Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH THERAPY GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT NYERI PADA

PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT


TK. II PELAMONIA MAKASSAR

Erawati1, Jamila Kasim2, Ernawati Askar3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Alamat Korespondensi : (nauraerawati512@gmail.com/082199498537)

ABSTRAK

Sectio caesarea merupakan kelahiran janin melalui jalur abdominal (laparotomi) yang
memerlukan insisi ke dalam uterus (histerotomi). Adanya insisi dan jaringan yang rusak
menyebabkan sensasi rasa nyeri. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak
responden dibanding suatu penyakit manapun. Perawat berperan besar dalam penanggulangan nyeri
non farmakologis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh therapy guided imagery
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit TK. II
Pelamonia Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre-experimental Design
dengan jenis rancangan yang digunakan One Group Pretest-Postest Design dan dilaksanakan di
Ruang PNC Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar pada tanggal 01 sampai 22 Desember 2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi caesarea yang dirawat di Ruang
PNC Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 11 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
skor rata-rata tingkat nyeri responden sebelum therapy guided imagery yaitu 7, dimana skor tingkat
nyeri tertinggi yaitu 8 dan terendah 6, sedangkan skor rata-rata tingkat nyeri responden sesudah
therapy guided imagery yaitu 4, dimana skor tingkat nyeri tertinggi yaitu 8 dan terendah 6. Hasil uji
Wilcoxon diperoleh nilai ρ=0,002, yang berarti nilai ρ lebih kecil dari nilai (α) 0,05, dengan demikian
H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh therapy guided imagery
terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit TK. II Pelamonia
Makassar.

Kata Kunci : Intensitas Nyeri, Therapy Guided Imagery

PENDAHULUAN akibat tindakan pembedahan adalah teknik


Bedah atau pembedahan (bahasa relaksasi (Lukman, 2013).
inggris: Surgery, bahasa Yunani Cheirourgia Berdasarkan data dari Media Centre of
(pekerjaan tangan) adalah spesialis dalam WHO, sekitar 830 wanita meninggal setiap
kedokteran yang mengobati penyakit atau luka hari karena komplikasi kehamilan atau
dengan operasi manual dan instrument. persalinan pada tahun 2015. Mengurangi rasio
Menurut R. Sjamsuhidajat dan Wim De Jong, kematian ibu dari 216 per 100.000 kelahiran
2005, pembedahan atau operasi adalah hidup pada tahun 2015 menjadi kurang dari 70
semua tindakan pengobatan yang per 100.000 pada tahun 2030 akan
menggunakan cara invasif dengan membuka memerlukan lebih dari tiga kali lipat tingkat
atau menampilkan bagian tubuh yang akan penurunan tahunan rata-rata Antara tahun
ditangani (Maryunani, 2014). 1990 dan 2015 (Jašarević & Bennett, 2017).
Nyeri adalah alasan utama Beradsarkan data Profil Kesehatan
seseresponden untuk mencari bantuan Indonesia, menunjukkan penurunan AKI di
perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai
banyak proses penyakit atau bersamaan dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228.
dengan beberapa pemeriksaan diagnostik Namun demikian, SDKI tahun 2012
atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan
dan menyulitkan lebih banyak responden yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000
dibanding suatu penyakit manapun. Perawat kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan
berperan besar dalam penanggulangan nyeri penurunan menjadi 305 kematian ibu per
non farmakologis. Salah satu penanggulangan 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil
nyeri non farmakologis yang mudah dalam Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015
mengatasi nyeri akibat kerusakan jaringan (Kementerian Kesehatan RI, 2017).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 3 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
283
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan 2. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari
Sulawesi Selatan, menunjukkan jumlah Rekam Medik RS TK. II Pelamonia
kematian ibu tahun 2016 yang dilaporkan Makassar
menjadi 153 responden atau 103.00 per
100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian Pengolahan Data
ibu hamil 47 responden (30,71%), kematian 1. Editing
ibu bersalin 44 responden (27,45%), kematian Hasil angket yang diperolehkan atau
ibu nifas 62 responden (40,52%), adapun dikumpulkan melalui kuesioner perlu
kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau
sebanyak 7 responden, umur 20-34 tahun tenyata masih ada data atau informasi
sebanyak 101 responden, dan ≥35 tahun yang tidak lengkap, dan tidak mungkin
sebanyak 45 responden (Dinkes Sulsel, 2017). dilakukan wawancara ulang, maka
Salah satu cara untuk menurunkan kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
angka kematian dengan tindakan 2. Coding sheet
penyelamatan bayi serta ibunya dalam Lembaran kode adalah instrument
persalinan dengan cara operasi sectio berupa kolom untuk merekam data secara
caesarea (SC). Sectio caesarea merupakan manual. Lembaran atau kartu kode berisi
kelahiran janin melalui jalur abdominal nomor responden, dan nomor pertanyaan.
(laparotomi) yang memerlukan insisi ke dalam 3. Data entry
uterus (histerotomi). Adanya insisi dan Yakni mengisi kolom atau kotak
jaringan yang rusak menyebabkan sensasi lembar atau kartu kode sesuai dengan
rasa nyeri. Sensasi nyeri yang dirasa jawaban masing-masing pertanyaan.
tergantung pada persepsinya, dan persepsi 4. Tabulasi
setiap pasien terhadap nyeri berbeda-beda Yakni membuat tabel data, sesuai dengan
tergantung nilai ambang batas nyerinya. tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh
Sehingga respons terhadap nyeri juga peneliti
berbeda-beda, ada yang berteriak, meringis
dan lain-lain. Pilihan utama untuk mengatasi Analisa Data
nyeri dewasa ini ialah dengan pemberian 3. Analisis Univariat
analgesik (Astutik & Kurlinawati, 2017). Analisa univariat bertujuan untuk
Berdasarkan data dari rumah sakit TK. mendeskripsikan karakteristik setiap
II Pelamonia Makassar jumlah operasi sectio variabel penelitian. Bentuk jenis analisis
caesarea pada tahun 2016 berjumlah 246 univariat tergantung dari jenis datanya.
kasus sedangkan pada tahun 2017 mengalami 4. Analisis Bivariat
peningkatan sebanyak 261 kasus. Data dari Analisis bivariat yang dilakukan
Januari sampai dengan November tahun 2018 terhadap dua variabel yang diduga
sebanyak 200 kasus (Rekam Medik RS TK.II berhubungan atau berkorelasi
Pelamonia, 2018). (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, maka Kesehatan, 2014).
peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian tentang Pengaruh Therapy Guided HASIL PENELITIAN
Imagery Terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien 3. Analisis Univariat
Post Operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit Distribusi Karakteristik Responden di
TK. II Pelamonia Makassar. Ruang PNC Rumah Sakit TK. II Pelamonia
Makassar (n=11)
BAHAN DAN METODE Karakteristik n %
Lokasi, Populasi, dan Sampel Umur
Penelitian yang telah dilakukan di Ruang 17-25 tahun 1 9,1
PNC Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar 26-35 tahun 10 90,9
pada tanggal 01 sampai 22 Desember 2018. Pendidikan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua DIII 7 63,6
pasien post operasi caesarea yang dirawat di S1 4 36,4
Ruang PNC Rumah Sakit TK. II Pelamonia Pekerjaan
Makassar sebanyak 11 pasien dengan jumlah IRT 10 90,9
sampel sebanyak 11 pasien. PNS 1 9,1
Paritas
Pengumpulan data Primigravida 1 9,1
1. Pengumpulan data primer diperoleh Multigravida 10 90,9
dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disediakan.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 3 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531

284
Berdasarkan tabel diatas imagery dalam dengan pemberian obat
menunjukkan bahwa umur responden farmakologi sehingga dapat memberikan
terbanyak adalah 26-35 tahun yaitu perubahan yang baik terhadap penurunan
sebanyak 10 responden (90,9%). skor tingkat nyeri.
Pendidikan terbanyak adalah DIII yaitu Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai z
sebanyak 7 responden (63,6%). Pekerjaan sebesar -3,025 dengan nilai ρ=0,002, yang
terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 10 berarti nilai ρ lebih kecil dari nilai (α) 0,05,
responden (90,9%). Paritas terbanyak dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
adalah IRT yaitu sebanyak 10 responden Interpretasi ada pengaruh therapy guided
(90,9%). imagery terhadap tingkat nyeri pada pasien
post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit
4. Analisis bivariat TK. II Pelamonia Makassar.
Pengaruh Therapy Guided Imagery Hasil penelitian ini sejalan dengan
Terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Post penelitian yang telah dilakukan oleh Patasik,
Operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit dkk., (2013) dengan judul Efektifitas Teknik
TK. II Pelamonia Makassar (n=11) Relaksasi Nafas Dalam dan Guided Imagery
Median Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post
Tingkat nyeri (Min- Sig (p) Operasi Sectio Caesare di Irina D BLU RSUP
Max) Prof. Dr. R. D. Kandou Manado menunjukkan
Sebelum therapy 7 (6-8) 0,002 bahwa tingkat nyeri pada pasien post operasi
guided imagery sectio caesarea sebelum dilakukan teknik
Sesudah therapy 4 (4-5) guided imagery di Irina D BLU RSUP Prof. Dr.
guided imagery R. D. Kandou Manado sebagian besar
Uji Wilcoxon, 11 subjek skor tingkat nyeri mengalami nyeri hebat sampai sangat hebat,
menurun, 0 tetap dan 0 meningkat tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio
caesarea sesudah dilakukan teknik guided
Berdasarkan tabel di atas imagery di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
menunjukkan bahwa skor rata-rata tingkat Kandou Manado sebagian besar mengalami
nyeri responden sebelum therapy guided penurunan ke kategori nyeri ringan selebihnya
imagery yaitu 7, dimana skor tingkat nyeri ke kategori nyeri sedang, guided imagery
tertinggi yaitu 8 dan terendah 6, sedangkan efektif terhadap penurunan nyeri pada pasien
skor rata-rata tingkat nyeri responden post operasi sectio caesarea.
sesudah therapy guided imagery yaitu 4, Penelitian yang telah dilakukan oleh
dimana skor tingkat nyeri tertinggi yaitu 8 Suarilah, dkk., (2014) dengan judul Guided
dan terendah 6. Hasil uji Wilcoxon Imagery and Music (GIM) Menurunkan
diperoleh nilai ρ=0,002, yang berarti nilai ρ Intensitas Nyeri Pasien Post Sectio Caesarea
lebih kecil dari nilai (α) 0,05, dengan Berbasis Adaptasi Roy menunjukkan bahwa
demikian H0 ditolak dan Ha diterima. ada perbedaan intensitas nyeri yang signifikan
Interpretasi ada pengaruh therapy guided antara pasien post Sectio Caesarea pada
imagery terhadap tingkat nyeri pada pasien kelompok kontrol setelah diberikan analgesik
post operasi sectio caesarea di Rumah non opioid dengan kelompok perlakuan
Sakit TK. II Pelamonia Makassar. setelah diberikan analgesik non opioid dan
Guided Imagery and Music (GIM). GIM
PEMBAHASAN terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri
Berdasarkan penelitian yang telah pasien post Sectio Caesarea di RSUP NTB.
dilakukan di Ruang PNC Rumah Sakit Tk. II Penurunan intensitas nyeri tampak lebih besar
Pelamonia Makassar menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan dibandingkan
skor rata-rata tingkat nyeri responden sebelum dengan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan
therapy guided imagery yaitu 7, dimana skor karena pada kelompok perlakuan selain
tingkat nyeri tertinggi yaitu 8 dan terendah 6, diberikan analgesik non opioid juga diberikan
sedangkan skor rata-rata tingkat nyeri guided imagery and music (GIM) oleh peneliti.
responden sesudah therapy guided imagery Menggabungkan intervensi farmakologis
yaitu 4, dimana skor tingkat nyeri tertinggi dengan nonfarmakologis merupakan cara
yaitu 8 dan terendah 6. yang paling tepat untuk menurunkan nyeri.
Dalam penelitian ini terdapat 11 Guided imagery juga disebut visualisasi
responden yang mengalami penuruan skor kreatif, merupakan penggunaan pikiran untuk
tingkat nyeri setelah pemberian therapy membentuk pamandangan atau pengalaman
guided imagery. Adanya penurunan yang sensori yang merelaksasikan otot dan
signifikan dalam penelitian ini karena menjauhkan perhatian pikiran dari
kombinasi antara pemberian teknik guided pengalaman nyeri. Pemandangan dapat

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 3 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
285
dibuat oleh peneliti untuk membantu pasien sistem kontrol desendens yang berfungsi
memodifikasi respon fisik terhadap stressor dalam pelepasan endorfin. Endorfin
nyeri. Untuk menggunakan guided imagery merupakan sebuah substansi yang bekerja
pasien harus mampu berkonsentrasi, untuk menghambat proses pengiriman impuls
menggunakan imajinasi dan mengikuti nyeri ke sistem saraf pusat.
petunjuk. Perawat dapat memfasilitasi tekhnik
ini dengan menanyakan pasien beberapa KESIMPULAN
gambaran tentang sesuatu yang ditemukan 1. Rata-rata skor tingkat nyeri pasien post
pasien sebagai hal yang paling operasi sectio caesarea sebelum diberikan
merelaksasikan. Perawat kemudian berbicara therapy guided imagery di Rumah Sakit Tk.
kepada pasien dengan tenang, suara yang II Pelamonia Makassar yaitu skor 7.
tenang tentang tempat atau situasi tersebut. 2. Rata-rata skor tingkat nyeri pasien post
Imaginasi dapat menyebabkan perubahan operasi sectio caesarea sesudah diberikan
tanda-tanda vital, pola gelombang otak, aliran therapy guided imagery di Rumah Sakit Tk.
darah, serta kadar hormon dan II Pelamonia Makassar yaitu skor 4.
neurotransmitter (Fontaine, 2005) dalam 3. Ada pengaruh therapy guided imagery
(Lemone, dkk., 2016). terhadap tingkat nyeri pada pasien post
Sedangkan merunut Rosdahl & operasi sectio caesarea di Rumah Sakit
Kowalski (2014) guided imagery adalah suatu TK. II Pelamonia Makassar.
proses klien menerima anjuran untuk
berkonsentrasi pada sebuah gambar untuk SARAN
mengontrol nyeri atau ketidaknyamanan.
1. Diharapkan perawat memberikan
Latihan relaksasi dalam dilakukan terlebih
tambahan intervensi dengan therapy
dahulu, sehingga klien relaks sepenuhnya.
guided imagery pada pasein post operasi
Kemudian klien dibimbing melalui gambaran
sectio caesarea sesuai dengan tahap
spesifik. Misalnya, anjuran mungkin berupa
tingkatan nyeri yang dihadapi klien, karena
kata-kata bahwa nyeri terjadi di area tubuh
hasilnya dapat membantu petugas
yang besar lalu bergerak turun dan keluar dari
kesehatan dalam memberikan intervensi-
tubuh.
intervensi berikutnya.
Menurut asumsi peneliti, pemberian
2. Diharapkan rumah sakit melakukan
therapy guided imagery berpengaruh terhadap
program therapy guided imagery demi
tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio
menurunkan intensitas nyeri pada post
caesarea. Karena dari hasil penelitian
operasi sectio caesarea yang menjalani
membuktikan adanya penurunan dilihat dari
perawatan.
nilai intensitas, tetapi faktor kombinasi antara
3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
pemberian therapy guided imagery dengan
meneliti lebih dalam dan lebih jauh lagi
pemberian obat farmakologi seperti ketorolac
serta menggunakan uji yang berbeda
dapat memberikan perubahan yang baik
sehingga didapatkan hasil yang lebih
terhadap penurunan intersitas nyeri dan nyeri
signifikan
dapat menurun tanpa menunggu waktu yang
lama. Therapy guided imagery mempengaruhi

DAFTAR PUSTAKA
Astutik, P., & Kurlinawati, E. (2017). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Post Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD Kertosono. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 6 No. 2.

Dinkes Sulsel. (2017). Profil Kesehatan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016. Makassar: Dinas
Kesehatan Sulawesi Selatan.

Jašarević, T., & Bennett, S. (2017). Almost Half of All Deaths Now Have A Recorded Cause, WHO Data Show.
Geneva: Media Centre of WHO.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Lemone, P., Burke, K., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Lukman, T. V. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post-
Operasi Sectio Caesaria di RSUD. Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal Online.

Maryunani, A. (2014). Asuhan Keperawatan Perioperatif - Pre Operasi (Menjelang Pembedahan). Jakarta: Trans
Info Media.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 3 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531

286
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Patasik, C. K., Tangka, J., & Rottie, J. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Guided Imagery
Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesare di Irina D BLU RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado. ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.

Suarilah, I., Wahyuni, E., & Falupi, R. (2014). Guided Imagery and Music (GIM) Menurunkan Intensitas Nyeri
Pasien Post Sectio Caesarea Berbasis Adaptasi Roy. Jurnal Keperawatan Universitas Airlangga.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 14 Nomor 3 Tahun 2019 ● eISSN : 2302-2531
287

Anda mungkin juga menyukai