Anda di halaman 1dari 10

A.A. Rai,. et al.

ORIGINAL ARTICLE
PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK DAN ANTIPIRETIK
PADA IBU HAMIL
A. A. Rai Mas Feby Kumala Dewi, Aina Senja Yuliyani, Bella Rizkia Dianita, Diah Ayu Wakita
Trimanda, Febria Tri Erliana, Helmy Kurniawan, Muhammad Zaesal Rizki Muzaffar, Rossika
Rachmafebri, Sakinah, Vidya Annisa Pebriastika, Yunita Nita

Departemen Farmasi Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga


Gedung Nanizar Zaman Joenoes Kampus C, Jl. Ir. Soekarno, Surabaya 60115, Indonesia

E-mail: yunitanita@ff.unair.ac.id

ABSTRAK

Pada saat kehamilan terjadi beberapa keluhan salah satunya adalah nyeri. Nyeri selama kehamilan baik
yang disebabkan oleh kehamilan ataupun keadaan akut perlu ditangani secara memadai. Berbagai
analgesik dan antipiretik diresepkan untuk mengobati rasa sakit pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tentang pengetahuan, penggunaan, dan pengaruh usia serta hubungan pendidikan
dengan pengetahuan ibu hamil terhadap obat analgesik dan antipiretik pada ibu hamil. Penelitian
dilakukan secara cross sectional di wilayah Surabaya Timur di beberapa puskesmas dan praktik bidan
swasta pada tanggal 11-14 September 2019. Metode sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang
memenuhi kriteria inklusi. Variabel bebas dalam penelitian adalah umur dan pendidikan, serta variabel
terikat adalah pengetahuan tentang penggunaan analgesik dan antipiretik. Pada hasil pengetahuan,
diperoleh total skor rata-rata 6,3 yang tergolong sebagai tingkat pengetahuan sedang dan hasil
penggunaan obat analgesik dan antipiretik pada ibu hamil sudah dipahami dengan baik. Berdasarkan uji
ANOVA diperoleh p-value>α sebesar (0,373>0,05) dan uji Fisher diperoleh p-value>α sebesar
(0,469>0,05). Sehingga, variabel usia dan variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap variabel
pengetahuan ibu hamil tentang obat analgesik dan antipiretik selama kehamilan.

Kata Kunci: kehamilan, ibu hamil, nyeri, analgesik dan antipiretik

ABSTRACT

There are several complaints during pregnancy, one of them is pain. Pain during pregnancy caused by
pregnancy or acute conditions need to be treated adequately. Various analgesics and antipyretics are
prescribed to treat pain in pregnant women. This study aimed to determine knowledge, use, and influence
of age as well as relationship between education and knowledge of pregnant women on analgesic and
antipyretic drugs in pregnant women. Study was conducted cross sectionally in East Surabaya area in
several puskesmas and private midwife practice places on 11-14 September 2019. Sampling method used
was purposive sampling. Instrument used was a questionnaire. Sample in this study were pregnant women
who met the inclusion criteria, namely pregnant women and patients from puskesmas and private
midwives in East Surabaya. Independent variables in this study are age and education, while dependent
variable in this study is knowledge about use of analgesics and antipyretics. Results of knowledge with a
total score of 6.3 classified as moderate level of knowledge and use of analgesic and antipyretic drugs in
pregnant women are well understood. Based on ANOVA test, it was obtained p-value>α of (0.373> 0.05)
and Fisher's test obtained p-value>α of (0.469>0.05). It can be concluded that, age variable and
educational variable did not affect variable knowledge of pregnant women about analgesic and antipyretic
drugs during pregnancy.

Key words: pregnancy, pregnant women, pain, analgesics and antipyretics

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 8


A.A. Rai,. et al.

PENDAHULUAN Amerika Serikat menunjukan bahwa sekitar 65-


70% wanita hamil menggunakan asetaminofen,
Kehamilan membutuhkan waktu 9 bulan yaitu obat antipiretik dan analgesik selama
yang dibagi dalam tiga periode yaitu trimester I, kehamilan (FDA, 2015). Oleh karena itu, wanita
trimester II, dan trimester III. Trimester I adalah dan tenaga kesehatan perlu memahami
kehamilan pada minggu pertama hingga minggu keamanan analgesik dan risiko mengobati
ke-13. Trimester II terhitung mulai dari minggu dengan tidak menimbulkan rasa sakit selama
ke-14 sampai minggu ke–26. Sedangkan untuk kehamilan dan menyusui. Risiko latar belakang
trimester III dihitung mulai dari minggu ke-27 utama cacat pada kehamilan adalah 3%.
sampai minggu ke-38 atau 40 yang merupakan Perempuan dan tenaga kesehatan sepatutnya
akhir dari kehamilan (Susanti, 2008). memberi informasi mengenai risiko pemakaian
Pada kehamilan sering terjadi beberapa obat (Malhotra dan Khanna, 2016).
keluhan, meskipun keluhan ini umum terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Tetapi hal ini tidak dialami oleh semua wanita tentang pengetahuan, penggunaan, dan
yang sedang mengandung, karena terdapat pengaruh usia serta hubungan pendidikan
wanita hamil yang tidak mengalami keluhan dengan pengetahuan ibu hamil terhadap obat
sama sekali. Berikut contoh keluhan yang sering analgesik dan antipiretik pada ibu hamil.
dialami ibu hamil seperti konstipasi, batuk,
diare, hemoroid (ambeien), alergi, sakit perut, METODE PENELITIAN
nyeri (sakit kepala, sakit gigi) dan keputihan
(Byrom et al., 2009). Penelitian ini dilakukan secara cross
Nyeri selama kehamilan yang disebabkan sectional di wilayah Surabaya Timur pada
oleh kehamilan atau situasi akut seperti cedera, beberapa puskesmas yang dapat dilihat pada
infeksi atau yang mendasari gangguan medis tabel 1 dan tempat praktek bidan swasta.
seperti rheumatoid arthritis, perlu dikelola
secara memadai. Rasa sakit yang memberi Tabel 1. Daftar puskesmas wilayah Surabaya Timur
pengaruh fisik dan kesejahteraan psikologis tempat pengambilan data pengetahuan dan
wanita hamil dapat menyebabkan depresi dan penggunaan obat analgesik dan antipiretik pada ibu
kecemasan. Di Provinsi Jawa Timur hamil
diperkirakan sekitar 65% ibu hamil masih No. Nama Puskesmas
1 Puskesmas Gading
mengalami back pain (Mafikasari dan
2 Puskesmas Kalijudan
Kartikasari, 2015).
3 Puskesmas Kenjeran
Selain nyeri, suhu tubuh >380C sering terjadi 4 Puskesmas Keputih
pada kehamilan yang dapat didefinisikan 5 Puskesmas Menur
sebagai demam. Penyebab dan konsekuensi 6 Puskesmas Mojo
demam bervariasi tergantung pada waktu 7 Puskesmas Mulyorejo
kejadian (masa kehamilan, persalinan atau 8 Puskesmas Ngagel Rejo
periode postnatal). Bahkan jika demam bukan 9 Puskesmas Pacar Keling
disebabkan karena infeksi, pengenalan dini 10 Puskesmas Pucang Sewu
penyakit menular wajib diketahui
konsekuensinya pada ibu dan janin (Le Gouez Metode sampling yang digunakan adalah
et al., 2016). Demam semasa kehamilan dapat purposive sampling. Sampel pada penelitian ini
membahayakan perkembangan janin dan dapat adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi
menyebabkan risiko cacat pada janin. Pada studi yakni hamil dan pasien dari puskesmas dan
yang dilakukan di Denmark kepada 100.418 bidan swasta di wilayah Surabaya Timur.
wanita hamil, menunjukkan bahwa 8.321 wanita Jumlah responden sebanyak 100 ibu hamil.
melaporkan demam selama trimester pertama Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur
(10,8%) dan 2.876 bayi didiagnosis dengan dan pendidikan, sedangkan variabel terikat
kelainan bawaan (3,7%) (Sass et al., 2017). dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang
Berbagai obat analgesik dan antipiretik penggunaan obat analgesik dan antipiretik.
diresepkan untuk mengobati rasa sakit pada ibu Instrumen yang digunakan dalam penelitian
hamil. Obat-obatan analgesik dan antipiretik ini adalah kuesioner. Kuesioner dibuat
tersedia dalam golongan bebas dan bebas berdasarkan indikator kuesioner dengan variabel
terbatas yang dapat dibeli tanpa resep serta pengetahuan yang dapat dilihat pada tabel 2 dan
golongan keras yang dapat dibeli hanya dengan variabel penggunaan yang dapat dilihat pada
resep dokter. Obat tersebut digunakan untuk tabel 3 terkait obat analgesik dan antipiretik
mengobati rasa sakit seperti sakit kepala, nyeri, pada ibu hamil. Kuesioner berisi daftar
radang sendi, dan demam. Menurut dua studi di pernyataan dan pertanyaan yang berkaitan

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 9


A.A. Rai,. et al.

dengan pengetahuan dan penggunaan obat Tabel 3. Indikator kuesioner variabel penggunaan
analgesik dan antipiretik. obat analgesik dan antipiretik pada ibu hamil di
puskesmas wilayah Surabaya Timur
Tabel 2. Indikator kuesioner variabel pengetahuan Indikator Pertanyaan
obat analgesik dan antipiretik pada ibu hamil di Nama obat 1. Apa obat yang Anda pilih
puskesmas wilayah Surabaya Timur ketika meresakan nyeri?
Indikator Pernyataan 2. Jenis obat apa yang Anda
Efek obat 1. Obat anti nyeri dan anti demam gunakan saat Anda demam?
terhadap memberikan efek buruk pada Aturan pakai 3. Berapa lama Anda
janin janin menggunakan obat tersebut?
2. Kecacatan janin merupakan efek Menerima obat 4. Bagaimana pengobatan yang
buruk dari obat anti nyeri dan Anda lakukan ketika
anti demam merasakan nyeri?
Keamanan 5. Bagaimana langkah pertama
3. Parasetamol merupakan obat
yang aman dikonsumsi selama yang Anda lakukan ketika
kehamilan merasan nyeri?
4. Aspirin merupakan obat anti 6. Dimana biasanya Anda
nyeri yang aman dikonsumsi membeli obat antinyeri dan
selama kehamilan antidemam?
5. Antalgin merupakan obat yang Penyimpanan 7. Bagaimana cara Anda
aman dikonsumsi selama obat menyimpan obat anti nyeri
kehamilan. dan antidemam berupa
6. Ibuprofen merupakan obat yang tablet, pil, dan kapsul?
aman dikonsumsi selama Pembuangan 8. Apabila obat yang disimpan
kehamilan obat sudah mencapai tanggal
7. Asam mefenamat merupakan kedaluwarsa, apa yang Anda
obat yang aman untuk lakukan?
dikonsumsi selama kehamilan Indikasi obat 9. Apa keluhan nyeri yang
8. Tramadol merupakan obat yang terakhir dialami oleh Anda?
aman dikonsumsi selama 10. Jika Anda menggunakan
kehamilan termometer, pada suhu
9. Penggunaan obat anti nyeri dan berapa Anda menganggap
anti demam pada dosis tinggi bahwa Anda demam?
dan penggunaan jangka lama
aman untuk janin Hasil dari uji validitas yakni perlu adanya
10. Obat anti nyeri dengan logo perbaikan beberapa pernyataan yang bahasanya
bertanda merah boleh digunakan kurang tepat pada kuesioner pengetahuan.
secara pengobatan sendiri pada Analisis data pengetahuan dilakukan dengan
ibu hamil
perhitungan skor benar diberi nilai skor 1 dan
Indikasi 11. Parasetamol mampu meredakan
nyeri saat kehamilan
skor salah serta tidak tahu diberi nilai skor 0.
12. Parasetamol tidak mampu Hasil analisis data pengetahuan yang berupa
menurunkan panas pada total skor kuesioner tersebut dikategorikan
kehamilan dalam beberapa tingkat pengetahuan, yaitu
Tempat 13. Informasi penggunaan obat anti tingkat pengetahuan rendah dengan total skor 0-
memperoleh nyeri dan anti demam untuk ibu 3, tingkat pengetahuan sedang dengan total skor
hamil yang valid didapatkan di 4-7, tingkat pengetahuan tinggi dengan total
minimarket / warung. skor sedang dan tingkat pengetahuan sangat
Aturan 14. Obat antinyeri dan anti demam tinggi dengan total skor 12-15. Analisis data
pakai untuk ibu hamil harus diminum
penggunaan dilakukan secara deskriptif dengan
sampai habis
15. Obat anti nyeri dan anti demam mendeskripsikan penggunaan responden
digunakan harus tiga kali sehari terhadap obat analgesik dan antipiretik pada ibu
hamil.
Selanjutnya seluruh instrumen tersebut Analisis regresi linier dilakukan untuk
dilaksanakan uji validitas rupa dan isi. Uji mengetahui apakah antara variabel bebas (X)
validitas dilakukan pada ibu yang pernah hamil dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan
di daerah Kampus B Universitas Airlangga. Uji linier dan mengukur hubungan tersebut dengan
dilakukan dengan meminta responden mengisi memprediksi nilai signifikan (Walpole et al.,
kuesioner dan menyampaikan saran serta kritik 2012). Dalam penelitian ini, regresi linier
terkait kuesioner. digunakan untuk mengkaji hubungan antara satu
variabel (X) yaitu usia dengan variabel (Y)
yaitu skor pengetahuan.

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 10


A.A. Rai,. et al.

Uji eksak Fisher digunakan untuk menguji ductus arterious janin dengan kemungkinan
taraf signifikasi hipotesis komparatif dua timbul hipertensi paru yang menetap pada bayi
sampel independen, selain itu juga untuk (BPOM, 2017).
mengetahui apakah ada perlakuan yang berbeda
dari dua populasi yang di uji (Payadnya dan Tabel 5. Hasil pengetahuan tentang obat analgesik
Jayantika, 2018). Dalam penelitian ini, uji eksak dan antipiretik pada ibu hamil di puskesmas wilayah
Fisher digunakan untuk mengkaji hubungan Surabaya Timur
variabel pendidikan dengan variabel skor Variabel Pengetahuan Benar n (%)
pengetahuan. Hipotesis 0 (H0) akan ditolak bila Obat anti nyeri dan anti 30 30(30%)
demam memberikan efek
p<0,05.
buruk pada janin
Kecacatan janin merupakan 26 26(26%)
HASIL DAN PEMBAHASAN efek buruk dari obat anti
nyeri dan anti demam
Data Demografi Parasetamol merupakan 49 49(49%)
Data demografi meliputi usia dan obat yang aman dikonsumsi
pendidikan dari ibu hamil. Dari data yang diisi selama kehamilan
oleh 100 responden, usia responden ibu hamil Aspirin merupakan obat anti 24 24(24%)
terbanyak adalah sekitar 26-30 tahun sebanyak nyeri yang aman
44 responden dan pendidikan terakhir dikonsumsi selama
responden terbanyak adalah SMA/SMK yakni kehamilan
Antalgin merupakan obat 36 36(36%)
sebanyak 47 responden yang dapat dilihat pada yang aman dikonsumsi
tabel 4. selama kehamilan
Ibuprofen merupakan obat 30 30(30%)
Tabel 4. Demografi responden ibu hamil di yang aman dikonsumsi
puskesmas wilayah Surabaya Timur selama kehamilan
Indikator Demografi n (%) Asam mefenamat 27 27(27%)
Responden merupakan obat yang aman
Usia ≤20 3 (3%) untuk dikonsumsi selama
21–25 27 (27%) kehamilan
26–30 44 (44%) Tramadol merupakan obat 26 26(26%)
31–35 13 (13%) yang aman dikonsumsi
≥36 13 (13%) selama kehamilan
Pendidikan SD 6 (6%) Penggunaan obat anti nyeri 74 74(74%)
Terakhir SMP 13 (13%) dan anti demam pada dosis
SMA/SMK 47 (47%) tinggi dan penggunaan
D1/D3/S1/S2 34 (34%) jangka lama aman untuk
janin
Pengetahuan Obat Analgesik dan Antipiretik Obat anti nyeri dengan logo 39 39(39%)
Pada Ibu Hamil bertanda merah boleh
Skor kuesioner menunjukkan tingkat digunakan secara
pengobatan sendiri pada ibu
pengetahuan ibu hamil terkait efek obat
hamil
terhadap janin, keamanan, indikasi, tempat Parasetamol mampu 42 42(42%)
memperoleh dan aturan pakai obat analgesik meredakan nyeri saat
dan antipiretik. Pada tabel 5 menunjukkan kehamilan
banyak ibu hamil masih kurang pengetahuan Parasetamol tidak mampu 45 45(45%)
tentang nama-nama obat yang aman dikonsumsi menurunkan panas pada
selama kehamilan, khususnya obat aspirin kehamilan
hanya memiliki persentase jawaban benar Informasi penggunaan obat 82 82(82%)
sebesar 24% (n=24). Aspirin merupakan obat anti nyeri dan anti demam
yang digolongkan tidak aman dikonsumsi oleh untuk ibu hamil yang valid
didapatkan di minimarket/
ibu hamil yaitu masuk kategori kehamilan C
warung
(trimester 1, 2), D (trimester 3). Aspirin dapat Obat anti nyeri dan anti 55 55(55%)
menyebabkan kegagalan fungsi dan risiko demam untuk ibu hamil
hemoragi, menunda persalinan dan harus diminum sampai habis
memperlama proses persalinan dengan Obat anti nyeri dan anti 45 45(45%)
peningkatan risiko pendarahan. Dosis analgesik demam digunakan harus
pada minggu-minggu terakhir sebaiknya tiga kali sehari
dihindari (dosis rendah mungkin tidak Rata–rata Total Skor 6,3
berbahaya). Pada dosis tinggi, terjadi penutupan

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 11


A.A. Rai,. et al.

Pada tabel 5, ibu hamil sebanyak 82 Berdasarkan tabel 6, ibu hamil banyak
responden (82%) sudah paham mengenai menggunakan parasetamol untuk meredakan
tempat memperoleh informasi penggunaan obat nyeri yang dialami. Parasetamol umumnya
anti nyeri dan anti demam untuk ibu hamil yang dianggap sebagai analgesik pilihan pada pasien
aman selama kehamilan. Tidak benar jika ibu hamil.
bertanya pada penjual warung ataupun penjaga
minimarket mengenai informasi tentang obat. Tabel 6. Hasil penggunaan tentang obat analgesik
Pemberian informasi obat (antinyeri dan dan antipiretik pada ibu hamil di puskesmas wilayah
antidemam) harus ditanyakan pada tenaga Surabaya Timur
medis terutama apoteker (Menkes, 2002). Hasil Indikator n(%)
rata-rata total skor pengetahuan yang diperoleh Nama Obat Nyeri
sebesar 6,3 yang dapat dilihat pada tabel 5. Parasetamol 32 (32%)
Antalgin 4(4%)
Skor tersebut menunjukkan tingkat Asam mefenamat 18(18%)
pengetahuan ibu hamil di Wilayah Surabaya Ibuprofen 0(0%)
Timur berada pada range tingkat pengetahuan Aspirin 0(0%)
sedang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Obat lain 22(22%)
pengetahuan mengenai penggunaan obat selama Tidak tahu 24(24%)
kehamilan di Puskesmas Denpasar Utara II Bali Nama Obat Demam
(Aprilia dan Artini, 2017) yang menyatakan Parasetamol 70(70%)
sebagian besar responden mempunyai tingkat Antalgin 0(0%)
pengetahuan cukup sebanyak 57 responden (59, Asam mefenamat 0(0%)
Ibuprofen 4(4%)
4%). Aspirin 3(3%)
Obat lain 8(8%)
Penggunaan Obat Analgesik dan Antipiretik Tidak tahu 15(15%)
pada Ibu Hamil Aturan Pakai Obat
Hasil penggunaan tentang obat analgesik Sampai nyeri hilang 52(52%)
dan antipiretik pada ibu hamil dapat dilihat pada Kurang dari 3 hari 26(26%)
tabel 6. Obat terbanyak yang dipilih oleh ibu Antara 3–7 hari 7(7%)
hamil ketika merasakan nyeri dan demam Lebih dari 7 hari 0(0%)
adalah parasetamol dengan persentase sebanyak Tidak tahu 15(15%)
Pengobatan Nyeri
32% (n=32) untuk nyeri dan dengan persentase
Tanpa obat (pijat) 20(20%)
sebanyak 70% (n=70) untuk demam. Membeli obat sendiri 3(3%)
Parasetamol merupakan obat nyeri ringan Pergi ke rumah sakit/dokter 49(49%)
sampai sedang nyeri sesudah operasi cabut gigi Membiarkan sampai sembuh 28(28%)
dan pireksia (BPOM RI, 2014). Obat Tidak tahu 0(0%)
parasetamol masuk dalam kategori B yang Pengobatan Demam
berarti berisiko kecil atau bahkan tidak berisiko Mengompres 21(21%)
sama sekali pada sejumlah kasus. Parasetamol Membawa ke dokter Memberi 53(53%)
aman digunakan pada semua tahap kehamilan obat penurun panas 17(17%)
untuk menghilangkan rasa sakit dan untuk Membiarkannya sampai sembuh 9(9%)
Tidak tahu 0(0%)
menurunkan suhu tubuh. Dalam dosis
Menerima Obat Nyeri dan Demam
terapeutik, parasetamol aman digunakan untuk
Apotek 98(98%)
penggunaan jangka pendek. Namun dosis harian Minimarket 1(1%)
yang terus menerus tinggi pada ibu hamil Warung kelontong 0(0%)
mungkin dapat menyebabkan anemia berat dan Toko online 0(0%)
penyakit ginjal fatal pada bayinya (Briggs et al., Tidak tahu 1(1%)
2015). Penyimpanan Obat Nyeri
Ibu hamil dengan persentase 52% (n=52) Disimpan di tempat yang mudah 5(5%)
mengonsumsi obat antinyeri sesuai aturan pakai dijangkau anak–anak
hingga nyeri yang dirasakan hilang. Selama Menyampur semua jenis obat 15(15%)
dalam satu wadah
masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit
Memisahkan obat menurut 78(78%)
fungsi yang tak terpisahkan. Obat dapat jenisnya dan memperhatikan cara
menyebabkan efek yang tidak dikehendaki pada penyimpanan di brosur pamflet
janin selama masa kehamilan dikarenakan Disimpan pada tempat yang 2(2%)
banyak obat yang dapat melintasi plasenta, terpapar sinar matahari
maka penggunaan obat pada wanita hamil perlu Tidak tahu 0(0%)
berhati-hati (Depkes RI, 2006). Pembuangan Obat Nyeri dan Demam
Dibuang langsung di tempat 71(71%)

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 12


A.A. Rai,. et al.

sampah 1(1%) infeksi. Infeksi bisa bersifat ringan (batuk pilek)


Dibuang di wastafel 26(26%) atau yang bersifat lebih parah (pneumonia,
Memisahkan antara obat dengan malaria, tuberculosis, typhoid fever,
kemasan lalu dibuang 2(2%) pyelonephritis, dan lainnya) (Jefferey dan
Dibakar 0(0%)
Lahra, 2009). Jika ibu hamil hanya mengalami
Tidak Tahu
Indikasi Obat Nyeri
infeksi biasa (batuk pilek) bisa ditanggulangi
Sakit gigi 7(7%) dengan pengobatan alternatif menggunakan
Nyeri punggung 61(61%) tanaman herbal yaitu bawang putih (sebagai
Sakit kepala 19(19%) antibiotik alamiah) (Salima, 2014). Durasi
Nyeri yang lain 11(11%) demam secara linier dikaitkan dengan hasil
Tidak tahu 2(2%) yang buruk pada janin. Penyebab demam yang
Indikasi Obat Demam berbeda juga memiliki efek berbeda pada hasil
Suhu demam >37ᵒC 22(22%) ibu dan janin. Oleh karena itu disarankan bahwa
Suhu demam >38ᵒC 43(43%) demam selama kehamilan perlu segera
Suhu demam >39ᵒC 17(17%)
diselidiki dan diobati untuk mendapatkan hasil
Suhu demam >40ᵒC 9(9%)
Tidak tahu 9(9%) yang lebih baik (More, 2017).
Ibu hamil membeli obat antinyeri dan
antidemam paling banyak di apotek dengan
Namun, penggunaan parasetamol secara
persentase 98% (n=98) ibu hamil. Menurut
sering (didefinisikan penggunaan sehari-hari)
BPOM RI (2014), obat digolongkan menjadi
pada akhir kehamilan dapat dikaitkan dengan
beberapa golongan yaitu obat bebas, obat bebas
peningkatan risiko sesak nafas yang persisten
terbatas, obat wajib apotek, obat keras, obat
pada bayi yang dapat bertahan hingga masa
narkotika, dan psikotropika. Obat keras, obat
kanak-kanak. Para penulis merekomendasikan
wajib apotek, obat narkotika, dan psikotropika
bahwa parasetamol harus tetap menjadi
hanya dapat diperoleh di apotek. Obat bebas dan
analgesik pilihan dalam kehamilan (Sweetman,
obat bebas terbatas merupakan obat yang dapat
2009).
dijual bebas tanpa resep dokter, sehingga obat
Pengobatan yang dilakukan ibu hamil ketika
bebas dan obat bebas terbatas tidak hanya dapat
merasakan nyeri paling banyak dilakukan
diperoleh di apotek melainkan di toko-toko
adalah pergi ke rumah sakit/dokter yakni
yang menjual obat. Namun, meskipun ibu hamil
dengan persentase 49% (n=49). Penggunaan
dapat memperoleh obat bebas di supermarket
obat analgesik dan antipiretik untuk ibu hamil
atau toko-toko yang menjual obat, penggunaan
harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu
obat harus diperhatikan. Kesalahan pemilihan
untuk menghindari efek ke janin. Obat
dan penggunaan obat dapat menyebabkan risiko
analgesik dan antipiretik yang dipilih juga harus
fatal bagi ibu dan bayinya. Pemahaman ibu
berpedoman pada kategori obat yang aman
hamil merupakan salah satu faktor penting
untuk ibu hamil menurut FDA. Frekuensi
dalam pencegahan efek teratogenik yang
penggunaan obat tergantung pada obat
ditimbulkan oleh obat-obatan. Menurut Menteri
analgesik dan antipiretik yang digunakan dan
Kesehatan (2004), apabila ibu hamil membeli
tujuan terapi (Katzung, 2018).
obat di apotek, apoteker akan memberikan
Pengobatan yang paling banyak dilakukan
informasi obat yang benar, memberikan
ibu hamil ketika merasakan demam adalah pergi
konseling tentang sediaan farmasi, pengobatan
ke dokter dengan persentase 53% (n=53).
dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga ibu
Perubahan fungsi kekebalan selama kehamilan
hamil terhindar dari bahaya penyalahgunaan
mengubah kerentanan wanita hamil terhadap
atau penggunaan salah sediaan farmasi atau
tingkat keparahan penyakit tertentu (Jamieson et
perbekalan kesehatan lainnya.
al., 2006). Penatalaksanaan demam bertujuan
Ibu hamil terbanyak memilih menyimpan
untuk merendahkan suhu tubuh yang terlalu
obat dengan memisahkan obat menurut jenisnya
tinggi, bukan untuk menghilangkan demam.
dan memperhatikan cara penyimpanan di brosur
Penatalaksanaan demam dapat dibagi menjadi
pamflet dengan persentase sebanyak 78%
dua garis besar yaitu non farmakologi dan
(n=78). Penyimpanan obat yang baik yaitu baca
farmakologi. Akan tetapi, diperlukan
aturan penyimpanan obat pada kemasan;
penanganan demam secara langsung oleh dokter
jauhkan dari jangkauan anak; jauhkan dari sinar
apabila penderita dengan suhu tubuh >40,5°C
matahari langsung/ lembab/suhu tinggi dan
dan demam dengan suhu yang tidak turun dalam
sebagainya; simpan dalam kemasan asli dan
48-72 jam (Kaneshiro and Zieve, 2010).
dengan etiket yang masih lengkap; periksa
Demam yang berlangsung selama 3 hari atau
tanggal kedaluwarsa dan kondisi obat, dan
lebih mengindikasikan ibu hamil mengalami
kunci almari penyimpanan obat (Depkes RI,

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 13


A.A. Rai,. et al.

2008). Cara penyimpanan obat oleh ibu hamil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh usia
sudah tepat dilakukan. ibu terhadap konsumsi tablet (p=0,914>0,05)
Ibu hamil dengan persentase 71% (n=71) terhadap konsumsi tablet tambah darah.
membuang obat langsung di tempat sampah. Ibu hamil yang memiliki usia lebih tua
Hal ini kurang benar dipraktikkan. Obat yang belum tentu memiliki tingkat konsumsi tablet
sudah kedaluwarsa seharusnya di buang dengan tinggi. Begitu pula sebaliknya, ibu hamil yang
terlebih dahulu melepaskan etiket obat dan berusia lebih muda belum tentu memiliki
menutup botol kemudian dibuang; kapsul, tablet tingkat konsumsi tablet yang rendah. Pada ibu
atau bentuk padat lain, menghancurkan dahulu hamil di wilayah Puskesmas Maron, usia
dan mencampur obat tersebut dengan bukanlah variabel yang berpengaruh terhadap
memasukkan ke plastik dan membuang ke konsumsi tablet tambah darah. Ibu hamil
tempat sampah; cairan dibuang pada kloset, berusia lebih tua belum tentu memiliki tingkat
kecuali antibiotika yang harus dibuang bersama konsumsi tablet tambah darah tinggi, namun
wadahnya dengan menghilangkan labelnya, dan sebaliknya ibu hamil berusia lebih muda juga
untuk kemasan boks, dus, dan tube terlebih belum tentu memiliki tingkat konsumsi tablet
dahulu digunting lalu dibuang (Depkes RI, tambah darah rendah (Shofiana et al., 2018).
2008).
Keluhan nyeri yang paling sering dialami Hubungan Pendidikan dengan Tingkat
oleh ibu hamil adalah nyeri punggung dengan Pengetahuan Ibu Hamil
persentase 61% (n=61) ibu hamil. Seiring Analisis Fisher eksak digunakan untuk
pembesaran uterus dan penambahan berat badan mengetahui pengaruh variabel pendidikan ibu
pada kehamilan, maka pusat gravitasi berpindah hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang
ke depan sehingga ibu hamil harus obat analgesik dan antipiretik pada saat
menyesuaikan posisi berdirinya. Perubahan kehamilan. Fisher eksak yang digunakan adalah
tubuh yang tidak tepat akan memaksa tabel dengan rumus 4×4 yang dapat dilihat pada
peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh tabel 7.
terutama pada daerah punggung belakang,
sehingga ibu hamil sering mengalami nyeri Tabel 7. Hubungan pendidikan dengan tingkat
punggung (Fatmawati, 2017). Pada ibu hamil pengetahuan ibu hamil
sering muncul beberapa keluhan seperti Hubungan Sangat
Rendah Sedang Tinggi
konstipasi, batuk, diare, hemoroid (ambeien), Tinggi
alergi, sakit perut, nyeri (sakit kepala, sakit SD 0 1 0 5
gigi), dan keputihan (Byrom et al., 2009). SMP 0 0 11 2
Sejumlah 43% (n=43) ibu hamil SMA/SMK 0 27 20 0
menganggap dirinya demam apabila termometer D1/D3/S1/S2 21 13 0 0
menunjukkan suhu >38°C. Suhu normal tubuh Ket : Fisher eksak nilai p-value = 0,469
adalah 36,5–37,5ᴼC. Dikatakan demam apabila
suhu tubuh diatas normal. Ibu hamil dapat Uji Fisher diperoleh p-value sebesar 0,469
dikatakan demam jika panas tubuh lebih dari dimana lebih besar dari taraf signifikansi
38ᴼC (Kukus et al., 2009). (α=5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh antar tingkat pendidikan
Pengaruh Usia dengan Tingkat Pengetahuan ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil
Ibu Hamil tentang obat analgesik dan antipiretik. Hal ini
Analisis regresi linier digunakan untuk sesuai dengan hasil penelitian pengaruh usia,
mengetahui pengaruh variabel usia ibu hamil pendidikan, dan pengetahuan terhadap
terhadap pengetahuan ibu hamil tentang obat konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil di
analgesik dan antipiretik pada saat kehamilan. Puskesmas Maron, Kabupaten Probolinggo
Berdasarkan uji ANOVA diperoleh p-value (Shofiana et al., 2018) yang menyatakan hasil
sebesar 0,373 dimana p-value lebih besar analisis menunjukkan tidak ada pengaruh
daripada taraf signifikansi (α=5%). Sehingga variabel pendidikan ibu terhadap konsumsi
dapat disimpulkan bahwa usia tidak tablet (p=0,419>0,05) terhadap konsumsi tablet
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tambah darah.
tentang obat analgesik dan antipiretik. Hal ini Pendidikan ibu tidak ada pengaruh terhadap
sesuai dengan hasil penelitian pengaruh usia, konsumsi tablet tambah darah, bukan berarti
pendidikan, dan pengetahuan terhadap jika pendidikan yang tinggi maka akan
konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil di mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin.
Puskesmas Maron, Kabupaten Probolinggo Begitu pula sebaliknya, apabila pendidikan yang
(Shofiana et al., 2018) yang menyatakan hasil

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 14


A.A. Rai,. et al.

rendah, maka bukan berarti rutin mengkonsumsi Badan Pengawas Obat dan Makanan 2014,
tablet ataupun tidak rutin mengkonsumsi tablet. Informatorium Obat Nasional Indonesia
Berdasarkan uraian tersebut, apabila ibu Cetakan Tahun 2017, BPOM RI, Jakarta.
hamil memiliki lebih banyak pengalaman serta Briggs GG, Freeman RK, Yaffe SJ 2015, Drug
terkait dengan kesehatan, lebih memiliki in Pregnancy and Lactation 10th ed,
kematangan jiwa dan emosi dalam mengambil Wolters Kluwer Health, Philadelphia.
keputusan untuk mengkonsumsi tablet setiap Byrom S, Cooper J, Edington A, Elliman D,
hari (Shofiana et al., 2018). Gutteridge K, Henry S, Shakespeare J,
Scholefield H 2009, The Pregnancy Book,
KESIMPULAN COI for the Department of Health, London.
Departemen Kesehatan RI 2004, Keputusan
Pengetahuan obat analgesik dan antipiretik Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
pada ibu hamil di wilayah Surabaya Timur 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar
dilihat berdasarkan hasil rata-rata skor total Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Menteri
yaitu 6,3. Hasil skoring tersebut memberikan Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
kesimpulan bahwa ibu hamil kurang paham Departemen Kesehatan RI 2006, Pedoman
tentang obat analgesik dan antipiretik yang Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan
aman dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu, Menyusui, Direktorat Bina Farmasi
hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat Komunitas dan Klinik Departemen
analgesik dan antipiretik pada ibu hamil masih Kesehatan RI, Jakarta.
tergolong kurang tepat. Sedangkan, dari hasil p- Departemen Kesehatan RI 2008, Modul I,
value meliputi pengujian ANOVA, usia tidak Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan
berpengaruh pada pengetahuan ibu hamil dan Keterampilan Memilih Obat Bagi
tentang obat analgesik dan antipiretik. Selain Tenaga Kesehatan, Departemen Kesehatan
itu, uji Fisher eksak juga membuktikan bahwa RI, Jakarta.
pendidikan tidak berpengaruh pada pengetahuan Drugs.com 2019, FDA Pregnancy Categories,
ibu hamil tentang obat analgesik dan antipiretik. viewed 21 September 2019,
Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan https://www.drugs.com/pregnancy-
bahwa diperlukan adanya solusi untuk categories.html
meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai Fatmawati FF 2017, ‘Upaya Pemenuhan Rasa
obat analgesik dan antipiretik yang aman Nyaman Pada Ibu Hamil Trimester III
dikonsumsi selama kehamilan. Salah satu yang Dengan Nyeri Punggung’ Skripsi,
dapat dilakukan adalah dengan memberikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
edukasi yang tepat sasaran. Edukasi yang Surakarta.
dilakukan juga dapat ditunjang dengan Food and Drug Administration 2015, FDA Drug
menggunakan media promosi kesehatan terkait Safety Communications: Possible Risks of
obat analgesik dan antipiretik pada ibu hamil, Pain Medicine Use During Pregnancy,
mengingat beberapa obat analgesik dan viewed 23 Agustus 2019,
antipiretik ada yang menyebabkan efek buruk https://www.fda.gov/media/90209/download
pada janin. Le Gouez A, Benachi A, Mercier FJ 2016,
'Fever and pregnancy', Anaesthesia Critical
UCAPAN TERIMAKASIH Care and Pain Medicine, 35(1), pp. S5–S12.
Jamieson DJ, Theiler RN, Rasmussen SA 2006,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ‘Emerging infections and pregnancy’,
dosen pembimbing kami Ibu Dr. apt. Yunita Emerging Infectious Diseases, 12(11), pp.
Nita. S.Si., M.Pharm. dan pihak puskesmas 1638–1643.
yang terkait serta seluruh pihak lain yang sudah Jeffery HE, Lahra MM 2007, ‘The impact of
berpartisipasi pada penelitian ini. infection during pregnancy on the mother
and baby’ Fetal and Neonatal Pathology,
DAFTAR PUSTAKA pp. 379-423.
Kaneshiro NK, Zieve D 2010, Fever, viewed 10
Aprilia RM, Artini IGA 2017, ‘Gambaran pola Oktober 2019,
pengobatan dan tingkat pengetahuan http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/ar
mengenai penggunaan obat selama ticle/000980.htm
kehamilan di puskesmas Denpasar Utara II Katzung B 2018, Basic and Clinical
Bali’, E-Jurnal Medika, 6(7), pp. 1-6. Pharmacology ed. 14th, USA.
Kukus Y, Supit W, Lintong F 2009, ‘Suhu
tubuh: homeostasis dan efek terhadap

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 15


A.A. Rai,. et al.

kinerja tubuh manusia’, Jurnal Biomedik, Penggunaan analgesik dan antipiretik


1(2), pp. 107-118. tersedia dalam golongan bebas dan bebas
Mafikasari A, Kartikasari RA 2015, ‘Posisi
tidur dengan kejadian back pain (nyeri terbatas yang dapat dibeli bebas tanpa
punggung) pada ibu hamil trimester III’, resep. Anakgesik antipiretik yang paling
Surya, 7(2), pp. 26. sering digunakan adala Paracetamol.
Malhotra S, Khanna S 2016, ‘Safety of
analgesics in pregnancy’, International
Journal Of Obstetrics and Gynaecology
Obat parasetamol masuk dalam kategori B
Research (IJOGR), 3(1), pp. 208-209. yang berarti berisiko kecil atau bahkan tidak
More VS 2017, ‘Fever in pregnancy and its berisiko sama sekali pada sejumlah kasus.
maternal and fetal outcomes’, International Parasetamol aman digunakan pada semua
Journal of Reproduction, Contraception, tahap kehamilan untuk menghilangkan rasa
Obstetrics and Gynecology, 6(12), pp. 5523. sakit dan untuk menurunkan suhu tubuh.
Payadnya IPAA, Jayantika IGANT 2018,
Panduan Penelitian Eksperimen Beserta
Dalam dosis terapeutik, parasetamol aman
Analisis Statistik dengan SPSS. Cetakan digunakan untuk penggunaan jangka
Pertama, Deepublish.,Yogyakarta. pendek. Namun dosis harian yang terus
Salima J 2014, ‘Antibacterial activity of garlic menerus tinggi pada ibu hamil mungkin
(Allium sativum l.) on multi-drug resistant, J dapat menyebabkan anemia berat dan
Majority, 4(2), pp. 30–39. penyakit ginjal fatal pada bayinya (Briggs et
al,2015)
Sass L, Urhoj SK, Kjærgaard J, Dreier JW,
Strandberg-Larsen K, Andersen 2017, Selama masa kehamilan, ibu dan janin
‘Fever in pregnancy and the risk of adalah unit fungsi yang tak terpisahkan.
congenital malformations: a cohort study’,
BMC Pregnancy Childbirth, 17, pp. 413. Obat dapat menyebabkan efek yang tidak
Shofiana FI, Widari D, Sumarmi S 2018, dikehendaki pada janin selama masa
‘Pengaruh usia, pendidikan dan pengetahuan kehamilan dikarenakan banyak obat yang
terhadap konsumsi tablet tambah darah pada dapat melintasi plasenta maka penggunaan
ibu hamil di puskesmas Maron, kabupaten obat pada wanita hamil perlu berhati-hati.
Probolinggo’, E-journal Universitas
Airlangga, 2(4), pp. 356-358
Susanti NN 2008, Psikologi Kehamilan, EGC, Namun, penggunaan parasetamol secara
Jakarta. sering (didefinisikan penggunaan sehari-hari)
Sweetman SC 2009, Martindale 36th The pada akhir kehamilan dapat dikaitkan
Complete Drug Reference, Pharmaceutical dengan peningkatan risiko sesak nafas yang
Press, London. persisten pada bayi yang dapat bertahan
Walpole RERH, Myers SL, Myers, Ye K 2012,
hingga masa kanak-kanak
Probability and Statistics for Engineers and
Scientics Edisi 9, Pearson Education,
Amerika

TUGAS FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Tantangan dalam ‘’ Pengetahuan dan


penggunaan Obat Analgesik dan Antipiretik Kesempatan dalam ‘’ Pengetahuan dan
pada Ibu Hamil ‘’ penggunaan Obat Analgesik dan Antipiretik
pada Ibu Hamil ‘’
Pada kehamilam sering terjadi beberapa
keluhan, walupun tidak semua wanita hamil
mengalaminya. Keluhan yang paling sering Diperlukan adanya solusi untuk
terjadi adala nyeri. Nyeri selama kehamilan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
disebabkan oleh sotuasi akut seperti cedera mengenai
obat analgesik dan antipiretik yang aman
, infeksi atau gangguan medis seperti
dikonsumsi selama kehamilan. Salah
rheumatoid arthritis.
satu yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan edukasi yang tepat
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 16
A.A. Rai,. et al.
sasaran. Edukasi yang dilakukan juga
dapat ditunjang dengan menggunakan
media promosi kesehatan terkait obat
analgesik dan antipiretik pada ibu hamil,
mengingat beberapa obat analgesik dan
antipiretik ada yang menyebabkan efek
buruk pada janin

Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7, No. 1, (2020) 8-16 17

Anda mungkin juga menyukai