Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TERAPI OBAT PADA IBU MENYUSUI

Dosen Pengampu :

Endang Supriyanti, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun oleh :

Alvina Sulistyarini (2005004)

Desy Shelia Fitriani (2005077)

Dian Mareta Sari (2005015)

Dwi Apriliani Rahayu (2005072)

Erlinda Putri Zahril (2005066)

Eva Ristyowati (2005021)

Kiki Nur Fitri (2005026)

Vera Yuni Setyawati (2005059)

Virginia Anggita R. (2005060)

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

D3 KEPERAWATAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan Bantuan pikirannya. Juga kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu kami harapan penyusun semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat
memperbaiki maupun menambah kekurangan makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena Keterbatasan
pengetahuan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………...2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….5
C. Tujuan …………………………………………………………………………………5
D. Manfaat ………………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pedoman dan Pengobatan pada Ibu Menyusui ………………………………………..6


B. Proses Farmakokinetik dan Farmakodinamik pada Ibu Menyusui …………………...7
C. Obat-obatan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Ibu Menyusui ………….9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..12
B. Saran …………………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKAN ……………………………………………………………………...13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu
ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Air Susu Ibu (ASI) cairan yang dikeluarkan
kelenjar payudara ibu. ASI memiliki banyak manfaat bagi bunda dan juga bayi.
Pemberian asi pada bayi akan membuat bayi menjadi lebih jarang sakit, jarang
mengalami alergi dan membuat bayi lebih cerdas pada saat bertambahnya usia. (Haba
Rsudza, 2019)
Tidak dipungkiri bahwa selama menyusui, seorang ibu dapat mengalami
berbagai keluhan atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Pemahaman
mengenai keamanan penggunaan obat pada ibu menyusui belum dimengerti dengan
baik di masyarakat, dalam kalangan tenaga kesehatan sendiri pun sih belum dapat
memaksimalkan pemahaman penggunaan obat bagi ibu menyusui. Secara umum
patokan pada penggunaan dan penggolongan keamanan obat pada ibu menyusui
masih mengarah pada panduan FDA (Food and Drug Administration) Amerika
Serikat. (Haba Rsudza, 2019)
Ada beberapa obat yang dapat menghalangi proses pengeluaran ASI. Obat
dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki pada janin selama masa menyusui.
Selama menyusui, scorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan
kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak ibu yang sedang menyusui menggunakan
obat-obatan yang dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang
disusui. Yang perlu diingat adalah hindarilah pemakaian obat yang tidak perlu dan
tidak diketahui keamanannya serta harus memperhatikan manfaat dan resikonya.
(Restuning Widyaningsih, 2008)
Selama menyusui, ibu mungkin saja sakit dan memerlukan pengobatan tetapi
ada beberapa obat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui
karena dapat menimbulkan efek samping pada bayi. Keracunan pada bayi yang baru
lahir dapat terjadi jika obat bercampur dengan ASI secara farmakologi dalam jumlah

4
yang signifikan. Konsentransi obat pada ASI misalnya iodida dapat melebihi yang ada
di plasenta sehingga dosis terapeutik pada ibu dapat menyebabkan bayi keracunan.
(Restuning Widyaningsih, 2008)
Beberapa jenis obat menghambat proses menyusui bayi. Obat pada ASI secara
teoritis dapat menyebabkan hipersensitifitas pada bayi walaupun dalam konsentrasi
yang sangat kecil pada efek farmakologi. Dengan demikian, pemahaman yang baik
mengenai obat apa saja yang relatif tidak aman sehingga harus dihindari selama
menyusui agar tidak merugikan bayinya. (Juliasari Ardhicha)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pedoman dan pengobatan pada ibu menyusui?
2. Bagaimana proses farmakokinetik dan farmakodinamik pada ibu menyusui?
3. Obat-obat apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui?

C. Tujuan
1. Mengevaluasi tingkat pengetahuan terapi obat pada ibu menyusui
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu menyusui terhadap pengguanan obat

D. Manfaat
1. Memberikan gambaran seberapa jauh tingkat pengetahuan ibu menyusui terhadap
penggunaan obat yang aman
2. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu menyusui terhadap penggunaan
obat yang aman

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pedoman dan pengobatan pada Ibu menyusui


1. Tatalaksana pemantauan penggunaan obat :
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan
tentang patofisiologi, terutama pada ibu hamil dan menyusui, prinsip –
prinsip farmakoterapi, cara menafsirkan hasil pemeriksaan fisik, uji
laboratorium dan diagnostik yang berkaitan dengan penggunaan obat,
dan ketrampilan berkomunikasi yang memadai.
b. Mengumpulkan data ibu hamil/menyusui, yang meliputi :
1) Deskripsi (nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan,
nama ruang rawat/poliklinik, nomor registrasi)
2) Riwayat penyakit terdahulu
3) Riwayat penggunaan obat (termasuk riwayat alergi, penggunaan
obat non resep)
4) Data hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan diagnostik
5) Masalah medis yang diderita
6) Data obat – obat yang sedang digunakan
Data /informasi dapat diperoleh melalui :
1) Wawancara dengan ibu hamil / menyusui atau
2) Catatan medis
3) Kartu indeks (kardeks)
4) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, perawat)
c. Berdasarkan data/informasi pada (b), selanjutnya mengidentifikasi
adanya masalah – masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat
d. Memberikan masukan/saran kepada tenaga kesehatan lain mengenai
penyelesaian masalah yang teridentifikasi.
e. Mendokumentasikan kegiatan pemantauan penggunaan obat pada
formulir yang dibuat khusus.
2. Obat Yang Digunakan Pada Wanita Menyusui :
a. Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari. Jika
pengobatan memang diperlukan, perbandingan manfaat/risiko harus
dipertimbangkan pada ibu maupun bayinya.

6
b. Obat yang diberi izin untuk digunakan pada bayi umumnya tidak
membahayakan
c. Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur) mempunyai
risiko lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI. Hal ini
disebabkan oleh fungsi ginjal dan hati yang belum berkembang,
sehingga berisiko terjadi penimbunan obat
d. Harus dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang
menghasilkan jumlah kadar obat terkecil yang sampai pada bayi
e. Hindari atau hentikan sementara menyusu
f. Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi harus
dipantau secara cermat terhadap efek samping yang mungkin
terjadi
g. Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki sedikit data

B. Farmakokinetika dan Farmakodinamik Pada Menyusui


1. Farmakokinetika
Hampir semua obat yang diminum perempuan menyusui terdeteksi didalam
ASI , untungnya konsentrasi obat di ASI umumnya rendah. Konsentrasi obat
dalam darah ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses transfer obat ke
ASI selain dari faktor-faktor fisiko-kimia obat. Volume darah/cairan tubuh dan
curah jantung yang meningkat pada kehamilan akan kembali normal setelah 1
bulan melahirkan. Karena itu pemberian obat secara kronik mungkin memerlukan
penyesuaian dosis.( Anonim, 2004,)
Obat yang larut dalam lemak, yang non-polar dan yang tidak terion akan
mudah melewati membran sel alveoli dan kapiler susu. Obat yang ukurannya kecil
(< 200 Dalton) akan mudah melewati pori membran epitel susu. Obat yang terikat
dengan protein plasma tidak dapat melewati membran, hanya obat yang tidak
terikat yang dapat melewatinya. Plasma relatif sedikit lebih basa dari ASI. Karena
itu obat yang bersifat basa lemah di plasma akan lebih banyak dalam bentuk tidak
terionisasi dan mudah menembus membran alveoli dan kapiler susu. Sesampainya
di ASI obat yang bersifat basa tersebut akan mudah terion sehingga tidak mudah
untuk melewati membran kembali ke plasma. Fenomena tersebut dikenal sebagai
ion trapping.( Anonim, 2004,)

7
Rasio M:P adalah perbandingan antara konsentrasi obat di ASI dan di plasma
ibu. Rasio M:P yang >1 menunjukkan bahwa obat banyak berpindah ke ASI ,
sebaliknya rasio M:P < 1 menunjukkan bahwa obat sedikit berpindah ke ASI.
Pada umumnya kadar puncak obat di ASI adalah sekitar 1- 3 jam sesudah ibu
meminum obat. Hal ini mungkin dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak
memberikan ASI pada kadar puncak. Bila ibu menyusui tetap harus meminum
obat yang potensial toksik terhadap bayinya maka untuk sementara ASI tidak
diberikan tetapi tetap harus di pompa. ASI dapat diberikan kembali setelah dapat
dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini dapat diperhitungkan setelah 5 kali waktu
paruh obat. Rasio benefit dan risiko penggunaan obat pada ibu menyusui dapat
dinilai dengan mempertimbangkan(Anonim, 2005,) :
a. Farmakologi obat: reaksi yang tidak dikehendaki
b. Adanya metabolit aktif
c. Multi obat : adisi efek samping
d. Dosis dan lamanya terapi
e. Umur bayi.
f. Pengalaman/bukti klinik
g. Farmakoepidemiologi data.
1) Farmakokinetika bayi
Absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi pada bayi berbeda nyata
dengan orang dewasa. Kecepatan absorpsi lewat saluran cerna lebih
rendah, misalnya absorpsi fenobarbital, fenitoin, asetaminofen dan
Distribusi obat juga akan berbeda karena rendahnya protein plasma,
volume cairan tubuh yang lebih besar dari orang dewasa. Metabolisme
obat juga rendah karena aktivitas enzim yang rendah . Ekskresi lewat renal
pada awal kehidupan masih rendah dan akan meningkat dalam beberapa
bulan. Selain banyaknya obat yang diminum oleh bayi melalui ASI, juga
kinetika obat pada bayi menentukan akibat yang ditimbulkan oleh obat.
Yang perlu diperhatikan adalah bila efek yang tidak diinginkan tidak
bergantung dari banyaknya obat yang diminum, misalnya reaksi alergi,
maka sedikit atau banyaknya ASI yang diminum bayi menjadi tidak
penting, tetapi apakah si bayi meminum atau tidak meminum ASI menjadi
lebih penting.( Anonim, 2005,)

8
2. Farmakodinamika.
Mekanisme kerja obat pada ibu menyusui dapat dikatakan tidak berbeda.
Sedangkan farmakodinamik obat pada bayi masih sangat terbatas dipelajari.
Kemungkinan sensitivitas reseptor pada bayi lebih rendah, sebagai contoh, dari
hasil penelitian bahwa sensitivitas d-tubokurarin meningkat pada bayi.( Anonim,
2005,)

C. Daftar Obat Yang Aman dan Tidak Aman Untuk Ibu Menyusui

Bagi ibu menyusui, mengonsumsi obat tentu tidak boleh sembarangan karena


ada obat yang aman dan tidak aman untuk ibu menyusui. Untuk itu, ibu menyusui
harus perlu memperhatikan jenis obat yang dikonsumsi. (Honest Docs, 2019)

Obat yang tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui dibagi dalam dua
alasan utama. Pertama, obat-obatan tersebut dapat mengganggu produksi ASI dan
kedua, obat-obatan tersebut dapat diekskresikan ke dalam ASI sehingga
mempengaruhi bayi yang disusui. Beberapa jenis obat yang aman untuk dikonsumsi
ibu menyusui antara lain obat dengan kandungan acetaminophen atau parasetamol,
dextrometrorphan, salbutamol, acyclovir, digoxin, heparin, dan warfarin. Sementara
itu, jenis obat yang tidak aman dan sebaiknya tidak dikonsumsi ibu menyusui adalah
obat yang mengandung antalgin, aspirin, chlorpheniramin, chloramphenicol,
ciprofloxacin, serta obat penenang atau obat tidur.

Mengonsumsi obat pada saat menyusui juga sebaiknya dihindari kecuali jika


benar-benar diperlukan. Hal ini juga berlaku untuk obat suplemen makanan atau
jamu. Untuk memastikan keamanannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

1. Obat Aman Untuk Ibu Menyusui


Obat yang aman berarti obat tersebut tidak berbahaya baik bagi bayi yang
disusui atau kondisi kesehatan ibunya, termasuk tidak menganggu produksi ASI.
Contohnya adalah obat yang memiliki sifat farmakologi yang tidak masuk ke
dalam aliran darah atau hanya diserap sedikit dan memberikan efek lokal seperti
obat sukralfat dan antasida doen dan obat yang tidak dikeluarkan melalui ASI
seperti insulin, heparin, dan interferon.

9
Obat-obatan berikut merupakan obat yang aman untuk dikonsumsi ibu
menyusui sesuai dosis yang dibutuhkan: (Honest Docs, 2019)

a. Obat antipiretik atau penurun panas : acetaminophen atau parasetamol


b. Obat analgesik atau penghilang nyeri : ibuprofen, asam mefenamat
c. Obat batuk : dextrometrorphan
d. Obat anti asma : salbutamol, prednison, prednisolon
e. Obat anti alergi : loratadin, fexofenadin, fluticason
f. Obat antibiotik : golongan penisilin seperti amoksisilin dan ampisillin,
golongan cephalosporin seperti cefadroxil, ceftriaxon, cefotaxim
g. Obat anti jamur : clotrimazol, fluconazol, miconazol
h. Obat anti virus : acyclovir
i. Obat lambung : antasida doen, ranitidin, sucralfat
j. Obat anti hipertensi :  methyldopa, propranolol, labetolol
k. Obat penyakit jantung : digoxin, propranolol, metoprolol, labetolol
l. Obat anti tuberculosis : isoniazid, rifampisin, pyrazinamid, ethambutol dan
streptomycin
m. Obat anti tiroid : propythiourasil, levotiroksin, metamizole
n. Obat diabetes melitus : insulin, glipizide
o. Obat kontrasepsi : progestin (mini pil)
p. Obat anti epilepsi : fenitoin, carbamazepin
q. Obat anti depresi : sertralin
r. Obat anti pembekuan darah : heparin, warfarin
s. Obat anestesi lokal : bupivacain, lidokain

2. Obat Tidak Aman Untuk Ibu Menyusui


Obat - obatan berikut merupakan obat yang tidak aman untuk ibu menyusui:
(Honest Docs, 2019)
a. Obat analgesik atau penghilang nyeri : antalgin, asetosal atau aspirin
b. Obat anti alergi : chlorpheniramin maleat, diphenhydramin
c. Obat antibiotik : chloramphenicol, ciprofloxacin, doksisiklin, metronidazol,
tetrasiklin
d. Obat anti hipertensi : diuretik seperti furosemid, atenolol, klonidin, captopril,
nifedipin, verapamil

10
e. Obat kemoterapi
f. Obat penenang atau obat tidur
g. Obat kontrasepsi yang mengandung estrogen
h. Obat anti diare : loperamide

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Selama menyusui, seorang ibu dapat mengalami
keluhan penyakit atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Padahal obat
tersebut dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang disusui.
Konsentrasi obat dalam darah ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses
transfer obat ke ASI selain dari faktor-faktor fisiko-kimia obat. Pertimbangan
mengenai daftar pemilihan obat yang kontraindikasi selama menyusui juga tidak perlu
diketahui. Masalah-masalah yang sering terjadi pada masa menyusui misalnya
mastitis, candida/sariawan,CMV, dan lain-lain. Penyakit tersebut tentunya
memerlukan penanganan (pengobatan) yang harus aman bagi ibu maupun bayin Oleh
karena itu hanya obat yang sangat diperlukan saja yang boleh diberikan pada ibu
menyusui.

B. Saran
1. Berkonsultasi lah dengan para dokter, jelaskan kondisi ibu yang sedang menyusui.
2. Jika memang harus mengkonsumsi obat, mintalah dosis yang serendah mungkin
dan dikonsumsi dalam waktu yang sesingkat mungkin.
3. Aturlah waktu meminum obat, misalnya setelah menyusui, atau pada saat si kecil
tidur untuk waktu yang agak lama. Hal ini untuk memperkecil resiko masuknya
pengaruh obat dalam ASI yang dikonsumsi bayi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Rifan Eka Putra. Hafizh Arief. Raisa Arliza Azhar Putri. Desembe 2017.
Tatalaksana Keluhan Umum pada Ibu Hamil. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Menyusuidiaksespada23-Maret-2021padapukul13:40WIB

https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2019/05/07/pemberian-obat-pada-ibu-hamil-dan-
menyusui/diaksespada23-Maret-2021-pukul13:45WIB

https://rkzsurabaya.com/keamanan-obat-pada-ibu-menyusui/diaksespada23-Maret-
2021pukul14:25WIB

http://ernawatiupi.blogspot.com/2016/01/terapipenggunaan-obat-pada-ibu-
menyusui.htmldiaksespada23-Maret-2021pukul14:27WIB

https://www.academia.edu/32944484/obat_untuk_ibu_hamil_dan_menyusuidiaksespada23-
Maret-2021pukul14:34WIB

http://awalbros.com/farmakologi/aman-mengkonsumsi-obat-bagi-ibu-hamil-dan-menyusui/
diaksespada23-Maret-2021pukul14:41WIB

http://www.honestdocs.id/daftar-obat-aman-dan-tidak-aman-ibu-menyusuidiaksespada23-
Maret-2021pukul14:56WIB

13

Anda mungkin juga menyukai