FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
NIM.17D10033
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN ANASTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal penelitian dengan judul “Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low
Back Pain (LBP)Pada Penata Anestesi”, telah mendapatkan persetujuan
pembimbing untuk diajukan dalam ujian proposal penelitian.
i
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi D IV
Nomor : DL.02.02.1820.TU.IX.20
NIDN. 0808117701
Anggota :
NIDN. 0820018101
NIDK. 8881160017
ii
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low Back Pain
pada Penata Anestesi”, telah disajikan di depan dewan penguji pada tanggal 11
Juni 2021 telah diterima serta disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi dan Rektor
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali.
Disahkan Oleh:
NIDN: 0808117701
NIDN: 0820018101
NIDK: 8881160017
Mengetahui
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali Program Studi Sarjana Keperawatan
Rektor Ketua
Gede Putu Darma Suyasa., S.Kp., M.Ng.,Ph.D dr. Agus Shuarsadana, Sp. An
NIDN. 0823067802 NIR. 17131
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal yang berjudul
“Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Penata
Anestesi”.
Selama penyusunan tugas proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
kesemuanya memberi semangat, menambah pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan saya, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D. selaku rektor Institut
Teknoogi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis menyelesaikan proposal ini.
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep.,M.Kep selaku Wakil Rektor
(Warek) I yang memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor (Warek) II
yang memberikan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas
Kesehatan yang memberikan dukungan kepada penulis.
5. Bapak dr. Gede Agus Shuarsedana, Sp.An selaku Ketua Program Studi D IV
Keperawatan Anestesiologi yang memberikan dukungan moral kepada
penulis.
6. Bapak Ns. Made Rismawan, S.Kep., MNS dan bapak Ketut
Setiabudi,S.S.T.,M.Si selaku pembimbing 1 dan 2 yang telah sangat
membantu saya selama penyusunan proposal ini.
7. Seluruh keluarga terutama Ibu, Bapak, kakak dan pacar yang banyak
memberikan dukungan serta dorongan moral dan materiil hingga selesainya
proposal ini.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu. Serta semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penyusunan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran
yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaan proposal ini.
Denpasar, 7 Desember 2020
Penulis
v
Hubungan Beban Kerja Dengan
Keluhan Low Back Pain Pada Penata Anestesi
ABSTRAK
vi
The Correlation Between Workload And
Low Back Pain Complaints In Nurse Anesthetists
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... i
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN ....................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
A. Beban Kerja .......................................................................................... 5
1. Pengertian beban kerja .......................................................................... 5
5. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................... 15
viii
6. Penatalaksanaan Medis ....................................................................... 21
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1: Kerangka Konsep Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low
Back Pain (LBP) Pada Penata Anestesi…………...……………………………28
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low
Back Pain Pada Penata Anestesi…………………………………….….…..……31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7. Surat ijin penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perijinan
Provinsi Bali
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit akibat kerja (PAK) merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh
pekerjaan yang dilakukan dan terjadi di lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja
yang menjadi permasalahan kesehatan di dunia, serta dapat mempengaruhi
seluruh populasi yaitu Low back pain (LBP) (Andini, 2015). Low back pain
adalah salah satu gangguan pada sistem muskuloskeletal biasanya dirasakan
adanya ketegangan otot atau kekakuan pada daerah pinggang dengan atau tanpa
penjalaran rasa nyeri ke daerah tungkai (Wittenauer & Smith, 2012). Keluhan ini
bisa dialami oleh siapa saja termasuk tenaga kesehatan, menurut Tana (2013)
proporsi nyeri pinggang dalam 1 tahun terakhir pada paramedis yaitu 28,5%.
The Global Burden of Disease (GBD) memperkirakan low back pain
berada pada 10 penyakit teratas yang termasuk dalam Disability-adjusted life
years (DALY) di dunia (Wittnauer & Smith, 2012). Kemenkes RI (2010)
menyebutkan 41% perawat Rumah Sakit mengalami cedera tulang belakang
akibat kerja. Keluhan subyektif low back pain didapat pada 83.3% pekerja
sedangkan penderita terbanyak yaitu usia 30-49 sebesar 63.3%.
Pada masa pandemi ini tenaga kesehatan menjadi profesi yang beban
kerjanya mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian Kusumaningsih (2020)
didapatkan beban kerja fisik perawat tahun 2018 sebesar 20,5% sedangkan pada
masa pandemi covid 19 yaitu sebesar 24,9%. Beban kerja sendiri muncul dari
interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai
tempat kerja, ketrampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Keluhan low back
pain dapat terjadi karena adanya konstraksi otot yang berlebihan akibat pemberian
beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Beban
kerja merupakan faktor paling sering menjadi penyebab keadaan low back pain
(Karyati et al., 2019).
Penata anestesi memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan dan
bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan berupa asuhan kepenataan anestesi
1
2
pada pre anestesi, intra anestesi, dan post anestesi (Permenkes RI No. 18, 2016).
Penata anestesi memiliki beban kerja yang cukup kompleks karena berhubungan
dengan usaha penyelamatan nyawa pasien, dan dituntut untuk memiliki keahlian,
pengetahuan dan konsentrasi yang tinggi dalam semua aspek perawatan
perioperative. Beban kerja tersebut ditambah dengan banyaknya tindakan operasi
yang terus meningkat tiap tahunnya dan tidak diimbangi dengan jumlah penata
anestesi yang menyebabkan menjalankan tugas ganda. Beban kerja yang melebihi
kapasitas kerja manusia normal dikhawatirkan akan mempengaruhi produktivitas
dan stres akibat beban kerja yang tinggi dan mengakibatkan kelelahan fisik
sehingga menyebabkan penata anestesi mengalami keluhan low back pain.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indriasari (2017)
memaparkan terdapat hubungan antara beban kerja tinggi dengan keluhan low
back pain yaitu sebanyak 75%. Penelitian ini didukung oleh Karyati et al. (2019)
yang memaparkan ada hubungan bermakna antara beban kerja dengan keluhan
low back pain. Namun, pada penelitian oleh Sumangando (2017) dan Yacob et al.
(2018) memaparkan tidak terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan
low back pain.
Indriasari (2017) mengemukakan bahwa low back pain sudah menjadi isu
khusus di dalam kesehatan kerja. Dampak low back pain yaitu sebagai penyebab
utama keterbatasan aktivitas dan absen kerja. Beban kerja yang tinggi
menyebabkan terjadinya kontraksi otot yang berlebihan, jika hal ini berlanjut
dalam durasi panjang maka akan menyebabkan timbulnya nyeri (Tarwaka, 2010).
Keluhan ini akan mengganggu produktivitas kerja penata anestesi. Produktivitas
kerja seorang penata anestesi yang menurun pada akhirnya akan sangat
berdampak pada kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
Keluhan low back pain perlu dicegah agar terencapainya tujuan pelayanan
kepenataan anestesi yang efisien dan efektif. Penata anestesi perlu
mengidentifikasi bahaya potensial keluhan low back pain, serta menerapkan
manajemen risiko kesehatan di tempat kerja. Pengelolaan pekerjaan sesuai fungsi
independen, interdependen dan dependen harus diindahkan dan diterapkan saat
melakukan pekerjaan di rumah sakit. Fungsi independen yaitu tindakan
3
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan pada bidang
ilmu Keperawatan Anestesi khususnya mata kuliah manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja untuk menambah sumber referensi tentang risiko
terjadinya penyakit akibat kerja (low back pain) pada penata anestesi.
2. Manfaat Praktis
adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Klinisi dan Praktisi Kesehatan
Dapat menjadi bahan referensi dan menambah wawasan tentang
keluhan low back pain serta dapat mengurangi risiko terjadinya low
back pain pada Penata anestesi.
b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan masukan kepada pihak
manajemen rumah sakit untuk meningkatkan pengelolaan dan
pencegahan penyakit akibat kerja pada pegawainya.
c. Bagi Penata Anestesi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi penata
anestesi tentang low back pain.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk penelitian
selanjutnya serta penelitian ini hanya menggunakan satu variabel
diharapkan penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan dengan
menambah variabel yang digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beban Kerja
1. Pengertian beban kerja
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam
jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu
teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja
suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara
sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis
beban kerja atau teknik manajemen lainnya (Menpan, 1997 dalam
Vanchapo, 2020).
Menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009, pengertian beban kerja
adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan
waktu. Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, untuk itu perlu
dilakukan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal. Beban
kerja adalah kemampuan tubuh dalam menerima pekerjaan. Dari sudut
pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus
sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis
pekerja yang menerima beban kerja tersebut.
Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus
diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Apabila
seorang pekerja mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap
sejumlah tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu
beban kerja. Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan kegiatan
tersebut menjadi suatu beban kerja (Vanchapo, 2020).
5
6
a. Work sampling
b. Fisiologi
Fungsi columna vertebralis yaitu bekerja sebagai
pendukung badan yang kokoh dan sekaligus juga bekerja sebagai
penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram
intervertebralis yang lengkungannya memberi fleksibilitas dan
memungkinkan membongkok tanpa patah. Cakramnya juga
berguna untuk menyerap goncangan yang terjadi bila
menggerakkan berat badan seperti waktu berlari atau meloncat, dan
dengan demikian otak dan sumsum tulang belakang terlindung
terhadap goncangan. Kolumna vertebralis juga memikul berat
badan, menyediakan permukaan untuk kaitan otot, dan membentuk
tapal batas posterior yang kukuh untuk rongga-rongga badan dan
memberi kaitan pada iga (Pearce, 2016).
12
e) Kebiasaan Olahraga
Kegiatan aktivitas fisik yang terencana, terstruktur
dan berulang yang dilakukan responden untuk
meningkatkan kebugaran fisik dengan minimal waktu 30
menit setiap kali melakukan olahraga dan dengan frekuensi
minimal 3 kali selama satu minggu (Ramponi, 2013).
2) Faktor pekerjaan:
a) Beban Kerja
Beban kerja fisik yang berat, seperti terlalu sering
mengangkat atau mengangkut, menarik, dan mendorong
benda berat (Melti & Zuriati, 2019). Menurut Meshkati
(1988) beban kerja dapat didefinisikan sebagai suatu
perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja
dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Sedangkan
menurut Hart & Staveland (1988) beban kerja merupakan
sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-
tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat
kerja, keterampilan, perilaku dan presepsi dari pekerja
(Tarwaka, 2010).
b) Sikap Kerja
Sikap kerja alamiah adalah sikap kerja posisi
bagian-bagian tubuh menjauhi posisi alamiah, misalnya
pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu
membungkuk, kepala terangkat dan sebagainya. Semakin
jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka
semakin tinggi pula risiko terjadinya keluhan sistem
muskuloskeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada
umumnya karena karakteristik tuntutan dari tugas, alat kera
dan stasiun kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan dan
ketebatasan pekerja (Tarwaka, 2015).
c) Masa Kerja
16
5) MRI
MRI digunakan untuk melihat defek intra dan ekstra dural
serta melihat jaringan lunak. Pada pemeriksaan dengan MRI
bertujuan untuk melihat vertebra dan level neurologis yang
belum jelas, kecurigaan kelainan patologis pada medula
spinalis atau jaringan lunak, menentukan kemungkinan
herniasi diskus pada kasus post operasi, kecurigaan karena
infeksi atau neoplasma.
6. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi farmakologis
b. Terapi operatif
c. Terapi supportif
1) Tirah baring, reduksi stres, relaksasi; pembatasan diri dan
pemulihan dalam 6 minggu.
2) Posisi di tempat tidur untuk meningkatkan fleksi lumbar:
tinggikan kepala 30° dan fleksikan lutut sedikit; hindari posisi
pronasi.
3) Terapi fisik; traksi pelvis intermiten: es; kantung lembab
panas: pemanasan radian inframerah: ulrasonografi; diatermi;
22
D. Penelitian Terkait
Berdasarkan studi literatur penelitian diperoleh empat penelitian yang
berhubungan dengan masalah penelitian yaitu beban kerja dan keluhan low
back pain. Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar
belakang masalah pada penelitian ini yaitu:
Penelitian oleh Delima, D., & Tana, L. (2013) yang berjudul
“gambaran nyeri pinggang pada paramedis di beberapa rumah sakit di
Jakarta”. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran nyeri pinggang
pada paramedis di beberapa rumah sakit di Jakarta. Penelitian ini merupakan
cross sectional study, pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan
kuesioner. Populasi paramedis di rumah sakit (RS) pada tahun 2010 dengan
sampel sebanyak 382 orang. Hasil penelitian menunjukkan proporsi nyeri
pinggang dalam 1 tahun terakhir pada paramedis 28,5%. Nyeri pinggang
terjadi saat memindahkan pasien di tempat tidur 55% dan saat memindahkan
pasien ke/dari kursi roda 23,9%. Nyeri pinggang yang mengalami
kekambuhan lebih dari 1 kali/tahun 90,8%, yang mengalami rasa nyeri lebih
buruk dari sebelumnya 11%, dan yang mencari pengobatan ke dokter 43,1%.
Persentase nyeri pinggang lebih tinggi pada umur 40 tahun ke atas
dibandingkan umur kurang dari 40 tahun, pada lama kerja lebih dari 15 tahun
dibandingkan lama kerja 15 tahun ke bawah.
Penelitian oleh Morika (2018) yang berjudul “Hubungan beban kerja
dengan stress kerja perawat pelaksana di instalasi bedah sentral RSUP Dr.
Djamil Padang”. Penelitian ini merupakan cross sectional study. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bertugas di
instalasi bedah sentral RSUP Dr. Djamil Padang berjumlah 34 orang. Hasil
dari penelitian ini lebih separuh (58,8%) responden memiliki beban kerja
yang berat.
Penelitian oleh Sitonga, E., Saragih, M., & Sipayung, R. (2020) yang
berjudul “Hubungan Beban kerja dengan motivasi kerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan”. Penelitian ini merupakan cross sectional
study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat pelaksana rawat
25
Penelitian terakhir oleh Sumangando, M., Rottie, J. & Lolong, J., (2017)
berjudul “hubungan antara beban kerja perawat dengan kejadi low back pain
pada perawat pelasana di RS. TK. III R.W Monginsidi Manado”. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan
kejadian low back pain pada perawat pelaksana. Desain penelitian
observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Tempat dan waktu
pengumpulan data yaitu Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 - 10
November 2016 Tempat penelitian dilaksanakan di 8 ruang rawat inap
ditambah 1 UGD. Populasi penelitian ini adalah semua perawat yang ada di
Ruangan perawatan RS TK. III R.W Monginsidi Manado. Sampel dalam
penelitian ini yaitu 40 sampel perawat pelaksana yang bekerja di RS TK. III
R.W Monginsidi Manado. Sampel diambil dengan teknik pengambilan
purposive Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu kuesioner
beban kerja perawat yang pernah diteliti oleh Paulus Kambuaja (2016) dan
lembar observasi Low Back Pain. Namun, hasil penelitian ini didapatkan
bahwa tidak terdapat hubungan beban kerja perawat dengan kejadian Low
Back Pain pada perawat pelaksana di RS TK. III R.W Monginsidi Manado.
Penata Anestesi
Resiko Kerja
Ada hubungan
Berat Sedang Ringan
29
30
Keterangan:
: Variabel diteliti
perbedaan antara dua atau lebih variabel. Pada penelitian ini hipotesis
alternative (Ha) yang dibuat yaitu ada hubungan antara beban kerja dengan
keluhan low back pain pada penata anestesi.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, Putra,
& Haryanto, 2000 dalam Nursalam, 2015). Dalam riset, variabel
dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel
juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu
penelitian (Nursalam, 2015). Variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).
Variable terikat dalam penelitian ini adalah keluhan low back pain.
b. Variabel bebas (independent variable)
Varia bel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas yang
digunakan yaitu beban kerja penata anestesi.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Kunci dari definisi
operasional adalah karakteristik yang dapat diamati (diukur). Definisi
operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian
(Nursalam, 2015).
32
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Beban Kerja Dengan Keluhan Low
Back Pain Pada Penata Anestesi
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif yaitu penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross
sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu
saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai secara simultan
pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2015). Berdasarkan
waktu penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian cross sectional karena
variabel bebas (variabel independent) yaitu beban kerja dan variabel terikat
(variabel dependen) yaitu keluhan low back pain akan diteliti pada waktu
yang bersamaan.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Bali, Bali dipilih sebagai tempat
penelitian karena dari hasil studi literatur belum ada penelitian tentang
hubungan beban kerja dengan keluhan low back pain pada penata anestesi
yang di lakukan di daerah Bali. Dari hasil wawancara awal dengan salah satu
penata anestesi yang bekerja di salah satu rumah sakit di Bali mengatakan
nyeri pinggang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2021.
(POA terlampir)
C. Populasi-Sampel-Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yaitu seluruh penata
anestesi yang tergabung dalam anggota IPAI Bali. Hasil wawancara
34
35
dengan salah satu penata anestesi jumlah penata anestesi yang tergabung
dalam IPAI Bali yaitu sebanyak 112 orang.
2. Sampel
sampel adalah bagian dari elemen populasi yang dihasilkan dari
strategi sampling. Idealnya sampel yang diambil adalah sampel yang
mewakili populasi (Swarjana, 2015).
a. Besar Sampel
Pada penelitian ini menggunakan seluruh penata anestesi yang
tergabung dalam IPAI Bali yaitu sebanyak 112 orang penata anestesi.
b. Kriteria sampel
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah penata
anestesi yang setuju menjadi responden dan telah menandatangani
informed consent. Penata anestesi yang sudah bekerja selama lebih dari
2 tahun dan penata anestesi yang bekerja di rumah sakit. Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah penata yang tidak bekerja di
rumah sakit.
3. Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
untuk menentukan sampel yang akan digunakan. Penelitian ini
menggunakan non-probability sampling dengan teknik total sampling.
Total sampling atau sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi jumlah sampel
pada penelitian yaitu keseluruhan populasi yang ada yakni sebanyak 112
orang.
D. Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk
mengumpulkan data dari responden. Pada penelitian ini metode yang
digunakan yaitu dengan pengumpulan data online. Dengan menggunakan
dua kuesioner. Menurut Sugiyono (2013), kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
36
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada
responden yang termasuk dalam kriteria inklusi dan telah menandatangani
inform consent. Peneliti mengambil data dengan memberikan kuesioner
keluhan low back pain dan kuesioner beban kerja akan diberikan melalui
media online yaitu google form. Sebelum pengisian kuesioner, responden
diberikan penjelasan tentang cara pengisian. Tujuan serta penjelasan
penelitian disampaikan melalui google form. Setelah selesai melakukan
pengisian kuesioner, peneliti mengumpulkan data setelah itu peneliti
melakukan olah data.
2. Alat pengumpulan data
Peneliti menggunakan beberapa instrumen sebagai pedoman dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Beban kerja
Penelitian ini menggunakan kuesioner beban kerja yang diadopsi dari
(Nursalam, 2015) kuisoner yang dibuat untuk mengukur variabel
independen beban kerja ini, terdiri dari 13 pernyataan berisikan empat
alternative yaitu:
Table 4.2 Skor Jawaban Beban Kerja
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai persyaratan
untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data
diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji
normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu
42
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan
layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data
distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang digunakan > 50. Pada
penelitian ini pengolahan data menggunakan uji Kolmogorov-smirnov
beban kerja dan keluhan low back pain.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov
Uji Kolmogorov-Smirnov Sig
Beban Kerja 0.004
Keluhan Low Back Pain 0,046
Dari tabel dapat dilihat bahwa uji normalitas data dengan
menggunakan One-sample Kolmogorov – Smirnov test pada variabel
beban kerja diperoleh nilai p = 0.04 yang berarti < 0,05 sehingga data
tersebut tidak berdistribusi normal. Kemudian variabel Keluhan Low
Back Pain diperoleh nilai p = 0,046 yang berarti > 0,05 sehingga data
tersebut terdistribusi normal.
b. Analisis univariat
Analisis univariat merupakan suatu prosedur pengolahan data
dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam
bentuk tabel atau grafik. Data-data yang disajikan meliputi frekuensi,
proporsi dan rasio, ukuran-ukuran kecenderungan pusat (mean, median,
modus), maupun ukuran-ukuran variasi (simpangan baku, variansi,
rentang, dan kuartil) (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini analisis
univariat dilakukan pada beban kerja dan keluhan low back pain. Hasil
akan disajikan alam table distribusi frekuensi menunjukkan nilai untuk
setiap variabel yang dinyatakan sebagai angka dan persentase.
c. Analisi Bivariat
Analisis bivariat mempertimbangkan sifat-sifat dua variabel dalam
hubungannya satu sama lain (Ahyar et al., 2020). Penelitian ini
menggunakan uji Pearson Product Moment jika data terdistribusi
normal dan apabila data tidak terdistribusi normal maka menggunakan
uji Spearman Rank sebagai alternatifnya. Data diolah dengan SPSS 22
43
1. Izin penelitian
Peneliti akan mengajukan surat rekomendasi izin penelitian kepada
Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali, selanjutnya peneliti
akan mengajukan izin Ethical Clearance dari Institut Teknologi dan
Kesehatan Bali. Setelah surat ditandatangani peneliti akan
menyerahkan surat izin penelitian ke Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Setelah surat izin dari Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu keluar, peneliti
akan menyerahkan surat izin tersebut ke Kesbang Pol dan Limnas
44
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin
dan usia pada responden Penata Anestesi sebanyak 90 orang. Karakteristik
responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Table. 5.5 Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dan usia (n=90)
Karakteristik responden Frekuensi (f) Persentase
(%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 72 80
Perempuan 18 20
Usia
25 - 30 tahun 36 40,0
31 - 35 tahun 30 33,3
> 35 tahun 24 26,7
46
47
C. Analisa Univariat
1. Beban Kerja Penata Anestesi
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Beban Kerja (n=90)
Skor Kategori Frekuensi Persentase
Beban (%)
Kerja
16-31 Ringan 9 10,0
32-47 Sedang 31 34,4
48-64 Berat 50 55,6
Berdasarkan table diatas diketahui skor beban kerja terbanyak yaitu
kategori berat dengan jumlah 50 orang (55,6%), kemudian kategori sedang
dengan jumlah 31 orang (34,4%) dan kategori ringan sebanyak 9 orang
(10%). Dari hasil tersebut dapat diketahui beban kerja seorang Penata
Anestesi tergolong berat.
D. Analisa Bivariat
Sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu yaitu dilakukan uji
normalitas data yang bertujuan untuk mengukur apakah data yang dimiliki
berdistribusi normal sehingga dapat digunakan dalam statistic parametric
(uji pearson) atau data tidak berdistribusi normal sehingga digunakan
statistic nonparametric (uji spearman). Pengolahan data menggunakan uji
Kolmogorov-smirnov beban kerja dan keluhan low back pain. Hasil uji
normalitas data dengan menggunakan One-sample Kolmogorov – Smirnov
test pada variabel beban kerja diperoleh nilai p = 0.04 yang berarti < 0,05
sehingga data tersebut tidak berdistribusi normal. Kemudian variabel
Keluhan Low Back Pain diperoleh nilai p = 0,046 yang berarti > 0,05
sehingga data tersebut terdistribusi normal. Dari data tersebut bisa
dilakukan uji Spearman rank karena salah satu data tidak terdistribusi
normal.
Hasil uji statistik hubungan beban kerja dengan keluhan low back
pain pada Penata Anestesi dengan menggunakan uji Spearman SPSS versi
22 dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.8 Hasil Uji Korelasi Spearman Rank
Variabel Bebas Variabel Terikat Statistic (r) Sig
(p)
Beban Kerja Keluhan Low Back Pain 0,615 0,001
Berdasarkan hasil uji korelasi spearman rank diperoleh p = 0,001
(< 0,005) menunjukan ada hubungan signifikan antara beban kerja dengan
keluhan low back pain pada Penata Anestesi dan nilai r yaitu 0,615
sehingga keeratan hubungan kedua variabel ada pada tingkat keeratan
hubungan kuat dan arah korelasinya positif yang memiliki makna bahwa
kedua variabel memiliki arah hubungan yang searah. Dengan demikian
maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dengan menyatakan
ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan keluhan low back
pain pada Penata Anestesi. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi
49
beban kerja seorang Penata Anestesi maka semakin tinggi juga keluhan
low back pain yang dapat dialami.
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang beban kerja Penata Anestesi, Keluhan low
back pain, hubungan beban kerja dengan keluhan low back pain pada Penata
Anestesi dan keterbatasan penelitian.
50
51
langsung dengan pasien secara terus menerus selama jam kerja, melakukan
operasi cito setiap saat, pengaruh lingkungan operasi yang selalu dingin
kemudian akibat kurangnya tenaga Penata Anestesi.
Menurut Nursalam (2015) beban kerja Penata Anestesi dapat dihitung
dengan mempertimbangkan jumlah pasien yang dirawat setiap
hari/bulan/tahun di unit tersebut, Kondisi atau tingkat ketergantungan pasien,
Rata-rata hari perawatan, Pengukuran keperawatan langsung, perawatan tidak
langsung dan pendidikan kesehatan. Frekuensi tindakan perawatan langsung,
tidak langsung dan pendidikan kesehatan. Rata-rata waktu perawatan
langsung, tidak langsung dan pendidikan kesehatan. Namun, pada penelitian
ini perhitungan beban kerja tidak dilakukan.
Beban kerja ringan, sedang, dan berat yang dialami dapat
mengakibatkan gangguan penyakit akibat kerja sehingga hal ini akan
berdampak pada kesehatan seorang Penata Anestesi salah satunya low back
pain. Hal ini sejalan dengan penelitian Kurniawidjaja (2014) didapatkan
perawat yang memiliki aktivitas perawat sangat tinggi 80 % mengalami low
back pain. Sehingga sangat penting untuk melakukan pencegahan ternjadinya
keluhan low back pain ini.
back pain juga dapat disebabkan oleh otot yang mengalami ketegangan yang
dinyatakan sebagai nyeri pegal.
Factor usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), lama kerja, posisi
kerja, masa kerja, repetisi, beban kerja, merokok, stress, aktivitas fisik dan
riwayat penyakit menjadi penyebab terjadinya keluhan low back pain. Pada
penelitian ini hasil karakteristik jenis kelamin responden terbanyak yakni laki-
laki sebanyak 80% dan karakteristik usia terbanyak yakni sebanyak 40%
responden dengan rentang usia 25-30 tahun. Menuut Pristya (2020) posisi kerja
paling banyak berpengaruh terhadap LBP. Posisi kerja yang janggal atau kurang
baik akan meningkatkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk bekerja sehingga
dapat menimbulkan kelelahan. Kegiatan tersebut apabila dilakukan dengan
waktu yang cukup lama maka akan menurunkan kondisi otot dan menimbulkan
keluhan terhadap LBP.
Nyeri ini biasanya akan terasa jika telah selesai melakukan pekerjaan
dan pada saat istirahat tidur. Rasa nyeri terasa pada bagian tulang punggung
yang menjalar ke daerah tungkai tetapi karena pekerjaan setiap harinya
sehingga rasa sakit yang dirasakan seperti dianggap biasa saja karena ini
adalah risiko pekerjaan. Umumnya nyeri punggung bawah berlangsung
singkat, namun risiko kekambuhannya sangat tinggi (Hayati, 2020). Bahaya
dapat berdampak pada mati rasa, terjadinya kerusakan pada sumsum tulang
belakang, sistem perkencingan, nyeri punggung yang diakibatkan infeksi dan
nyeri punggung yang bertambah hebat.
C. Hubungan beban kerja dengan keluhan low back pain pada Penata
Anestesi
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan signifikan antara beban
kerja dengan keluhan low back pain pada Penata Anestesi. Hal ini dapat
diartikan bahwa semakin tinggi beban kerja seorang Penata Anestesi maka
semakin tinggi juga keluhan low back pain yang dapat dialami.
Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian Indriasari (2017) yang
menyatakan ada hubungan antara beban kerja perawat ruang operasi dengan
kejadian low back pain pada perawat ruang operasi, diketahui bahwa nilai
53
D. Keterbatasan penelitian
Pada penelitian ini keterbatasan yang terjadi pertama, yaitu
pengumpulan data. Penelitian ini direncanakan akan melakukan pengumpulan
data secara langsung kepda responden, tetapi kenyataannya peneliti
menggunakan media online untuk mengumpulkan data. Keterbatasan ini
54
B. Saran
1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Bagi pihak manajemen rumah sakit untuk meningkatkan pengelolaan
sesuai standar oprasional prosedur serta menambah SDM yakni Penata
Anestesi agar tidak menjalankan tugas ganda.
2. Bagi Penata Anestesi
Penata Anestesi agar dapat lebih memperhatikan proporsi pekerjaan
dalam menjalankan asuhan kepenataan anestesi serta untuk Penata
Anestesi dengan rentang usia dewasa awal perlu melakukan pemeriksaan
kesehatan atau cek keadaan tubuh secara rutin dan secara khusus sesuai
standar pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit
sehingga dapat meminimalisir atau mencegah kejadian low back pain.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan dengan menambah
variabel yang digunakan serta penelitian selanjutnya dapat dilakukan
secara tatap muka dengan meggunakan protocol kesehatan untuk
meminimalisir kegagalan penelitian. Serta sebaiknya melakukan
perhitungan beban kerja untuk memperkuat hasil penelitian.
55
DAFTAR PUSTAKA
Andini, F. (2015). Risk Factors of Low Back Pain in Workers. J Majority, 4, 12.
Diperoleh tanggal 17 November 2020, dari
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/495
Arif, I. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Tn. I Dengan Low Back Pain Di Ruang
Rawat Inap Ambun Suri Lantai 3 Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tahun 2018. Diakses tanggal 20 November 2020, dari
http://repo.stikesperintis.ac.id/id/eprint/128
Ehrlich, G. E. (2003). Low back pain. Bulletin of the World Health Organization,
81(9), 671–676. https://doi.org/10.1590/S0042-96862003000900010
Karyati, S., Indah, & Maryani, W. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan
Keluhan LBP pada Perawat di Ruang Rawat Dalam dan bedah Rumah Sakit
Umum Daerah RAA Soewondo Pati. University Research Colloqium, 869–
877.
Silitonga, E., Saragih, M., & Sipayung, R. (2020). Hubungan Beban Kerja
Dengan Motivasi Kerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan
Keperawatan. Jurnal Keperawatan Priority, 3(2), 85-92.
Sumangando, M., Rottie, J., & Lolong, J. (2017). Hubungan Beban Kerja Perawat
Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Perawat Pelasana Di RS. TK. III R.W
Monginsidi Manado. Keperawatan, 5. Diperoleh tanggal 27 Oktober 2020,
dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/14717
Wittenauer, B. R., & Smith, L. (2012). Priority Medicines for Europe and the
World " A Public Health Approach to Innovation " Update on 2004
Background Paper. WHO, December. Diperoleh Tanggal 19 November
2020, dari https://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines
Yacob, D. (2018). Hubungan Antara Masa Kerja Dan Beban Kerja Dengan
Keluhan Low Back Pain Pada Perawat Di Ruangan Rawat Inap Rs
Bhayangkara Tingkat Iii Manado. Kesmas, 7(4).
Lampiran 1
JADWAL
PENELITIAN
BULAN
NO KEGIATA Okt Nopember Desember Januari Februari Mar Ap Mei Juni
ober et ril
IV I II II
I IV I II II
I IV I II III IV I II II
I IV I
N II II IV I II II IV I II II IV I II II IV
I I I I
1 Penyusunan
Proposal
2 ACC Proposal
3 Penyebaran
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Ujian Ulang
Proposal
6 Pengumpulan
Data
7 Penyusunan
Hasil
Penelitian
8 Penyebaran
Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Ujian Ulang
Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan
Lampiran 2
KUISIONER
A. Petunjuk:
B. Data Umum:
3. Umur : ......................................................................................
Kepada:
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NIM: 17D10033
Lampiran 4
Nama :............................................................................................
Jenis Kelamin :............................................................................................
Pekerjaan :............................................................................................
Alamat :............................................................................................
…………, …………………………
Responden
…………………………
Lampiran 5
LEMBAR PERNYATAAN FACE VALIDITY
Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan bimbingan face
validity terhadap instrumen penelitian yang bersangkutan.
Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan bimbingan face
validity terhadap instrumen penelitian yang bersangkutan.
Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Total_Skor_Beb Total_Skor_Bac
an kPain
Valid 90 90
N
Missing 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
N Valid 90 90 90 90 90
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
Valid 90 90 90 90
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis_Kelamin
Umur
Masa_Kerja
Kategori_Beban
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Correlations
Notes
Comments
D:\Analisis data
mahasiwa\Analisa data D4
Data
2021 reguler\SPSS Luh
Ade.sav
Weight <none>
/VARIABLES=Total_Skor_Be
Syntax ban Total_Skor_BackPain
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
N 90 90
N 90 90