PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN
PADA KASUS FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA
DISUSUN OLEH :
ANISA FEBRIANI
NIM.PO.71.20.3.17.006
No Sumber Peneliti dan Judul Tujuan Design Sampling Hasil penelitian Simpulan dan
. Artikel Penelitian Penelitian Saran
1. ncbi Mohammad Mengidentifikas Case Control 60 responden “Tidak ada Tidak adanya
Javdan1, i penanganan dengan fraktur penyembuhan perbaikan fraktur
Mohammad Ali fraktur dengan tibia dan fibula yang signifikan yang signifikan
Tahririan2, peran fiksasi distal pada distal dengan
Morteza Nauri3 fibula fraktur tibia menggunakan
dengan judul dengan fiksasi fiksasi fibula
“The Role of fibula” dalam penanganan
Fibular Fixation fraktur tibia distal
In The Treatment
of Combined
Distal Tibia And
Fibula Fracture :
A Randomizaed,
Control Trial”
2. Researchge Venkata Mengidentifikas Retrospektif 86 responden “Fiksasi internal Penulis lebih
t Dhanwantry i dengan fraktur lebih efektif merekomendasikan
Naidu Kommula1, penatalaksanaan tibia distal untuk mengatasi dalam mengatasi
Vamshi pada kasus fraktur fraktur dengan
Duvvalla2, fraktur tibia dan dibandingkan fiksasi internal
Nagababu komplikasinya dengan fiksasi karena fiksasi
Pyadala3 dengan eksternal eksternal memiliki
judul dampak nonunion
“Management pada tulang
And
Complications of
Distal Tibial
Fractures”
3. Google Risnah1, Mengidentifikas Literature 4 jurnal “Dari 4 jurnal Adapun terapi
Scholar Risnawati H.R2, i terapi non Review penelitian penelitian yang nonfarmakologi
Maria Ulfah farmakologi tentang terapi membahas yang digunakan
Azhar3, untuk mengatasi non farmakologi tentang terapi untuk mengatasi
Muhammad nyeri akut pada dalam non farmakologi nyeri akut pada
Irwan4 dengan kasus fraktur mengatasi nyeri untuk mengatasi kasus fraktur yaiu
judul “Terapi akut pada nyeri akut pada Cold Pack,
Nonfarmakologi fraktur kasus fraktur Distraksi,
Dalam didapatkan hasil Relaksasi Nafas
Penanganan bahwa semua Dalam, Range of
Diagnosis Nyeri terapi non Motion (ROM)
Akut Pada Fraktur farmakologi
: Systemic berpengaruh
Review” terhadap
penurunan nyeri
pada fraktur ”
1. Artikel Penelitian 1 oleh Mohammad Javdan 1, Mohammad Ali Tahririan2, Morteza
Nauri3 dengan judul “The Role of Fibular Fixation In The Treatment of Combined
Ada beberapa kasus yang dapat menyebabkan fraktur yaitu seperti kasus
cedera pada jaringan lunak dan cedera sistemik. Jika telah terjadi fraktur ada beberapa
diabetes dan penyalahgunaan zat nikotin. Untuk mengatasi masalah yang terjadi
sudah ada beberapa pengambangan metode perawatan pada fraktur salah satunya
Tahririan2, Morteza Nauri3 memiliki metode penelitian case control artikel penelitian
ini membahas tentang pengobatan yang digunakan untuk mengatasi fraktur tibia dan
fibula adapun responden yang ada dalam penelitian ini sebanyak 60 responden
dimana responden tersebut terbagi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok kasus dan
kelompok control.
Pada responden dengan kelompok kasus intervensi yang diterapkan yaitu pada
fibula akan dilakukan fiksasi sedangkan pada kelompok control intervensi yang akan
diterapkan yaitu fiksasi pada tibia tanpa melibatkan fibula semua prosedur yang
melakukan fiksasi internal yaitu dengan meletakkan pelat dan sekrup intramedulla
pada tibia
Pada penelitian ini membahas peran dari fiksasi fibula untuk penanganan pada
kasus fraktur tibia dan fibula distal dimana 2 kelompok tersebut yaitu kelompok
control (tanpa fiksasi fibula) dan kelompok kasus (dengan fiksasi fibula)
intervensinya yaitu dengan memaku intramedullary atau plat dan sekrup hasil
Pada hasil penelitian frekuensi pada penyatuan tibia dan fibula setelah
dan fibula yang lebih cepat terjadi yang pada bulan ke 3,6,9 dibandingkan dengan
kelompok control
Pada hasil penelitian frekuensi terjadinya nonunion pada tibia dan fibula
responden yang mengalami nonunion tibia dan pada kelompok kasus sebanyak 24
tibia dan fibula serta adanya infeksi dan cedera didapatkan hasil bahwa peneliti tidak
infeksi pada kelompok kasus maupun kelompok control. Peneliti dalam hal ini
menyimpulkan bahwa sepertiga distal fraktur tibia tidak ada hasil pengobatan dari
bahwa teori kompresi siklik yang menghambat dapat menyatukan fraktur fibula
dengan cepat
kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengobatannya
dengan atau tanpa menggunakan fiksasi fibula peneliti juga tidak menemukan efek
penanganan fraktur tetapi pada beberapa peneliti lain memiliki hasil yang berbeda
dengan hasil yang didapatkan oleh Mohammad Javdan1, Mohammad Ali Tahririan2,
Morteza Nauri3 maka hal tersebut dapat dijadikan pembanding dalam penanganan
Fractures”
Suatu tantangan yang besar dalam melakukan penanganan pada fraktur tibia
distal karena sangat sulit untuk menangani fraktur ini. Ada beberapa cara atau metode
dalam mengatasi fraktur tibia yaitu prosedur bedah tetapi komplikasi bisa terjadi pada
20-25% (McFerran MA, Smith SW, Boulas HJ, Schwartz HS), pelat invasif, reduksi
retrospektif dimana responden yang ada dalam penelitian ini berjumlah 86 orang
Dalam manajemen penanganan kasus fraktur tibia distal akan memiliki tingkat
komplikasi yang tinggi disertai dengan infeksi. Dalam penelitian ini penerapan
dengan fiksasi internal memiliki hasil klinis yang lebih baik pada fraktur tanpa
disertai dengan cedera pada kulit dan pada kasus tibia distal yang disertai kerusakan
pertama dan di tahap selanjutnya akan dilakukan reduksi terbuka dan fiksasi internal
eksternal lebih tinggi dibandingkan dengan fiksasi internal (Marsh JL, Saltzman CL.
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka
komplikasi lebih banyak terjadi dengan fiksasi eksternal dengan hasil klinis yang buruk.
Peneliti lebih merekomendasikan untuk penanganan pada fraktur yang parah atau terjadinya
polytrauma maka fiksasi eksternal dapat dipertahankan tetapi untuk kasus fraktur yang lain
mobilisasi dini dan fiksasi internal sangat dianjurkan [ CITATION Ven17 \l 1033 ]
3. Artikel Penelitian oleh Risnah1, Risnawati HR2, Maria Ulfah Azhar3, Muhammad
Irwan4
tentang terapi non farmakologi untuk mengatasi masalah nyeri akut yang terjadi pada
kasus fraktur. Dalam proses pencarian artikel yang membahas tentang fraktur
didapatkan sebanyak 363 artikel penelitian kemudian hasil tersebut ditelaah kembali
dan didapatkan jurnal yang membahas tentang terapi non farmakologi untuk
tersebut kembali disesuaikan dengan ketetapan yang dibuat penulis dan hasil akhirnya
didapatkan 4 jurnal penelitian yang membahas penatalaksanaan untuk nyeri akut yang
Nyeri merupakan salah satu tanda dan gejala dari terjadinya fraktur, nyeri
yang terasa tajam dan seperti tertusuk-tusuk biasa dialami pada pasien fraktur (Helmi,
2012)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri yaitu dengan
terapi farmakologi dan terapi non farmakologi bentuk dari terapi non farmakologi
yaitu kompres, terapi music, murrotal, distraksi, guided imagery (Smeltzer et al,
2008)
Berikut ini beberapa terapi non farmakologi untuk mengatasi nyeri akut pada
1. Distraksi Pendengaran
Saat mendegarkan musik atau sejenisnya maka individu yang merasakan nyeri
akibat fraktur akan merasakan lebih rileks hal ini dikarenakan efek distraksi akan
Secara fisiologis relaksasi nafas dalam dapat memberikan perubahan pada tubuh
berupa efek relaksasi dimana efek tersebut akan merangsang sumsum tulang
endorphine yang berguna untuk menurunkan skala nyeri (S.B Aji, 2015)
Dari 2 jurnal yang membahas kompres dingin untuk meredakan nyeri hasil
penelitiannya yaitu ada pengaruh dari Cold Pack untuk menurunkan nyeri. Cold
Pack dapat meredakan nyeri karena setelah dilakukan kompres selama 10-15
menit maka pembuluh darah akan menjadi vasokontriksi dan akan menstimulasi
4. ROM
ROM merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk pengobatan yang dilakukan
dengan latihan gerak secara aktif maupun pasif fungsi ROM sendiri untuk
mengurangi nyeri pada kasus fraktur, mengatasi edema, mencegah komplikasi
dan untuk relaksasi sehingga pasien yang menjalani operasi akibat fraktur tidak
terapi non farmakologi semuanya efektif dalam mengatasi nyeri akibat fraktur dan
dapat dijadikan penanganan pertama dalam mengatasi nyeri akut akibat fraktur.
Kesimpulan :
1. Pada artikel penelitian 1 tidak ada hasil pengobatan pada distal fraktur tibia
2. Pada artikel penelitian 2 Penyembuhan pada tibia distal dengan fiksasi internal
dan reduksi terbuka serta mobilisasi dini lebih efektif dibandingkan dengan
fiksasi eksternal
3. Pada artikel penelitian 3 Ada beberapa terapi non farmakologi untuk mengatasi
nyeri akut pada kasus fraktur diantaranya yaitu Distraksi, Relaksasi Nafas Dalam,