Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.

x, Bulan Tahun

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS THE HEALTH


BELIEF MODEL PADA PENDERITA HIPERTENSI
Litria Suirvi1, Herlina2, Ari Pristiana Dewi3
1,2,3
Fakultas Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Riau Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau
Kode Pos 28131 Indonesia
email litriasuirvi676@gmail.com
Abstrak
Pendidikan kesehatan berbasis The Health Belief Model menekankan persepsi terhadap kerentanan,
keparahan, manfaat dan hambatan terhadap suatu penyakit yang dapat mengancam kesehatan mereka,
sehingga penderita hipertensi perlu diberikan pengetahuan mulai dari konsep penyakit sampai dengan cara
mengatasi penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan
kesehatan berbasis The Health Belief Model pada penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru menggunakan desain penelitian pre- eksperimen dengan
rancangan penelitian one group pretest-posttest desaign. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang
yang diambil menggunakan tekhnik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi. Alat ukur
yang digunakan adalah kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisa yang digunakan
adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji t Dependen dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukan perbedaan pada skor pengetahuan, persepsi dan perilaku setelah diberikan pendidikan kesehatan
berbasis The Health Belief Model dengan nilai p (0,000) < α(0,05). Pendidikan kesehatan berbasis The
Health Belief Model tentang hipertensi dapat meningkatkan pengetahuan, persepsi dan perilaku penderita
hipertensi dalam mengatasi penyakit hipertensi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
intervensi keperawatan dalam meningkatkan pengetahuan, persepsi dan perilaku penderita hipertensi dalam
mengatasi penyakit hipertensi.
Kata kunci: Hipertensi, Pendidikan Kesehatan, The Health Belief Model
Abstract
Health education based on the health belief model emphasize perceived susceptibility, perceived
severity, perceived benefits and perceived barriers against a diasease that can threaten their health,so
hypertension patients need to be given knowledge started of the concept of disease to how to overcome with
hypertension. This research was conducted in PuskesmasPayungSekakiPekanbaru area using pre
eksperiment research design with one group pretest-posttest desaign. Total samples of the research were 30
people which was used purposive sampling technique by considering inclusion criteria. The measuring tool
used in this study is a questionnaire that has been tested for its validity and reability. Analysis used used
wasunivariate analysis and bivariate analysis with t Dependen test and Wilcoxon test. The result showed
differences in scores of knowledge, perception and behavior after being given health education based on the
health belief model with a p value (0,000)< α (0,05). Health education based on the health belief model
about hypertension can improve knowledge, perception and behavior of hypertension patients in overcome
with hypertension. The result of this study are expected to be one of nursing intervention improving the
knowledge, perception and behavior of hypertension patients in in overcome with hypertension.
Keywords: Hypertension, Health Education, The Health Belief Model
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

PENDAHULUAN makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas


Hipertensi merupakan suatu keadaan pergerakan tubuh, dan kurangnya pengetahuan
dimana seseorang mengalami peningkatan mengenai hipertensi. Pengetahuan sangat
tekanan darah diatas normal yang berdampak berhubungan dengan pendidikan, semakin
terhadap peningkatan angka kesakitan dan besar informasi yang masuk maka akan
angka kematian dari penyakit kardiovaskular semakin besar pula pengetahuan yang didapat
(Muttaqin, 2009). Hipertensi termasuk mengenai kesehatan, untuk itu diperlukan
penyakit kronis dari peningkatan tekanan upaya dalam meningkatkan pengetahuan
darah secara terus- menerus dalam waktu yang masyarakat mengenai kesehatan (Lestari,
lama (Pandji, 2011). Seseorang dikatakan 2017).
hipertensi apabila tekanan darah sistolik lebih Salah satu upaya yang dapat
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik mengendalikan angka kejadian hipertensi
lebih dari 90 mmHg (Triyanto, 2014). adalah memberikan pendidikan kesehatan
Menurut World Health Organization mengenai hipertensi sehingga orang yang
(WHO) pada tahun 2012 sejumlah 839 juta mengalami hipertensi mengetahui tentang
kasus hipertensi yang akan diprediksikan konsep hipertensi, komplikasi serta bagaimana
menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau cara mengatasi penyakit hipertensi.
sekitar 29% dari total penduduk dunia Metode dalam memberikan pendidikan
(Triyanto, 2014). Prevalensi hipertensi di kesehatan salah satunya adalah berbasis teori
Indonesia yang diperoleh melalui hasil The Health Belief Model. Model teori ini
pengukuran tekanan darah pada penduduk usia sering digunakan untuk melihat perilaku
diatas 18 tahun didapatkan prevalensi pencegahan kesehatan seperti perilaku deteksi
hipertensi tertinggi di Bangka Belitung dini penyakit dan melihat respon perilaku
(30,9%), prevalensi di provinsi Riau (20,9%) untuk pengobatan pasien dengan penyakit akut
dan terendah adalah Papua (16,8%) dan kronis.
(Kemenkes RI, 2014). Menurut Dinkes Kota Pendidikan kesehatan berbasis The
Pekanbaru (2018) hipertensi termasuk sepuluh Health Belief Model merupakan kumpulan
besar kunjungan kasus penyakit tidak menular konseptual yang bertujuan mengetahui faktor
di Puskesmas se-Kota Pekanbaru pada tahun perubahan (demografi dan pengetahuan) dan
2017 yaitu sebanyak 35.090 jumlah penderita persepsi individu apakah mereka menerima
hipertensi. Kasus terbanyak terdapat di atau tidak tentang kesehatan mereka yang
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Payung dinilai melalui keinginan individu untuk
Sekaki yaitu 3.708 orang. menghindari sakit dan kepercayaan mereka
Kejadian hipertensi disebabkan oleh pola bahwa ada usaha agar dapat terhindar dari
Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.x, Bulan Tahun

penyakit tersebut. Metode ini diterapkan untuk manfaat dari tindakan pencegahan hipertensi
mendorong klien melakukan tindakan seperti diet rendah garam, olahraga dan hanya
kesehatan kearah yang lebih baik (Maulana, bergantung pada pemakaian obat-obatan saja,
2013). 8 dari 10 orang memiliki hambatan dalam
Metode ini sering digunakan para melakukan tindakan pencegahan seperti
peneliti yang terdiri dari enam konsep yaitu makanan diet rendah garam karena makanan
kerentanan yang dirasakan (perceived terasa hambar dan tidak enak, serta sulit untuk
susceptibility) adalah persepsi seseorang olahraga karena tidak ada waktu kosong dan
terhadap kemungkinan berisiko terkena rasa malas.
penyakit, keparahan yang dirasakan (perceived Berdasarkan penjelasan diatas maka
severity) adalah persepsi seseorang terhadap penulis tertarik untuk melakukan studi tentang
keseriusan kondisi yang dirasakan dan “Efektivitas pendidikan kesehatan berbasis
konsekuensi yang akan terjadi, manfaat yang The Health Belief Model pada penderita
dirasakan (perceived benefits) merupakan hipertensi”.
persepsi seseorang terhadap manfaat dari
keefektifan tindakan kesehatan yang METODE PENELITIAN

disarankan untuk mengurangi risiko atau Jenis penelitian ini adalah kuantitatif

keseriusan penyakit dan hambatan yang dengan desain penelitian pre eksperimen

dirasakan (perceived barriers) adalah setiap desaign dengan pendekatan one group pretest-

rintangan atau hambatan yang dirasakan posttest desaign (Notoatmodjo, 2012).

terkait dengan tindakan kesehatan yang Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

disarankan (Bayat et al., 2013). efektifitas pendidikan kesehatan berbasis The

Berdasarkan wawancara kepada 10 Health Belief Model pada penderita hipertensi

penderita hipertensi yang berkunjung ke yang mencakup pengetahuan, persepsi dan

Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru perilaku.

didapatkan 4 dari 10 orang mengatakan bahwa Populasi dalam penelitian ini adalah

mereka merasa berisiko terkena hipertensi jumlah total penderita hipertensi yang berada

karena salah satu dari anggota keluarga di kawasan Puskesmas Payung Sekaki Kota

mengalami hipertensi, 7 dari 10 orang Pekanbaru dengan jumlah 3.708 orang.

mengatakan bahwa hipertensi akan berdampak Sampel yang diperlukan dalam penelitian ini

buruk terhadap kesehatan namun tidak adalah menggunakan metode non probability

mengetahui apa komplikasi yang ditimbulkan sampling dengan pendekatan purposive

dan pencegahan yang tepat agar tidak terkena sampling. Peneliti melakukan pengambilan

hipertensi, 6 dari 10 orang belum merasakan sampel sesuai dengan kriteria inklusi yang
telah ditentukan yaitu penderita hipertensi
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

yang terdiagnosa hipertensi diatas 6 bulan dan Jenis Kelamin


8 26,7
belum mengetahui secara tepat mengenai  Laki-Laki
22 73,3
penyakit hipertensi di kawasan Puskesmas  Perempuan

Payung Sekaki. Sampel yang dibutuhkan Jumlah 30 100

peneliti adalah sebanyak 30 responden. Pendidikan Terakhir


7 23,3
Instrumen yang digunakan peneliti adalah  SD
2 6,7
lembar kuesioner pengetahuan, persepsi dan  SMP
17 56,7
 SMA
perilaku tentang hipertensi yang telah
4 13,3
 PT
dimodifikasi dan dilakukan uji validitas.
Jumlah 30 100
Analisa data yang digunakan peneliti
Pekerjaan
adalah univariat dan bivariat. Analisa univariat 4 13,3
 PNS
digunakan untuk melihat karakteristik 14 46,7
 IRT
responden mencakup umur, jenis kelamin, 6 20,0
 Wiraswasta
pekerjaan, pendidikan terakhir, dan lama 5 16,7
 Karyawan swasta
menderita hipertensi. Analisa bivariat 1 3,3
 Lain-lain
menggunakan uji Dependent Sample t Test dan
Jumlah 30 100
uji Wilcoxon untuk melihat keefektifan
Lama Menderita
pendidikan kesehatan berbasis The Health 6 20,0
Hipertensi
Belief Model pada penderita hipertensi 14 46,7
 <1 tahun
mencakup pengetahuan, persepsi serta perilaku 10 33,3
 1-5 tahun
penderita hipertensi.  >5 tahun
Jumlah 30 100
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel karakteristik
A. Analisis Univariat
responden diketahui sebagian besar responden
Tabel 1
berjenis kelamin perempuan yaitu 22 orang
Distribusi Karakteristik Penderita Hipertensi
Karakteristik Jumlah Responden
(73,3%), sedangkan kategori umur responden

N= 30 % yang terbanyak adalah lansia awal yaitu

Umur Responden: sebanyak 12 orang (40,0%). Karakteristik


10 33,3 responden berdasar tingkat pendidikan
 36-45 tahun (dewasa akhir)
12 40,0 didapatkan sebagian besar pendidikan terakhir
 46-55 tahun (lansia awal)
7 23,3
 56-65 tahun (lansia akhir) responden ialah SMA dengan jumlah 17 orang
1 3,3
 >65 tahun (manula) (56,7%). Mayoritas status pekerjaan responden
Jumlah 30 100 yaitu IRT sebesar 14 orang (46,7%), dan
Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.x, Bulan Tahun

mayoritas lama menderita hipertensi pada kesehatan berbasis The Health Belief Model
kedua kelompok responden, yaitu 1-5 tahun efektif untuk meningkatkan persepsi penderita
sebesar 14 orang (46,7%). hipertensi.
B. Analisis Bivariat Tabel 4
Tabel 2 Perbedaan Perilaku Responden Sebelum dan
Perbedaan Pengetahuan Responden Sebelum Sesudah Intervensi Pendidikan Kesehatan
dan Sesudah Intervensi Pendidikan Kesehatan berbasis The Health Belief Model
berbasis The Health Belief Model Variabel N Mean SD Min- P value

Variabel N Mean SD Min- P value Max

Max Pretest 30 27,43 3,461 21-34 0,000

Pretest 30 8,93 2,149 5-13 0,000 Posttest 30 38,07 3,393 31-35

Posttest 30 13,03 1,771 10-17


Hasil uji statistik Dependen Sample t
Hasil uji statistik Dependen Sample t Test diperoleh hasil nilai p value 0,000 yang
Test diperoleh hasil nilai p value 0,000 yang berarti p value < α (0,05). Hal ini bermakna H
bermakna p value <α (0,05). Hal ini bermakna
ditolak, maka dapat diambil simpulan bahwa
H ditolak, maka dapat diambil simpulan
pendidikan kesehatan berbasis The Health
bahwa pendidikan kesehatan berbasis The Belief Model efektif untuk meningkatkan
Health Belief Model efektif untuk menambah perilaku penderita hipertensi.
pengetahuan penderita hipertensi.
PEMBAHASAN
Tabel 3 A. Analisa Univariat
Perbedaan Persepsi Responden Sebelum dan 1. Umur
Sesudah Intervensi Pendidikan Kesehatan Peneliti mengelompokkan umur
berbasis The Health Belief Model responden menjadi 4 kelompok berdasarkan
Variabel N Median SD Min- P value
umur menurut Depkes RI (2009) yaitu dewasa
Max
akhir (36-45 tahun), lansia awal (46-55 tahun),
Pretest 30 36,50 4,329 32-48 0,000
lansia akhir (56-65 tahun) dan manula (>65
Posttest 30 50,00 2,336 47-55
tahun). Hasil analisis karakteristik umur
responden yang dilakukan terhadap 30 orang
Hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan
responden diperoleh responden terbanyak
nilai p value 0,000 yang berarti p value <α
berada pada rentang 46-55 tahun (lansia awal)
(0,05). Hal ini bermakna H ditolak, maka
yaitu 12 orang (40,0%).
Penyakit hipertensi berbanding lurus
dapat diambil simpulan bahwa pendidikan
dengan umur seseorang. Maka dari itu, salah
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

satu faktor risiko seseorang terkena penyakit terkena hipertensi (Ridwan, 2017).
hipertensi adalah bertambahnya umur 3. Pendidikan Terakhir
(Ridwan, 2017). Hasil penelitian ini diperkuat Hasil penelitian yang dilakukan pada 30
oleh teori Aspiani (2014), pada lansia terjadi responden didapatkan tingkat pendidikan
perubahan pada sistem kardiovaskuler yang responden mayoritas adalah SMA dengan
dapat menyebabkan hipertensi. Penyakit jumlah 17 orang (56,7%). Hasil penelitian ini
hipertensi semakin meningkat saat seseorang sejalan dengan penelitian Sari (2018) yang
memasuki umur paruh baya yaitu sekitar 40 menunjukan hasil mayoritas pasien hipertensi
tahun bahkan bisa berlanjut sampai umur lebih merupakan tamatan SMA yaitu 37 orang
dari 60 tahun apabila tidak diatasi sedini (50,7%). Menurut Notoatmodjo (2012)
mungkin (Kowalski, 2010). mengatakan bahwa salah satu faktor yang
2. Jenis Kelamin berpengaruh terhadap pengetahuan dan
Hasil analisis karakteristik jenis kelamin tindakan kesehatan seseorang yaitu tingkat
yang dilakukan terhadap 30 responden pendidikan. Pendidikan berhubungan erat
didapatkan sebagian besar berjenis kelamin dengan pengetahuan dan bukan merupakan
perempuan yaitu sebanyak 22 orang (73,3%). salah satu penyebab terjadinya hipertensi, akan
Hal ini dikarenakan responden perempuan tetapi semakin tinggi pendidikan seseorang
lebih sering di temui daripada laki-laki, maka akan berpengaruh terhadap pola hidup
sehingga peluang perempuan untuk dijadikan seseorang ke arah yang lebih baik.
sebagai responden lebih besar daripada laki- 4. Pekerjaan
laki. Hasil penelitian dari 30 responden diperoleh
Berdasar penelitian Nita & Oktavia sebagian besar pekerjaan responden yaitu ibu
(2018) menunjukan hasil mayoritas responden rumah tangga (IRT) sebanyak 14 orang
penelitian adalah perempuan sebanyak 48 (46,7%). Menurut Pramestutie dan Silviana
orang (59,3%). Perempuan mempunyai risiko (2016) mengatakan bahwa jenis pekerjaan
lebih besar terhadap hipertensi terutama pada berkaitan dengan aktifitas fisik yang
umur sudah mulai menginjak monopause dilakukan, dimana aktifitas fisik dapat
dikarenakan perubahan hormon didalam mempengaruhi terjadinya hipertensi. Hasil
tubuh. Selain itu penyebab perempuan penelitian ini didukung oleh penelitian
cenderung memiliki risiko hipertensi lebih Pramestutie dan Silviana (2016) dengan
besar dikarenakan perempuan lebih mudah responden yang sebagian besar bekerja sebagai
merasakan stres terhadap sesuatu hal ibu rumah tangga yaitu 58 orang (61,05%).
dibandingkan laki-laki, hal itu juga dapat Pekerjaan seperti ibu rumah tangga memiliki
menjadi pemicu perempuan lebih mudah faktor risiko hipertensi lebih tinggi, selain itu
Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.x, Bulan Tahun

memiliki faktor risiko lain seperti stres yang responden memiliki tingkat pengetahuan
mengakibatkan terjadinya peningkatan sebelum diberikan intervensi kurang (60,0%),
aktifitas saraf simpatis sehingga dapat cukup (40,0%) dan setelah diberikan intervensi
meningkatkan tekanan darah seseorang. mengalami peningkatan menjadi
5. Lama Menderita Hipertensi berpengetahuan baik (43,3%) dan cukup
Hasil penelitian dari 30 responden (56,7%). Hasil penelitian ini disebabkan oleh
didapatkan hasil mayoritas responden keinginan responden untuk mengetahui dan
mengalami hipertensi yaitu dengan lama 1-5 memahami tentang hipertensi sehingga dengan
tahun yaitu sebanyak 14 orang (46,7%). adanya pemahaman ini dapat meningkatkan
Tekanan darah tinggi yang lama akan pengetahuan responden mengenai hipertensi.
mengakibatkan bertambahnya beban kerja Hasil penelitian ini didukung oleh
jantung dan arteri. Jantung akan memompa penelitian Khoirunnisa (2017) menjelaskan
darah lebih keras dan akan menambah beban bahwa pendidikan kesehatan berbasis The
kerja jantung dan pembuluh darah dengan Health Belief Model merupakan metode yang
menerima aliran darah yang bertekanan tinggi memerlukan pendekatan yang menyadarkan
dari biasanya. Jika kondisi seperti ini terjadi responden tentang suatu penyakit sehingga
secara berkepanjangan maka jantung dan responden menjadi serius mendengarkan
pembuluh darah yang sudah melewati batas pendidikan kesehatan yang diberikan dan
toleransi kompensasi menjadi rusak. dapat meningkatkan pengetahuan.
Kerusakan jantung dan pembuluh darah 2. Persepsi Responden
dapat menganggu kerja sistem kardiovaskuler. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Tekanan darah yang tinggi dalam waktu lama responden memiliki tingkat persepsi sebelum
dan tanpa adanya pemberian intervensi yang diberikan intervensi kurang baik (53,3%), dan
tepat dapat merusak endotel arteri serta setelah diberikan intervensi mengalami
mempercepat arteriosklerosis. Hipertensi yang peningkatan persepsi menjadi baik (56,7%).
tidak ditangani dengan tepat, maka penderita Hasil penelitian ini disebabkan karena
hipertensi memiliki kemungkinan untuk pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti
mengalami komplikasi yang menyebabkan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
rusaknya beberapa bagian tubuh seperti mata, terhadap penyakit hipertensi.
jantung, otak, ginjal dan pembuluh darah besar Dalam penelitian ini, pendidikan
(Sudoyo, dkk., 2009). kesehatan yang diberikan kepada responden
yaitu dengan penerapan teori The Health Belief
B. Analisa Bivariat Model yang merupakan salah satu cara
1. Pengetahuan Responden merubah persepsi dan keyakinan klien
Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap kesehatannya (Masri, 2016). Model
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

ini menekankan peranan persepsi kerentanan 4. Efektivitas Pendidikan Kesehatan


(perceived susceptibility), keparahan Berbasis The Health Belief Model Pada
(perceived severity), manfaat (perceived Penderita Hipertensi
benefits), dan hambatan (perceived barrier) The Health Belief Model merupakan
terhadap suatu penyakit yang dapat formulasi konseptual untuk mengetahui faktor
memperburuk kesehatan (Maulana, 2013). pemodifikasi (demografi dan pengetahuan)
Pendidikan kesehatan ialah salah satu dan persepsi individu apakah mereka
kegiatan yang mampu mempengaruhi cara menerima atau tidak tentang kesehatan mereka
pandang seseorang terhadap diri sendiri dan yang dinilai melalui keinginan individu untuk
lingkungannya, hal ini ditujukan untuk menghindari kesakitan dan kepercayaan
meningkatkan perilaku keseahatan kearah mereka bahwa terdapat usaha agar
lebih baik. Hal lain yang mempengaruhi menghindari penyakit tersebut. Metode ini
peningkatan persepsi adalah keinginan dirancang untuk mendorong klien melakukan
responden untuk mengetahui dan memahami tindakan kesehatan kearah yang lebih baik
tentang hipertensi sehingga dengan adanya (Maulana, 2013).
pemahaman dan pengetahuan dapat Berdasarkan hasil penelitian pada
meningkatkan persepsi responden mengenai variabel pengetahuan menunjukan bahwa
penyakit hipertensi (Widyanto, 2014). dengan pemberian pendidikan kesehatan
3. Perilaku Responden berbasis The Health Belief Model mampu
Hasil penelitian menunjukan bahwa menambah pengetahuan responden tentang
responden memiliki tingkat perilaku sebelum hipertensi. Tingkat pengetahuan merupakan
diberikan intervensi kurang baik (53,3%) dan bentuk pemahaman yang diperoleh dari hasil
setelah diberikan intervensi mengalami pengetahuan sesudah individu melakukan
peningkatan perilaku menjadi baik (50,0%). penginderaan terhadap objek tertentu.
The Health Belief Model menunjukan bahwa Pengetahuan didapatkan salah satunya melalui
pengetahuan, persepsi dan keyakinan pemberian informasi. Pemberian informasi
seseorang terhadap ancaman pribadi dari menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan
penyakit atau keyakinan seseorang dalam (Notoatmodjo, 2012).
keefektifan perilaku atau tindakan kesehatan Pengetahuan yang baik mengenai
yang disarankan dapat memprediksi penyakit hipertensi merupakan prasyarat dasar
kemungkinan orang tersebut akan mengadopsi dalam merubah persepsi dan perilaku
perilaku tersebut (Lamorte, 2018). kesehatan seseorang. Pernyataan ini didukung
oleh penelitian Masri (2016) menyatakan
bahwa pengetahuan yang baik akan
Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.x, Bulan Tahun

membentuk persepsi yang baik terhadap suatu dapat meningkatkan perilaku responden dalam
penyakit. mengatasi hipertensi. Hasil penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian pada sejalan dengan penelitian Shamsi (2013)
variabel persepsi menunjukan bahwa dengan menjelaskan bahwa pengetahuan dan persepsi
pemberian pendidikan kesehatan berbasis The terhadap suatu penyakit merupakan faktor
Health Belief Model pada penderita hipertensi pendorong untuk perubahan perilaku.
dapat meningkatkan persepsi tentang penyakit Perubahan perilaku dalam diri seseorang bisa
hipertensi. diketahui melalui persepsi dimana sebagai
Melalui hasil penelitian ini, peneliti pengalaman yang didapatkan melalui panca
berpendapat bahwa pendidikan kesehatan indera. semakin banyak responden yang
berbasis The Health Belief Model diberikan memiliki persepsi baik, semakin banyak pula
bertujuan agar pasien dapat mengubah tindakan yang akan dilakukan kearah lebih
persepsi mereka tentang penyakit hipertensi, baik (Yusly, 2015).
sehingga bisa merubah perilaku penderita Melalui hasil penelitian yang ada,
hipertensi dalam mengatasi dan peneliti berpendapat bahwa terjadinya
mengendalikan hipertensi di rumah dengan peningkatan perilaku disebabkan karena
baik dan benar. pendidikan kesehatan Health Belief Model
Pernyataan ini didukung oleh teori menggunakan pendekatan yang menyadarkan
Bensley (2009) bahwa Health Belief Model responden akan pencegahan dan pengendalian
berhubungan dengan kepercayaan dalam penyakit hipertensi sehingga mereka
kesehatan yang dibuat untuk menolong mempunyai pengetahuan yang baik, persepsi
masyarakat dalam mengubah sikap dan yang baik dan memiliki keinginan untuk
perilaku kesehatan mengarah pada kebaikan. melakukan perubahan perilaku kearah lebih
Teknik ini menekankan persepsi kerentanan, baik dalam mengatasi penyakit hipertensi.
keparahan, manfaat dan hambatan terhadap Pernyataan ini diperkuat oleh teori Lamorte
suatu penyakit yang dapat memperburuk (2018) yang menjelaskan bahwa Health Belief
kesehatan mereka, sehingga masyarakat Model berasal dari teori psikologi dan perilaku
membutuhkan cara untuk menambah dengan landasan bahwa dua komponen
pengetahuan mulai dari konsep penyakit perilaku berhubungan dengan kesehatan yaitu
sampai dengan pencegahan penyakit keinginan untuk mencegah sakit, sembuh jika
(Maulana, 2013). sudah sakit dan keyakinan bahwa tindakan
Berdasarkan hasil penelitian pada kesehatan tertentu dapat menyembuhkan sakit.
variabel perilaku menunjukan bahwa dengan Pada akhirnya tindakan individu sering
pemberian pendidikan kesehatan berbasis The tergantung pada pengetahuan dan persepsi
Health Belief Model pada penderita hipertensi
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

orang tentang manfaat dan hambatan yang menggunakan uji Wilcoxon diperoleh p value
terkait dengan perilaku kesehatan. 0,000 < α (0,05), nilai perilaku menggunakan
Berdasarkan uraian diatas, hasil uji t Dependent diperoleh p value 0,000 < α
penelitian ini dapat diambil simpulan bahwa (0,05), disimpulkan ada peningkatan The
pendidikan kesehatan berbasis The Health Health Belief Model (pengetahuan, persepsi
Belief Model terbukti efektif diberikan pada dan perilaku) tentang hipertensi sebelum dan
penderita hipertensi. Pendidikan kesehatan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
berbasis The Health Belief Model pada berdasarkan The Health Belief Model pada
penderita hipertensi dapat meningkatkan penderita hipertensi.
pengetahuan, persepsi dan perilaku dalam
mengatasi penyakit hipertensi. Hal ini SARAN
disebabkan oleh penderita hipertensi mayoritas Bagi Puskesmas, hasil penelitian ini dapat

tamatan SMA sehingga lebih mudah menyerap dijadikan sebagai petunjuk bagi tenaga

pendidikan kesehatan yang telah diberikan. kesehatan di puskesmas dalam memberikan


Pernyataan ini diperkuat dengan teori penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa Bagi Fakultas Keperawatan, hasil penelitian

semakin tinggi pendidikan seseorang maka ini dapat digunakan sebagai informasi bagi

semakin mudah seseorang tersebut para pembaca untuk meningkatkan mutu

memperoleh informasi kesehatan yang pendidikan keperawatan dalam memberikan

diberikan. Mayoritas pekerjaan penderita penyuluhan kesehatan berbasis The Health

hipertensi adalah tidak bekerja yaitu IRT Belief Model kepada penderita hipertensi.

sehingga penderita hipertensi mudah untuk Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini

ditemui dan memiliki waktu untuk menambah dapat digunakan sebagai bahan masukan

wawasan pengetahuan terutama dibidang dalam menambah wawasan dan teknik dalam

kesehatan. Pernyatan ini didukung oleh memberikan penyuluhan kesehatan dengan

penelitian Khoirunnisa (2017) menjelaskan menerapkan menerapkan pendidikan

bahwa pekerjaan IRT mempunyai waktu luang kesehatan berbasis The Health Belief Model

yang banyak untuk menambah pengetahuan dalam rentang waktu yang lama agar mendapat

mengenai kesehatan. hasil yang maksimal.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Aspiani, Y.R. (2014). Buku Ajar Asuhan
Nilai pengetahuan penderita hipertensi
Keperawatan Gerontik, Aplikasi
menggunakan uji t Dependent diperoleh p
NANDA, NIC dan NOC, Jilid 1. Jakarta
value 0,000 < α (0,05), nilai persepsi
Timur: Trans Info Media.
Jurnal Ners Indonesia, Vol.x No.x, Bulan Tahun

Bayat, F., Shojaezaeh, D., Baikpur, M., BehavioralChangeTeories2.html


Heshmat,R., Baikpur,M., Hosseini, M. Lestari, D. R.N. (2017). Faktor- Faktor yang
(2013). The Effect of Education Based Berhubungan dengan Kejadian
on Extended Health Belief Model in Type Hipertensi Pada Pekerja Sektor Informal
2 Diabetic Patient: A Randomized Di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta.
Controlled Trial.Diakses tanggal 28 Diakses tanggal 28 November 2018 dari
November 2018 dari digilib.unisayogya.ac.id/2689/1/161010
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PM Masri,H.,dkk. (2016). Perbandingan
C3879225 Pengetahuan, Sikap, dan Keikutsertaan
Bensley, R. J. (2009). Metode Pendidikan Vasektomi Antara Konseling dengan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Pendekatan Health Belief Model dan
Departemen Kesehatan RI. (2009). Kategori Standar pada Pasangan Usia Subur
Usia. Diakses tanggal 20 Mei 2019 dari (PUS) Di Kota Banjar. IJEMC, Volume
http://jurnal.stikes-wirahusada.ac.id 3 No. 2
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2018). Maulana, H. D. J. (2013). Promosi Kesehatan.
Data Primer Jumlah Hipertensi di Kota Jakarta: EGC
Pekanbaru. Pekanbaru: Dinkes Kota Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar
Pekanbaru Keperawatan Klien dengan Gangguan
Kemenkes, RI. (2014). Pusat Data dan Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta:
Informasi Kemenkes RI “Situasi Salemba Medika.
Kesehatan jantung”. Diakses tanggal 25 Nita, Y & Oktavia, D. (2018). Hubungan
November 2018 dari Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
www.depkes.go.id/download.php?file= Diet Pasien Hipertensi di Puskesmas
download/…/infodatin/infodatin- Payung Sekaki Pekanbaru. Jurnal Ilmu
jantung.pdf Kesehatan Vol.6 No.1
Khoirunnisa. (2017). Effektiiftas The Health Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi
Belief Model terhadap Pengetahuan Penelitian Kesehatan Edisi revisi.
tentang Manajemen Diet DM-Disc. Jakarta: Rineka Cipta.
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1 Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan
Kowalski, R.E. (2010). Terapi Hipertensi Teori dan Apliaksi. Jakarta: Rineka
Program 8 Minggu untuk Menurunkan Cipta.
Tekanan Darah Tinggi dan Mengurangi Pandji, D. (2011). Stroke Bukan Akhir
Resiko Penyakit jantung dan Stroke Segalanya. Jakarta: PT Elex Media
Secara Alami. Bandung: Qanita Komputindo.
Lamorte, W.W. (2018). The Health Belief Pramestutie, H.R & Silviana, N. (2016).
Model. Boston University of Public Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi
Health. Diperoleh tanggal 18 Desember tentang Penggunaan Obat di Puskesmas
2018 dari Kota Malang. Jurnal Farmasi Klinik
hsphweb.bumc.bu.edu/otlt/MPH- Indonesia Vol.5 No.1 hlm 26-34 ISSN:
Modules/SB/BehavioralChangeTheories/ 2252-6218
Litria Suirvi, Herlina, dan Ari Pristiana Dewi, Efektivitas Pendidikan Kesehatan Berbasis The
Health Belief Model Pada Penderita Hipertensi

Ridwan, M. (2017). Mengenal, Mencegah,


Mengatasi Silent Killer “Hipertensi”.
Yogyakarta: Romawi Press.
Sari, D., Safri., Utami, G,T. (2018). Hubungan
Motivasi Diri terhadap Kepatuhan
Melaksanakan Diet Pada Penderita
Hipertensi. JOM Fkp, Vol.5 No. 2.
Shamsi, M., dkk.(2013).The Effect of Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan
Educational Program on Increasing Bagi Penderita Hipertensi Secara
Oral Health Behavior Among Pregnant Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Women: Applyimg Health Belief Widyanto, F. C. (2014). Keperawatan
Model.Health Education and Health Komunitas dengan Pendekata Praktis.
Promotion Vol.1 (2):21-36 Yogyakarta: Nuha Medika.
Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Yusly,E.,dkk. (2015). Pengaruh Pendidikan
Simadibrata, M. K., Setiati, S. (2009). Kesehatan Terhadap Persepsi tentang
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Kesehatan Genetalia pada Remaja Putri
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. di SMAN 1 Pakusari Kabupaten Jember.

Anda mungkin juga menyukai