ABSTRAK
Angka kematian bayi dan anak mencerminkan tingkat pembangunan kesehatan dari
suatu negara serta kualitas hidup dari masyarakatnya. Angka Kematian Bayi (AKB) pada
tahun 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. (kementrian kesehatan, 2015). Bayi
prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi antara 20 sampai dengan kurang dari 37
minggu. Di ruang unit perawatan intensif neonatal (NICU) mencatat semua prosedur yang
menyakitkan. Ketidakstabilan fisiologis seperti nyeri akibat dari prosedur invasive mendasari
bayi prematur memerlukan penanganan. Perawat pediatrik cenderung menggunakan terapi
non farmakologis selama prosedur invasif, dalam mengurangi rasa nyeri pada bayi di ruang
NICU.
Metodologi artikel ini adalah studi literatur naratif. Database bibliografi
terkomputerisasi (Ebscohost, Proquest, Science direct, PubMed, Google Scholar) dilakukan
penelusuran sejak bulan Mei-Juni 2017 untuk penelitian RCT (Random Controlled Trial)
dengan kata kunci touched, preterm infant, intensive care unit, pain.
Dua belas artikel yang melibatkan 705 pasien membahas mengenai terapi non
farmakologi pada pasien ICU yang mengalami gangguan tidur. Efektifitas penggunaan
aromaterapi (p<0,05), accupressure dengan minyak valerian 2,5% (p<0,05), foot
massage (p=0.01), earplug dan eye mask (p<0,05), stroke back massage (p<0,05) sudah
terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas tidur. Penelitian yang dilakukan selama
rentang 20 menit- 9 jam pada pasien kritis.
Studi ini menyimpulkan bahwa terapi-terapi non farmakologi tersebut efektif dan
mengalami perkembangan dalam mengurangi nyeri di pada bayi premature di ruang NICU
yang dilakukan prosedur infasif seperti pengambilan darah, suction, dll. Terapi ini dapat
diaplikasikan oleh perawat karena tidak invasif, murah, dan metode nya sederhana sehingga
aman sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mendukung proses perawatan pada bayi
premature di ruang NICU. Pada studi ini belum ditemukan terapi jenis touch yang mana yang
dianggap paling efektif untuk menurunkan nyeri pada bayi premature di ruang NICU, perlu
dilakukan penelusuran lebih dalam mengenai hal tersebut.
Terapi sentuhan merupakan terapi yang sudah dikenal sejak dulu. Terapi sentuhan
merupakan gerakan sentuhan lambat dan lembut. Penelitian yang dilakukan oleh Hanley
(2008) tentang pengobatan sentuhan menghasilkan peningkatkan kemampuan untuk
beristirahat, peningkatan koordinasi menelan, perbaikan pernapasan, dan kemampuan lebih
besar untuk beradaptasi dengan lingkungan. Menurut Kulkarni, Kaushik, Gupta, Sharma &
Agrawal (2010), sentuhan dan pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal berat badan,
kualitas tidur yang lebih baik, meningkatkan pembangunan neuromotor, ikatan emosional
yang lebih baik, mengurangi tingkat infeksi nosokomial dan berkurang lama rawat pasien di
rumah sakit.
Oleh karena itu, sebagai perawat anak maka perlu memahami intervensi keperawatan
pada bayi premature yang dirawat di NICU untuk mengurangi rasa nyeri, sehingga bayi
merasa nyaman saat dirawat di NICU. Salah satu upaya pendekatan yang dapat dilakukan
oleh perawat adalah dengan sentuhan. Terapi non farmakologis untuk penanganan nyeri pada
bayi sudah cukup banyak dilakukan penelitian diantaranya penggunaan metode Gentle
human touch (GHT), Supporting holding, Massage, Tactile stimulation, Tactile-kinesthetic
stimulation, dan Yakson.
Semua terapi tersebut sudah terbukti efektif dalam menurunkan nyeri pada bayi
premature yang dirawat di ruang NICU. Studi literatur ini diharapkan dapat menjadi
gambaran bagi pemberi pelayanan keperawatan untuk dapat menggunakan terapi non
farmakologi metode touch dalam menurunkan rasa nyeri ataupun memenuhi kebutuhan rasa
aman dan nyaman pada bayi premature di ruang neonatus intensive care unit (NICU).
TUJUAN
Mengidentifikasi perkembangan terapi non farmakologi dengan metode sentuhan
untuk mengatasi nyeri pada bayi premature di ruang neonatus intensive care unit (NICU).
METODE
Pemilihan artikel yang akan direview hanya berfokus pada jenis penelitian kuantitatif dengan
metode RCT (Random Control Trial) dan quasi experiment, di ruang perawatan neonatus
intensive care unit.
Tipe pasien
Melibatkan pasien bayi prematur dengan usia gestasi 20-37 minggu di ruang
Neonatus Intensive care unit. Tipe bayi prematur yang dipilih meliputi bayi yang sedang
dalam perawatan di ruang perawatan intensif. Hal yang dikaji pada bayi premature tersebut
adalah tingkat penurunan nyeri setelah dilakukan intervensi dengan terapi sentuhan (touch)
tanpa menggunakan bantuan alat.
Tipe intervensi
Penelitian yang dimasukkan adalah penelitian yang menjelaskan tentang efektifitas
terapi non farmakologi dengan metode sentuhan (touch) tertentu terhadap penurunan nyeri
pada bayi prematur di ruang neonatus intensive care unit.
Tipe outcome
Terapi nonfarmakologi dengan touch yang bermanfaat meningkatkan rasa aman dan
nyaman pada bayi premature di ruang NICU.
Metode Pencarian Artikel.
Review ini disusun dari penelitian-penelitian original yang dipublikasikan secara online.
Pencarian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 dengan batasan-batasan yang meliputi artikel
publikasi menggunakan bahasa inggris dan dipublikasikan pada tahun 2006 sampai tahun
2017. Database yang digunakan adalah Science direct, pubMed, Ebsco, Proquest, Google
Scholar dengan kata kunci touched, preterm infant, intensive care unit, pain.
Evaluasi penurunan nyeri hanya dilakukan menggunakan Neonatal Terapeutic Intervension
scoring system (ANTISS), Premature Infant Pain Profile (PIPP) dan Neonatus Infant Pain
Scale (NIPS).
HASIL
Pencarian artikel dimulai dengan memasukan kata kunci touched, preterm
infant, intensive care unit, pain. Setelah dilakukan screening dengan kesesuaian
metode Touch terhadap pengurangan nyeri pada bayi serta pembahasan artikel yang berfokus
pada terapi non-farmakologi, dengan terapi sentuhan, maka didapatkan 7 buah artikel yang
dapat dilakukan review. Ketujuh artikel tersebut diantaranya adalah :
1. Herrington and Chiodo (2014) yang berjudul Human Touch Effectively and Safely
Reduces Pain In The Newborn Intensive Care Unit
2. Liaw, Yang, Wang, Chen, Chang, Yin (2012) yang berjudul Non-nutritive sucking
and facilitated tucking relieve preterm infant pain during heel-stick procedures: A
prospective, randomized controlled crossover trial
3. Reyhani, Aemmi, Mohemmi, Boskabadi (2014) yang berjudul The Effect of
Facilitated Tucking (FT) During Venipuncture on Duration of Crying in Preterm
Infants
4. Axelin, Salantera, and Lehtonen (2006) yang berjudul Facilitated tucking by parentsT
in pain management of preterm infantsa randomized crossover trial
5. Ti Yin, Luke Yang, Tsorng-Yeh Lee, Chia-Chi Li, Yi-Ming Hua, Jen-Jiuan Liaw
(2015) yang berjudul Development of atraumatic heel-stick procedures by combined
treatment with non-nutritive sucking, oral sucrose, and facilitated tucking: A
randomised, controlled trial
6.
Table Terapi non-farmakologi dengan metode touch terhadap penurunan nyeri pada bayi di ruang NICU
Axelin, NIPS RCT 20 bayi dengan NICU Group intervensi Hasil : Kelompok
mendapatkan fasilitasi intervensi skor
Salantera, usia gestasi 24-
NIPS tertinggi
and 33 minggu sentuhan oleh orang adalah median 3
tua pada saat tindakan (kisaran 2 sampai
Lehtonen (rata-rata
6).
saction.
(2006) 28minggu) dan median 5
(kisaran 2 sampai
Finland usia postnatal Group control : tidak 7)
6-37 hari (rata- mendapatkan fasilitasi
Nilai p value <
rata 15 hari)
0,001
sentuhan pada saat
tindakan suction.
Reyhani, NIPS Semi- Bayi premature NICU Pada grup yang Perawat Hasil penelitian
dilakukan
Aemmi, PIPP experimental dengan : memegang bayi menunjukkan
eksperimen
Mohebbi, study Usia gestasi mendapatkan tucking pada posisi bahwa durasi
saat pengambilan
Boskabadi antara 32 berbaring dan tangisan bayi
sampel darah
(2012) sampai 36 flexed fetal-type setelah dilakukan
Kontrol grup tidak
Iran minggu , saat dilakukan sampling pada dua
mendapatkan
dengan berat perlakuan tambahan pengambilan grup sangat
apapun untuk berbeda secara
1200-3200 g, sampel darah
pengurangan nyeri
dan suhu antara Digunakan signifikan.
A. LATAR BELAKANG
Terapi sentuhan merupakan terapi yang sudah dikenal sejak dulu. Terapi
sentuhan merupakan gerakan sentuhan lambat dan lembut. Penelitian yang
dilakukan oleh Hanley (2008) tentang pengobatan sentuhan menghasilkan
peningkatkan kemampuan untuk beristirahat, peningkatan koordinasi menelan,
perbaikan pernapasan, dan kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Menurut Kulkarni, Kaushik, Gupta, Sharma & Agrawal (2010),
sentuhan dan pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal berat badan, kualitas
tidur yang lebih baik, meningkatkan pembangunan neuromotor, ikatan emosional
yang lebih baik, mengurangi tingkat infeksi nosokomial dan berkurang lama rawat
pasien di rumah sakit.
Oleh karena itu, sebagai perawat anak maka perlu memahami intervensi
keperawatan pada bayi premature yang dirawat di NICU untuk mengurangi rasa
nyeri, sehingga bayi merasa nyaman saat dirawat di NICU. Salah satu upaya
pendekatan yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan sentuhan.
HASIL
Qiu, Jiang, 2017 62 bayi dengan RCT Group intervensi PIPP pain score
Li, Tong, mendapatkan Hasil : kelompok
Rong perlakuaan combined intervensi dengan
music and touch CMT mengalami
(CMT) selama pengurangan rasa
prosedur sakit secara
menyakitkan di signifikan dan
NICU. meningkatkan
konsentrasi -
Group control : tidak endorfin pada bayi
mendapatkan premature.
perlakuaan combined
music and touch
(CMT) selama
prosedur
menyakitkan di
NICU.
Pembahasan :
Bayi premature menjalani banyak prosedur yang menyakitkan sebagai
bagian dari standar perawatan di unit neonatal intensive care (NICU). Bayi
prematur sudah mampu menunjukan rasa sakit dan lebih sensitive karena sisitem
yang belum sempurna. Oleh karena itu perlu perawatan yang aman dan efektif
untuk menghilangkan rasa sakit pada bayi. Pengobatan sakit untuk prosedur rutin
di NICU belum memadai. Bahkan, banyak dokter yang enggan untuk
menggunakan obat analgesik seperti antiperadangan nonsteroid atau
acetaminophen di NICU karena efektivitas obat ini belum terbukti atau karena
efek samping dalam jangka pendek (misalnya, opioid-induced ileus atau apnea)
atau jangka panjang (misalnya, ketamin-diinduksi neuroapoptosis). Berbagai
perawatan nonpharmacological, termasuk non-gizi mengisap baik dengan dan
tanpa sukrosa, swaddling atau perawatan kanguru, terapi musik, dan lation stimu-
multisensorial. Terapi musik dan menyentuh dapat membantu untuk
menghilangkan rasa sakit prosedural pada bayi prematur karena dapat
memberikan stimulus auditori yang memodulasi persepsi nyeri. Berdasarkan
penelitian yang berjudul Effect Of Combined Music And Touch Intervention On
Pain Response And -Endorphin And Cortisol Concentrations In Late Preterm
Infants oleh Qiu, Jiang, Li, Tong, Rong et al (2017) di Cina dengan tujuan untuk
menguji apakah combined music and touch (CMT) merupakan metode
manajemen nyeri yang efektif untuk bayi selama prosedur yang menyakitkan yang
dilakukan setiap hari di NICU. Metode dengan menggunakan randomized
controlled trial. 62 neonatus prematur dengan usia kehamilan <37 minggu. secara
acak untuk dijadikan kelompok eksperimen atau kontrol. Bayi dalam kelompok
eksperimen menjalani prosedur yang menyakitkan dengan mendapatkan CMT,
dan pada bayi kelompok kontrol menjalani prosedur yang menyakitkan tanpa
CMT. Musik yang digunakan lagu pengantar tidur , lagu anak-anak, lagu-lagu
sederhana dengan nada yang lebih rendah dan tempo lebih lambat. . Sentuhan
yang digunakan dengan gentle human touch GHT), mulai dari awal setiap
prosedur sampai 10 menit setelah prosedur. Skala nyeri yang digunakan PIPP.
Sampel darah dikumpulkan dari seluruh bayi. Selama 2 minggu untuk menilai
kortisol dan konsentrasi -endorphin. Perbedaan tingkat kortisol dan -endorphin
antara dua kelompok diperiksa menggunakan analisis kovarians (ANCOVA).
Penelitian ini menunjukan hasil Secara total, 3707 prosedur yang menyakitkan
dilakukan pada 62 neonatus. CMT dapat menurunkan respon nyeri neonatus
prematur secara signifikan dan meningkatkan konsentrasi -endorphin, tetapi
tidak konsentrasi kortisol darah.
Penelitianiniuntukmengevaluasikeefektifanteknikpenanganannyerinonphar
macologicdengancaramemberikansentuhanlembut(GHT)
dalammengurangiresponsnyeripadaprosedurtindakan invasive
padatumitpadabayiprematur di unit perawatanintensif neonatal (NICU).
Sentuhanlembutadalahintervensi yang diujidalampenelitianini.
Penelitimemberikanintervensi (GHT dantidak GHT) untuksemuabayi. GHT
dicapaidenganmenempatkanbayidalamposisiberbaringsampingdandenganlembutm
eregangkanbayikeposisi yang samadenganposisibayi yang
tertekukpadabayisecaraalami di rahimsaatmerekamendekatimasagestasi.
Posisitertekukinimemberikanefekmenstabilkandanmenenangkanpadabayiprematur
(Als, 1986). GHT
disediakandenganmenangkupkansatutangankekepalabayisambilmenangkupkantan
gan di sekitarbagianbawahbayi.
Posisiinimemungkinkanbayibergeraknamunmemilikiekstensiterbatasdanmemukul
ekstremitas. Padafasekontrol,
bayijugaditempatkandalamposisiberbaringdandidukungdengangulunganselimutunt
ukmenciptakan '' nesting '' yang merupakanstandarperawatan di NICU
tempatpenelitianinidilakukan. Untukmengendalikanpotensibahwakehadiran orang
lain mungkinterasanyamanbagibayi, tanganditempatkan di
dalaminkubatorselamaprosedurpadatumit non-GHT.
Tangandiposisikanbersamatelapakkepermukaan dorsal
kananbayi.Tumitbayididiamkanselama 2
menitsebelumtumitnyamenempeldenganmenggunakan sodium Thiosulfate yang
terinfestasi Heel Warmer (Kardinal Health, McGraw Park, Illiinois).
Pemberiintervensi GHT meminyakitangannyaagar
lebihhangatuntukmeminimalkanrisikoreaksistresdinginselamaintervensiGHT
padabayi.
Data yang dilaporkandaripenelitianinimemberikanbuktikemampuan GHT
untukmengurangiresponnyeripadabayiprematur yang
menjalaniprosedurpenusukanpadatumituntukpengambilansampeldarah yang
ditunjukkansecaramedisdibandingkandenganpemberianstandarposisipasiendengan
pengurunganmenggunakan '' selimut. '', bayidalamkondisi GHT
tidakmenunjukkanberkurangnya RR, HR meningkat,
ataubertambahnyawaktumenangisdalamkondisistresdariprosedur invasive ini.
Prosedurpenanganannyeripadabayi preterm
mungkintidakbegituefektifolehpemberianopioid (Carbajal et al., 2005; Axelin et
al.,
2009),danmanajemennyerifarmakologisuntukbayiprematurmungkintidakdapatdite
rimaolehkebanyakantimmediskarenaefeksampingobatini (Anand et al., 2004).
Dengandemikian, denganmenggunakanintervensi non-farmakologis yang
efektifuntukmengurangi rasa sakitpadabayiprematurselamaprosedur yang
menyakitkanmenjadipentingdanlayakdilakukandalampraktikklinis.
Duametodepengelolaannyeri non farmakologis yang
perawatdapatdenganmudahdigunakandenganbayiprematuradalahmengisap non-
nutritifdanmemfasilitasisentuhan.
Kemampuanbayiuntukmengisapdanmenelanmunculsekitar 28 mingguusiagestasi,
danterkoordinasisepenuhnyasekitar 32-34 mingguusiagestasi (Goldson, 1987).
Pengisapan non-nutrisidianggapsebagaiintervensi yang tidakberbahaya,
dantelahdigunakanuntukmemfasilitasiperilakumenghisappadabayi
pretermuntukmemperbaikipencernaandanstabilitasfisiologisnya (McCain et al.,
2005; Pinelli and Symington, 2009),
untukmemodulasikeadaanperilakumerekadanuntukmengevaluasitanggapanmereka
terhadaprangsangan (Bingham et al., 2010).
Bacaksiz, B. D., Cocelli, L. P., Ovayolu, N., & Ozgur, S.(2008). The evaluation of
interventions for pain control done by health staff caring the patient. Pain,
20(3), 2636
Efe, E., Altun, E., Cetin, H., & Isler, A. (2007). Pediatricians and pediatric
nurses knowledge about pain in newborn infants and their practices in
some provinces in Turkey. Pain, 19(3), 1624.
Eti-Aslan, F., & Badr, A. (2003). The problem of pain intensive care units: An
issue of widespread interest but inadequate questioning [in Turkish].
Journal of Intensive Care Nursing, 7(2), 100108.
Hanley, M. A (2008). Therapeutic Touch With Preterm Infants: Composing A
Treatment. EXPLORE, Vol. 4, No. 4
Kyle, T. & Susan C. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Volume 2. Ed. 2.
Jakarta. EGC
Malarvizhi, G., Vasta, M., Roseline, M., Nithin, S. & Paul, S., (2012). Interrater
reliability of neonatal infant pain scale as multidimentional behavioral
pain tool. Nitte university of journal of helath science 2012, 26-30.
Simons, S.H.P., Dijk, M.V., Anand, K.S., Roofthoot, D., Lingen, R. A.V et al
(2003). Do We Still Hurt Newborn Babies?. Arch Pediatr Adolesc Med.
157:1058-1064
Liaw, J., Yang, L., Wang, K., Chen, C., Chang, Y., Yin, T. (2012). Non-nutritive
sucking and facilitated tucking relieve preterm infant pain during heel-
stick procedures: A prospective, randomized controlled crossover trial.
International Journal of Nursing Studies. 49. 300309.
Qiu, J., Jiang, Y-F., Li, F., Tong, Q-H., Rong, H et al (2017). Effect Of Combined
Music And Touch Intervention On Pain Response And -Endorphin And
Cortisol Concentrations In Late Preterm Infants. BMC Pediatrics. 17:38
KESIMPULAN
Berdasarkan dari 6 artikel yang telah dilakukan review, dapat disimpulkan
bahwa terapi non farmakologik dengan metode touch yang dapat digunakan
untuk mengatasi nyeri secara efektif pada bayi di ruang NICU antara lain