AFAF NURAINI
NIRM: 17065
JAKARTA
2020
PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA
PASIEN TUBERCULOSIS PARU
Diajukan Oleh :
AFAF NURAINI
NIRM: 17065
JAKARTA
2020
ii
KARYA TULIS ILMIAH
Judul
PENGEMBANGAN STANDARO OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA
PASIEN TUBERCULOSIS PARU
Dipersiapkan dan disusun oleh :
AFAF NURAINI
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada 8 Mei 2020
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing Pendamping
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahlimadya Keperawatan pada program Diploma Tiga
KeperawatanAkademi Keperawatan Pelni Jakarta
Tangga 8 Mei 2020
iii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
Saya yang bertanggung jawab di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini, saya susun tanpa plagiarism sesuai dengan peraturan yang
dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Akademi Keperawatan PELNI Jakarta
kepada saya.
Yang Menyatakan
Afaf Nuraini
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Afaf Nuraini NIRM: 17065 dengan judul
Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Pasien Tuberculosis Paru‖ telah
Pembimbing I Pembimbing II
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
kepada pihak yang telah membantu proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
hormati yaitu :
Jakarta.
vi
8. Kedua orang tua, adik dan anggota keluarga saya lainnya yang telah
Akhir kata, semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa Penulis
Afaf Nuraini
vii
Akademi Keperawatan Pelni Jakarta
Abstrak
Tuberculosis.
viii
Akademi Keperawatan Pelni Jakarta
Abstrack
Anxiety is part of the human condition that is considered to threaten its existence,
any situation that threatens well-being can cause anxiety. Threatening situations
include physical threats, threats to self-esteem, and pressure to do something
beyond one's means. Anxiety is the result of a conflict, tension, threat of failure or
feelings of insecurity. Tuberculosis or known by the tuberculosis is an infectious
disease caused by bacteria mycobacterium tuberculosis usually affecting the
organs the lungs but can be also affecting the organs other than the lungs.
Tuberculosis can cause anxiety his, for the anxiety is in response are psychology
from mental strain and inability or it deal with the security.One intervention that
can be lowered to anxiety is tenik relaxation breath breath in, techniques of
relaxation his breath for to reduce pain happened to the individual, hearts, if and
reduced fear.Writing aims to development the techniques of relaxation standard
operating procedures to the decline in his breath for anxiety in patients
pulmonary tuberculosis.
tuberculosis
ix
DAFTAR ISI
x
3. Konsep Alat Ukur Kecemasan ...............................................................16
4. Konsep Teknik Relaksasi Nafas Dalam ..............................................19
a.Tarik Nafas Dalam .................................................................................... 19
b. Langkah-langkah Teknik Relaksasi Nafas Dalam............................... 20
B. Kerangka Konseptual .................................................................................21
BAB III METODELOGI ..................................................................................22
A. Metodelogi .................................................................................................22
B. Plan, Do, Study, Act (PDSA) .....................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................25
A. Hasil ...........................................................................................................25
B. Pembahasan ................................................................................................33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................38
A. Kesimpulan ............................................................................................... 38
B. Saran .......................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA………...………………………………………………..40
LAMPIRAN .......................................................................................................43
xi
DAFTAR TABEL
HAL
Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
Tuberculosis Paru. 32
xii
DAFTAR GAMBAR
HAL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan kondisi seseorang individu yang sejahtera,
aktualisasi diri, dan mampu optimis atau berpikir positif di segala situasi baik
terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan nya (Stuart, 2013). Menurut
keadaan dimana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan
mengatasi tekanan yang terjadi pada dirinya, dapat bekerja secara produktif,
sehingga mencapai aktualisasi diri, kebebasan diri dalam melakukan segala hal,
1
2
dan tidak dirancang untuk diagnostic gangguan jiwa secara spesifik. (riset
prevalensi tertinggi pada usia 45-54 (12%), usia 33-64 (15,9%), usia 65-74
laki-laki (52,7%) dan perempuan pada umur 75+ tahun (56,8%), sedangkan
angka terendah pada laki-laki berumur 75+ tahun (43,2%) dan yang perempuan
(9.8%). Menunjukkan bahwa prevalensi Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013
(5,7%) lalu angka tertinggi yang mengalami gangguan mental emosional pada
(0,2%). Sedangkan data Riskesdas pada tahun 2018 menurut provinsi DKI
Jakarta (3,6%) lalu angka tertinggi yang gangguan mental emosional terjadi di
3
provinsi Silawesi Tengah (19,8%) dan angka terendah pada provinsi Jambi
ketakutan, firasat atau perasaan putus asa karena ancaman yang akan terjadi
atau ancaman antisipasi yang tidak dapat diidentifikasi terhadap diri sendiri
atau terhadap hubungan yang bermakna. Pengertian lain cemas adalah suatu
keadaan yang membuat seseorang yang tidak nyaman dan terbagi dalam
adalah salah satu respon psikologis yang di rasakan pasien dalam menghadapi
kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin,
jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar
4
perempuan. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada
meminu m obat. Survei ini menemukan bahwa dari seluruh partisipan laki-laki
yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya 3,7% partisipan perempuan yang
tertinggi yang terkena penyakit TBC pada umur 65-75 tahun sekitar (0,7-0,8%)
lalu angka terendah pada umur 15-44 tahun (0,3%), sedangkan menurut
pendidikan angka tertinggi pada pendidikan tidak sekolah (0,5%) lalu angka
terendah pada pendidikan tamat D1-PT sekitar (0,2%), menurut status ekonomi
angka tertinggi yang terkena TBC pada menengah atas-terbawah (0,4%) lalu
2018 berdasarkan provinsi DKI Jakarta yang terkena TB Paru sekitar (0,4%)
lalu angka tertinggi yang pada provinsi Banten (0,8%), sedangkan yang
terendah pada provinsi Bali (0,1%). Selama 10 tahun terakhir angka notifikasi
kecemasan yang dialami tersebut dapat membuat penderita menjadi tidak fokus
pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
dalam membina hubungan dengan pasien agar terbina rasa saling percaya
antara pasien dengan perawat. Pemberian teknik relaksasi nafas dalam pada
perbedaan antara relaksasi dan ketegangan. Ansietas yang dialami klien dapat
berkurang setelah melakukan latihan tarik napas dalam dan perasaan lebih
tenang, agar mengurangi ansietas klien dan latihan tarik napas dalam dapat
dampak dari kecemasan didukung dari beberapa jurnal maka penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur pengaruh
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan Standar Operasional Prosedur pengaruh pemberian
D. Manfaat Penulisan
Penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang pengaruh
3. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dan melaksanakan aplikasi riset Keperawatan di
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kecemasan
atau perasaan tidak aman.. Rasa cemas yang dialami oleh individu akan
kemunculannya. (Aprillina,2017).
8
9
kecemasaan adalah keadaan suasana hari yang ditanai oleh afek negative
Adaptif Maladaptif
(Lilik,2016)
c. Tingkat Kecemasan
ansietas, dan banyak arahan yang dibutuhkan untuk focus pada area
lain.
4) Panik dikaitkan dengan rasa takut dan terror sebagian orang yang
d. Faktor Predisposisi
1) Teori Psikoanalisa
2) Teori Interpersonal
a) Penolakan interpersonal
b) Proses kehilangan
c) Perpisahan
3) Teori Behavior
4) Teori biologis
lain. (Imam,2016)
e. Faktor Presipitasi
f. Sumber Kecemasan
nyata.(Lilik,2016)
g. Mekanisme Koping
1) Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
h. Gejala-Gejala Kecemasan
1) Respon Fisiologis
a) Kardiovaskuler
b) Respirasi
tercekik.
c) Neuromuskuler
umum
d) Gastrointestinal
e) Saluran kemih
Tidak dapat menahan buang air kecil, tidak dapat menahan buang
f) Integumen
gatal – gatal, perasaan panas dan dingin pada kulit, muka pucat,
2) Respon Perilaku
14
3) Respon Kognitif
2. Konsep TB Paru
a. Pengertian TB Paru
menular melalui udara dari orang yang terinfeksi ke orang lain, salah
b. Etiologi
oleh M. bovis dan africanum), yang pada umumnya menyerang paru dan
Organisme ini disebut pula sebagai basil tahan asam. (Rahmat Hidayat,
2017).
c. Patofisiologi
paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk
massa fibrosa ini disebut tuberkel ghon dan menajdi nekrotik membentuk
penyakit aktif karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon
nyeri pada bagian dada, dan dada terasa sesak napas. Sedangkan gejala
sistemik terdiri dari; suatu kondisi saat suhu badan lebih tinggi dari suhu
menurut alat ukur kecemasan yang disebut Hamilton anxiety rating scale
dengan topik dan sasaran yang berbeda. Kuisioner HARS terdiri dari 14
kecemasan yaitu skor 0-14 (artinya tidak ada kecemasan), skor 14-20
28-41 (artinya kecemasan berat) dan skor 42-56 (artinya kecemasan berat
sekali). (Kristina,2017).
gelisah.
banyak.
buruk.
pada hobi, sedih, bangun dini hari dan perasaan yang cenderung
g. Gejala somatik (motorik) seperti sakit dan nyeri otot, kaku, kedutan
denyut nadi semakin cepat, perasaan lesu atau lemas seperti mau
sering menarik napas disertai dengan napas yang pendek dan sesak.
perut, rasa penuh atau kembung, mual muntah dan buang air besar
lembek.
l. Gejala urogenital seperti sering buang air kecil, tidak dapat menahan
impotensi.
hasil:
19
rasa nyeri yang terjadi pada individu tersebut, ketentraman hati, dan
2019).
sebagai berikut :
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
(Hawati, 2019).
21
B. Kerangka Konseptual
Tuberculosis
Faktor Yang
Hamilton Anxiety
Mempengaruhi
Rating Scale Cemas
1.Ketidakmampuan
(Kristina, 2017)
Untuk Menurunkan fisiologis akibat
diderita
2. Ancaman pada
Standar Operasional
Prosedure Pemberian
Teknik Relaksasi
Nafas Dalam
A. Metodelogi
teknik relaksasi nafas dalam pada pasien laki-laki dengan masalah kecemasan
ini adalah literature review. Literature review pada penulisan ini digunakan
dalam.
1. Plan
dewasa.
22
23
Kriteria Inklusi :
Kriteria Ekslusi :
2. Do
3. Study
4. Act
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
25
26
Tuberculosis Paru
No SOP Rasional
No SOP Rasional
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah
mendapat penjelasan secara lengkap men genai tindakan
kedokteran/kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap
pasien. Wahyu Erfandy Kurnia Rachman, 2020
B. Pembahasan
dilakukan oleh Alfikrie 2020 dengan judul ―Pengaruh relaksasi napas dalam
berat sampai panik. Sedangan terapi relaksasi diberikan pada pasien dengan
tingkat kecemasan ringan sampai sedang. Manfaat diperoleh dari latihan napas
dalam adalah relaksasi otot; meredakan kecemasan dan dapat dilakukan secara
kecemasan yang terjadi Latihan ralaksasi napas dalam telah menunjukan hasil
bahwa tehnik relaksasi sangat efektif dilakukan pada pasien yang akan
melakukan tindakan EGD, yang dilakukan oleh Roihatul Zahro, 2017 dengan
slow deep breathing terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre
sectio caesarea sesudah dilakukan intervensi berupa slow deep breathing yang
sekaligus informasi yang baru tentang slow deep breathing yang bermanfaat
meningkatkan gelombang alfa otak, dan rileks, mengurangi stress baik stress
―Pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap tingkat kecemasan dan lama
adanya penambahan informasi pada diri klien melalui teknik relaksasi nafas
peningkatan rasa percaya diri pada klien sehingga klien menjadi lebih rileks
relaksasi nafas dalam dapat menjadi salah satu alternatif intervensi yang
merupakan hal yang fisiologis bagi setiap wanita. Tetapi sebagian wanita
merasa takut karena rasa sakit yang muncul. Perlakuan teknik nafas dalam
perlakuan selama 15 menit. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian teknik
persalinan.
36
menurunkan kecemasan pada pasien. Teknik ini diberikan dengan tujuan agar
dirinya, mengurangi stress, dan kekakuan yang dirasakan pada diri pasien
ketika akan dilakukannya operasi. Sehingga klien dapat merasakan tenang dan
nyaman. Teknik nafas dalam juga dapat memberikan individu kontrol diri
ketika terjadi rasa ketidaknyamanan atau cemas, stres fisik dan emosi yang
disebabkan oleh kecemasan. Teknik ini tidak hanya digunakan pada individu
yang sakit tetapi bisa juga digunakan pada individu yang sehat.Pelaksanaan
kepala ditopang dalam posisi berbaring atau duduk di kursi. Hal utama yang
yang nyaman, pasien dengan pikiran yang beristirahat, dan lingkungan yang
kecemasan pada pasien pre operasi. Dalam terapannya terapi relaksasi nafas
37
dalam lebih mudah dipelajari dan diterapkan oleh para pasien nantinya. Teknik
A. Kesimpulan
sampai pasien merasa lebih tenang maka dapat menurunkan nya tingkat
kecemasan
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
38
39
3. Bagi Penulis
Azizah, L.M., Zairul, L.L., Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Jember: Universitas Jember.
Hidayat, A.Y,. Ekaputeri, Y.S. (2015). Penetapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
pada Pasien Diagnosis Keperawatan Ansietas dengan Diabetes Melitus
serta Tuberculosis Paru di Ruangan Umum RSM. J. Jurnal Keperawatan
Jiwa. 3(2)., 89-96.
Hidayat, R., Bahar, H., Ismail, C.S. (2017). Skrining dan Studi Epidemiologi
Penyakit Tubeculosis Paru di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2(6), 1-12.
40
41
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Info Datin Pusat Data dan Informasi . Jakarta.
Kumbara, H., Metra, Y., Ilham, Z. (2018). Analisis Tingkat Kecemasan (Anxiety)
dalam Menghadapi Pertandingan Atlet Sepak Bola Kabupaten Banyuasin
pada Porprov 2017. Jurnal Ilmu Keolahragaan 17 (2)., 28 - 35.
Laili, F., Wartini, E. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil. Jurnal
Kebidanan. 3(3)., 152-156.
Manuho, E., Warouw, H., Hamel, R. (2015). Hubungan Beban Kerja dengan
Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat
Inap CI RSUP Prof. DR.R.D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan. 3(2).,
1-8.
42
Sutinah., Safitr, R., Saswati, Nofrida. (2019). Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Berpengaruh Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Klien Skizofrenia.
Jurnal of Healthcare Technology and Medicine. 5(1)., 45-55.
Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Putra, G.W., Israwan, B. (2019).
Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platfrom dan
Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia. Jurnal Indnesia of
Information System, 63-77.
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan Proposal
3 P engumpulan
Proposal
4 Ujian Proposal
8 Penyusunan Hasil
Penulisan
9 Literature Riview
10 Penyusunan Hasil
Literature Riview
11 Ujian Hasil
Literature
Riview
12 Revisian Hasil
Literature Riview
Plagiarism Checker X Originality
Report
Date: Wednesday, September
16, 2020 Statistics: 1013 words
Plagiarized / 4941 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs
Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------
------------
(PSP)
1. Kami adalah Peneliti berasal dari Akademi Keperawatan PELNI Jakarta dengan
Tuberculosis Paru‖.
diberikan
5. Nama dan jati diri saudara/I beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Peneliti,
Afaf Nuraini
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
Jakarta,……… 2020
(………………………) (………………………………)
Peneliti
(Afaf Nuraini)
Ruang :
Tanggal Penelitian :
Inisial Nama :
Nomor RM :
Jenis Kelamin : Laki- laki
Perempuan
Usia/Tanggal lahir :
Bercerai
Pendidikan : Tidak Sekolah SD SMP
Pekerjan :
Ruang :
Tanggal Penelitian :
Inisial Nama :
Nomor RM :
Jenis Kelamin : Laki- laki
Perempuan
Usia/Tanggal lahir :
Bercerai
Pekerjan :
Lampiran 5
KUESIONER KECEMASAN
Score
No. Tanda dan Gejala
0 1 2 3 4
1. Perasaan Cemas:
Firasat buruk
Takut akan kepikiran
sendiri
Mudah tersinggung
2. Ketegangan :
Merasa tegang
Gelisah
Gemetar
Mudah terganggu
Lesu
3. Ketakutan :
Takut terhadap gelap
Terhadap orang asing
Bila tinggal sendiri
Takut pada binatang
besar
4. Gangguan Tidur :
Sukar memulai tidur
Terbangun pada malam
hari
Tidur tidak pulas
Mimpi buruk
5. Gangguan Kecerdasan :
Penurunan daya ingat
Mudah lupa
Sulit konsentrasi
6. Perasaan Depresi :
Hilangnya minat
Berkurangnya
kesenangan pada hoby
Sedih
Perasaan tidak
menyenangkan sepanjang
hari.
7. Gejala Somatik:
Nyeri pada otot-otot dan
kaku
Gertakan gigi
Suara tidak stabil
Kedutan otot.
8. Gejala sensorik:
Perasaan ditusuk-tusuk
Penglihatan kabur
Muka merah
Pucat serta merasa
lemah.
9. Gejala Kardiovaskuler :
Takikardi
Nyeri di dada
Denyut nadi mengeras
Detak jantung hilang
sekejap
10. Gejala Pemapasan :
Rasa tertekan di dada
Perasaan tercekik
Sering menarik napas
panjang
Merasa napas pendek.
11. Gejala Gastrointestinal:
Sulit menelan
Obstipasi
Berat badan menurun
Mual dan muntah
Nyeri lambung sebelum
dan sesudah makan
Perasaan panas di perut.
12. Gejala Urogenital :
Sering kencing
Tidak dapat menahan
keneing
Aminorea
Ereksi lemah atau
impotensi.
13. Gejala Vegetatif :
Mulut kering
Mudah berkeringat
Muka merah
Bulu roma berdiri
Pusing atau sakit kepala.
14. Gejala Vegetatif : a)
Mulut kering
Mudah berkeringat
Muka merah
Bulu roma berdiri
Pusing atau sakit kepala.
Perilaku Sewaktu Wawancara:
Gelisah
Jari-jari gemetar
Mengkerutkan dahi atau
kening
Muka tegang
Tonus otot meningkat
Napas pendek dan cepat.
Total Score :
a. Kategori :
dengan hasil:
TB Paru
Skala
Kecemasan Hamilton
Anxiety
Teknik Relaksasi Rating Scale
Nafas Dalam
Klien I Klien II
Kecemasan Berkurang
sebagai berikut :
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
mulut
A. Data Diri