Anda di halaman 1dari 6

F3 (Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB))

1. Imunisasi dasar “PEMBERIAN DAN PENYULUHAN IMUNISASI ANAK” (PKC


Pasar Rebo)
LATAR BELAKANG
Anak mendapat zat kekebalan dari ibunya baik yang dibawa sejak didalam kandungan
ataupun dari air susu ibu (ASI) tetapi tidak mencukupi untuk melindungi anak dari berbagai
penyakit infeksi dan penyakit menular. Oleh karena itu anak membutuhkan zat kekebalan
buatan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit tersebut. Dan imunisasi adalah suatu
upaya pencegahan untuk melindungi seseorang terhadap penyakit menular tertentu agar kebal
dan terhindar dari penyakit infeksi tertentu sehingga walaupun nantinya orang tersebut
mendapat infeksi tidak akan meninggal atau menderita kecacatan. Anak yang diimunisasi
akan terhindar dari ancaman penyakit yang ganas dan menular tanpa bantuan pengobatan.

PERMASALAHAN
WHO (1991) melaporkan bahwa diperkirakan 1,7 juta bayi dan anak-anak meninggal karena
penyakit infeksi seperti campak, difteri, pertusis, tetanus, dan TB. Di samping itu, Indonesia
adalah negara endemik untuk beberapa penyakit menular di atas, dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai manfaat dan pentingnya imunisasi bagi anak-
anaknya.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya kesehatan anak dalam hal ini pemberian
imunisasi adalah dengan mengadakan pemberian imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Pasar
Rebo. Dipilih metode penyuluhan yang dilakukan secara bersamaan dengan proses imunisasi
pada para orang tua yang membawa untuk memanfaatkan waktu yang tersedia agar lebih
efektif. Intervensi dilakukan secara diskusi terbuka, agar para peserta dapat dengan mudah
memahami materi yang disampaikan.Target penyuluhan adalah para ibu yang memiliki anak
di Wilayah Pasar Rebo.

PELAKSANAAN
Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan
diawali dengan melakukan pendaftaran dan skrining gejala yang ada seperti demam dan
batuk pilek, anamnesis riwayat imunisasi sebelumnya serta berat badan dan tinggi badan
anak, kemudian mencatatnya ke dalam KMS. Setelah itu dilakukan pemberian imunisasi pada
anak yang datang, imunisasi yang diberikan adalah imunisasi yang sesuai jadwal dari masing-
masing anak.
MONITORING & EVALUASI
Secara keseluruhan, upaya pemberian imunisasi anak di Puskesmas Pasar Rebo berjalan
dengan lancar dan baik. Semua anak yang datang untuk imunisasi diberikan imunisasi kecuali
bagi anak yang tidak memenuhi syarat kelayakan imunisasi diarahkan untuk datang pada hari
berikutnya, saat dirasa kondisi anak sudah lebih baik.
Kendala yang ada adalah para Ibu yang berkerumun dan tidak memperhatikan protokol
kesehatan.

2. ANC (PKL Kalisari)


LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah seorang wanita
merasa dirinya telah hamil (Depkes, 2007: 10). Setiap kehamilan, dalam perkembangannya
mempunyai resiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal
harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang
berkualitas (Depkes, 2010: 6). Beberapa masalah kesehatan yang dialami perempuan di
berbagai belahan bumi menunjukkan bahwa hampir 500.000 perempuan meninggal dunia
setiap tahunnya karena melahirkan dan 90% di antaranya berada di negara berkembang.

PERMASALAHAN
Kontrol ante natal care (ANC) merupakan hal yang penting. namun kendala jarak, dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan ANC masih kurang.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Edukasi tentang pentingnya ANC dan menjaga kesehatan selama hamil

PELAKSANAAN
Melakukan ANC (AnteNatalCare)

MONITORING & EVALUASI


Sudah rutin dilakukan setiap kunjungan ibu hamil
3. ANC (PKC Pasar rebo)
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah seorang wanita
merasa dirinya telah hamil (Depkes, 2007: 10). Setiap kehamilan, dalam perkembangannya
mempunyai resiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal
harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang
berkualitas (Depkes, 2010: 6). Beberapa masalah kesehatan yang dialami perempuan di
berbagai belahan bumi menunjukkan bahwa hampir 500.000 perempuan meninggal dunia
setiap tahunnya karena melahirkan dan 90% di antaranya berada di negara berkembang.

PERMASALAHAN
Kontrol ante natal care (ANC) merupakan hal yang penting. namun kendala jarak, dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan ANC masih kurang.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI


edukasi tentang pentingnya ANC dan menjaga kesehatan selama hamil

PELAKSANAAN
melakukan ANC serta memberikan suplemen vitamin sesuai kebutuhan perorang.

MONITORING & EVALUASI


Sudah rutin dilakukan setiap kunjungan ibu hamil

4. Konseling Teknik Dasar Menyusui (PKL Kalisari)


LATAR BELAKANG
Pemberian makanan yang benar pada awal kehidupan sangat berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, perkembangan kognitif, imunitas,
pencegahan obesitas, serta perlindungan masalah alergi juga dipengaruhi oleh hal tersebut.
Salah satu pemberian asupan yang tepat pada awal kehidupan adalah ASI ekslusif selama 6
bulan. ASI mengandung bahan-bahan yang sangat mudah dicerna dan diserap oleh bayi. Zat-
zat yang terkandung didalamnya mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan,
terutama pada saat masa 1.000 hari pertama kehidupan.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki banyak manfaat, baik dari segi bayi
maupun dari segi ibu. Komposisi protein dalam ASI dapat menunjang perkembangan
jaringan otak, saraf, kematangan usus, penyerapan zat besi, serta daya tahan tubuh. Lemak
dalam ASI memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan susu formula. Lemak
diperlukan dalam pertumbuhan jaringan saraf dan retina mata. Selain itu, karbohidrat yang
terkandung didalam ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi. ASI juga kaya akan vitamin dan
mineral yang berguna dalam pembentukan sel dan jaringan. Bagi ibu, ASI dapat berperan
sebagai KB alami dan juga dapat mempererat hubungan batin antara ibu dan anak.
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu dan teknik dasar menyusui. Sering
kali program ASI eksklusif selama 6 bulan terhenti akibat dari ASI yang tidak adekuat. Ibu
yang sedang menyusui diwajibkan untuk mengetahui teknik dasar dalam menyusui sehingga
ASI yang dikeluarkan cukup bagi bayi.

PERMASALAHAN
Pelaksanaan ASI eksklusif selama 6 bulan di masyarakat masih cukup rendah. Salah satu
penyebabnya karena produksi ASI yang tidak adekuat. Produksi ASI dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya cara menyusui yang tepat. Hal ini menyebabkan ibu
menggunakan susu formula untuk mengganti asupan ASI.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diadakan konseling teknik dasar menyusui.
Kegiatan ini dilakukan di poli KIA oleh bidan dan dokter. Kegiatan ini bertujuan agar
pelaksanaan ASI eksklusif selama 6 bulan tercapai.

PELAKSANAAN
Upaya kesehatan Ibu dan Anak dilakukan setiap hari di Puskesmas Kalisari. Salah satu
kegiatan di bagian KIA adalah konseling teknik dasar menyusui.

MONITORING DAN EVALUASI


Kegiatan poli KIA dimulai pukul 08.00. Terdapat 2 pasien yang perlu dilakukan konseling
mengenai teknik dasar menyusui.

5. Imunisasi PKL Kalisari


LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dan dinilai berhasil
di dunia. Akan tetapi, diperkirakan masih ada lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak
divansinasi atau vaksinasinya tidak lengkap sehingga meningkatkan risiko untuk menderita
penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan. Memperluas cakupan imunisasi merupakan
hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan pada program Sustainable Development
Goals (SDGs). Vaksinasi tidak hanya mencegah mortilitas maupun morbiditas, namun juga
dapat membantu mendukung prioritas nasional seperti pendidikan dan pembangunan
ekonomi.
Berdasarkan Permenkes Nomor 12 Tahun 2017, imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Program imunisasi di Indonesia terdiri atas imunisasi rutin,
imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus. Imunisasi rutin dilaksanakan secara terus menerus
dan berkesinambungan. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Imunisasi tambahan merupakan jenis imunisasi tertentu yang diberikan pada kelompok umur
tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian epidemiologis pada
periode waktu tertentu. Sedangkan imunisasi khusus dilaksanakan untuk melindungi
seseorang dan masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu.

PERMASALAHAN
Anak-anak di Indonesia masih banyak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Hal
tersebut menyebabkan mereka rentan terserang berbagai penyakit. Mengingat pentingnya hal
tersebut, perlu dihimbau agar mengatasi dengan cermat hambatan-hambatan mengenai
pelaksanaan program imunisasi, meningkatkan sumber daya, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya program imunisasi.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diadakan program imunisasi rutin lengkap.
Kegiatan ini dilakukan di posyandu dan poli KIA. Kegiatan ini dilakukan oleh dokter dan
bidan.

PELAKSANAAN
Kegiatan imunisasi dilakukan di poli KIA pada 16 Juni 2021. Kegiatan imunisasi dilakukan
oleh dokter dan bidan. Imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi dasar lengkap.

MONITORING DAN EVALUASI


Kegiatan imunisasi dimulai pukul 08.00. Peserta yang berkunjung sejumlah 5 bayi, dengan
rincian 1 bayi dilakukan imunisasi DPT-Hb, 1 bayu dilakukan imunisasi campak, 3 bayi
dilakukan imunisasi BCG, dan 3 bayi dilakukan imunisasi polio.

Anda mungkin juga menyukai