ABSTRACT
Labor pain can cause an increase in catecholamines, where these hormones
can cause uterine contractions, if not treated, it will increase the risk of prolonged
labor. Non-pharmacological methods that can be used to reduce pain and
duration of the first stage of the active phase of labor are the use of rebozo and
rose aromatherapy. This study is a quantitative study using a quasi-experimental
design with a pre and post test only control group design. The research sample
was 30 respondents, using consecutive sampling. That there was a decrease in
pain after the administration of the rebozo technique and rose aromatherapy.
And the mean rank of labor duration measurement in the intervention group that
there was a significant difference between the intervention group and the control
group. So it can be concluded that the administration of the rebozo technique
and rose aromatherapy is more effective in reducing the duration of the active
phase 1 and labor pain.
ABSTRAK
Nyeri persalinan dapat menyebabkan peningkatan katekolamin, dimana hormon
ini dapat mengakibatkan gangguan kontraksi uterus, jika tidak dilakukan
penanganan akan meningkatkan risiko terjadinya partus lama. Metode
nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan lama kala 1
fase aktif persalinan adalah dengan penggunaan rebozo dan aromaterapi mawar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi
experiment dengan pre and post test only control group design. Sampel
penelitian sebanyak 30 responden, menggunakan consecutive sampling.
Terdapat penurunan nyeri setelah pemberian teknik rebozo dan aromaterapi
mawar. Dan mean rank pengukuran lama persalinan terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian teknik rebozo dan aromaterapi mawar lebih
efektif mengurangi lama kala 1 fase aktif dan nyeri persalinan.
Kata Kunci: Rebozo; Aromaterapi; Nyeri Persalinan; Lama Kala 1 Fase Aktif
peregangan pada otot panggul dan biji bunga matahari dan dibalurkan ke kulit,
mengeluarkan endorphin dalam darah, dan nilai rata-rata intensitas nyeri menurun dari
membantu mengatur kontraksi serta 6,00 menjadi 4,60 dengan skor nyeri
mengembalikan keseimbangan pada proses minimum adalah 3 dan skor maksimum
persalinan. adalah 6 menggunakan uji Wilcoxon.
Kemudian dengan dikombinasikan Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon
dengan pemilihan aromaterapi yang benar pada derajat kepercayaan 95% didapatkan
dan menenangkan bisa mengurangi rasa bahwa ada pengaruh pemberian rose
nyeri saat persalinan. Menurut Nugroho effleurage terhadap intensitas nyeri
(2018) aromaterapi mawar dapat digunakan persalinan kala I fase aktif pada persalinan
sebagai metode non farmakologi dalam normal primigravida (p value = 0,000).
persalinan untuk induksi alami, senyawa Kemudian penelitian yang dilakukan oleh
geraniol yang terkandung didalamnya dapat (Suralaga et al., 2020) mendapatkan nilai
membantu merangsang dan mempercepat rata-rata intensitas nyeri persalinan kala 1
kontraksi sehingga mengurangi lamanya fase aktif debelum diberikan aromaterapi
persalinan. Hal ini sejalan dengan penelitian bunga mawar (pretest) sebesar 7,14 dan
yang dilakuan oleh (Rahmita et al., 2018) Uji setelah diberikan aromaterapi bunga mawar
statistik yang digunakan adalah Uji (posttest) nilai rata-rata intensitas nyeri
Wilcoxon dan diperoleh nilai p 0,014 (p < persalinan kala 1 fase aktif sebesar 4,48.
0,05). Hasil uji statistik menunjukkan Hasil uji statistik didapatkan sig. 2 tailed =
sebelum pemberian aromaterapi nilai mean 0,000.
adalah 5,19 dan mengalami penurunan
setelah pemberian aromaterapi yaitu 4,44. Perbedaan nyeri persalinan antara
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok intervensi (rebozo dan
aromaterapi efektif terhadap penurunan aromaterapi mawar) dan kelompok kontrol
nyeri persalinan pada kala I dengan (aromaterapi mawar).
perbedaan mean sebesar 0,75.
Berdasarkan hasil perhitungan Mann-
Perbedaan nyeri persalinan sebelum dan Whitney U diperoleh Mean Rank untuk
sesudah diberikan aromaterapi mawar. kelompok intervensi sebesar 22.83 dan
untuk kelompok kontrol sebesar 8.17. Dan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan didapatkan p-value (Asymp. Sig 2 tailed)
Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh Mean sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05,
Rank sebesar 7.50 dan p-value (Asymp. Sig sehingga diasumsikan bahwa Ha diterima
2 tailed) sebesar 0.000 yang lebih kecil dari atau berarti terdapat perbedaan skala nyeri
0.05, sehingga diasumsikan Ha diterima, pada kelompok intervensi (rebozo dan
atau berarti terdapat perbedaan skala nyeri aromaterapi mawar) dan kelompok kontrol
pre-test dan post test pada kelompok kontrol (aromaterapi mawar).
(aromaterapi). Aromaterapi dapat digunakan Dari dua kelompok tersebut diketahui
untuk mengurangi nyeri persalinan karena bahwa perbedaan nyeri persalinan
mempunyai sifat penyembuhan dengan kelompok intervensi lebih besar daripada
menggabungkan unsur fisiologis dan kelompok kontrol. Hal ini kemungkinan
psikologis yang bermanfaat bagi jiwa raga terjadi karena pada teknik rebozo
serta emosi, jika penggunaan aromaterapi penekanan dilakukan tepat pada lumbal,
dalam persalinan tepat, maka dapat sacrum, dan koksigis (lumbosacral) ibu,
mengurangi kebutuhan farmakologi bagi ibu karena di daerah lumbosacral
bersalin, karena aromaterapi dapat menghubungkan saraf sensorik uterus dan
membantu mengatasi nyeri selama dan serviks bersama dengan saraf simpatis
sesudah persalinan. Hal ini sejalan dengan uterus menuju sumsum pada tulang
penelitian yang dilakukan (Panjaitan et al., belakang dengan melalui saraf torakal 10,
2022) setelah dilakukan intervensi 11, 12 sampai ke lumbal 1, impuls nyeri
pemberian rose effleurage berupa teknik dapat dihentikan dengan pemberian
masase dengan menggunakan rose rangsangan di saraf yang mempunyai
essensial oil yang dicampur dengan minyak diameter besar menggunakan teknik rebozo
jenis shake apple tree maupun rebozo kemungkinan terjadi karena pada teknik
shifting, sehingga impuls nyeri dapat rebozo penekanan dilakukan tepat pada
berjalan dari rahim sepanjang serat saraf c- lumbal, sacrum, dan koksigis (lumbosacral)
fiber ke subtansia gelatinosa yang ada ibu, karena didaerah lumbosacral
didalam spinal colum, kemudian sel tersebut menghubungkan saraf sensorik uterus dan
mengantarkan pesan nyeri berlawanan serviks bersama dengan saraf simpatis
menuju serat saraf a-delta fibers yang uterus sehingga membuat uterus lebih rileks
menyebabkan gate control tertutup sehingga dan hal ini dapat membantu memperluas
pesan dari nyeri tidak bisa diteruskan ke ruang pelvis pada ibu, sehingga bayi dapat
korteks serebral, sehingga persepsi tentang dengan mudah turun ke panggul, dan
nyeri menjadi berkurang. mempercepat proses persalinan. Hasil
Menurut Koensomardiyah (2015) saat penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
aromaterapi dihirup, partikel dari minyak dilakukan oleh (Wahyuningsih, 2014) yang
esensial yang menguap membawa unsur menggabungkan pemberian aromaterapi
wangi yang terdapat didalamnya, contohnya lavender dengan pijat effleurage untuk
geraniol dan linalool masuk ke hidung yang menurunkan nyeri persalinan dengan
terdapat silia-silia dari sel reseptor, jika responden sebanyak 48 ibu bersalin dan
partikel-partikel tersebut menempel pada diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan
silia, maka pesan akan dikirimkan melalui nyeri persalinan sebelum dan sesudah
saluran olfaktori menuju sistem limbik, hal ini perlakuan sebesar 2,938.
dapat merangsang respon emosional, Menurut (Nugroho, 2018) aromaterapi
sehingga hipotalamus dapat memberikan mawar dapat digunakan sebagai metode
pesan ke otak, pesan yang sudah diterima non farmakologi dalam persalinan untuk
diubah menjadi perintah berbentuk senyawa induksi alami, senyawa geraniol yang
elektrokimia dan dapat menyebabkan terkandung didalamnya dapat membantu
perasaan yang tenang dan nyaman serta merangsang dan mempercepat kontraksi
memperlancar darah sehingga persepsi sehingga mengurangi lamanya persalinan.
tentang nyeri dapat berkurang. Sehingga Menurut (Sholehah et al., 2020) Minyak
apabila kedua intervensi tersebut atsiri bunga mawar yang digunakan melalui
dikombinasikan maka dapat memiliki inhalasi dapat bermanfaat meningkatkan
perbedaan yang lebih besar dan penurunan kewaspadaan, meningkatkan daya ingat,
nyeri akan lebih efektif dibandingkan dengan meningkatkan kecepatan dalam berhitung
pemberian aromaterapi saja. serta melegakan otot dan pikiran.
Menurut peneliti nyeri yang dirasakan
Perbedaan lama kala 1 fase aktif persalinan oleh ibu bersalin merupakan hal yang
antara kelompok intervensi (rebozo dan fisiologis, karena dipengaruhi oleh faktor
aromaterapi mawar) dan kelompok kontrol eksternal dan internal yang dimilki ibu,
(aromaterapi mawar) sehingga setiap ibu merasakan nyeri yang
berbeda-beda. Banyak metode yang dapat
Berdasarkan hasil dari perhitungan digunakan untuk mengatasi nyeri dan lama
Mann-Whitney U, diperoleh Mean Rank persalinan, pada penelitian ini peneliti
untuk kelompok intervensi adalah 22.60 dan menggunakan metode teknik rebozo dan
untuk kelompok kontrol adalah 8.40. Dan p- aromaterapi mawar. Selain dapat
value (Asymp. Sig 2 tailed) adalah 0.000 mengurangi nyeri, penggunaan teknik
yang lebih kecil dari 0.05 sehingga rebozo dan aromaterapi mawar juga dapat
diasumsikan bahwa Ha diterima atau berarti mengurangi lama persalinan, merangsang
terdapat pengaruh yang signifikan kontraksi uterus menjadi lebih teratur dan
perbedaan lama persalinan antara kelompok mempercepat penurunan kepala janin,
intervensi (rebozo dan aromaterapi mawar) sehingga apabila kedua intervensi tersebut
dan kelompok kontrol (aromaterapi mawar). dikombinasikan maka dapat memiliki
Dari dua kelompok tersebut diketahui bahwa perbedaan yang lebih besar dalam
perbedaan lama kala 1 fase aktif pada mengurangi nyeri dan mempercepat lama
persalinan kelompok intervensi lebih besar kala I fase aktif dibandingkan dengan
daripada kelompok kontrol. Hal ini pemberian aromaterapi mawar saja.