Anda di halaman 1dari 13

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591

(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X


Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Studi Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pasca Partus Pervaginal


dan Sectio Caesarea di RSU Bunda Purwokerto

Drug Utilization Studies of Analgesic for Vaginal Delivery and Cesarean Section
Patients at RSU Bunda Purwokerto

Dina Ratna Juwita*, Nadya Faradani, Much Ilham Novalisa Aji Wibowo

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh,


Dukuhwaluh, Kembaran, Purwokerto 53182, Indonesia

*Corresponding author email: dinaratnajuwita@gmail.com

Received 1-10-2019 Accepted 11-12-2019 Available online 30-12-2019

ABSTRAK

Persalinan dan pelahiran dapat menimbulkan nyeri. Penanganan nyeri harus dikontrol
secara adekuat agar nyeri tersebut tidak berubah menjadi nyeri kronis, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Nyeri tersebut dapat
ditangani dengan analgesik. Konsumsi obat tersebut dapat terdistribusi ke ASI yang
mengganggu proses menyusui. Oleh karena itu penggunaannya perlu diperhatikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan analgesik pada ibu
pasca melahirkan yang meliputi penggunaan obat analgesik, intensitas nyeri pada pasien
pasca melahirkan, dan efektivitas obat analgesik pada pasien pasca melahirkan di RSU
Bunda Purwokerto periode Januari-Maret 2019. Penelitian ini merupakan penelitian
noneksperimental dengan desain penelitian deskriptif observasional. Pengambilan data
secara prospektif dengan sumber data penelitian yang digunakan yaitu hasil rekam
medik dan penilaian nyeri menggunakan Visual Analog Scale. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel yang digunakan
yaitu 50. Analisis hasil dalam bentuk persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan
gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat analgesik yang paling
banyak digunakan pada ibu pasca melahirkan normal yaitu asam mefenamat tablet dan
pasca sectio caesarea yaitu ketoprofen suppositoria. Intensitas nyeri pada pasien pasca
melahirkan berada di kategori nyeri sedang dan obat analgesik yang digunakan efektif
untuk mengatasi nyeri pasca melahirkan.

Kata kunci: analgesik, melahirkan normal, nyeri, penggunaan obat, sectio caesarea.

ABSTRACT

Labour and childbirth cause pain that must be treated adequately to prevent the
occurrence of chronic pain, which contributes to the negative impact on morbidity and

265
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

mortality of mothers. Pain can be treated with analgesics, but these drugs can be
distributed into breast milk, which might disturb the breastfeeding process. Hence, the
use of analgesics needs to be considered. The aim of this study is to determine the drug
utilization of analgesics, including their use, pain intensity, and their effectiveness, in
postpartum patients at RSU Bunda Purwokerto from January to March 2019. This is a
non-experimental study with the observational descriptive design. The data of this
prospective study involved 50 childbirth women were obtained from their medical
records, while the pain was assessed with Visual Analog Scale. Data were analyzed with
Microsoft Excel and the conclusion was presented as percentages with tables and
images. The results showed that the most used analgesic in vaginal delivery was
mefenamic acid, while that in the cesarean section was ketoprofen suppositories. In
addition, moderate pain was more often observed in postpartum patients and the use of
analgesics was effective for treating pain in postpartum.

Key words: analgesic, drug ultilization, pain, sectio caesarea, vaginal delivery.

Pendahuluan dari tingkatan nyeri setiap individu


Persalinan dan pelahiran (Katzung, 2014). Pemilihan obat untuk
menyebabkan kontraksi maupun ibu pasca melahirkan yang nantinya akan
pembedahan abdomen dan dinding menyusui perlu diperhatikan. Dapat
uterus sehingga menimbulkan nyeri diasumsikan bahwa semua obat yang
(Holmes dan Baker, 2011). Nyeri harus dikonsumsi tersebut akan terdistribusi
dikontrol secara adekuat agar tidak ke Air Susu Ibu (ASI) lalu disekresi (Sujata
mempengaruhi sistem di dalam tubuh dan Hanjoora, 2014). Ketika seorang ibu
serta tidak menimbulkan dampak negatif menyusui anaknya, maka secara tidak
pada morbiditas dan mortalitas ibu langsung bayi tersebut menerima hasil
melahirkan (Katzung, 2014). Sebanyak sekresi obat yang diadministrasikan ke
43% ibu pasca melahirkan mengalami ibu (Katzung, 2014).
nyeri selama 2 minggu. Nyeri tersebut Beberapa analgesik kurang aman
dapat berubah menjadi nyeri kronik digunakan pada wanita menyusui ketika
hingga 3 bulan pada 25% pasien (Munro nilai Milk/Plasma (M/P) atau Relative
et al., 2017). Beberapa ibu pasca sectio Infant Dose (RID) lebih dari 10% (Depkes
caesarea mengalami nyeri hingga 1 RI, 2006). Salah satu yang digunakan
tahun sebanyak 22% dan pasca pasca melahirkan yaitu morfin, dimana
melahirkan secara normal adalah 8% mempunyai nilai RID 5,8-10,7% (Sutton
(Kainu et al., 2016). dan Carvalho, 2017). Sebanyak 41,1%
Rasa nyeri dapat ditangani dokter kandungan di Nigeria
dengan obat analgesik yang digolongkan meresepkan analgesik opioid, sedangkan
menjadi analgesik opioid dan parasetamol yang termasuk NSAID
Nonsteroidal anti-Inflammatory Drugs diresepkan oleh 4,6% (Lawani et al.,
(NSAID) yang pemilihannya tergantung 2014).

266
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Selama penggunaan opioid, terjadi pada ibu pasca melahirkan tanpa


proses menyusui harus dihentikan adanya intervensi. Pengambilan data
sementara waktu dan diganti dengan secara prospektif bertujuan untuk
susu formula (Kemenkes, 2013). Namun melihat studi penggunan obat analgesik
pemberian ASI pada neonatal sangat pada ibu pasca melahirkan, baik
penting untuk mencegah resiko Angka persalinan secara normal maupun sectio
Kematian Neonatal (AKN) (Septira dan caesarea. Sumber data penelitian yang
Anggraini, 2016). AKN di Indonesia tahun digunakan yaitu hasil rekam medik dan
2017 sebanyak 15 per 1.000 kelahiran penilaian nyeri menggunakan Visual
hidup (Kemenkes RI, 2018). Selain itu, Analog Scale pada pasien yang
penggunaan NSAID dalam jangka mengalami nyeri pasca melahirkan di
panjang berpotensi menyebabkan resiko RSU Bunda Purwokerto periode Januari-
pada ibu sendiri. Di antaranya terkait Maret 2019. Sampel penelitian diambil
gangguan hati, ginjal, dan dengan menggunakan teknik purposive
kardiovaskuler, serta pendarahan sampling berdasarkan kriteri inklusi dan
gastrointestinal (Schellack et al., 2015). eksklusi.
Berdasarkan uraian di atas, perlu
dilakukan penelitian mengenai studi Hasil dan Pembahasan
penggunaan obat analgesik pada ibu Penelitian ini bertujuan untuk
pasca melahirkan sehingga diketahui mengetahui penggunaan obat analgesik
penggunaan dengan tepat. untuk mengatasi nyeri pada ibu pasca
melahirkan di RSU Bunda Purwokerto
Metode Penelitian periode Januari 2019 sampai dengan
Jenis penelitian ini merupakan Maret 2019. Pengambilan sampel pada
penelitian noneksperimental dengan penelitian ini menggunakan metode
desain penelitian deskriptif purposive sampling yang memenuhi
observasional, dengan cara melakukan kriteria inklusi dengan rumus estimasi
penelitian pada ibu pasca melahirkan proporsi yang diperoleh sampel
untuk melihat gambaran fenomena yang sebanyak 50 pasien.

Tabel 1. Karakteristik pasien berdasarkan usia


Karakteristik Umur N (%)
Kelompok usia sectio caesarea
Beresiko (<20 dan >35 tahun) 1 (4%)
Tidak beresiko (20-35 tahun) 24 (96%)
Kelompok usia melahirkan normal
Beresiko (<20 dan >35 tahun) 2 (8%)
Tidak beresiko (20-35 tahun) 23 (92%)

267
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Karakteristik usia pasien yang respon seseorang terhadap nyeri. Usia


paling banyak termasuk ke dalam yang terlalu tua maupun terlalu muda
kategori usia melahirkan tidak beresiko. dapat meningkatkan kecemasan pada
Usia yang dimaksud adalah lama waktu diri seseorang yang dapat
hidup pasien hingga melahirkan bayi. mempengaruhi peningkatan intensitas
Sejalan dengan hasil penelitian Afritayeni nyeri. Nyeri persalinan dapat menjadi
(2017) bahwa ibu bersalin dengan usia beresiko karena ibu yang melahirkan
<20 tahun dan >35 tahun memiliki pada usia <20 tahun mempunyai
peluang yang lebih tinggi untuk kesiapan fisik yang kurang karena kondisi
mengalami nyeri persalinan berat rahim dan panggul yang belum
dibandingkan dengan kelompok usia 20- berkembang secara optimal yang dapat
35 tahun. Hal tersebut didukung oleh meningkatkan resiko kesakitan.
BKKBN (2016) usia dapat mempengaruhi

Tabel 2. Karakteristik pasien berdasarkan paritas


Karakteristik Paritas N (%)
Kelompok usia sectio caesarea
Beresiko (≤1 dan ≥4) 22 (88%)
Tidak beresiko (2-3) 3 (12%)
Kelompok usia melahirkan normal
Beresiko (≤1 dan ≥4) 23 (92%)
Tidak beresiko (2-3) 2 (8%)

Karakteristik paritas pasien teori Nursalam (2015) bahwa faktor yang


pasca melahirkan normal dan sectio menyebabkan nyeri persalinan di
caesarea yang paling banyak pada antaranya adalah persepsi individu
kelompok paritas beresiko. Hasil terhadap nyeri, pengalaman lampau, dan
penelitian tersebut sejalan dengan stres. Pengalaman persalinan terdahulu
Afritayeni (2017) bahwa paritas (banyak membuat ibu merasa lebih siap dan
kelahiran) pada ibu yang baru pernah membantu dalam hal pengelolaan
melahirkan bayi hidup (primipara) dan manajemen nyeri. Rasa cemas dan takut
yang sudah pernah melahirkan yang berlebihan akan memperberat
(multipara) mempengaruhi persepsi persepsi nyeri. Faktor kecemasan yang
terhadap nyeri persalinan. Sejalan tinggi pada persalinan primipara akan
dengan hal tersebut, menurut meningkatkan intensitas nyeri. Hal
Rahmawati et al. (2016), terdapat tersebut dikarenakan rasa cemas dapat
korelasi antara kecemasan dengan memicu stres yang mempengaruhi
tingkat nyeri persalinan primipara, kemampuan seseorang untuk menahan
dimana nyeri yang dirasakan yaitu nyeri rasa nyeri.
sedang. Hal tersebut juga didukung oleh

268
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Tabel 3. Penggunaan obat analgesik pasca melahirkan


Golongan Dosis yang Frekuensi Dosis
Dosis Lazim Kesesuaian
Nama Obat Obat Diberikan Pemberian Maksimal
(mg) Dosis
(mg) (mg/ hari)
Kalium NSAID 50 2x 50-150 150 Sesuai
diklofenak a, b, c
Tramadol+ Opioid + Tramadol: 37,5 3-4x Tramadol: 50-100 400 Sesuai
parasetamol a,b,c NSAID PCT: 325 (dimulai 25 mg) 4000
PCT:325-1000
Asam NSAID 500 3x 500 1000 Sesuai
mefenamat a, b, c
Dexketoprofen NSAID 25 3x 25 75 Sesuai
trometamol a
Ketoprofen a, b, c NSAID 100 2x 100 100 Sesuai
50 3x 25-50 300 Sesuai

Berdasarkan Tabel 3, pemberian mengatasi nyeri yaitu 25-100 mg. Nyeri


obat analgesik pada pasien pasca tersebut yaitu kategori nyeri sedang
melahirkan telah sesuai dengan dosis hingga berat, sehingga tepat digunakan
lazim dan tidak melebihi dosis untuk pasien pasca bedah. Ketoprofen
maksimalnya. Hal tersebut didukung dipilih karena dapat menurunkan resiko
oleh Gaskell et al. (2017) bahwa dosis pendarahan serta mual dan muntah.
lazim ketoprofen yang efektif untuk

Gambar 1. Distribusi penggunaan obat analgesik pasien sectio caesarea. A =


ketoprofen, B = ketoprofen + tramadol + parasetamol, C = ketoprofen +
ketoprofen (peroral), D = ketoprofen + asam mefenamat +
dexketoprofen trometamol.

Menurut Pergolizzi et al. (2012) sehingga dapat membatasi efek samping


pemberian kombinasi tramadol dan dari tramadol dan parasetamol. Menurut
parasetamol dimaksudkan agar Gaskell et al. (2017) bahwa dosis lazim
memberikan efek obat sinergis. untuk dexketoprofen trometamol yang
Efektivitas analgesik akan tetap tercapai efektif untuk mengatasi nyeri yaitu
meskipun dosis obat diturunkan antara 10-25 mg. Menurut Moll et al.

269
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

(2017) dosis asam mefenamat 500 mg pemberian ketoprofen suppositoria 100


efektif untuk pengobatan nyeri sedang mg hanya diberikan pada pasien pasca
hingga berat. Sedangkan menurut Derry operasi. Selain pemberian ketoprofen
et al. (2015), dosis kalium diklofenak secara tunggal, berdasarkan Gambar 1,
yang baik untuk mengatasi nyeri yaitu 50 pasien pasca sectio caesarea diberi obat
mg. Berdasarkan Gambar 1. pemberian kombinasi ketoprofen dengan analgesik
ketoprofen pasca sectio caesarea lainnya. Hal tersebut sejalan dengan
merupakan lini pertama. Hal tersebut Nikles et al. (2005) bahwa kombinasi
sesuai dengan Keputusan Menteri keduanya digunakan ketika pasien yang
Kesehatan Republik Indonesia Nomor diberi analgesik nonnarkotik tidak
312/ MENKES/ SK/ 2013 tentang Daftar memberikan respon sehingga diberikan
Obat Esensial Nasional 2013 bahwa kombinasi keduanya.

Gambar 2. Distribusi penggunaan obat analgesik pasien melahirkan


normal. A=asam mefenamat, B=kalium diklofenak,
C=tramadol+parasetamol, D=dexketoprofen +trometamol.

Berdasarkan Gambar 2, Pemberian obat secara oral


pemberian analgesik yang paling banyak digunakan pada pasien pasca melahirkan
digunakan yaitu asam mefenamat. Asam normal dan pemberian obat pasca sectio
mefenamat dipilih karena selain sebagai caesarea yang paling banyak digunakan
analgesik juga mempunyai kemampuan yaitu secara rektal. Menurut teori Anief
sebagai antiradang (Katzung, 2014). (2007) rute pemberian mempengaruhi
Respon peradangan digunakan untuk proses absorpsi, distribusi, metabolism,
memastikan penyembuhan luka dan ekskresi (ADME). Selain itu,
perineum, sehingga mencegah masuknya pemilihan bentuk sediaan obat
mikroorganisme penyebab infeksi mempengaruhi proses ADME untuk
(Rukiyah et al., 2010). menimbulkan efek terapi. Pemberian

270
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

secara oral umumnya dipilih karena (Matthews, 2017). Anestesi perlu


mudah digunakan. diberikan kepada pasien prabedah sesuai
Menurut Baviskar et al. (2013) tata laksananya yang tercantum di
dan Derry et al (2012) pemilihan bentuk Keputusan Menteri Kesehatan Republik
sediaan suppositoria secara rektal cocok Indonesia Nomor HK. 02. 02/ MENKES/
untuk pasien yang tidak bisa menelan, 251/ 2015 tentang Pedoman Nasional
termasuk mual dan muntah. Mual dan Pelayanan Kedokteran Anestesiologi dan
muntah tersebut merupakan efek Terapi Intensif.
samping dari pemberian anestesi

Tabel 4. Penggunaan obat analgesik berdasarkan rute pemberian dan bentuk sediaan
Rute Pemberian N (%)
Pasien sectio caesarea
Tunggal rektal (suppositoria) 11 (44%)
Kombinasi rektal dan oral (suppositoria dan tablet) 14 (56%)
Pasien melahirkan normal
Oral (tablet) 25 (100%)

Tabel 5. Intensitas nyeri pasien pasca melahirkan


Jenis Pasien Rata-Rata Skala Nyeri Kategori Nyeri
Sectio caesarea 5,4 Nyeri sedang
Melahirkan normal 5,28 Nyeri sedang

Intensitas nyeri yang dialami penting dalam pengobatan nyeri sedang


pada Ibu pasca melahirkan termasuk hingga berat. Menurut Toms et al.
ketegori nyeri sedang. Kategori tersebut (2008) parasetamol digunakan untuk
digolongkan sesuai WHO Pain Ladder mengatasi nyeri sedang. Asam
(2018) dengan skala nyeri 4-6. Hasil mefenamat yang digunakan secara
tersebut sejalan dengan penelitian Rini peroral untuk pengobatan nyeri sedang
dan Susanti (2018) intensitas nyeri pasca hingga berat (Moll et al., 2017). Menurut
sectio caesarea berupa nyeri sedang. Gaskell et al. (2017) ketoprofen dan
Pemberian obat analgesik dexketoprofen efektif untuk mengatasi
disesuaikan dengan derajat nyeri nyeri sedang hingga berat.
seseorang (Katzung, 2014). Menurut
Vijayan et al. (2018) penggunaan
tramadol di Asia Tenggara berperan

271
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Tabel 6. Keamanan obat analgesik pada ibu pasca melahirkan


Nama Obat Keamanan Pedoman
Asam Mefenamat Aman
Tramadol Aman
Parasetamol Aman LactMed
Kalium diklofenak NR
Ketoprofen NR
Dexketoprofen trometamol NR
Keterangan; NR=not reported.

Penggunaan analgesik pada Ibu menyusui. Kombinasi parasetamol dan


pasca melahirkan yang nantinya tramadol menurut Pergolizzi et al (2012)
menyusui dapat dikatakan aman. Hal menunjukkan keamanan untuk
tersebut didukung oleh Spigset dan Hagg menangani nyeri.
(2019) asam mefenamat yang tidak Belum ada laporan terkait
mempunyai sifat aditif dirasa cukup penggunaan obat diklofenak dan
aman digunakan. Asam mefenamat ketoprofen yang terdeteksi jumlahnya
memiliki nilai rasio ASI dan plasma (M/P) pada bayi yang menerima ASI (LactMed,
yang rendah sehingga transfer obat ke 2018). Tidak ada informasi mengenai
dalam ASI jumlahnya sangatlah kecil. jumlah obat dexketoprofen trometamol
Penggunaan obat tramadol pada yang terdeteksi di ASI, namun menurut
ibu pasca melahirkan masih tergolong Matias et al. (2018) penggunaan obat
aman meskipun tramadol merupakan tersebut aman untuk mengatasi nyeri
golongan opioid. Efek opioid yang sedang karena efek samping yang
dimiliki tramadol termasuk opioid lemah ditimbulkan minimal. Menurut ACOG
sehingga tidak terlalu menimbulkan sifat (2018) bahwa secara umum penggunaan
aditif (Katzung, 2014). RID dari metabolit NSAID sebagai lini pertama pengobatan
aktif tramadol yang rendah nyeri pada ibu pasca melahirkan aman
menyebabkan tidak ada efek samping dan efektif.
terhadap bayi ketika menerima ASI. Keamanan penggunaan obat
Metabolit tersebut akan diekskresikan ke analgesik pada ibu menyusui berkaitan
ASI dalam jumlah yang sangat kecil. dengan waktu menyusui, dimana ketika
Menurut Spigset dan Hagg obat yang terdistribusi ke ASI jumlahnya
(2019) penggunaan obat parasetamol cukup banyak maka perlu dilakukan jeda
untuk wanita menyusui cukup aman waktu menyusui (Katzung, 2014).
karena transfer obat yang tercapai ke ASI Penggunaan opiod pada ibu menyusui
jumlahnya sedikit dan meskipun dapat sesuai yang tercantum di Peraturan
terdeteksi di ASI kadar obatnya rendah. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Selain itu WHO (2002) menyebutkan Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu
bahwa parasetamol aman untuk ibu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya

272
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

perlu dihentikan sementara waktu dan sempurna sehingga bayi hanya dapat
diganti dengan susu formula. Namun menerima makanan secara oral dalam
pemberian ASI memiliki lebih banyak jumlah yang sedikit (Hermann dan Carol,
keuntungan dibandingkan dengan susu 2014). Pemberian ASI merupakan salah
formula, di antaranya yaitu mengurangi satu cara untuk mengatasi masalah Berat
pendarahan melahirkan dan sebagai Bayi Lahir Rendah (BBLR). ASI
sistem imun bayi. Selain itu, pemberian mengandung kolostrum yang kaya akan
ASI dapat mengurangi resiko terjadinya protein pada beberapa hari pertama
Necrotizing Enterocolitis (NEC) atau kelahiran sehingga dapat digunakan
enterokolitis nekrotikans. Hal tersebut untuk meningkakan berat badan bayi
dikarenakan pada masa postnatal, organ (Septira dan Anggraini, 2016).
pencernaan bayi belum berkembang

Tabel 7. Intensitas nyeri pasien pasca sectio caesarea berdasarkan waktu


Rata-Rata Nilai VAS
Ketoprofen + Ketoprofen + Ketoprofen Asam
Jam Ketoprofen
Tramadol + Ketoprofen Mefenamat+Dexketoprofen
(n=9)
Parasetamol (n=9) (Peroral) (n=6) Trometamol (n=1)
2 4,6 5,1 5,2 6
4 4,2 4,7 4,3 6
6 3,7 4 3,8 5
8 3,1 3,6 3 4
12 1,6 2 1,2 2
24 0,4 1 0,5 1

Tabel 8. Intensitas pasien pasca melahirkan normal berdasarkan waktu


Rata-Rata Nilai VAS
Jam Asam Mefenamat Kalium Diklofenak Tramadol + Dexketoprofen
(n=18) (n=4) Parasetamol (n=2) Trometamol (n=1)
2 4,9 4,8 5 6
4 3,3 4 4 5
6 2,7 2,8 2 3
8 1,7 2 0 1
12 0,17 0,3 0 0
24 0 0 0 0

273
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Efektivitas Obat Analgesik et al. (2015) menambahkan bahwa


Terdapat penuruan intensitas kombinasi tramadol dan parasetamol
nyeri berdasarkan nilai VAS pada bahkan efektif untuk mengatasi nyeri
penggunaan analgesik pasien pasca pada pasien kanker dengan efek samping
melahirkan. Hal tersebut sesuai dengan yang minimal.
Furdiyanti et al. (2019) bahwa Penggunaan dexketoprofen
penggunaan ketoprofen pada jam ke-2, menurut Moore (2008) efektif untuk
4, 6, 12, dan 24 pada pasien bedah sesar mengatasi nyeri pasca operasi pada jam
mengalami penurunan derajat nyeri dari ke 4-6 pasca pemberian. Menurut Gazal
sedang menjadi ringan. Menurut (2017) parasetamol kurang efektif
Merchante et al. (2013) kombinasi dibandingkan dengan kalium diklofenak
tramadol dan parasetamol efektif untuk untuk nyeri sedang hingga berat.
beberapa kategori tingkatan nyeri. Husic

Tabel 9. Lama rawat inap


Hari Sectio Caesarea Melahirkan Normal
N (%) N (%)
2 - 22 (88%)
3 18 (72%) 3 (12%)
4 5 (20%) -
5 2 (8%) -

Lama rawat inap pasien sectio Maret 2019 pada pasien pasca sectio
caesarea paling banyak 3 hari dan caesarea yang paling banyak digunakan
melahirkan normal 2 hari. Menurut yaitu ketoprofen suppositoria serta pada
Bowers dan Chryne (2016) lama rawat pasien pasca melahirkan normal yang
inap berhubungan dengan perawatan paling banyak digunakan yaitu asam
yang diterima pasca melahirkan, yaitu mefenamat tablet. Intensitas nyeri pada
terkait dengan pemberian obat dan pasien pasca melahirkan di RSU Bunda
biaya yang dikeluarkan. Khususnya Purwokerto periode Januari-Maret 2019
pemberian NSAID dalam jangka panjang termasuk kategori nyeri sedang dan
berpotensi menyebabkan gangguan penggunaan obat analgesik pada pasien
fungsi hati, ginjal dan kardiovaskuler, pasca melahirkan dapat dikatakan efektif
serta pendarahan gastrointestinal untuk menurunkan nyeri.
(Schellack et al., 2015).
Daftar Pustaka
Simpulan [ACOG] The American College of
Penggunaan obat analgesik di Obstetricians and Gynecologist.
RSU Bunda Purwokerto periode Januari- 2018. Postpartum pain

274
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

management. Obstetricians and Systematic Reviews, 2015(7):


Gynecologist, 132:35-43. CD004768.

Afritayeni. 2017. Hubungan umur, Gazal, G. dan Al-Samandani, K.H. 2017.


paritas dan pendamping Comparison of paracetamol,
persalinan dengan intensitas ibuprofen, and diclofenac
nyeri persalinan kala I. Journal potassium for pain relief
Endurance, 2(2):178-185. following dental extractions and
deep cavity preparations. Saudi
Baviskar, P., Bedse, A., Sadique, S., Medical Journal, 38(3):285-291.
Kunde, V., Jaiswal, S. 2013. Drug
delivery on rectal absorption: Furdiyanti, N.H., Oktianti, D., Rahmadi,
suppositories. International R., Coreira, L. 2019. Keefektifan
Journal of Pharmaceutical ketoprofen dan ketorolak
Sciences Review and Research, sebagai analgesik pada pasien
21(1):70-76. pasca bedah cesar. Indonesian
Journal of Pharmacy and Natural
[BKKBN] Badan Kependudukan dan Product, 2:32-47.
Keluarga Berencana Nasional.
2016. Laporan Kinerja Intansi Gaskell, H., Derry, S., Wiffen, P.J., Moore,
Pemerintah 2016. Jakarta: Badan R.A. 2017. Single dose oral
Kependudukan dan Keluarga ketoporfen or dexketoprofen for
Berencana Nasional. acute postoperative pain in
adults. The Cochrane Database
Bowers, J. dan Chryne, H. 2016. of Systematic Reviews,
Reducing the length of postnatal 5(5):CD007355.
hospital stay: implication for cost
and quality of care. BMC Health Hermann, K. dan Caroll, K. 2014. An
Services Research, 16:1-12. exclusively human milk diet
reduces necrotizing
[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI. enterocolitis. Breastfeeding
2006. Pedoman Pelayanan Medicine, 9:184-190.
Farmasi untuk Ibu Hamil dan
Menyusui. Jakarta: Departemen Holmes, D. dan Baker, P.N. 2011. Buku
Kesehatan RI. Ajar Ilmu Kebidanan.
Penerjemah Mardella, E.A.
Derry, C.J., Derry, S., Moore, R.A. 2012. Jakarta: Penerbit Buku
Sumatriptan (rectal route o Kedokteran EGC.
administration) for acute migrain
attacks in adults (review). The Husic, S., Izic, S., Matic, S., Sukalo, A.
Cochrane Database of 2015. Efficacy and safety of a
Systematic Reviews, 2:1-34. fixed combination of tramadol
and paracetamol
Derry, S., Wiffen, P.J., Moore, R.A. 2015. (acetaminophen) as pain therapy
Single dose oral diclofenac for within palliative medicine.
acute postoperative pain in Materia Socio-Medica, 27(1):42-
adults. Cochrane Database of 47.

275
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Kainu, J.P., Halmesmaki, E., Korttila, K.T., pain management in family


Sarvela, P.J. 2016. Persistent practice: a clinical review. ISRN
pain after cesarean delivery and Family Medicine, 2013:1-15.
vaginal delivery: a prospective
cohort study. Anesthesia & Matias, R.R.R., Leochico, C.F.D., Nilo, G.S.
Analgesia, 123(6):1535-1545. 2018. Effectiveness and safety of
oral dexketoprofen for mild to
Katzung, B.G. 2014. Farmakologi: Dasar moderate pain among filipino
dan Klinik. Edisi 12 Volume 1. adults: a post-marketing
Penerjemah Pendit, B.U. surveillance study. Journal of
Jakarta: Penerbit Buku Pain and Relief, 7: 1-7.
Kedokteran EGC.
Matthews, C. 2017. A review of nausea
[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan and vomitting in the anaesthetic
RI. 2013. Keputusan Menteri and post anaesthetic
Kesehatan Republik Indonesia environment. Clinical Feature,
Nomor 312/ MENKES/ SK/ 2013 27:224-227.
tentang Daftar Obat Esensial
Nasional 2013. Jakarta: Moll, R., Derry, S., Moore, R.A., McQuay,
Kementerian Kesehatan RI. H.J. 2017. Single dose oral
mefenamic acid for acute
[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan postoperative pain in adults. The
RI. 2018. Data dan Informasi: Cochrane Database of
Profil Kesehatan Indonesia 2017. Systematic Reviews, 2011(3):
Jakarta: Kementerian Kesehatan CD007553.
RI.
Moore, R.A. dan Barden, J. 2008.
[LactMed] National Library of Medicine. Systematic review of
2018. Drugs and Lactation dexketoprofen in acute and
Database. Seatle: National chronic pain. BMC Clinical
Library of Medicine. Pharmacology, 8:1-11.

Lawani, L.O., Eze, J.N., Anozie, O.B., Munro, A., George, R.B., Chorney, J.,
Iyoke, C.A., Ekem, N.N. 2014. Snelgrove-Clarke, E., Rosen, N.O.
Obstetric analgesia for vaginal 2017. Prevalence and predictors
birth in contemporary obstetrics: of chronic pain in pregnancy and
a survey of the practice of postpartum. Journal of obstetrics
obstetricians in Nigeria. BMC and gynaecology Canada,
Pregnancy and Childbirth, 39(9):734-741.
14(140):1-6.
Nikles, C.J., Yelland, M., Del Mar, C.,
Merchante, I.M., Pergolizzi, J.V., van de Wilkinson, D. 2005. The role of
Laar, M., Mellinghoff, H.U., paracetamol in chronic pain: an
Nalamachu, S., O'Brien, J., evidence-based approach.
Perrot, S., Raffa, R.B. 2013. American Journals of
Tramadol/paracetamol fixed- Therapeutics, 12:80-91.
dose combination for chronic

276
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:265-277

Nursalam. 2015. Manajeman Spigset, O. dan Hagg, S. 2000. Analgesic


Keperawatan. Jakarta: Salemba and breastfeeding: safety
Medika. considerations. Peadiatric Drugs,
2(3):223-238.
Pergolizzi, J.V., van de Laar, M., Langford,
R., Mellinghoff, H.U., Merchante, Sujata, N. dan Hanjoora, V.M. 2014. Pain
I.M., Nalamachu, S., O'Brien, J., control after cesarean birth–
Perrot, S., Raffa, R.B. 2012. what are the options? Journal of
Tramadol/paracetamol fixed- General Practice, 02(4):1-4.
dose combination in the
treatment of moderate to severe Sutton, C.D. dan Carvalho, B. 2017.
pain. Journal of Pain Research, 5: Optimal pain management after
327-346. cesarean delivery.
Anesthesiology Clinics, 35:107-
Rahmawati, A., Hartati, Sumarni. 2016. 124.
Analisis hubungan tingkat
kecemasan dan nyeri persalinan Toms, L., McQuay, H.J., Derry, S., Moore,
kala I primipara. Jurnal Litbang R.A. 2008. Single dose oral
Kota Pekalongan, 10:42-49. paracetamol (acetaminophen)
for acute postoperative pain in
Septira, S. dan Anggraini, D.I. 2016. adults. The Cochrane database
Nutrisi bagi bayi berat lahir of systematic reviews, 4:1-3.
rendah (BBLR) untuk
mengoptimalkan tumbuh Vijayan, R., Afshan, G., Bashir, K.,
kembang. Majority, 5:151-155. Cardosa, M., Chadha, M.,
Chaudakshetrin, P. 2018.
Rini, S. dan Susanti, H. 2018. Penurunan Tramadol: a valuable treatment
nyeri pada ibu post sectio for pain in southeast asia
caesaria pasca intervensi countries. Journal of Pain
biologic nurturing baby led Research, 11: 2567-2575.
feeding. Medisains: Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Kesehatan, 16:83-88. [WHO] World Health Organization. 2002.
Breastfeeding and Maternal
Rukiyah, A.Y., Yulianti, L., Liana, M. 2010. Medication. Switzerland: World
Asuhan Kebidanan I. Jakarta: CV. Health Organization.
Tunas Info Media.
[WHO] World Health Organization. 2019.
Schellack, N., Schellack, G., Fourie, J. WHO’s Cancer Pain Ladder for
2015. A review of nonsteroidal Adults. Seattle: World Health
anti-inflammatory drugs. South Organization.
African Pharmaceutical Journal,
82:8-18.

277

Anda mungkin juga menyukai