Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN
iv
STUDI KASUS : PENERAPAN INTERVENSI TEKNIK
RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN
NYERI PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG ANGSANA RSUD PAKUHAJI
ABSTRAK
Latar belakang : Nyeri pasca bedah ialah respon fisiologis yang dapat dirasakan
pasien, nyeri akut pasca apendiktomi kadang disertai dengan gejala-gejala
peningkatan seperti respirasi, tekanan darah, dan peningkatan denyut jantung.
Apendiktomi merupakan pembedahan dengan mengangkat apendiks yang
dilakukan segera untuk menurunkan resiko perforasi. Manajemen nyeri yang
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan teknik relaksasi
genggam jari. teknik relaksasi genggam jari melibatkan genggaman jari dan
pengaturan nafas. Aliran energi dipersepsikan sebagai stimulus untuk rileks, titik-
titik refleksi pada tangan akan memberikan rangsangan secara reflek/spontak pada
saat genggaman, rangsangan tersebut akan mengalihkan gelombang listrik menuju
otak yang diproses dan diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang mengalami
gangguan. Tujuan : Studi kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi teknik relaksasi
genggam jari pada pasien kelolaan dengan teori terkait. Metodologi : Desain studi
kasus ini menggunakan asuhan keperawatan. Sampel pada studi kasus ini
menggunakan 1 pasien kelolaan. Hasil : Setelah dilakukan teknik relaksasi
genggam jari terdapat perbedaan skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi
genggam jari dan sesudah dilakukan teknik relaksasi genggam jari. Kesimpulan
: Terdapat penurunan nyeri dengan penurunan rata-rata 1-2 skala nyeri atau dari
nyeri sedang menjadi nyeri ringan.
v
CASE S TUDY : A PPLICAT ION OF T HE INTER VENTI ON OF
FIN GER HAND RE LAXATI ON TEC HNI QUES T O R EDUCE
REDUC PAIN I N POST OPERA TI ON PA TIENTS
IN PA KU HAJI Hosp it al AN GSANA R OOM
ABSTRACT
Background: Postoperative pain is a physiological response that the patient can
feel, acute post-appendectomy pain is sometimes accompanied by increased
symptoms such as respiration, blood pressure, and increased heart rate.
Appendectomy is surgery to remove the appendix which is done immediately to
reduce the risk of perforation. Pain management can be used to reduce pain by
using finger grip relaxation techniques. The finger grip relaxation technique
involves finger grip and breath control. The flow of energy is perceived as a
stimulus to relax, the reflection points on the hands will provide
reflex/spontaneous stimulation when gripping, these stimuli will divert electrical
waves to the brain which will be received and processed to the nerves in the
affected organs. Objective: This case study aims to evaluate finger grip relaxation
techniques in managed patients with related theories. Methodology: This case
study design uses nursing care. The sample in this case study uses patients under
management. Results: After the finger grip relaxation technique was carried out,
there were differences in the pain scale before the finger grip relaxation technique
was carried out and after the finger grip relaxation technique was carried out.
Conclusion : There is a decrease in pain with an average decrease of 1-2 pain
scales or from moderate pain to mild pain.
vi
KATA PENGANTAR
karya ilmiah akhir dengan judul : “Studi Kasus : Penerapan Intervensi Teknik
Operasi”.
Selama proses penyusunan karya ilmiah akhir ini, penulis banyak sekali
mendapatkan bantuan, doa serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
Kemenkes Banten
3. Siti Wasliyah, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana
penyusunan KIAN
II
akademik
vii
9. Seluruh Dosen Program Studi Profesi Ners beserta staf yang telah
10. Teristimewa untuk Alm. Bapak Madin tercinta dan Ibu Nurwati, Bapak
yang saya yakin senantiasa mendoakan meski tidak lagi satu ruang, Ibu
profesi Ners
11. Kakak-kakak saya yang telah mendukung dan memotivasi saya baik secara
moril dan materil, serta berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu
12. Rekan-rekan Program Studi Profesi Ners Angkatan 2021 yang banyak
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Semangat, motivasi serta masukan menjadi hal yang berharga bagi penulis
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga ilmu dan hal baik yang telah
diberikan kepada penulis menjadi ladang amal dan pahala. Penulis berharap
semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan dipergunakan dengan baik
sebagaimana mestinya.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... iii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN ..................................................................... iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................63
A. Hasil ....................................................................................................63
B. Pembahasan .........................................................................................72
BAB V PENUTUP................................................................................................77
A. Kesimpulan .........................................................................................77
B. Saran ....................................................................................................77
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh yang akan ditangani dengan membuat sayatan dan diakhiri dengan
Data dari WHO (World Health Organization) selama lebih dari satu
Radang usus buntu dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering
pada usia 10 sampai 30 tahun. Penyakit usus buntu bisa disebabkan sumbatan
pada usus, baik sebagian atau total. Radang pada usus buntu yang menyeluruh
merupakan kondisi darurat dan perlu segera ditangani dengan tindakan operasi.
Penyakit usus buntu ialah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau
appendicitis. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis,
14
15
radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bawah. Jika
dibiarkan infeksi menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah, sehingga
penderitanya.
72,45 menit sehingga pasien akan merasakan nyeri yang hebat rata-rata pada
dua jam pertama sesudah operasi karena pengaruh obat anastesi sudah
2017).
nyeri setelah operasi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi genggam jari
kurang lebih 2-5 menit, jari bisa menggenggam untuk membawa rasa damai,
lebih tenang. Mekanisme dari relaksasi genggam jari ini ialah dengan
pada meridian (energi channel) yang terletak pada jari tangan kita
(Tarwiyah, 2022)
Bedah RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci. Lebih dari setengah responden
yang berarti ada pengaruh dari relaksasi genggam jari tersebut terhadap
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
post operasi
2. Tujuan Khusus
apendiktomi
operasi apendiktomi
post operasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbi cacing atau
2. Klasifikasi Apendicitis
18
19
kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik apendik secara
apendiktomi
3. Etiologi/Penyebab
4. Komplikasi
a. Perforasi usus
20
c. Peritonitis
yaitu :
a. Pre Operasi
3) Rehidrasi
secara intravena
b. Operasi Apendiktomi
antibiotika
c. Pasca Operasi
1) Observasi TTV
a) Perdarahan
e) Peradangan dan infeksi pada bagian perut jika usus buntu pecah
susunan saraf pusat tentang impuls nyeri yang diterima pasien yang
Pathway
Apendiktomi
Insisi Bedah
Pelepasan
Risiko terjadi infeksi
Prostaglandine
Stimulasi
dihantarkan
Cortex cerebri
Gejala yang muncul yaitu demam 37,7oC atau lebih dan nyeri tekan
B. Konsep Nyeri
1. Konsep Nyeri Post Apendiktomi
rasa nyeri.
Andarmoyo, 2013)
Nyeri pasca bedah bisa diartikan sebagai reaksi timbulnya sensai yang
2011)
2. Fisiologi Nyeri
26
a. Stimulasi
b. Transduksi
c. Transmisi
d. Modulasi
27
e. Persepsi
a. Skala Deskriptif
b. Skala Numerik
xepanjang garis dan jarak yang dibuat pasien pada garis dari “tidak
sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa ipuls nyeri
2013)
a. Usia
b. Jenis kelamin
nyeri.
30
c. Kebudayaan
nyeri adalah suatu yang wajar, tetapi juga ada kebudayaan yang
nyeri.
d. Makna nyeri
Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya
e. Perhatian
menurun.
f. Ansietas
berat.
g. Keletihan
h. Pengalaman sebelumnya
i. Gaya koping
5. Klasifikasi Nyeri
32
yaitu :
a. Nyeri akut
dari beberapa detik hingga enam bulan. Fungsi nyeri akut ialah
datang.
b. Nyeri kronis
penyebabnya.
genggam jari.
a. Penatalaksanaan farmakologi
keputusannya sendiri.
2008).
bagian dari terapi perilaku kognitif hal ini karena kedua metode
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada
yang berhubung dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh.
Teknik relaksasi genggam jari adalah bagian dari teknik jin syin
jyutsu. Jin syin jyutsu adalah akupresur dari jepang. Bentuk seni yang
selama kurang lebih 3-5 menit dapat mengurangi ketegangan fisik dan
terletak pada jari tangan kita. Titik-titik refleksi pada tangan akan
otak yang akan diterima dan diproses dengan cepat, lalu diteruskan
2. Mekanisme
menggenggam kelima jari satu persatu dimulai dari ibu jari hingga jari
38
kelingking selama sekitar 3-5 menit. Sentuhan pada ibu jari dipercaya
berhubungan dengan sirkulasi darah dan rasa lelah, sentuhan pada jari
jari kelingking berhubungan dengan rendah diri dan kecil hati (Hill,
2011)
3. Prosedur
jari :
jari
genggam jari
j) Minta pasien untuk tutup mata, fokus, dan menarik nafas dalam
semua otot
40
l) Lakukan satu persatu pada jari tangan selama kurang lebih 3-5
menit
Gambar 2.2 Teknik Relaksasi Genggam Jari (Henderson, 2007 dalam Sri Dinengsih 2017)
(Lismidar, 2003)
41
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
register
b. Riwayat Kesehatan
mengatasi masalah
tumpul
skala 0-10
frekuensi nyeri
d. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
2. Integumen
4. Abdomen
44
tidak flatus dan mual, apakah bisa kencing spontan atau retensi
5. Ektremitas
kekauan.
daerah abdomen.
menerus dirasakan.
2. Diagnosa Keperawatan
pada perut)
46
fisik
3. Perencanaan
- Pertahankan teknik
steril saat melakuka
perawatan luka
- Ganti balutan sesuai
jenis jumlah eksudat
dan drainase
- Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Berikan diet dengan
kalori 30-35 kkal/kg
BB/hari dan protein
1,25-1,5 g/kg BB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral
(mis, vit A, vit C, Zink,
asam amino) sesuai
indikasi
- Berikan terapi Tens
(Stimulasi saraf
transkutaneous), jika
perlu
51
4. Implementasi
terdiri dua tipe dasar tindakan keperawatan yaitu farmakologi dan non
SIKI DPP PPNI, 2018). Implementasi ini akan mengavu pada SIKI
5. Evaluasi
aspek waktu dan kriteria hasil. Aspek waktu menjadi pedoman kapan
genggam jari sesuai dengan Evidance Based Practice pada pasien yang
dikelola.
C. Luaran Pasien
Luaran pasien yang diambil yaitu nyeri akut dengan Standar Luaran
53
54
Tabel 3.1 Nursing Outcome dan Nursing 2ntervention Pada Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut
3. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
5. Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih teknik yang
dipilih
6. Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
Latihan Relaksasi
Genggam Jari
Observasi
1. Identifikasi indikasi
dilakukan relaksasi
genggam jari
Terapeutik
1. Siapkan lingkungan
yang tenang dan
nyaman
2. Kenakann pasien pakian
yang nyaman dan tidak
membatasi pergerakan
3. Bacakan pernyataan
(skrip) yang disiapkan,
berhenti sejenak, minta
mengulang secara
internal
4. Gunakan pernyataan
yang menimbulkan
58
perasaan senang,
rinngan, atau rasa
melayang pada bagian
tubuh tertentu
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur latihan
relaksasi genggam jari
2. Anjurkan duduk di kursi
atau berbaring dalam
posisi terlentang
3. Anjurkan mengulangi
pernyataan kepada diri
sendiri untuk
mendapatkan perasaan
lebih dalam pada bagian
tubuh yang dituju
4. Anjurkan latihan selama
3-5 menit
5. Anjurkan tetap rileks
selama 3-5 menit
6. Anjurkan berlatih tiga
kali sehari
D. Kriteria Pasien
1. Analisis PICOT
Operasi
Appendiktomi
4. Teknik Relaksasi Relaksasi - Penurunan 17 Februari
Genggam Jari Genggam Jari intensitas nyeri pada – 01 Mei
Terhadap pasien post operasi 2017
Intensitas Nyeri appendiktomi
Pada Pasien Post
Appendiktomi
5. Pengaruh Tehnik Relaksasi - Penurunan skala 04 Juli – 04
Relaksasi Genggam Jari nyeri pada pasien Agustus
Genggam Jari post operasi 2019
Terhadap appendiktomi
Penurunan Skala
Nyeri Pada Pasien
Post
Appendictomy di
Ruang Irna III
RSUD P3 Gerung
Lombok Barat
judul dan abstrak kurang kelas maka dilakukan review lebih lengkap
Kriteria inklusi jurnal dalam studi kasus ini yaitu artikel dalam
Kriteria ekslusi dalam studi kasus ini yaitu artikel merupakan hasil
3. Analisis Artikel
4. Implementasi EBP
62
5. Evaluasi EBP
intensitas nyeri
dilakukan relaksasi
6. Evaluasi
BAB IV
Kabupaten Tangerang tanggal 23-25 April 2022 pada pasien dengan masalah
observasi, serta catatan rekam medis pasien. Adapun pembahasan pada bab
ini akan membahas tentang adanya kesesuaian atau kesenjangam antara teori
responden, seperti kondisi pasien dan kesiapan pasien untuk menjadi subjek
penelitian dalam kasus ini. hal ini bertujuan agar studi kasus berjalan dengan
A. Hasil
akut. Penanggung jawab pasien ketika di rumah sakit ialah Tn. U usia 27
Pakuhaji tanggal 22 April 2022 pukul 10.00 WIB dengan keluhan nyeri
pada perut kanan bawah ± 1 minggu, makin memberat sejak 4 hari yang
63
64
lalu dengan keluhan yang disertai demam, mual dan muntah, BAB dan
36,3 oC, Nadi 86 x/m, RR 22 x/m. pasien dapat membuka mata secara
baik. Berat badan 63 Kg, tinggi badan 170 cm. Pemeriksaan head to toe
diperoleh hasil turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, keadaan kulit
baik. Warna kuku merah muda, kuku bersih dan tidak terdapat clubbing
ukuran tubuh, tidak ada jejas pada bagian kepala, rambut hitam, distribusi
merata, tidak ada nyeri tekan pada saat di palpasi, wajah simetris, pasien
pupil isokor, reaksi pupil positif, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak terdapat penafasan cuping hidung,
terdapat nyeri tekan di sekitar hidung. Telinga tampak simetris, tidak ada
terdapat nyeri tekan disekitar telinga. Mukosa bibir lembab, gusi warnna
terdapat caries, tidak terdapat gigi ompong, tidak menggunakan gigi palsu,
lidah berada pada garis tengah, tidak tedapat kesulitan berbicara, fungsi indra
perasa baik. Warna kulit leher sama dengan kulit keseluruhan, tidak terdapat
getah bening, tidak ada pembengkakan pada trakhea, tidak ada distensi vena
tedapat retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler dan bunyi jantung 1 (lup)
abdomen, bising usus 10x/menit, terdapat luka pasca operasi ± 4 cm, tidak
kosong. Ektremitas atas bentuk simetris, tidak ada oedema, nilai kekuatan
otot pasien baian dextra dan sinistra yaitu 5. Ektermitas bawah simetris, tidak
ada oedema, ada bunyi krepitas pada calcaneus dextra, tedapat luka pada kaki
2022 pukul 08.00 WIB, riwayat keluarga dan pasien belum pernah ada
(<15).
nafsu makan menurun, tidak ada laergi makanan, jenis makan yang
dikonsumsi, nasi, lauk pauk, jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Saat
BAB 1x dalam 2 hari feses berwarna kecoklatan dan berbau khas, BAK
3-5 kali sehari urine berwarna kuning jernih berbau khas. Setelah masuk
skala nyeri 6, ketika muncul durasi nyeri ± 8 menit, nyeri makin terasa
x/m, terdapat luka post apendiktomi ± 4 cm, luka tampak bersih, tidak ada
pus, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak. Selanjutnya dari hasil
dengan menggenggam jari selama kurang lebih 3-5 menit dengan menarik
dan menganjurkan pasien melakukan secara mandiri 3-5 kali dalam sehari
RR : 20 x/m
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2. 24/04/2022 S: Memberikan terapi S : 24/04/2022
13.00 WIB Pasien mengatakan masih nyeri relaksasi genggam c) Pasien mengatakan nyeri 13.20 WIB
pada luka pasca operasi, nyeri jari berkurang
seperti ditusuk/tersayat, hilang d) Nyeri pada saat-saat tertentu,
timbul, skala nyeri 4, ketika seperti malam hari
muncul durasi nyeri ± 5 menit, e) Pasien mengatakan mengerti
nyeri makin terasa saat hanya manfaat dan tahan terapi
berbaring, malam sulit tidur. relaksasi genggam jari
O: f) Pasien mengatakan sering
Pasien tampak memegangi area mempraktikan secara mandiri
nyeri, meringis saat nyeri datang
TTV : O:
TD : 120/70 mmHg d) Pasien tampak lebih rileks
N : 82 x/m e) Meringis berkurang
S : 36, 2 oC f) Skala Nyeri 3
70
RR : 20 x/m TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/m
S : 36, 2 oC
RR : 20 x/m
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3. 25/04/2022 S: Memberikan terapi S : 25/04/2022
10.00 WIB Pasien mengatakan nyeri relaksasi genggam g) Pasien mengatakan berkurang 10.30 WIB
berkurang, hanya saat-saat tertentu jari h) Pasien mengatakan intensitas
saja, nyeri pada luka pasca operasi, nyeri jarang
nyeri seperti dicubit, hilang timbul, i) Pasien mengatakan mengerti
skala nyeri 3, ketika muncul durasi manfaat dan tahan terapi
nyeri ± 1 menit, malam tidur relaksasi genggam jari
nyenyak. j) Pasien mengatakan sering
O: mempraktikan mandiri relaksasi
Pasien tampak memegangi area genggam jari saat nyeri datang
yang terasa nyeri O:
TTV : g) Pasien tampak rileks
71
Subjek studi kasus dalam hal ini adalah pasien dengan post
nyeri akut kategori agen pendecera fisik; prosedur operasi sesuai dengan
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan dengan tiga penyebab
terapi relaksasi genggam jari sesuai dengan yang tercantum dalam buku
lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan dengan tindakan
genggam jari.
pada hari pertama dilakukan pada tanggal 23 April 2022 pukul 15.00 WIB
pasien mengatakan nyeri dalam rentang nyeri sedang atau dalam skala
didapatkan hasil penurunan skala nyeri meski masih dalam rentang nyeri
sedang, yaitu dari skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 5, kemudian tanda
Pada hari kedua tanggal 24 April 2022 pukul 13.00 WIB sebelum
masih sedikit nyeri namun tidak seperti hari pertama, tidur tidak nyenyak
74
dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan atau dari skala nyeri 4 menjadi
nyeri ringan.
Pada hari ketiga tanggal 25 April 2022 pukul 10.00 WIB sebelum
mengatakn nyeri berkurang, skala nyeri dalam rentang nyeri ringan atau
dan dilakukan evalusi terdapat penurunan nyeri dari skala nyeri 3 menjadi
skala nyeri 1. Tidak ada keluhan sulit tidur dan tanda-tanda vital dalam
rentang normal.
dapat dirasakan setelah dua jam pembedahan, akibat efek anestesi yang
operasi nyeri akan muncul dari skala sedang sampai berat. Pengalaman
nyeri pada setiap pasien post operasi dilaporkan mengalami nyeri dengan
(Rosiska, 2021).
relaksasi genggam jadi terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post
ini merupakan efek dari teknik relaksasi genggam jari yang dilakukan
A-beta yang lebih besar dan cepat, menurunkan transmisi nyeri melalui
pasien dapat dikontrol, pasien akan merasa rileks dan santai yang
76
jari akan menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen
(Aswad, 2020)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada masalah nyeri akut pasien yang ditandai dengan keluhan nyeri
penurunan 1-2 skala nyeri yang diukur dengan Numeric Rating Scale atau
B. Saran
77
78
genggam jari.
Aswad, A. (2020). Relaksasi Finger Hold Untuk Penurunan Nyeri Pasien Post
Operasi Appendektomi. Jambura Health and Sport Journal.
Hill, R. Y. (2011). Nursing from the inside-out living : Living and Nursing from the
highest point of your consciousness. London: Jones and Barlett Publishers.
79
80
Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddart, Volume 1 edisi 12. Alih Bahasa : Andry Hartanono,
H.Y Kuncara, Elyna S. Laura Siahaan, Agung Waluyo. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Edisi 12. Alih Bahasa : Devi Yulianti, S.Kp., Amelia
Kimin, S.Kp., Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
82
Lampiran 1
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi :
Lampiran 2
Surat Izin Penelitian
84
Lampiran 3
Persetujuan Menjadi Responden
85
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Pemeriksaan Penunjang
88
Lampiran 7
Lembar Konsultasi
89
Lampiran 8
90
Lampiran 9
91
Lampiran 10