Anda di halaman 1dari 6

Immanuel

Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635


Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

Pengaruh Cerita Menggunakan Boneka Tangan terhadap Skala Nyeri pada Anak
Prasekolah saat dilakukan Tindakan Invasif di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat

Rika Kartika1, Yusi Sofiyah2 & Iyep Dede Supriyatna3


1,2,3
Stikes ‘Aisyiyah Bandung
email: ovieys@gmail.com

ABSTRAK

Hospitalize merupakan suatu keadaan yang mengharuskan anak untuk tinggal dan dirawat di
rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Pemberian terapi pada anak salah satunya dengan
melakukan tindakan invasif dapat menimbulkan nyeri pada anak. Penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh metode cerita menggunakan boneka tangan terhadap skala nyeri
pada anak usia prasekolah saat dilakukan tindakan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain
preeksperimental (posttest only control design), sampel dalam penelitian responden yang
dilakukan tindakan invasif. jumlah responden 13 orang kelompok kontrol dan intervensi dengan
teknik Simple random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar observasi
skala nyeri Wong Baker Face Pain Rating Scale. Analisis yang digunakan yaitu uji Mann-
Whitney U tes, terdapat pengaruh yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi (p-value 0,002; α = 0,005). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode
cerita dengan menggunakan boneka tangan efektif untuk menurunkan tingkat nyeri, sebagai
salah satu cara ntuk mengurangi trauma anak saat dilakukan tindakan invasif sehingga sehingga
diharapkan perawat di rumah sakit dapat menerapkannya.

Kata Kunci : Boneka tangan, Metode cerita, Prasekolah, Skala nyeri, Tindakan invasif.
Daftar acuan: 20 buku

ABSTRACT

Hospitalization is a condition that requires a child to stay and be admitted in hospital for get a
treatment or therapy. There for childrens are doing an invasive procedure like that can raise
the pain. The purpose of this research is to identification an effect of story using hands puppet
in pain scale towards pre school age. Type of this research is quantitative with a pre-
experimental as a research design (post test only control design). The sample of this research is
a respondent who do the invasive procedure and not in a bad condition with 13 responden
control and intervention group by using simple random sampling. Data collection was done
using pain scale observation sheet or Wong Baker Face Pain Rating Scale. This research used
analysis Mann – Whitney U test. The result of this research showed there was a significant
effect between the control group and the group intervention was seen in this result (p-value
0,002;α = 0,005). From this research can be concluded that the story method using the hand
puppet is effective in reducing pain levels, as one of technique to reduce child trauma during
invasive procedure, nurses in hospitals are expected to be able to apply it.

Keyword : Hands puppet, The story, Preschool, Pain scale, Invasif action,

References: 20 book

82
Immanuel
Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635
Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

PENDAHULUAN Pada anak usia prasekolah (3-6 tahun)


berpikir bahwa nyeri dapat hilang secara
Penyakit dan hospitalize seringkali menjadi ajaib, menganggap nyeri sebagai hukuman
permasalahan pertama yang harus dihadapi dan cenderung beranggapan seseorang
oleh anak, terutama selama tahun-tahun awal, bertanggung jawab terhadap nyeri yang
sangat rentan terhadap permasalahan dialami.
penyakit dan hospitalize (Hasnita, 2018).
Angka kesakitan anak di Indonesia Respon Anak terhadap nyeri yaitu
berdasarkan Survei Kesehatan Nasional ditunjukkan dengan perilaku menangis,
tahun 2010 ( Susenas 2010 dalam Kaluas, berteriak, memukul lengan dan kaki,
2015), di daerah perkotaan menurut berusaha mendorong stimulus, mengerang
kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia dan memerlukan restrain fisik dan dukungan
5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia 13-15 emosional (Hajar, 2013). Sehingga nyeri
tahun sekitar 9,1%, Anak yang dirawat di harus segara di tangani dengan mengurangi
rumah sakit akan berpengaruh pada kondisi nyeri dan distress yang diakibatkan oleh
fisik dan psikologi, hal tersebut prosedur medis yang dijalani oleh anak.
menyebabkan hospitalize.
Atraumatic care dalam merawat anak sakit
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Ibu dan sangat diutamakan. Salah satu penerapan
Anak tahun 2010 didapatkan hasil bahwa dari prinsip atraumatic care adalah untuk
1.425 anak mengalami dampak hospitalize, meminimalkan rasa nyeri dapat dilakukan
diantaranya anak yang mengalami dampak dengan cara non farmakologis seperti
hospitalize ringan sebesar 25,2%, mengalami distraksi (Winahyu et al. 2017). Tehnik
dampak hosptalize sedang sebesar 41,6% distraksi sangat efektif untuk mengalihkan
dan yang mengalami dampak hospitalize rasa nyeri pada anak salah satu bentuknya
berat sebesar 33,2% (Rahma & Puspasari, dengan tehnik bercerita. Bercerita merupakan
2010). cara yang paling baik untuk mengalihkan
rasa nyeri (Sudarmadji, 2010).
Stresor utama dari hospitalize pada anak
yaitu kehilangan kendali dan Stres yang METODE PENELITIAN
berlebihan sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan fisik, psikologis dan menghambat Penelitian kuantitatif menggunakan
dalam pemberian tindakan keperawatan Preeksperimental Design dengan rancangan
invasif mengakibatkan anak trauma posttest only control design. Pengukuran
berkepanjangan (Sarfika, 2015). anak usia dilakukan setelah dilakukan tindakan invasif
prasekolah rentan terhadap ancaman cedera Sampel penelitian sebanyak 26 anak yang
tubuh. Salah satu prosedur tindakan invasif dibagi menjadi dua kelompok yaitu 13 anak
yang dilakukan bagi anak adalah terapi kelompok intervensi dan 13 kelompok
melalui jalur intra vena yang dapat kontrol. Teknik pengambilan sampel
menimbulkan kondisi nyeri akut sehingga menggunakan tehnik sampel random
memberikan ancaman bagi anak usia sampling dari populasi 193 anak.
prasekolah yang belum memahami konsep
integritas tubuhnya (Sembring, 2015). Peneliti melakukan kunjungan tiga kali.
Kunjungan pertama peneliti memberikan
Menurut Walco (2008) prevalensi nyeri dan petunjuk terlebih dahulu kepada orangtua
sumber utama penyebab nyeri pada 200 anak untuk ketersedian anaknya menjadi
yang dirawat di rumah sakit bahwa tindakan responden setelah ± 10 menit informed
pemasagan IV cateter merupakan tindakan consent, peneliti melakukan kunjungan kedua
pertama yang menyebabkan nyeri, dengan membawa anak ke ruang tindakan untuk
hasil 83% dialami oleh anak usia 3-6 tahun memberikan intervensi metode, kunjungan
(prasekolah). ketiga setelah ± 5-10 menit selesai dilakukan
tindakan invasif dan diberikan metode cerita,

83
Immanuel
Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635
Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

peneliti meminta responden untuk kelompok kontrol yang mengalami rentang


menunjukan skala nyeri yang dirasakan. nyeri terbanyak yaitu nyeri berat sebanyak 10
orang (76,9%), nyeri sedang sebanyak 3
Pengambilan data pada penelitian ini orang (23,1%) dan tidak ada yang mengalami
menggunakan boneka tangan dan penilaian nyeri ringan. Pada kelompok intervensi yang
skala nyeri Wong Baker Face Pain Rating mengalami rentang nyeri terbanyak yaitu
Scale. Pengambilan data dilakukan sebanyak skala nyeri sedang sebanyak 9 orang
satu kali intervensi setiap responden (69,2%), nyeri ringan sebanyak 2 orang
diberikan intervensi metode cerita selama 5- (15,4%) dan nyeri berat sebanyak 2 orang
10 menit. Metode cerita dilakukan bersamaan (15,4%).
saat responden dilakukan tindakan invasif
setelah ± 5-10 menit selesai dilakukan Hasil uji statistik dengan menggunakan
tindakan invasif dan diberikan metode cerita, Mann-Whitney Test yang dilakukan terhadap
peneliti meminta responden untuk pengaruh metode cerita menggunakan
menunjukan skala nyeri yang dirasakan boneka tangan terhadap skala nyeri pada
dengan menggunakan penilaian Wong Baker anak usia prasekolah dapat dilihat pada tabel
Face Pain Rating Scale. Kelompok kontrol 2.
dilakukan tindakan invasif setelah itu
dianalisis skala nyeri kemudian diberikan
metode cerita menggunakan boneka tangan. Tabel 2. Hasil Uji Man Whitney pengaruh
Teknik analisa data menggunakan analisa uji Cerita dengan dengan boneka tangan
independent t-test non parametrik Mann- terhadap skala nyeri (n=26)
Whitney U tes.

HASIL Kontrol Intervensi


Skala J Mean J (%) Mean
Hasil analisis distribusi frekuensi nyeri m (%) ± SD m ± SD
karakteristik responden berdasarkan tingkat l l
skala nyeri pada kelompok kontrol dan Ringan 2,77 2 15,4 2.00
kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel ±0,43 ±
berikut ini: 9 0,577
Tabel 1. Karakteristik Responden Sedang 3 23,1 9 69,2
Berat 10 76,9 2 15,4
Berdasarkan Tingkat Skala Nyeri Pada
Total 13 100 13 100
Kelompok Kontrol dan Kelompok
intervensi (n=26)
Klp j Mean Man p- Berdasarkan tabel 2. Menunjukan bahwa
m Rank n- value responden pada kelompok kontrol diperoleh
l whitn Mean Rank sebesar 17,73 lebih tinggi
ey U dibandingkan dengan kelompok intervensi
Post Kontrol 13 17,73 dengan Mean Rank sebesar 9,27. Hal ini
Test Interve 1 9, 27 29.50 0,002
memberikan gambaran bahwa tingkat nyeri
nsi 3 0
pada kelompok intervensi lebih rendah
dibandingkan dengan tingkat nyeri pada
kelompok kontrol.
Hasil uji pengaruh metode cerita
menggunakan boneka tangan terhadap skala
Hasil uji statistik dengan menggunakan
nyeri dapat dilihat pada tabel 1.
Mann-Whitney Test yang dilakukan terhadap
pengaruh metode cerita menggunakan
Berdasarkan tabel 1, dengan menggunakan boneka tangan terhadap skala nyeri pada
analisa data menggunakan distribusi anak usia prasekolah (3-6 tahun), didapatkan
frekuensi dan persentase, karakteristik hasil nilai Mann-Whitney Test sebesar 29,500
responden berdasarkan skala nyeri pada dengan p-value sebesar 0,002. Dasar

84
Immanuel
Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635
Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

pengambilan keputusan ini adalah jika P trauma setiap menjalani tindakan invasif.
value kurang dari 0.05 maka Ha diterima Teknik distraksi merupakan suatu cara untuk
yaitu ada perbedaan antara kedua kelompok mengalihkan fokus anak dari rasa sakit pada
(Hidayat, 2017). kegiatan lain yang menyenangkan bagi anak
(Sarfika, 2015).
PEMBAHASAN
Teknik distraksi efektif digunakan pada
Terdapat perbedaan nyeri yang signifikan prosedur medis yang menimbulkan nyeri
antara kelompok intervensi dan kelompok seperti injeksi dan pemasangan infus
kontrol. Berdasarkan nilai rata-rata nyeri dari (Sembring, 2015). Anak usia prasekolah
kedua kelompok penelitian menunjukan sangat mudah didistraksi atau dialihkan
adanya penurunan nilai nyeri pada kelompok sehingga teknik distraksi dapat membantu
intervensi. Hasil uji independent t-test non dalam manajemen nyeri (Sarfika, 2015).
parametrik Mann-Whitney U tes diperoleh Selain itu teknik ini lebih mudah dan dapat
nilai p-value = 0,002 < 0,005 hal ini berarti dilakukan oleh perawat (Twycross et al.,
H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat 2009). Teknik distraksi merupakan
dikatakan bahwa terdapat pengaruh metode intervensi yang sering digunakan untuk
cerita menggunakan boneka tangan terhadap mengurangi nyeri pada anak. Dimana teknik
skala nyeri pada anak usia prasekolah (3-6 ini bertujuan agar anak teralihkan dari rasa
tahun) saat dilakukan tindakan invasif. sakit yang dirasakannya (Twycross et al.,
2009).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Winahyu dan Mendongeng atau metode cerita merupakan
Alfiyanti (2017) dengan judul Pengaruh suatu kegiatan menyampaikan dongeng
terapi bercerita terhadap skala nyeri anak secara lisan pada pendengar dengan
usia prasekolah (3-6 tahun) analisa yang menggunakan gaya tertentu yang menarik
digunakan adalah uji t independent non perhatian (Kiyat, 2014). Selain merupakan
parametrik Mann-Whitney U test. Hasil aktivitas pengalihan dari kecemasan,
penelitian menunjukan bahwa terdapat mendongeng pun terjadi proses reframing
pengaruh yang signifikan antara terapi yang merupakan teknik lain untuk
bercerita terhadap skala nyeri anak selama menurunkan skala nyeri. Teknik reframing
tindakan pengambilan sampel darah dengan p mengajarkan klien untuk mengontrol pikiran
value = 0,003 = ; α = 0,005. negatif mereka dengan cara mengubah
pandangan mereka ke arah yang lebih positif
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil (Sue, 2010).
penelitian yang dilakukan oleh Winahyu dan
alfiyanti (2017) analisa yang digunakan Terapi mendongeng atau metode cerita
adalah uji t independent non parametrik termasuk dalam distraksi yang merupakan
Mann-Whitney U test. Hasil penelitian salah satu penatalaksanaan nyeri
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nonfarmakologis (Wong, 2009). Menurut
signifikan anatara terapi bercerita terhadap gate control theory, pada saat perawat
skala nyeri anak selama tindakan menyuntikkan jarum hal tersebut merangsang
pengambilan sampel darah dengan p value = serabut syaraf kecil (reseptor nyeri) sehingga
0,003 = ; α = 0,005. menyebabkan inhibitory neuron tidak aktif
dan gerbang terbuka sehingga merasakan
Anak yang tidak diberikan perlakuan harus nyeri (Sarfika, 2015). Pada saat diberikan
mengalami pemasangan infus berkali-kali metode cerita menggunakan boneka tangan,
penusukan karena gelisah, tidak tenang, dan anak mendengarkan cerita dan melihat
menarik bagian tubuh yang akan dilakukan gerakan boneka tangan sehingga
pemasangan infus. Hal tersebut membuat mendistraksi dan mengalihkan perhatian
perawat kesulitan untuk melakukan anak. Sementara pada saat yang bersamaan
pemasangan infus. Akibatnya anak menjadi diberikan teknik distraksi berupa metode
cerita, yang merangsang serabut syaraf besar,

85
Immanuel
Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635
Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

menyebabkan inhibitory neuron dan cerita menggunakan boneka tangan terhadap


projection neuron aktif. Tetapi inhibitory skala nyeri pada anak usia prasekolah (3-6
neuron mencegah projection neuron tahun) saat dilakukan tindakan invasif.
mengirim sinyal ke otak, sehingga gerbang
tertutup dan stimulasi nyeri ke otak tidak Saran bagi Rumah Sakit diharapkan rumah
diterima dan tidak terjadi nyeri (Sarfika, sakit dapat menerapkan metode cerita
2015). menggunakan boneka tangan terhadap skala
nyeri pada anak usia prasekolah (3-6 tahun),
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terapi tersebut merupakan teknik distraksi
Winahyu dan alfiyanti (2017) pada usia yang mudah dilakukan sehingga diharapkan
prasekolah setelah diberikan intervensi rumah sakit dapat menerapkan dengan waktu
berupa terapi bercerita, diperoleh hasil bahwa pemberian intervensi ± 5-10 menit.
sebagian besar responden sebanyak 8 orang
mengalami nyeri dalam kategori sedikit sakit Bagi peneliti selanjutnya yang akan
sedangkan pada kelompok kontrol tanpa melakukan penelitian sejenis dapat dijadikan
diberikan intervensi sebagian besar termasuk data dasar dan dikembangkan lagi variabel
dalam kategori mengganggu aktivitas yang berkaitan dengan pola asuh dari
sebanyak 7 orang, hal tersebut menunjukkan orangtua dan kecemasan anak. Dengan
bahwa anak yang diberikan intervensi demikian penelitian ini masih perlu
bercerita intensitas skala nyeri yang dikembangkan lagi dengan mencoba berbagai
dirasakan lebih rendah dibandingkan intervensi yang dapat mengurangi nyeri
kelompok yang tidak diberikan intervensi. dengan variabel yang berbeda. dapat
dilakukan pada usia bayi (0-12 bulan) dan
Tindakan invasif selain menimbulkan rasa diharapkan instrument yang digunakan
nyeri juga dapat menimbulkan trauma bagi FLACC serta dibantu oleh asisten peneliti.
anak. Kondisi pada anak tersebut sebaiknya
diminimalkan oleh perawat agar asuhan
pelayanan keperawatan anak berdampak pada REFERENSI
kepuasan anak dan keluarga terhadap
pelayanan yang diberikan oleh perawat Hajar, A. I. (2013). Pengaruh terapi non
(Sulistiyani, 2015). farmakologi terhadap respon nyeri
anak dengan prosedur infus di RSUD
Prosedur metode cerita menggunakan boneka HM RYACUDU. jurnal kesehatan,
tangan ini bisa diterapkan sebagai salah satu Volume IV, 381-384.
tindakan Atraumatik care dalam pelayanan
pada anak yang efektif terutama saat Hasnita, E. (2018). Meningkatkan kooperatif
dilakukan tindakan invasif (pemasangan selama menjalani perawatan pada
infus atau pengambilan darah vena). anak usia prasekolah (3-5 tahun)
Pemberian intervensi non farmakologi berupa melalui terapi bermain. Jurnal
metode cerita menggunakan boneka tangan mutiara ners, 24-30.
yang merupakan bagian intervensi Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan rasa Keperawatan dan Kesehatan .
nyaman. Jakarta : Salemba medika

Kaluas, I. (2015). Perbedaan terapi bermain


SIMPULAN DAN SARAN
puzzle dan bercerita terhadap
kecamasan anak usia prasekolah (3-5
Hasil penelitian menyimpulkan terdapat
tahun) selama hospitalisasi diruang
Perbedaan rata-rata skala nyeri pada
anak RS TK. III. R. W. mongsidi
Didapatkan hasil nilai Mann-Whitney Test
manado. eJournal Keperawatan (e-
sebesar 29,500 dengan p value sebesar 0,002;
Kp), 1-8.
α < 0,005. Dasar pengambilan keputusan ini
Kiyat, A., Ani, F., & Dias, K. (2014). Terapi
adalah jika P value kurang dari 0.005 maka
mendongeng dapat menurunkan
Ha diterima yaitu terdapat pengaruh metode

86
Immanuel
Jurnal Ilmu Kesehatan eISSN 2597-9635
Volume 13 Nomor 2, Desember 2019 pISSN 1410-234X

tingkat kecemasan pada anak usia Sue, D.C. (2010). Fundamentals of nursing:
prasekolah akibat hospitalisasi. Standards & practice, (2nd Ed.). New
Media ilmu Kesehatan , vol 3. No.1. York: Delmar
23-28.
Sulistiyani, E., Rustina, Y., & Mulyono, S.
Perry, P. &. (2010). Buku Ajar Fundamental (2015). Pengaruh pemberian
Keperawatan Konsep, Proses Dan kompres es batu terhadap penurunan
Praktik. Jakarta: Buku kedokteran tingkat nyeri pada anak usia
EGC. prasekolah yang dilakukan prosedur
pemasangan infus di RSUPN Dr.
Purwati , N. H., Rustina, Y., & Sabri, L. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
(2010). Penurunan tingkat nyeri anak Jurnal Prima, 78-87.
prasekolah yang menjalani Soetjiningsih, & ranuh, g. (2016). Tumbuh
penusukan intravena untuk Kembang Anak. Jakarta: buku
pemasangan infus melalui terapi kedokteran :EGC
musik. jurnal keperawatan
indonesia, 49-53. Twycross, A, Dowden S.J, and Bruce , E.
(2009). Managing pain in children a
Rahma, A F, & Puspasari. (2010). Upaya
clinical guide. USA : Blackwell.
meningkatkan daya piker anak
melalui permainan edukatif.
Ulfah, S., Alfiyanti , D., & Purnomo, S.
http://etd.eprints.ums.ac.id/9837/1/A
(2014). Pengaruh pemberian larutan
520085042.Pdf. Diakses 2-26-18
gula peroral terhadap skala nyeri
pukul 15.13
anak usia 3-4 tahun yang dilakukan
pungsi vena di RSUD TuguRejo
Sarfika, R. (2015). Pengaruh tehnik distraksi
Semarang. Jurnal keperawatan dan
menonton kartun animasi terhadap
kebidanan, 1-10.
skala nyeri anak usia Prasekolah saat
pemasangan infus di instalasi rawat
Walco, G. (2008). Needle pain in children:
inap anak RSUP DR.M. DJAMIL
contextual factors. Jurnal of the
Padang. Nurse jurnal keperawatan,
America Academy of Pediatrics.
Volume 11, No 1, Maret ISSN 1907-
Diperoleh Tanggal 12 April 2018
686X.
dari http: //www.pediatrics.org/ cgi/
content/ full/ 122/ Supplement_3/
Sembring, S. U. (2015). Perbandingan respon
S125.
nyeri anak usia toodler dan
prasekolah yang dilakukan prosedur Winahyu, D., & Alfiyanti, D. (2017).
invasif. JOM, 1491-1500. Pengaruh terapi bercerita terhadap
skala nyeri anak usia prasekolah (3-6
Sekriptini. A. Y. (2013). Pengaruh pemberian tahun) selama tindakan pengambilan
madu terhadap penurunan skor nyeri darah vena di RSUD Tugurejo
akibat tindakan invasif pengambilan Semarang . jurnal kesehatan , 24-29.
darah intravena pada anak di ruang Wong, D. L. (2009). Buku Keperawatan
UGD RSUD Kota Cirebon. Pediatrik. Jakarta: buku kedokteran:
Kuantitatif. Tesis. Publikasi. EGC.
Program Studi Magister
Keperawatan Universitas Indonesia
Sudarmadji. (2010). Tehnik Bercerita.
Jakarta: Kurnia kalam

87

Anda mungkin juga menyukai