SECTIO CAESAREA
ELISABET ALERBITU
12114201170184
FAKULTAS KESEHATAN
2022
i
SKRIPSI
SECTIO CAESAREA
keperawatan
Oleh:
ELISABET ALERBITU
NPM : 12114201170184
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2022
ii
MOTTO
1 KORINTUS 10 : 13
LEMBAR PERSETUJUAN
1
Kami menyatakan menerima dan menyetujui skripsi ini yang disusun oleh Nama
Ambon, 2022
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui Mengetahui
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan proposal sebagai syarat untuk
Penulis menyadari sungguh bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Dalam penyusunan proposal ini, telah banyak pihak yang turut membantu
sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan
3. Ns. Sinthia. R. Maelissa, S.Kep., M.kep selaku ketua Program Studi Ilmu
bimbingan , arahan dan motivasi bagi penulis mulai dari penyusunan proposal
arahan dan motivasi bagi penulis mulai dari penyusunan proposal hingga
3
6. Dosen Fakultas Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan, yang telah
menjadi motivasi antara lain mama, basudara dan orang terkasih Amazaman
Penulis selama ini, namun tidak sempat penulis sebutkan namanya, penulis
semua..
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun
Ambon, 2022
Elisabet Alerbitu
4
ABSTRAK
melalui suatu insisi pada dinnding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta di atas 500 grdan jalan alternative untuk menyambut
yang sering terjadi adalah nyeri, kecemasanterhadap kualitas tidur dari pada
pasien pasca operasi sectio caeserea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
caesarea
dari data analisa yang di peroleh bahwa sangat penting hubungan antara nyeri,
kecemasan, terhadap kualitas tidur pada pasien pasca operasi sectio caeserea.
untuk mengatasi status nurisi, intensitas nyeri dan kualitas tidurdengan tepat
Kata kunci: Nyeri, Kecemasani, Kualitas Tidur Pada Pasien Pasca Operasi SC
5
ABSTRAK
Sectio caesarea is an artificial birth, where the fetus is born through an incision
in the abdomen and uterine wall with the condition that the uterus is intact and
general, after surgery the impact that often occurs is pain, anxiety on the quality of
sleep of postoperative sectio caesarea patients The purpose of this study was to
postoperative caesarean section patients Method: In this study using the method
caesarea patients Conclusion: from the analysis of the data obtained that the
caesarean section patients. Health services are expected to involve the active role
of the family and the environment to address nutritional status, pain intensity and
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................Vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................Vii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang....................................................................................................1
B. RumusanMasalah...............................................................................................4
C. TujuanPenelitian................................................................................................4
D. ManfaatPenelitian..............................................................................................4
E. Karangka konsep
A. Desain Penelitian..............................................................................................19
7
D. Variabel Penelitian............................................................................................22
E. Analisa Data......................................................................................................23
A.Hasil ..................................................................................................................53
B. Pembahasan.......................................................................................................67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................73
B. Saran................................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
LAMPIRAN...........................................................................................................26
8
DAFTAR TABEL
A. Tabel Nyeri.......................................................................................................27
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
BAB 1
PENDAHALUAN
A. Latar belakang
Persalinan merupakan proses alami yang sangat penting bagi seorang ibu
dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
persalinan lewat vagina yang dikenal dengan persalinan alami dan persalinan
melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim.
Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari
sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada
janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun
kehamilan dan persalinan. Hampir semua kematian ibu (95%) terjadi di negara
Sectio Caesarea (SC) sekitar 5-15%. Data WHO Global Survey on Maternal
and Perinatal Health 2011 menunjukkan 46,1% dari seluruh kelahiran melalui
SC. Menurut statistik tentang 3.509 kasus SC yang disusun oleh Peel dan
12
Chamberlain, indikasi untuk SC adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat
janin 14%, Plasenta previa 11%, pernah SC 11%, kelainan letak janin 10%,
pre eklampsia dan hipertensi 7%. Di China salah satu negara dengan SC
meningkat drastis dari 3,4% pada tahun 1988 menjadi 39,3% pada tahun
sebesar 3,1%, perdarahan sebesar 2,4%, kejang sebesar 0,2%, ketuban pecah
dini sebesar 5,6%, partus lama sebesar 4,3%, lilitan tali pusat sebesar 2,9%,
plasenta previa sebesar 0,7%, plasenta tertinggal sebesar 0,8%, dan lain-
17% dari total jumlah kelahiran di fasilitas kesehatan. Hal ini membuktikan
13,6% disebabkan oleh faktor lain diantaranya yakni kelainan letak pada janin,
Menurut Widianti 2020 bahwa masalah yang sering terjadi pada pasien
waktu perbaikan dan penyembuhan bagi sistem tubuh yang sangat dibutuhkan
13
oleh pasien, khususnya bagi pasien pascaoperasi.Tidur merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia untuk Mencapai kualitas tidur yang baik penting
bagi kesehatan, sama halnya dengan sembuh dari penyakit Pasien yang sedang
sakit sering kali membutuhkan tidur dan istirahat yang lebih banyak dari pada
pasien yang sehat dan biasanya penyakit mencegah beberapa pasien untuk
mendapatkan tidur dan istirahat yang adekuat Lingkungan rumah sakit atau
fasilitas perawatan jangka panjang dan aktivitas pemberi layanan sering kali
Kualitas tidur berkaitan dengan jenis atau tipe tidur REM dan NREM.
Kualitas tidur mengandung arti kemampuan individu untuk dapat tetap tidur
dan bangun dengan jumlah tidur REM dan tidur NREM yang sesuai.
pada sekedar mencapai jumlah atau banyaknya jam tidur. Kualitas tidur yang
baik akan ditandai antara lain dengan tidur yang tenang, merasa sangat segar
saat bangun tidur di pagi hari dan individu merasa penuh semangat untuk
melakukan aktivitas hidup lainnya Selain itu kualitas dan kuantitas tidur juga
kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah tidur sesuai dengan
Persalinan secara sectio caesarea juga sering mengalami rasa nyeri akibat
14
insisi abdomen Tingkat dan keparahan nyeri pasca operatif tergantung pada
Keluhan ini sebenarnya wajar karena tubuh mengalami luka dan poses
adalah hal-hal yang spesifik seperti pengaruhnya terhadap kualitas tidur, dan
aktifitas keseharian.
B. Rumusan Masalah
Masalah pada penilitian ini adalah “apakah ada hubungan nyeri dan
caeserea?
C. Tujuan Penilitian
1. Tujuan umum
dan kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien pasca operasi sectio
caesarea
2. Tujuan khusus
15
D. Manfaat Penilaian
1. Manfaat teoritis
dan kebidanan yang dapat bermanfaat dan juga memberi wawasan bagi
2. Manfaat praktis
a) Bagi pasien
sectio caesarea
Bagi perawat
seorang perawat
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
rahim (uterus). Seksio sesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
Seksio sesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat
badan diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih
perut dan dinding rahim ibu, dengan syarat rahim harus keadaan utuh,
serta janin memiliki bobot badan diatas 500 gram. Jika bobot janin
dibawah 500 gram, maka tidak perlu dilakukan tindakan persalinan seksio
2. Etiologi
17
terdapat kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada
3. Patofisiologi
(Solehati, 2017)
4. Komplikasi
1. Infeksipuerperal
beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis
dan sebagainya.
2. Perdarahan
18
3. Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme
5. Penatalaksanaan
operasi.
b) Persiapan Pasien
- Pemeriksan USG
19
2) Perawatan Post Operasi Seksio Sesarea
a) Analgesia
serupa 10 mg morfin.
100 mg Meperidin.
narkotik.
b) Tanda-tanda vital
darah, nadi, jumlah urine serta jumlah darah yang hilang dan keadaan
ml/jam, pasien harus segera dievaluasi kembali paling lambat pada hari
kedua.
20
d) Vesika Urinarius dan Usus
bising usus masih lemah dan usus baru aktif kembali pada hari ketiga.
e) Ambulasi
f) Perawatan luka
g) Laboratorium
kehilangan darah yang tidak biasa atu keadaan lain yang menunjukkan
hipovolemia.
h) Perawatan payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu
21
mengencangkan payudara tanpa banyak menimbulkan kompesi,
diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari ke empat dan ke lima
1. Definisi nyeri
perasaan takut dan mual. Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang
berbeda dalam hal skala maupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah
sebuah alasan sesorang untuk meminta pertolongan tenaga medis untuk bisa
22
segera mengatasi nyeri yang dirasakannya.
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Kebudayaan
4) Makna nyeri
23
jadi merupakan nyeri yang berat.
6) Perhatian
persepsi nyeri.
7) Anxietas (kecemasan)
8) Keletihan
9) Pengalaman sebelumnya
3. Klasifikasi Nyeri
berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya
b) Deep pain, yaitu nyeri yang tersa pada permukaan tubuh yang
24
lebih dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.
menghilang.
25
Tabel 2.1 Klasifikasi Nyeri (Sumber :
dirinya
(mendadak)
meningkat,tegangan otot
meningkat
26
berdasarkan waktu lamamnya serangan :
a) Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat
b) Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan.
pasien selama nyeri akut yang pertama mengkaji perasaan klien (respon
terhadap nyeri dan lokasi nyeri dan mengkaji tingkat keparahan dan
kualitas nyeri.
mengkaji respon nyeri yang dialami klien ada beberapa komponen yang
harus diperhatikan :
27
1) Karakteristik nyeri (Metode P, Q, R, S, T)
nyeri.
b) Kualitas (Q : Quality)
titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila
28
karakteristik yang paling subjektif. Pada pengkajian ini klien
nyeri ringan, nyeri sedang atau berat. Skala nyeri numerik (0-
10)
2) Respon perilaku
3) Respon afektif
Snyder, 2010).
29
perubahan aktivitas ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
1. Definisi Kecemasan
yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan
khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi. Kecemasan
berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman (anst), yaitu
stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu
suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu
30
menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis. Anxiety
2.Tingkatan Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
b. Kecemasan Sedang
31
melakukan sesuatu yang lebih terarah. Respon fisiologi : sering
nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah,
c. Kecemasan Berat
dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua
pada hal yang detail, rentang perhatian sangat terbatas, tidak dapat
d. Panik
32
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan
diantaranya yaitu :
a. Lingkungan
berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini
lingkungannya.
33
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
timbulnya kecemasan.
kecemasan timbul karena adanya ancaman atau bahaya yang tidak nyata
dan sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta adanya penolakan dari
dihadapi.
Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk dalam (Ifdil and Anissa 2016) ada
sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi, kekencangan pada
34
pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan
atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau
yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual,
panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, dan
mengerikan akan segera terjadi (tanpa ada penjelasan yang jelas), terpaku
merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit
35
dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan
tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang
bisa kabur dari keramaian (kalau tidak pasti akan pingsan), pikiran terasa
panggung)
(dramatisasi)
36
k. Apabila sedang emosi sering kali bertindak histeris.
5. Dampak Kecemasan
(Jarnawi 2020).
b. Simtom Kognitif
bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya akan menjadi lebih
merasa cemas.
37
c. Simtom Motor
tidur dalam memulai tidur dan untuk mempertahankan tidur, kualitas tidur
keluhan yang dirasakan saat tidur ataupun sehabis bangun tidur. Kebutuhan
tidur yang cukup ditentukan oleh faktor kedalaman tidur ( kualitas tidur).
dengan penurunan aktivitas sehari - hari, rasa lemah, lelah, daya tahan
tubuh menurun, dan ketidakstabilan tanda- tanda vital sedangkan dari faktor
Perry,2008).
38
adalah salah satu kebutuhan manusia dalam keadaan tidak sadar, tenang,
anggota tubuh dan pikiran yang segar dimana individu dapat dibangunkan
2. Fisiologi tidur
Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu
perubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama tidur (Atoilah & Kusnadi,
2013). menurut Haswita & Reni (2017) ada dua teori tentang tidur :
aktif.
RAS & BSR adalah fikiran aktif kemudian menekan pusat otak
bangun dan waspada, selama tidur tubuh menerima sedikit rangsangan dari
39
a Penurunan tekanan darah dan nadi
intestinal
terdapat dua efek fisiologis dari tidur,yang pertama ,efek dari sistem saraf
diantara berbagai susunan saraf dan yang kedua efek pada struktur tubuh
40
mental dan emosional serta kesehatan.
4. Tahap-tahap tidur
tidak cepat NREM ( Non Rapid Eye Movement) dan Pergerakan mata
yang cepat REM (Rapid Eye Movement ). Selain NREM seseorang yang
merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit sebelum tidur
gelombang otak.
a Tahap I :
pernafasan menurun.
41
b Tahap II :
c TAHAP III :
dibangunkan
d TAHAP IV :
a. Penyakit
42
lebih banyak waktu tidur untuk mengatasi keletihan. Banyak juga
keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.
c. Obat- obatan
melahirkan merupakan hari yang sulit bagi ibu karena persalinan dan
Pola tidur akan kembali normal dalam 2-3 minggu setelah persalinan
atau depresi juga dapat di alami ibu (Lowdermilk, Perry, & Cashion,
2013).
43
Tidur merupakan perubahan kesadaran dimana persepsi dan reaksi
tidur (Riyadi & Widuri, 2015). Waktu yang kita gunakan untuk tidur
hampir sepertiga dari waktu kita. Banyak orang yang meyakini bahwa
E. Kerangka konsep
nyeri
Kualitas tidur
sectio caesarea
kecemasan
KETERANGAN :
44
: Variabel Independen
: Hubungan
: Variabel Dependen
BAB III
45
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
data yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan
melibatkan proses telaah kritis dalam pemilihan studi. Tujuan dari metode
ini adalah untuk membantu peneliti lebih memahami latar belakang dari
Outcome).
a. (P) Populasi
46
Populasi dalam penelitian ini adalah jurnal nasional yang
b. (I) Intervensi
c. (C) Comparator
d. (O) Outcome
2. Menyusun protokol
a. Pencarian data
dan kata kunci yang digunakan untuk mencari artikel ‘ kata kunci
47
ini dapat disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang telah
dibuat sebelumnya.
b. Skrining Data
sesuai dengan topik atau judul, abstrak dan kata kunci yang teliti.
48
Gambar 3.1 diagram PRISMA tahapan systematic review
Screening Screening
Kriteria inklusi :
49
3. Menyusun Stategi pencarian
4. Ekstraksi Data
lain – lain.
1. Pulasi
sectio caesarea
2. Sampel
50
berjumlah 10 artikel penelitian nasional yang berkaitan dengan judul
Teknik sampling
adalah semua aspek yang baru ada dalam sebuah penelitian yang akan
a. Kriteria inkulasi
tahun
51
4) Artikel penelitian yang dapat diaskes dengan secara
penuh
b. Kriteria Eksklusi :
D. Variabel Penelitian
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protocol sampai pada exstrasi data, maka analisis
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil
Hasil penelitian adalah suatu proses penelitian yang diteliti berdasarkan judul yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan
suatu penelitian berdasarkan fakta yang ada. Berikut ini adalah tabel hasil penelitian dengan menggunakan Literature Review.
Tabel 4.1
Jumlah
Judul Tah Desain Metode Teknik
No Lokasi Tujuan Responde Hasil
Penelitian un Penelitian Pengukuran Analisis
n
intensitas nyeri TK II mengetahui an responden accidental data bermakna antara intensitas nyeri
dengan Dustira hubungan pendekatan sampling. menggunak dengan kualitas tidur pada pasien
53
kualitas tidur Cimahi intensitas nyeri cross an uji Chi- pasca bedah sesar. Pelayanan
tidur baik.
2 Hubungan 2020 Di Mengetahui cross 40 Hasil uji teknik Disarankan untuk tenaga
Intensitas RSUD Hubungan Intensi sectional responden statistik pengambil kesehatan melakukan melakukan
Nyeri Luka Koja tas Nyeri Luka pearson chi – an penyuluhan intensitas nyeri luka
54
Pada Pasien Caesarea masarakat terutama kepada
mengantisipasi terjadinya
kecemasan RSKIA mengetahui experimenta responden kuantitatif Chisquar kategori ringan sebanyak 33 orang
dengan pasien SLEMA kecemasan cross analitik dengan kategori baik sebanyak 36
pre operasi N pasien, kualitas sectional korelasional. orang (60%) dan buruk sebanyak
55
hubungan square antara kecemasan dengan
4 Hubungan 2017 DI Tujuan dari Jenis 78 pendekatan teknik Hasil penelitian menunjukkan
tingkat nyeri RUANG penelitian ini penelitian responden Cross pengambila bahwa sebanyak (41,0%)
dan tingkat KEBIDA adalah untuk ini adalah Sectional n responden memiliki tingkat nyeri
56
A Operasi caesarea yang signifikan antara tingkat
diadakan.
5 Hubungan 2017 . RS untuk mengetahui Desain 49 Instrumen uji Hasil univariat menunjukkan
57
tingkat nyeri MUHHA hubungan nyeri penelitian Responde penelitian Spearman. median skor nyeri 6,0, median
pada pasien MAD dengan kualitas menggunak n terdiri dari skor kecemasan adalah 12,0 dan
post operasi DIYAH tidur pasien post an metode kuesioner median skor kualitas tidur
sectio caesarea PALAN sectio cesarea deskriptif Richards adalah59,0. Hasil analisis bivariat
58
mengukur kenyamanan dan kecemasan serta
6 Dampak 2019 di ruang Untuk mengukur desain 43 teknik uji chi- hubungan signifikan (p < 0.05)
kecemasan rawat tingkat hubungan penelitian responden aksidental square antara tingkat kecemasan dengan
pola istirahat Kota pemenuhan pola pendekatan rawat inap RSUD Kota Langsa,
59
7 Hubungan 2021 RS untuk mengetahui desain 76 teknik uji statistik Hasil analisis uji univariat bahwa
tingkat UMMI Hubungan penelitian responden Accidental chi-Square lebih dari setengah
bivariat Ada
60
0,011). Kepada pihak RS UMMI
meningkatkan pelayanan
8 Hubungan 2018 Di RS. Penelitian ini Penelitian 55 metode Uji statistik Mayoritas responden berusia 20-
Kecemasan Myria bertujuan untuk ini responden pengambilan 30 tahun (36 responden =
61
Sectio operasi pada ibu an metode pra operasi tinggi
0,015
pra operasi
hitung 0,330
62
tingkat kedekatan antara
dirasakan.
meningkatkan informasi
mengenai
bagaimana
63
yang dirasakan baik pra operasi
9 Hubungan 2019 DI untuk mengetahui survey 50 Total Uji Chi- Hasil Penelitian yang dilakukan
tingkat RUMAH Ada Hubungan analitik responden Population Square Menggunkan Uji Chi-Square di
preoperasi RI Tidur Pada Pasien Sectional Kualitas Tidur Pada Pasien Pre
pengumpula
n data yang
diperoleh
dalam
waktu yang
64
bersamaan
satu kali
pada saat
pembagian
koesioner.
10 Hubungan 2020 DI Penelitian ini jenis 19 Teknik menggunak Hasil penelitian menunjukkan
dukungan RSUD bertujuan untuk penelitianny responden pengambilan an bahwa ad (p= 0,000 berarti <
dengan tingkat DUKEL hubungan penelitian adalah Signed tersebut dapat disimpulkan bahwa
pasien sectio keluarga dengan dengan sampling. antara dukungan keluarga dengan
65
caesar bagian.
Pengumpula
n data
dilakukan
melalui
kuesioner.
66
B. Pembahasan
perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh
serta berat janin diatas 500 gram. (Jitowiyono, 2017) hal yang
Kualitas tidur berkaitan dengan jenis atau tipe tidur REM dan
dapat tetap tidur dan bangun dengan jumlah tidur REM dan tidur
baik akan ditandai antara lain dengan tidur yang tenang, merasa
sangat segar saat bangun tidur di pagi hari dan individu merasa
67
kualitas dan kuantitas tidur juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Dustira Cimahi 2017. Hal ini dibuktikan dengan hasil Analisis data
68
bermakna antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien
caesarea
yang penuh dengan rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut
dan khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti akan terjadi.
69
emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh
yang baik dan latihan yang adekuat. Tidak tepatnya istirahat dan
satunya kecemasan.
70
operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa Sleman 2017Metode
pada bulan Mei-Juni 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien
sectio caesarea
71
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang signifan antara nyeri terhadap kualitas tidur pasien
sectio caesarea
B. Saran
1. Bagi perawat
sectio caesarea
2. Bagi penulis
72
Daftar pustaka
Kualitas Tidur Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di RSUD Koja Tahun
2020. RESIK, 13(1).
Kemenkes Medan.
https://www.google.com/search?
q=infodatin+2018;&aqs=chrome.69i5j013j69i602.10314j0j&sourceid+chr
ome=ie=UTF-8#
Kualitas Tidur pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea. Prosiding PIN-
73
RI, K. (2018, AGUSTUS 25). Info DATIN. Retrieved Desember 27, 2019, from
https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/18101500001/infodatin-
tuberkulosis-2018.html
Kasad, K., Azwarni, A., & Hayani, N. (2019). Dampak Kecemasan Terhadap
Salatiga, 4(2), 35-41.
74
Rangkuti, W. F. S., Akhmad, A. N., & Hari, M. (2021). Dukungan Keluarga
Indonesia, 9(2), 419-428.
Schneider, H., Marschalek, J., & Husslein, P. (2016). Sectio Caesarea. In Die
Prijatni, I., Umami, R., & Na, M. C. (2018). Perbedaan Nyeri Pada Pasien Post
Umami, D. A., Rahmawati, D. T., Iswari, I., & Syafrie, I. R. (2021). Hubungan
Midwifery, 9(2), 38-47.
75
Wati, G. (2017). Hubungan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Sectio Cesarea
Surabaya).
76
77
78
79