Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS INTERVENSI MELATIH RANGE OF MOTION (ROM)

TERHADAP PENINGKATAN CITRA TUBUH PADA PASIEN


STROKE YANG MENGALAMI KELEMAHAN
EKSTREMITAS DI RW 02 KELURAHAN
KUNCIRAN INDAG TANGERANG

NASKAH PUBLIKASI

NURUL FADHILAH RAMADHANI


NIRM:17109

PROGRAM DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PELNI JAKARTA
JAKARTA
2020
INTERVENSI MELATIH RANGE OFMOTION TERHADAP
PENINGKATAN CITRA TUBUH PASIEN STROKE
YANG MENGALAMI KELEMAHAN
EKSTREMITAS

Nurul Fadhilah Ramadhani1, Sri Atun Wahyuningsih2, Buntar Handayani3

Mahasiswa Akper Pelni Jakarta1, Dosen Keperawatan Jiwa Akper Pelni Jakarta2,
Dosen Keperawatan Jiwa Akper Pelni Jakarta3

Email: Fadilahn553@gmail.com1, Atun_pelni@yahoo.com2,


Handayanibuntar@gmail.com3

Abstrak

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan
oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi keterbatasan dan objek yang
sering kontak dengan tubuh. Stroke merupakan penyakit atau gangguan
fungsional otak akut vocal, maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke
otak karena perdarahan ataupun sumbatan. Mobilisasi merupakan kemampuan
seseorang untuk bergerak secara bebas tanpa hambatan. Salah satu pernyebab dari
terjadinya hambatan mobilisasi fisik karena kerusakan pada saraf salah satunya
yaitu stroke. Range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kemampuan pergerakkan sendi secara
normal dan lengkap, untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Penelitian
ini bertujuan untuk mengindentifikasi pemberian latihan Range Of Motion
terhadap peningkatan citra tubuh pada pasien stroke. Penelitian ini dilakukan
dalam 2 kali sehari dalam waktu 30 menit, selama 5 hari. Ini menunjukan bahwa
pemberian latihan ROM efektif untuk meningkatkan citra tubuh pada pasien
stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Penulis menyarankan agar pasien
stroke melakukan apa yang telah di sampaikan oleh peneliti agar dapat
meningkatkan citra tubuhnya.
Kata kunci : citra tubuh; kelemahan ekstremita; ROM; stroke
Abstract
Body image disturbances are changes in the perception of the body, caused by
changes in size, shape, structure, function limitations and objects that frequently
come into contact with the body. Stroke is a disease or acute vocal functional
brain disorder, or globally due to obstruction of blood flow to the brain due to
bleeding or blockage. Mobilization is a person's ability to move freely without
obstacles. One of the causes of physical mobilization barriers due to nerve
damage, one of which is stroke. Range of motion (ROM) is an exercise that is
performed to maintain or improve the normal and complete level of joint
movement ability to increase muscle mass and muscle tone. This study aims to
identify the provision of Range Of Motion exercises to improve body image in
stroke patients. This research was conducted 2 times a day for 30 minutes, for 5
days. This shows that the provision of ROM exercises is effective for improving
body image in stroke patients who experience limb weakness. The author suggests
that stroke patients do what researchers have said in order to improve their body
image.
Keywords : Body Image; Extremity Weakness; ROM; Stroke

PENDAHULUAN

Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan
tentang struktur, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang
diinginkan(2). Menurut Departemen Kesehatan (2018), terjadi peningkatan jumlah
penderita penyakit stroke di Indonesia dari dari 7 % permill pada tahun 2013
menjadi 10,9 % permill pada tahun 2018. Jumlah kasus stroke non hemoragik
berdasarkan Buku Saku Kesehatan tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun
2015 sampai 2016 dengan 4.887 kasus lebih banyak dibandingkan dengan kasus
stroke hemoragik yang hanya 2.214 kasus(4). Data dari World Health
Organization (WHO) tahun 2015 setiap tahun terdapat 15 juta orang di seluruh
dunia menderita stroke, 5 juta di antaranya meninggal, dan 5 juta orang tersisa
cacat permanen. Mobilitas fisik merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara bebas, mudah dan teratur (5). Salah satu pernyebab dari terjadinya
hambatan mobilisasi fisik karena kerusakan pada saraf salah satunya yaitu
stroke(7). Sebagian besar seseorang yang mengalami dirinya tidak berguna lagi
karena separuh hidupnya dibantu oleh orang lain, selain itu seseorang yang
mengalami tubuh nya cacat dan kecacatan inilah yang menyebabkan seseorang
tersebut merasakan citra tubuh nya menurun (8).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini, Zulkarnain, Sulaiman dan
Roni Gunawan pada bulan Desember 2018 mengenai Pengaruh ROM (Range Of
Motion) Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke Non Hemoragic
menunjukkan adanya peningkatan pada kekuatan otot setelah diberikan teknik
ROM.
Berdasarkan uraian di atas, melihat angka kejadian stroke yang masih meningkat
setiap tahunnya serta dapat menyebabkan banyak komplikasi kemudian didukung
dari beberapa jurnal terkait pengaruh ROM terhadap kekuatan otot ekstremitas
serta studi pendahuluan yang penulis lakukan, maka penulis tertarik untuk
mengembangkan teknik ROM dengan masalah kelemahan ekstremitas pada
penderita stroke dalam upaya meningkatkan citra tubuh. Penulisan ini bertujuan
untuk Apakah ada pengaruh melatih anggota tubuh yang sehat untuk
meningkatkan percaya diri pada pasien Stroke.

METODE

Studi kasus ini adalah studi kasus tentang “ analisis inervensi melatih Range Of
Motion (ROM) terhadap peningkatan citra tubuh pada pasien stroke yang
mengalami kelemahan ekstremitas di Kelurahan Kunciran Indah Tangerang”
metode studi kasus ini meliputi observasi, wawancara dan latihan dalam teknik
Range Of Motion (ROM) dilakukan dengan cara komperensif agar memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang teknik melatih ROM supaya pasien dapat
mengatasi kelemahan ekstremitas yang menyebabkan terjadinya gangguan citra
tubuh.
Subjek studi kasus ini adalah Ny. N umur 51 tahun, pasien mengalami kelemahan
pada bagian kiri ekstremitas atas dan bawah sudah 3 tahun, riwayat jatuh dari
kamar mandi dan Ny. R umur 49 tahun, pasien mengalami kelemahan pada kedua
ekstremitas bawah sudah 1 tahun, pasien memiliki riwayat hipertensi.
Lokasi studi kasus dilaksanakan di Kelurahan Kunciran Indah Tangerang, selama
5 hari dimulai dari tanggal 17 Agustus sampai 21 Agustus 2020.
Studi kasus ini menggunakan teknik Range Of Motion (ROM), karena pasien
mengalami kelemahan ekstremitas, dalam pelaksanaannya dilaksanakan tindakan
sebanyak 1 kali pagi dan sore. Penulis dapat melakukan observasi dan
pendampingan setiap hari untuk melaksanakan teknik Range Of Motion (ROM).

PEMBAHASAN

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan
oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi keterbatasan, makna dan objek
yang sering kontak dengan tubuh (9). Penderita stroke dapat menimbulkan respon
salah satunya kehilangan konsep diri dimana merasa dirinya berubah bentuk dan
fungsi tubuh sehingga penderita stroke tidak dapat berfikir secara rasional peran
dan identitasnya (10). Hal tersebut dapat terjadi Perubahan citra tubuh pada
penderita stroke dengan berbagai respon yang ditimbulkannya dan akan berimbas
pada terjadinya gangguan citra tubuh (6).
Tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah dengan melatih teknik Range
Of Motion (ROM), ROM merupakan latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kemampuan pergerakkan sendi secara
normal dan lengkap(1). Latihan ROM merupakan salah satu bentuk latihan dalam
proses rehabilitasi yang dinilai cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan
pada penderita stroke (11).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil kasus pada Ny. N
yang berumur 51 tahun sebagai subjek I dengan keluhan mengalami kelemahan
pada ekstremitas bagian kiri atas dan bawah kemudian Ny. R yang berumur 49
tahun sebagai subjek II dengan keluhan mengalami kelemahan pada kedua bagian
ekstremitas bawah.
Metode yang di gunakan untuk meningkatkan citra tubuh pada pasien stroke yang
mengalami kelemahan ekstremitas, intervensi yang dipilih oleh peneliti adalah
melatih Range Of Motion (ROM). Setelah dilakukan intervensi pada kedua
responden hasil penelitian menunjukkan bahwa score melatih ROM sebelum dan
sesudah diberikan intervensi mengalami peningkatan, dibuktikan dengan Alat
ukur untuk mengukur kekuatan otot adalah Manual Muscle Testing (MMT).
Sedangkan untuk score gangguan citra tubuh sebelum dan sesudah diberikan
intervensi mengalami penurunan, sehingga menandakan bahwa kedua responden
tersebut mengalami peningkatan citra tubuh yang dibuktikan dengan kuesioner
Multidimensional Body Self Relation Questionnaire Appearance Scales (MBSRQ-
AS) Cash dalam Seawell dan Danorf-Burg (2005).
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peneliti melakukan evaluasi. Hasil
evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 5 hari
pelaksanaan terjadi respon perkembangan, pada saat sebelum dilakukan tindakan
melatih ROM kekuatan otot Subjek I pada bagian kiri ekstremitas atas dan bawah
score 2 setelah dilakukan tindakan selama 5 hari kekuatan otot pada Subjek I pada
bagian kiri ekstremitas atas dan bawah menjadi score 3. Kemudian hasil evaluasi
dari citra tubuh pada Subjek I sebelum dilakukan tindakan score 6, setelah
dilakukan tindakan menjadi score 2. Hasil tindakan sebelum melatih ROM
kekuatan otot Subjek II pada kedua ekstremitas bawah score 1 setelah dilakukan
tindakan kekuatan otot menjadi score 2, kemudian hasil evaluasi dari citra tubuh
pada Subjek II sebelum dilakukan tindakan score 6 setelah dilakukan tindakan
menjadi score 2. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan karena score pada
gangguan citra tubuh mengalami penurunan yang menandakan kedua responden
mengalami peningkatan citra tubuh.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil analisis melatih range of motion (ROM) terhadap


peningkatan citra tubuh pada pasien stroke yang mengalami kelemahan
ekstremitas antara lain: Gangguan citra tubuh yang meliputi, perubahan ukuran
tubuh, perubahan bentuk tubuh, dan keterbatasan gerak (3). pasien stroke dapat
mengalami depresi akibat kehilangan nyata, Pasien bereaksi dengan kemarahan
yang kemudian diarahkan kepada diri sendiri, dan ini menyebabkan gangguan
citra tubuh (9).
Hasil sebelum dilakukan intervensi pada Subjek I dan II mengalami gangguan
citra tubuh akibat penurunan kekuatan otot, setelah dilakukan intervensi melatih
Range Of Motion selama 5 hari terhadap Subjek I dan II terdapat peningkatan
pada kekuatan otot dan mempengaruhi peningkatan pada citra tubuh.
Saran untuk studi kasus ini antara lain:
1. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan
Bagi perawat diharapkan dapat mensosialisasikan alternatif baru ini, berupa
pemberian latihan Range Of Motion untuk meningkatkan citra tubuh pada
pasien stroke.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi untuk menambahkan buku-buku terbaru mengenai
gangguan citra tubuh di perpustakan untuk mendukung penelitian berikutnya
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai
data dan informasi dasar untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan dan memperdalam.

Berdasarkan uraian diatas didapatkan bahwa Intervensi melatih Range Of


Motion terhadap peningkatan citra tubuh pada pasien stroke yang mengalami
kelemahan ekstremitas dapat meningkatkan kekuatan otot dan gangguan citra
tubuh menurun.

UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam hal ini penulis mengucapkan terimkasih kepada Instansi Akademi
Keperawatan PELNI Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam studi
kasus ini.
REFERENSI
1. Adi.D.S.,Ani.R.,&Nindy.Y.(2017). Pengaruh Pemberian Terapi Rom
(Range Of Motion) Terhadap Penyembuhan Penyakit Stroke. 87-90
2. Asep. N, (2017). Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan Citra Tubuh
3. Fero.P.L. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemodialisa Dengan
Gangguan Citra Tubuh Di Ruang Hemodialisa Rs Pku Muhammadiyah
Gombong. 1-36.
4. Fiqih.A.P.,& Noor.F. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Stroke
Non Hemoragik Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Dan Latihan
5. Martini.T. (2019). Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilisasi Fisik Pada
Klien Dengan Stroke Non Hemoragic Di Ruangan Neurologi RSUD
Dr.M.Haulussy Ambon.41-49
6. Novi.H. (2013). Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh
Pada Klien Kelemahan Pasca Stroke Di Rs Dr.M Djamil Kota Padang
7. Nur.A & Wahyuningsih.(2020). Genggam Bola Untuk Mengatasi Hambatan
Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Nonhemoragik. 35-42
8. Nurhalimah.,Pipin.F.Y.,&Omi .H. (2018). Faktor-Faktor Determinan Yang
Mempengaruhi Penerimaan Diri Pasien Stroke Dengan Keterbatasan Fisik.
143-154
9. Ike, M.A., & Irvan, T. A. (2019). Studi Kasus Pada Pasien Stroke Non
Hemoragik Dengan Gangguan Citra Tubuh Diruang Rawat Inap Rumah
Sakit.171-176
10. Pomarida.S. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri
Pasien Stroke Dirumah Sakit Santa Elisabeth Medan. 167-178 (simbolon
11. Zainudin.H. (2014). Pengaruh Latihan (Rom) Pasif Terhadap Kekuatan Otot
Ekstremitas Pada Pasien Stroke Di Ruang Ra4 Rsup H. Adam Malik Medan
Tahun2014.206-209

Anda mungkin juga menyukai