Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.

3, November 2013, hal 161-167


pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203

NEWBORN INDIVIDUALIZED DEVELOPMENTAL CARE AND


ASSESSMENT PROGRAM (NIDCAP) TERHADAP HASIL JANGKA
PANJANG PERKEMBANGAN BAYI PREMATUR: SUATU TELAAH

Defi Efendi1,2*, Yeni Rustina3

1. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember, Jember 68100, Indonesia


2. Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia, Depok 16424, Indonesia
3. Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia, Depok 16424, Indonesia

* E-mail: defiefendi86@gmail.com

Abstrak

Neonates Intensive Care Units (NICU) merupakan tempat penting untuk bayi prematur yang sekaligus merupakan
tempat berbahaya akibat karakteristik NICU. NICU dapat meningkatkan risiko gangguanperkembangan bayi. Gangguan
ini dapat dicegah melalui penerapan asuhan perkembangan. Newborn Individualized Developmental Care and
Assessment Program (NIDCAP) merupakan metode asuhan perkembangan yang dianggap sebagai salah satu
pendekatan terbaik dalam pemberian asuhan perkembangan dengan pertimbangan NIDCAP mampu memberikan
pelayanan secara individual berdasarkan isyarat bayi dengan pendekatan perawatan berfokus keluarga. Pengukuran
efektifitas NIDCAP didasarkan pada respon neurobehavioral bayi prematur saat berada di NICU. NIDCAP terbukti
dapat memperbaiki pola tidur bayi, dan respons fisiologis bayi seperti saturasi oksigen, pernafasan, dan nadi. Hasil studi
literatur menunjukkan bahwa asuhan perkembangan dengan menggunakan metode NIDCAP tidak berpengaruh
terhadap hasil perkembangan bayi prematur jangka panjang. Studi dan pengkajian yang mendalam diperlukan untuk
menemukan asuhan perkembangan dengan menggunakan metode yang lebih efektif dan efisien.

Kata kunci: bayi prematur, hasil jangka panjang, Newborn Individualized Developmental Care and Assessment
Program (NIDCAP)

Abstract

A Review: Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) to Development of
Long-Term Results Premature Infants. Neonatal Intensive Care Unit (NICU) is both vital spot for preterm infant and
also dangerous spot which caused by 1,&8¶s characteristics. NICU increases the risk of infant developmental
disturbance. Infant developmental disturbance can be prevented by implementing Developmental care in NICU setting.
Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP) is method who beingregarded as one
of the best approach for delivering developmental care with those consideration NIDCAP is able to give an individual
service base on the infant cues trough family-centered care approach. The measurement of NIDCAP effectiveness is
VKRZQ E\ WKH LQIDQW¶V QHXUREHKDYLRUDO UHVSRQVH LQ WKH 1,&8 1,'&$3 FDQ UHSDLU WKH EDE\¶V VOHHS-awake pattern, and
her physiological response such as oxygen saturation, respiration rater, and hearth rate. This study show that the
implementation of GHYHORSPHQWDO FDUH XVLQJ WKH 1,'&$3 PHWKRG GRHVQ¶W DIIHFW WR WKH ORQJ-term outcome for the
preterm infants. The further research is needed to find out the other developmental care method which is more effective
and efficient.

Keywords: long-term outcome, Newborn Individualized Developmental Care and Assessment Program (NIDCAP),
preterm infant.

Pendahuluan (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia,


2012). Bayi prematur adalah bayi yang sangat
Kelahiran bayi prematur memberi kontribusi rentan terhadap ketidakmampuan dalam ber-
yang besar terhadap angka kematian bayi baru adaptasi dengan lingkungan ekstra uterin (Goins,
lahir, sekitar 35% bayi yang lahir adalah prematur 2011). Kondisi ini seringkali membutuhkan pera-
162 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 3, November 2013, hal 161-167

watan intensif untuk keselamatan bayi. Unit individual berdasarkan isyarat bayi dengan
perawatan intensif untuk bayi baru lahir disebut pendekatan perawatan berfokus pada keluarga
Neonates Intensive Care Unit (NICU). (Van der Pal, 2007). Hal ini tampak dari
banyaknya rumah sakit diberbagai negara maju
NICU merupakan tempat penting untuk bayi yang meneliti serta menggunakan NIDCAP.
prematur walaupun disi lain dapat mencederai Namun disisi lain NIDCAP merupakan model
bayi yang diakibatkan oleh karakteristik ruang yang membutuhkan banyak perubahan di
NICU. NICU dapat meningkatkan risiko rumah sakit mulai dari infrastruktur, keteram-
gangguan terhadap perkembangan bayi (Rey, pilan tenaga kesehatan, hingga kebijakan yang
dalam Einy & Scher, 2008). Para peneliti semakin akan menghabiskan waktu serta dana yang
berkonsentrasi terhadap efek yang ditimbulkan tidak sedikit sehingga tidak akan mudah di-
oleh NICU terhadap bayi prematur beberapa implementasikan.
dekade akhir ini dengan mengembangkan model
asuhan perkembangan untuk meminimalkan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menga-
risiko tersebut. nalisis efektivitas Newborn Individualized De-
velopmental Care and Assessment Program
Berbagai program yang terdiri dari beberapa (NIDCAP) terhadap hasil jangka panjang per-
intervensi dini untuk bayi prematur maupun kembangan bayi prematur.
keluarga mulai diujicobakan sejak tahun 1980an
(Einy & Scher, 2008 p. 218). Salah satu contoh Metode
program tersebut adalah Developmental Suppor-
tive Care (DSC) yang didasarkan pada asumsi Newborn Individualized Developmental Care
bahwa bayi prematur adalah partisipan aktif and Assessment Program (NIDCAP) merupakan
yang berkomunikasi melalui tingkah lakunya. suatu pendekatan komprehensif yang terdiri
Regulasi fisiologis serta perilaku mereka harus dari metode observasi perilaku dan pembuatan
difasilitasi melalui serangkaian intervensi medis asuhan perawatan perkembangan individu
dan keperawatan. Intervensi tersebut diantaranya (VandenBerg, 2007). NIDCAP didesain untuk
positioning, menilai dan mengadaptasi stimulasi menciptakan dukungan terhadap perkembangan
sensoris, perawatan metode kanguru, non- bayi yang didasarkan pada hubungan interaktif
nutritive sucking, kontrol nyeri, pengurangan bayi dan orang tua (Kleberg, Hellström-westas,
faktor stress dari lingkungan, penempatan & Widström, 2007).
perawat khusus, dan perawatan berfokus pada
keluarga (Gardener, 2002 dalam Einy & Scher, NIDCAP yang disusun berdasarkan Synactive
2008). Theory yang dikembangkan Heideline Als
(Sehgal & Stack, 2006). NIDCAP terdiri dari
Beberapa tahun kemudian, kumpulan intervensi lima subsistem meliputi autonomic/physiologic
tersebut digabung dalam sebuah model asuhan subsystem seperti denyut nadi, warna kulit,
perkembangan. Berbagai model yang telah di- respirasi (frekuensi pernapasan dan saturasi ok-
kembangkan antara lain: Newborn Individualized sigen), pencernaan, eliminasi, motoric subsystem
Developmental Care and Assessment Program yang berupa postur, tonus, dan pergerakan,
(NIDCAP), Infant Behavioral Assessment and state organizational subsystem berupa tingkat
Intervention Program (IBAIP), Universal De- kesadaran, keadaan tidur dan terjaga (menangis),
velopmental Care (UDC), Integrated Develop- Attentional interactive berupa respon dan rentang
mental Care Model (IDCM) (Altimier & perhatian terhadap lingkungan, self regulatory
Phillips, 2013). Namun sejauh ini isu yang subsystem berupa kemampuan bayi untuk me-
berkembang menganggap NIDCAP sebagai salah regulasi diri terhadap stimulus yang datang
satu pendekatan terbaik dalam pemberian yang bertujuan untuk mempertahankan kese-
asuhan perkembangan dengan pertimbangan: imbangan atau mempertahankan stabilisasi diri
NIDCAP mampu memberikan pelayanan yang (Blatz, 2001; Vandenberg, 2007).
Efendi, et al., NIDCAP terhadap Hasil Jangka Panjang Perkembangan Bayi Prematur: Suatu Telaah 163

Hasil pada akhir bulan, respons mengepal sangat kuat,


mampu memutar kepala dari satu sisi kesisi yang
Penerapan NIDCAP di NICU. Pemberian asu- lain saat pronasi, mengangkat kepala sejenak
han perkembangan yang bersifat individu terdiri dari tempat tidur, namun belum memiliki kontrol
dari upaya untuk mengembangkan koordinasi kepala saat duduk. Bayi dapat mengikuti benda
neourobehavior dan fisiologis dari sistem oto- bergerak dengan rentang sudut leher 450 dengan
nom, motorik, perhatian, serta regulasi diri pada jarak pandang 20-25 cm, berespon terhadap suara
bayi. Implementasi NIDCAP pada asuhan dengan terkejut. Bayi menggunakan bahasa
perkembangan tidak berfokus pada pencapaian refleks, pandangan, dan suara rintihan sebagai
tanda-tanda perkembangan, atau menstimulasi alat komunikasi dengan orang disekitarnya.
bayi untuk menunjukkan kemampuan khusus
dari bayi, tetapi asuhan perkembangan ini Usia 2 bulan fontanel bayi menutup.Bayi mulai
merupakan upaya untuk mendukung koordinasi mampu mengangkat kepala dari tempat tidur
dan stabilisasi dari sistem otonomik, motorik saat ditarik pada posisi duduk, mampu meng-
pada setiap jenjang maturitas dan menurunkan angkat kepalanya 450saat posisi duduk. Refleks
tingkat stress pada bayi (VandenBerg, 2007). Grasp mulai menghilang. Bayi mampu mengikuti
suara dengan memutar kepalanya ke salah satu
NIDCAP memiliki dua rekomendasi yang dapat sisi. Bayi masih menggunakan refleks sebagai
dipilih untuk diterapkan di NICU yaitu Basic komunikasi.
Developmental Care dan Complete Develop-
mental Care. Basic Developmental Care terdiri Usia 9 bulan sudah mampu duduk dengan
dari Standardized nest (untuk memfasilitasi stabil di meja, dapat menjaga kesetabilan saat
positioning pada bayi) dan Standardized incu- kecondongan badan kedepan, namun masih
bator cover (untuk mengurangi level cahaya belum mampu mengontrol keseimbangan saat
pada inkubator (Van der Pal, 2007). Complete condong kesamping. Bayi mampu menggunakan
Developmental Care terdiri dari sistem yang jari jempol dan telunjuk untuk menjepit benda,
sangat kompleks antara lain modifikasi lingku- mulai menunjukkan tangan yang dominan,
ngan (cahaya, suara, aktifitas, suara inkubator, mengambil kubus, membandingkan dua kubus
perasa, sentuhan, suhu ruangan, jarak antar dengan membawa keduanya. Bayi melokalisasi
bed, area staff perawatan), implementasi per- suara dengan menggerakkan kepala secara dia-
awatan pada bayi (positioning, feeding, skin gonal dan menuju sumber suara, persepsi yang
care, bathing, pengkajian nyeri, dokumentasi, mendalam semakin bertambah, bisa mengu-
pengaturan staff), implementasi perawatan capkan NDWD VHGHUKDQD VHSHUWL ³QR-QR´ 2UDQJ
berfokus pada keluarga (komunikasi dengan tua (terutama ibu) menjadi tempat bergantung
keluarga, dukungan keluarga, Discharge Planing, anak, serta semakin bisa berkompromi dengan
pembuatan keputusan). NIDCAP juga mengatur orang tua.
implementasi profesionalisme kerja antar tim
seperti konsistensi perawat dan tim medis dalam Anak usia 2 tahun sudah mulai mampu mengon-
pemberian pelayanan, tim perawatan yang ter- trol berkemih dan buang air besar (BAB), naik
integrrasi, kebijakan, serta dukungan mentorship tangga dengan menggunakan dua kaki pada
perawat (Smith, Buehler, & Als, 2011). setiap tangga, berlari, mengambil benda dengan
sempurna tanpa jatuh, dan menendang bola
Perkembangan pada anak. Hockenberry dan dengan kontrol keseimbangan yang baik. Anak
Wilson (2012) membagi tahap perkembangan mampu menyusun 6 buah balok, memasukkan
anak berdasarkan usia yang terdiri dari aspek objek bulat kedalam lubang yang tepat, mem-
perkembangan fisik, motorik kasar, motorok bariskan dua atau lebih balok seperti kereta api,
halus, sensoris, bahasa, dan sosialisasi-kognisi. membuka tutup, menggambar garis lurus dan
Pada usia 0±1 bulan, bayi masih memiliki refleks lingkaran. Anak 2 tahun mampu mengucapkan
primitif sangat kuat, 'ROO¶V H\H UHIOH[ memudar 4-6 kata termasuk nama, meminta sesuatu dengan
164 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 3, November 2013, hal 161-167

cara menunjukknya, dan mengerti perintah se- Sadeh, dan Bloch (2011) meneliti efek posisi
derhana. Anak bertoleransi terhadap perpisahan supinasi dan pronasi terhadap kualitas tidur dan
dengan orang tua dalam waktu singkat, takut respon perilaku bayi prematur (n = 22). Karlson,
dengan orang asing, danmulai meniru perilaku Heineman, Sjors, Nykvist, & Agren (2012)
orang tua. mempublikasikan efek perawatan skin to skin
contact efektif terhadap penurunan kehilangan
Penerapan NIDCAP sebagai metode asuhan panas pada bayi dan dapat digunakan untuk
perkembangan pada bayi prematur. Asuhan perawatan bayi prematur dengan ventilator.
perkembangan dengan menggunakan NIDCAP Jarus, et al (2011) memberikan kesimpulan
pada awalnya menitik beratkan pada indikator bahwa pemberian posisi pronasi efektif diban-
keberhasilan medis (medical outcome) jangka dingkan posisi supinasi dalam meningkatkan
pendek seperti nilai saturasi oksigen, warna kualitas tidur dan respon perilaku bayi. Kesim-
kulit bayi, penurunan fungsi respirasi (Jacobs, pulan yang sama dihasilkan oleh penelitian
Sokol, & Ohlson, 2002), ataupun medical out- Gouna, Rakza, Kuissi, Pennaforte, dan Mur
come jangka panjang seperti retardasi mental, (2013), namun Gouna, et al. menambahkan posisi
kehilangan pendengaran sensori-neural, serebral lateral sebagai alternatifdari posisi pronasi
palsy, dan epilepsy (Alward, 2005 dalam Van- (n=19).
denberg 2007). Seiring dengan pengembangan
dan telaah dari asuhan perkembangan ini, hasil Selain itu, efektifitas NIDCAP secara utuh
jangka panjang mulai bergeser kearah pengkajian disajikan oleh beberapa peneliti. Peters, Rosy-
yang meliputi ketidakmampuan belajar, kecer- chuk, Hendson, McPherson, dan Tyebkhan
dasan (IQ) yang rendah, gangguan pemusatan (2009) melakukan penelitian pada 56 bayi
perhatian, integrasi motor visual, keterlambatan prematur menghasilkan kesimpulan ada pengaruh
bahasa, dan gangguan emosional (Vandenberg, NIDCAP terhadap hasil jangka pendek dan
2007). jangka panjang meliputi penurunan gangguan
perkembangan (delay). Als, et al. (2011) mela-
NIDCAP telah diterapkan dan diinterpretasikan kukan penelitian pada 30 bayi prematur dengan
dengan berbagai metode. NIDCAP, dibanding intrauterine growth restriction. Peneliti ini
dengan model yang lain, menekankan pada menyimpulkan bahwa NIDCAP berpengaruh
pentingnya pengkajian pada setiap bayi sebelum terhadap perkembangan neurofisiologi pada
menentukan rencana keperawatan. Sifat asuhan usia dua minggu usia koreksi dan perkembangan
yang bersifat individual ini akan sangat ber- pada 9 bulan usia koreksi dengan menggunakan
gantung pada kemampuan perawat serta respon instrumen Bayle Scales of Infant Development.
bayi sehingga pembentukan pola asuhan yang
terbaik akan sulit ditemukan. Selain itu, berbagai Als, et al. (2012) mempublikasikan hasil pene-
kontroversi penelitian tentang efektifitas NID- litiannya dengan kriteria dan jumlah sampel
CAP ini muncul hingga beberapa tahun terakhir, yang sama bahwa terdapat hubungan antara
misalnya terkait efektifitas NIDCAP terhadap NIDCAP dan perkembangan nerurobihavior,
perkembangan anak jangka panjang (Sandie, struktur otak, dan elektrofisiologi pada 42 minggu
Shelley, Polverino, & Wocaldo, 2008). dan 9 bulan usia koreksi. Setahun berikutnya
McAnulty et al. (2013) melakukan studi korelasi
Evidence Based Practice asuhan perkembang- antara implementasi NIDCAP terhadap per-
an dengan menggunakan metode NIDCAP kembangan anak usia sekolah (9 tahun, random
di NICU. Komponen dasar NIDCAP, sama sampling dengan n= 23). Als, et al. (2013)
seperti halnya model asuhan perkembangan yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan
lain, terdiri dari beberapa intervensi. Penelitian NIDCAP terhadap perkembangan anak usia
terbaru terkait efektifitas salah satu komponen sekolah (9 tahun). Pengaruh tersebut dapat
intervensi pada NIDCAP telah banyak diteliti dilihat pada fungsi eksekutif otak, struktur otak,
dengan berbagai metode. Jarus, Bart, Rabinovich, volume otak, dan funsi otak anak usia sekolah.
Efendi, et al., NIDCAP terhadap Hasil Jangka Panjang Perkembangan Bayi Prematur: Suatu Telaah 165

Review penelitian diatas menunjukkan efektifitas dan meta-analisis dari penelitian RCTs yang
NIDCAP terhadap perkembangan bayi prematur dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan
dengan berbagai indikator pencapaian terutama pada 627 bayi prematur menunjukkan hasil
hasil jangka pendek. Beberapa peneliti diatas yang tidak signifikan dari penerapan asuhan
memberikan rekomendasi untuk melakukan perkembangan NIDCAP terhadap perkembangan
evaluasi terhadap hasil jangka panjang dengan neurologis anak jangka pendek maupun jangka
menggunakan sampel yang lebih besar. Peng- panjang.
gunaan Randomized Control Trials (RCTs)
sangat disarankan untuk mendapatkan data Pembahasan
yang lebih valid (Pierat, Goubet, Peifer, & Sizun,
2007). Penerapan asuhan perkembangan dengan meng-
gunakan metode NIDCAP memiliki efektifitas
Beberapa penelitian lain mencoba menjawab hanya jangka pendek (short term outcome) yaitu
tantangan tersebut. Jacobs, Sokol, dan Ohlson saat berada di rumah sakit berdasarkan indikator
(2002) melakukan meta-analisis data terhadap respon neurobehavior, namun tidak berpengaruh
5 RCT (n= 136) dan 3 studi kohort (n= 185) terhadap hasil jangka panjang (Jacobs, et al,
yang menghasilkan kesimpulan bahwa ada 2002; Rick, 2006; VanderPal, 2007; Orton,
peningkatan neurodevelopmental hasil pada usia Spttle, Anderson, & Boyd, 2009; Ohlson, &
9 dan 12 bulan, tetapi tidak ada perbedaan lagi Jacobs, 2013).
setelah 2 tahun usia koreksi. Rick (2006)
melakukan literature review yang menghasilkan Tujuan utama dari asuhan perkembangan adalah
kesimpulan bahwa NIDCAP memberikan efek mengurangi risiko morbiditas akibat hospitalisasi,
terhadap perkembangan bayi prematur hingga sehingga klien mampu melanjutkan perjalanan
pada usia dua tahun, efek tersebut tidak tampak tumbuh kembangnya dengan baik pada usia
lagi pada anak usia 5 tahun 6 bulan. yang akan datang (VanderPal, 2007). Oleh karena
itu, keberhasilan NIDCAP yang dipublikasikan
Setahun kemudian VanderPal (2007), melakukan oleh beberapa penelitian diatas bukan merupakan
penelitian dengan menggunakan RCTs terhadap keberhasilan yang sesungguhnya, karena indi-
264 bayi prematur yang terbagi menjadi dua kator keberhasilan yang digunakan adalah respon
kelompok perbandingan: RCT1 (n= 136) ke- neurobehavioral saat bayi berada di rumah sakit
lompok perlakuan Basic Developmental Care atau bebeberapa bulan setelahnya.
(Standardized Nest & Cover), dan RCT2 (n=
128) dengan implementasi NIDCAP. Studi yang Efek penerapan asuhan perkembangan dengan
merupakan proyek penelitian Leiden University menggunakan metode NIDCAP juga perlu
ini menghasilkan kesimpulan bahwa kedua dipertimbangkan. Rick (2006) mengidentifikasi
kelompok perlakuan (Basic Developmental Care penerapan NIDCAP membutuhkan perencanaan
dan NIDCAP) efektif dalam meningkatakan serta biaya yang besar karena harus menyiapkan
kualitas hidup bayi prematur (HRQoL) jangka serta merubah setting lingkungan, keterampilan
pendek (hingga usia satu tahun), namun hasil tenaga medis dan keperawatan, serta kebijakan
tersebut tidak tampak pada hasil jangka panjang rumah sakit (Smith, Buehler, & Als, 2011).
(5±8 tahun). Vanderpal juga meragukan pe- Impelementasi NIDCAP juga menyita banyak
nerapan NIDCAP secara meluas karena penerapan waktu dan membutuhkan keterampilan perawat
NIDCAP membutuhkan dana yang besar, dan yang memadai (VanderPal, 2007).
menghabiskan waktu perawatan.
Uraian diatas menunjukkan bahwa terdapat
Peneliti terakhir yang menjawab pertanyaan ketidakseimbangan antara pengorbanan dalam
tentang evaluasi terhadap penerapan asuhan proses penerapan asuhan perkembangan dengan
perkembangan dengan NIDCAP adalah Ohlson menggunakan metode NIDCAP dengan hasil
(2013). Ohlson melakukan systematic review jangka panjang pada bayi prematur. Hal ini
166 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 3, November 2013, hal 161-167

berarti bahwa alternatif asuhan perkembangan range theory for newborn infants. Dissertation.
dengan menggunakan metode yang lebih efektif Michigan: Wayne State University.
dan efisien perlu dipertimbangkan dan dikaji
lebih mendalam. Einy, O. A., & Scher, A. (2008). Measuring deve-
lopmentally appropiate practice in neonatal
intensive care units. Journal of Perinatology,
Kesimpulan 28, 218-225.

Asuhan perkembangan dengan menggunakan Goins, M. (2011). Developmental care: Helping


metode NIDCAP efektif terhadap perkembangan premature babies thrive. Pediatrics for Parents,
bayi, tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil 27, 1-2.
perkembangan anak jangka panjang. Penerapan
asuhan perkembangan dengan menggunakan Gouna, G., Rakza, T., Kussi, E., Pennaforte, T., &
metode NIDCAP membutuhkan perencanaan Mur, S. (2013). Positioning effects on lung
yang rumit, menghabiskan dana yang besar, function and breathing patternin premature
newborns. The Journal of Pediatrics, 22,
serta membutuhkan waktu yang banyak.Studi
3470-3476
dan pengkajian yang mendalam diperlukan
untuk menemukan asuhan perkembangan dengan Jacobs, S. E., Sokol, J., Ohlsson, A. (2002). The
menggunakan metode yang lebih efektif dan newborn individualized developmental
efisien (HW, NN). care and assessment program is not supported
by meta-analyses of the data. The Journal
of pediatrics, 2 (21), 0022-3476.
Referensi
Jarus, T., Bart, O., Rabinovic, G., Sadeh, A.,
Als, H., Duffy, F. H., McAnulty, G. B., Fischer, C. Bloch, L.(2011).Effects of prone and supine
% %XGHU 6 & «5LQJHU 6 $ ,V positions on sleep state and stressresponses in
the newborn individualized developmental preterm infants. Infant Behavior and Deve-
care and assessment program (NIDCAP) lopment, 34 (4), 257±263.
effective for preterm infants with intrauterine
growth restriction?,Journal of Perinatology, Karlson, V., Heineman, A.-B., Sjors, G., Nykvist,
31, 130-136. K. H., & Agren, J. (2012). Early Skin-to-Skin
Care in Extremely Preterm Infants: Thermal
Als, H., Duffy, F. H., McAnulty, G. B., Butler, S. Balance and Care Environment. The Journal
& /LJKWERG\ « :DHLVHQIHOG 1 , . of Pediatrics, 161 (3), 422±426.
NIDCAP improves brain function and
structure in preterm infants with severe Kleberg, A., Hellström-westas, L., & Widström, A.
intrauterine growth restriction. Journal of 0RWKHUV ¶ SHUFHSWLRQ RI 1HZERUQ
Perinatology, 32, 797±803. Individualized Developmental Care and As-
sessment Program (NIDCAP) as compared to
Altimier, L., & Phillips, R. M. (2013). Newborn & conventional care. Early Human Development,
Infant Nursing Reviews The Neonatal 83, 403±411. doi:10.1016/j.earlhumdev.2n00
,QWHJUDWLYH 'HYHORSPHQWDO &DUH 0RGHO× 6.05.024
Seven Neuroprotective Core Measures for
Family-Centered Developmental Care. Newborn McAnulty, G., Duffy, F. H., Kosta, S., Weisenfeld,
& Infant Nursing Reviews, 13, 9±22. 1 , :DUIHOG 6 . « $OV +
School-age effects of the newborn individu-
Badan Pusat Statistik, Kementrian Kesehatan alized developmental care and assessment
Indonesia, & USAID.(2012). Survey demografi program for preterm infants with intrauterine
dan kesehatan Indonesia.Jakarta: BPS (Tidak growth restriction: Preliminary findings.
ada dalam citasi text). BMC Pediatrics, 13 (2), 165-173.

Blatz, S. (2001). Experimental study of incubator Ohlsson, A., Jacob, S. E. (2013). NIDCAP: Asy-
covers in the neonatal ICU: Testing of a mid- stematic review and meta-analyses of random-
Efendi, et al., NIDCAP terhadap Hasil Jangka Panjang Perkembangan Bayi Prematur: Suatu Telaah 167

ized controlled trials. Pediatrics, 131 (3), Specialist in Pediatric Nursing, 13 (4), 281±
881-893. 292.

Orton, J., Spttle, A., Anderson, P., & Boyd, R. Sehgal, A., & Stack, J. (2006). Developmentally
(2009). Do early intervention programmes Supportive Care and NIDCAP. Indian Journal
improve cognitive and motor outcomes for of Pediatrics, 73 (11), 57±60.
preterm infants after discharge? A sytematic
review. Developmental Medicine & Child Smith, K., Buehler, D., &Als, H. (2013). NIDCAP
Neurologi, 51 (11). nursery certification program (NNCP).
Boston: NIDCAP Federation International.
Pierat, V., Goubet, N., Peifer, K., Sizun, J. (2007).
How can we evaluate developmental care VandenBerg, K. A. (2007). Individualized deve-
practicesprior to their implementation in a lopmental care for high risknewborns in
neonatal intensivecare unit?.Early Human the NICU: A practice guideline. Early
Development, 83 (4), 415±418. Human Development, 7 (83), 433-422.

Rick, S. L. (2006). Developmental care on newborn VanderPal, S. M. (2007). The Leiden developmental
LQWHQVLYHFDUH XQLWV 1XUVHV¶ H[SHULHQFHV DQG care project: Effects of develomental care
neuro developmental, behavioural, and on behavior and quality of live of very
parenting outcomes, a critical review of the preterm infants and parental and staff
literature. Journal of Neonatal Nursing, 12 (5), experiences. Gobren te Leidschendam:
101-112. Leiden University Press.

Sandie, B., Shelley, R., Polverino, J., & Wocaldo, Wilson, D., & Hockenberrry, M. J. (2012).:RQJ¶V
C. (2008). Implementation and Evaluation of clinical manual of pediatric nursing. Missoury:
an Individualized Developmental Care Program Elsevier Mosby.
in a Neonatala intensive care unit. Journal for

Anda mungkin juga menyukai