Oleh:
IGNATIUS IVAN RIANDO
2023207209265
Untuk Memperoleh Gelar Profesi Keperawatan (Ners) Pada Program Studi Profesi
Ners Unoversitas Muhammadiyah Pringsewu
Oleh:
IGNATIUS IVAN RIANDO
202207209265
ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
KARYA ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA
PASIEN REUMATOID ARTRHITIS DENGAN KOMBINASI
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES
HANGAT DENGAN INOVASI VIDIO
ABSTRAK
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama dengan 55
tahun .Lansia dapat juga diartikan sebagai menurunnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas. Lansia mengalami kemunduran
fungsi-fungsi dalam tubuh 34 secara fisiologis yang menyebabkan rentan terkena
gangguan kesehatan, Gangguan persendian yang sering terjadi pada lansia yaitu
rematik mempunyai tanda nyeri sendi ataupun tulang belakang.Penyakit ini
menyerang sendi dan struktur jaringan penunjang disekitar sendi sehingga
menimbulkan rasa nyeri.Tujuan : Penulis mampu memahami konsep dan
menganalisis asuhan keperawatan medikal bedah untuk menurunkan skala nyeri
pada pasien Rheumaoid artritis dengan inovasi media vidio teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat di Klinik Ananda Metro tahun 2023. Studi kasus
dengan melakukan pengkajian, menegakan diagnosis keperawatan, menentukan
intervensi, melakukan implementasi dan melakukan evaluasiDan hasil yang
didapat teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat dapat menurunkan skala
nyeri 6 (0-10) sampai ke skala 2 (0-10)Terdapat penurunan skala nyeri dengan
teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat menggunakan. Evaluasi yang
didapat dari penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat yaitu
terjadi penurunan skala nyeri dari skala 6 menjadi skala 2. Dan media yang
digunakan mempermudah pasien memehami materi (teknik relaksasi nafas dalam
dan kompres hangat) dan memudahkan penulis dalam menyampaikan edukasi
Kata kunci : Rheumatoid Artritis, teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat
Referensi : 47 (2015-2023
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
SURGICAL MEDICAL NURSING CARE
RHEUMATOID ARTHRITIS TO REDUCE PAIN SCALE WITH A
COMBINATION OF DEEP BREATH RELAXATION TECHNIQUES AND
WARM COMPRESSES WITH VIDIO INNOVATION
ABSTRACT
Elderly is someone who has an age of more than or equal to 55 years . The elderly
can also be interpreted as a decrease in the ability of tissues to repair themselves
and maintain their normal structure and functioning, so that they cannot withstand
jejas. The elderly experience a deterioration of functions in the body 34
physiologically which causes susceptibility to health problems, Joint disorders that
often occur in the elderly, namely rheumatism has signs of joint or spinal pain.
This disease attacks the joints and supporting tissue structures around the joints,
causing pain. Purpose: The author is able to understand the concept and analyze
surgical medical nursing care to reduce the scale of pain in Rheumaoid arthritis
patients with the innovation of video media deep breath relaxation techniques and
warm compresses at the Ananda Metro Clinic in 2023. Case studies by conducting
studies, confirming nursing diagnoses, determining interventions, implementing
and conducting evaluationsAnd the results obtained by deep breath relaxation
techniques and warm compresses can reduce the pain scale 6 (0-10) to a scale of 2
(0-10)There is a decrease in the pain scale with deep breath relaxation techniques
and warm compresses using. The evaluation obtained from the application of deep
breath relaxation techniques and warm compresses is that there is a decrease in the
pain scale from a scale of 6 to a scale of 2. And the media used makes it easier for
patients to understand the material (deep breath relaxation techniques and warm
compresses) and makes it easier for the author to deliver education
Keywords : Rheumatoid Arthritis, deep breath relaxation technique and warm compress
References : 47 (2015-2023)
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
HALAMAN PENGUMPULAN KIA
Menyetujui,
Pembimbing,
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir ini telah diperiksa dan dinyatakan LULUS pada tanggal 23
Juni 2023
MENGESAHKAN
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
1. Ibunda E.A Dwiantari, S. Pd., dan Ayahanda Agus tercinta yang selalu
2. Adik (Rosa Ginyuk), Galuh., Paman Ali Mudakim, dan keluarga yang selalu
(KIA) ini.
4. Ns. Wahyu Dwi Fatimah, M.Kep, selaku penguji yang telah memberikan
saran dan masukkan bagi penulis sehingga penulis dapat menyusun Karya
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
RIWAYAT HIDUP
Ipan, dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1996, di Kota Metro, Provinsi Lampung.
Putra pertama dari pasangan Bapak Agus dan Ibu E.A Dwiantari, S. Pd., serta
cucu pertama dari keluarga Bapak Samiyo. Penulis beragama Katolik dan tinggal
di Kota Mero. Riwayat pendidikan yang telah ditempuh penulis sebagai berikut: 1.
TK Pratiwi dari tahun 2001 s.d 2002 2. SDN 8 Metro Selatan dari tahun 2002 s.d
2008 3. SMP 1 Kristen Metro dari tahun 2008 s.d 2012 4. SMA Kristen 1 Metro
dari tahun 2012 s.d 2014 5. AKPER Panca Bhakti Bandar Lampung 2014-2017,
Fakultas Kesehatan Program Studi Profesi Ners 2023 s.d saat ini
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
MOTO HIDUP
(MOBILEGEND 2017)
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis telah diberikan kesehatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir (KIA) sesuai waktu yang telah ditentukan
dengan judul: “Karya Ilmiah Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada Pasien
kepada:
Pringsewu Lampung.
(KIA) ini.
4. Ns. Wahyu Dwi Fatimah, M.Kep, selaku penguji yang telah memberikan
saran dan masukkan bagi penulis sehingga penulis dapat menyusun Karya
6. Kedua orang tua, keluarga dan orang-orang terkasih yang selalu menemani,
Akhir (KIA) ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan
Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini belum sempurna. Semoga dapat bermanfaat
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
bagi penulis dan pembaca pada umumnya dan profesi ners khususnya.
Penulis
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
DAFTAR ISI
COVER DEPAN........................................................................................... i
COVER ISI ................................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
ABSTRACT.................................................................................................. iv
BLANKO PERSETUJUAN......................................................................... v
HALAMAN PENGUMPULAN KIA.......................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... vii
PERSEMBAHAN......................................................................................... viii
RIWAYAT HIDUP..................................................................................... ix
MOTO HIDUP............................................................................................. x
KATA PENGANTAR.................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan..................................................................................... 6
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
J. Pencegahan................................................................................................. 16
K. Konsep Relaksasi Nafas Dalam................................................................. 16
L. Konsep Kompres Kaki Air Hangat............................................................ 19
M. Pengaruh Relaksasi Nafas dalam dan Kompres Hangat........................... 21
N. Penggolongan nyeri................................................................................... 21
P. Konsep Asuhan Keperawatan Penyakit..................................................... 24
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................. 55
A. Gambaran Klinik....................................................................................... 55
1. Sejarah singkat klinik..................................................................... 55
2. Visi dan Misi Klinik Ananda.......................................................... 55
3. Kondisi umum Klinik Ananda....................................................... 56
B. Analisis Asuhan Keperawatan................................................................... 56
1. Analisis Data Pengkajian................................................................ 56
2. Analisis Intervensi Keperawatan.................................................... 57
3. Analisis Implementasi dan Evaluasi............................................... 59
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 61
B. Saran ................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 63
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
DAFTAR TABEL
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga tua (lansia), Lanjut usia adalah
seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama dengan 55 tahun .Lansia
Indonesia mencapai 2 juta jiwa, dengan angka perbandingan pasien wanita tiga
kali lipatnya dari laki-laki. Prevalensi rematik di Indonesia pada tahun 2013
adalah 11,9 % dan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 7,3 %.
Berdasarkan pusat data BPS Provinsi Sumatera Barat, rematik merupakan salah
satu penyakit terbanyak yang di derita oleh kaum lansia yaitu pada tahun 2008
tahun 2018 prevalensi rematik tersebut adalah 7,3 % (Kemenkes RI, 2018)
(Octa, 2020)
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh 34 secara fisiologis yang menyebabkan
Lancaster (2016) bahwa lansia sebagai populasi berisiko ini memiliki tiga
karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia,
risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup. Lebih lanjut
naik tangga, bangun dari tempat tidur ataupun saat berpakaian.Nyeri sendi
akibat rematik ini masih dianggap remeh oleh lansia, padahal rasa sakit
yang timbul bisa mengganggu lansia dan dapat membatasi lansia dalam
ini telah mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk
indonesia. Pada tahun 2007 lalu, jumlah pasien ini mencapai 2 Juta
orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pria.
Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi
lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan (Munir, 2010). Tanda dan
sistemik. Pada tanda dan gejala setempat akan dirasakan nyeri disertai
2
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
kaku terutama pada pagi hari, perlahan-lahan bagian yang terkena akan
kronis. Sedangkan tanda dan gejala sistemik ialah lemas, demam, berat
badan turun, anemia, anoreksia serta badan terasa nyeri dan kaku dalam hal
tersebut definisi nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensori dan emosional yang
Association for the Study of Pain (IASP), dalam Hariyanto & Sulistyowati,
2015) dan dalam penanganan nya biasanya diberikan therapi farmakologi seperti
obat farmakologi namun ternyata banyak sekali terapi non farmakologi yang
mudah didapat dan tentunya mampu membantu penyeri rematik yaitu dengan
kombinasi Teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan Inovasi
Vidioadalah salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mengurangi nyeri
3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Berdasarkan berbagai data dan informasi diatas penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Hangat Dengan Inovasi Vidio di
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien Rheumatoid
2023
2023
2023
2023
5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dan Kompres Hangat Dengan Inovasi Vidio di Klinik Ananda Tahun
2023
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Penulisan karya tulis ini juga berfungsi untuk mengetahui antara teori
dan kasus nyata yang terjadi dilapangan sinkron atau tidak, karena
dalam teori yang sudah ada tidak selalu sama dengan kasus yang
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi klinik yaitu dapat
6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b. Bagi Perawat
Manfaat praktis penulisan karya ilmiah bagi pasien dan keluarga yaitu
keluarganya.
e. Bagi Pembaca
referensi dan informasi bagi orang yang membaca karya tulis ini
7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang tubuh. Jika dibiarkan,
radang sendi yang memburuk bisa menyebabkan gangguan fungsi sendi dan
perubahan pada bentuk sendi tersebut. Rhematoid Arthritis merupakan salah satu
dengan nyeri pada persendian dan tulang yang biasa dikeluhkan lansia akibat
2019).
B. Etiologi
sering dijumpainya remisi pada wanita yang sedang hamil menimbulkan dugaan
8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
hormonal memang merupakan penyebab penyakit ini (Aspiani, 2014). Infeksi
timbul karena umumnya omset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul
dengan disertai oleh gambaran inflamasi yang mencolok. Walaupun hingga kini
belum berhasil dilakukan isolasi suatu organisme dari jaringan synovial, hal ini
(Aspiani, 2014).
genetik yang akan menjurus pada penyakit setelah terjangkit beberapa penyakit
virus, seperi infeksi virus Epstein-Barr. Heat Shock Protein (HSP) adalah
sekelompok protein berukuran sedang yang dibentuk oleh sel seluruh spesies
antara Heat Shock Protein dan sel T pada pasien Rheumatoid arthritis namun
C. Patofisiologi
berikatan dengan faktor reumatoid (RF). Ikatan ini memulai berbagai aktivasi
komplemen dan berbagai rangkaian sistem imun. Dengan ini akan menyebabkan
9
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
inflamasi dan respon yang destruktif. Pembengkakan dan inflamasi dari sendi
kompartemen sinovial sendi. Sel imun pada ruang sinovial mendapat sinyal
ruang sendi terlihat mengecil pada pemeriksaan radiografi. Pada pasien kronik,
10
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
D. Manifestasi Klinis
bulan. Sering pada keadan awal tidak menunjukkan tanda yang jelas. Keluhan
tersebut dapat berupa keluhan umum, keluhan pada sendi dan keluhan diluar
1. Keluhan umum
badan.
2. Kelainan sendi
tangan, lutut dan kaki (sendi diartrosis). Sendi lainnya juga dapat terkena
11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
d. Saraf : berupa sindrom multiple neuritis akibat vaskulitis yang sering
11
C. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
(CRP) meningkat
Radiologi
subluksasi sendi.
12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Diagnosis
Terdapat beberapa kesulitan dalam mendeteksi dini penyakit RA. Hal ini
disebabkan oleh onset yang tidak bisa diketahui secara pasti dan hasil
H. Etiologi
1. Membiasakan berjemur
2. Melakukan peregangan
13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ataupun gerakan untuk melatih otot lainnya. Bila mungkin, aerobik juga
Jika orang semakin gemuk, lutut akan bekerja lebih beratuntuk menyangga
tubuh. Mengontrol berat badan dengan diet makanan dan olahraga dapat
seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam, buncis, sarden, yoghurt, dan
susu skim. Selain itu vitamin A,C, D, E juga sebagai antioksidan yang
Cairan synovial atau cairan pelumas pada sendi juga terdiri dari air.
I. Penatalaksanaan
14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
A. Farmakologi
(Putra dkk,2013).
3). Kortikosteroid
5). Pembedahan
15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jika segala pengobatan di atas tidak memberikan hasil yang diharapkan,
B. Non Farmokologi
Tersedia bahan alami atau herbal yang dapat digunakan untuk melawan
Kompres Hangat adalah melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan panas
untuk mengurangi nyeri, spasme otot, dan mendapatkan efek terafeutik lainnya
berasal dari herbal salah satunya kompres air dapat menurunkan nyeri pada
diberikan selama tiga hari dan diberikan pada pukul 06.00-07.00 pagi dan
2) Buli-buli (kantong air panas) kemudian diletakkan pada sendi yang sakit.
Pada prinsipnya cara kerja terapi kompres Hangat pada rematik adalah dapat
kekakuan.
16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
J. Pencegahan
Ada beberapa cara pencegahan pada penyakit rheumatoid arthritis, beberapa cara
tersebut yaitu :
1). Istirahat yang cukup gunakan kaus kaki atau sarung tangan waktu tidur
2). Hindari makanan serta segala sesuatu secara berlebihan atau terutaman
cara memejamkan mata saat menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah
Terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara mandiri, relatif mudah
waktu lama untuk terapi, dan dapat mengurangi dampak buruk dari terapi
17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Tujuan Relaksasi Nafas Dalam
(Wardani, 2015)
a. Ketentraman hati
f. Meningkatkan keyakinan
16-19 kali dalam satu menit menjadi 6-10 kali dalam satu menit. Relaksasi
18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
nafas dalam akan merangsang munculnya oksida nitrit yang akan
menjadi lebih tenang sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan.
secara perlahan-lahan.
pernafasan.
19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
L. Konsep Kompres Kaki Air Hangat
ditelapak kaki. Enam meridian ( hati, empedu, kandung kemih, limpa dan
perut) ada di kaki. Air Hangat salah satu medi terapi yang mencegah dan
Hangat adalah salah satu terapi non farmakologis yang mudah dan
Manfaat atau efek Hangat adalah efek fisik panas atau Hangat
Dengan Inovasi yang dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas
20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
kimia. Pada jaringan akan terjadi metabolisme seiring dengan
peningkatan petukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh. Efek
b. Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan pada bagian yang
nyeri
d. apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi rendah, masukkan
farmakologi. Terapi nafas dalam adalah teknik dengan menghirup udara secara
dalam, bernafas secara optimal dan nafas dikeluarkan secara perlahan (Smeltzer
21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
& Bare, 2010 dalam Rohmani, 2021). Kompres Hangat Dengan Inovasi
larutan atau peralatan yang dapat atau mampu memunculkan perasaan Hangat
keseluruh tubuh atau bagian cedera, membuat otot menjadi rileks, meredakan
nyeri yang diakibatkan oleh otot yang kaku, menaikkan pergerakan zat sisa, serta
nutrisi adalah efek yang ditimbulkan dari pemberian kompres Hangat Dengan
(Agustiningrum, 2019)
meningkatkan suatu aliran darah, leukosit dan anti bodi, vasodilatasi meningkat
N. Penggolongan nyeri
a. Nyeri akut
Nyeri akut yaitu sensasi yang terjadi secara mendadak atau sebagai
respons terhadap beberapa jenis trauma. Penyebab umum nyeri akut yaitu
dalam periode waktu yang singkat yaitu sekitar 6 bulan atau kurang dan
22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
biasanya bersifat intermiten (sesekali), tidak konstan. Apabila penyebab
b. Nyeri kronis
Penyebab nyeri kronis sering kali tidak diketahui. Nyeri kronis terjadi
Adalah cara menilai skala nyeri yang paling banyak diggunakan. Begitu
selembar kertas.
Cara mengukur skala nyeri dengan numeric rating scale juga terbilang
23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Gambar 2.2
Berbeda dengan VAS dan NRS, adalah skala ordinal, yakni menggunakan
Skala nyeri ini tergolong mudah untuk dilakukan karena hanya dengan
melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap muka tanpa kita
dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker. Skala ini menunjukkan
serangkaian wajah mulai dari wajah gembira pada 0, “Tidak ada sakit hati”
perasaan mereka. Penilaian skala nyeri ini dianjurkan untuk usia 3 tahun ke
intensitas nyeri dalam bentuk angka. Pasien ini mencakup anak-anak yang
lansia dengan gangguan kognisi atau komunikasi, dan orang yang tidak bisa
24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
peringkat Wong Baker FACES Pain Rating Scale. Skala wajah
Gambar 2.3
1. Pengkajian
keperawatan.
a). Anamnesis
wanita), usia (resiko paling tinggi terjadi pada usia 40 – 60 tahun keatas),
25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b). Keluhan Utama
adalah peradangan.
menus
3) Region: nyeri dapat menjalar atau menyebar, dan nyeri terjadi di sendi
5) Time: kapan nyeri timbul dan berapa lama nyeri berlangsung. Pada
Pasien rheumatoid arthritis keluhan ini biasanya terjadi pada pagi hari
berupa malaise, penurunan berat badan, rasa capek, sedikit panas, dan
anemia.
26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
d. Riwayat Penyakit Dahulu
terjadinya rheumatoid
g. Riwayat Psikososial
Gejala : Nyeri sendi karena pergerakan, nyeri tekan, yang memperburuk dengan
stress pada sendi, kekakuan sendi pada pagi hari, biasanya terjadi secara
hidup, aktivitas, istirahat, dan pekerjaan. Gejala lain adalah keletihan dan
i. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan dan kaki, misal pucat intermiten,
j. Integritas Ego
k. Makanan/ Cairan
27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengonsumsi
k. Hygiene
l. Neurosensori
Gejala : Kebas/ kessemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
m. Nyeri/ Kenyemanan
lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama di pagi hari).
n. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang; nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki,
2. Diagnosa Keperawatan
28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Intervensi Keperawatan
Hasil
2. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
teknik imajinasi
29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
1. Observasi
Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus,
pereda, kualitas, lokasi,
30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
intensitas, frekuensi,
durasi)
Identifikasi riwayat
alergi obat
Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotika, non-
narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat
keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik
Monitor efektifitas
analgesik
2. Terapeutik
Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu
31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
diinginkan
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
sesuai indikasi
Gangguan mobilitas
Setelah dilakukan 1. Observasi
Tindakan Identifikasi adanya
fisik berhubungan
keperawatan selama
nyeri atau keluhan
dengan kekakuan 3 X 8 jam maka
fisik lainnya
diharapkan mobilitas
sendi Identifikasi toleransi fisik
fisik meningkat. melakukan ambulasi
Dengan kriteria hasil : Monitor frekuensi
Pergerakan jantung dan tekanan
ekstremitas darah sebelum
meningkat memulai ambulasi
Kekuatan otot Monitor kondisi
meningkat umum selama
Rentang gerak melakukan
(ROM) ambulasi
meningkat 2. Terapeutik
Nyeri menurun Fasilitasi aktivitas
Kecemasan ambulasi dengan alat
menurun bantu (mis. tongkat,
Kaku kruk)
sendi menurun Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
Kelemahan fisik perlu
menurun
Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ambulasi
3. Edukasi
Citra tubuh
yang diperlukan mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari,
Pasien, menyelia dan mengevaluasi kerja anggota staff, dan mencatat serta
a. Evaluasi struktur
proses keperawatan
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
pencapaian dan kriteri hasil. Hasil evaluasi yang menentukan apakah masalah
34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi, adalah dengan cara
Q. Studi Literatur
nyeri salah satu nya adalah jurnal penelitian keperawatan Stikes Baptis
Kediri (Dimas, dkk, 2018). Diperoleh hasil yaitu sebelum pemberian teknik
35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
pasien mengalami nyeri dengan skala 5-8. Rata-rata pasien
Pesantren 1 Kota Kediri dan kedua terapi tersebut tidak ada beda
ketegangan otot adalah cara yang baik sekali untuk menghadapi nyeri
kompres hangat.
Vidiodengan nafas dalam terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia dengan
(Windy, dkk, 2023) Diperoleh hasil yaitu sebelum pemberian teknik relaksasi
36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
mengeluh nyeri pada tingkat berat sebanyak 15 orang dan Setelah dilakukan
tindakan pemberian Teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan
Inovasi Vidio nyeri sendi lansia dengan rhematoid arthritis setelah pemberian
perasaan Hangat Dengan Inovasi Vidiou ntuk tubuh yang membutuhkan. Dapat
meningkatkan aliran darah keseluruh tubuh atau bagian cedera, membuat otot
menjadi rileks, meredakan nyeri yang diakibatkan oleh otot yang kaku,
menaikkan pergerakan zat sisa, serta nutrisi adalah efek yang ditimbulkan dari
pemberian kompres hangat. Pada jurnal yang lainnya yaitu jurnal kesehatan
sendi.
37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
E. Tinjauan Menurut AL Islam Kemuhammadiyahan
cara pola hidup yang baik dari bangun tidur hingga sampai terlelap, namun
Allah SWT sebagai teguran dan peringatan akibat perbuatan lalai yang mungkin
Artinya:
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan
penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
penyakit yang dideritanya. Sebab, setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat
yang digunakan tepat mengenai sumber penyakit, maka dengan izin Allah SWT
penyakit tersebut akan hilang dan orang yang sakit akan mendapatkan
yang agak lama, jika penyebab penyakitnya belum diketahui atau obatnya
belum ditemukan.
38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Dan dalam Islam, Allah Swt. menganjurkan umatnya untuk selalu bertawaqal,
termasuk dalam hal kesembuhan atas suatu penyakit. Sebuah hadits Riwayat
Hadits ini menjadi gambaran akan pentingnya dalam berikhtiar untuk mencari
bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat
untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza
Ini menunjukkan bahwa tindakan yang tepat menjadi jalan kesembuhan bagi
nyeri. Sayangnya, tak banyak orang yang tau tentang Teknik relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat. Karena itu, penting bagi pasien khususnya pasien
39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB III
LAPORAN KASUS
No rm : 2200889122
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Umur : 71 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Nama : Tn.B
Umur : 71 tahun
40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
2. RIWAYAT KESEHATAN
mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu mengalami penyakit rematik dan
dirasakan pada bagian pinggang dan kaki, timbulnya dirasakan pada malam
hari saat cuaca dingin dan banyak beraktivitas sehingga membuat Pasien sulit
pinggang dan menjalar ke kaki sakit timbul pada malam hari saat cuaca
bergerak
mengurangi gerakan
41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
2) Keluhan penyerta
diabetes melitus
genogram
X X
X X
42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Ket :
: orang tua
perempuan meninggal
: laki-laki
↗
: pasien
Psikologis
1) Harga diri
memiliki suami, anak dan keluarga yang baik, selalu memberi support dan
2) Ideal diri
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang ibu yang memiliki 2 orang anak
43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4). Gambaran diri
5). Peran
44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Pengetahuan pasien dan keluarga
B. Lingkungan
BAK
Sebelum saikit
Pasien mengatakan sebelum sakit dalam sehari BAK 5-6 x dengan jumlah
urine ± 1200 cc/hari, dengan Warna kuning jernih, Pasien mengatakan tidak
Selama Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit dalam sehari BAK 4-5 x dengan jumlah
malam hari sering menahan buang air kecil karena nyeri yang dirasakan di
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan selama sakit terkadang tidur pukul 23 .30 dan bangun tidur
Setelah sakit
Pasien mengatakan setelah sakit dirinya tidak bisa bekerja secara maksimal
a. Pemeriksaan umum
Nadi : 95 x/menit
Irama : Reguler
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36.8 °C
46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8. Pemeriksaan Persistem
A. Sistem Muskoloskeletal
B. Ekstermitas
9. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 2.2
a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 10 12-16 g / d l
LED 30 20 MM/jam
65 80-90 U3
MCV
47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b. Therapi Obat
a. Data Subjektif
Ke kaki.
6. Pasien mengatakan hanya bisa berbaring ditempat tidur saat nyeri nya
Kambuh.
7. Pasien mengatakan sering menahan bak di malam hari karena nyeri yang
dialaminya
b. Data Objektif
48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6. Kuantitas tidur malam dari jam 23.30-06.00
Tabel. 2.3
Analisa data
No Data Masalah Etiologi
tahun lalu
seperti ditusuk-tusuk
DO :
menahan nyeri
yang sakit
tidur
49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Pasien mengatakan sering
DO :
23.30-06.00
nya kambuh.
DO :
berjalan
klien mengatakan nyeri dibagian pinggang sampai kaki, skala nyeri 6 (0-10),
mengatakan sulit tidur, sering terbangun dan pasien tampak Lelah, kualitas
50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
C. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan muskuloskeletal yang ditandai
dengan pasien mengatakan hanya bisa berbaring ditempat tidur saat nyerinya
Nama : Tn.S
No.RM : 2200889122
Tabel 2.4
lalu Terapeutik
- Berikan teknik non
3. Pasien mengatakan farmakologis untuk
meredakan nyeri
nyeri seperti ditusuk- (Relaksasi nafas
dalam dan kompres
tusuk hangat)
- Kontrol lingkungan
DO : yang memperberat
nyeri ( missal: suhu
1. Skala nyeri Pasien 6 ruangan,pencahayaan
dan kebisingan)
51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
(0-10) Edukasi
- Jelaskan mengenai
2. Pasien tampak kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
meringis menahan nyeri - Ajarkan terapi
relaksasi nafas dalam
3. Pasien tampak dan kompres hangat
Dukungan Tidur
Gangguan Pola Tidur I.05174
D.0055 Setelah dilakukan Observasi:
2 Kamis tindakan keperawatan -Identifikasi pola
5-10-2022 Tanda dan Gejala : 3x24 jam diharapkan aktivitas dan tidur
DS : pola tidur membaik - Identifikasi faktor
1. Pasien mengatakan dengan kriteria pengganggu tidur
hasil : (fisik dan/atau
sulit untuk tidur - Keluhan sulit tidur psikologis)
Menurun -Identifikasi
2. Pasien mengatakan - Keluhan sering makanan dan
terjaga menurun minuman yang
sering terbangun saat - Keluhan tidak puas mengganggu tidur
tidur menurun (mis. kopi, teh,
tidur malam hari alkohol, makanan
mendekati waktu
DO : tidur, minum banyak
air sebelum tidur)
1. Pasien tampak Lelah
Terapeutik:
2. Pasien tampak sering -Modifikasi
lingkungan (mis.
menguap pencahayaan,
kebisingan, suhu,
3. Kuantitas tidur malam matras, dan tempat
dari jam 23.30-06.00 tidur)
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ditempat tidur saat nyeri - Nyeri berkurang jantung dan tekanan
darah sebelum
nya kambuh. memulai mobilisasi
- Libatkan keluarga
2. Pasien mengatakan untuk membantu
pasien dalam
sering menahan bak di meningkatkan
pergerakan
malam hari karena nyeri
yang dialaminya
DO :
saat berjalan
5555 5555
44444 4444
Nama : Ny.T
No.RM : 2200889122
Tabel 2.5
53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7. Menjelaskan mengenai
kondisi dan pilihan O:
terapi/pengobatan 1. Skala nyeri
8. Mengajarkan terapi relaksasi Pasien 6 (0-10)
nafas dalam dan kompres hangat 2. Pasien
9. Berkolaborasi pemberian tampak meringis
analgesik, menahan nyeri
3. TD : 130/70
mmHg
Nadi :
Respon : Pasien Kooperatif 95 x/menit
Hasil : RR : 20x/Menit
1. Skala Nyeri 6 (0-10) A : Nyeri Kronis
2. Pasien tampak
Meringis P:
3. TD : 130/70 1. Monitor TTv
4. Nadi : 95x/Menit 2. Identifikasi
5. RR : 20x/Menit Skala nyeri
3. Kontrol
lingkungan yang
memperberat nyeri
4. Ajarkan
Teknik relaksasi
nafas dalam dan
kompres hangat
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
1 Nyeri Kronis Jumat 1. Mengidentifikasi keadaan S:
6-10-2022 umum/ TTV 1. Pasien
2. Mengidentifikasi skala nyeri mengatakan nyeri
3. Meng.identifikasi faktor yang 2. Pasien
memperingan dan memperberat mengatakan sulit
nyeri tidur karena nyeri
4. Mengidentifikasi pengetahuan yang dialami
dan keyakinan tentang nyeri 3. Pasien
5. Memberikan teknik non mengatakan belum
farmakologis (Relaksasi nafas terlalu mengerti
dalam dan kompres hangat) tentang teknik
6. Mengontrol lingkungan yang relaksasi nafas
memperberat nyeri dalam dan
7. Menjelaskan mengenai kompres hangat
kondisi dan pilihan 4. Pasien
terapi/pengobatan mengatakan
8. Mengajarkan terapi relaksasi kompres hangat
nafas dalam dan kompres hangat dibantu oleh
9. Berkolaborasi pemberian anaknya
analgesik,
O:
1. Skala nyeri
Pasien 4 (0-10)
2. Pasien
tampak
mempraktekan
Teknik relaksasi
54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
nafas dalam
3. TD : 120/80
mmHg
Nadi :
95 x/menit
RR : 20x/Menit
A : Nyeri Kronis
P:
1. Monitor TTv
2. Identifikasi
Skala nyeri
3. Kontrol
lingkungan yang
memperberat nyeri
4. Ajarkan
Teknik relaksasi
nafas dalam
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
S:
2 1. Pasien
mengatakan sulit
tidur karena nyeri
1. Mengidentifikasi pola yang diderita
Gangguan pola Jumat aktivitas dan tidur 2. Pasien
tidur 6-10-2022 2. Mengidentifikasi faktor mengatakan sering
14.30 pengganggu tidur (fisik dan/atau terbangun saat
psikologis) sedang tidur
3. Mengidentifikasi makanan 3. Pasien
dan minuman yang mengganggu mengatakan
tidur minum air putih
4. Memodifikasi Lingkungan saat akan tidur.
5. Menjelaskan pentingnya tidur 4. Pasien
yang cukup ketika sakit mengatakan
terbiasa tidur
sambal
Respon : Pasien kooperatif mendengar radio
Hasil : 1. Pasien tampak sering 5. Pasien
menguap mengatakan
2. Kantung Mata mengerti
pasien tampak hitam pentingnya tidur
O:
1. Pasien tampak
sering menguap
2. Kantung mata
Pasien Nampak
hitam
A : Gangguan
55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
pola tidur
P :
1. Anjurkan
perawatan
gangguan pola
tidur secara
mandiri dirumah
3 Gangguan Jumat - Mengidentifikasi adanya nyeri S:
Mobilitas fisik 6-10-2022 atau keluhan fisik lainnya 1. Pasien
15.00 - Mengidentifikasi toleransi fisik mengatakan nyeri
melakukan pergerakan 2. Pasien
- Memonitor frekuensi jantung mengatakan nyeri
dan tekanan darah sebelum membatasi nya
memulai mobilisasi untuk pergi
- Melibatkan keluarga dalam kekamar mandi
mobilisasi pasien 3. TD : 120/80
Respon : Pasien kooperatif mmHg
Hasil : 1. Pasien tampak Nadi :
memegangi bagian tubuhnya 95 x/menit
yang nyeri RR : 20x/Menit
2. TD : 130/70 O:
Nadi : 95 x/menit 1. Pasien tampak
RR : 20x/Menit memegangi bagian
tubuhnya yang
nyeri
2. TD : 130/70
mmHg
Nadi :
95 x/menit
RR : 20x/Menit
A: Gangguan
Mobilitas Fisik
P:
1. Libatkan
keluarga dalam
mobilisasi pasien
2. Monitor
frekuensi jantung
dan tekanan darah
56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
O :
1. . TD : 120/70
N : 85X/mnt
RR : 18x/Menit
2. Skala nyeri 2(0-
10)
3. Pasien tampak
nyaman
A : Masalah nyeri
kronis teratasi
P : Hentikan
intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Klinik
57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1. Sejarah singkat klinik
Klinik ananda adalah salah satu klinik kesehatan yang ada di Kota Metro
didirikan oleh Zuhriadi, dan mulai beroprasi pada tanggal 15 februari 2002. Pada
saat itu namanya masih Balai Pengobatan ananda. Sesuai peraturan menteri
kesehatan No. 28 tahun 2011, tidak ada lagi Balai Pengobatan dan diganti menjadi
Klinik ini melayani pasien 24 jam. Sarana yang dimiliki adalah ruang tunggu,
ruang tindakan, laboratorium mini, instalasi farmasi, dan praktek gigi. Selain
melayani pasien umum, Klinik ananda juga melayani pasien BPJS dan asuransi
penanganan dan pengobatan penyakit TBC serta pelayanan KB. Klinik ini juga
melayani pasien yang ingin khitan. Klinik ananda adalah klinik yang
yang didukung oleh tim dokter, tenaga perawat, serta staff professional yang
berdedikasi
berkualitas dan professional”. Misi: Untuk mrncapai visi tersebut, maka Klinik
58
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1. Berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terpadu dengan
Klinik ananda adalah salah satu klinik kesehatan yang ada di Kota P dan
Metro ,Klinik ini melayani pasien 24 jam. Sarana yang dimiliki adalah ruang
tunggu, ruang tindakan, laboratorium mini, instalasi farmasi, dan praktek gigi
Klinik Ananda juga ingin menciptakan nuansa yang aman, asri, dan
seperti ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi televisi dan ac, toilet yang
bersih, ruang tindakan yang nyaman, dan lain sebagainya. Selain itu Klinik ini
berada di tempat yang strategis dan dekat dengan kota, sehingga pasien dengan
59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
mengatakan nyeri akan bertambah saat bergerak Hal yang memperingan :
seperti ditusuk tusuk R : pada bagian pingang, lutut, dan kaki S : skala nyeri
6 (0-10) T : Malam hari dan saat cuaca dingin, Pasien juga mengatakan sulit
tidur Pasien mengatakan sering menahan bak pada malam hari Kesadaran
Data-data pengkajian yang terdapat pada pasien sejalan dengan gejala dan
tanda mayor nyeri kronis mengeluh nyeri, objektif: tampak meringis, sulit
tidur di malam hari . Serta gejala dan tanda minor yaitu objektif: tekanan
Nasrullah dkk., 2021 nyeri pada penyakit rhematoid arthritis sering terjadi
pada cuaca dingin bisa pagi maupun malam hari. Kejadian nyeri ini dapat
terjadi selama satu jam sampai lebih dari satu jam atau sepanjang hari,
Namun pada Ny. T nyeri yang terjadi di malam hari atau saat beraktivitas
terlalu banyak.
motilitas lambung dan usus). Nyeri menganggu kualitas dan kuantitas tidur
60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
hari pada klien mengatakan nyeri sendi mulai berkurang. Namun,menurut
nyeri 6 .
tidak mengeluh nyeri, Pasien tampak tenang , Pasien dapat tidur dengan
menurun. Hal ini telah sesuai dengan yang ditentukan oleh penulis dalam
61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
menuliskan tujuan atau luaran yang ingin dicapai pada tingkat derajat
terapeutik, edukasi dan kolaborasi, hal ini sesui dengan intervensi yang telah
dengan nafas dalam terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di Posyandu
kompres hangat.
Penulis memilih untuk melakukan teknik nafas dalam dan kompres Hangat
dengan skala 6/nyeri sedang. Teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
Oktober 2022. Teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan
sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan
Scale (NRS). Alasan penulis memilih intervensi terapi teknik relaksasi nafas
62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Dapat meningkatkan aliran darah keseluruh tubuh atau bagian cedera,
membuat otot menjadi rileks, meredakan nyeri yang diakibatkan oleh otot
yang kaku, menaikkan pergerakan zat sisa, serta nutrisi adalah efek yang
keperawatan yang telah dibuat dan disusun oleh penulis untuk mengatasi
masalah nyeri kronis pada tanggal 5 Oktober 2022 pukul 22.30 yaitu
pasien tampak rileks. Evaluasi yang dilakukan oleh penulis adalah Subjek (S)
63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
pasien Pasien mengatakan nyeri nya berkurang, Pasien mengatakan mengerti
dan menerapkan Teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan
10) ,Pasien tampak nyaman A : Masalah nyeri kronis teratasi (A) masalah nyeri
kronis teratasi dan Plan (P) discharge planning dan anjurkan melanjutkan
teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan Inovasi Vidio di
rumah. Kesimpulan dan analisa data yang didapat dari implementasi dan
evaluasi selama dua hari. Pasien mau dan mampu melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres Hangat Dengan Inovasi Vidio secara mandiri. Dan
hasil yang didapat teknik relaksasi nafas dalam dan kompres Hangat Dengan
dalam secara mandiri saat mengalami nyeri sendi dengan rhematoid arthritis.
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis pada Ny.
64
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
T dapat disimpulkan bahwa pengkajian yang didapat pada Ny. T yaitu pasien
untuk mengurangi skala nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam dan
yang didapat dari penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
Hangat Dengan Inovasi Vidio yaitu terjadi penurunan skala nyeri dari skala 6
memehami materi (teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat) dan
B. Saran
65
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2). Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapakan dapat digunakan sebagai data awal dan dapat digunakan dalam
teknik relaksasi nafas dalm dan kompres hangat dengan inovasi vidio.
nyeri.
menurunkan skala nyeri pada pasien rheumatoid artritis maupun pasien yang
DAFTAR PUSTAKA
66
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Khusnul Nikmah*, M. K. (2020). Pelatihan Kader Lansia Dalam Upaya
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pada Keluarga. Journal of
Community Engagement in Health, 2-3.
Lampung, D. P. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung: Dinas
Kesehatan Provinsi Lampung.
Masnina, R. &. (2018). Terapi relaksasi mempengaruhi penurunan tekanan darah
pada pasien lansia dengan hipeensi . Jurnal ilmu dan teknologi kesehatan,
5-6.
Octa, A. F. (2020). Implementasi Evidence Based Nursing Pada Pasien Rematik :
Studi Kasus. REAL in Nursing Journal (RNJ), 1-2.
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan . PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Edisi 3). PPNI.
RI, D. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakara: Dinkes .
Rita Dwi Hartanti, D. P. (2016). Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan
Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK), 5-7.
Sianipar, C. M. (2019). PENGETAHUAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA
PENDERITA LANSIA DI PUSKESMAS SIPINTUANGIN . Jurnal
Penelitian Keperawatan Kontemporer, 3-5.
67
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
LAMPIRAN
68
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
69
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7. Ciptakan lingkungan yang tenang
8. Usahakan tetap rileks dan tenan
Menarik nafas dalam dari hidung
9. mengisi paru-paru dengan udara melalui
Hitungan 1,2,3.
10. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut sambil merasakan ekstermitas atas
dan bawah rileks
11. Anjurkan bernafas dengan irma normal 3 kali
12. Menarik nafas lagi melalui hidung dan
menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
13. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
14. Usahakan agar tetap konsentrasi/mata sambil
terpejam
15. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
nyeri terasa berkurang
16. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istrhat
Tahap Evaluasi 5 kali
17. Beri tahu pasien untuk melakukan
relaksasi bila dalam keadaan terasa nyeri
dan cemas.
Tahap Terminasi
70
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lampiran 2
85
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lampiran 2
86
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lampiran 2
INFORMEND CONSENT
87
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lampiran 2
Metro, Januari
2023
Penulis,
Ignatius Ivan Ri
88
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Lampiran 4
(CONSENT)