KONSEP DASAR
A. D e f i n i s i
c . k l asifikasi
Menurut Lestari (20l6) DHF di klasifikasikan menjadi :
l. Derajat l : Demam disertai dengan gejala klinis lain atau perdarahan
b. Demam
c. sakit kepala
d. Nye ri se ndi atau otot
f. Muntah
2. Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh:
c. Ruam Generalized
d. Memburuknya gejaala awal
3. Fase akut termasuk seperti shock ditandai dengan :
E. komplik as i
normal.
c. Terjadi penurunan leukosit atau dalam batas normal.penatalaksanaan
Medis
G. pen at alaksanaan
Menurut Marni, (20l6 ) prinsip penatalaksanaan pada penyakit
2. pas ien yang mengalami demam dapat dikompres dengan air hangat.
selain itu dapat diberikan antipiretik dari golongan asetaminofen
(parasetamol) jangan berikan asetosal atau ibuprofen karna akan
merangsang terjadinya perdarahan.
4. Jika syok dalam kondisi berat/parah maka dapat diatasi atau dicegah
dengan memberikan resuistasicairan parenteral infus l0-20 ml/kg BB/
jam.
5. Jika tid ak ada perbaikan klinis tet api hematocrit dan hemoglobin
menurun pertimbangkan untuk memberi transfuse darah, jika terdapat
perbaikan klinis (pengisiankapilerdan perfusi perifermulai membaik,
tekanan nadi melebar) jumlah cairan dikurangi hingga l0 ml/kg BB/
jam dalam 24 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai
kondisiklinis dan laboratorium.( Ariani, 20l6 )
BAB III
PROSESKEPERAWATAN
A. pengkajian
l. Identitas
a. Identitas pasien
l) Nama
2) umur
3) Alamat
4) pendidikan
5) pekerjaan
6) Tanggal mas uk
7) Diagnosame dis
8) Nomor register
b. Identitas penanggunggjawab
l) Nama
2) umur
3) Alamat
4) pendidikan
5) pekerjaan
6) Hub ungand enganklien
2. pengkajian Fokus
Data dasar, meliputi:
a. polaNutri si dan Metabolik
Gejala : penurunan nafsu makan, mual muntah, haus, sakit saat
menelan.
Tanda : Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor, nyeri
lanjut).
c. polaakt ifit as dan Latih an
Tanda : Dispnea, polanafastidak efektif, karena efusipleura.
d. pola istir ahat dantidur
f. sirkulasi
Gejala : sakit kepala/ pusing, gelisah
f. Abdomen :
Inspeksi : datar
palpasi : terabapembesaran pada hati
l) Lemah
2) panas atau demam
3) sakit kepala
4) Anoreksia (tidakmafsu makan, mual, sakit saat makan)
8) konstipasi
b. Data obyektif
Data obyektif yang dijumpai pada penderita Dengue Haemoragic
Fever adalah :
l) suhu tinggi, menggigil, wajah tampakkemerahan
l. polanafastidakefektif
2. Hipovolemia
3. Hipertermi
4. Defisit nutrisi
5. Intoleransiaktivitas
6. Resikoperdarahan
c. Intervensikeperawatan
Diagnosa
keperawatan
3 pola nafas tidak efektif setelah dilakukan pEMANTAUAN RE
DEFINISI tindakan keperawatan 3 (I.0l0l4)
Inspirasi dan/atau x. 24 jam , maka pola l. observasi
ekspirasi yang tidak nafas tidak efektif Monitor freku
memberikan ventilasi menigkat dengan irama, kedalaman, dan upaya
adekuat. kriteria hasil : napas
pENYEBAB penggunaan otot Monitor pola n apas
ii ee ee rrttii aakkii
D p r e saa bantu nafas menurun rr
er n a p san Dispnea ( pip rr vvee b ss ipnea, tuussss pn
pemanjang an fas e e nti a i k a u
pusat
ekspirasi menurun cheyne-stokes, Biot, ataksik0
Hambatan upaya
napas (mis. Nyeri Frekuensi nafas Monitor kemampu
saat membaik batuk efektif
bernapas, kedalaman nafas Monitor an
kelemahan otot membaik produksi sputum
pernapasan) Monitor adany
Deformitas dinding
dada a
Deformitas tulang
dada adanya
Gangguan neuro sumbatanjalannapas
muskular palpasi kes imetris
Gangguan an ekspansiparu
Auskul tasi bunyinapas
neurologis (mis.
Elektroensefalogra Monitor saturasi
m (EEG) positif, oksigen
cedera kepala, Monitor nilai AGD
gangguan kejang) Monitor hasil x-
ray toraks
Imaturitas
2. Terapeutik
neurologis
Atur interval waktu
penurunan
pemantauan respirasi
energi obesitas sesuai kondisipasien
posisi tubuh yang Dokumentasikan hasil
menghambat pemantauan
ekspansiparu 3. Edukasi
sindrom Jelaskan tujuuan d
hipoventilasi an prosedur pemantauan
kerusakan inervasi In formasikan has
diafragma il pemantauan, jika perlu
(kerusakan saraf Manajemen JalanNafas (I. 0l0ll)
c5 ke atas) l. observasi
cedera pada Monitor pola n apas
medulla spinalis (frekuens i, kedalaman, usaha
Efek napas)
agen farmakologis Monitor bunyi n
kecemasan apas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, weezing,
ronkhikering)
Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
pertahankan
kepatenan jalan napas dengan
head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust
jika curiga trauma cervical)
posisikan semi-Fowler
atau Fow rerikanminum hangat
Lakuk an fisio
terapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan
lendirkurang dari l5 detik
Lakukan
hiperoksigenasisebelum
penghisapan
endotrake l
eluark an sumbatan
benda padat dengan
forsepMcGill
Berikan oksigen,jika
perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari, jika ti dak
kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk
efektif
4. kolaborasi
kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2 Hipovolemia setelah diberikan A. MANAJEMEN HHIIppOOVVOOLLEEMMIIAA
DEFINISI asu han (I .03ll6)
penurunan cairan keperawatan selama 3 l. Observasi
intravaskuler, x 24 jam diharapkan
periksa tanda dan
inter st isi al, status cairan
gejaala hip ovolemia
membaik
dan/atau intraseluler (mis. freku ensi n
dengankriteria hasil :
PENYEBAB adi meningkat, nadi
kehilangan cairan kekuatan nadi
teraba lemah, tekanan
aktif meningkat
darah menurun,
kegagalan Turgor kul it tekanan nadi
mekanisme membaik
menyempit,turgor kulit
regulasi Output urine menurun, membrane
peningkatan meningkat mukosakering, volume
permeabilitas Tekanan darah urine menurun,
kapiler hematokrit meningkat,
kekurangan intake a mb ba sn r mkaol haus dan lemah)
cairan s a membaik Monitor intake dan
Evaporasi output cairan
2. Terapeutik
Hitung kebutuhan
cairan
Berikan posisi
modified trendelenburg
Berikan asupan cairan
oral
3. Edukasi
Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
4. kolaborasi
kolaborasi pemberian
cairan Iv issoton
is (mis. cairan Nacl,
RL) kolaborasi
pemberian
aa
hh
r n v ip %ii
( ss g l kosaa 2 ,
Nacl 0,4%)
kolaborasi pemberian
cai ran koloid (mis.
albumin, plasmanate)
kolaborasi pemberian
produk darah
B.
PEMANATAUAN ccAAIIRRAANN (I.03l2l)
l. observasi
Monitor frekuensi dan
kekuatan nadi
Monitor frekuens i
nafas
Monitor tekanandarah
Monitor berat badan
Monitor waktu
pengisiankapiler
Monitor elastisitas atau
turgor kulit
Monitor jumlah, waktu
dan berat jenis urine
Monitor kadar albumin
dan protein total
Monitor hasil
pemeriksaan serum
(mis. osmolaritas
serum, hematocrit
, natrium, kalium, BUN)
Identifikas i t and
a- tanda hhiippoovvoolleemmiiaa
(mis . Frekuensi
nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit, turgor
kulit menurun,
membrane mukosa
kering, volume urine
menurun, hematocrit
meningkat, haus,
lemah, konsent rasi
urine meningkat, berat
ee aa oo ss i ttii
ee atojboagdualnn r m nn uurruu n,,
dalamwaktu singkat)
Identifikas i factor
resiko
ketidakseimbangan
cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor,
trauma/perdarahan,
luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal,
peradangan pankreas,
penyakit ginjal dan
kelenjar , d is
fungsi intestinal)
2. Terapeutik
Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisipasien
Dokument as i
hasil pemantauan
3. Edukasi
Jelaskan tujuuan d
an prosedur
pemantauan
3 Hipertermi setelah diberikan In formasikan has
DEFINISI asu han il pemantauan, jika
suhu tubuh meningkat keperawatan selama 3 perlu
diatas rentang normal x 24 jam diharapkan
tubuh hipertermia teratasi
dengan kriteria hasil : MANAJEMEN HIPERTERMIA
PENYEBAB (I.l5506)
Dehidrasi Menggigil menurun
Terpapar suhu kulit dalam l. observasi
lingkungan panas batas normal Identifkasi penyebab
hi pertermi (mis.
Proses pen suhu tubuh dalam
dehidrasi terpapar lingkungan
yakit (mis. batas normal
panas penggunaan incubator)
infeksi, kanker)
Monitor suhutubuh
ketidaksesuaian
Monitor kadar
pakaian
elektrolit
dengan tubuh
Monitor haluaran urine
Pen ingkatan laju
2. Terapeutik
metabolisme sediakan lingkungan
Respon trauma yang dingin
Longgarkan atau
lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi
permukaantubuh
Aktivitas Berikancairan oral
berlebihan Ganti linen setiap hari
penggunaan atau lebih sering jika mengalami
incubator hiperhidrosis (keringat berlebih)
Lakukan pendinginan
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau kompres dingin
2. Terapeutik
Gaya hidup sediakan lingkungan
monoton nyaman d an ren dah
stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
Lakukan rentang
gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas
distraksi yang menyenangkan
ssii
ss ss
F rr li d u d aappaa
tempat t d u j i a t d ak
berpindah atauberjalan
3. Edukasi
Anjurkantirah baring
Anjuurkan melakuk an
aktivitas secara bertahap
Anjurkan
menghubungi perawat jika
tanda dan g ejala kelelahan
tidak berkurang
Ajarkan strategikoping
untuk mengurangikelelahan
4. kolaborasi
kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
B. TERAPI AkTIVITAs (I.05l86)
l. observasi
Identifikasi de fi
it tingkataktivitas
Identifikasi
kemampuan berpartisipasi dalam
aktivotastertentu
Ident ifik sumb
daya untuk akt ivit as er
diinginkan ya
Ident ifik as i ng
meningkatkan partisipasi dalam
aktivitas
Identifikasi makn
a aktivitas rutin (mis. bekerja)
dan waktu luang
Monitor respon
emo sion al, fisik, social, dan
spiritual terhadapaktivitas
2. Terapeutik
Fas ilit as i focus pad
a kemampuan, bukan deficit
yang dialami
sep kom it
untuk meningkatkan
men
danrentangaktivitas frekuen
Fasilitasi si
jika perlu
(mis. ketuban
pecah sebelum Gunakan
. kasur
waktunya, pencegah dikubitus
plasenta Hinda ri pen gu kuran
.
abrupsio,kehamilan
previa suhurekta
. Edukasi
atau Jelas kan t anda dan
.
aspirin atau
) Agen
antikoagulan
farmakologis
Tindakan
.
Anjurkan
pembedahan meningkatkan
asupan makan dan
Trauma vitamin k
.Anjrkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
. kolaborasi
.kolaborasi pemberian
obat d an mengontrol
perdarhan, jika perlu
.kolaborasi pemberian
prodok darah, jika
perlu
.kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika
perlu
University Press.