Anda di halaman 1dari 15

HIPNOSIS 5 JARI BERPENGARUH PADA PENURUNAN

NYERI POST SECTIO CAESAREA

1
Erwina Dwi Fitrianingrum, 2Rohmayanti, 3Reni Mareta

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Mayjend Bambang Soegeng KM.5, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah

e-mail : winaerwina95@gmail.com,
rohmayanti@ummgl.ac.id
maretareni@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Persalinan secara Sectio Caesarea memberikan dampak bagi
ibuterutama terkait dengan kenyamanan. Manajemen nyeri yang buruk akan
mengakibatkan menurunnya kualitas hidup dan memperpanjang waktu hospitalisasi.
Salah satu upaya mengatasi nyeri pada ibu post Sectio Caesarea dengan manajemen
nonfarmakologi yaitu terapi hipnosis 5 jari. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh
hipnosis 5 jari terhadap nyeri post Sectio Caesarea di RSUD Tidar Kota Magelang.
Metode : penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan two group pretest and
posttest with control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 44 responden
ibu post Sectio Caesarea dengan teknik consecutive sampling. Pengukuran nyeri
menggunakan VDS (Verbal Descriptor Scale). Uji statistik yang digunakan adalah
Uji Wilcoxon dan Mann Whitney dengan tingkat signifikansi p = 0,000 (p<0,05).
Hasil : Ada pengaruh antara nyeri sebelum dan sesudah dilakukan hipnosis 5 jari
dengan p value 0,000. Kesimpulan : Terdapat pengaruh hipnosis 5 jari pada
penurunan nyeri post Sectio Caesarea. Oleh karena itu, metode ini dapat diterapkan
sebagai bentuk intervensi keperawatan berupa terapi nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri pada ibu post Sectio Caesarea.

Kata Kunci : Hipnosis 5 jari, Nyeri, Sectio Caesarea.

PENDAHULUAN maupun negara berkembang (WHO,


Sectio Caesarea (SC) merupakan 2015). Berdasarkan data
tindakan bedah untuk melahirkan RISKESDAS tahun 2010, tingkat
bayi yang dilakukan dengan cara persalinan Caesar di Indonesia
insisi pada dinding abdomen ibu 15,3% sampel dari 20.591 ibu yang
(WHO, 2010). Sejak 1985 melahirkan dalam kurun waktu 5
organisasi WHO menetapkan tahun terakhir yang diwawancara di
standar ratarata Sectio Caesarea di 33 provinsi. Hasil Riset Kesehatan
sebuah negara adalah 1015%, Dasar (Riskesdas) tahun 2013
semenjak hal itu angka kejadian SC menunjukkan kelahiran bedah sesar
meningkat baik di negara maju sebesar 9,8 % dengan proporsi

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018 | 1


tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) (Alexander et al, 2010).
dan terendah di Sulawesi Tenggara Penanganan nyeri dapat dilakukan
(3,3%) (Depkes RI, 2013). Di Jawa secara farmakologi dan
Tengah persalinan Sectio Caesarea nonfarmakologi. Pasien yang masih
pada tahun 2010 sebesar 11,8% merasa nyeri dan tidak mampu
(Profil Dinas Kesehatan, 2010). Di beradaptasi dengan nyeri yang
Rumah Sakit Kota dan Kabupaten dirasakan apabila efek dari analgetik
Magelang jumlah operasi SC dalam hilang sehingga dibutuhkan terapi
kurun waktu bulan Januari sampai nonfarmakologis (Sujatmiko, 2013).
bulan Desember tahun 2016 Teknik relaksasi nafas dalam, terapi
didapatkan hasil di RSUD Tidar musik, guided imagery, pemberian
Kota Magelang terdapat 41,3% aromaterapi dan terapi Benson
dengan jumlah operasi SC sebanyak merupakan terapi non-farmakologi
1.180, di RSI Kota Magelang yang telah terbukti mampu
sebanyak 25,7% dengan jumlah menurunkan skala nyeri pasien post
operasi SC sebanyak 735, dan di SC (Irmawati dan Ratilasari, 2013;
RSUD Muntilan Kabupaten Lestari, 2011; Lukman, 2014; Patasik,
Magelang sebanyak 33% dari Tangka dan Rottie, 2013; Sujatmiko,
jumlah SC sebanyak 945. 2013).
Persalinan secara SC memberikan Hipnosis 5 jari adalah sebuah teknik
dampak seperti mobilisasi terbatas, pengalihan pemikiran sesorang
bounding attachment (ikatan kasih dengan cara menyentuh pada jari-jari
sayang) terganggu/tidak terpenuhi, tangan sambil membayangkan hal-hal
activity of daily living (ADL) yang menyenangkan atau yang
terganggu pada ibu dan akibatnya disukai
nutrisi bayi berkurang sebab (Keliat, 2010).
tertundanya pemberian ASI sejak
awal, selain itu juga mempengaruhi
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang
akan mempengaruhi daya tahan METODE PENDEKATAN
tubuh bayi yang dilahirkan secara Penelitian ini menggunakan metode
SC (Afifah, 2009). Nyeri post SC penelitian kuantitatif dengan
adalah nyeri yang di timbulkan oleh menggunakan desain quasy
luka insisi SC. Nyeri juga eksperimental design with control
berdampak pada menurunnya group, dengan rancangan penelitian
kualitas tidur, stres, ansietas, dan two group pretest and post test
takut apabila dilakukan tindakan design, yaitu kelompok diberi
bedah kembali (Arora, Hurley, perlakuan (kelompok intervensi)
Murthy, Sharma, 2010). Nyeri post dan satu kelompok yang tidak
SC tentunya juga mengganggu diberi perlakuan
berlangsungnya laktasi sehingga (kelompok kontrol) keduanya
akan berakibat berkurangnya nutrisi diberikan pengukuran derajat nyeri
pada bayi, dan berkurangnya sebanyak 2 kali lalu dibandingkan
bonding attachment antara ibu dan sebelum dan sesudah dilakukan
bayi eksperimen. Kemudian antara

2 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018


kedua kelompok tersebut Kuesioner diberikan sebelum dan
dibandingkan. Lokasi dalam sesudah diberikan tindakan hipnosis 5
penelitian ini di RSUD Kota jari baik pada kelompok intervensi
Magelang. Subjek dalam penelitian maupun pada kelompok kontrol.
ini adalah Ibu dengan post Sectio Analisis terhadap data penelitian
Caesarea yang pertama kali, jenis dilakukan setelah semua data yang
luka Sectio Caesarea diperlukan terkumpul. Lalu dilakukan
Transperitonealis Profunda, Pasien analisis data yang dilakukan sebelum
yang telah memasuki post sectio (pretest) dan data sesudah (posttest)
Caesaria 6 jam post SC (hari ke-0) diberikannya hipnosis 5 jari dan pada
dan 24 jam post SC (hari ke-1), kelompok kontrol dilakukan dengan
Pasien sadar (composmentis), menggunakan uji statistik Wilcoxon.
Pasien tidak mengalami gangguan Kemudian untuk mengukur
komunikasi, Pasien tidak perbedaan nyeri setelah hipnosis 5
mengalami gangguan pendengaran. jari pada kelompok intervensi dan
Teknik yang digunakan dalam kelompok kontrol menggunakan uji
pengambilan subjek penelitian statistik Mann Whitney.
adalah dengan menggunakan
teknik HASIL
Consecutive Sampling. Populasi Tabel 1
dalam penelitian ini adalah seluruh Distribusi Karakteristik Responden
pasien post Sectio Cesaria di Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol di RSUD Tidar Kota Magelang
Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
Magelang yaitu kurang lebih
sebanyak 99 ibu nifas dalam satu Variabel Intervensi Kelompok Kontrol
bulan. Homogenita s
Alat pengumpulan data N % N
menggunakan kuesioner untuk <20
% 2
tahun 1
mengidentifikasi data umum .858
responden. Alat pengumpul data 4,5
Usia 9,1
untuk mengidentifikasi tingkat 20-35 15 68,2 12
nyeri pasien adalah VDS (Verbal 54,5
Descriptor Scale). Alat ukur ini >35 6 27,3 8
terdiri dari derajat angka 0 sampai 36,4

dengan 10.
Responden diminta untuk menandai
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
poin skala yang paling mewakili
distribusi karakteristik responden
intensitasnya nyerinya. Alat ukur ini
pada ibu post Sectio Caesarea
tidak perlu uji validasi dan reabilitas
pada kelompok intervensi di
karena sebelumnya sudah dilakukan
RSUD Tidar Kota Magelang
uji validitas dan uji reabilitas, dengan
kelompok umur <20 tahun sebanyak 1
nilai validitas sebesar r=0,90 dan
orang (4,5%), umur 20-35 tahun sebanyak
reabilitas sebesar r=0,89 (Ware, L.J,
15 orang (68,2%), umur >35 tahun
et.al, 2006).
sebanyak 6 orang (27,3%). Sedangkan
pada kelompok kontrol usia <20 tahun

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018 | 3


yaitu 2 orang (9,1%), umur 20-35 tahun hipnosis 5 jari adalah 7.77 dan
12 orang (54,5%), dan umur >35 tahun 8 sesudah intervensi yaitu 5.91.
orang (36,4%). Uji homogenitas pada Selisih adalah 1.86 dengan p =
kelompok pada kelompok intervensi dan 0,000. Ada perbedaan yang
kontrol sebesar 0,858. Tidak ada signifikan antara sebelum dan
perbedaan usia antara kelompok sesudah diberikan hipnosis 5
intervensi dan kelompok kontrol. jari. Hasil rata-rata intensitas
Tabel 2 Distribusi Karakteristik Nyeri nyeri harik-1 post Sectio
Sebelum dan Caesarea sebelum intervensi
Sesudah Kelompok Intervensi dan
5,05 dan sesudah intervensi
Kelompok
Kontrol di RSUD Tidar Kota Magelang
2,59. Selisih antara sebelum
Intervensi Kontrol Homogenita dan sesudah intervensi 2,46
s dengan p = 0,000. Ada
Mean 7,77 7,82
Sebelum .877 perbedaan yang signifikan
Sd .973 .958
antara sebelum dan sesudah
Mean 2,59 5,86
Sesudah .000 diberikan hipnosis 5 jari.
Sd .854 .941 Tabel 4 Perbedaan Penurunan Intensitas
Nyeri Post
Berdasarkan Tabel 2 dapat Sectio Caesarea Kelompok Kontrol Sebelum
dilihat bahwa distribusi dan Sesudah Pada Hari Ke-0 dan Hari Ke-
karakteristik nyeri sebelum 1
intervensi didapatkan mean Variab el Mean
Mean P
Different
7,77 (sd.973) dan menjadi 2,59 Value

(sd.854) dan kelompok kontrol Intensitas Sebelum 7.82


Nyeri Hari Sesudah 7.64
didapatkan mean 7,82 (sd.958) ke-0 0.18 .102
sesudah menjadi 5,86 (sd.941). 6.00
Intensitas Sebelum
dengan standar deviasi .854. Nyeri Hari Sesudah 5.86 0.14 .180
Tabel 3 ke-1
Perbedaan Penurunan Intensitas Nyeri Post
Sectio Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
Caesarea Kelompok Intervensi Sebelum dan hasil rata-rata intensitas nyeri post
Sesudah Dilakukan Hipnosis 5 Jari Hari Ke-0 Sectio Caesarea sebelum adalah
dan Hari Ke-1 7.82 dan sesudah 7.64. Selisih antara
Mean
Variabel
Mea
Different
P sebelum dan sesudah adalah 0,18
n Value
dengan p = 0,102 Tidak ada
Intensitas Nyeri Sebelum 7.77 1.86 .000
Hari ke-0 Sesudah 5.91
perbedaan yang signifikan antara
Intensitas Nyeri Sebelum 5.05 sebelum dan sesudah kelompok
Hari ke-1 Sesudah 2.59 2.46 .000 kontrol. Hasil rata-rata intensitas
nyeri post Sectio Caesarea hari ke-1
Berdasarkan Tabel 3 responden sebelum adalah 6.00 dan sesudah
yang mengalami penurunan hasil rata-rata intensitas nyeri post
rata-rata intensitas nyeri post Sectio Caesarea adalah 5.86. Selisih
Sectio Caesarea sebelum dan antara sebelum dan sesudah adalah
sesudah diberikan hipnosis 5 0,14 dengan p = 0,180. Tidak ada
jari pada hari ke-0 hasil rata- perbedaan yang signifikan antara
rata intensitas nyeri post Sectio sebelum dan sesudah kelompok
Caesarea sebelum diberikan kontrol.

4 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018


Tabel 5 penelitian ini memungkinkan
Perbedaan Penurunan Intensitas Nyeri karena usia 20 hingga 35 tahun
Post
adalah masa produktif alat
Sectio Caesarea Sesudah Hipnosis 5 Jari
Pada
reproduksi wanita.
Kelompok Intervensi dan Kelompok Hasil tersebut sesuai dengan
Kontrol teori Salim (2009), rentang umur
Varia Kontrol 20-35 tahun adalah umur
bel
Mean Mean produktif wanita produktif
Diferent
IntervensiM memiliki arti yakni suatu keadaan
wanita telah cukup umur untuk
ean
Har 0 5.91 7.64 1.73 bisa menghasilkan keturunan atau
i hamil. Selain itu, hasil penelitian
Ke-
Har 1 2.59 5.86 3.27 tersebut dikuatkan oleh penelitian
i Roefingatul (2016) bahwa
Ke-
peluang hamil terbesar wanita
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan
terjadi pada usia 20 hingga 35
bahwa sesudah diberikan hipnosis
tahun dan akan menjadi rawan
5
jika kehamilan terjadi pada usia
jari pada hari ke-0 dan hari ke-1
diatas 35 tahun. Menurut teori
post SC didapatkan p=0,000 ada
yang dikemukakan Hutabalian
perbedaan yang signifikan skor
(2011), bahwa ibu bersalin yang
intensitas nyeri post Sectio
umurnya dibawah 20 tahun,
Caesarea sesudah
mempunyai peningkatan resiko
diberikan hipnosis 5 jari pada
fisik maupun psikis, timbulnya
hari ke0. Pada hari ke-1
resiko ini dipengaruhi oleh faktor
didapatkan p=0,000 ada
fisik yaitu beberapa organ
perbedaan yang signifikan skor
reproduksi belum cukup matang
intensitas nyeri post Sectio
untuk menahan beban kehamilan
Caesarea sesudah diberikan
atau bagian panggul yang belum
hipnosis 5 jari pada hari ke-1.
berkembang sehingga bisa
menyebabkan ketidaksesuaian
PEMBAHASAN A. Analisa
letak janin dengan panggul ibu.
Univariat 1. Karakteristik
Selain itu menurut hasil
Responden a. Usia
penelitian Kusuma (2013), hamil
Karakteristik responden dalam pada umur <20 tahun , ia akan
penelitian ini yaitu ibu post menghadapi resiko-resiko
Sectio Caesarea di Ruang Lili kehamilan diantaranya persalinan
RSUD Tidar Kota Magelang. yang tidak maju, persalinan lama,
Berdasarkan hasil analisis plasenta previa, solusio plasenta,
univariat dari 44 disproporsi sefalopelvik, faktor
responden jumlah janin dan jalan lahir. Sedangkan
yang terbanyak usia usia diatas 35 tahun keatas sering
responden pada kelompok disebut sebagai kehamilan resiko
intervensi maupun tinggi, karena biasanya
kelompok kontrol berusia 20 penyakitpenyakit degeneratif
tahun sampai dengan 35. Hasil

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018 | 5


seperti tekanan darah tinggi atau Komplikasi yang bisa timbul pada
diabetes, penyakit pembuluh ibu post Sectio Caesarea salah
darah sehingga sulit lahir satunya yaitu nyeri daerah insisi.
pervaginam. Umur ibu <20 Nyeri yang dikeluhkan pasien post
tahun dan >35 tahun merupakan operasi SC yang berlokasi pada
umur yang tidak reproduktif atau daerah insisi ini, disebabkan oleh
umur tersebut termasuk dalam robeknya jaringan pada dinding
resiko tinggi kehamilan. Umur perut dan dinding uterus.
pada waktu hamil sangat Berdasarkan hasil penelitian
berpengaruh pada kesiapan ibu didapatkan hasil skala nyeri
untuk menerima tanggung jawab sesudah pada kelompok intervensi
sebagai seorang ibu sehingga didapatkan mean 2,59 yang artinya
kualitas sumber daya manusia skala nyeri ringan. Hal ini sesuai
makin meningkat dan kesiapan dengan teori Andarmoyo (2013)
untuk menyehatkan generasi yang menyatakan tingkat skala
penerus dapat terjamin (Nung ati, nyeri 1 sampai dengan 3
dkk, 2015). b. Karakteristik merupakan skala nyeri ringan.
Nyeri Dalam penelitian ini nyeri Sedangkan skala nyeri sesudah
yang terjadi pada ibu post Sectio pada kelompok kontrol mempunyai
Caesarea sebelum diberikan mean sebesar 5,86 yang artinya
hipnosis 5 jari memiliki mean skala nyeri sedang. Hal ini sesuai
pada kelompok intervensi sebesar dengan penelitian Risky (2016)
7,77 dan pada kelompok kontrol menyatakan bahwa skala nyeri 4
sebesar7,82. Hal ini sesuai sampai dengan 6
dengan penelitian Rizky (2016) merupakan skala nyeri sedang.
menyatakan bahwa skala nyeri
antara 7 sampai dengan 9 adalah B. Analisa Bivariat
skala nyeri berat. Hasil penelitian 1. Perbedaan Skala Nyeri pada Ibu
ini juga sesuai dengan penelitian Post Sectio Caesarea Sebelum
yang dilakukan oleh Nungati dan Sesudah Dilakukan Hipnosis
(2015), nyeri yang dirasakan 5
responden setelah efek anastesi Jari
hilang mempunyai nyeri berat, Nyeri Post Sectio Caesarea adalah
hal ini dikarenakan adanya luka adalah nyeri yang di timbulkan oleh
operasi SC merupakan luka yang luka insisi SC (Kalstrom, 2007).
dibuat mulai dari lapisan perut Nyeri
sampai ke lapisan uterus Post Sectio Caesarea akan
penyembuhannya bertahap menimbulkan memberikan dampak
sehingga masih responden seperti menurunnya kualitas tidur,
merasakan nyeri berat. Persalinan stres, ansietas, dan takut apabila
dengan cara Sectio dilakukan tindakan bedah kembali
Caesarea dapat memungkinkan (Arora, Hurley, Murthy, Sharma,
terjadinya komplikasi lebih tinggi 2010).
daripada melahirkan secara Nyeri pada ibu post Sectio Caesarea
pervaginam atau persalinan normal. dapat diatasi dengan salah satu teknik

6 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018


nonfarmakologi yaitu hipnosis 5 jari. berasal dari delta A dan serabut C,
Hipnosis 5 jari adalah sebuah teknik maka akan membuka pertahanan
pengalihan pemikiran seseorang tersebut dan klien mempersepsikan
dengan cara menyentuh pada jari-jari sensasi nyeri. Bahkan jika impuls
tangan sambil membayangkan hal-hal nyeri dihantarkan ke otak yang
yang menyenangkan atau yang memodifikasi nyeri. Alur saraf
disukai. Penatalaksanaan secara desenden melepaskan opiat endogen,
nonfarmakologi sangat dianjurkan seperti endofrin dan dinofrin, suatu
digunakan karena tidak menimbulkan pembunuh nyeri alami berasal dari
efek bagi organ tubuh serta dapat tubuh. Neuromodulator ini menutup
dilakukan secara mandiri dimana saja, mekanisme pertahanan dengan
kapan saja pada tempat yang nyaman menghambat pelepasan substansi P,
(Keliat, B, 2010). teknik homeophaty, massase,
Hipnosis 5 jari ini dapat mengatasi hipnotis, persalinan dalam air, metode
nyeri berdasarkan teori gate control pernafasan, relaksasi merupakan
menurut Perry & Potter (2005), upaya untuk melepaskan endofrin
menyatakan bahwa impuls nyeri (Potter & Perry, 2005).
dapat diatur atau dihambat oleh Menurut Toefalus (2014)
mekanisme pertahanan disepanjang menyatakan bahwa hipnosis 5 jari
sistem saraf pusat. Teori ini akan membuat seseorang merasa
mengatakan bahwa impuls nyeri tenang sehingga kemudian
dihantarkan saat sebuah pertahanan menekan kerja sistem saraf
dibuka dan impuls dihambat saat simpatis dan mengaktifkan kerja
sebuah pertahanan tertutup. Upaya sistem syaraf parasimpatis.
menutup pertahanan tersebut Hasil penelitian menunjukkan nyeri
merupakan dasar teori menghilangkan sebelum dilakukan hipnosis 5 jari
nyeri. Suatu keseimbangan aktivitas didapatkan hasil rata-rata intensitas
dari neuron sensori dan serabut nyeri pada hari ke-0 yaitu 7.77
kontrol desenden dari otak mengatur (nyeri berat terkontrol) dan sesudah
proses pertahanan. Neuron delta-A 5,91 (nyeri sedang) dengan mean
dan C melepaskan substansi P untuk diferent 1,86 dengan p value 0,000.
menstransmisi impuls melalui Selain itu, hasil rata-rata intenitas
mekanisme pertahanan. Selain itu, nyeri sebelum diberikan hipnosis 5
terdapat mekanoreseptor, neuron jari pada hari ke-1 yaitu 5,05 (nyeri
beta-A yang lebih tebal, yang lebih sedang) dan sesudah 2,95 (nyeri
cepat melepaskan neurotransmiter ringan) dengan mean diferent 2,10
penghambat. Apabila masukan yang dengan p= 0,000 yang artinya
dominan berasal dari serabut beta-A, bahwa ada perbedaan intensitas
maka akan menutup mekanisme nyeri sebelum dan setelah
pertahanan. Mekanisme penutupan ini diberikan hipnosis 5 jari. Dari
dapat terlihat saat seseorang pasien Hasil diatas dapat disimpulkan
nyeri post Sectio Caesarea saat bahwa hipnosis 5 jari efektif dalam
diberikan hipnosis 5 jari. Pesan yang menurunkan tingkat nyeri post
akan menstimulasi mekanoreseptor, Sectio Caesarea..
apabila masukan yang dominan

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018 | 7


2. Perbedaan Skala Nyeri pada Ibu sama menghasilkan respon atau
Post Sectio Caesarea Sebelum dan perasaan yang identik pada seorang
Sesudah Pada Kelompok individu. Pada penelitian Pratiwi
Kontrol Hasil penelitian (2012) nyeri yang dirasakan post SC
menunjukkan skala nyeri ibu post adalah sebagian besar dengan
Sectio Caesarea sebelum pada kategori nyeri berat. Pada penelitian
kelompok kontrol didapatkan hasil tersebut terdapat 1 responden yang
ratarata intensitas nyeri hari ke- 0 mengalami nyeri dengan skala 6.
post Sectio Berdasarkan hasil penelitian Novita
Caesarea adalah 7,82 (nyeri berat (2012) menyatakan bahwa ada
terkontrol) dan sesudah 7,64 (nyeri perbedaan yang signifikan antara
berat terkontrol) dengan mean sebelum dan sesudah pemberian
difereent 0,18. Hasil rata-rata analgesik jenis non opoid (p=0,000).
intenitas nyeri sebelum diberikan Perry & Potter (2005) menjelaskan
pada kelompok kontrol yaitu 6,00 analgesik non opoid hanya bekerja
(nyeri sedang) dan sesudah 5,86 menghambat sintesis prostaglandin
(nyeri sedang) dengan mean diferent dan menghambat respon selular
0,14 dengan p= 0,180 (p< 0,05) selama fase inflamasi.
artinya bahwa tidak ada penurunan Nyeri terbagi menjadi 4 fase yaitu,
intensitas nyeri sebelum dan setelah fase transduksi, transmisi, persepsi
pada kelompok kontrol. Namun, nyeri dan modulasi. Fase transduksi yaitu
menurun pada hari ke- 0 sampai fase dimana reseptor nyeri
dengan hari pertama, hal ini dilepaskan seperti prostaglandin.
disebabkan oleh pengaruh dari Analgesik non opoid bekerja pada
pemberian obat analgesik non opoid fase ini dengan menghambat
sesuai dengan standar prosedur prostaglandin sehingga
RSUD Tidar Kota Magelang. neurotransmiter yang menstimulasi
Berdasarkan penelitian Suarilah nosiseptor akan berkurang, dengan
(2014) bahwa pada kelompok kontrol berkurangnya stimulasi nosiseptor
saat pretest mempunyai rentang skor maka impuls nyeri yang
intensitas nyeri 6-10. Setiap dihantarkan juga akan berkurang.
responden mengalami nyeri yang Hal ini akan berkurang dan
berbeda-beda. Menurut Koizer (2010) akhirnya mengurangi nyeri.
menjelaskan bahwa nyeri merupakan 3.Pengaruh Hipnosis 5 Jari
sensasi yang tidak menyenangkan dan Terhadap Nyeri Post Sectio
sangat individual yang tidak dapat Caesarea
dibagi dengan orang lain. Dikatakan Pada penelitian ini, hipnosis 5 jari
bersifat individual karena respon efektif dalam menurunkan tingkat
individu terhadap sensasi nyeri nyeri post Sectio Caesarea pada ibu
beragam dan tidak bisa disamakan post Sectio Caesarea dengan
dengan yang lainnya. Selain itu penurunan nyeri pada kelompok
menurut Perry & Potter (2005) juga intervensi yaitu 2,95 dengan
menjelaskan bahwa tidak ada individu signifikansi p = 0,000 atau p<0,05
yang mengalami nyeri yang sama dan atau mengalami penurunan tingkat
tidak ada dua kejadian nyeri yang nyeri. Sedangkan kelompok kontrol

8 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018


tidak mempunyai perbedaan tingkat nafas dalam dan guided imagery yaitu
nyeri dengan signifikansi dengan nilai 3,05. Hasil analisis diperoleh nilai
p= 0,180 (p=<0,05) atau tidak ada p=0,000 dengan kata lain p<0,05.
penurunan nyeri. Hal ini dapat Namun, hasil tersebut berbeda dengan
disimpulkan bahwa ada pengaruh penelitian Kelly (2012) dengan judul
hipnosis 5 jari dapat menurunkan “Hypnosis for pain management
nyeri pada ibu post Sectio Caesarea. during labour and childbirth”
Hasil tersebut dikuatkan oleh hasil menyatakan bahwa Tidak ada
penelitian perbedaan yang signifikan antara
Cyna dkk, (2004) tentang “Hypnosis wanita dalam kelompok hipnosis dan
for pain relief in labour and kelompok yang berada di dalam
childbirth: a systematic review” di Kelompok kontrol ditemukan untuk
Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak, hasil utama: penggunaan penghilang
Adelaide, Australia Selatan dengan rasa sakit farmakologis (rasio risiko
hasil data menunjukkan bahwa rarata (RR) 0,63, kepercayaan 95%
penurunan nyeri persalinan pada Interval (CI) 0,39 sampai 1,01,
kelompok hipnosis memiliki nilai kelahiran spontan (rata-rata RR 1,35,
yang lebih signifikansi degan nilai (P 95% CI 0,93 sampai 1,96. Namun
<0,001) dibandingkan dengan dalam penelitian ini, ada beberapa
kelompok kontrol. Selain itu, dalam bukti manfaat bagi wanita dalam
penelitian Smith (2006) dengan judul kelompok hipnosis dibandingkan
“Complementary and alternative dengan kelompok kontrol intensitas
therapies for pain management in nyeri, lama persalinan dan tinggal di
labour (Review)” hasil menunjukkan rumah sakit ibu, walaupun temuan ini
dari empat belas uji coba terapi didasarkan pada studi tunggal dengan
nonfarmakologi salah satunya yaitu jumlah kecil perempuan. Intensitas
hipnosis yang menunjukkan data nyeri ditemukan lebih rendah untuk
bahwa pada kelompok hipnosis dalam wanita dalam kelompok hipnosis
penurunan nyeri persalinan memiliki daripada kelompok kontrol dengan
nilai yang lebih signifikansi dengan (mean difference (MD) -0,70, 95% CI
nilai (P<0,001) dibandingkan dengan -1,03 sampai -0,37).
kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang
Selain itu, Hasil tersebut juga sudah peneliti lakukan terdapat
dikuatkan oleh hasil penelitian pengaruh hipnosis 5 jari terhadap
Chandra (2013) , adanya perubahan penurunan intensitas nyeri pada ibu
intensitas nyeri sebelum dan sesudah Sectio Caesarea dengan nilai
dilakukan teknik relaksasi nafas signifikansi 0,000 (p< 0,05).
dalam dan guided imagery juga dapat Hipnosis 5 jari mampu
diketahui setelah dilakukan uji paired menurunkan nyeri pada ibu post
sample t-test pada tingkat Sectio Caesarea.
kemakmuran 95% (a=0,05). Nilai
mean sebelum dilakukan teknik KESIMPULAN
relaksasi nafas dalam dan guided Dari hasil penelitan mengenai hipnosis
imagery yaitu 6,15 sedangkan 5 jari terhadap tingkat nyeri post Sectio
sesudah dilakukan teknik relaksasi

Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018 | 9


Caesarea di RSUD Tidar Kota
Magelang, maka kesimpulannya yang
dapat diambil sebagai berikut :
1. Karakteristik responden dalam
penelitian ini jumlah yang
terbanyak usia responden pada
kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol berusia 20 tahun
sampai dengan 35 tahun.
2. Hipotesis dalam penelitian ini
terbukti bahwa hipnosis 5 jari
mampu menurunkan tingkat nyeri
pada pasien post sectio caesarea.
Hasil uji statistik perbedaan nyeri
sebelum dan setelah diberikan
hipnosis 5 jari dalam mengatasi
nyeri pada ibu post sectio caesarea
didapatkan hasil p = 0.000 (p <
0.05) yang artinya bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima.
Sedangkan hasil uji statistik pada
kelompok kontrol didapatkan hasil
p = 0,180 (p >0,05). Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan
antara sebelum dan setelah
diberikan hipnosis 5 jari dalam
mengatasi nyeri pada ibu post
sectio caesarea dibandingkan
dengan kelompok kontrol.

UCAPAN TERIMAKASIH
Pada proses penelitian ini terdapat
banyak pihak yang telah membantu
sehingga dapat terselesaikan dengan
baik, terimakasih kami ucapkan pada
FIKES UMMagelang serta RSU
Magelang atas bantuan yang diberikan.

10 | Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 September 2018


REFERENSI Kelly M., Philippa M., Allan M.C.,
Afifah. 2009. Buku Pintar Merawat Mandy M., Leanne J,. 2012.
Bayi. Yogyakarta : Hypnosis for pain management
Nuha during labour and childbirth.
Medika. Journal of University of
Andarmoyo, S. 2013. Konsep & Proses Tasmania, Hobart, Australia.
Keperawatan Nyeri. Perry, A.G. 2010. Fundamental on
Jogjakarta: ArRuzz. Nursing 3th
Alexander,L.L., Larosa, J.H.,Bader, H., edition.Jakarta :
Garfield, S., Alexander, W.J. Salemba Medika.
2010.New Dimensionsin Women’s Potter, P.A., & Suryati. 2012. (Analisis
Health. Journal (Fifth edition), Lanjut Data Riskesdas 2010)
Jones and Bariett Publishers, Percentage of Sectio Caesaria in
ISBN :978-07637-6592-7. Indonesia is Passad the
USA :Sudbury. Maximum Standard, is it in
Cyna, A. M., McAuliffe, G. L., & accordance to Medical
Andrew, M. I. (2004). Hypnosis Indication. Journal Vol 15 No 4
for pain relief in labour and Hal 331–338. Jakarta : Buletin
childbirth: A systematic review. Penelitian Sistem Kesehatan.
British Journal of Anaesthesia, Riskesdas. 2013. Riset
93, 505-511. Kesehatan Dasar
Irmawati dan Ratilasari. 2014. (Riskesdas).
Management Nyeri Available from:
menggunakan terapi Musik pada http://www.litbang.depkes.go.id/
pasien post Sectio Caesarea sites
(Study Kasus di RSUD Pasar /download/materi_pertemuan/lau
Rebo tahun 2013). Diakses : nch
http//www.google.co.id/url? _riskesdas/Riskesdas%20Launch
q=htt ing %20Kabadan.pdf
p// [accessed 12 Februari 2017].
download.portalgaruda.org/articl Risky, Husaen. 2016. Pengaruh Terapi
e.ph p.PPada tanggal : 20 Dzikir Terhadap Nyeri Pada Ibu
Februari 2017. Sectio Caesarea di RSUD Tidar
Kota Magelang. Skripsi.
Kalstrom A, Engstrom-Olofsson R,
Magelang :
Norberg KG, Sjoling M.,
Universitas Muhammadiyah
Hildingsson I
2007..Pascaoperative pain after Magelang. Tidak dipublikasikan.
cesarean birth effects Roefingatul, Mubasyiroh et al,. 2016.
breastfeeding and infant care. Hubungan Kematangan
Journal of Obstetric, Reproduksi dan Usia Saat
Gynecologic, and Neatonal melahirkan dengan kejadian Bayi
Nursing, Vol.36, no.5. Berat Lahir Rendah (BBLR) di
Keliat, B. A. 2010. Model Praktik Indonesia. Jurnal kesehatan
Keperawatan Profesional Jiwa. reproduksi (ISSN 2087703X)
Jakarta : ECG. Vol 7, No 2.

11
Sujatmiko.2013. Pemberian Metode o
Relaksasi Napas Dalam terhadap r
Penurunan Nyeri pada Pasien d
| Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 p
September 2018 Post Operasi. r
Jurnal kesehatan vol 1. Diakses e
dari: s
http//www.google.co.id/url?q=ht s
tps:/ .
/adysetiadi.files.wordpress.com// d
201 o
2 c
/ .
0 P
3 a
/
j d
u a
r
n t
a a
l n
j g
a g
d a
i l
-
w 1
o 0
e
d F
s e
e b
p r
t u
e a
m r
b i
e
r 2
2 0
0 1
1 7
4 .
w

12
Smith .
C
A C
, o
m
C p
o l
l e
l m
i e
n n
s t
a
C r
T y
,
a
C n
y d
n
a a
l
A t
M e
, r
n
C a
r t
o i
w v
t e
h
e t
r h
e
r
C a
A p
, i
. e
s
2
0 f
0 o
6 r

13
d
p a
a r
i i
n
:
m h
a t
n t
a p
g s
e :
m /
e /
n w
t w
w
i .
n n
c
l b
a i
b .
o n
u l
r m
.
( n
R i
e h
v .
i g
e o
w v
) /
. p
u
D
i b
a m
k
s ed/1705417
e
s

14
Jurnal Menara Medika Vol 1 No 1 | Jurnal
September 2018 | Menara
Medika Vol
1 No 1
September
2018

15

Anda mungkin juga menyukai