81,8%), dan menunjukkan usia responden masuk dalam kategori
reproduksi sehat, Pendidikan responden yang paling banyak yaitu
pendidikan menengah sebanyak 12 responden (54,54%), hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap gejala
mual muntah karena kurangnya informasi tentang kehamilan terutama
primigravida trimester I, Pekerjaan responden sebagian besar tidak
bekerja sebanyak 12 responden (54,54%), Paritas responden yang
paling banyak yaitu gravida I sebanyak 12 responden 54,54%).
2. Intensitas mual muntah sebelum diberikan Rebusan jahe merah dan
daun mint menunjukkan distribusi frekuensi intensitas mual muntah
sebelum pada kelompok eksperimen yang diberikan jahe merah dan
daun mint dengan jeruk nipis pada kategori sedang terdapat sebanyak
22 responden (100%).
3. Pemberian rebusan jahe merah dan daun mint pada ibu hamil trimester
I nilai mean sebelum dan sesudah masing-masing 3.35 dan 3.09,
sedangkan nilai mean pada jeruk nipis dan madu masing-masing 3.36
dan
2.09.
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang
signifikan setelah pemberian rebusan jahe merah dan daun mint dengan
p- value 0,004 < 0,05 yang berarti bahwa adanya perbedaan yang
signifikan antara kelompok perlakuan sehingga disimpulkan terdapat
perbedaan yang signifikan setelah pemberian rebusan jahe merah dan
daun mint dengan jeruk nipis dan madu.
4. Perbandingan sesudah antara kelompok pemberian rebusan jahe merah
dan daun mint dengan jeruk nipis dan madu disimpulkan bahwa
pemberian jahe merah dan daun mint lebih efektif dibandingkan jeruk
nipis dan madu.

TUGAS 2 CRITICAL APPRAISAL


STEP 1 : Mengidentifikasi Jenis Artikel
- Quantitative

STEP 2 : Mengidentifikasi Metodologi Penelitian dan Memastikan Ketepatan


Pengunaanya
- Jenis penelitiannya adalah Penelitian ini menggunakan purposive
sampling dengan kriteria inklusi.

STEP 3 : Gunakan Ceklis Untuk Membantu


-JBI Critical Appraisal Checklist For Analitycal Cross Sectional
Studies
- Reveiwer : Yulce Andriana
-Date : 2023
- Author : Ursula Orcena Mau Soa
Rizky Amelia
Dhita Aulia Octaviani
- Year : 2018
- Record Number : Volume. 8 No. 2 Oktober 2018 Hal. 157 - 167
Kurang Tidak Tidak
No Uraian Ya
Jelas Jelas Berlaku
Apakah kriteria untuk
1 dimasukkan dalam √
sample jelas ?
Apakah subyek
penelitian dan
2 √
pengaturan dijelaskan
secara rinci ?
Apakah paparan diukur
3 dengan cara yang sah dan √
dapat diandalkan ?
Apakah tujuan, kriteria
standar yang digunakan
4 √
untuk pengukuran
kondisi :
Apakah membingungkan
5 √
faktor diidentifikasi ?
Apakah strategi untuk
6 menghadapi pengganggu √
faktor menyatakan ?
Apakah hasil diukur
7 dengan cara yang sah dan √
dapat diandalkan ?
Apakah analisis statistik
8 √
yang tepat digunakan ?
Analytical Cross Sectional Studies Critical Appraisal Tool
Jawaban : Ya, Tidak, Tidak Jelas dan Tidak berlaku
1. Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sample jelas ?
Iya, karena pada jurnal menunjukkan bahwa dari 22 responden yang diteliti,
mayoritas karakteristik responden menurut umur ialah kelompok umur 20-
35 tahun sebanyak 19 responden (81,8%), pendidikan ibu adalah pendidikan
menengah sebanyak 12 responden (54,5%), pekerjaan ibu adalah tidak
bekerja sebanyak 13 responden (59,1%), dan status kehamilan ibu adalah
primigravida sebanyak 13 responden (59,1%).

2. Apakah subyek penelitian dan pengaturan dijelaskan secara rinci


Iya, karena pada jurnal dijelaskan secara rinci mengenai karakteristik
responden yang menunjukkan bahwa : usia responden berkisar usia 20-35
tahun sebanyak 19 responden (81,8%), dan menunjukkan usia responden
masuk dalam kategori reproduksi sehat, Pendidikan responden yang paling
banyak yaitu pendidikan menengah sebanyak 12 responden (54,54%), hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap gejala mual
muntah karena kurangnya informasi tentang kehamilan terutama
primigravida trimester I, Pekerjaan responden sebagian besar tidak bekerja
sebanyak 12 responden (54,54%), Paritas responden yang paling banyak
yaitu gravida I sebanyak 12 responden 54,54%).

3. Apakah paparan diukur dengan cara yang sah dan dapat diandalkan
Iya, paparan pada jurnal diukur menggunakan cara yang sah dengan
analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.

4. Apakah tujuan, kriteria standar yang digunakan untuk pengukuran


kondisi
Iya,tujuan, kriteria standar yang digunakan dalam jurnal tersebut telah
sesuai dengan pengukuran kondisi yang digunakan.

5. Apakah membingungkan faktor diidentifikasi ?


Faktor identifikasi tidak membingungkan karena pada jurnal dipaparkan
secara rinci faktor-faktor yang diidentifikasi mengenai perbandingan
sesudah antara kelompok pemberian rebusan jahe merah dan daun mint
dengan jeruk nipis dan madu.

6. Apakah strategi untuk menghadapi pengganggu faktor menyatakan ?


Iya karena pada jurnal dinyatakan Intensitas Mual muntah ibu hamil
Trimester I sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

7. Apakah hasil diukur dengan cara yang sah dan dapat diandalkan ?
Iya, hasil pada jurnal diukur dengan menggunakan Uji Normalitas data
dengan Shapiro-Wilk.

8. Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ?


Iya, analisis statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney yang
menunjukkan bahwa nilai p = 0,004 dengan taraf signifikasi α= 5 % (0,05).
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN REBUSAN JAHE MERAH DAN


DAUN MINT DENGAN JERUK NIPIS DAN MADU TERHADAP MUAL
MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
DI PUSKESMAS WAEPANA, NGADA, NTT.

Ursula Orcena Mau Soa1 Rizky Amelia 2 Dhita Aulia Octaviani 3


E-mail address : chenmau212@gmail.com

ABSTRACT

Nausea and vomiting is a normal experienced by 50-80% of first trimester


pregnant women. Pregnant women condition is very vulnerable on drugs, so the pregnant
women should usecomplementary therapies to reduce nausea and vomiting. Red ginger
and mint leaves with lime and honey is herbal medicine can be used by first trimester
pregnant women to reduce nausea and vomiting. This research intended to determine the
effectiveness comparison of red ginger decoction and mint leaves with lime and honey to
nausea and vomiting on first trimester pregnant women.
Quasi-Experiment method was used, two groups of pre-test and post-test design
for this research. The sample in this research wasto 22 respondence of women at the first
trimester pregnancy. Purposive Sampling was used for sampling. The data analysis used
Mann-Whitney and Wilcoxon test. Based on the research result, the mean value on red
ginger and mint before and after was 3.55 and 3.09, and the mean value of lime and
honey before and after was 3.35 and 2.09, with p-value of (0.004) < α (0.05) and Z count
value: -3.014. It means that there was difference between red ginger and mint leaves with
lime and honey in reducing nausea and vomiting on first trimester pregnant women at
Waepana Community Health Center, Ngada Regency, East Nusa Tenggara. With giving
boiled ginger and mint more effective.
From the research results, it was expected that health workers need to provide
health education to pregnant women about non-pharmacological methods to overcome
nausea and vomiting which is by providing red ginger decoction and mint leaves with
lime and honey at home.

Keywords : Red Ginger and Mint Leaves; Lime and honey; Nausea and Vomiting
1)
Poltekkes Kemenkes Semarang

I. Pendahuluan pembelahan dan implantasi dalam


Kehamilan adalah suatu karunia Rahim (Baety, A 2011).
yang begitu didambakan bagi seorang Kehamilan memengaruhi tubuh
wanita. Setiap kehamilan merupakan ibu secara keseluruhan dengan
proses yang alamiah. Selama menimbulkan perubahan-perubahan
kehamilan biasanya seorang wanita fisiologi yang terjadi di seluruh sistem
mengalami banyak keluhan, oleh organ, sebagian besar perubahan pada
karena itu ibu harus selalu tubuh ibu kebanyakan disebabkan oleh
memperhatikan dan menjaga kerja hormonal. Perubahan ini terjadi
kehamilan dari berbagai keluhan. akibat adanya ketidakseimbangan
kemudian dilanjutkan dengan hormon progesteron dan estrogen yakni
hormon kewanitaan yang ada di dalam

157
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

tubuh ibu sejak terjadinya proses 2007). Perubahan saluran cerna dan
kehamilan (Mandriwati, 2008). peningkatan kadar Human Chorionic
Beberapa keluhan yang membuat ibu Gonadotropin (hCG) dalam darah
merasa tidak nyaman di antaranya menimbulkan beberapa keluhan yang
adalah mual dan muntah (Smith,dkk, membuat ibu merasa tidak nyaman saat
2009). kehamilan, diantaranya mual dan
Mual muntah (emesis muntah. Emesis gravidarum ini
gravidarum) merupakan hal yang menyebabkan penurunan nafsu makan
umum terjadi pada awal kehamilan sehingga terdapat perubahan
(Trimester I). Mual muntah biasanya keseimbangan elektrolit dengan
terjadi pada pagi hari, oleh karena itu kalium, kalsium dan natrium yang
disebut juga Morning sickness, namun menyebabkan perubahan metabolisme
tidak menutup kemungkinan juga tubuh (Parwitasari dkk, 2014).Emesis
terjadi pada siang dan malam hari. gravidarum dapat bertambah berat
Gunanegara mengungkapkan bahwa menjadi hiperemesis gravidarum yang
Mual muntah merupakan keluhan yang menyebabkan ibu muntah terus
sering dialami oleh wanita hamil menerus tiap kali minum atau makan,
terutama trimester pertama dan dialami akibatnya tubuh ibu semakin lemah,
oleh 50-80% wanita hamil.Penelitian pucat, dan frekuensi buang air kecil
ini sesuai dengan hasil penelitian yang menurun drastis sehingga cairan tubuh
dilakukan Supriyanto (2009), yang berkurang dan darah menjadi kental
mengatakan bahwa 50-90% wanita (hemokonsentrasi) yang
mengalami mual muntah pada trimester mengakibatkan peredaran darah
pertama dan sekitar 25% wanita hamil melambat sehingga dapat menimbulkan
yang mengalami masalah mual muntah kerusakan jaringan yang dapat
memerlukan waktu untuk beristirahat membahayakan kesehatan ibu dan
dari pekerjaannya.Dari 360 wanita perkembangan janin yang
hamil, 2% diantaranya mengalami dikandungnya (Hidayat, 2009)
mual muntah di pagi hari dan sekitar Setiap wanita hamil akan
80% mengalami mual muntah memiliki derajat mual yang berbeda-
sepanjang hari. Kondisi ini biasanya beda, ada yang tidak terlalu merasakan
bertahan dan mencapai puncak pada apa-apa, tetapi ada juga yang merasa
usia kehamilan 9 minggu. Namun mual dan ada yang merasa sangat mual
demikian, sekitar 20% kasus mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana,
muntah akan berlanjut sampai 2008). Kondisi ibu hamil sangat rentan
kelahiran (Yulia, 2016).Salah satu terhadap penggunaan obat-obatan.
penyebab mual muntah adalah karena Untuk itu sebaiknya dalam mengurangi
kepekaan terhadap hormon kehamilan mual muntah ibu hamil menggunakan
(Fitria R, 2013). terapi komplementer antara lain dengan
Pada trimester I sebanyak 66% buah-buahan dan tanaman herbal atau
wanita mengalami mual, 60-80% tradisional yang bisa dilakukan dengan
terjadi pada primigravida dan 40-60% mudah dirumah. Di Waepana, untuk
pada multigravida. Namun demikian mengatasi mual muntah selama
sekitar 12% ibu hamil masih kehamilan, masyarakat setempat
mengalami mual muntah hingga usia biasanya menggunakan obat-obatan
kehamilan sembilan bulan (Suwarni, atau hanya didiamkan saja serta dengan

158
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

beristirahat, sedangkan anjuran dari pertama, didapatkan hasil bahwa


Puskesmas yaitu dengan cara makan pemberian minuman jahe sangat efektif
porsi kecil tapi sering, bahkan setiap dalam mengatasi mual muntah ibu
dua jam karena hal ini lebih mudah hamil trimester pertama. Setelah
dipertahankan dibanding makan porsi pemberian minuman jahe
besar tiga kali sehari; menghindari padakelompok intervensi, terdapat
makanan yang susah dicerna; bila penurunan mual muntah. Jahe yang
muntah dipagi hari, makan makanan akan digunakan peneliti adalah jahe
kering seperti biskuit, sereal sebelum merah karena jahe merah mempunyai
bangun dari tempat tidur atau makan kandungan minyak atsiri yang tinggi
makanan ringan tinggi protein sebelum dan rasa pedas daripada jahe gajah.
tidur; jaga masukan cairan, makan Jenis jahe merah cocok untuk bahan
makanan ringan tiap 2-3 jam, makan dasar farmasi dan jamu atau diekstrak
perlahan sampai makanan dikunyah oleoresin dan minyak atsirinya.
sempurna, dan tetap duduk tegak Penggunaan jahe merah juga
selama 10-20 menit setelah makan digunakan dalam penelitian
untuk menghindari refluks lambung; sebelumnya dalam bentuk Rebusan
hindari konsumsi air dalam jumlah (Parwitasari, 2014)
besar dalam satu waktu, menghindari Peppermint (Daun Mint) juga
makanan pedas, gorengan, kopi, diketahui bisa menjadi obat yang aman
istirahat, hindari makanan beraroma dan efektif untukmengobati mual
kuat, menyengat dan makanan muntah pada ibu hamil (Elshabrina,
berlemak. 2013).Daun mint mengandung minyak
Terapi komplementer dengan atsiri yaitu menthol yang berpotensi
menggunakan tanaman herbal yang memperlancar sistem pencernaan dan
bisa digunakan untuk mengurangi mual meringankan kejang perut atau kram
muntah selama kehamilan yaitu jahe, karena memiliki efek anastesi ringan
peppermint, lemon, dll (Ira Puspito, serta mengandung efek karminatif dan
2012). Fungsi farmakologis jahe salah antispasmodik yang bekerja di usus
satunya adalah antiemetik (anti halus pada saluran gastrointestinal
muntah). Jahe juga merupakan sehingga mampu mengatasi atau
stimulan aromatik yang kuat, menghilangkan mual muntah (Denise
disamping dapat mengendalikan Tiran, 2008)
muntah dengan meningkatkan gerakan Jeruk nipis memiliki Flavonoid
peristaltik usus. Sekitar 6 senyawa yang meningkatkan produksi empedu,
yaitu minyak atsiri zingiberena asam, dan cairan pencernaan. Di mana
(zingirona), zingiberol, bisabilena, kandungan flavonoid akan menetralkan
kurkumen, gingerol dan flandrena cairan pencernaan asam, pengeluaran
didalam jahe telah terbukti memiliki racun dalam tubuh (Atsariani, Burhan
aktivitas antiemetik (anti muntah) yang dan Zetra, 2010)
manjur (Fitria, 2013). Terapi komplementer lainnya
Penelitian yang dilakukan oleh yang dapat mengurangi mual muntah
Suwarni (2007) dalam Parwitasari pada ibu hamil trimester I adalah
(2014) tentang efektivitas minuman menggunakan madu Madu
jahe dalam mengurangi emesis mengandung beberapa mineral yang
gravidarum pada ibu hamil trimester penting bagi tubuh. Madu memiliki

159
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

kandungan piridoksin sebagai Puskesmas Waepana, Kabupaten


antagonis reseptor dan manfaat lainya Ngada, NTT.
madu dapat membantu menjaga Berdasarkan uraian dari latar
stamina dan kesehatan selama belakang di atas dan sesuai data yang
mengandung bayi dan membantu disampaikan oleh Suwarni (2010),
asupan gizi yang tinggi bagi wanita hamil sebanyak 66%
pertumbuhan janin dalam kandungan mengalami mual muntah pada awal
(Wahyu, 2011) kehamilan. Mual muntah pada timester
Berdasarkan hasil studi pertama di masyarakat masih terjadi
pendahuluan yang dilakukan di Dinas dan cara penanggulangannya sebagian
Kesehatan Kabupaten Ngada pada besar masih menggunakan terapi
tanggal 27 Desember 2017, data farmakologis atau di diamkan saja.
kejadian mual muntah atau tanpa Akan lebih baik jika masyarakat
muntah pada tiga tahun terakhir khususnya ibu hamil mampu mengatasi
didapatkan hasil bahwa : tahun 2015 masalah mual pada awal kehamilan
tertinggi pada bulan November 2015, dengan menggunakan terapi pelengkap
sebanyak 30 orang dari 342 atau non farmakologis terlebih dahulu.
(8,77%) ibu hamil trimester I dan pada
bulan Desember menjadi 35 orang dari II. Metode
342 atau (10,23%) ibu hamil. Pada Metode yang digunakan dalam
tahun 2016 terjadi pada bulan Januari penelitian ini yaitu Quasi Experiment
2016, sebanyak 28 orang dari 324 atau dengan pendekatan pretest-posttest
(9,87%) ibu hamil trimester I dan pada with design two eksperiment. Penelitian
bulan Februari menjadi 34 orang dari dilakukan pada bulan April 2018,
324 atau (10,47%) ibu hamil. Pada sedangkan tempat penelitian dilakukan
tahun 2017 terjadi pada bulan Juni di Puskesmas Waepana, Kabupaten
2017, sebanyak 31 orang dari 317 atau Ngada, NTT.Populasi dalam penelitian
(9.86%) ibu hamil trimester I dan pada ini adalah seluruh ibu hamil trimester I
bulan Agustus 2017 menjadi 37 orang di Puskesmas Waepana. Berdasarkan
dari 317 atau (11,67%) ibu hamil. Studi studi pendahuluan yang dilakukan pada
pendahuluan yang dilakukan oleh bulan Maret 2018 jumlah ibu hamil
peneliti kepada beberapa responden trimester I adalah 35 orang.
melalui wawancara pada tanggal 29 Pengambilan sampel pada
Desember 2017 diwilayah kerja penelitian ini menggunakan rumus
Puskesmas Waepana dengan keluhan Lameshow 1990. maka diperoleh
mual muntah sedang dari hasil sampel minimal sebesar 9,8 dengan
wawancara 6 dari 8 orang ibu hamil pembulatan maka diperoleh sampel
yang mengalami atau merasakan mual sebesar 10 orang ditambah drop out
muntah di pagi hari dengan frekuensi 10% menjadi 11 orang untuk masing-
3-4 x dalam sehari selama 24 jam. masing kelompok perlakuan jahe
Tujuan penelitian ini adalah merah dan daun mint dengan jeruk
untuk mengetahui perbandingan nipis dan madu. Penelitian ini
efektivitas pemberian rebusan jahe menggunakan purposive sampling
merah dan daun mint dengan jeruk dengan kriteria inklusi.
nipis dan madu terhadap mual muntah Analisa data yang digunakan
pada ibu hamil trimester I di adalah analisa univariat dan bivariat.

160
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Analisa univariat dilakukan untuk Berdasarkan tabel 1 menunjukkan


menggambarkan karakteristik dari bahwa dari 22 responden yang diteliti,
sampel responden. Analisa univariat mayoritas karakteristik responden menurut
yang akan digunakan oleh peneliti umur ialah kelompok umur 20-35 tahun
meliputi umur ibu, gravida, tingkat sebanyak 19 responden (81,8%),
pendidikan ibu adalah pendidikan
pendidikan, dan pekerjaan. Data yang menengah sebanyak 12 responden
ditampilkan dalam analisa univariat (54,5%), pekerjaan ibu adalah tidak
adalah distribusi frekuensi dari bekerja sebanyak 13 responden (59,1%),
karakteristik responden (mean, dan status kehamilan ibu adalah
median, modus, jumlah), standar primigravida sebanyak 13 responden
deviasi, nilai maksimum dan (59,1%).
minimum dari karakteristik
responden. Tabel 2.Distribusi Frekuensi Tingkat Mual
Analisa bivariat dilakukan untuk Muntah pada Ibu Hamil Trimester I
mengetahui perbandingan antara Sebelum dan Sesudah diberikan rebusan
jahe merah dan daun mint.
variabel indenpenden dan variabel
dependen. Uji normalitas data dengan Tingkat Mual Sebelum Sesudah
menggunakan uji Shapiro-Wilk. Uji Muntah F % F %
statistik yang digunakan yaitu uji non Mual Muntah 0 0 9 81,8
Ringan (1-
parametrik (Wilcoxon dan Mann 2x/hari)
Whitney). Mual Muntah 11 100 2 18,2
Sedang (3-
III. Hasil dan Pembahasan 4x/hari)
Tabel 1.Karakteristik Responden Total 11 100 11 100

Kelompok Berdasarkan tabel 2. dapat


Kelompok
Karakteristi
Eksperime
Eksperimen p-
diketahui frekuensi tingkat mual Muntah
n Jahe Jumlah pada ibu hamil trimester I sebelum
k Jeruk Nipis value
Merah dan
Daun Mint
dan Madu diberikan rebusan jahe merah dan daun
N % N % N % mint semua responden mengalami mual
Umur muntah sedang sebanyak 11 orang (100%),
Beresiko 2 18.2 1 9.1 3 13.6 Sedangkan frekuensi tingkat mual
Tidak
Beresiko
9 81.8 10 90.9 19 86.4 0.534 muntah pada ibu hamil trimester I sesudah
Total 11 100 11 100 22 100 diberikan jahe merah dan daun mint
Pendidikan sebagian besar responden mengalami mual
Dasar 0 0 0 0 0 0 muntah ringan sebanyak 9 orang (81.8%),
Menengah 7 63.6 5 45.5 12 54.5 dan mual muntah sedang sebanyak 2 orang
Perguruan (18.2%).
4 36.4 6 54.5 10 45.5 0.392
Tinggi
Total 11 100 11 100 22 100
Pekerjaan Tabel 3.Intensitas Mual Muntah pada Ibu
Tidak
7 63.6 6 54.5 13 59.1 0.665
Hamil Trimester I Sebelum diberikan
Bekerja Rebusan Jahe Merah Daun Mint dan Jeruk
Bekerja 4 36.4 5 45.5 9 40.9
Total 11 100 11 100 22 100
Nipis dan Madu.

Primi 7 63.6 6 54.5 13 59.1 Kelompok Sebelum


N Mean Min Maks
Muliti 4 36.4 5 45.5 9 40.9 0.665
Jahe merah dan 11 3,54 3 4
Total 11 100 11 100 22 100
daun mint
Jeruk nipis dan 11 3,36 3 4
madu

161
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Berdasarkan tabel 3. menunjukkan Berdasarkan tabel 5. menunjukkan


bahwa dari 11 responden nilai mean bahwa dari 11 responden nilai mean
tingkat mual muntah pada ibu hamil tingkat mual muntah pada ibu hamil
sebelum diberikan jahe merah dan daun sebelum diberikan jahe merah dan daun
mint adalah 3,54, dimana nilai mual mint adalah 3,09, dimana nilai mual
terendah muntah adalah 3 dan tertinggi muntah terendah adalah 2 dan tertinggi
adalah 4. Sedangkan nilai mean pada adalah 4. Sedangkan nilai mean pada
tingkat mual muntah pada ibu hamil tingkat mual muntah pada ibu hamil
sebelum diberikan jeruk nipis dan madu sesudah diberikan jeruk nipis dan madu
adalah 3,36, dimana nilai mual muntah adalah 2,09, dimana nilai mual muntah
terendah adalah 3 dan tertinggi adalah 4. terendah adalah 1 dan tertinggi adalah 3.

Tabel 4.Distribusi Frekuensi Tingkat Mual Tabel 6. Uji Normalitas data dengan
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I Shapiro-Wilk
Sebelum dan Sesudah diberikan jeruk nipis
dan madu. Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Tingkat Mual Sebelum Sesudah Jahe merah dan 0,649 11 ,000
Muntah daun mint
F % F % Jeruk nipis dan 0,572 11 ,000
Mual Muntah 0 0 2 18,2 madu
Ringan (1-
2x/hari)
Mual Muntah 11 100 9 81,8 Berdasarkan tabel 6. dimana uji
Sedang (3- normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk
4x/hari) pada rebusan jahe merah daun mint
Total 11 100 11 100 didapatkan nilai p = 0,000 dan jeruk nipis
dan madu nilai p = 0,000 hal ini berarti p
Berdasarkan tabel 4. dapat <0,05 yang menunjukkan bahwa data tidak
Frekuensi Tingkat mual Muntah pada ibu berdistribusi normal, maka uji yang
hamil trimester I sebelum diberikan jeruk dilakukan adalah non parametrik yaitu Uji
nipis dan daun madu semua responden Wilcoxon.
mengalami mual muntah sedang sebanyak
11 orang (100%), Sedangkan frekuensi Tabel 7. Perbedaan Intensitas Derajat Mual
tingkat mual muntah pada ibu hamil Muntah Sebelum dan Sesudah
trimester I sesudah diberikan jeruk nipis Pemberian Jahe Merah dan Daun Mint.
dan madu responden mengalami mual
muntah ringan sebanyak 2 orang (18.2%), Kelompo N Mea Mean SD SE P
dan mual muntah sedang sebanyak 9 orang k Jahe n Perub Val
(81.8%). Merah ahan ue
dan Daun
Mint
Tabel 5.Intensitas Mual Muntah pada Ibu Pretest 11 3,55 0,52 0,16 0,02
Hamil Trimester I Sesudah diberikan Posttest 11 3,09 0,46 0,70 0,21 5
Rebusan Jahe Merah Daun Mint dan Jeruk
Nipis dan Madu. Berdasarkan Tabel 7.hasil analisis
menggunakan uji Wilcoxon dapat
Sesudah disimpulkan bahwa pada perlakuan jahe
Kelompok N Mean Min Maks merah dan daun mint, ada perbedaan
Jahe merah 11 3,09 2 4 tingkat intensitas muntahsecara siginfikan
dan daun
mint
antara pre-test dan post-test (p-
Jeruk nipis 11 2,09 1 3 value=0,025>α=0,05).
dan madu

162
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Tabel 8.Perbedaan Intensitas Derajat Mual Hasil penelitian ini sesuai dengan
Muntah Sebelum dan Sesudah penelitian yang telah dilakukan oleh
Pemberian Jeruk nipis dan Madu. (Mariantari, 2014) tentang dukungan
suami, usia ibu dan gravida terhadap
Kelompok N Mean Mean SD P kejadian emesis gravidarum dimana
Jeruk nipis Perubahan Value sebanyak 73,6% responden pada
dan Madu
Pretest 11 3,36 0,50 0,002
penelitiannya berusia 20-35
Posttest 11 2,09 1,27 0,54 tahun.Kesimpulannya beberapa penelitian
menyebutkan semakin tua usia seseorang
Berdasarkan Tabel 8. hasil analisis maka, semakin jarang dia akan mengalami
menggunakan uji Wilcoxon dapat mual muntah. Hal ini disebabkan karena
disimpulkan bahwa pada perlakuan jeruk usia tua telah mempunyai pengalaman
nipis dan madu , ada perbedaan tingkat dalam mengatasi mual muntah, sedangkan
intensitas muntahsecara siginfikan antara pada usia muda belum mampu mengatasi
pre-test dan post-test (p- karena sebagian besar merupakan
value=0,002>α=0,05). Dari hasil tersebut kahamilan pertama (Putri dan
maka pemberian perlakuan berpengaruh Andiani,2017). Hasil penelitian ini
signifikan dalam menurunkan intensitas menunjukkan bahwa usia responden
mual. masuk dalam kategori reproduksi sehat.
Pendidikan terakhir ibu sebagian
Tabel 9. Perbandingan Intensitas Derajat besar adalah pendidikan menengah
Mual Muntah Sesudah (Posttest) sebanyak 12 responden (54,5%). Hasil
Pemberian Rebusan Jahe Merah Daun penelitian ini sesuai dengan penelitian
Mint dan Jeruk Nipis dan Madu. yang dilakukan Henny (2012) hubungan
antar status gravida dengan kejadian
Kelom Mea Mean 95% CI Mean P emesis gravidarum pada ibu hamil
pok n Differ (Upper- Rank Value trimester I yang menyimpulkan bahwa
ence Lower) pendidikan sangat berpengaruh terhadap
Jahe 3,09 2,94 –2,33 15,36
Mint -1 0,004 gejala mual muntah karena kurangnya
Jeruk 2,09 7,64 informasi tentang kehamilan terutama
Madu primigravida semester I. Tingkat
pendidikan berhubungan dengan
Setelah dilakukan uji Mann-
kemampuan menerima informasi
Whitney berdasarkan dari tabel hasil
kesehatan dari media massa dan petugas
statistik didapatkan nilai p = 0,004.
kesehatan.
Dengan demikian nilai p lebih kecil dari α
Hasil penelitian menunjukkan
atau 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
bahwa sebagian besar responden tidak
diterima, maka ada perbedaan antara
bekerja,yaitu sebanyak 13 responden
rebusan jahe merah dan daun mint dengan
(59,1%). Hal tersebut sesuai dengan
jeruk nipis dan madu dalam penurunan
penelitian yang dilakukan Putri (2017),
mual muntah pada ibu hamil trimester I di
bahwa 97% responden pada penelitiannya
Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada,
tidak bekerja atau ibu rumah tangga.Ibu
NTT.
hamil yang bekerja dengan layak akan
memiliki tingkat sosial ekonomi yang baik,
Karakteristik Usia Responden
sehingga dapat memenuhi kunjungan
pemeriksaan kahamilan sesuai petunjuk
Berdasarkan hasil penelitian yang
petugas kesehatan (Putri dan
telah dilakukan di Puskesmas Waepana,
Andiani,2017)
didapatkan hasil usia responden terbanyak
Berdasarkan karakteristik paritas,
berada pada rentang umur 20-35 tahun
sebagian besar responden adalah
(86,4%) yang mengalami mual muntah.

163
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

primigravida yaitu sebanyak 13 responden trimester I sesudah diberikan jeruk nipis


(59,1%). Gravida juga dapat memengaruhi dan madu responden mengalami mual
kejadian mual muntah. Peningkatan mual muntah ringan sebanyak 2 orang (18.2%),
muntah terjadi pada perempuan yang baru dan mual muntah sedang sebanyak 9 orang
pertama kali mengalami (81.8%).
kehamilan(primigravida dibandingkan Jahe juga merupakan stimulan aromatik
wanita yang telah mengalami beberapa yang kuat, disamping dapat mengendalikan
kali kehamilan (multigravida). Hal ini muntah dengan meningkatkan gerakan
disebabkan oleh perbedaan produksi peristaltik usus. Beberapa studi
hormon kehamilan pada kedua kelompok menyebutkan bahwa jahe mempunyai efek
tersebut. Tetapi dalam beberapa kasus, yang bermanfaat terhadap pencegahan
gejala mual muntah dapat digunakan kanker, mual dan muntah saat kehamilan,
sebagai cara menarik perhatian atau mual muntah pada pasien kemoterapi dan
sebagai cara meminta bantuan mengenai mual mpuntah setelah tindakan operasi
masalah kehidupan wanita. (Amelia dan Isna,2017)
Peppermint (Daun Mint) mengandung
Intensitas Mual muntah ibu hamil minyak atsiri yaitu menthol yang
Trimester I sebelum dan sesudah berpotensi memperlancar sistem
diberikan perlakuan. pencernaan dan meringankan kejang perut
atau kram karena memiliki efek anastesi
Berdasarkan hasil penelitian pada ringan serta mengandung efek karminatif
tabel 3. yang didapat dari 11 responden di dan antispasmodik yang bekerja di usus
Puskesmas Waepana menunjukkan bahwa halus pada saluran gastrointestinal
nilai mean tingkat mual muntah pada ibu sehingga mampu mengatasi atau
hamil sebelum diberikan jahe merah dan menghilangkan mual muntah
daun mint adalah 3,54, dimana nilai (Denise,2008)
terendah mual muntah adalah 3 dan Jeruk nipis memiliki Flavonoid
tertinggi adalah 4. Sedangkan nilai mean yang meningkatkan produksi empedu,
pada tingkat mual muntah pada ibu hamil asam, dan cairan pencernaan. Di mana
sesudah diberikan jahe merah dan daun kandungan flavonoid akan menetralkan
mint adalah 3,36, dimana nilai mual cairan pencernaan asam, pengeluaran
muntah terendah adalah 3 dan tertinggi racun dalam tubuh (Atsariani,Burhan dan
adalah 4. Hasil penelitian juga Zetra,2010).
menunjukkan bahwa tingkat mual muntah Madu adalah satu-satunya sumber
pada ibu hamil sebelum diberikan jahe pemanis yang dikenal dan sudah
merah dan daun mint adalah semua digunakan sebagai pengobatan. Madu
responden mengalami mual muntah sedang mengandung beberapa mineral yang
sebanyak 11 orang (100%), Sedangkan penting bagi tubuh. Sejumlah kandungan
frekuensi tingkat mual muntah pada ibu zat tersebut mempunyai manfaat untuk ibu
hamil trimester I sesudah diberikan jahe hamil diantaranya mengatasi morning
merah dan daun mint sebagian besar sickness.
responden mengalami mual muntah ringan Hal ini didukung oleh penelitian
sebanyak 9 orang (81.8%), dan mual Parwitasari (2014), dengan judul penelitian
muntah sedang sebanyak 2 orang (18.2%). Perbandingan efektifitas pemberian
Tingkat mual Muntah pada ibu hamil rebusan jahe merah dan daun mint
trimester I sebelum diberikan jeruk nipis terhadap mual muntah pada ibu hamil
dan daun madu semua responden trimester I di Puskesmas Garuda.
mengalami mual muntah sedang sebanyak Berdasarkan hasil uji statistik dengan
11 orang (100%), Sedangkan frekuensi menggunakan uji wilcoxon yang diperoleh
tingkat mual muntah pada ibu hamil p-value (0,000)< α(0,05). Hal ini berarti

164
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

terdapat perbedaan signifikan antara rata- merupakan efek samping dari konsumsi
rata intensitas derajat mual muntah jahe selama kehamilan. Konsumsi jahe
sebelum dan sesuddah diberikan rebusan selama yang berlebihan selama kehamilan
jahe, sedangkan rata-rata intensitas derajat dapat menyebabkan abortus selama
mual muntah ibu hamil sebelum dan kehamilan. Sedangkan dosis jeruk nipis 30
sesudah diberikan rebusan daun mint mg dan madu 50 gram yang peneliti
diperoleh p-value (0,003) < α (0,05) berikan beberapa responden mengatakan
dengan kesimpulan terdapat perbedaan mengeluh merasa asam, namun ada
rata-rata intensitas derajat mual muntah beberapa responden mengeluh terlalu
sebelum dan sesudah diberikan rebusan asam. Jeruk nipis dan madu membuat
jahe dan daun mint pada ibu hamil. minuman terasa menyegarkan dan dapat
mengurangi mual muntah ibu hamil
Perbandingan Efektivitas Pemberian trimester I. Hal tersebut dikarenakan buah
Rebusan Jahe Merah dan Daun Mint jeruk nipis mengandung vitamin C, serta
dengan Jeruk Nipis dan Madu Terhadap madu yang mengandung piridoksin
Penurunan Mual Muntah pada Ibu Hamil sebagai antagonis reseptor dan manfaat
Trimester I di Puskesmas Waepana, lainnya madu dapat membantu menjaga
Kabupaten Ngada, NTT. stamina dan kesehatan selama
mengandung bayi dan membantu asupan
Dari hasil hasil analisa uji statistik gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin
menggunakan uji Mann-Whitney dalam kandungan.
menunjukkan bahwa nilai p = 0,004 Jeruk nipis dan madu memiliki
dengan taraf signifikasi α= 5 % (0,05). manfaat untuk mengurangi mual muntah
Dengan demikian nilai p < 0,05 sehingga pada kehamilan.Jeruk nipis memiliki
Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya flavonoid dan madu juga mengandung
ada perbedaan antara rebusan jahe merah piridoksin, kedua zat tersebut sebagai
dan daun mint dengan jeruk nipis dan antagonis reseptor serotonin untuk
madu dalam penurunan mual muntah pada mengurangi mual muntah pada kehamilan.
ibu hamil trimester I di Puskesmas Secara umum selama penelitian tidak ibu
Waepana, Kabupaten Ngada, NTT. hamil yang melaporkan efek samping dari
Hasil uji menunjukkan peranan jahe mengkonsumsi rebusan jahe merah dan
merah dan daun mint dapat mengurangi daun mint dengan jeruk nipis dan madu.
mual muntah karena jahe merupakan Rata-rata ibu menyukai rebusan jahe
bahan yang mampu mengeluarkan gas dari merah dan daun mint.
dalam perut, hal ini akan meredakan perut Pemberian rebusan jahe merah dan
kembung. Peppermint (Daun Mint) juga daun mint dengan jeruk nipis dan madu 1x
diketahui bisa menjadi obat yang aman dan sehari selama 4 hari terhadap ibu hamil
efektif untuk mengobati mual muntah pada trimester I dengan mual muntah dapat
ibu hamil (Elshabrina,2013). terjadi penurunan mual muntah, karena
Penyajian rebusan jahe merah dan jahe merah dan daun mint mempunyai
daun mint dapat memberi rasa nyaman kandungan minyak atsiri yang mampu
diperut sehingga dapat mengurangi mual memblok serotin sehingga dapat
muntah. Dosis jahe merah dan daun mint menyegarkan dan memblok refleks
perlu diperhatikan dalam pembuatan muntah.Perpaduan Jeruk nipis dan madu
rebusan jahe merah dan daun mint. Hasil sebagai antagonis reseptor serotonin untuk
temuan peneliti, dosis jahe merah dan daun mengurangi mual muntah pada kehamilan.
mint peneliti berikan yaitu 2,5 gr, dan daun
3-5 lembar, dengan dosis tersebut tidak ada
respoden yang mengalami keluhan
kencang pada perut/ keluarnya darah yang

165
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

IV. Simpulan merah dan daun mint lebih efektif


dibandingkan jeruk nipis dan madu.
1. Hasil penelitian pada karakteristik
responden menunjukkan bahwa : usia .Diharapkan dapat dijadikan sebagai
responden berkisar usia 20-35 tahun bahan masukan bagi tenaga kesehatan
sebanyak 19 responden (81,8%), dan dalam pelayanan kebidanan
menunjukkan usia responden masuk denganmenggunakan terapi komplementer
dalam kategori reproduksi sehat, dalam menurunkan mual muntah pada ibu
Pendidikan responden yang paling hamil trimester I. Dan Puskesmas
banyak yaitu pendidikan menengah memberikan promosi kesehatan pada
sebanyak 12 responden (54,54%), hal masyarakat tentang informasi kesehatan
ini menunjukkan bahwa pendidikan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
sangat berpengaruh terhadap gejala kesehatan khususnya pelayanan kebidanan
mual muntah karena kurangnya dengan cara konseling dan mengajarkan
informasi tentang kehamilan terutama kepada ibu hamil cara membuat rebusan
primigravida trimester I, Pekerjaan jahe merah dan daun mint dengan jeruk
responden sebagian besar tidak bekerja nipis dan madu atau dengan terapi
sebanyak 12 responden (54,54%), komplementer lainnya seperti sereh.
Paritas responden yang paling banyak
yaitu gravida I sebanyak 12 responden
54,54%). Daftar Pustaka
2. Intensitas mual muntah sebelum
diberikan Rebusan jahe merah dan daun Amelia, R. & Isna, S. Effectiveness of
mint menunjukkan distribusi frekuensi Dark Chocolate and Ginger on
intensitas mual muntah sebelum pada PainReduction Scale in Adolescent
kelompok eksperimen yang diberikan Dysmenorhea. J. Kebidanan6, 73–
jahe merah dan daun mint dengan jeruk 81 (2017).
nipis pada kategori sedang terdapat
sebanyak 22 responden (100%). Atsariani, N. P. F, Burhan R.V. P Zetra, Y.
3. Pemberian rebusan jahe merah dan Minyak Atsiri dari Kulit Buah
daun mint pada ibu hamil trimester I Citrus Grandis, Citrus Aurantium
nilai mean sebelum dan sesudah (L) dan Citrus Aurantitolia
masing-masing 3.35 dan 3.09, (Rutaceac) sebagai Senyawa
sedangkan nilai mean pada jeruk nipis Antibakteri dan Insektisida dan
dan madu masing-masing 3.36 dan Insektisida. (Institusi Teknologi 10
2.09. Berdasarkan hasil uji Mann November, 2010).
Whitney menunjukkan perbedaan yang
signifikan setelah pemberian rebusan Baety, A. . Biologi Reproduksi Kehamilan
jahe merah dan daun mint dengan p- dan Persalinan. (Graha Ilmu, 2011)
value 0,004 < 0,05 yang berarti bahwa
adanya perbedaan yang signifikan Denise Tiran. Clinical Aromatherapy For
antara kelompok perlakuan sehingga Pregnancy and Childbirth.
disimpulkan terdapat perbedaan yang (Elsevier Churcill Livingstone,
signifikan setelah pemberian rebusan 2008).
jahe merah dan daun mint dengan jeruk
nipis dan madu. Elshabrina. Dahsyatnya Daun Obat
4. Perbandingan sesudah antara kelompok Sepanjang Masa. (Cemerlang
pemberian rebusan jahe merah dan Publising, 2013).
daun mint dengan jeruk nipis dan madu
disimpulkan bahwa pemberian jahe Fitria, R. Efektifitas jahe untuk

166
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

menurunkan mual muntah pada Available at:


kehamilan trimester I. J. Matern. perpusnwu.web.id/karyailmiah/doc
neonatal1, 55–66 (2013). uments/3165.pdf. (Accessed: 15th
November 2017)
Gunanegara, R. F. et al.Perbandingan
Efektivitas Kombinasi Ekstrak Jahe Supriyanto. Faktor predisposisi kejadian
dan Piridoksin dengan Piridoksin Emesis Gravidarum pada Ibu
Saja dalam Mengurangi Keluhan Hamil Trimester I di RB YKWD.
Mual Muntah pada Wanita Hamil. (2009). Available at:
J. Kedokt. Maranatha9, 24–33 digilib.unimus.ac.id/download.php
(2009). =682. (Accessed: 20th November
2017)
Hidayati, R. Asuhan Keperawatan Pada
Kehamilan Fisiologis dan Suwarni. Hubungan Karakteristik Ibu
Patologis. (Salemba Medika, Hamil Trimester I dengan Morning
2009). Sickness di Poliklinik Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Badan
Ira Puspito. 92 Pengobatan Mandiri di Pelayanan Kesehatahan RSU DR
Rumah Anda a - z Gangguan Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun
Kesehatan Umum, Cara Mencegah 2007. J. Keperawatan1, 50–59
dan Cara mengatasinya. (Bangkit, (2010).
2012).
Wahyu, T. Khasiat Madu untuk
Mandriwati. Penuntun Belajar Asuhan Kesehatan. (2011)
Kebidanan Ibu Hamil. (EGC,
2008). Yulia Fauziyah. Obtetri Patologi. (Nuha
Medika, 2016).
Maulana, M. Penyakit Kehamilan dan
Pengobatannya. (kata Hati, 2008).

Notoatmodjo. Metodologi Penelitian


Kesehatan. (Rineka Cipta, 2010).

Parwitasari, C. D., Utami, S. & Rahmalia,


S. Perbandinganefektivitas
pemberian rebusan jahe dan daun
mint terhadap mual muntah pada
ibu hamil. (2014).

Putri, A. D., Andiani, D., Kesehatan, F. I.,


Parepare, U. M. & Selatan, S.
Efektifitas pemberian jahe hangat
dalam mengurangi frekuensi mual
muntah pada ibu hamil trimester I.
978–979 (2017).

Smith, dkk. Efektivitas Konsumsi Ekstrak


Jahe dengan Frekuensi Mual
Muntah pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Ungaran. (2009).

167

Anda mungkin juga menyukai