1.1.1.1.Widyatuti Widyatuti Jurnal Keperawatan Indonesia 12 (1), 53-57, 2008 Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara. Masyarakat menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based practice). Pada dasarnya terapi komplementer telah didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan klien. Abstract Complementary therapy has emerged as a common health issue in the countries worldwide. People choose the complementary therapy based on many reasons such as belief, financial, avoiding the chemical reaction from medicine, and positive healing outcome. Nurse has great opportunity to deliver and develop complementary therapy supported by scientific evidences. Basically, the complementary therapy theoretical justification has been established by several nursing theory, as the Nightingale’s, Roger’s, Leininger’s and many others. Complementary therapy can be delivered in various prevention level. In accordance to the purpose, nurse should perform his/her role based on particular client’s needs.
1.1.1.2.Neneng Fitria Ningsih
Jurnal Ners 1 (1), 2017 World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat satu dari sepuluh kelahiran adalah bayi premature. Lebih dari 15 juta bayi lahir dalam keadaan premature. Prematuritas ini dapat menyebabkan angka kematian perinatal yang cukup tinggi. Salah satu penangan bayi premature adalah memberikan terapi sentuhan. Jenis penelitian adalahquasi experiment. Desain penelitian ini menggunakan purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi premature yang di rawat diruangan perinatologi RSUD Bangkinang Periode Januari-Juni 2017. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Alat ukur dengan Tabel Check List. Analisis data yang digunakan adalah univariatdan bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi sentuhan terhadap suhu tubuh pada bayi premature di RSUD Bangkinang dengan nilai P value= 0,000, dengan demikian berarti P value< α (0, 05). Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan yang up to date khusunya tentang perawatan bayi premature dan bisa menerapkan terapi sentuhan untuk membantu meningkatkan suhu tubuh bayi premature.