Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui menjadi syarat yang penting
bagi perkembangan janin dan bayi (Anonim, 2006). Selama massa kehamilan
dan menyusui ibu dapat mengalami berbagai penyakit diantaranya pusing,
batuk, pilek, dan epilepsi dimana penyakit tersebut membutuhkan terapi obat
yang dapat menimbulkan hal yang tidak di inginkan (Sachdeva et al., 2009).
Hasil studi dari 192 anak di eropa yang terpajan obat epilepsi selama
kehamilan mempunyai resiko cacat bawaan utama (Samren et al., 2005). Pada
studi di Kanada pada tahun 2008 menemukan sebanyak 19,4% ibu hamil
mengkonsumsi obat kategori C, D, dan X. Obat-obat yang dikonsumsi adalah
golongan albuterol, kotrimoxazol, ibuprofen, naproksen, dan kontrasepsi oral
(Wen et al., 2008). Di negara berkembang seperti Pakistan juga tidak berbeda
dengan negara maju. Dalam suatu penelitian sebanyak 3769 dari 5 rumah
sakit tersier di pakistan memberikan obat yang bersifat teratogenik
diantaranya misoprostol, karbimazol, metotrexat, warfarin, karbamazepin,
fenitoin, dan sodium valproate (Dileep, 2008). Sedangkan di Indonesia
menunjukan sebanyak 8 (4,44%) ibu hamil di Rumah Sakit X Surakarta
mengkonsumsi obat-obatan dengan kategori X (Yulianti et al., 2009).
Selain itu masih banyak ibu menyusui yang membutuhkan terapi
karena masalah kesehatanya, di sisi lain obat-obatan juga dapat berpengaruh
pada Air Susu Ibu (ASI). Studi di Amerika juga membuktikan pada 26 bayi
yang mengkonsumsi fluoxetin selama menyusui dapat menyebabkan
kenaikan berat badan yang rendah pada bayi yaitu 392 g/bulan (Cristina et al.,
1999). Sehingga dalam hal ini ibu menyusui harus mempunyai pengetahuan
yang baik terhadap penggunaan obat, terutama obat yang bersifat teratogen.
Pengetahuan sangat penting dalam pelayanan kefarmasian pada ibu
hamil dan ibu menyusui. Dalam suatu penelitian yang melibatkan kunjungan
ke 200 apotek di Tanzania membuktikan Dari 200 dispenser obat

Evaluasi Tingkat Pengetahuan..., Ikhsan Manafi, Fakultas Farmasi UMP, 2013


2

memberikan obat yang bersifat teratogen, 86 (43%) bersedia untuk


memberikan artemeter-lumefantrine, 56 (29%) bersedia memberikan
valproate natrium, 104 (52%) bersedia untuk mengeluarkan kaptopril dan 50
(25%) bersedia untuk memberikan tetrasiklin (Jalal, 2011). Dalam hal ini
sangatlah jelas masih rendahnya pengetahuan dispenser obat mengenai
penggunaan obat selama kehamilan.
Penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui perlu perhatian
khusus karena banyak obat yang terbukti memberikan efek teratogenik pada
ibu hamil dan menyusui. Farmasi klinis sebagai tenaga ahli
mempertimbangkan akibat yang mungkin terjadi bila penyakit kronis ibu
hamil dan ibu menyusui tidak segera diobati misalnya epilepsi Sehingga
informasi yang kuat perlu diberikan untuk memastikan ketepatan terapi
(Anonim, 2006). Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian
tentang pengetahuan apoteker, ibu hamil, dan menyusui terhadap penggunaan
obat di Kabupaten Brebes.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan yaitu, Bagaimana tingkat pengetahuan apoteker, ibu
hamil, dan menyusui terhadap penggunaan obat di Kabupaten Brebes?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengevaluasi tingkat pengetahuan penggunaan obat pada ibu hamil dan
ibu menyusui di Kabupaten Brebes
2. Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan apoteker terhadap
penggunaan obat selama massa kehamilan dan menyusui di Kabupaten
Brebes

Evaluasi Tingkat Pengetahuan..., Ikhsan Manafi, Fakultas Farmasi UMP, 2013


3

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi pemerintah
Memberikan gambaran seberapa jauh tingkat pengetahuan ibu hamil dan
ibu menyusui terhadap penggunaan obat yang aman serta seberapa besar
pengetahuan apoteker dalam menyediakan pelayanan informasi obat.
2. Manfaat bagi Apoteker
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan apoteker
dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien, khususnya
kepada ibu hamil.
3. Manfaat bagi ibu hamil dan menyusui
Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil
dan menyusui terhadap penggunaan obat yang aman.

Evaluasi Tingkat Pengetahuan..., Ikhsan Manafi, Fakultas Farmasi UMP, 2013

Anda mungkin juga menyukai