PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan kesehatan yang sampai saat ini tetap menjadi
pasien, mulai dari yang ringan bahkan sampai tingkat yang paling parah,
kesehatan yang membutuhkan obat. Penggunaan obat pada Ibu hamil dapat
beresiko bagi ibu hamil dan janin. Banyak ibu hamil menggunakan obat dan
terjadi cacat janin lebih besar. Sedangkan kebanyakan obat yang dipasarkan
tidak diteliti efek sampingnya kepada Ibu hamil dan janin (Sulastri, 2016).
sosial dan fungsional yang dapat terpengaruh oleh pemakaian obat selama
1
2
in Ethiopia” Lebih dari 90% dari wanita hamil telah mengkomsumsi obat
adalah obat analgesik dalam bentuk obat bebas. Ini sesuai dengan penelitian
bahwa penggunaan Obat analgetik tanpa resep dokter yang paling umum
resep dari dokter sebagai sumber utama dari NSAID dan acetaminophen
adalah obat yang paling sering diresepkan. Hal ini sebanding dengan studi
lain yang menunjukkan bahwa 60% dari NSAID adalah obat resep dan 35%
Addiction Medicine pada tahun 2009 lalu dengan judul penelitian “Pain
terutama pada anak laki-laki. Hasil penelitian terbaru, para peneliti dari
Denmark, Finlandia dan Prancis meneliti lebih dari 2.000 wanita hamil dan
bayi mereka. Mereka menemukan para wanita yang menggunakan lebih dari
satu obat penghilang rasa sakit secara bersamaan, seperti parasetamol dan
2013).
akurat dan sistematis demikian juga angka kejadian medication error pada
sekitar 3-6,9% pada pasien yang menjalani rawat inap. Angka kejadian error
akibat kesalahan dalam permintaan obat resep juga bervariasi, yaitu antara
kesalahan saat menyerahkan obat ke pasien dalam bentuk dosis atau obat
terutama dari segi keamanan bagi bayi dalam kandungan maupun kesehatan
4
ibu, karena pada masa kehamilan, terjadi perubahan fisiologis pada tubuh
yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Beberapa obat yang dapat melintasi
upaya perlindungan dan dapat terbentuk senyawa antara yang reaktif, yang
saja yang relatif tidak aman hingga harus dihindari selama kehamilan
ataupun menyusui agar tidak merugikan ibu dan janin yang dikandung
obat pada ibu hamil, maka farmasis perlu dibekali pedoman dalam
2005).
5
diresepkan per pasien, dan persentase obat dari Daftar Obat Esensial
rerata waktu konsultasi, rerata waktu penyiapan obat, persentase obat yang
Kota Bandung.