Anda di halaman 1dari 15

1.

Hevy Amalia Noviyanti, Marlin Sutrisna dan , Eny Kusmiran hubungan intensitas
nyeri dengan kualitas tidur pada ibu pasca bedah sesar. di RS TK II Dustira Cimahi
2017 Metode penilitian ini Menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel
penelitian berjumlah 42 ibu pasca bedah sesar yang diambil dengan teknik
accidental sampling. Pengambilan data dilakukan di RS TK II Dustira Cimahi,
menggunakan lembar kuesioner Maternal Pain Questionnaire (MPQ) untuk
pengukuran intensitas nyeri dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk
pengukuran kualitas tidur. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil
penelitian menunjukan Intensitas nyeri yang tertinggi terjadi pada klien pasca
bedah sesar yaitu intensitas nyeri hebat dengan 22 responden (52,4%) dan tidak
nyaman terdapat 20 responden (47,6%). Lebih dari setengah responden mengalami
kualitas tidur yang buruk yaitu 28 responden (66,7%). Ada hubungan antara
intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien pasca bedah sesar. Diskusi Faktor
yang memengaruhi kualitas tidur pasien adalah sakit yang disebabkan oleh nyeri.
Nyeri pasien setelah seksio sesaria karena terputusnya kontinuitas jaringan (trauma
pembedahan) sehingga terjadi gangguan kualitas tidur. Semakin berat nyeri, maka
semakin terganggu kualitas tidur pasien.maka Terdapat hubungan yang bermakna
antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien pasca bedah sesar.
Pelayanan kesehatan diharapkan melibatkan peran aktif keluarga untuk mengatasi
penanganan nyeri pasien pasca bedah sesar, sehingga pasien memiliki kualitas tidur
baik.

2. Kartini dan Yulia Agustina” Hubungan Intensitas Nyeri Luka Sectio Caesarea
Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Post Sectio Caesarea di RSU KOJA 2020
Metode yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini
sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil uji
statistik pearson chi – square diperoleh nilai ρ 0,001 atau ρ < α (0,05)
kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan yang
bermakna (significant) antara intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas
tidur pada pasien post sectio caesarea.

3. Kalifa nurhamad,harmila dan budhy dan ermawan hubungan kecemasan dengan


kualitas tidur pasien pre operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa Sleman
2017Metode yang di pakai Penelitian ini merupakan penelitian non-experimental
dengan rancangan cross sectional dan juga Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode analitik korelasional. Penelitian dilakukan pada bulan
Mei-Juni 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi sectio
caesarea di RSKIA Sadewa Sleman. Jumlah subjek penelitian sebesar 60 orang
yang diambil dengan cara consecutive samplin. Analisis statistik yang digunakan
adalah analisis Chi- square sehingga menunjukan Kecemasan responden dengan
kategori ringan sebanyak 33 orang (55%), dan berat sebanyak 27 orang (45%).
Kualitas tidur dengan kategori baik sebanyak 36 orang (60%) dan buruk sebanyak
24 orang (40%). Hasil uji Chi-square antara kecemasan dengan kualitas tidur
diperoleh nilai p=0,026 (p<0,05) dan OR=3,3

4. Penilitian Rista nora Hubungan Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Bidan RS Bhayangkara Padang Tahun
2017Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross
Sectional Study Penelitian ini dilakukan di Ruang Bidan RS Bhayangkara Padang
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Juni
2017Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi caesar sebanyak 78
orang yang berada di Ruang Bidan RS Bhayangkara Padang. Pengambilan Sampel
dengan Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak
(41,0%) responden memiliki tingkat nyeri berat dan sebanyak (42,3%) responden
memiliki tingkat kecemasan berat. Berdasarkan uji statistik, nilai p < 0,05
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat nyeri dengan tingkat
kecemasan (p = 0,02) di Ruang Bidan RS Bhayangkara Padang Tahun
2017.Berdasarkan hasil penelitian ini juga disarankan kepada petugas kesehatan
untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada setiap pasien post op
sectio caesarea yang ia dapat melalui rasa sakit dan kecemasan yang ia rasakan
setelah dilakukan operasi.

5. Ginewati 2020 Penelitian ini untuk mengetahui hubungan nyeri dengan kualitas
tidur pasien post sectio cesarea. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif
korelasional. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner Richards Campbell Sleep
Questionnare (RCSQ) untuk mengukur kualitas tidur, Numeric Rating Scale (NRS)
untuk mengukur skala nyeri Jumlah sampel 49 pasien post lsectio cesarea. Hasil :
Uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman. Hasil univariat menunjukkan
median skor nyeri 6,0, median skor kecemasan adalah 12,0 dan median skor
kualitas tidur adalah59,0. Hasil analisis bivariat didapat hubungan antara nyeri
dengan kualitas tidur (p = 0,020 dan r = -0,462), sedangkan antara kecemasan
dengan kualitas tidur juga didapat hubungan (p = 0,000 dan r = -0,676).
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan perawat sebagai sumber asuhan
keperawatan untuk memperhatikan aspek kenyamanan dan kecemasan serta rumah
sakit mampu memberikan fasilitas pelayanan untuk mengatasi gangguan tidur
pasien.

6. Casad, aswarni dan nora hayani penilitian ini Untuk mengukur tingkat hubungan
kecemasan dengan pemenuhan pola istirahat tidur pada pasien pre-operasi diruang
rawat inap RSUD Kota Langsa.Penelitian menggunakan desain penelitian analitik
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien pre-operasi dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden diambil dengan
menggunakan teknik aksidental sampling. Pengolahan dilakukan secara
komputerisasi dengan tahapan editing, coding, tabulating dan cleaning. Analisa
data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan
95%. Data penelitian disajikan dalam bentuk tabular dan tekstular Sebagian besar
pasien (53,5%) mengalami tingkat kecemasan sedang dan hanya sebesar 30.2%
yang mengalami kecemasan ringan. Secara statistik terdapat hubungan signifikan (p
< 0.05) antara tingkat kecemasan dengan pemenuhan pola istirahat tidur pada
pasien pre operasi diruang rawat inap RSUD Kota Langsa, dengan nilai p= 0.001.

7. Desi aulia umami,diyah tepi namawati dan indra iswari untuk mengetahui
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Caesaria
Di Ruang Kebidanan RS UMMI Tahun 2021. Metode yang digunakan adalah
desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian berjumlah 76 responden Di Ruang Kebidanan RS UMMI dengan
menggunakan teknik Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistik
chi-Square dengan nilai a=<0,05. Hasil analisis uji univariat bahwa lebih dari
setengah responden memilki mengalami kecemasan sedang-berat, sebagian dari
responden mengalami nyeri post sectio caesaria sedang. Hasil analisis bivariat Ada
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Caesaria
Di Ruang Kebidanan RSUD RS UMMI Tahun 2021 (p value = 0,011). Kepada
pihak RS UMMI Kota Bengkulu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang
ada terutama pada penanganan nyeri pada pasien post operasi SC.

8. Yulyana retnowati hubungan kecemasan pra operasi dengan nyeri pasca operasi
pada ibu sectio caesarea di RS Myria Kota Palembang 2018 Metode Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan metode analitik dengan
desain cross sectional. Jumlah sampel terdiri dari 55 responden. Dengan metode
proposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kendall Tau.Hasil:
Mayoritas responden berusia 20-30 tahun (36 responden = 65,5%); mayoritas
responden memiliki riwayat SC pertama kali (35 responden = 63,6%); walikota atas
responden yang mengalami kecemasan pra operasi tinggi (51 = 92,7%); sedangkan
mayoritas responden mengalami nyeri pasca operasi yang parah (32 = 58,2%).
Hasil uji Kendal's Tau diperoleh nilai p value 0,015 yang menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara kecemasan pra operasi dengan nyeri pasca operasi
caesar dengan, diperoleh r hitung 0,330 yang menunjukkan tingkat keeratan yang
lemah antara variabel independen dan dependen, sedangkan arahnya menunjukkan
kearah positif sehingga semakin tinggi kecemasan pra operasi maka nyeri pasca
operasi semakin dirasakan.
9. Mufli 2019 dari penelitian ini untuk mengetahui Ada Hubungan Tingkat
Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Pre Operasi Di Rumah Sakit
Umum Sundari Medan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah survey
analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu pengumpulan data yang diperoleh
dalam waktu yang bersamaan satu kali pada saat pembagian koesioner. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Pre operatif Di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan periode Januari - Maret 2016 sebanyak 50 pasien Pre operatif.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Population yaitu seluruh
population di jadikan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 50 pasien Pre
Operatif. Hasil Penelitian yang dilakukan Menggunkan Uji Chi-Square di dapatkan
nilai p = 0,008 < 0,05 yang berarti Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Kualitas Tidur Pada Pasien Pre operasi Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
10. Ayu lestari,farmawati dan eka hardayanti arafah 2020 Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien
preoperatif sectio caesarea di RSUD Lamaddukkelleng. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 26 Juni – 20 Juli, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan menggunakan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 orang. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
dukungan keluarga, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat
kecemasan dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pada pasien pra operasi caesar (p = 0,000 berarti a < 0,05). Berdasarkan
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada pasien preoperatif sectio caesarea. Saran penelitian
diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan pendidikan kesehatan,
memberikan motivasi dan dukungan kepada anggota keluarga pada pasien pre
operasi untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien.
Pembahasan

1. Hubungan nyeri dengan kualitas pada pasien sectio caesarea

Operasi Caesar atau sering disebut seksio sesarea adalah melahirkan janin melalui
sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding rahim (uterus). Seksio sesaria adalah suatu
persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
(Jitowiyono, 2017) hal yang sering terjadi ketika melakukan tindakan sectio caesarea adalah
nyeri dan kecemasan sehingga menyebabkan terjadinya kualitas tidur yang tidak baik pada
pasien SC
Kualitas tidur berkaitan dengan jenis atau tipe tidur REM dan NREM. Kualitas tidur
mengandung arti kemampuan individu untuk dapat tetap tidur dan bangun dengan jumlah
tidur REM dan tidur NREM yang sesuai. Sedangkan yang 3 dimaksud kualitas tidur adalah
keseluruhan waktu tidur individu, diantara keduanya mempertahankan kualitas tidur lebih
baik dari pada sekedar mencapai jumlah atau banyaknya jam tidur. Kualitas tidur yang baik
akan ditandai antara lain dengan tidur yang tenang, merasa sangat segar saat bangun tidur di
pagi hari dan individu merasa penuh semangat untuk melakukan aktivitas hidup lainnya
Selain itu kualitas dan kuantitas tidur juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah tidur sesuai
dengan kebutuhannya. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur antara lain penyakit,
dan kelelahan, cemas,psikologis, obat, status nutrisi, intensitas nyeri, lingkungan, dan
motivasi,(Extrada, Erik. 2013).
Berdasarkan hasil penilitian Hevy Amalia Noviyanti, Marlin Sutrisna dan , Eny
menyatakan bahwa ada hubungan intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada ibu pasca
bedah sesar. di RS TK II Dustira Cimahi 2017. Hal ini dibuktikan dengan hasil Analisis
data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan Intensitas nyeri yang
tertinggi terjadi pada klien pasca bedah sesar yaitu intensitas nyeri hebat dengan 22
responden (52,4%) dan tidak nyaman terdapat 20 responden (47,6%). Lebih dari setengah
responden mengalami kualitas tidur yang buruk yaitu 28 responden (66,7%). Ada hubungan
antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien pasca bedah sesar. Diskusi Faktor
yang memengaruhi kualitas tidur pasien adalah sakit yang disebabkan oleh nyeri. Nyeri
pasien setelah seksio sesaria karena terputusnya kontinuitas jaringan (trauma pembedahan)
sehingga terjadi gangguan kualitas tidur Semakin berat nyeri, maka semakin terganggu
kualitas tidur pasien.maka Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas nyeri dengan
kualitas tidur pada pasien pasca bedah sesar.
Sedangakan hasil penilitian dari Kartini dan Yulia Agustina” sama halnya Hubungan
Intensitas Nyeri Luka Sectio Caesarea Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Post Sectio
Caesarea di RSU KOJA 2020 Metode yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil uji
statistik pearson chi – square diperoleh nilai ρ 0,001 atau ρ < α (0,05) kesimpulannya Ho
ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan yang bermakna (significant) antara
intensitas nyeri luka sectio caesarea dengan kualitas tidur pada pasien post sectio caesarea.

2. Hubungan kecemasan dengan kualitas pada pasien sectio caesarea


Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa
takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti
akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman (anst),
yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan
fisiologis (Muyasaroh et al. 2020). Menurut American Psychological Association (APA)
dalam (Muyasaroh et al. 2020), kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat
individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu
merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah,
dan lain sebagainya
Menurut Kholil Lur Rochman dalam (Sari 2020), kecemasan merupakan suatu perasaan
subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak
menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan
atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis. Anxiety atau kecemasan merupakan
pengalaman yang bersifat subjektif, tidak menyenangkan, menakutkan dan
mengkhawatirkan akan adanya kemungkinan bahaya atau ancaman bahaya dan seringkali
disertai oleh gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu akibat peningkatan aktifitas otonomik.
(Suwanto 2015)
Kebutuhan istirahat dan tidur sama pentingnya dengan nutrisi yang baik dan latihan
yang adekuat. Tidak tepatnya istirahat dan tidur menyebabkan perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi dalam diri seseorang yang akan berpengaruh dalam tindakan
anestesi. Beberapa faktor akan mempengaruhi kebutuhan tidur salah satunya kecemasan.
Hasil penilitian dari Kalifa nurhamad,harmila dan budhy dan ermawan hubungan
kecemasan dengan kualitas tidur pasien pre operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa
Sleman 2017Metode yang di pakai Penelitian ini merupakan penelitian non-experimental
dengan rancangan cross sectional dan juga Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa
Sleman. Jumlah subjek penelitian sebesar 60 orang yang diambil dengan cara consecutive
samplin. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis Chi- square sehingga menunjukan
Kecemasan responden dengan kategori ringan sebanyak 33 orang (55%), dan berat sebanyak
27 orang (45%). Kualitas tidur dengan kategori baik sebanyak 36 orang (60%) dan buruk
sebanyak 24 orang (40%). Hasil uji Chi-square antara kecemasan dengan kualitas tidur
diperoleh nilai p=0,026 (p<0,05) dan OR=3,3 sehingga Terdapat hubungan antara
kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien pre operasi sectio caesarea

3. Hubungan kualitas tidur dengan sectio caesarea


Kaitan kualitas tidur sectio caesarea dilihat dari Masa nifas berkaitan dengan gangguan
pola tidur, tiga hari pertama setelah melahirkan merupakan hari yang sulit bagi ibu karena
persalinan dan kesulitan beristirahat. Penyebab kesulitan tidur diantaranya nyeri perineum,
rasa tidak nyaman di kandung kemih, serta gangguan bayi sehingga dapat mempengaruhi
daya ingat dan kemampuan psikomotor. Pola tidur akan kembali normal dalam 2-3 minggu
setelah persalinan (Marmi, 2014). Ketidaknyamanan secara fisik dapat mengganggu tidur
ibu pasca persalinan. Kelelahan psikologis yang berhubungan dengan cemas atau depresi
juga dapat di alami ibu (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013).Tidur merupakan perubahan
kesadaran dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh dan
penurunan respon stimulus terhadap eksternal merupakan karakteristik tidur (Riyadi &
Widuri, 2015). Waktu yang kita gunakan untuk tidur hampir sepertiga dari waktu kita.
Banyak orang yang meyakini bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik
setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress, dan kecemasan serta meningkatkan
kemampuan dan konsentrasi saat akan melakukan aktivitas sehari-hari (Mubarak, Indrawati,
& Susanto, 2015).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis sytematic dan pembahasan dalam menjawab tujuan penilitian
ini yaitu :
1. Ada hubungan yang signifan antara nyeri dengan kualitas pada pasien sectio
caesarea
2. Ada hubungan yang signifan antara kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien
sectio caesarea

B. Saran
Berdasarkan penemuan-penemuan maslah dalam penilitian ini, maka penulis
memberikan saran
1. Bagi pratik perawat
Hasil penilitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat
dan bidan untuk lebih mengoptimalkan kinerja dalam peran dalam memberikan
intervensi guna untuk pasien dapat mengendalikan atau mengontrol nyeri dan
kecemasan sendiri pada pasien sectio caesarea
2. Bagi penulis
Hasil penilitian ini dapat memberikan informasi yang signifan mengenai pentingnya
mengintervensikan rasa nyeri dan kecemasan dalam mengontrol kondisi pasien sectio
caesarea
3. Bagi penilitian selanjutnya
Hasil penilitian ini dapat dijadikan sebagai landasan atau pedoman untuk meniliti
variabel-variabel yang belum di teliti dalam penilitian ini
Daftar pustaka

Agustina, Y. (2021). Hubungan Intensitas Nyeri Luka Sectio Caesarea Dengan Kualitas Tidur
Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di RSUD Koja Tahun 2020. RESIK, 13(1).

Diny, V. (2017). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien PreOperative Di RS Mitra Husada Pringsewu. Jurnal Kesehatan, 8(1), 108-113.

Esta, F. A. (2017). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Persalinan Sectio
Caesarea Di RSUD Rantauprapat. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

info DATIN, No ISSN 244-7659, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2018.
https://www.google.com/search?
q=infodatin+2018;&aqs=chrome.69i5j013j69i602.10314j0j&sourceid+chrome=ie=U
TF-8#
milla, F. (2016). Faktor-faktor yang berperan dalam meningkatkan angka kejadian Sectio
Caesarea di RSUD Liun. Ejournal Keperawatan, Volume 2, No.1.

Melanie, R., & Jamaludin, W. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur
pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea. Prosiding PIN-LITAMAS1, 1(1), 122-131.
RI, K. (2018, AGUSTUS 25). Info DATIN. Retrieved Desember 27, 2019, from Pusat Data
dan Informasi KEMENTERIAN KESEHATAN RI:
https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/18101500001/infodatin-tuberkulosis-
2018.html

Fauzi, Kalifa Nurahmad. HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN


PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSKIA SADEWA SLEMAN. Diss. Poltekkes
kemenkes Yogyakarta, 2019.
Humaira, G. S. (2018). Hubungan antara ansietas dengan kualitas tidur pada ibu hamil
primigravida trimester III. SKRIPSI-2018.

Kasad, K., Azwarni, A., & Hayani, N. (2019). Dampak kecemasan terhadap pemenuhan pola
istirahat tidur pada pasien pre-operasi di ruang rawat inap RSUD Kota Langsa. Jurnal SAGO
Gizi Dan Kesehatan, 1(1), 85-91.

Noviyanti, H. A., Sutrisna, M., & Kusmiran, E. (2020). Hubungan Intensitas Nyeri dengan
Kualitas Tidur pada Pasien Pasca Bedah Sesar. Jurnal Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (JPPNI), 4(2), 59-66.

NORA, R. (2018). Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Post
Op Sectio Caesarea Di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Bhayangkara Padang Tahun
2017. Menara Ilmu, 12(9).

Ningsih, D. A., & Maryati, S. (2020). Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Rumkit Tk IV 02.0. 01 Zainul Arifin Kota
Bengkulu. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 4(2), 35-41.

Rangkuti, W. F. S., Akhmad, A. N., & Hari, M. (2021). Dukungan keluarga berhubungan
dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea. Jurnal Keperawatan Jiwa
(JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(2), 419-428.

Retnowati, Y. (2018). Hubungan Kecemasan Pre-Operasi Dengan Nyeri Post-Operasi Pada


Ibu Sectio Caesarea Di Rs. Myria Kota Palembang (Doctoral dissertation, Universitas
Katolik Musi Charitas).

Schneider, H., Marschalek, J., & Husslein, P. (2016). Sectio caesarea. In Die
Geburtshilfe (pp. 865-882). Springer, Berlin, Heidelberg.

Sari, D. P., Rufaida, Z., & Lestari, S. W. P. (2018). Nyeri persalinan. E-Book Penerbit
STIKes Majapahit, 1-30.

Pratiwi, W. I., & Rahayuningsih, F. B. (2016). Upaya peningkatan istirahat tidur pada ibu
post sectio caesarea di RSU Assalam Gemolong (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Prijatni, I., Umami, R., & NA, M. C. (2018). Perbedaan Nyeri Pada Pasien Post Sectio
Caesarea Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Guided Imagery. Jurnal Informasi Kesehatan
Indonesia (JIKI), 4(1), 20-25.
UMAMI, D. A., RAHMAWATI, D. T., ISWARI, I., & SYAFRIE, I. R. (2021).
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SKALA NYERI POST OPERASI
SECTIO CAESARIA DI RUANG KEBIDANAN DI RS UMMI KOTA
BENGKULU. Journal Of Midwifery, 9(2), 38-47.

Wati, G. (2017). HUBUNGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CESAREA


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN TIDUR DI RS MUHAMMADIYAH PALANGKA
RAYA (Doctoral dissertation, Faculty of Agriculture Merdeka University Surabaya).

Yusmaidi. (2017). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Ansietas Pada Pasien Pra
Operasi Di Bangsal Bedah RS Pertamina Bintang Amin. Jurnal Medika Malahayati,
3(3), 121-127.

Anda mungkin juga menyukai