Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK (tolong dibuat juga judul manuskrip studi kasus, judulnya disesuaikan dengan berkas studi kasusnya ya

EBCR :Pengaruh pasien TB paru aktif dewasa dengan anggota keluarga yang tinggal serumah dalam menularkan TB paru
Abstrak
Latar Belakang. Tuberculosis adalah salah satu penyakit besar yang menyebabkan kematian pada negara berkembang. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberculosis pada tahun 2002, 3,9 juta adalah kasus BTA positif. 1 Diperkirakan angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2 3 juta setiap tahun. 1 Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China.1 Dapat ditambahkan bahwa terdapat risiko penularan dan risiko penularan tersebut lebih tinggi pada pasien geriatric dan anak anak, ditambah dengan kondisi rumah dan lingkungan yang kurang baik.. di buku Penatalaksanaan TB Depkes kalau gak salah disebutkan bahwa pasien BTA + mempunyai risiko untuk menularkan sekian kali. Dimasukkan juga perlunya dilakukan pembinaan dan penatalaksanaan pada pasien TB menggunakan pendekatan kedokteran keluarga karena risiko penularan dan perlunya partisipasi keluarga dalam penatalaksanaan penyakit ini Bahan and Metode. Dari hasil pencarian dengan Pubmed, ditemukan 77 artikel yang kemudian disaring dan dipilih 9 artikel. Namun dari kesembilan artikel tersebut, akan ada penyaringan lebih lanjut. Dari Cochrane dengan kata kunci spread AND tuberculosis, ditemukan 4 artikel. Hasil akhir setelah seleksi adalah 3 artikel. Ditulis juga metode pembinaan dan penatalaksanaan ini dengan menggunakan konsep kedokteran keluarga, data didapat dari hasil anamnesis, PF, kunjungan rumah . (tolong ditulis juga ya, krn ini merupakan gabungan EBCR dan manuskrip kedokteran keluarga Tujuan. Mengetahui pengaruh pasien TB paru aktif dewasa dengan anggota keluarga yang tinggal serumah dalam menularkan TB paru. Melakukan penatalaksanaan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga Hasil. Pada studi yang dilakukan oleh Khalilzadeh et al, ditemukan bahwa dari 147 kontak dekat dari 34 pasien TB paru aktif ditemukan 7 kontak yang positif. Pair Dong Wang et al menemukan 284 kontak dekat dari 4595 yang TB paru aktif . Studi yang dilakukan Aziz et al (2008) membandingkan antara responden sehat-kontak dekat dengan responden sehat-kontak tidak dekat. Pada kontak dekat, ditemukan tes Mantoux positif 49 kontak (40,8%) dibandingkan keselurahan 120 kontak. Dibahas juga sedikit hasil pembinaan Simpulan. Pengaruh antara kontak dekat dengan pasien TB aktif dalam menimbulkan penyakit TB masih terdapat tanda tanya. Hal ini disebabkan belum ada penelitian skala besar, dengan validitas tinggi, yang menunjukkan pengaruh hubungan tersebut. Apa yang bisa diterapkan pada pasien ini?

Ilustrasi Kasus Seorang pasien laki-laki, 21 tahun, dengan diagnosis TB paru putus obat. Ceritakan dulu mungkin sedikit untuk riwayat putus obatnya dan sedang menjalani pengobatan TB paru kategori 2, tinggal serumah yang merupakan sebuah kamar ukuran 4 m x 2,5 m. Ia tinggal bersama seorang ayah (63 tahun), ibu (47 tahun), dan adik laki-laki (18 tahun). Perilaku keseharian seperti tidur, menonton TV, makan, dan berbagai kegiatan keluarga lainnya dilakukan dalam 1 kamar. Pasien tersebut sekarang sudah tidak bekerja. Di sekitar kamar tersebut, terdapat beberapa keluarga juga yang menempati satu rumah. Dalam keluarga tersebut, terdapat pula anak-anak. Pasien sekarang sedang menjalani pengobatan TB kategori 2 bulan ke-3. Pada pasien holistic yaitu ini ditegakkan diagnostic ini

penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia. 1 Pengobatan untk tuberculosis dapat dikatakan cukup baik melihat penelitianpenelitian dan program pemerintah yang mendukung. Namun ternyata angka TB paru meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu cara penularan TB adalah riwayat kontak dekat dengan pasien, lama kontak, dan tingkat virulensi mikroorganisme tersebut. Bahas juga risiko resistensi kalau putus obat, Selain masalah diagnosis dan penatalaksanaan , yang perlu diperhatikan adalah risiko penularan kepada anggota keluarga. Risiko penularan TB tertinggi pada 48 bulan saat kontak pertama, dan kemudian menurun secara perlahan2,3 lahan. Penegasan bahwa penatalaksanaan TB memerlukan partisipasi keluarga dan perlu dideteksi anggota keluarga yang berisiko dan terlihat suspek TB (tolong dibuat bahasa yang lebih bagus ya)

Berdasarkan diagnostic holistic dilakukan penatalaksanaan berupa Pendahuluan

Pertanyaan Klinis Apakah pasien TB paru aktif dewasa dengan anggota keluarga yang sehat yang tinggal serumah dan memiliki kontak dekat dan lama, dapat menularkan TB paru ke anggota keluarga tersebut? Tuliskan PICO nya ya dek Metode Strategi Pencarian Pencarian dilakukan melalui Pubmed dan Cochraine pada 3 Juli 2011. Untuk menyaring hasil artikel, digunakan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai saringannya. Mengenai strategi pencarian, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tuberculosis adalah salah satu penyakit besar yang menyebabkan kematian pada negara berkembang. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberculosis pada tahun 2002, 3,9 juta adalah kasus BTA positif.1 Kemudian, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberculosis.1 Diperkirakan angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2 3 juta setiap tahun. 1 Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China.1 Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB.1 Di Indonesia, tuberculosis adalah pembunuh nomor satu di antara penyakit menular, dan merupakan

Adapun kriteria inklusi pada manuskrip ini meliputi: (1) Tuberculosis paru aktif, (2) Pasien Dewasa (usia > 18 tahun), (3) Desain studi case-control atau cross sectional, dan (4) Lesi radiologi paru TB, atau klinis TB, atau dilakukan tes Mantoux sebagai alat diagnostic. Untuk kriteria eksklusi, meliputi: (1) Tidak tinggal serumah, (2) Bukan anggota keluarga, (3) Studi hewan, (4)Studi lab, dan (5) Mortalitas sebagai outcome. Tabel 1. Search Strategy

Dari hasil pencarian dengan Pubmed, ditemukan 77 artikel yang kemudian disaring dan dipilih 9 artikel. Namun dari kesembilan artikel tersebut, akan ada penyaringan lebih lanjut. Dari Cochrane dengan kata kunci spread AND tuberculosis, ditemukan 4 artikel, namun

Databa se PubMe d

Seach Strategy spread[All Fields] OR ("transmission"[Su bheading] OR "transmission"[All Fields]) AND ("tuberculosis"[Me SH Terms] OR "tuberculosis"[All Fields]) AND house[All Fields] Spread AND tuberculosis

Hit s 77

Selec tion 9

Cohran e

dilihat dari kriteria inklusi dan eksklusi, tidak ada artikel yang sesuai dengan tujuan manuskrip ini. Bagan 1. Flow Chart Penyeleksian dilakukan sesuai dengan bagan di atas. Setelah melakukan pembacaan judul abstrak, maka didapatkan hasil journal dari Pubmed sebanyak 77 artikel, dan dari sumber Cochrane sebanyak 1 buah. Kemudian dilakukan pengecekan apakah ada jurnal yang ganda atau tidak, dan didapatkan bahwa tidak ada hasil studi yang ganda. Setelah itu diseleksi kembali berdasarkan kriteria inklusi sehingga didapatkan 6 buah jurnal. Dari keenam jurnal tersebut, yang terdapat

jurnal full text ada 4 buah. Kemudian setelah dibaca ulang dan disesuaikan dengan pertanyaan klinis, didapatkan 3 buah jurnal di akhir pencarian. Critical Appraisal Kemudian, ketiga artikel tersebut dianalisis dan dinilai. Penilaian tersebut meliputi validitas, kepentingan (importancy), dan kegunaannya (applicability). Ketiga artikel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Khalilzadeh S, Masjedi H, Boloursaz MR, Zahirifard S, Velayati AA. Prevalence of Tuberculosis in Close Contacts Smear Positive TB Patients.
Tanaffos 2006; 5(1), 59- 63.4 Wang PD, Lin RS. Tuberculosis Transmission in the Family. Journal of Infection (2000) 41, 249251.5 2.

Tingkat Kepentingan (Importancy) Kemudian, dengan melihat hasil di atas, dapat ditentukan apakah hasil studi tersebut penting dan seberapa kepentingannya.

Kegunaan (Applicability)

3. Aziz N, Hasan S, Munir M, Tayyab M, Chaudrhy NA. Risk to Household Contact of Tuberculosis Patients Based on Mantoux Test and Antibody Titre. J Ayub Med Coll Abbottabad 2008;20(2) 6 Validitas (Validity) Validitas dilakukan untuk menguji apakah hasil studi tersebut sesuai dengan pertanyaan klinis.

Hasil Pada studi yang dilakukan oleh Khalilzadeh et al, ditemukan bahwa dari 147 kontak dekat dari 34 pasien TB paru aktif ditemukan 7 kontak yang positif berdasarkan penemuan klinis, radiologis dan sputum BTA. Dari 147 kontak tersebut,

ada 49 kontak yang memiliki gambaran radiologis TB paru, namun setelah dikonfirmasi dengan tes Mantoux untuk usia anak dan sputum BTA untuk dewasa, ditemukan 7 orang yang positif. Pair Dong Wang et al pada studinya tahun 2000, menemukan 284 kontak dekat dari 4595 yang TB paru aktif. Pair et al kemudian membagi 284 responden tersebut ke dalam tiga kategori penyakit TB, yaitu minimal, moderately advanced, far advanced . Dalam studi ini, perlakuan (intervension) yang dilakukan adalah dengan memeriksa seluruh kontak dewasa dengan thoraks Xray, kemudian hasil abnormal dilakukan pemeriksaan sputum BTA. Sedangkan pada pasien anak, dilakukan tes Mantoux, dan hasil positif dilanjutkan dengan pemeriksaan thoraks X-ray. Studi yang dilakukan Aziz et al (2008) membandingkan antara responden sehat-kontak dekat dengan responden sehat-kontak tidak dekat. Pada kontak dekat, ditemukan tes Mantoux positif 49 kontak (40,8%) dibandingkan keselurahan 120 kontak. Aziz et al juga membandingkan hubungan antara kontak dekat pada tiap grup dengan peningkatan IgM, IgG, dan IgA. Diskusi Terdapat perbedaan pada hasil beberapa studi di atas. Khalilzadeh et al yang meneliti adakah TB paru aktif pada kontak dekat menunjukkan angka estimasi presisi yang rendah (3,2 12,84 %). Studi ini pun tidak mencari apakah kontak dekat dalam penelitian tersebut sebelumnya mengalami TB paru atau tidak sehingga membuat penelitian in agak bias. Penelitian yang dilakukan oleh Pair et al, juga memiliki tingkat kepercayaan yang rendah (0,35 %). Kemungkinan rendahnya kedua penelitian tersebut karena memasukkan responden kontak dekat dewasa sebagai perhitungan juga. Ini berkaitan dengan imun manusia dewasa yang lebih baik dibandingkan dengan anak. Juga dalam penelitian

tersebut tidak dianalisis mengenai tingkat ekonomi, kondisi lingkungan sekitar, dan tingkat gizi (BMI). Namun penelitian yang dilakukan Khalilzadeh et al, menunjukkan hanya 1 dari 7 kontak dekat positif TB yang usia anak. Studi Aziz et al, memperlihatkan risiko yang tinggi sebesar 40,8 % untuk kontak dekat pasien TB paru aktif (p<0,01). Namun hasil positif tersebut hanya menggunakan tes Mantoux sebagai prediktor prognostik hasil positif TB. Tes Mantoux tidak dijadikan standar diagnostik TB pada dewasa. Prediktor lain yang digunakan oleh Aziz et al dalam melihat prognosis kontak dekat dengan pasien TB paru aktif adalah jumlah IgM, IgG, dan IgA. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah IgM, IgG, dan IgA pada individu dengan tes Mantoux positif maupun negatif. Simpulan dan Saran Pengaruh antara kontak dekat dengan pasien TB aktif dalam menimbulkan penyakit TB masih terdapat tanda tanya. Hal ini disebabkan belum ada penelitian skala besar, dengan validitas tinggi, yang menunjukkan pengaruh hubungan tersebut. Diharapkan di kemudian hari terdapat peneliti-peneliti yang mencari hubungan antara kontak dekat dengan pasien TB aktif dalam menimbulkan penyakit TB dalam skala yang besar dan validitas tinggi. Tolong buat aplikasi kepada kasus yang didapat dari hasil EBCR ini ya

Saran Tolong buat saran untuk pasien Saran untuk anggota keluarga Saran untuk petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan : Daftar Pustaka

1. Tjandra Yoga et al. Tuberkulosis: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2006. h.1-2 2. Reichler MR, Reves R, Bur S, Thompson V, Mangura BT, Ford J, et al. Contact Investigation Study Group. Evaluation of investigations conducted to detect and prevent transmission of tuberculosis. JAMA 2002; 287 (8): 991- 5. 3. Reichler M R, Taylor Z, Castro Kg. Factors in tuberculosis contact investigations [letter]. JAMA 2002; 2974. 4. Khalilzadeh S, Masjedi H, Boloursaz MR, Zahirifard S, Velayati AA. Prevalence of Tuberculosis in Close Contacts Smear Positive TB Patients. Tanaffos 2006; 5(1), 59- 63. 5. Wang PD, Lin RS. Tuberculosis Transmission in the Family. Journal of Infection (2000) 41, 249251. 6. Aziz N, Hasan S, Munir M, Tayyab M, Chaudrhy NA. Risk to Household Contact of Tuberculosis Patients Based on Mantoux Test and Antibody Titre. J Ayub Med Coll Abbottabad 2008;20(2)

Anda mungkin juga menyukai