BAB I
PENDAHULUAN
Maka di timbulkan dampak dari ruptur perineum itu adalah nyeri yang
sejak bayi dilahirkan dan ber iringan plasenta keluar lepas dari rahim,
memberikan makna bagi para ibu setelah melahirkan, tapi tidak hanya
selama masa pascapersalinan awal melainkan juga untuk jangka
Nyeri perineum yang di alami adalah hal yang fisiologis pada ibu
berat yang tiba –tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai
wangi, dan therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau
(Khasani, 2013)
tidak hanya fisik tetapi tingkat emosi. Kandungan lavender oil yang
TABEL 1.1
LUBUKLINGGAU
tahun terakhir, yaitu pada tahun 2017 berjumlah 121 orang, pada
tahun 2018 berjumlah 77 orang, dan pada tahun 2019 berjumlah 126
orang
Pada hasil data di atas terlihat jelas bahwa angka post partum
Tahun 2020.
Tahun 2020.
4. Memaparkan intervensi pada ibu post partum di Ruang An-
Tahun 2020.
1.4.1 Institusi
1. Institusi pendidikan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
a. Post partum
yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “ parous” yang
minggu ( Yulianti,2015)
a. Masa Nifas
sekitar 60 gram. selain itu pada masa nifas ibu juga sering
2.1.2 Etiologi
sebagai berikut:
utero – plasenter.
e. Induksi partus
tetesan infuse
b. Persalinan palsu
c. Pembukaan serviks
ketuban/amnion.
sebagai berikut:
b) Terjadinya lightening
3) Tanda persalinan
ketuban
a. Adaptasi fisiologis
1) Involusi uterus
2) Kontraksi
(Suhermi,2009)
3) Payudra
a) Perdarahan pervagina
Terputusnya
Perubahan Perubahan
jaringan
fisiologis psikologis
Uterus
Menekan Merusak MK: Taking in
kontraksi Taking Letting go
pembuluh pembuluh Resiko hold
syraf darah Infeksi
Kondisi ibu Belajar tentang
Tidak Mampu
Adekuat hal baru dan
MK: Perdarahan lemah menyesuaik
adekuat
mengalami
Nyeri an diri dan
perubahan
Akut Kontraksi Terpfokus mandiri
Kontraksi yang
Resiko defisit uterus kuat pada diri
utterus signifikan
cemas volume cairan sendiri
Lochea lemah Butuh Mener
Involusi
Butuh pelayaan dan informasi ima
aa
Takut perlindungan tanggu
BAB Kuman mudah Perda
Nyeri Atonia ng
Defisit Kurang
berkembang rahan
uteri jawab
MK: Resiko perawatan pengetahuan
Konstipasiasi diri
2.1.8 Penatalaksanaan atau perawatan post partum
cukup (Saleha,2009)
tidak lengkap.
lakukan penjahitan
penatalaksanaan , diantaranya:
a. Monitori TTV
a) Pemberian oksitosin
partum.
b) Obat nyeri
umum ( Hamilto,2009)
mengasuh anak
b. Tujuan khusus
maupun psikologi.
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai
2.2.1 Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
1) Biodata klien
mobilisasi.
pernapasan.
2013).
kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri
2. Meringis
3. Gelisa
4. Sikap protectif
5. Kesulitan tidur
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
2.2.4 Implementasi
(Hidayat, 2013).
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir proses keperawatan .
2.3.1 Definisi
sampai kuat di sertai oleh rasa cemas dan keinginan kuat untuk
,timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan
studi nyeri
atau kimia pada daerah kulit di ujung –ujung syraf bebas yang
inilah maka nyeri di bagi menjadi dua, yaitu nyeri kronis dan
2.3.1 Definisi
2002 ).
dan dispareunia.
2015).
skala. Skor/nilai skala nyeri dapat dicatat pada flow chart untuk
memberikan pengkajian nyeri yang berkelanjutan. Metode yang
durasi nyeri.
nyeri pada skala 1 sampai 3, rasa nyeri seperti gatal atau tersetrum
atau nyut-nyutan atau melilit atau terpukul atau perih atau mules.
Intensitas nyeri pada skala 4 sampai 6, seperti ham atau kaku atau
nyeri pada skala 7 sampai 9 tetapi masih dapat dikontrol oleh klien.
Skala ini terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang
sampai wajah yang sangat ketakukan hal ini menunjukkan nyeri yang
2017)
2.3.1 Definisi
(Poerwardi,2006)
2002).
lain otak serta bagian badan yang lain. Pesan yang di terima itu
dari minyak esensial. Oleh sebab itu terapi ini disebut aroma-
tadi.
3) Kotak kayu
kamar mandi.
dilakukan yaitu:
1) Kompres
2) Pijat
minyak pijat.
3) Baluran
Pilih essential oil yang telah di campur dengan
setelah mandi.
4) Berendam
5) Semprot
penyegar.
rasa bersalah.
dua cara yaitu indra penciuman dan melalui kulit. Cara paling
2.4.1 Definisi
a. Episiotomi mediana
b. Episiotomi mediolateral
Di kerjakan pada garis tengah yang dekat muskulus sfingter
c. Episiotomi lateral
2.5.1 Definisi
tandai adanya luka pada lapisan kulit dan lapisan mukosa saluran
dapat diminimalkan
2.6.1 Definisi
a. Robekan perineum
tengah dan bisa menjadi laus apabila kepala janin lahir terlalu
eksterna.
atas 4 tingkatan :
spingter ani
b. Robekan Serviks
perdaraham
c. Ruptur uteri
Obat-obatan Aromaterapi
Analgesik Lavender
Sistem Endokrin
Kelenjar Pituitari
Hormon Endorfin
yang terdiri dari unit tunggal dengan pokok pertanyaan yang berkenan
dengan “how” atau “why”. Unit tunggal dapat berarti 1 orang atau
2012).
inklusi dan eksklusi subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kriteria inklusi :
1. Ibu post partum yang bersedia menjadi responden
penelitian.
lubuklinggau.
Kriteria eksklusi :
atau vakum
abses di perineum
3. Nyeri perineum 0 : tidak nyeri 1-3 : nyeri ringan 4-6 : nyeri sedang
aromaterapi lavender.
(Nursalam, 2008).
Kota Lubuklinggau.
penelitian.
identitas subjek.
3. Keadilan dan Inklusivitas/keterbukaan (Respect for Justice an
sebagainya.