Angka kematian bayi adalah salah satu Tingginya angka kejadian asfiksia dan
indikator untuk melihat derajat kesehatan gawat nafas pada bayi prematur
masyarakat. Penurunan angka kematian bayi memerlukan tindakan resusitasi yang cepat
adalah salah satu dari target Sustainable dan tepat serta berkelanjutan. Perawatan
Development Goals (SDGs). Berdasarkan lanjutan yang lebih intensif menyebabkan
laporan SDKI 2012 angka kematian bayi neonatus dirawat di ruang neonatus intensif
32/1000 kelahiran hidup dan angka care unit (NICU) dalam jangka waktu yang
kematian neonatal 19/1000 kelahiran cukup lama serta memerlukan tindakan
hidup.Laporan perkembangan pencapaian invasif.
tujuan pembangunan milenium Indonesia Lima tahun terakhir tercatat sebanyak
2015 mencatat bahwa 80 persen kematian rata–rata 258 orang neonatus, memerlukan
neonatal terjadi pada minggu pertama ruang intensif dimana 27,6 % merupakan
kehidupan. Penyebab kematian bayi baru kasus rujukan dengan rata rata hari rawat
lahir adalah prematuritas dan berat badan yang cukup lama (12,18 hari) dan jumlah
lahir rendah, infeksi, asfiksia, dan trauma pasien yang di rawat per bulan sebanyak 20-
lahir. 25 bayi (RSUP Sanglah, 2015).
177
178 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 177 - 182
178
Ni Luh Putu Sukerti, dkk. Developmental Care Menurunkan Respon Nyeri Akut Akibat... 179
180
Ni Luh Putu Sukerti, dkk. Developmental Care Menurunkan Respon Nyeri Akut Akibat... 181
181
182 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 177 - 182
182