Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2477-4383

HUBUNGAN NYERI POST SECTIO CAESAREA DENGAN PEMBERIAN


LAKTASI DI RUANG RAWAT GABUNG PAVILIUN MELATI RSUD
JOMBANG

(The Terms Of Post Sectio Caesarean Pain With Lactation In Sheaf Nursery Ward Of
Melati Pavillion Of Rsud Jombang)

Iswanto Karso, Pepin Nahariani, Anik Indrawati


Stikes Pemkab Jombang
Email : anikindra787.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Latar belakang penelitian ini di RSUD Jombang terdapat 317 persalinan spontan dan
3.566 persalinan abnormal, antara persalinan yang abnormal tersebut adalah persalinan dengan section
caesarea, dengan jumlah 971 (27%). Seluruh pasien post section secarea tidak memberikan asi eksklusif.
Pada lima bulan terakhir januari sampai Mei 2017, tercatan jumlah ibu dengan SC sebanyak 299 orang.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui hubungan antara Nyeri post SC dengan pemberian
laktasi di ruang rawat gabung paviliun melati RSUD Jombang.Metode : Desain penelitian ini
menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 60 responden
sedangkan sampel terdiri dari 52 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling.
Variabel independen nyeri post SC, variabel dependen adalah pemberian laktasi, instrumen untuk
mengkur nyeri post SC adalah lembar skala nyeri, sedangkan instrumen untuk pemberian laktasi
mengunakan cheklist. Uji statistik yang digunakan spreman.Hasil : Hasil penelitian ini diketahui bahwa
terdapat 39 reponden responden yang memiliki pemberian Laktasi tidak tepat didapatkan 23 responden
(44,2%) mengalami nyeri sedang. Analisis statistic dengan menggunakan uji uji Rank Spearman
didapatkan ρ = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima atau H0 ditolak artinya ada hubungan antara pemberian
laktasi dengan tingkatan nyeri di ruang rawat gabungan Paviliun Melati RSUD Jombang.Pembahasan :
Ada hubungan pemberian laktasi dengan tingkatan nyeri di ruang rawat gabungan paviliun melati RSUD
Jombang. Diharapkan nantinya bisa dijadikan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan
pelayanan di masyarakat. Saran dari penelitian Perlu pendampingan oleh tenanga kesehatan dalam proses
pemberian laktasi terutama pada ibu post SC

Kata kunci nyeri SC, ibu post SC, pemberian laktasi.

ABSTRACT

Introduction : The background of this study is in RSUD Jombang has 317 normal laboring and 3.566 of
abnormal laboring, that is section caesarean laboring, as many as 971 (27 %). All the section caesarean
patients do not give the exclusive breastfeeding. In the five months recent start from January to May
2017, registered the total of SC’s mother as many as 299 people. The purpose of this study is to know the
terms of post section caesarean pain with lactation in sheaf nursery ward of Melati pavilion of RSUD
Jombang. Methode : The design of this study used analytic correlation with cross sectional approach.
Population as many as 60 respondents while the samples as many as 52 respondents who taken used
purposive sampling technique. The independent variable was post sectio caesarean pain, dependent
variable was lactation, the instrument to measure the post sectio caesarean pain was pain scale sheet,
while the instrument to give the lactation used checklist. Statistical test used spearman. Result : The
result of this study obtained that 39 respondents who had inappropriate lactation as many as 23
respondents (44,2%) had moderate pain. Statistical analysis used Rank Spearman test which obtained
that ρ = 0,000 < 0,05 so H1 was accepted or H0 was rejected means that there was a correlation between
lactation and pain level in sheaf nursery ward of Melati pavilion of RSUD Jombang.Discussion : There
was a correlation between lactation and pain level in sheaf nursery ward of Melati pavilion of RSUD
Jombang. It was expected that able to improve the knowledge in the future and the experienced in giving
the health care in society.The suggestion from researcher was need accompanied by health workers in the
process of lactation especially to mother post section caesarean.

Keywords: Sectio Caesarean Pain, Post Sectio Caesarean Mother, Lactation

1
PENDAHULUAN rawat gabung Paviliun Melati RSUD
Jombang “.
Persalinan secara sectio caesaria (SC)
merupakan salah satu kendala untuk METODE PENELITIAN
melakukan IMD. Hal ini berhubungan
dengan rasa nyeri akibat luka operasi, Desain penelitian dalam penelitian ini
pengaruh anastesi, ketidaknyamanan ibu, adalah korelasi dengan metode pendekatan
dan belum keluarnya ASI setelah operasi cross sectional. Populasi dalam penelitian
(Prior,2012). Meskipun telah dilakukan ini semua ibu post SC yang di rawat di
pemberian anestesi tetapi rasa nyeri masih ruang gabung Paviliun Melati RSUD
dirasakan oleh ibu. Seperti yang Jombang, sebanyak 60 pada Juli 2017.
dikemukakan oleh Padmavenhi (2009) sampel dalam penelitian ini adalah adalah
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ibu post SC yang di rawat di ruangan
alasan ibu tidak melaksanakan IMD adalah gabung Paviliun Melati RSDU Jombang,
akibat nyeri luka operasi (92%), sebanyak 52 orang.
ketidaknyamanan (78%), efek anestesi Teknik sampling yang digunakan dalam
(74%). Nyeri post SC apabila tidak segera penelitian ini adalah Purposive Sampling.
diatasi dapat menurunkan kemampuan ibu Untuk variabel independen penelitian ini
dalam melaksanakan IMD (Storm,2007) adalah adalah Nyeri post SC. Sedangkan
Dari data rawat gabung di RSUD variable dependenya adalah Pemberian
Jombang selama tahun 2012 di RSUD Laktasi. Teknik pengumpulan data dalam
Jombang terdapat 317 persalinan spontan penelitian ini adalah menggunakan cheklist.
dan 3.566 persalinan abnormal, antara Pengolahan dan analisis data dilakukan
persalinan yang abnormal tersebut adalah dengan menggunakan program komputer.
persalinan dengan section caesarea, dengan Dilakukan perhitungan untuk mengetahui
jumlah 971 (27%). Seluruh pasien post hubungan sikap tentang perubahan fisik
section secarea tidak memberikan asi dengan aktifitas seksual pada masa
eksklusif. Pada lima bulan terakhir januari menopausee di Desa Janti Kecamatan
sampai mei 2017, tercatan jumlah ibu Jogoroto Kabupaten Jombang dengan
dengan sc sebanyak 299 orang menggunakan uji spearman rank
Rasa nyeri dan cemas pada ibu bisa correlation.
menyebabkan rasa ketidaknyamanan. Rasa
tidak nyaman pada ibu post SC memerlukan HASIL PENELITIAN
adanya penanganan keperawatan. Seperti
yang dikemukakan oleh Karistom (2007), Hasil penelitian yang di peroleh dalam
pada 24 jam pertama setelah SC, ibu hubungan antara Nyeri post SC dengan
mengalami nyeri sehingga memerlukan pemberian laktasi di ruang rawat gabung
terapi untuk mengatasi nyeri yang Paviliun Melati RSUD Jombang.
terjadi.Selain terapi medis, ibu juga Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir
memerlukan tindakan keperawatan yang sebagian besar responden berusia 20-35
bisa memberikan rasa nyaman. tahun sebanyak 32 orang (61,5%).
Ketika perawat tidak mampu untuk menunjukkan bahwa setengah responden
menyediakan lingkungan benar-benar berpendidikan dasar dan menegah sebanyak
tenang, perawat dapat membantu klien dan 19 orang (36,5%). menunjukkan bahwa
keluarga untuk mampu menerima sebagian besar responden adalah ibu rumah
kekurangan dari pengaturan yang ideal. tangga sebanyak 22 orang (42,3%).
Perawat harus mampu melakukan upaya menunjukkan bahwa sebagian besar
mengurangi kebisingan, cahaya lampu, dan mempunyai 1 anak sebanyak 40 orang
pengaturan suhu ruangan dalam rangka (76,9%). menunjukkan bahwa sebagian
memfasilitasi yang meningkatkan kesehatan besar besar responden pernah mendapat
klien. Berdasarkan fenomena di atas maka informasi tentang pemberian Laktasi
penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebanyak 32 orang (61,5%). Tabel 2
tentang “Hubungan nyeri post section menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
caesarea dengan pemberian laktasi di ruang sebagian besar teknik pemberian Laktasi
2
responden tidak tepat sebanyak 39 orang Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat
(75,0%). 39 reponden responden yang memiliki
Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian pemberian Laktasi tidak tepat didapatkan
besar responden mengalami nyeri sedang 23 responden (44,2%) mengalami nyeri
sebanyak 23 orang 44,2%. sedang

Tabel 1 Distribusi frekuensi data umum responden

N
Data Umum Frekuensi Prosentase %
o
1 Umur
< 20 tahun 11 21,2
20 - 35 tahun 32 61,5
> 35 tahun 9 17,3
2 Pendidikan
Dasar 19 36,5
Pertama 8 15,4
Menegah 19 36,5
Atas 6 11,5
3 Pekerjaan
Petani 3 5,8
Swasta 0 0
Wiraswasta 12 23,1
PNS 15 28,8
4 Jumlah anak
Primipara 1 anak 40 76,9
Multipara 2-4 anak 12 23,1
Grandemultipara >5 anak 0 0
5 Informasi
Pernah 32 61,5
Tidak pernah 20 38,5

Sumber: Data Primer, 2017

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Teknik pemberian Laktasi

No Teknik pemberian laktasi Jumlah


1. Tidak Tepat 39
2. Tepat 13
Sumber: Data Primer, 2017

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri

Tingkat Nyeri
Nyeri ringan 17 32,7
Nyeri sedang 23 44,2
Nyeri berat 12 23,1
Nyeri ringan 17 32,7
Sumber: Data Primer, 2017

Tabel 4 Hubungan pemberian laktasi dengan tingkat nyeri di ruang rawat gabung paviliun
melati RSUD Jombang

3
Tingkat Nyeri
Pemberian Laktasi Ringan Sedang Berat Total
f % F % f % f %
Tidak Tepat 8 17,3 20 38,5 11 21,2 39 100
Tepat 9 15,4 3 5,8 1 1,9 13 100
Total 17 32,7 23 44,2 12 23,2 12 100
Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil uji Rank Spearman Nyeri merupakan pengalaman sensori


didapatkan ρ = 0,002< 0,05 maka H1 dan emosional yang tidak menyenangkan
diterima atau H0 ditolak artinya ada akibat dari kerusakan jaringan yang actual
hubungan antara pemberian laktasi dengan atau potensial. Nyeri yang di alami tiap
tingkat nyeri di ruang rawat gabung orang berfariasi tergantung bagaimana
paviliun melati RSUD Jombang. orang itu menyikapi nyeri yang dia alami.
Nilai correlation coefficient sebesar Terdapat berbagai factor yang dapat
0,413 sehingga dapat disimpulkan ada mempengaruhi persepsi dan reaksi masing
hubungan antara pemberian laktasi dengan – masing individu terhadap nyeri . Seorang
tingkat nyeri di ruang rawat gabung perawat harus menguasai dan memahami
Paviliun Melati RSUD Jombang adalah factor tersebut agar dapat memberikan
sedang pendekatan yang tepat dalam pengkajian
dan perawatan terhadap klien yang
PEMBAHASAN mengalami masalah nyeri. Faktor tersebut
antara lain, Usia, jenis kelamin, kebudayaan
Tingkat nyeri pada ibu post SC , lokasi dan tingkat keparahan nyeri,
Berdasarkan tabel 4.8 dapat menunjukkan perhatian, ansietas ( kecemasan ), keletihan,
bahwa sebagian besar responden pengalaman sebelumnya, dukungan
mengalami nyeri sedang sebanyak 23 orang keluarga dan sosial .
44,2%.
Smeltzer & Bare (2001:212) Teknik pemberian laktasi
mengatakan bahwa nyeri dianggap sebagai Berdasarkan tabel 4.7 dapat
pengalaman sensori dan emosional yang menunjukkan bahwa sebagian besar teknik
tidak menyenangkan akibat adanya pemberian Laktasi responden tidak tepat
kerusakan jaringan yang bersifat actual sebanyak 39 orang (75,0%).
maupun potensial. Sementara menurut Menyusui merupakan proses yang
international Association for the study of alamiah, akan tetapi untuk mencapai
pain (1994) dalam price & Wilson (2005: keberhasilan menyusui diperlukan
1063) menggambarkan nyeri sebagai suatu pengetahuan tentang tehnik menyusui yang
pengalaman sensorik dan emosional yang benar. Dengan pengetahuan yang baik
tidak potensial atau yang dirasakan akbat dapat menunjang pelaksanaan menyusui itu
kejadian – kejadian dimana terjadi sendiri, sehingga ibu diharapkan merasa
kerusakan. Nyeri merupakan gabungan nyaman ketika menyusui dan yang lebih
reaksi fisik,. Emosi dan perilaku dimana utama bayi mendapatkan asupan yang
menurut Perry & Potter (2005:” 1540-1508) cukup (Soetjiningsih, 2012). Teknik
ada 3 komponen fisiologi nyeri yaitu menyusui yang baik dan benar adalah
resepsi, persepsi dan reaksi. Resepsi apabila areola sedapat mungkin semuanya
(reseptor nyeri) yang disebut sebagai masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini
nociceptor nerupakan ujung – ujung saraf tidak mungkin dilakukan pada ibu yang
bebas, tidak bermyelin atau sedikit areolanya besar. Untuk ini, maka sudah
bermyelin dan neuron dari neuron aferen. cukup bila rahang bayi supaya menekan
Nociceptor tersebar luas pada kulit viosera, tempat penampungan air susu (Sinus
persendian, dinding arteri, hati dan kandung Laktiferus) yang terletak dipuncak areola di
empedu ( Smeltzer & Bare, 2001: 215). belakang puting susu. Teknik salah, yaitu
apabila bayi menghisap pada puting saja,

4
karena bayi hanya dapat menghisap susu waktu dan kesempatan untuk mendapatkan
sedikit dan pihak ibu akan timbul lecet- informasi tentang cara pemberian Laktasi
lecet pada puting susu (Kristiyansari, 2009). sehingga ibu mempunyai pengetahuan yang
Keberhasilan menyusui didukung baik tentang pemberian Laktasi. Akan
oleh persiapan psikologis yang dilakukan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa
sejak masa kehamilan. Persiapan ini sangat tehnik pemberian Laktasi ibu adalah tidak
berarti karena keputusan atau sikap ibu tepat. Hal ini karena ibu hanya sebatas tahu
yang positif terhadap pemberian Laktasi bagaimana cara memberikan laktasi saja
harus sudah terjadi pada saat kehamilan dan tetapi ibu tidak tahu dan tidak memahami
atau bahkan jauh sebelumnya. Sikap ibu tehnik pemberian laktasi pada bayi seperti
terhadap pemberian Laktasi dipengaruhi cara memasukkan puting susu pada mulut
oleh berbagai faktor, antara lain adat bayi, cara memegang payudara, cara
istiadat, kebiasaan, kepercayaan tentang menempelkan badan anak pada badan ibu
menyusui di daerah masing-masing. Hasil dan cara menggendong bayi saat menyusui.
penelitian menunjukan masih banyak ibu Tabel 4.4 dapat menunjukkan
yang salah saat menyusui, ibu menyusui bahwa sebagian besar mempunyai 1 anak
sambil tiduran, ibu tidak menyangga leher sebanyak 40 orang (76,9%).
bayi saat menyusui, ibu tidak memegangi Primipara adalah wanita yang telah
payudara saat menyusui. pada penelitian ini melahirkan satu kali (tanpa
sub pokok bahasan yang dominan adalah mempertimbangkan jumlah janin) dengan
faktor informasi yang sangat berpengaruh janin viabel. Semakin banyak pengalaman
kurangnya informasi menyebabkan yang dimiliki oleh ibu maka pemahaman
responden tidak memahami pemberian ibu semakin meningkat tentang kesehatan
Laktasi eksklusif di samping itu faktor (Varney, 2010).
pekerjaan berperan mempengaruh Ibu yang baru mempunyai anak 1
cenderung tidak memberikan kesempatan menyebabkan ibu tidak begitu paham
dalam memberikan Laktasi secara bagaimana cara memberikan Laktasi yang
eksklusif. benar dan tepat pada bayi mulai frekuensi
Pemberian Laktasi yang tidak tepat pemberian, posisi pemberian Laktasi dan
juga dipengaruhi oleh setengah responden bagaimana cara yang harus dilakukan
berpendidikan dasar sebanyak 19 orang setelah menyusui bayinya.
(36,5%). Berdasarkan tabel 4.5 dapat
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang menunjukkan bahwa sebagian besar besar
maka makin mudah dalam menerima responden pernah mendapat inform laktasi
informasi, sehingga semakin baik perilaku tentang teknik pemberian Laktasi sebanyak
yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang 32 orang (61,5%).
kurang akan menghambat perilaku Informasi adalah keseluruhan
seseorang dan terhadap nilai-nilai yang baru makna, dapat diartikan sebagai
dikenal. Pendidikan klien dapat pemberitahuan seseorang, biasanya
meningkatkan keteraturan, sepanjang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
bahwa pendidikan tersebut merupakan Pendekatan ini biasanya digunakan untuk
pendidikan yang aktif (Notoatmodjo, 2010). menggugah kesadaran masyarakat terhadap
Pelitian menunjukkan sebagian suatu inovasi yang berpengaruh terhadap
besar responden adalah ibu rumah tangga perilaku, biasanya melalui media massa
sebanyak 22 orang (42,3%) Pekerjaan (Saifudin, A, 2010).
adalah serangkaian tugas atau kegiatan Informasi yang kurang tentang
yang harus dilaksanakan atau diselesaikan tehnik pemberian laktasi menyebabkan ibu
oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau tidak tahu dan tidak memahami cara
profesi masing-masing. Status pekerjaan menyusui bayinya sehingga ibu
sering mempengaruhi kesempatan mempraktikkan menyusui sesuai dengan
seseorang untuk mendapatkan informasi kebiasaan dan kebanyakan para ibu
(Notoatmodjo, 2010). menyusui bayinya dengan cara tangan
Pada dasarnya seorang ibu rumah menggunting, tidak menopang kepala bayi
tangga seharunya mempunyai banyak sampai batas lengan dan tidak
5
mendekapkan tubuh bayi untuk menghadap menyebabkan pelepasan substansi seperti
ibu, selain itu jarang ibu menyusui bayi histamine, brakdikinin, dan kalium yang
dengan memandang bayinya. Kebanyakan bergabung dengan lokasi reseptor di
para ibu menyusui sambil berbicara dan nociceptor ( Perry & Potter, 2005 : 1504).
jarang menyendawakan bayi setelah Tiap orang mempunyai mekanisme
menyusui. koping berbeda beda dalam menyikapi rasa
Berdasarkan tabel 4.8 dapat nyeri. Dengan nyeri yang dirasakan
menunjukkan bahwa sebagian besar membuat responden mengurangi aktifitas
responden Merasakan Nyeri sedang yang bisa merangsang menculnya nyeri.
sebanyak 23 orang 44,2%. Karena rangsangan nyeri yang muncul
Hal ini sesuai dengan teori Smeltzer & Bare membuat ibu takut untuk memberikan
(2003) yang menyatakan pengalaman nyeri Laktasi pada bayi, krena nyeri juga ibu
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor mengalami keterbatasan dalam bergerak.
yang dapat meningkatkan atau menurunkan Jadi, dari penelitian ini masih banyak
persepsi, toleransi, maupun respon individu responden yang belum melaksanakan
terhadap nyeri, yaitu pengalaman nyeri pemberian laktasi, mungkin karena
terdahulu, kecemasan, budaya, usia, jenis sebelumnya responden tidak pernah
kelamin, dan harapan terhadap upaya mendapatkan informasi tentang pentingnya
penghilang nyeri. pemberian laktasi, sehingga responden
Tiap orang mempunyai mekanisme koping tidak memberikan laktasi. Upaya yang
berbeda beda dalam menyikapi rasa nyeri. dapat dilakukan untuk meningkatkan
Dengan nyeri yang dirsakan membuat pelaksanaan pemberian laktasi adalah
responden mengurangi aktifitas yang bisa dengan pemberian pendidikan/ penyuluhan
merangsang menculnya nyeri. kesehatan yang dilakukan oleh peneliti dan
petugas kesehatan terutama tentang
Hubungan Nyeri post SC dengan pentingnya pemberian laktasi dan
pemberian laktasi di ruang rawat manfaatnya.
gabung paviliun RSUD jombang
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa KESIMPULAN DAN SARAN
terdapat 39 reponden responden yang
memiliki teknik pemberian laktasi tidak Kesimpulan
tepat didapatkan 20 responden (38,5%) Berdasarkan analisa data hasil
mengalami nyeri sedang. Hasil analisa penelitian dan pembahasan Sebagian besar
menggunakan uji Sperman dengan α 0,05 pemberian laktasi responden tidak tepat
didapatkan bahwa ρ = 0,002 < 0,05 yang Sebagian besar responden mengalami nyeri
artinya ada hubungan nyeri SC dengan sedang. Hasil analisa ada hubungan nyeri
pemberian laktasi di ruang rawat gabung post SC dengan pemberian laktasi di ruang
paviliun RSUD jombang. rawat gabung paviliun RSUD jombang.
Menyusui merupakan proses yang
alamiah, akan tetapi untuk mencapai Saran
keberhasilan menyusui diperlukan Bagi Peneliti, Penelitian ini sebagai
pengetahuan tentang tehnik menyusui yang tambahan pengetahuan dan pengalaman
benar. Dengan pengetahuan yang baik dalam memberikan pelayanan di
dapat menunjang pelaksanaan menyusui itu masyarakat. Lebih meningkatkan
sendiri, sehingga ibu diharapkan merasa pengetahuan ibu tentang pemberian laktasi
nyaman ketika menyusui dan yang lebih yang benar baik melalui media massa
utama bayi mendapatkan asupan yang maupun media elektronik seperti membaca
cukup (Soetjiningsih, 2008). Semua koran, dengan pembuatan lifled dan
kerusakan selular yang disebabkan oleh sebagainya sehingga ibu dapat
stimulus terminal. Mekanik, kimiawi, atau mempraktikkan dengan baik dalam
stimulus listrik penyebabkan pelepasan pemberian laktasi. Diharapkan menambah
substansi yang menghasilkan nyeri, wacana dan informasi khususnya
pemaparan terhadap panas atau dingn, mahasiswa mengenai pemberian laktasi
tekanan friksi, dan zat – zat kimia
6
sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan Jensen. 2012. Kebutuhan Cairan Ibu
pada praktik di lapangan Menyusui. Jakarta :Rineka Cipta
JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalunan
DAFTAR PUSTAKA Normal Dan IMD.Jakarta JNPKR
Nazir. 2010.Metodelogi
Achir Y Hamid.2010. Pakar teori Penelitian.Bandunng Ghalia
keperawatan dan karya mereka Notoadmodjo. 2012. Metodelogi Penelitian.
Jakarta:EGC Jakarta: Rineka Cipta
Ananta. 2010. Jurnal Publikasi ASI Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian
Eksklusif. http//www.unair ac.id. Ilmu Keperawatan. Jakarta:
akses 3 Juni 2017 Rineka Cipta
Cahyani. 2014. ASI Ekslusif. Pajares, F., Britner, S. L., & Valiante, G.
Wikinafigation.com akses 1 Juni (2009). Relation between
2017 achievement
Chumbley. 2011. Managemen Menyusui. Puwodarminto. 2010. Kamus Besar bahasa
Jakarta Rineka Cipta Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dinkes, 2015. Dinkes Pemprov Jatim Ramaiah. 2012. Pedoman Menyusui.
Sukseskan Pekan ASI Se-Dunia. Bandung : Rosda Karya
dinkes.jatimprov.go.id diakses Suririnah. 2012.Perawatan Bayi Baru
tanggal 7 Juni 2016 Lahir.Jakarta: EGC
Etkin all. 2012. Pedoman Menyusui. Susmato Ananta. 2010. Jurnal Publikasi
Jakarta: JNPK-KR ASI Eksklusif. http//www.unair
Fitria. 2010. Masalah Menyusui. Jakarta: ac.id. akses 1 Juni 2017
EGC Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang.
Hidayat. 2012. Metodelogi Penelitian Ilmu http//www.intramedia.com akses
Kebidanan. Jakarta: Rineka Cipta 1 Juni 2017
Intan. 2014.Penanganan Menyusui Pada Suherni.2012. Perawatan Payudara Pada
Masa Nifas. Jakarta: Pustaka Masa Nifas. Jakarta:EGC
Bunda Suradi. 2011. ASI Ekslusif. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai