Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TERAPI RELAKSASI BERMAIN FIDGET

TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PASIEN


USIA SEKOLAH POST OPERASI EKSTERMITAS BAWAH

YUNITA WAHYU RENANINGTYAS


NIM : 02202206229

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Variabel penelitian

Independen terapi bermain fidget Tempat dan waktu


Dependen tingkat nyeri pasien post operasi orif usia sekolah
Penelitian dilakukan pada bulan
Desember 2023-Januari 2024 di RS
Karima Utama dengan responden
penelitian adalah pasien post
Desain penelitian operasi orif cruris usia anak sekolah

Desain yang digunakan adalah pre


eksperimen dengan rancangan one
group pretest-posttest dengan teknik
pengambilan sampel purposive
sampling

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
profile lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023-Januari 2024 terhadap 56 responden anak usia sekolah di RS
Karima Utama Surakarta. Lokasi penelitian beralamat di Jl.Amarta 8-10 (Raya Terminal Baru Kartasura),
Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. RS Karima Utama memiliki VISI menjadi rumah sakit
orthopedi terbaik dan menetapkan MISI memberikan pelayanan orthopedi dengan mengutamakan
keselamatan pasien dan menjaga mutu terbaik. RS Karima Utama berfokus pada pelayanan bedah orthopedi
dan dilengkapi dengan 4 kamar rawat inap yaitu kelas 3,kelas 2, kelas 1 dan kelas VIP.

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
karakteristik responden
Hasil penelitian
No Usia Frekuensi %

1 7 7 12,5
2 8 12 21,4
3 9 15 26,8
4 10 13 23,2
5 11 4 7,1
6 12 5 8,9
Total 56 100

No Jenis kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 40 71,4

2 Perempuan 16 28,6

Total 56 100

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Analisa Univariat

No Nyeri sebelum Frekuensi %


intervensi
1 Nyeri Ringan 0 0
Analisa Bivariat
2 Nyeri Sedang 56 100
variabel Nilai mean P value
3 Nyeri Berat 0 0
Nyeri post 4,66 0,00
Total 56 100 operasi
sebelum
intervensi
No Nyeri Sesudah Intervensi Frekuensi %

1 Nyeri ringan 21 37,5


Nyeri post 3,62
operasi
2 Nyeri Sedang 35 62,5 sesudah
intervensi
Total 56 100

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN

Hasil penelitian diketahui mayoritas responden berusia 9 tahun dengan frekuensi 15 responden (26,8%). Menurut asumsi peneliti
usia dapat mempengaruhi respon nyeri seseorang. Anak usia sekolah berada direntang usia 6-12 tahun. Pada masa tersebut anak
mulai dapat berorientasi terhadap nyeri yang dirasakan.Asumsi tersebut di dukung oleh teori dari Rudolph (2014) menyebutkan
bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nyeri pada anak-anak. Perbedaan perkembangan yang ditemukan
diantara kelompok usia dapat mempengaruhi reaksi anak-anak terhadap nyeri.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian terkait dari Haflah dkk (2023) yang dalam penelitiannya menunjukan
mayoritas responden berada di rentang usia 8-12 tahun dengan frekuensi 16 responden (64%).

Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan frekuensi 40 responden (71,4%). Menurut
asumsi peneliti, jenis kelamin anak tidak menentukan respon nyeri anak. Kurniawan (2018) menyatakan bahwa masih diragukan
bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak
boleh menangis dimana seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama.
Hasil penelitian di dukung oleh penelitian dari Kurniawan (2018) yang dalam penelitiannya tentang pengaruh terapi bermain game
(puzzle) terhadap tingkatnyeri usia pra sekolah menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 75%

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Analisa Univariat
Nyeri Sebelum intervensi Nyeri Sesudah intervensi
Setelah dilakukan terapi bermain fidget, nyeri di ukur kembali untuk
mendapatkan data nyeri post. Hasil pengukuran nyeri post diketahui
Hasil penelitian diketahui seluruh responden mengalami nyeri sedang
mayoritas responden mengalami nyeri sedang dengan frekuensi 35
(100%). Hasil tersebut menunjukan bahwa pada pengukuran nyeri pre
responden (62,5%). Kemudian hasil penelitian lain menunjukan nyeri
(pertama) semua responden penelitian mengalami nyeri sedang dengan
ringan sejumlah 21 responden (37,5%). Hasil tersebut menunjukan
rentang skala nyeri menurut Faces Pain scale terdiri dari skala nyeri 4-
terdapat 21 responden (37,5%) yang mengalami penurunan nyeri.
6.
Menurut asumsi peneliti, perubahan nyeri yang dirasakan pasien
Hasil penelitian di dukung oleh penelitian dari Suhesti (2015) yang
merupakan hasil dari pemberian terapi bermain fidget yang diberikan
menyatakan bahwa nyeri pasca operasi merupakan hal yang umum
oleh peneliti. Terapi fidget diberikan pada hari pertama post operasi
terjadi, namun rasa nyeri pasca operasi dapat memburuk ketika disertai
selama 15 menit. Meskipun banyaknya permainan lain atau semakin
dengan gejala lainnya, yang kemungkinan terjadi adalah komplikasi.
berkembangnya permainan online yang terdapat di handphone, namun
Anak-anak yang menjalani operasi akan mengalami nyeri yang sama
dalam proses penelitian responden yang mayoritas berusia 9 tahun
dan mereka akan mengekspresikan rasa nyerinya dengan menangis,
tetap menyukai permainan fidget.
tidak mau menyusu, tidak mau makan/minum, lesu, tidak mau tidur,
Teknik bermain fidget spinner dilakukan dengan cara memegang
menunjukkan wajah yang tidak bahagia, dll.
bantalan yang berada di bagian tengah dari spinner dan memutar
Tingkat nyeri yang dirasakan pada anak dapat disebabkan oleh
spinner dengan cara memutar polong dengan jentikan jari. Putaran
karakteristrik responden seperti umur. Dewi dkk (2023) menjelaskan
spinner tergantung pada kualitas bantalan spinner dan gaya awal
bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
memutar. Semakin kecil gesekan dari bantalan maka akan semakin
nyeri pada anak-anak. Perbedaan perkembangan yang ditemukan
lama spinner berputar (Suwarno, 2018). Proses penurunan nyeri
diantara kelompok usia dapat mempengaruhi reaksi anak-anak
menggunakan terapi bermain fidget sesuai dengan proses terapi
terhadap nyeri
distraksi dalam menurunkan nyeri.

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Analisa Bivariat

Secara statistik terdapat pengaruh Terapi Relaksasi Bermain Fidget Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Usia
Sekolah Post Operasi Ekstermitas Bawah. Menurut asumsi peneliti, hasil penelitian ini juga didukung oleh karakteristik
responden yang mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan frekuensi 40 responden (71,4%). Dalam proses pemberian
terapi fidget akan membuat responden berfokus pada putaran-putaran permainan fidget sehingga fokus anak tidak lagi
pada nyeri yang di alami namun berpindah ke permainan yang sedang dimainkanHasil ini juga di dukung teori dari
mediarti (2015) tentang pemberian manajemen non farmakologi merupakan manajemen untuk menghilangkan rasa nyeri
dengan menggunakan teknik yaitu pemberian kompres dingin atau panas, teknik relaksasi, terapi hypnothis, imajinasi
terbimbing, distraksi, stimulus saraf elektrik transkutan, stimulus, terapi music dan terapi bermain. Penggunaan terapi
bermain fidget spinner dapat merangsang seseorang untuk memandang satu titik secara terus-menerus sehingga
menyebabkan seseorang dapat terfokus pada situasi tersebut, hal ini mengurangi nyeri (Budiyanta et al., 2019).
Selain itu, di dukung juga pendapat dari Wange (2021) yang menjelaskan bahwa Fidget Spinner berputar pada sumbu
pusat, yang dihasilkan oleh dua cincin. Dengan menggunakan mekanisme bantalan bola alih-alih hanya menggeser antar
cincin, gesekannya dapat berkurang secara signifikan selama berputar. Untuk lebih meningkatkan lamanya putaran,
fidget spinner dilengkapi dengan tiga sayap berlubang yang membawa beban yang didistribusikan secara merata dari
tengah(Cohen et al., 2018). Mainan ini dapat menghasilkan pola memutar yang menarik, semakin unik desain dari
permainannya maka pola yang dihasilkan akan lebih menarik

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Hasil penelitian pada
simpulan karateristik responden
ditemukan mayoritas
responden berusia 9 tahun
dengan jenis kelamin laki-
laki

Saran Bagi Responden


• Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pasien bahwa aktivitas bermain
Hasil penelitian diketahui yang dilakukan dapat menurunkan nyeri
sebelum pemberian
intervensi seluruh
responden mengalami
nyeri sedang (100%)
Saran Bagi RS Karima Utama
• Hasil penelitian ini memberikan dorongan dan dasar bagi manager terkait untuk dapat
Hasil penelitian diketahui lebih memperhatikan terapi distraksi seperti terapi bermain sebagai terapi kombinasi
sesudah diberikan terapi farmakologi
intervensi mayoritas
responden mengalami
nyeri sedang dengan
frekuensi 35 responden
Saran Bagi institusi Its PKU Muhammadiyah Surakarta
(62,5%) • Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi institusi Its PKU Muhammadiyah
Surakarta dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi
Hasil penelitian di dapatkan
nilai p value 0.00 sehingga
dapat dinyatakan terdapat
pengaruh Terapi Relaksasi
Bermain Fidget Terhadap Saran Bagi penelitian selanjutnya
Penurunan Tingkat Nyeri
Pasien Usia Sekolah Post • Hasil penelitian ini dapat menjadi penunjang penelitian yang akan dilakukan oleh
Operasi Ekstermitas Bawah
peneliti selanjutnya

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Terima kasih

Yunita Wahyu INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Anda mungkin juga menyukai