Anda di halaman 1dari 4

EFEKTIVITAS SALURAN PERNAFASAN

POST-INHALASI GENERAL ANESTESI


PADA PASIEN PEROKOK DAN NON
PEROKOK DI RUANG PEMULIHAN
ABSTRAK
 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan
efektivitas saluran pernapasan pasien post-inhalasi general anestesi
pada pasien perokok dan non-perokok di ruang pemulihan.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21 responden non-perokok
(56,8%) menjalani akumulasi sekresi <10 cc, dan 7 responden
perokok (18,9%) yang merokok> 20 batang sehari menjalani
akumulasi sekresi> 10 cc. Dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan dalam akumulasi sekresi responden post-inhalasi general
anestesi pada pasien perokok dan pasien non-perokok 10,2916.
Hasil independen t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan dalam efektivitas saluran pernapasan post-inhalasi
general anestesi pada pasien perokok dan non-perokok di p-value =
0,000 (α <0,05).
LATAR BELAKANG
 Peningkatan prevalensi perokok menjadi masalah serius karena jumlah
perokokdi seluruh dunia lebih dari satu miliar yang terdiri dari 800 juta
pria dan 200 juta perempuan (Ericksen,2012).
 Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, ada 34,2% dari ≥ 15
tahun-perokok berusia di tahun 2007 (Depkes RI,2007); prevalensi
meningkat menjadi 34,7% pada tahun 2010 (Kemenkes RI, 2010), dan
meningkat lagi pada tahun 2011.
 Menurut GATS pada tahun 2011, jumlah perokok yang berusia 15 tahun
adalah 34,8% dengan prevalensi 67% darilaki-laki perokokdan 2,7 %
dari perokok perempuan (WHO, 2013).
 Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah terbesar perokok di
dunia setelah Republik Rakyat Cina dan India dan peringkat keempat
dalam populasi yang menunjukkan bahwa jumlahperokok lebih dari orang-
orang di Amerika Serikat

Anda mungkin juga menyukai