MAKALAH KEDOKTERAN
MADE SUPARTHA
RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
LATAR BELAKANG
• DALAM PENDIDIKAN KEDOKTERAN JURNAL ILMIAH ADALAH METODE YANG
SANGAT EFEKTIF PENGETAHUAN YANG BARU
• SEBAGAI PEMBERI LAYANAN KESEHATAN TUJUAN AKHIRNYA : MENERAPKAN
HASIL PENELITIAN KEPADA PASIEN (“EVIDENCE-BASED MEDICINE”)
• AGAR MENDAPAT MANFAAT MAKSIMAL:
• TAHU METODOLOGI PENELITIAN
• BISA MELAKUKAN TELAAH KRITIS
…LATAR BELAKANG
VIA
BENTUK UMUM
PANDUAN TELAAH
KRITIS
DI BAGIAN ARTIKEL MANA, YANG KITA
DICARI?
• Validitas penelitian terutama dinilai pada:
METHODS
• Hasil penelitian dinilai pada:
RESULTS
• Penerapan pada pasien dilihat pada:
RESULTS DAN DISCUSSION, SERTA KEMIRIPAN KARAKTERISTIK PASIEN KITA
DENGAN SUBYEK PENELITIAN DAN KEADAAN SETEMPAT
TELAAH KRITIS MAKALAH UJI DIAGNOSTIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah penelitian uji diagnostik dilakukan secara tersamar dengan
baku emas yang benar?
2 Apakah uji diagnostik dilakukan terhadap pasien dengan spektrum
penyakit atau kelainan yang memadai sehingga dapat diterapkan
dalam praktik sehari-hari?
3 Apakah pemeriksaan dengan baku emas dilakukan tanpa
memandang hasil pemeriksaan dengan uji diagnostik?
Bila semua jawaban pertanyaan, dijawab YA Jurnal itu VALID
APAKAH HASIL JURNAL INI
PENTING? (I)
• UJI DIAGNOSTIK YANG IDEAL
MEMILIKI NILAI SENSITIVITAS DAN
SPESIFISITAS YANG SANGAT BAIK, NILAI
PREDIKSI, SERTA RASIO KEMUNGKINAN
YANG BAIK
APAKAH HASIL STUDI INI DAPAT DITERAPKAN PADA PASIEN KITA? (A)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah uji diagnostik tersebut tersedia, terjangkau, dan
akurat?
2 Apakah kita dapat memperkirakan pre-test probability
(prevalens) penyakit pada pasien kita?
3 Apakah post-test probability yang akan dihitung akan
mengubah tata laksana pasien?
4 Apakah secara keseluruhan uji diagnostic tersebut
bermanfaat bagi pasien?
5. Apakah semua kelompok diperlakukan sama selain dari terapi yang diuji?
• Pada kelompok eksperimental (E), dari 50 pasien yang diobati ternyata 40 sembuh dan 10
tidak sembuh. Bila dianggap proporsi kegagalan sebagai event rate maka eksperimental
event rate (EER) sebesar 10/50 atau 20% atau 0.2
• Pada kelompok C, control event rate (CER) sebesar 20/50 atau 40% atau 0.4
• Relative Risk Reduction (RRR) meghitung berapa persen terapi yang diuji memberi perbaikan
dibanding control
• RRR = (CER-EER)/CER (0.4-0.2)/0.4 = 50%
• Absolute Risk Reduction (ARR) menunjukkan berapa kegagalan factual antara terapi E dengan
C ARR = CER – EER = 0.4-0.2 = 0.2
• Number needed to treat (NNT) menunjukkan berapa jumlah pasien yang harus diobati dengan
obat eksperimental untuk memperoleh 1 kesembuhan atau menghindarkan 1 kegagalan
• NNT = 1/ARR dalam contoh NNT = 1/0.2 = 5
• Artinya setiap kita mengobati 5 pasien dengan obat eksperimental, kita akan
memperoleh tambahan 1 pasien yang sembuh atau menghindarkan tambahan 1
pasien yang tidak sembuh
• Nilai NNT makin kecil berarti makin baik, namun harus diperhatikan pula outcome
yang dinilai, dan karakteristik klinis lain yang relevan
III. Apakah kita dapat menerapkan bukti ttg aspek terapi yang valid dan penting ini
pd pasien kita?
1. Apakah pd pasien kita terdapat perbedaan bila dibanding dg
yang terdapat pd penelitian sehingga hasil tersebut tdk dapat
diterapkan pd pasien kita?
2. Apakah terapi tersebut mungkin dapat diterapkan pd pasien
kita?
3. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang
menguntungkan atau merugikan bila terapi tersebut
diterapkan?
TELAAH KRITIS MAKALAH PROGNOSIS
• Artikel tentang prognosis bisa kohort, kasus control, analisis kesintasan, atau uji
klinis. Tapi yang khas untuk prognosis penyakit adalah KOHORT
III. Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang aspek prognosis yang valid dan
penting ini pada pasien kita?
1. Apakah pasien dalam penelitian ini mirip dengan pasien kita
sendiri?
III. Apakah kita dapat menerapkan hasil meta-analisis yang valid dan penting ini pada
pasien kita?
1. Apakah pasien kita mirip dengan karakteristik pasien studi
yang dilakukan?
2. Apakah terapi tersebut, tersedia, terjangkau, dan dapat
diterima pasien?
CONTOH
EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)
KAJIAN KRITIS KEDOKTERAN
BERBASIS BUKTI
22
• P Population/problem : anak menderita
ensefalitis kemungkinan oleh karena JE
PICO • I Intervention : (-)
• C Comparison : (-)
• O Outcome : gejala sisa
Apakah terdapat sampel yang jelas, representatif Ya. Sampel adalah anak dengan JE terdiagnosis
ditentukan pada titik yang tepat dalam perjalanan secara laboratoris. Luaran dinilai 4 bulan setelah
penyakitnya? pulang dari rumah sakit
ADJUSTMENT
Bagaimana pasien diperlakukan? Bila subkelompok Ya. Dilakukan pengamatan jangka panjang.
dengan prognosis yang berbeda diidentifikasi, apakah Luaran dinilai 4 bulan setelah pulang dari rumah
dilakukan penyesuaian (adjustment) untuk faktor sakit. Faktor prognostik yang dinilai yaitu usia
prognostik yang penting? dan jenis kelamin
MAINTENANCE
Ya. Semua sampel dinilai dengan Skor luaran
Apakah kedua kelompok diperlakukan serupa?
Liverpool
Ya. Pengamatan dilakukan 4-24 bulan setelah
Apakah follow up dilakukan cukup lama dan adekuat?
pulang dari rumah sakit
MEASUREMENT
Apakah subyek dan pemeriksa “blind” saat terapi Tidak disebutkan pada jurnal ini
diberikan atau saat dilakukan pemeriksaan outcome?
KAJIAN KRITIS KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI
ASPEK PROGNOSIS
Seberapa besar
Usia < 5 tahun mengalami gejala sisa yang lebih berat dibanding anak
perbedaan atau
yang lebih besar (p = 0,06)
hasil itu terjadi
Anak laki-laki lebih banyak mengalami gejala sisa yang lebih berat
karena faktor
dibanding anak perempuan (p = 0,4)
kebetulan?
KAJIAN KRITIS KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI
ASPEK PROGNOSIS
Penerapan hasil penelitian
29
30